tugas permen uas

download tugas permen uas

of 9

Transcript of tugas permen uas

1. Program kerja: a. Definisi audit program, bagaimana audit program? b. Audit program yang baik c. Siapa yang menyusun audit program? d. Apa kegunaan dan keuntungan dari audit program? e. Di mana bagian penting audit program, mengapa? a. Menurut Reider, audit program yaitu telaah aktivitas tertentu yang dipilih pada saat tahap perencanaan, bertujuan untuk menunjukan efisiensi/ definisi operasional serta bertujuan untuk membangun sarana perbaikan. Pengertian lainnya yaitu rencana tindakan untuk melaksanakan operasional audit bisa diubah/disesuaikan berdasarkan finding/ field work. Audit program merupakan prosedur wajib yang harus dijalankan auditor agar pelaksanaan audit efektif dan efisien. Audit program sebaiknya detail agar auditor yang kurang pengalaman sekalipun dapat menjalankan audit sesuai ketentuan tetapi tidak terlalu detail karena menyebabkan ketidak-kompetenan pertimbangan audit di lapangan. Audit program merupakan tindakan untuk melaksanakan operasional audit, biasa diubah atau disesuaikan berdasarkan finding / fieldwork. Program audit mengatur secara sistematis prosedur audit yang akan dilaksankan selama audit berlangsung. Program audit juga mendokumentasikan strategi audit. Biasanya auditor berusaha menyeimbangkan prosedur audit top-down dan bottom-up ketika mengembangkan suatu program audit. Jenis pengujian yang termasuk dalam program audit meliputi :

Bottom-Up: Mengevaluasi bukti transaksi pendukung dan akumulasinya dalam laporan keuangan. Top-down: Mengevaluasi bukti tentang laporan keuangan yang diharapkan dari pengetahuan atas entitas serba bisnis dan industrinya. b. Audit program yang baik harus mencantumkan: a. Tujuan pemeriksaan b. Audit prosedur yang dijalankan c. Kesimpulan pemeriksaan

Audit program yang baik harus memenuhi 4 syarat standar work program: 1. Tailor made work program dibuat khusus untuk pemeriksaan yang dilakukan, tidak bias digeneralisir secara keseluruhan, karena kondisi setiap perusahaan berbeda dan berubah karena waktu dan proses pembelajaran. 2. Langkah kerja harus jelas 3. Fleksibel work program dapat digunakan sesuai kondisi di lapangan pada saat melakukan field audit, dapat tidak dilakukan beberapa tahapan audit, karena adanya jedah waktu antara fase survey, perencanaan dengan waktu dilakukan field audit. 4. Dapat dikembangkan work program dapat dimodifikasi sehingga dapat membantu dalam hal - Menentukan hasil yang akan didapat. - Memberikan arah langsung ke bukti. - Mengevaluasi kinerja dan membandingkan bukti dengari standar. Audit program yang baik menurut pola Taylor Make: a. perintah kerja harus diikuti b. duplikasi jangan diandalkan 100% karena temuan tidak serupa c. kertas kerja harus jelas : apa yang dikerjakan, bagaimana hasilnya, untuk tujuan apa kertas kerja dibuat, dan mengapa diperlukan d. alasan : menelaah hal-hal tertentu, selidiki ada fraud di mana e. serahkan ke supervisi untuk dinilai f. hasil isi program kerja adalah analisa untuk menuju proses temuan Audit program yang baik harus memperhatikan standar program, yang meliputi: Standar 1: Hati-hati Terutama dalam hal duplikasi program kerja. Audit program sebagai Taylor Maker (pola). Standar 2: Perintah kerja Biasanya dirancang secara khusus. Standar 3: Tidak mengandalkan duplikasi 100 persen. Standar 4: Kertas kerja laporan harus jelas. Standar 5: Alasan Menelaah hal-hal tertentu. Setelah audit program selesai dibuat, serahkan ke supervise untuk dinilai. c. Penyusun audit program: a. Seluruh tim audit yang ikut dalam fase perencanaan atau survey. b. Pakar atau mantan auditor untuk operasi tersebut. c. Staff auditee yang ahli di operasi tersebut dan ingin memperbaiki d. Konsultan yang pernah atau ahli dalam bidang operasi tersebut. Yang menyusun audit program adalah auditor atau orang yang mampu dan mengerti (seluruh anggota tim) nantinya akan disempurnakan / pihak-pihak lain yang berkepentingan. Misalnya : konsultan yang pernah melakukan audit operasional, disempurnakan menjadi program kerja yang definitif.

d. Tujuan audit program: a. supaya pelaksanaan operasional finding / field work b. sebagai sarana komunikasi/ interaksi semua orang yang terlibat di dalam aktivitas perusahaan c. dasar pembagian tugas tim internal auditor d. basis program supervisi tim audit e. langkah kerja audit untuk mencapai hasil yang baik f. copy / duplikasi untuk kerja di tahun-tahun berikutnya * Tujuan menyangkut goal secara umum. Manfaat audit program: a. agar perencanaan sistematis b. pembagian tugas sistematis c. pelatihan berkali-kali d. membuat kesimpulan audit * Manfaat menyangkut pelaksanaan secara umum e. a. b. c. Bagian Audit Program yang penting terdiri dari: Subbagian Penyusunan Program; Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; Subbagian Dokumentasi.

