Makalah Pie Kel. 4

24
MAKALAH ELASTISITAS DEMAND Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Ilmu Ekonomi OLEH : KELOMPOK 4 1. Sudirman Manumpa : 101311123005 2. Sudirman Manumpa : 101311123 3. Sudirman Manumpa : 101311123 4. Sudirman Manumpa : 101311123 5. Sudirman Manumpa : 101311123 6. Sudirman Manumpa : 101311123

description

PIE

Transcript of Makalah Pie Kel. 4

MAKALAH

ELASTISITAS DEMAND

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Ilmu Ekonomi

OLEH :

KELOMPOK 4

1. Sudirman Manumpa:101311123005

2. Sudirman Manumpa:101311123

3. Sudirman Manumpa:101311123

4. Sudirman Manumpa:101311123

5. Sudirman Manumpa:101311123

6. Sudirman Manumpa:101311123

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2013

BAB I

PENDAHULUAN

Kondisi ekonomi dan bisnis selalu mengalami perubahan seperti perubahan pendapatan, perubahan harga, perubahan pengeluaran iklan dan sebagainya. Perubahan-perubahan ini dapat bersifat absolut (dalam nilai) dan bersifat relatif (dalam persen). Sebagai contoh jika dinyatakan harga mengalami kenaikan sebesar Rp. 1000 maka perubahan dinyatakan secara absolut, tetapi jika dinyatakan harga mengalami kenaikan sebesar 20% berarti perubahan ini dinyatakan secara relatif.

Penjelasan mengenai permintaan dan penawaran, memberikan gambaran tentang efek perubahan harga suatu komoditas dan faktor-faktor lainnya terhadap kuantitas permintaan dan penawaran komoditas tersebut. Dalam praktek keseharian, seringkali tidak cukup untuk sekedar mengetahui apakah kuantitas permintaan atau penawaran tersebut akan naik atau turun sebagai akibat terjadinya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, pengukuran seberapa jauh reaksi perubahan kuantitas terhadap perubahan harga dan faktor-faktor lainnya seringkali merupakan informasi yang berguna bila ingin dipahami arti penting dari perubahan-perubahan tersebut. Hal ini mengingat dalam analisis ekonomi, baik secara teori maupun praktek sangat berguna untuk mengetahui sampai dimana sensitivitas permintaan dan penawaran suatu komoditas terhadap perubahan harga maupun perubahan faktor-faktor lainnya yang terkait. Ukuran kuantitatif yang menunjukkan seberapa besar pengaruh perubahan harga maupun faktor-faktor lainnya terhadap perubahan permintaan atau penawaran dari suatu komoditas tersebut elastisitas. Dengan mengetahui besarnya elastisitas dapat diramalkan perubahan yang akan terjadi di pasar, yaitu bagaimana harga dan jumlah suatu komoditas yang diperjualbelikan berubah.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Kata elastisitas atau dalam bahasa inggris yaitu elasticity dapat diartikan sebagai kekenyalan, kelenturan atau keluwesan. Elastisitas dapat diartikan sebagai Ukuran kuantitatif yang menunjukkan seberapa besar pengaruh perubahan harga maupun faktor-faktor lainnya terhadap perubahan permintaan atau penawaran dari suatu komoditas. Elastisitas juga diartikan ukuran umum dari tanggapan yang bisa digunakan untuk mengkuantifikasi berbagai hubungan. Jika salah satu variabel A berubah sebagai tanggapan dari variabel B, elastisitas A terhadap B sama dengan perubahan persentase A dibagi dengan perubahan persentase B. Dengan mengetahui besarnya elastisitas dapat diramalkan perubahan yang akan terjadi di pasar, yaitu bagaimana harga dan jumlah suatu komoditas yang diperjualbelikan berubah.

Elastisitas adalah konsep kuantitatif yang sangat penting untuk mengidentifikasi secara kuantitatif respons sebuah variabel karena perubahan variabel lain (Sunaryo, 2001).

