Tugas Pi Alif

4
NAMA : RIFIAL ALIF STANBUK : C 301 15 333 MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA ARTIKEL DEPRESIASI RUPIAH TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA Dalam beberapa waktu terakhir, terjadi penyusutan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kenyataannya pada saat ini nilai tukar rupiah menembus angka Rp14.049 per dolar AS. Penyusutan nilai tukar rupiah tersebut tentunya akan menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap perekonomian di Indonesia. Dampak negatif dari penyusutan nilai tukar rupiah adalah meningkatnya inflasi yang disebabkan oleh banyaknya kebutuhan masyarakat terhadap barang impor sehingga devisa yang dikeluarkan semakin besar. Berkaitan dengan hal itu, harga barang-barang kebutuhan pokok masyarakat terutama makanan akan semakin mahal. Para pelaku usaha yang menggunakan bahan baku impor akan mengalami kenaikan biaya produksi sehingga harga jual barang produksi kian melambung, apalagi jika barang produksi tersebut didistribusikan dan dipasarkan di Indonesia tentunya akan mengalami kesulitan. Selain itu, oleh karena devisa yang dikeluarkan cukup besar dalam hal impor barang, dapat dimungkinkan bahwa Pemerintah Indonesia akan mengalami peningkatan beban utang.Dampak-dampak negatif tersebut akan sangat menyulitkan kehidupan masyarakat Indonesia terutama kelas menengah ke bawah. Namun, jangan hanya memandang dampak negatif yang ditimbulkan, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga memiliki dampak positif. Dampak positif tersebut tentunya dengan memanfaatkan kegiatan ekspor yang akan mendatangkan banyak devisa bagi Negara kita. Para pelaku usaha dapat menggunakan bahan baku yang dihasilkan sendiri oleh masyarakat lokal sehingga tidak akan mempengaruhi harga produk yang akan dipasarkan, apalagi jika dipasarkan di luar negeri tentunya akan memperoleh banyak keuntungan. Masyarakat Indonesia harus dengan serius menggarap pekerjaannya pada berbagai sector misalnya pertanian dan perkebunan, sehingga hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk para pelaku usaha. Perlu digarisbawahi bahwa tren depresiasi nilai tukar Rupiah Indonesia kali ini berbeda dengan kondisi pada saat krisis keuangan tahun 1997-1998 dan krisis 2008- 2009. Kondisi

description

Perekonomian Indonesia

Transcript of Tugas Pi Alif

Page 1: Tugas Pi Alif

NAMA : RIFIAL ALIFSTANBUK : C 301 15 333MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

ARTIKELDEPRESIASI RUPIAH TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

Dalam beberapa waktu terakhir, terjadi penyusutan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kenyataannya pada saat ini nilai tukar rupiah  menembus angka Rp14.049 per dolar AS. Penyusutan nilai tukar rupiah tersebut tentunya akan menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap perekonomian di Indonesia. Dampak negatif dari penyusutan nilai tukar rupiah adalah meningkatnya inflasi yang disebabkan oleh banyaknya kebutuhan masyarakat terhadap barang impor sehingga devisa yang dikeluarkan semakin besar. Berkaitan dengan hal itu, harga barang-barang kebutuhan pokok masyarakat terutama makanan akan semakin mahal. Para pelaku usaha yang menggunakan bahan baku impor akan mengalami kenaikan biaya produksi sehingga harga jual barang produksi kian melambung, apalagi jika barang produksi tersebut didistribusikan dan dipasarkan di Indonesia tentunya akan mengalami kesulitan. Selain itu, oleh karena devisa yang dikeluarkan cukup besar dalam hal impor barang, dapat dimungkinkan bahwa Pemerintah Indonesia akan mengalami peningkatan beban utang.Dampak-dampak negatif tersebut akan sangat menyulitkan kehidupan masyarakat Indonesia terutama kelas menengah ke bawah.

Namun, jangan hanya memandang dampak negatif yang ditimbulkan, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga memiliki dampak positif. Dampak positif tersebut tentunya dengan memanfaatkan kegiatan ekspor yang akan mendatangkan banyak devisa bagi Negara kita. Para pelaku usaha dapat menggunakan bahan baku yang dihasilkan sendiri oleh masyarakat lokal sehingga tidak akan mempengaruhi harga produk yang akan dipasarkan, apalagi jika dipasarkan di luar negeri tentunya akan memperoleh banyak keuntungan. Masyarakat Indonesia harus dengan serius menggarap pekerjaannya pada berbagai sector misalnya  pertanian dan perkebunan, sehingga hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk para pelaku usaha.

Perlu digarisbawahi bahwa tren depresiasi nilai tukar Rupiah Indonesia kali ini berbeda dengan kondisi pada saat krisis keuangan tahun 1997-1998 dan krisis 2008- 2009. Kondisi perekonomian Indonesia saat ini jauh lebih baik, dan beberapa indikator lain seperti indeks harga saham gabungan (IHSG) dan posisi cadangan devisa menunjukan tren peningkatan, berbeda dibandingkan dengan kondisi pada saat dua krisis terdahulu terjadi. Di samping itu untuk memitigasi risiko eksternal yang berasal dari dinamika sektor keuangan global seperti rencana kenaikan suku bunga The Fed, Pemerintah telah menyiapkan beberapa langkah-langkah antisipasi sebagai berikut:

1. Membentuk protokol managemen krisis nasional di dalam wadah FKSSK yang beranggotakan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan serta Lembaga Penjamin Simpanan.

