Tugas Paper Oseanografi

5
Nama : Ardhi Wiranatha Tarigan NIM : 08101005022 Tugas Oseanografi Fisika 1. Salah satu kekhawatiran dari para scientist tentang global warming adalah matinya sirkulasi termohaline. Kenapa para ahli bisa berpendapat seperti ini?? Jawab : Dari 2 sumber yang saya baca dari internet siklus termohalin ialah salah satu yang berperan penting dalam penyebaran panas. Suhu air laut tersebar di berbagai perairan oleh arus laut. Kita tahu bahwa laut memiliki kemampuan dalam menyerap dan menyimpan panas. Pada daerah tropis dimana intensitas sinar matahari berlangsung sepanjang tahun, suhu air laut cenderung lebih hangat. Semakin ke arah kutub, intensitas sinar matahari semakin berkurang sehingga suhu air laut juga cenderung berkurang. Didaerah dengan suhu tinggi, tingkat penguapan air laut juga tinggi sehingga salinitas dan tekanan air meningkat. Hal ini memicu pergerakan massa air laut dari daerah bertekanan tinggi ke tekanan rendah. Pada kondisi ini, massa air hangat yang berada di samudera Pasifik akan bergerak ke samudera Hindia melalui kepulauan Indonesia menuju samudera Atlantik bagian utara.

description

oseanografi

Transcript of Tugas Paper Oseanografi

Page 1: Tugas Paper Oseanografi

Nama : Ardhi Wiranatha Tarigan

NIM : 08101005022

Tugas Oseanografi Fisika

1. Salah satu kekhawatiran dari para scientist tentang global warming adalah

matinya sirkulasi termohaline. Kenapa para ahli bisa berpendapat seperti ini??

Jawab :

Dari 2 sumber yang saya baca dari internet siklus termohalin ialah salah

satu yang berperan penting  dalam penyebaran panas. Suhu air laut tersebar di

berbagai perairan oleh arus laut. Kita tahu bahwa laut memiliki kemampuan

dalam menyerap dan menyimpan panas. Pada daerah tropis dimana intensitas

sinar matahari berlangsung sepanjang tahun, suhu air laut cenderung lebih hangat.

Semakin ke arah kutub, intensitas sinar matahari semakin berkurang sehingga

suhu air laut juga cenderung berkurang. Didaerah dengan suhu tinggi, tingkat

penguapan air laut juga tinggi sehingga salinitas dan tekanan air meningkat. Hal

ini memicu pergerakan massa air laut dari daerah bertekanan tinggi ke tekanan

rendah. Pada kondisi ini, massa air hangat yang berada di samudera Pasifik akan

bergerak ke samudera Hindia melalui kepulauan Indonesia menuju samudera

Atlantik bagian utara.

Di Atlantik Utara dimana suhu air laut sangat dingin, massa air dari daerah

hangat tadi, setelah mengalami evaporasi dalam perjalanannya di daerah tropis

dan subtropis, memiliki salinitas dan densitas yang lebih tinggi dari air laut di

Atlantik Utara. Karena memiliki densitas yang tinggi maka massa air ini akan

mengalami proses sinking, yaitu proses turunnya massa air ke laut dalam. Massa

air laut dalam di perairan Atlantik Utara (North Atlantic Deep Water – NADW)

selanjutnya akan bergerak ke selatan menuju arus polar Antartika. Sebagian massa

air tersebut perlahan bergerak menuju samudera Hindia perlahan naik ke

permukaan karena adanya gradien densitas dan meningkatnya suhu air laut.

Sementara sebagian massa NADW mengalir melalui selatan Australia kemudian

perlahan naik di permukaan samudera pasifik. Pergerakan massa air laut secara

Page 2: Tugas Paper Oseanografi

global ini membentuk sebuah siklus yang disebut dengan sirkulasi termohalin.

Sirkulasi ini terjadi secara dinamis dan seimbang.

Pertanyaannya sekarang apa hubungannya global warming dengan

sirkulasi termohalin ? sejak tahun 1960 para ilmuwan sudah meneliti bagaimana

peran laut dalam mengatur kestabilan suhu bumi. Dan ternyata itu benar, menurut

NASA laut telah mengurangi sekitar separuh dari pemanasan suhu permukaan.

