Tugas Paulus Pemimpin Yang Visioner

15
PAULUS PEMIMPIN YANG VISIONER TUGAS MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN Dosen : IR. YONATHAN MANGKUBUDI,M.A Disusun oleh: Nama : AGUS SUSANTO No. Induk : 052010205 Fakultas : Pendidikan Agama Kristen SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA SALATIGA (S T T S) 1

Transcript of Tugas Paulus Pemimpin Yang Visioner

PAULUSPEMIMPIN YANG VISIONER

TUGAS MATA KULIAH :

KEPEMIMPINANDosen : IR. YONATHAN MANGKUBUDI,M.ADisusun oleh:Nama

: AGUS SUSANTONo. Induk: 052010205Fakultas: Pendidikan Agama KristenSEKOLAH TINGGI THEOLOGIA SALATIGA(S T T S)2013/2014Kata PengantarSegala Puji syukur penulis naikkan kepada Tuhan Yesus yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan kepada kami sehingga tugas-tugas mata kuliah Kepemimpinan ini dapat terlesaikan.

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan, kami menyusun tugas-tugas ini yang merupakan hasil penelitian literatur dan pembahasan pribadi mengenai kehidupan Rasul Paulus sebagai pemimpin yang visioner.Penulis berharap, apa yang kami sampaikan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.. khusus bagi penulis sendiri. Dengan membuat tugas ini secara tidak langsung mendorong penulis untuk lebih memahami dan mendalami seputar perkembangan kehidupan Rasul Paulus sebagai pemimpin yang visioner.Penulis menyadari bahwa ada banyak kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan tugas-tugas ini. Untuk itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya

Tuhan Yesus Memberkati !!!

Penulis

Agus SusantoPAULUS

PEMIMPIN YANG VISIONER

Oleh : Agus Susanto

Siapakah Paulus?

Sebelum Penulis membahas lebih lanjut mengenai Paulus sebagai Pemimpin Visioner, terlebih dahulu penulis sampaikan mengenai siapa Paulus. Semula ia bernama Saulus dari Tarsus, kemudian dikenal sebagai Rasul Paulus, ( 3 Masehi67 Masehi). Dia diakui sebagai tokoh penting dalam penyebaran dan perumusan ajaran kekristenan yang bersumberkan dari pengajaran Yesus Kristus. Paulus memperkenalkan diri melalui kumpulan surat-suratnya dalam Perjanjian Baru di Alkitab sebagai seorang Yahudi dari suku Benyamin,yang berkebudayaan Yunani (Helenis) dan warga negara Romawi. Ia lahir di kota Tarsus tanah Kilikia (sekarang di Turki), dibesarkan di Yerusalem dan dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel.Pada masa mudanya, ia hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama Yahudi.Mulanya ia seorang penganiaya orang Kristen (saat itu bernama Saulus), dan sesudah pengalamannya berjumpa Yesus di jalan menuju kota Damaskus, ia berubah menjadi seorang pengikut Yesus Kristus. Paulus menyebut dirinya sebagai "rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi" (Roma 11:13). Dia membuat usaha yang luar biasa melalui surat-suratnya kepada komunitas non-Yahudi untuk menunjukkan bahwa keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus adalah untuk semua orang, bukan hanya orang Yahudi. Gagasan Paulus ini menimbulkan perselisihan pendapat antara murid-murid Yesus dari keturunan Yahudi asli dengan mereka yang berlatar belakang bukan Yahudi. Mereka yang dari keturunan Yahudi berpendapat bahwa untuk menjadi pengikut Yesus, orang-orang yang bukan Yahudi haruslah pertama-tama menjadi Yahudi terlebih dulu. Murid-murid yang mula-mula, Petrus, sempat tidak berpendirian menghadapi hal ini (lihat Galatia 2:11-14). Untuk menyelesaikan konflik ini, diadakanlah persidangan di Yerusalem yang dipimpin oleh Petrus dan Yakobus, adik Yesus Kristus, yang disebut sebagai Sidang Sinode atau Konsili Gereja yang pertama (Konsili Yerusalem). Konsili ini menghasilkan beberapa keputusan penting, misalnya:

1. untuk menikmati karya penyelamatan Yesus, orang tidak harus menjadi Yahudi terlebih dahulu

2. orang-orang Kristen yang bukan berasal dari latar belakang Yahudi tidak diwajibkan mengikuti tradisi dan pantangan Yahudi (misalnya perihal tentang sunat dan memakan makanan yang diharamkan).