Elastisitas dapat dibedakan menjadi Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran.

2.2 Demand (Permintaan)

2.2.1 Pengertian Permintaan

Inti dari permintaan adalah hubungan antara jumlah suatu barang yang akan dibeli dengan harga barang tersebut. Bentuk kurva permintaan yang turun ke kanan menunjukkan bagaimana reaksi jumlah yang akan dibeli terhadap perubahan harga: kalau P naik, Qd justru berkurang. Sedangkan kalau P turun, Qd justru bertambah (Gilarso, 2003).

Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya. Oleh sebab itu, dalam teori permintaan yang terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut.

Dalam analisis tersebut diasumsikan bahwa faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus. Tetapi dengan asumsi yang dinyatakan ini tidaklah berarti bahwa kita mengabaikan faktor-faktor yang dianggap tetap tersebut. Setelah menganalisis hubungan antara jumlah permintaan dan tingkat harga maka kita selanjutnya boleh mengasumsikan bahwa harga adalah tetap dan kemudian menganalisis bagaimana permintaan suatu barang dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya. Dengan demikian dapatlah diketahui bagaimana permintaan terhadap suatu barang akan berubah apabila sebagai contoh, cita rasa atau pendapatan atau harga barang-barang lain mengalami perubahan pula.

Elastisitas Permintaan merupakan suatu ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan harga atau faktor-faktor lainnya terhadap perubahan permintaan suatu komoditas. Elastisitas Permintaan tergantung pada ketersediaan barang substitusi, pentingnya barang itu dalam anggaran individu dan kerangka waktu yang digunakan. Elastisitas permintaan dinyatakan dengan sebuah koefisien yaitu korfisien elastisitas dan dinotasikan dengan huruf Ed, dengan demikian notasi E adalah besaran atau koefisian yang dapat menunjukkan seberapa lentur permintaan jika terjadi perubahan harga.

2.2.2 Fungsi Permintaan

Adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan semua faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2.2.3 Hukum Permintaan

Qd = f(P , Py , I , T , dll) Qd = Quantity demand

P = Harga barang

Ceteris ParibusPy = Harga barang lain (Substitusi)

I = Income atau pendapatan

(Qd = f(P))T = Cita rasa atau selera

Gambar 2.1 Pergerakan Sepanjang Kurva

Gambar 2.2 Perubahan Kurva

2.2.4 Jenis Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan secara umum perlu dibedakan menjadi 3 konsep :

1. Elastisitas permintaan terhadap harga (price elasticity of demand)

Elastisitas permintaan terhadap harga (p, catatan: dibaca eta), mengukur seberapa besar perubahan jumlah komoditas yang diminta apabila harganya berubah. Jadi elastisitas permintaan terhadap harga adalah ukuran kepekaan perubahan jumlah komoditas yang diminta terhadap perubahan harga komoditas tersebut dengan asumsi ceteris paribus. Nilai elastisitas permintaan terhadap harga merupakan hasil bagi antara persentase perubahan jumlah komoditas yang diminta dengan prosentase perubahan harga. Nilai yang diperoleh tersebut merupakan suatu besaran yang menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah komoditas yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga.

Permintaan Yang Elastis Dan Inelastis

Permintaan komoditas memiliki elastisitas yang beragam. Permintaan komoditas dikatakan elastis jika jumlah komoditas yang diminta peka terhadap perubahan harga dan dikatakan inelastis (tidak elatis) jika jumlah komoditas yang diminta kurang peka terhadap perubahan harga. Bila kurva permintaan komoditas yang dihadapi memiliki kecenderungan yang umum berlaku dalam kehidupan sehari-hari (memiliki kemiringan negatif), maka nilai elastisitas permintaan terhadap harga selalu bernilai negatif. Atas dasar fenomena tersebut, selanjutnya untuk mengetahui klasifikasi apakah suatu komoditas memiliki permintaan yang elastis atau tidak terhadap nilai elastisitas yang diperoleh, digunakan nilai mutlaknya sehingga terhadap permintaan akan komoditas, nilai elastisitas permintaan terhadap harganya berkisar dari 0 sampai tak terhingga (~).