2. Fieldwork a. Definisi, apa yang disebut field work yang dilakukan dan bagaimana hubungannya dengan kertas kerja? b. Development audit finding, kapan dilaksanakan audit finding? Siapa yang menyusun audit finding? Jelaskan 5 atribut penting dan contohnya! a. Field work merupakan suatu proses yang sistematis dan merupakan persyaratan profesional, membutuhkan skeptisme yang sehat dan strategistrategi dalam pekerjaan lapangan. Field work menyangkut: a. Menentukan metode proses fieldwork dengan cepat karena proses ini yang menelan biaya paling mahal b. Tetap menjaga relevansi dan independensi audit untuk memastikan tujuan audit tercapai c. Menemukan bukti yang objektif bahwa internal kontrol yang telah teridentifikasi pada proses perencanaan, berjalan dengan baik d. Memahami bahwa pembuatan working paper (kertas kerja pemeriksaan) adalah selama proses fieldwork dijalankan, bukan pada saat selesai field work e. Membuat kesimpulan akhir mengenai hasil audit dan draft laporan audit serta strategi komunikasi yang benar kepada auditee Field work audit process: a. apa saja yang perlu dipersiapkan dalam tahap audit lapangan?

b. menentukan temuan supaya valid, yakin c. menyusun KKP (Kertas Kerja Pemeriksaan) Teknik telaah di lapangan: a. harus memakai logika b. harus hati-hati untuk memakai teknik tersebut Teknik khusus dalam menelaah lapangan : Bukti harus kompeten, memilih cara terbaik (ukuran 3E). Teknik khusus tersebut dilakukan dengan cara: interview, observasi, dan pengalaman. Lalu menyusun kertas kerja sebagai bukti dasar dalam menyusun review dan laporan kegunaan kertas kerja: a. tempat menyimpan informasi yang diperoleh b. mengidentifikasikan permasalahan selama field work c. bahan dalam melakukan diskusi-diskusi d. mendukung laporan e. memberikan rekomendasi f. alat pengawasan, terutama penanggung jawab, supervisi g. sebagai dasar penilaian h. dokumen/ bukti-bukti b. Development audit finding Audit finding sebagai suatu elemen yang terdiri dari kriteria, kondisi, efek / akibat, penyebab dari masalah yang ditemukan. Elemen tersebut dibutuhkan bergantung sepenuhnya pada tujuan dari audit. Audit finding harus dikembangkan, didokumentasikan, dan dibuat report yang bergantung pada 5 atribut penting yang layak dan praktis. Syarat audit finding ada 5 atribut penting: a. kondisi/ fakta menyangkut pertanyaan 4w (what, when, who, why). b. kriteria membandingkan antara fakta dengan yang seharusnya, mencari tolak ukur, kebijakan, praktek-praktek yang baik menyangkut internal control dan juga perundang-undangan. c. sebab mengapa terjadi penyimpangan, defisiensi dan mengapa dalam aktivitas tersebut tidak ada 3E. d. dampak mencari defisiensi (akibat) menyangkut kegiatan yang akan datang. e. rekomendasi menghapus kondisi yang buruk menjadi baik. Rekomendasi harus tegas (siapa yang memberikan rekomendasi).

3. Reporting a. Proses pembuatan laporan harus memenuhi 5 syarat atribut tersebut, apakah laporan bisa tertulis/ lisan? Jelaskan kebaikan dan keburukannya!