3. Paulus mendapat mandat untuk memberitakan Injil ke daerah-daerah berbahasa Yunani.

Paulus dijadikan seorang Santo (orang suci) oleh seluruh gereja yang menghargai santo, termasuk Katolik Roma, Ortodoks Timur, dan Anglikan, dan beberapa denominasi Lutheran. Dia berbuat banyak untuk kemajuan Kristen di antara para orang-orang bukan Yahudi, dan dianggap sebagai salah satu sumber utama dari doktrin awal Gereja, dan merupakan pendiri kekristenan bercorak Paulin/bercorak Paulus. Surat-suratnya menjadi bagian penting Perjanjian Baru. Banyak yang berpendapat bahwa Paulus memainkan peranan penting dalam menjadikan agama Kristen sebagai agama yang berdiri sendiri, dan bukan sebagai sekte dari Yudaisme.

Kepemimpinan Rasul Paulus

Nama Paulus disebut sebanyak 180 kali dalam 15 kitab di Perjanjian Baru. Dua puluh dua di antaranya adalah sebutan Saulus, namanya sebelum menjadi Kristen. Teologinya sangat penting dan berpengaruh, sebab ia menulis 13 kitab dari 27 kitab dalam Perjanjian Baru.Paulus adalah seorang pemimpin atau bapa gereja yang sangat legendaris, terutama karena perubahan hidup dan pekerjaannya yang berbalik 180 derajat. Sebelum bertobat, Saulus adalah seorang tokoh Farisi, anggota sinagoge atau Dewan Sanhedrin yang memunyai kekuasaan resmi untuk mengatur penganiayaan orang Kristen (Kisah Para Rasul 26:10; Filipi 3:6). Dengan latar belakang pendidikan tingginya, Paulus merupakan tokoh kaya dan terkemuka yang berkedudukan tinggi.Sebagai tokoh anti-Kristen, Saulus menganiaya jemaat Tuhan tanpa batas untuk membinasakan mereka sama sekali (Galatia 1:13). Paulus menyebut dirinya seorang penganiaya yang kejam (1 Timotius 1:13). Saulus sering masuk dari rumah ke rumah untuk menyeret orang-orang Kristen keluar, menjebloskan mereka ke penjara, sambil dianiaya dan disesah supaya menyangkal iman mereka (Kisah Para Rasul 8:3; 22:4, 19; 26:10-11).Tetapi setelah bertobat, Paulus menjadi tokoh pemimpin Kristen yang sangat militan. Ia bersaksi: Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari batu . (2 Korintus 11:23-25).Paulus adalah seorang pemimpin dan pelopor misi. Tiga kali ia melakukan perjalanan penginjilan untuk menanam jemaat (church planting). Paulus juga membangkitkan pemimpin-pemimpin baru guna meneruskan pekerjaan penggembalaan jemaat-jemaat tersebut.Paulus adalah seorang pemimpin Kristen dengan kapasitas yang sangat tinggi. Dari segi rohani, Paulus sangat luar biasa, penuh kuasa, dan penuh urapan Roh Kudus. Pelayanannya penuh mukjizat, bahkan saputangan atau kain yang pernah dipakainya mengandung urapan yang dahsyat (Kisah Para Rasul 19:11-12). Dari segi intelektual, ia setara dengan seorang doktor teologi masa kini. Setiap hari ia mengajar teologi di ruang kuliah Tiranus (Kisah Para Rasul 19:9c).Pemimpin Yang Visioner