Sehingga klasifikasi elastisitas suatu komoditas mengikuti kaidah berikut:

1) Permintaan elastis

Terjadi bila persentase perubahan permintaan lebih besar dari persentase perubahan harga, dengan kata lain harga yang berubah A% diikuti perubahan permintaan lebih dari A%. Permintaan elastisitas ditunjukkan dengan koefisien (Ed) yang besarnya lebih dari 1 (Ed > 1). Barang yang mempunyai sifat permintaan elastis adalah barang-barang sekunder dan tersier (mewah) serta barang yang memiliki substitusi atau pengganti.

2) Permintaan inelastis

Terjadi bila persentase perubahan permintaan lebih kecil dari persentase perubahan harga, dengan kata lain harga yang berubah sebesar A% ternyata diikuti perubahan permintaan kurang dari A%. Permintaan inelastis ditunjukkan dengan koefisien yang besarnya kurang dari 1 (Ed < 1). Barang yang mempunyai sifat permintaan inelastis adalah barang kebutuhan pokok, seperti beras, jagung dan sebagainya.

3) Permintaan unitary

Terjadi bila persentase perubahan permintaan sama dengan persentase perubahan harga, dengan kata lain harga yang berubah A% diikuti perubahan permintaan sebesar A% juga. Permintaan unitary ditunjukkan dengan koefisien (Ed) yang besarnya sama dengan 1 (Ed=1). Permintaan ini terjadi pada berbagai macam barang pada saat tertentu secara kebetulan.

4) Permintaan elastis sempurna

Terjadi jika persentase perubahan permintaan sebesar A% tetapi persentase perubahan harga sebesar 0% (tidak ada perubahan), dengan kata lain walaupun harga tidak berubah, permintaan mengalami perubahan sebesar X%. Permintaan ini ditunjukkan dengan koefisien (Ed) yang besarnya , barang yang bersifat permintaannya elastis sempurna, yaitu BBM.

5) Permintaan inelastis sempurna

Terjadi jika persentase perubahan permintaan sebesar 0% sedang persentase perubahan harga sebesar A%, dengan kata lain walau harga berubah X%, permintaan tetap tidak berubah (0%). Permintaan ini ditunjukkan dengan koefisien elastisitas permintaan (Ed) yang besarnya sama dengan 0, diperole dari Ed = 0. Barang yang

2. Elastisitas permintaan silang (cross price elasticity of demand)

Koefisien yang menunjukkan besarnya perubahan permintaan suatu komoditas apabila terjadi perubahan harga komoditas lain dinamakan elastisitas permintaan silang. Koefisien elastisitas permintaan silang sering digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan komplemen atau substitusi diantara berbagai komoditas. Nilai elastisitas permintaan silang berkisar dari negatif tak terhingga sampai positif tak terhingga. Rumus perhitungan elastisitas permintaan silang komoditas X terhadap komoditas Y adalah:

EC = presentase perubahan jumlah komoditas X yang diminta

Presentase perubahan harga komoditas Y

(QDX1 QDX0)

QDX0

EC =

(PY1 PY0)

PY0

Tanda dari elastisitas silang akan tergantung kepada apakah komoditas yang terkait merupakan komoditas pelengkap atau komoditas pengganti dari suatu komoditas yang sedang menjadi topic pembicaraan. Untuk komoditas pelengkap (complements), elastisitas silangnya bernilai negative (contoh mobil dengan bahan bakarnya). Dalam hal ini, jumlah komoditas X yang diminta berubah kearah yang bertentangan dengan perubahan harga komoditas Y. sedangkan untuk komoditas pengganti (substitusi), elastisitas silangnya adalah positip, dalam hal ini permintaan atas suatu komoditas berubah ke arah yang sama dengan perubahan komoditas penggantinya (contoh mobil BMW dengan Mercedes). Sebagai contoh perhitungan elastistas permintaan silang akan digunakan pada Tabel 2.3