b. Tujuan dari reporting, syarat dari reporting yang baik! a. Dari 5 atribut penting yang ada perlu dianalisa/ dikembangkan sebagai berikut: disempurnakan atribut tidak boleh tumpang tindih dan menyangkut 3E validitas dan sudah benar tolak ukur harus yakin dan jelas kualitas, penyebab dampak jangan terlampau berlebihan tetap harus bisa dihitung walaupun asumsi Dalam internal audit, dapat dilakukan laporan sela atau laporan interim. Laporan interim dapat dilakukan secara tertulis dan secara lisan. Laporan dapat disampaikan secara tertulis maupun lisan: a. oral reporting/ secara lisan : kurang formal dibandingkan dengan tertulis b. laporan tertulis Kebaikan laporan secara lisan: dapat lebih mengekspresikan apa yang ingin diungkapkan oleh pembuat laporan. memungkinkan pengambilan secara langsung. tidak membuang waktu dalam penyusunan laporan (misalnya : waktu untuk mengetik laporan). pembuat laporan dan pembaca laporan dapat lebih berinteraksi. memungkinkan pembuat laporan lebih mengeksplor pengetahuannya tentang laporan tersebut. Keburukan laporan secara lisan: kurang memperhatikan bentuk-bentuk formal dari penulisan sebuah laporan. tidak efisien dilakukan apabila rincian dalam laporan detail. sulit mendeteksi kesalahan dalam penyampaian laporan. kesulitan dalam penyampaian laporan apabila banyaknya data/ informasi yang ingin disampaikan dalam laporan tersebut. b. Tujuan reporting: memberikan informasi yang bermanfaat menyangkut 3E. memberikan rekomendasi perbaikan. Fungsi reporting: menginformasikan hasil telaah. membujuk, merayu supaya manajer mau melakukan rekomendasi. Laporan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: lengkap : data dan fakta yang ada dalam laporan harus lengkap.

jelas : sebuah laporan disebut jelas bila uraian dalam laporan tidak memberi peluang ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda. benar/ akurat : data dan fakta yang silah dapat menuntun pembaca membuat keputusan yang salah. sistematis : laporan harus diorganisasikan sedemikian rupa, dengan sistem pengkodean yang teratur, sehingga mudah dibaca dan diikuti oleh pembaca. objektif dan perspektif: penulisan laporan tidak bisa memasukkan selera pribadi ke dalam laporannya. Penulis harus bersikap netral dan memakai ukuran umum dalam rnenilai sesuatu. tepat waktu : ketepatan waktu mutlak diperlukan, karena keterlambatan laporan bisa mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan. confidence : meyakinkan. konsisten.

4. Mengapa fungsi akuntansi dan keuangan perlu dilakukan audit? Tujuan dilakukan audit fungsi akuntansi dan keuangan: untuk memberikan informasi tambahan dalam rangka melengkapi informasi berupa persentase, angka-angka, dan rincian data. berkaitan dengan profit analysis, data tersbut tidak kuat untuk pengambilan keputusan oleh top management tanpa rincian analisa, sehingga perlu dilakukan penyesuaian/ adjustment. Konsentrasi pengendalian yang akan diaudit : terkait dengan aktivitas yang ada di dalam proses menyusun laporan keuangan melakukan analisa, interpretasi, menyusun anggaran, rencana keuangan (profit plan) jangka pendek dan jangka panjang. Fungsi akuntansi dan keuangan perlu dilakukan audit karena merupakan satuan kerja yang menangani keuangan dalam perusahaan yang mengumpulkan, mencatat, menganalisis, dan memantau beraneka ragam data yang diperolehnya dari berbagai satuan dan bidang fungsional lainnya dalam perusahaan, baik bidang fungsional yang bersifat kegiatan pokok maupun bersifat penunjang. Fungsi dasar manajemen akuntansi dan keuangan pada perusahaan terdiri dari sebagai berikut: 1. perencanaan dan peramalan berbagai kegiatan bisnis 2. investasi dan sumber pembiayaan 3. prinsip efisiensi 4. mencari modal tambahan 5. aktivitas fungsi keuangan, seperti : penyusunan rencana induk anggaran, penyusunan rencana di bidang akuntansi, penyusunan rencana analisis keuangan, pembuatan laporan keuangan

5. Jelaskan beberapa aspek penting untuk kegiatan keuangan dan kegiatan akuntansi (dari umum ke khusus)! Aspek penting untuk kegiatan keuangan dan kegiatan akuntansi (dari umum ke khusus) a. informasi akuntansi, sebagai berikut: a. Akuntansi biaya penuh (full cost accounting) b. Akuntansi biaya diferensial (differential accounting) c. Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting) Informasi akuntansi dapat dihubungkan dengan tiga hal objek informasi, alternatif yang akan dipilih dan wewenang manajer. informasi akuntansi juga dihubungkan dengan objek informasi, seperti produk, departemen, dan aktivitas perusahaan maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi penuh. Jika informasi akuntansi dihubungkan dengan alternatif yang akan dipilih, maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi diferensial, yang sangat diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan pemilihan alternatif. Jika informasi akuntansi dihubungkan dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer, maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi pertanggungjawaban, yang terutama manfaat untuk mempengaruhi perilaku manusia dalam organisasi. b. Keputusan pendanaan Keputusan pendanaan difokuskan untuk medapatkan usaha optimal dalam rangka mendapatkan dana atau dana tambahan untuk mendukung kebijakan investasi. Sumber dana dibagi dalam 2 kategori yakni: (a) internal yaitu dari laba ditahan (retained earnings) (b) sumber eksternal yaitu: a. Dalam bentuk utang yang meliputi penundaan pembayaran utang, pinjaman jangka pendek sebagai tambahan modal kerja, dan pinjaman jangka panjang (obligasi) sebagai dana investasi. b. Menerbitkan saham, baik dalam bentuk saham perdana (Initial Public Offer/IPO) maupun saham biasa baru sebagai sumber modal investasi dalam rangka ekspansi perusahaan.