Visioner Seth Kahan (2002), sebagaimana dikutip dalam sebuah situs internet, menjelaskan bahwa kepemimpinan visioner melibatkan kesanggupan, kemampuan, kepiawaianyang luar biasa untuk menawarkan kesuksesan dan kejayaan di masa depan. Seorang pemimpin yang visioner mampu mengantisipasi segala kejadian yang mungkin timbul, mengelola masadepan dan mendorong orang lain utuk berbuat dengancara-cara yang tepat . Hal itu berarti, pemimpin yang visioner mampu melihat tantangan dan peluang sebelumkeduanya terjadi sambil kemudian memposisikan organisasimencapai tujuan-tujuan terbaiknya.

Hampir dapat dipastikan, banyak orang yang setuju kalau Paulus disebut sebagai pemimpin yang visioner. Pemimpin Yang Visioner memiliki visi yang jelas, baik terhadap dirinya sendiri sebagai seorang pemimpin, terhadap keluarganya, tim atau organisasi yang dipimpinnya. Visi tersebut dituangkan dalam pernyataan misi merupakan keputusan utama yang melandasi keputusan-keputusan lainnya.Pemimipin visioner adalah pemimpin yang mempunyai suatu pandangan visi misi yang jelas dalam organisasi, pemimpin visioner sangat lah cerdas dalam megamati suatu kejadian di masa depan dan dapat menggambarkan visi misinya dengan jelas. Dia dapat membangkitkan semangat para anggotanya dengan menggunakan motivasinya serta imajinanasinya, untuk membuat suatu organisasi lebih hidup, menggerakan semua komponen yang ada dalam organisasi, agar organisasi dapat berkembang.Karakteristik Pemimpin Yang VisionerKepemimpinan visioner memiliki ciri-ciri yang menggambarkan segala sikap dan perilakunya yang menunjukkan kepemimpinannya yang berorientasi kepada pencapaian visi, jauh memandang ke depan dan terbiasa menghadapi segala tantangan dan ressiko. Diantara ciri-ciri utama kepemimpinan visioner adalah:

Pertama, Berwawasan ke masa depan. Pemimpin visoner mempunyai pandangan yang jelas terhadap suatu visi yang ingin di capai, agar organisasi yang dia masuki dapat berkembang. Sesuai dengan visi yang ingin dia capai. Dari bukti-bukti Alkitab, jelas bawa Paulus adalah seorang yang berwawasan ke depan. Orientasi pelayanannya adalah hal-hal yang merupakan pergumulan masa depan. Selain itu wawasan masa depannya dibuktikan dalam salah satu suratnya yang mencatat "Satu-satunya yang saya inginkan ialah supaya saya mengenal Kristus, dan mengalami kuasa yang menghidupkan Dia dari kematian. Saya ingin turut menderita dengan Dia dan menjadi sama seperti Dia dalam hal kematian-Nya" ( Filipi 3:10. BIS )Kedua, Berani bertindak dalam meraih tujuan, penuh percaya diri, tidak peragu dan selalu siap menghadapi resiko. Pada saat yang bersamaan, pemimpin visioner juga menunjukkan perhitungan yang cermat, teliti dan akurat. Dalam memperhitungkan kejadian yang di anggapnya pentig. Hal ini juga terbukti dalam banyak peristiwa dalam kehidupan Rasul Paulus. Rasul Paulus tahu bahwa menjadi pengikut Kristus, tidak akan membebaskan dia dari penderitaan. Penderitaan sudah menjadi bagian dari hidup dan pelayanannya. Sebagai pemimpin, Paulus tidak berusaha untuk menghindar dari penderitaan. Justru sikap mentalnya terhadap penderitaan sudah terkonsep dan terbangun dengan benar. Itu sebabnya, Paulus tidak pernah setapak pun mundur dari pelayanan ketika menghadapi dan mengalami penderitaan. Jadi, sebagai pemimpin rohani masa kini, kita juga tidak akan luput dari penderitaan karena melayani Yesus Kristus. Sikap mental positif yang perlu kita tumbuh-kembangkan ialah bersekutu dengan penderitaan Kristus. Memikul salib kita sebagai pemimpin dan terus melayani Kristus. Jalan penderitaan inilah yang akan membawa kita untuk dimuliakan dan menjadi serupa dengan Kristus.Ketiga, Mampu menggalang orang lain untuk kerja keras dan kerjasama dalam menggapai tujuan. Pemimpin visioner adalah sosok pemimpin yang patut di contoh, dia mau membuat contoh agar masyarakat sekitar mencontoh dia. Kisah Rasul 27:35-36 mencatat tentang Raul Paulus bahwa Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur di hadapan Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan. Maka kuatlah hati semua orang itu, dan merekapun makan juga. Disini Paulus menyeimbangkan kebutuhan rohani dan jasmani. Kebernaian Paulus, keyakinan, rasa optimis, ketenangan dan teladannya menguatkan orang-orang di kapal itu. Hingga akhirnya semua mereka di dalam kapal tersebut selamat bahkan prajurit sanggup berpikir mencegah pembunuhan para tahanan termasuk Paulus.

