tugas pancasila pemilu
-
Upload
nisa-moneyz -
Category
Documents
-
view
61 -
download
8
description
Transcript of tugas pancasila pemilu
LAPORANTUGAS MATA KULIAH
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
DISUSUN OLEH
1. KHOTIM ZAINAL ARIFIN (1502008022)
2. MANFALUTHY (1502008024)
3. RIZKY DIANI (1502008029)
4. LUSI HARDINI (1502008023)
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAANFAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS YARSIJAKARTA
2009
DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................................................................ 1
Tugas kuis atas nama Khotim Zainal Arifin.................................................... 2
Tugas kuis atas nama Manfaluthi.................................................................... 5
Tugas kuis atas nama Rizky Diani.................................................................. 10
Tugas kuis atas nama Lusi Hardini................................................................. 18
Tugas mid semester atas nama Khotim Zainal Arifin..................................... 22
Tugas mid semester atas nama Manfaluthi..................................................... 26
Tugas mid semester atas nama Rizky Diani.................................................... 31
Tugas mid semester atas nama Lusi Hardini................................................... 36
Tugas Kelompok............................................................................................. 41
Daftar Pustaka................................................................................................. 44
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah Swt, yang telh memberikan nikmat waktu dan
segalanya kepada kita. Sehingga, sampai saat ini kita masih bisa berkesempatan untuk
berkarya. Sholawat atas Nabi Muhammad SAW, sebagai panutan atas semua tindak-
tanduk kita.
Laporan tugas mata kuliah pancasila dan kewarganegaraan ini disusun untuk
memenuhi tugas dari dosen, Bapak Drs. Aidil Fitri. M.Hatta, MM.Msi, sebagai syarat
untuk melengkapi dan menyelesaikan mata kuliah pancasila dan kewarganegaraan
semester satu tahun ajaran 2008/2009 di Fakultas Teknologi Informasi dan
Komunikasi, Jurusan Ilmu Perpustakaan, Universitas YARSI, Jakarta.
Kami berharap tugas ini dapat diterima dengan baik an dapat memberikan
manfaat yang banyak bagi para pembaca. Namun, kami juga merasa hasil laporan ini
masih jauh dari sempurna. Sehingga, kritikan, masukan,dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi terciptanya sebuah tulisan yang lebih baik.
Untuk semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan laporan ini,
kami mengucapkan banyak terimakasih.
Jakarta, Januari 2009
Penyusun
Tugas kuis : Pendidikan pancasila dan kewarganegaraanDosen : Drs. H.Aidil Fitri. M.Hatta, MM.MSiNama Mahasiswa : Khotim Zainal ArifinNPM : 1502008022
Analisa Strategi Kehidupan Beragama Dalam Negara Pancasila
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
a. Bangsa Indonesia telah menetapkan pancasila sebagai dasar dan
ideologi negara Republik Indonesia.
b. Orang Indonesia hendaknya bertuhan menurut agama yang dianutnya.
c. Pancasila merupakan sumber dasar peundang-undangan di negara
Indonesia yang mengatur kehidupan kenegaraan bangsa.
d. Nilai moral pancasila harus sesuai dengan norma moral agama yang
bersunber dari Tuhan.
e. Negara bukan sekedar menghormati agama tetapi juga memberikan
dorongan dan bantuan bagi kemajuan kehidupan beragama.
2. Pokok Permasalahan
Bagaimana cara melindungi kehidupan beragama dalam negara pancasila
yang menganut atau mengakui lebih dari satu agama ?
3. Tujuan Analisa
a. Mahasiswa dapat saling menghormati dengan mahasiswa lain yang
berbeda agama.
b. Universitas YARSI terutama fakultas teknologi informasi dapat
menerima mahasiswa meskipun dari berbagai agama yang diakui di
Indonesia.
c. Mayarakat mempunyai hak yang sama dalam kehidupan beragama
dan bernegara.
d. Kerukunan antar umat beragamamenjadikan kehidupan bernegara
menjadi dinamis, sehingga roda pemerintahan berjalan dengan baik.