2. Menyiapkan implementasi Bond Stabilization Framework (BSF) dengan beberapa lapisan pencegahan (lines of defense), di antaranya pembelian kembali (buyback)

Page 2: Tugas Pi Alif

NAMA : RIFIAL ALIFSTANBUK : C 301 15 333MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

sekuritas utang, penggunaan dana investasi BUMN, termasuk BPJS serta Saldo Anggaran Lebih/SAL.

3. Membentuk beberapa currency swap line, antara lain di level bilateral (non-USD denominated), di antaranya dengan China, Jepang, dan Korea Selatan, dan di level regional ASEAN+3 (non-USD denominated) melalui CMIM disertai perjanjian pengumpulan cadangan devisa secara kolektif (pooled FX reserve).

4. Menyiapkan Deferred Draw Down Option (DDO) bekerja sama dengan World Bank, Asian Development Bank, Australia serta Jepang (JBIC) senilai total USD 5 miliar yang diperuntukan untuk mengantisipasi dampak ketidakpastian global terhadap perekonomian Indonesia khususnya pembiayaan APBN.

Namun demikian, Pemerintah memahami bahwa depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS akan membawa dampak pada pelaksanaan APBN-P 2015. Utamanya, pengaruh depresiasi akan menyebabkan penurunan defisit pada postur APBN-P 2015. Seiring dengan depresiasi Rupiah, penerimaan negara akan lebih tinggi dibandingkan dengan tambahan belanja yang harus dikeluarkan. Reformasi kebijakan subsidi energi yang telah dilakukan oleh pemerintah membuat tekanan belanja subsidi akibat pergerakan kurs menjadi berkurang. Di sisi lain, kebijakan pemerintah yang lebih mengandalkan sumber pembiayaan dalam negeri serta penerapan negative net flow untuk utang luar negeri membuat tambahan belanja pembayaran bunga utang relatif terkendali.

Pemerintah juga menyadari tambahan kebijakan belanja infrastruktur yang secara signifikan dilalokasikan di APBN-P 2015 berpotensi meningkatkan risiko bagi current acccount melalui peningkatan impor, namun Pemerintah memperkirakan defisit current account masih akan managable dan sustainable pada level sekitar 3%. Yang lebih penting lagi defisit current account yang terjadi sekarang diakibatkan oleh kegiatan yang produktif, yaitu pembangunan infrastruktur. Di samping itu di dalam jangka menengah panjang kebijakan peningkatan belaja infrastruktur ini akan meningkatkan daya saing perekonomian sehingga akan memberikan kontribusi bagi perbaikan current account.

Beberapa upaya yang akan dilakukan Pemerintah untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan antara lain:

1. Dalam rangka meningkatkan daya saing produk dalam negeri, Pemerintah juga akan mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang mengatur fleksibilitas Bea Masuk Anti Dumping Sementara (BMADS) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara (BMTPS), sebagai respon jika terdapat lonjakan impor barang tertentu, serta penyederhanaan prosedur dan mekanisme pengembalian.

2. Dalam rangka mendorong peningkatan investasi langsung baik dari penanaman modal asing (PMA) maupun dalam negeri (PMDN), Pemerintah dalam waktu dekat akan mengeluarkan Revisi PP Nomor 52 Tahun 2011 yang biasa dikenal dengan tax allowance. Fasilitas ini juga akan diberikan kepada dividen yang direinvestasi di dalam negeri. Selain itu, prosedur pemberian tax allowance juga dipermudah yaitu melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan sebagian besar proses akan dilakukan di PTSP tersebut sehingga diharapkan proses akan lebih cepat.

Page 3: Tugas Pi Alif

NAMA : RIFIAL ALIFSTANBUK : C 301 15 333MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA

3. Mendorong kebijakan peningkatan penggunaan biofuel yang saat ini ditetapkan sebesar 10% menjadi lebih tinggi lagi, tentunya dengan memperhatikan ketersediaan supply serta kebijakan harga yang kompetitif.

4. Kebijakan lain yang juga akan dikeluarkan adalah skema perpajakan khususnya PPN untuk industri pelayaran dalam negeri agar bisa lebih kompetitif.

5. Mendorong terbentuknya BUMN reasuransi untuk mengurangi defisit di neraca jasa khususnya asuransi.

6. Meningkatkan Law Enforcement untuk mendorong implementasi UU Mata uang yang mewajibkan penggunaan rupiah untuk bertransaksi di dalam negeri.

7. Mendukung kewajiban penggunaan LC untuk transaksi empat komoditas utama.8. Memperbaiki sistem remitansi untuk memudahkan arus masuk pendapatan orang

Indonesia yang bekerja di luar negeri ke dalam sistem perbankan dalam negeri.

Pemerintah telah melakukan langkah perbaikan penyehatan APBN untuk mendukung stabilitas makroekonomi antara lain melalui defisit APBN yang dijaga pada tingkat yang rendah serta alokasi belanja APBN dibuat lebih produktif. Selain itu rasio utang Pemerintah terhadap PDB berada pada kisaran 24% yang merupakan tingkat yang aman dan rendah dibandingkan dengan negara lain.