6. Pendekatan audit mengenai area operasional financial dan accounting? 1. Audit fungsi akuntansi umum-yang berhubungan dengan transaksi keuangan Untuk meyakini suatu transaksi dicatat dengan benar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku Enam langkah dalam proses audit GL: 1. Mengembangkan suatu pengertian sistem akuntansi dan struktur daftar perkiraan (chart of accounts). 2. Mengerti risiko internal control dan potesial akan kesalahan dan ketidakaturan yang signifikan. 3. Buat rencana prosedur audit untuk mengevaluasi control akuntansi (accounting control).

4. Mengerti batas (cut -off) jadwal dan hambatan waktu lainnya untuk melakukan prosedur audit. Lakukan pengujan audit dan prosedur lainnya yang ditetapkan. 5. Evaluasi hasil audit dan mempresentasikan temuan dan rekomendasi ke manajemen Konsentrasi buku besar yang signifikan: - Accruals - Prior period adjustment - Foreign currency transaction - Capital account - Cut-off control - Reconciliation procedures 2. Audit fungsi akuntansi umum berhubungan dengan operasinya 1. Auditor harus mengerti sistem komputer dan kontrol sekitar aplikasi Buku Besar 2. Auditor harus mereview kontrol input yang diperoleh dari sistem lain 3. Auditor harus menjadi terbiasa dengan mengambil data rutin dalam mendukung hal-hal yang berhubungan dengan data keuangan yang menggunakan file data buku besar Prosedur kontrol meliputi: 1. Ketepatan otorisasi transaksi dan aktivitas 2. Pemisahan fungsi/tugas 3. Rancangan dokumen dan catatan yang membantu keyakinan bahwa transaksi dicatat dengan benar 4. Akses keamanan yang kecukupan harta dan catatan 5. Pemeriksaan yang independen atas kinerja dan ketepatan penilaian atas jumlah yang dicatat.

7. Pengendalian dasar/ basic financial control, meliputi: a. Cash process b. Receivable process c. Account payable process d. Inventory process Basic financial control 1. Cash process - mengapa penting diaudit? karena cash sangat mudah dicuri, cash sangat beresiko, dan bisa disalahgunakan menyangku aktivitas cash: a. mencatat penerimaan sebaik-baiknya b. menjaga cash secara fisik c. memerlukan catatan atas setiap perubahan yang terjadi d. masalah penyimpanan, bisa menggunakan brankas dan laci, ataupuil disimpan di bank

e. mengendalikan pengeluaran kas hal-hal yang perlu diperhatikan dalam cash control: a. siapa yang bertanggung jawab b. harus memiliki internal control yang baik receivable process klaim perusahaan terhadap pihak ke-3 yang berkaitan dengan penjualan secara kredit, unit kredit piutang account payable process terjadi karena pembelian kepada vendor/ supplier, pemakaian jasa inventory process perlu diaudit karena inventory mudah dicuri, dan sering terjadi fraud

2. 3. 4. -

8. Basic accounting activity (fungsi aktivitas, jenis akuntansi, area yang perlu diaudit)? Fungsi aktivitas 1. Mengerti dasar kontrol sistem akuntansi, baik secara finansial, operasi atau orientasi sistem informasi 2. Mengerti proses akuntansi dan dasar kontrol akuntansi 3. Mengerti jenis kontrol akuntansi yang ideal dalam menempatkan situasi individu (di bagian akuntansi itu sendiri) Jenis akuntansi a. General accounting (berkaitan dengan asset, liabilities, equity) b. Cost accounting (biaya produksi, biaya jasa) Aktivitas ini memiliki sistem proses yang harus fleksibel Area yang perlu diaudit 1. Siklus penerimaan dan pengeluaran kas 2. Siklus penjualan dan piutang 3. Siklus pembelian dan hutang dagang 4. Siklus pengupahan dan sumber daya manusia 5. Siklus manufaktur dan persediaan