4. Kerangka Konsep Analisa
a. Masyarakat dan negara pancasila.
b. Penegasan tentang pancasila
c. Penghayatan dan pengamalan pancasila
d. Pemasyarakatan P4
5. Metode Analisa
a. Wawancara dan kuisioner
b. Pengamatan pada dunia pendidikan
II. LANDASAN PUSTAKA
Pancasila yang menjadi landasan dan falsafah negara telah
membuktikan dirinya sebagai wadah yang dapat menyatukan bangsa.
Pancasila memberikan ciri khas dalam kehidupan bangsa dan negara
Indonesia dalam kaitannya hubungan antar negara dan agama pada umumnya
kita melihat dua alternatif yaitu negara agama dan negara sekuler. Di dalam
negara agama, kepala pemerintahan bertindak sebagai wakil tuhan yang
berkewajiban melaksanakan hukum-hukum berdasarkan aturan yang
diturunkan oleh tuhan. Di dalam negara sekuler agama tidak mendapat tempat
dalam sistem pemerintahan. Dalam negara pancasila, Agama hidup dan
berkembang dengan perlindungan negara. Pemeluk agama berhak untuk
mengembangkan agamanya sendiri-sendiri sesuai keyakinan yang dipeluknya.
Masing-masing agama diberi kebebasan untuk menyiarkan agamanya dengan
tetap menghargai agama orang lain. Dengan demikian dalam Negara
Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila, agama mempunyai peranan
penting dan asasi dalam kehidupan bangsa dan negara.
III. POLA PIKIR MASYARAKAT
a. Agama dapat diterapkan dalam kehidupan bernegara karena aturan
agama bersifat universal
b. Harus dihindari pola pikir yang memisahkan agama dari keidupan
bernegara
c. Agama harus dijadikan acuan utama dalam menjalankan roda
pemerintahan
d. Agama dan negara dapat berjalan seiring bersama dibawah negara
pancasila.
IV. HASIL ANALISA
a. Dalam negara pancasila, agama hidup dan berkembang dengan
perlindungan negara.
b. Pendidikan pancasila yang selama ini diajarkan dibangku pendidikan
terkesan memaksa dan tidak memberikan ruang adanya masukan yang
dapat merubah atau memperbaiki kekurangan pancasila.
c. Ada beberapa prinsip pancasila yang kurang sesuai dengan tuntunan
ajaran agama, terutama dalam ajaran agama islam
d. Perlu adanya media khusus untuk mencairka doktrin bahwa pancasila
adalah segala-galanya, sehingga dimungkinkan adanya perubahan atau
perbaikan dari falsafah pancasila, terutama kaitannya dengan
keberagamaan.
V. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Pancasila adalah pandangan hidup dan dasar Negara Republik
Indonesia
b. Pancasila melindungi kehidupan beragama bagi warga negara
Indonesia
c. Kelemahan pancasila adalah harga mati, pancasila seolah menutup
kemungkinan perbaikan pancasila, meskipun ada kekeliruan, tidak
bisa dirubah atau diganti lagi.
2. Saran
a. Perlu sosialisasi yang lebih intensif untuk membentuk warga negara
yang menghayati Pancasila
b. Nilai-nilai keagamaan harus menjadi landasan utama dari pengamalan
pancasila, jangan sampai aturan agama (islam) yang harus mengikuti
ketentuan pancasila.