Tabel 2.3 Harga dan jumlah Permintaan Berbagai Komoditas

Komoditas

Kondisi Awal

Kondisi Akhir

Harga

Jumlah diminta

Harga

Jumlah diminta

A

B

C

80

160

60

160

200

100

80

240

60

200

120

50

Atas dasar data diatas dapat dicari besarnya elastisitas permintaan silang komoditas A terhadap komoditas B dengan menggunakan rumus di atas.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai elastisitas permintaan silang komoditas A terhadap B adalah positif, dengan demikian komoditas B merupakan komoditas pengganti bagi komoditas A. Sedangkan elastisitas permintaan silang komoditas C dan B adalah

(50-100)

100

r(CB) = = - 1

(240- 160)

160

Hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai elastisitas permintaan silang komoditas C terhadapt komoditas B adalah negatif, dengan demikian komoditas B merupakan komoditas pelengkap bagi komoditas C.

3. Elastisitas permintaan terhadap pendapatan (income elasticity of demand)

Koefisien yang menunjukkan besarnya perubahan permintaan atas suatu komoditas sebagai akibat dari perubahan pendapat konsumen diekanl dengan Elastisitas permintaan terhadap pendapatan (1). Elastisitas permintaan terhadap pendapatan merupakan suatu besaran yang berguna untuk menunjukkan responsivitas konsumsi suatu komoditas terhadap perubahan pendapatan (income). Nilai yang diperoleh dapat digunakan untuk membedakan komoditas apakah termasuk dalam komoditas mewah, normal, atau inferior.

Rumus Elastisitas permintaan terhadap pendapatan adalah sebagai berikut :

I = persentase perubahan jumlah komoditi X yang diminta

Persentase perubahan pendapatan

(QDX1 QDX0)

QDX0

I =

( I 1 I0 )

I0

Acuan umum pengelompokan kategori suatu komoditas adalah sebagai berikut :

I : komoditas inferior (komoditas bermutu rendah)

I : + komoditas normal

I : > komoditas mewah

I : < komoditas kebutuhan pokok

Komoditas normal dan komoditas mewah memiliki elastisitas permintaan terhadap pendapatan positif, karena antara perubahan pendapatan dan perubahan permintaan bergerak searah. Sedangkan komoditas inferior memiliki elastisitas permintaan terhadap pendapatan negative karena perubahan pendapatan dan perubahan jumlah komoditas yang dibeli bergerak kearah yang berbalikan. Sebagai contoh, pada saat Dion memiliki pendapatan Rp 4 juta, ia mengkonsumsi 100 unit Isakuiki per bulannya dan pada saat pendapatannya naik menjadi Rp 6 juta, konsumsi Isakuiki nya meningkat menjadi 200 unit per bulan. Dalam hal ini besarnya elastisitas permintaan terhadap pendapatan adalah

( 200 100)

100

I = = 2

( 6 4 )

4

Karena elastisitas permintaan terhadap pendapatan yang diperoleh positif, maka Isakuiki termasuk dalam komoditas normal. Berikut akan diberikan gambaran bagaimana status komoditas dapat berubah bila pendapatan dari seseorang berubah dari waktu ke waktu.

Untuk suatu perubahan kecil biasa digunakan tanda (delta) atau . Q diukur dalam satuan jumlah seperti kilo, liter, bungkus, kuintal, ton dan sebagainya, sedangkan P diukur dalam rupiah. Ini sulit dibandingkan. Karena itu, perubahan P dan Q dinyatakan sebagai % baru kemudian persentase itu yang dibandingkan.