Keempat, Mampu merumuskan visi yang jelas, inspirasional dan menggugah, mengelola mimpi menjadi kenyataan : pemimpin visioner sangatlah orang yang mempunyai komitmen yang kuat terhadap visi di embannya, dia ingin mewujudkan visinya kedalam suatu organisasi yang dia masuki. Suatu hal yang umum diterima bahwa seorang pemimpin harus mempunyai visi. Visi adalah inti kepemimpinan. Visi adalah bahan bakar seorang pemimpin. Visi kepemimpinan Paulus ditemukannya dari perkataan Yesus kepadanya dalam perjalanannya ke Damsyik. Dalam perjalanan Paulus ke Damsyik untuk menangkap dan membunuh orang percaya, ia berjumpa dengan Yesus (Kis. 26:12-15). Perjumpaan dengan Yesus ini bukan hanya menjadi momen pertobatan Paulus, tetapi juga momen di mana ia menemukan visi kepemimpinannya. Paulus diberikan visi untuk menjadi pelayan dan saksi Kristus (Kis. 26:16-18). Paulus dikhususkan untuk menjadi pemberita Injil bagi bangsa Yahudi dan non-Yahudi. Untuk visi inilah Paulus mengabdikan hidupnya. Ia taat kepada visi tersebut. Ia memberitakan injil kepada orang Yahudi di Damsyik, di Yerusalem, di seluruh Yehuda, dan juga kepada bangsa-bangsa lain (Kis. 26:19-20).Kelima,Mampu mengubah visi ke dalam aksi : dia dapat merumuskan visi kedalam misinya yang selanjutnya dapat diserap anggota organisasi. Yang dapat menjadikan bahan acuan dalam setiap melangkah kedepan. Paulus tidak hanya mampu merumuskan visi dengan baik. Paulus juga dikenal sebagai orang yang rajin dan bekerja keras untuk menyatakan visinya. . Itu sebabnya tanpa ragu Paulus senantiasa menasehati para pemimpin dibawahnya untuk juga meneladani dirinya Paulus menasehatkan bahwa Pemimpin harus bekerja keras, rajin berdoa dan berprestasi baik. Para penatua yang baik dan bekerja keras patut dihormati (I Timotius 5:17). Mereka harus orang-orang yang rajin, tidak malas (Roma 12:8). Para pemimpin harus merupakan sosok yang rajin berdoa, rajin melayani, rajin mengajar Firman dan bekerja sekerasnya untuk pertumbuhan gereja dan penyebaran Injil. Bekerja keras berarti juga disiplin dan tidak cengeng. Pemimpin gereja harus berprestasi baik, barulah beroleh kedudukan yang baik (I Timotius 3:13). Keenam, Berpegang erat kepada nilai-niliai spiritual yang diyakininya : pemimpin visioner sangatlah profesionalitas terhadap apa yang diyakini. Dia haruslah sosok pemimpin yang bisa dijadikan contoh seperti halnya Paulus ini. Kehidupan Spiritual Paulus tidak bisa dipungkiri lagi. Sejak perjumpaan pribadinya dengan Tuhan Yesus, ia menjadi pribadi yang menyala-nyala dalam Roh. Pemimpin yang penuh Roh Kudus akan melayani dengan penuh semangat ( Roma 12:11 ). Bagi Paulus, hal-hal rohani adalah yang paling utama yang ia cari dalam hidup. Mengenal Tuhan Yesus secara pribadi itulah yang senantiasa ia kejar. Sebagai pemimpin rohani, Paulus memiliki keinginan dan kemauan yang kuat untuk lebih mengenal Yesus Kristus. Karena bagi Paulus, kunci kesuksesannya dalam melayani Tuhan, sangat ditentukan oleh pengenalannya akan Yesus Kristus. Pengenalan akan Yesus Kristus merupakan landasan yang teguh bagi Paulus untuk membangun dan mengembangkan pelayanannya. Jadi, bagi kita sebagai pemimpin rohani, berlaku juga hukum di atas, yaitu mengenal Yesus Kristus sebagai PEMIMPIN kita. Jangan sampai pengetahuan dan wawasan kita luas, namun pengenalan kita akan Yesus Kristus sangat minim. Oleh sebab itu, kita harus memiliki kerinduan terdalam untuk membangun pengenalan yang benar akan Yesus Kristus. Karena, pengenalan kita akan Yesus Kristus akan berpengaruh terhadap dinamika pelayanan kita.Ketujuh, Membangun hubungan (relationship) secara efektif : pemimpin visoner sangatlah pandai dalam membangun hubungan antar anggota, dalam hal memotivasi, memberi, membuat anggotanya lebih maju dan mandiri. Secara tidak langsung hubungan itu akan terjalin dengan sendirinya. Dia juga tidak malu malu dalam member reward dan punnisment terhadap anggotanta, tinkat integritasnya sangatlah tinggi