Tugas kuisNama : ManfaluthiNpm :1502008024
ANALISA SRATEGI PELAKSANAAN DEMOKRATISASI DALAM PROSPEK HUKUM ISLAM DI INDONESIA SEBAGAI DASAR
PRAKTEK DISKUSI PENDIDIKAN PANCASILA DAN STUDI KASUS PENINGKATAN KETAHANAN NASIONAL TERHADAP
DEMOKRATISASI DI INDONESIA
I. Pendahuluan
1. Latar Belakang
a. Seperti yang telah kita ketahui bahwa fenomena pemerintahan
Demokratisasi telah banyak membawa perubahan yang sangat
signifikan terhadap pola piker masyarakat , namun pernahkah kita
mengkaji pelaksanaan demokratisasi dalam prospek islam, oleh
karena itu perlu adanya pengawasan terhadap pelaksanaan
demokratisasi apakah sesuai dengan hukum islam
b. Dengan adanya pengawasan ini diharapkan pelaksanaan
demokratisasi dapat berjalan sebagaimana semestinya atau sesuai
hukum islam
c. Pelaksanaan demokratisasi dalam hukum islam menjadi salah satu
fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan demokratisasi tersebut.
Kemudian menjadi dasar dari pelaksanaan demokratisasi.
d. Hasil dari pelaksanaan demokratisasi yang sesuai dengan prospek
hukum islam diharapkan dapat membantu meningkatkan nilai moral
dalam pelaksanaan demokratisasi sehingga akan tercipta masyarakat
yang madani.
2. Pokok Permasalahan
Apakah dalam pelaksanaan demokratisasi sudah sesuai dengan prospek
hukum islam di Indonesia.
3. Tujuan Analisa Strategi
a. Kepentingan mahasiswa : Diharapkan mahasiswa tidak keliru dalam
memahami pelaksanaan demokratisasi yang sesuai dengan budaya
bangsa.
b. Kepentingan kampus : mampu menerapkan demokrasi yang terkontrol
dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan sehingga mahasiswa dapat
memahami pelaksanaan demokrasi yang sesuai dengan budaya bangsa
dan ajaran islam pada khususnya.
c. Kepentingan bangsa dan Negara : Pelaksanaan demokrasi yang sesuai
dengan hukum islam diharpakan mampu menciptakan suasana yang
aman dan sejahtera sehingga pelaksanaan demokrasi yang sesuai
dengan budaya basa.
d. Kepentingan pemerintah : Demokrai yang sesuai dengan prospek
hokum islam diharapkan dapat mencegah terjadinya system
pemerintahan yang bobrok yang sarat dengan korupsi dan KKN serta
dapat memberikan suasana yang bersih, berwibawa dan berdayaguna
dalam pemerintahan.
4. Kerangka Konsep Analisa
a. Tijuan penulisan buku ini adalah untuk memberikan informasi
kepada masyarakat agar pelaksanaan demokrasi hendaknya dapat
dilaksanakan dengan prospek hokum islam yang merupakan akar
budaya bangsa Indonesia agar tidak mudah disusupi oleh budaya-
budaya asing yang bertentangan dengan budaya kita (khususnya
islam).
b. Pelaksanaan demokrasi dalam prospek hukum islam bertujuan untuk
membudayakan pemahaman demokrasi bagi masyarakat yang sesuai
dengan hokum islam untuk mencapai masyarakat yang madani.
c. Yang dimaksud dengan pelaksanaan demokrasi dalam prospek hokum
islam disini adalah suatu bentuk sistem pemerintahan yang sesuai
dengan norma-norma agama yang menjadi tolak ukur dari
pelaksanaan demokrasi yang berfungsi sebagai pengendali dalam
pelaksanaan demokrasi.
d. Dengan demikian pelaksanaan demokrasi dalam prospek hokum islam
berfungsi sebagai pengendali dari pelaksanaan demokrasi di Indonesia
agar tidak mudah dipengaruhi oleh budaya luar sehingga merusak
citra demokrasi itu sendiri.
5. Metode Analisa
a. Peranan hokum islam dalam pelaksanaan demokrasi dirasa sangat
perlu mengingat kurangnya pengawasan terhadap pelaksanaan
demokrasi.
b. Peranan hukum islam dalam pelaksanaan demokrasi dapat mencegah
penyelewengan yang dapat mengurangi keberhasilan pelaksanaan
demokrasi indonesia.
c. Hukum islam dapat dijadikan tolak ukur dalam pelaksanaan
demokrasi di indonesia.
d. Demokrasi yang sesuai dengan hukum islam dapat mewujudkan
suatu pemerintahan yang bersih.