Sebenarnya dalam rumus elastisitas permintaan ada tanda , sebab jika P naik, Qd berkurang, dan sebaliknya bila P turun, Qd bertambah. Jadi tanda P dan Qd mesti berlawanan. Tetapi tanda itu biasanya diabaikan. Dengan kata lain, yang diperhatikan adalah harga mutlaknya (dan hubungan berbalikan antara P dan Q diandalkan sudah diketahui). (Sugiarto, 2007).

2.2.5 Cara Mengukur Elastisitas Permintaan.

Rumus Untuk Penghitungan Koefisien Elastisitas

A. Rumus Penghitungan

Koefisien elastisitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga. Koefisien elastisitas permintaan dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini :

Misalkan harga berubah dari P menjadi dan jumlah barang yang diminta berubah dari Q menjadi . Dengan rumus ini rumus diatas dapat dinyatakan secara berikut :

Dengan rumus yang telah diterangkan diatas sekarang dapatlah dihitung besarnya koefisien elastisitas permintaan, jika diketahui besarnya perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta.

B. Kasus Harga Menurun

Misalnya kita ingin mengetahui besarnya koefisien elastisitas dari permintaan keatas beras. Didapatkan bahwa pada waktu harga beras adalah Rp.4000 perkilogram jumlah beras yang dibeli konsumen adalah 10000 kg; dan pada waktu harga Rp.3000 perkilogram, jumlah beras yang ingin dibeli adalah 15000 kg. Maka nilai koefisien yang diperoleh adalah :

Ternyata nilai yang diperoleh adalah negatif. Ini merupakan keadaan yang selalu terjadi. Nilai yang negative disebabkan karena harga dan jumlah barang yang diminta mengalami perubahan kearah yang berbalikan.

Penurunan harga menaikkan permintaan, manakala kenaikan harga menurunkan permintaan. Di dalam menghitung koefisien elastisitas, tanda negatif itu biasanya diabaikan. Berarti nilai koefisien elsatisitas permintaan beras diatas adalah 2. Nilai tersebut mempunyai makna bahwa perubahan harga sebanyak 1 persen menimbulkan perubahan permintaan sebanyak 2 persen. Dalam contoh diatas pengurangan harga sebanyak 25 persen (Rp 1000/Rp 4000) menambah permintaan sebanyak 50 persen (5000 kg/10000 kg).

C. Kasus Harga Meningkat

Padahal ini dimisalkan harga naik dari Rp 3000 menjadi Rp 4000, dan oleh karena itu permintaan berkurang dari 15000 kg menjadi 10000 kg? Maka permintaan keatas beras adalah :

Kesimpulan

Perhitungan yang belakang ini menunjukkan bahwa koefisien elastisitas yang kedua adalah berbeda dengan yang pertama. Keadaan seperti itu adalah keadaan yang akan selalu berlaku. Walaupun rumus dan cara perhitungan yang digunakan dalam menentukan besarnya koefisien elastisitas adalah sama dengan sebelumnya (bedanya hanyalah pada mulanya dilihat perubahan itu sebagai suatu proses penurunan harga dan sesudah itu sebagai proses kenaikan harga ), penghitungan akan memperoleh koefisien elastisitas yang berbeda. Jelaskan bahwa rumus untuk menghitung koefisien elastisitas yang telah diterangkan diatas adalah kurang memuaskan. Oleh karena kelemahan yang baru saja diterangkan, dibuatlah cara perhitungan yang lain.

Cara Menghitung Koefisien Yang Disempurnakan

Dengan menggunakan nilai titik tengah (nilai diantara sebelum perubahan dan setelah perubahan) dari pada harga dan jumlah yang diminta di dalam menghitung persentasi perubahan harga dan persentasi perubahan jumlah yang diminta.