Kedelapan, Innovative dan proaktif : dalam berfikir pemimpin vioner sangatlah kreatif dia mengubah berfiir konvesiomal menjadiparadigma baru, dia sangatlah sosok pemimpin yang kreatif dan aktif. Dia selalu mengamati lankah langkah kedepan dan isu isu terbaru tentang organisasi/instasi. Paulus adalah pribadi yang kreatif dan inovatif. Ia senantiasa menemukan berbagi cara untuk mengatasi problema. Ia bahkan dikenal sebagai orang yang membiayai sendiri pelayanannya dengan jalan membuka usaha pembuatan tenda.Penutup

Gereja membutuhkan pemimpin-pemimpin yang visioner. Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin yang visioner. Dunia bahkan membutuhkan pemipin-pemimpin yang visioner. Pemimpin seperti ini tidak lahir begitu saja. Ada proses dan kesedian untuk belajar agar menjadi pemimpin visioner seperti Paulus ini. Mari mulai dari diri sendiri, kemudian mulai ciptakan pemimpin-pemimpin visioner lain. Kalau bukan sekarang kapan lagi..Kalau bukan kita siapa lagi.

********Ags********SUMBER PENULISAN

1. Http://ibnunsr.wordpress.com/2012/06/05/kepemimpinan-visioner/http://pepliteknologi.blogspot.com/2011/02/epi-life-ponsel-plus-alat-cek-jantung.html2. Http://www.dunamis.co.id/index.php/product/article/323. Http://spirittoc.com/kehidupan-doa-paulus/4. Http://id.shvoong.com/society-and-news/spirituality/2178666-karakter-kepemimpinan-rasul.html1