II. Landasan Pustaka
1. Buku dan kitap
____A. Ghafar karim, Metamorfosisi NU dan politisasi islam
Indonesia, Yogyakarta; LKis tahun 1995
____Abdurrahman wahid et,d, Kontroversi pemikiran islam di
Indonesia. Bandung; Remaja Rosda karya tahun 1991
____Membangun demokrasi, editor,Zaini shofari Al-raef dkk,
Banmdung; PT. Remaja Rosdakarya tahun 1999
2. Majalah dan surat kabar
Aula, nomor 08, tahun XVIII, Agustus 1996
____Gamma No.36 tahun I, 31 Oktober 1999
____Jawa Pos, 22 November 1998
III. Pola Pikir (mahasiswa)
a. Selaku mahasiswa saya berharap pelaksanaan demokrasi
layaknya disesuaikan dengan hukum agam dan norma-norma budaya
bangsa kit.
b. Saya berharap pelaksanaan demokrasi dapat meningkatkan
pola fikir mahasiswa dan pemerintah sebagai acuan dalam
pelaksanaan demokrasi, sehingga dapat berprilaku yang sesuai dengan
norma-norma agama dengan bentuk pengabdian kita terhadap tuhan
Yang Maha Esa
c. Pembinaan dan pendayagunaan hukum islam dalam
pelaksanaan demokrasi perlu ditumbuh kembangkan.
d. Pelaksanaan demokrasi harus dilaksanakan sesuai dengan
hukum norma-norma agama (islam khususnya).
IV. Hasil Analisa
a. Demokratisasi dalam prospek hokum islam adalah salah
satu bentuk pemerintahan yang kekuasannya berada ditangan rakyat
dan dijalankan sesuai dengan hokum islam
b. Pelaksanaan demokratisasi yang sesuai dengan prospek
hokum islam mempunyai suara kelebihan individualisme dalam
pelaksanaannya.
c. Hukum islam dapat berfungsi sebagai pengendali demokrasi
dalam pelaksanaannya.
d. Pelaksanaan demokratisasiyang sesuai dengan hukumislam
sudah selayaknya diterapkan mengingat hukum islam dapat berberan
sebagai pengendali/filter dari pelaksanaan demokrasi di indonesia.
V. Penutup
1. Kesimpulan
a. Pelaksanaan demokratisasi yang sesuai dengan hukumislam
dapat berfubgsi sebagai tolak ukur pelaksanaan demokratisasi.
b. Hukum islam jelas membawaa pengaruh posisi dalam
pelaksanaan demokrasi.
c. Hukum islam juga mampu menciptakan suasana aman,
damai dan sejahtera dalam pelaksanaan demokrasi itu sendiri.
d. Demokratisasi yang sesuai dengan hokum islam juga dapat
memperkokoh budaya bangsa dalam pelaksanaan demokrasi dari
pengaruh budaya asing yang merusak citra bangsa.
2. Saran
a. Demokratisasi dalam pelaksanaannya harus dilaksanakan
sesuai dengan prospek hokum islam
b. Perlu adanya pengawasan terhadap penyimpangan
pelaksanaan demokrasi
c. Perlu adanya pencegahan terhadap pelaksanaan
demokratisasi agar sesuai dengan budaya kita.
d. Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan untuk penyempurnaan analisa ini
ANALISA STRATEGI IMPLEMENTASI HAK ASASI MANUSIA
DALAM KONSTITUSI INDONESIA DARI UUD 1045 SAMPAI DENGAN
AMANDEMEN UUD 1945 TAHUN 2002 SEBAGAI DASAR PRAKTIK
DISKUSI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
DENGAN STUDI KASUS PENINGKATAN PERATURAN ATAS HUKUM
DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)
Oleh : RIZKI DIANI (1502008029)
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
a. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan pengakuan atas eksistensi
manusia sebagai makhluk hidup yang patut mendapat apresiasi yang
positif. Keberadaan HAM diyakini sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari kehidupan manusdia.
b. Pada awalnya istilah HAM muncul dari tekad dan keinginan manusia
secara universal agar mengakui dan melindungi hak-hak dasar manusia.