Kalau dimisalkan harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang diminta berubah dari Q menjadi Q1. Berdasarkan kepada prinsip perhitungan yang baru, rumus yang disempurnakan untuk mencari koefisien elastisitas berubah menjadi seperti berikut :

Dengan menggunakan rumus diatas, maka dapat dilakukan penghitungan untuk koefisien elastisitas permintaan beras.

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai yang baru dari koefisien elastisitas berada diantara dua angka yang dihitung dengan cara yang diterangkan sebelumnya. Rumus yang baru diatas dinamakan rumus titik-tengah dan elastisitasnya dinamakan elastisitas arc.

2.2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan

Diantaranya, yaitu :

1. Jumlah barang substitusi yang tersedia di pasar

Suatu barang yang memiliki barang substitusi yang banyak akan memiliki permintaan yang elastis. Jika P naik, maka permintaan menurun dengan % yang lebih besar, karena konsumen akan membeli barang substitusi dan sebaliknya.

Suatu barang yang tidak memiliki barang substitusi (sedikit) akan memiliki permintaan yang tidak elastis. Perubahan harga tidak membawa dampak terhadap penurunan/kenaikan permintaan barang, karena pasar tidak menyediakan barang substitusi bagi konsumen.

2. Potensi belanja yang dibelanjakan

Semakin besar bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang, maka semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.

3. Jangka waktu analisis permintaan

Analisis permintaan terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif lama menjadikan permintaan terhadap barang tersebut bersifat elatis, karena pasar mengalami perubahan dalam waktu yang relatif lama.

Analisis permintaan terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif singkat menjadikan permintaan terhadap barang tersebut bersifat tidak elatis, karena pasar sulit mengalami perubahan dalam waktu yang relatif pendek.

4. Pentingnya bagi kehidupan

Jika suatu barang dikatakan penting maka akan banyak yang memakai/memanfaatkan barang tersebut sehingga sedikit terpengaruh terhadap perubahan harga barang tersebut. jika suatu barang dikatakan tidak terlalu penting maka jumlah pemakai barang akan sedikit sehingga jumlah barang terpengaruh jika harga berubah.

2.3 Elastisitas Penawaran

Sedangkan Elastisitas Penawaran merupakan suatu ukuran kuantitatif yang menunjukkan besarnya pengaruh perubahan harga maupun faktor-faktor lainnya terhadap perubahan penawaran komoditas tersebut.

BAB III

PENUTUP

Elastisitas adalah konsep kuantitatif yang sangat penting untuk mengidentifikasi secara kuantitatif respons sebuah variabel karena perubahan variabel lain.

Elastisitas permintaan adalah konsep pengukuran besarnya reaksi jumlah yang diminta terhadap perubahan harga. Setiap jenis barang menunjukkan perbedaan derajat reaksi jumlah yang diminta terhadap perubahan harga.

Secara umum elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi elastisitas permintaan terhadap harga (price elasticity of demand), elastisitas permintaan silang (cross price elasticity of demand), elastisitas permintaan terhadap pendapatan (income elasticity of demand).

Ada beberapa hal yang mempengaruhi elastisitas permintaan antara lain Jumlah barang substitusi yang tersedia di pasar, Potensi belanja yang dibelanjakan, Jangka waktu analisis permintaan, Pentingnya bagi kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

Pracoyo, Kunawangsih Tri, dan Antyo Pracoyo. 2006. Aspek Dasar Ekonomi Mikro. Jakarta: PT Grasindo.

www.ekonomikontekstual.com/2013/12/pengertian-dan-jenis-elastisitas-permintaan.html.

http://www.fpk.unair.ac.id

Samuelson, Paul&Nordhaus, William.1994. ECONOMICS, 12thEdition: Ekonomi Edisi 12. Jakarta: Erlangga

Sunaryo. 2001. Ekonomi Manajerial: Aplikasi Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Erlangga

Column12468105000400030002000100012468105000400030002000100022468104000300020001000324681060005000400030002000