Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan

11
TUGAS PAPER RESUME CEKUNGAN BATUBARA PADA PULAU KALIMANTAN DISUSUN OLEH : NAMA : SYLVESTER SARAGIH NIM : DBD 111 0105 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

description

Tugas Paper mengenai Cekungan Batubara di Kalimantan

Transcript of Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan

Page 1: Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan

TUGAS PAPER

RESUME

CEKUNGAN BATUBARA PADA PULAU KALIMANTAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : SYLVESTER SARAGIH

NIM : DBD 111 0105

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

2014

Page 2: Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan

RESUME

CEKUNGAN BATUBARA PADA PULAU KALIMANTAN

1. Pengertian Batubara

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya

adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik,

utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses

pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan

oksigen.

Batubara merupakan sumber energi masa depan. Batubara merupakan

batuan sedimen (padatan) yang dapat terbakar berasal dari tumbuhan,

berwarna coklat sampai hitam, yang sejak pengendapannya terkena proses

fisika dan kimia yang mengakibatkan pengkayaan kandungan.

Gambar I. Batubara

Page 3: Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan

2. Proses Pembentukan Batubara

Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara

disebut dengan istilah pembatu baraan (coalification). Secara ringkas ada 2

tahap proses yang terjadi, yakni:

a) Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman

terdeposisi hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam

proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi dan gangguan

biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan

kompaksi material organik serta membentuk gambut.

b) Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit

menjadi bituminus dan akhirnya antrasit.

3. Proses Penyebaran Batubara di Indonesia

Penyebaran endapan batubara di Indonesia ditinjau dari sudut geologi

sangat erat hubungannya dengan penyebaran formasi sedimen yang berumur

tersier yang terdapat secara luas di sebagian besar kepulauan di Indonesia.

Batubara di Indonesia dapat dibedakan tiga jenis berdasarkan cara

terbentuknya.

Pertama, batubara paleogen  yaitu endapan batubara yang terbentuk

pada cekungan intramontain  terdapat di Ombilin, Bayah, Kalimantan

Tengah, Sulawesi Selatan, dan sebagainya. Kedua, batubara neogen yakni

batubara yang terbentuk pada cekungan foreland terdapat di Tanjung Enim

Sumatera Selatan. Ketiga, batubara delta, yaitu endapan batubara di hampir

seluruh Kalimantan Timur.

Page 4: Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan

Gambar II. Penyebaran Batubara di Indonesia

4. Cekungan Batubara Pada Pulau Kalimantan

Geologi Kalimantan tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian

yang tak terpisahkan dari kesatuan geologi Kalimantan secara umum. Pulau

Kalimantan terbentuk dari endapan atau batuan yang terjadi dalam cekungan-

cekungan sedimen dan daerah pegunungan yang terbentuk oleh kegiatan

magma ataupun proses malihan (metamorfosa). Cekungan-cekungan yang ada

di Kalimantan terdiri dari :

a) Cekungan Melawi ( Perbatasan dengan Kalimantan Barat),

b) Cekungan Barito ( Bagian Tengah – Selatan - Timur Kalimantan Tengah),

c) Cekungan Kutai ( Bagian Utara - Timur Laut Kalimantan Tengah).

Page 5: Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan

Berdasarkan tatanan tektonik regional daerah penyelidikan merupakan

perbatasan kerangka geologi Cekungan Kutai dengan Cekungan Barito yang

terbentuk pada zaman Tersier.

Batuan dasar Cekungan Barito adalah batuan Pra-Tersier terdiri dari

batuan beku bersifat granitik dan andesitik serta batuan malihan terdiri dari

perselingan batulanau dengan batupasir halus sampai kasar dengan sisipan

konglomerat dan breksi. Diatas batuan Pra-Tersier ini diendapkan batuan

sedimen Tersier yang terdiri dari tua ke muda yaitu:

1. Formasi Tanjung

2. Formasi Berai

3. Formasi Warukin

4. Formasi Dahor

5. Endapan Kuarter (Aluvium).

Kontak antara batuan Pra-Tersier dan batuan sedimen Tersier ialah

kontak ketidakselarasan umur, tetapi di beberapa tempat tertentu terdapat

kontak ketidakselarasan tektonik. Umur dari batuan sedimen Tersier adalah

Eosen sampai Pleistosen formasi yang terdapat pada cekungan barito, yaitu:

a) Formasi Tanjung yang terdiri atas batupasir kuarsa berselingan dengan

batulempung dengan sisipan batubara. Formasi Tanjung berumur Eosen.

b) Formasi Berai yang terdiri atas batugamping, berlapis baik setempat kaya

akan koral, foraminifera, dan ganggang, bersisipan napal, padat dan

berlapis baik, serta batulempung. Formasi Berai berumur Miosen Awal.

c) Formasi Warukin disusun oleh batupasir kuarsa, batulempung, batulanau,

dan konglomerat di bagian bawahnya serta sisipan batubara dan lensa

batugamping. Formasi Warukin berumur Miosen Tengah sampai Miosen

Akhir.

d) Formasi Dahor yang terdiri atas batupasir kuarsa dan konglomerat yang

mengandung kepingan kuarsit dan basal, berselingan dengan batupasir

Page 6: Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan

berbutir sedang - sangat kasar, setempat berstruktur silang-siur, dengan

sisipan batulempung setempat karbonan hingga gambut dan

batulempung. Formasi Dahor berumur Plio sampai Plistosen.

Formasi Tanjung merupakan formasi paling tua yang terdapat didalam

Cekungan Barito, berumur Eosen yang terdiri dari (atas ke bawah)

batulempung, batulanau, batupasir, batubara dan konglomerat sebagai

komponen utama. Hubungannya tidak selaras dengan batu pra-tersier.

Selanjutnya diikuti fase transgrasi yang menghasilkan Formasi Berai. Hasil

erosi dari paparan Sunda dibarat dan Pegunungan Meratus di timur

diendapkan dalam cekungan ini sebagai Formasi Warukin dan Formasi Dahor.

Gambar III. Cekungan Batubara Pada Pulau Kalimantan

Page 7: Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan

5. Kesimpulan

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya

adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik,

utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses

pembatubaraan. Penyebaran endapan batubara di Indonesia ditinjau dari sudut

geologi sangat erat hubungannya dengan penyebaran formasi sedimen yang

berumur tersier yang terdapat secara luas di sebagian besar kepulauan di

Indonesia. Batubara di Indonesia dapat dibedakan tiga jenis berdasarkan cara

terbentuknya, yaitu :

a) Batubara paleogen,

b) Batubara neogen,

c) Batubara delt.

Secara ringkas ada dua tahap proses yang terjadi, yakni:

a. Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman

terdeposisi hingga lignit terbentuk.

b. Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit

menjadi bituminus dan akhirnya antrasit.

Cekungan-cekungan yang ada di Kalimantan terdiri dari :

a. Cekungan Melawi ( Perbatasan dengan Kalimantan Barat),

b. Cekungan Barito ( Bagian Tengah – Selatan - Timur Kalimantan Tengah),

c. Cekungan Kutai ( Bagian Utara - Timur Laut Kalimantan Tengah).

Page 8: Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan

DAFTAR PUSTAKA

http://suarageologi.blogspot.com/2014/01/geologi-pulau-kalimantan.html

http://valentinomalau31.blogspot.com/2011/11/cekungan-kalimantan.html

http://bei5000.com/2011/10/15/batu-bara-dan-tambang-batu-bara.html