Karena pada kenyataannya hak-hak dasar manusia terancam eksistensinya
oleh realitas sosial dan politik yang berkembang.
c. Dalam sejarah Indonesia, wacana HAM sudah ada jauh sebelum adanya
Universal of Human Rights yang diakui sebagai puncak konsep
pemikiran manusia dalam menerjenahkan hakikat dan eksistensi dirinya
sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga bangsa dan warga dunia,
yaitu dalam perumusan Pembukaan UUD 1945.
d. Dalam perkembangan selanjutnya, Indonesia pernah berlaku beberapa
konstitusi. Konstitusi memberikan ikatan ideologi antara penguasa
dengan rakyat.
e. Di Indonesia pernah berlaku beberapa konstitusi.
f. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, penegakan HAM sangat
bergantung pada lembaga negara. Pemerintah sebagai penyelenggara
negara mempunyai peran dan tanggung jawab untuk menjamin dan
melindungi hak hak dasar warganya.
2. POKOK PERMASALAHAN
Dari latar belakang pemikiran, terdapat pokok permasalahan yaitu “
Bagaimana materi muatan HAM dalam konstitusi Indonesia dari UUD 1945
sampai Amandemen UUD 1945?”
3. TUJUAN ANALISA
Dengan andanya analisa strategi ini diharapkan:
1. Mahasiswa mengetahui, memahami dan memeperhatikan sejarah dan
pelaksanaan HAM di Indonesia.
2. Bagi Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Yarsi diharapkan dapat mewujudkan pendidikan yang
bermutu, terpandang, berwibawa dan mampu berkompetensi di forum
nasional maupun internasional.
3. Bagi bagsa Indonesia agar ikut dalam pengakuan HAM dan lebih
menyadari akan pentingnya kontrol dalam pelaksanaan HAM di
Indonesia.
4. Pemerintah sebagai penyelenggara negara agar lebih memperhatikan
konsistensi penegakan HAM di Indonesia.
4. KERANGKA KONSEP ANALISA
a. Substansial isu dan wacana HAM terus berkembang sepanjang sejarah
manusia.
b. Dalam analisa ini pengertian konstitusi Indonesia dipersempit yaitu UUD.
c. Di Indonesia ternyata pernah berlaku beberapa UUD.
d. Konsep HAM perlu di tinjau dalam UUD yang pernah berlaku di
Indonesia.
e. Materi muatan HAM di dalam UUD yang pernah berlaku menunjukan
pengakuan HAM pada saat UUD tersebut dibuat.
5. METODE ANALISA
Berdasarkan perumusan dan tujuan analisa, maka ditentukan metode analisa
dilakukan dengan:
a. Studi pustaka yang dilakukan dengan cara membaca, meneliti,
menganalisa literatur.
b. Data dari studi pustaka akan diolah dan ditatrik kesimpulannya.
c. Analisa data dilakukan secara kualitatif.
d. Pendekatan yang dilakukan yaitu pendekatan sejarah yang dapat
mendiskripsikan secara objektif isi dari UUD yang pernah berlaku di
Indonesia dalam kaitannya dengan materi HAM.