Namun beberapa penelitian beberapa tahun terakhir mulai meragukan kestabilan

sirkulasi termohalin dalam menahan laju pemanasan global dalam jangka panjang.

Akibat suhu bumi yang terus meningkat yang diakibatkan oleh makin banyaknya

gas rumah kaca yang dihasilkan oleh manusia, mengakibatkan suhu bumi semakin

panas dan menyebabkan es di daerah kutub mencair perlahan dan ini dapat

menyebabkan kadar garam air laut berkurang yang pada akhirnya titik bekunya

meningkat.

Menurut Manabe dan Stouffer (1993) salah satu ilmuwan yang meneliti

tentang perubahan iklim memproyeksikan bahwa kenaikan kada CO2 sebesar

empat kali lipat dapat menyebabkan sirkulasi termohalin collaps. Secara

substansial, ini akan menyebabkan lapisan termoklin menjadi lebih dalam dan

terjadi pergeseran dalam pertukaran panas antara belahan bumi bagian utara dan

selatan. Hal ini juga akan menyebabkan berkurangnya laju suplai nutrisi terhadap

biota laut di permukaan dan berkurangnya kandungan oksigen di laut dalam

secara drastis. Lebih dari itu, Wood, R, A. et al (2003) mengatakan bahwa semua

proyeksi konsensus dari beberapa model yang telah dianalisa oleh beberapa

peneliti menyatakan bahwa sirkulasi termohalin akan semakin melemah atau tidak

berubah dalam satu abad ke depan dalam merespon meningkatnya konsentrasi gas

rumah kaca.

2. Apa efek dari terhentinya sirkulasi termohaline ??

Jawab :

Menurut Dr. Steve Rintoul, ahli kelautan dari ilmuwan peneliti Australia

dari Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industrial Persemakmuran, serta Profesor

Anders Levermann, peneliti senior di Institut Potsdam bagian Penelitian Dampak

Iklim di Jerman. Akibat dari siklus termohalin yang terganggu yang diakibatkan

Page 3: Tugas Paper Oseanografi

oleh perubahan iklim es di daerah Greenland dan Antartika secara perlahan akan

mencair yang mengakibatkan kenaikan muka air laut. Yang jika terjadi secara

terus menerus maka akan banyak daratan yang akan tenggelam, walaupun kita

berbicara bukan dalam tempo 1 atau 2 tahun mendatang melainkan beberapa

puluh tahun mendatang.

Menurut Prof. Anders Levermann Di masa es, terakhir kita memiliki 120

sampai 130 meter permukaan es dibandingkan saat ini. Jadi, ketika kita

mendengar bahwa kita mendapatkan 15 sampai 20 sentimeter, perubahan

ketinggian air laut pada abad terakhir, kita bisa merasakan bahwa kita hanya

membicarakan sentimeter sepanjang waktu dan kedengarannya seperti tidaklah

berarti. Ini penting. Es yang mencair di Greenland adalah penting. Lapisan es

Greenland 3.000 meter lebih tipis.

Menurut Dr. Ted Scambos: Greenland dan Antartika masing-masing

mungkin mencakup sekitar 25% dari total kenaikan permukaan air laut dan laju

kenaikan air laut telah meningkat sejak 20 atau 30 tahun terakhir atau sekitar itu.

Kira-kira sebelum tahun 1990, laju kenaikan air laut antara satu dan dua mm

setiap tahun. Sekarang total laju kenaikan air laut adalah antara dua dan tiga mm

setiap tahun dan kita baru saja memulai tren pemanasan ini.

Masalahnya adalah Greenland dan Antartika mempunyai kemampuan

untuk menyumbang lebih dan lebih banyak lagi es ke dalam lautan, yang akan

menyebabkan laju kenaikan air laut meningkat sangat cepat. Memanasnya lautan

akan meningkat seiring langkah pemanasan di atmosfer meningkat tetapi tidak

dalam laju dimana Greenland dan Antartika dapat menambah kontribusi mereka

dalam es di lautan. Jadi di masa depan, akan lebih terlihat kenaikan muka air laut

tersebut yang diakibatkan panas bumi yang tak terkontrol yang mengakibatkan

siklus termohalin terganggu dan rusaknya siklus perpindahan panas air laut yang

pada akhirnya kita akan lebih banyak menyaksikan es di Greenland dan di daearah

kutub mencair.