BAB II
LANDASAN PUSTAKA
Dalam analisa ini terdapat beberapa teori dan pemikiran tentang HAM dalam
konstitusi Indonesia. Literatur tersebut dapat dikelompokkan menjadi :
a. Bahan primer, yaitu landasan utama yang dipakai untuk analisa ini yaitu, UUD
1945, Konsitusi RIS 1949, UUDS 1950, Amandemen UUD 1945.
b. Bahan sekunder, yaitu bahan yang memuat penjelasan dan keterangan mengenai
bahan primer yang didapat dari tulisan para ahli hukum..
c. Bahan tersier yaitu bahan yang menunjang analisa seperti kamus ensiklopedi.
d. Artikel yang termuat dalam media massa.
BAB III
POLA PIKIR
a. HAM menurut Kamus Besar Bahasia Indonesia dapat diartikan sebagai hak-hak
yang mendasar pada diri manusia.
b. Hak mendasar ini diakui telah diberikan oleh Tuhan kepada manusia sebagai
makhluk ciptaanNya yang sempurna. Salah satu hak mendasar yaitu hak untuk
menyatakan kepercayaan terhadap Tuhan YME. (Pola pikir menurut Sila
Ketuhanan Yang Maha Esa).
c. Di dalam UUD, terdapat pengakuan terhadap eksistensi manusia yang dapat
terwujud secara konkret dan terukur Dengan adanya pengakuan HAM di dalam
UUD, maka penegakan HAM terjamin secara hukum dan adanya pengakuan
akan persamaan manusia sebagai mahkluk Tuhan YME. ( Pola pikir menurut
Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab)
d. Secara Universal, HAM diakui oleh dunia dalam Universal Delaration of Human
Rights. Dan di Indonesia materi HAM terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.
Dengan adanya pengakuan ini, maka seluruh rakyat Indonesia yang berbeda
suku, ras dan keyakinan diakui sama dan sederajat sebagai manusia seutuhnya.
Pengakuan hak mendasar ini bisa menyatukan perbedaan fisik, ras, agama dsb
sehingga meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. (Pola Pikir menurut
Sila Persatuan Indonesia)
e. Dalam pengakuan HAM perbedaan manusia dari fisik, profesi, pemikiran dan
sebagainya dapat diminimalisir karena pada dasarnya manusia adalah salah satu
makhluk yamg perlu dihargai eksistensi dirinya. Dan diharapkan persaman
dalam eksistensi tersebut dalam mempersatukan perbedaan pendapat yang terjadi
sehingga tidak menimbulkan ketegangan dalam hubungan sesama manusia, dan
menjadi lebih toleran terhadap yang lain, mengutamakan kepentingan bersama
diatas kepentingan pribadi atau golongan. (Pola pikir menurut Sila
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan)
f. Dengan adanya materi Ham di dalam konstitusi Indonesia di harapkan seluruh
rakyat Indonesia dipandang sama sebagai makhluk yang mempunyai eksistensi
dan patut dihargai. Sekaligus seluruh rakyat Indonesia terjamin haknya sebagai
manusia dan warga negara dan diperlakukan sama dan adil secara hukum (Pola
pikir menurut Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indoensia).
BAB IV
HASIL ANALISA
a. Di Indonesia pernah berlaku beberapa UUD yaitu UUD 1945, Konsitusi RIS
1949, UUDS 1950, Amandemen UUD 1945.
b. Perspektif dan materi muatan HAM dalam UUD 1945:
1. Dalam UUD 1945 tidak temukan secara eksplisit istilah HAM tetapi terdapat
hak warga negara.
2. Di dalam Pembukaan, batang tubuh dan penjelasan UUD 1945 terdapat
setidaknya 15 (lima belas) prinsip hak manusia 1) hak untuk menentukan
nasib sendiri (alinea 1 Pembukaan UUD 1945); 2). Hak warga negara (psl.
26); hak akan hidup layak (psl. 27:2); hak untuk bekerja (psl 27:2); hak untuk
berserikat (psl 28); hak untuk menyatakan pendapat (psl 28); hak untuk
beragama (psl 29); hak untuk membela negara (psl 30); hak untuk mendapat
pengajaran (psl 31); hak akan kesejahteraan sosial (psl 33); hak akan jaminan
sosial (psl 34); hak akan kemandirian peradilan (penjelesan psl 24 dan psl
25); hak mempertahankan tradisi budaya (penjelasan psl 32); hak
mempertahankan bahasa daerah (penjelasan psl 36).
c. Perspektif dan materi muatan HAM dalam Konstitusi RIS 1949
a. Dalam konstitusi RIS 1949 tidak ditemukan kata Hak Asasi Manusia
b. Materi muatan HAM terdapat dalam: hak diakui sebagai person/pribadi oleh
UU (psl 7:1); hak persamaan dihadapan hukum (psl 7:2); hak persamaan
perlindungan menentang diskriminasi (psl 7:3); hak atas bantuan hukum (psl
7:4); hak atas keamana personal (psl 8); hak atas kebebasan bergerak ( psl
9:1); hak untuk meninggalkan negeri (psl 9:2); hak untuk tidak diperbudak
(psl 10); hak mendapatkan prosdes hukum (psl 11); hak untuk tidak dianiaya
(psl 12); hak atas peradilan yang adil (psl 13:1); hak atas pelayanan hukum
dari para hakim (psl 13:2); hak dianggap tidak bersalah (psl 14:1,2,3); hak
atas kebebasan berpikir dan beragama (psl18); hak atas kebebasan
berpendapat (psl 19); hak kebebasan berkumpul (psl 20); hak atas
penuntutuan (psl 21:1); hak turut serta dalam pemerintahan (psl 22:1); hak
akses dalam pelayanan publik (psl 22:2); hak mempertahankan negara (psl
23); hak atas kepemilikan (psl 25:1); hak untuk tidak dirampas hak miliknya
(psl 25:2); hak untuk mendapatkan pekerjaan (psl 27:1); hak atas kerja (psl
27:1); hak untuk membentuk serikat kerja (psl 28);
d. Materi muatan HAM dalam UUDS 1950
Hak untuk menentukan nasib sendiri (psl 1 & 35); hak diakui sebagai pribadi
oleh UU (psl 7); hak persamaan di hadapan hukum (psl 7); hak perlindungan
yang sama menentang diskriminasi (psl 7); hak atas bantuan hukum (psl 7);
hak keamanan pribadi (psl 8); hak atas kepemilikan (psl 8 & 26); hak atas
kemerdekaan bergerak (psl 9);hak untuk diperbudak (psl 10); hak atas
perlakuan hukum (psl 11-16); hak atas rahasia pribadi (psl 17); hak atas agama
(psl 18 & 43); hak atas kebebasan berpendapat (psl 19); hak atas berkumpul
(psl 20); hak atas demonstrasi dan mogok (psl 21); hak atas p[engaduan
kepada pemerintah (psl 22); hak atas partisipasi pemilihan umum (psl 23 &
36); hak atas pertahanan negara (psl 24); hak atas kerja (psl 28); haka ats upah
yang adil (psl 28); hak membentuk serikat kerja (psl 29); hak atas pendidikan
(psl 30); hak atas kerja sosial (psl 31); hak atas jaminan sosial (psl 36& 39);
hak atas kesejahteraan sosial (psl 37&38); haka atas kebebasan budaya dan
ilmu pengetahuan (psl 40); hak atas jaminan kesehatan (psl 42).
e. Materi muatan HAM dalam Amandemen UUD 1945
1. Perihal HAM terdapat dalam Bab XA mengenai Hak Asasi Manusia dengan
10 pasal.
2. Pasal-pasal yang memuat materi HAM
Hak atas hidup dan kehidupan (psl 28A, psl 28B:2 psl 28C:1-2); hak
membentuk keluarga (psl 28B:1);HAk atas perlakuan hukum yang adil (psl
28D:1); hak atas pekerjaan (psl 28D:2);hak untuk turut serta dalam
pemerintahan (psl28D:3); hak atas kewaganegaraan (psl 28D:4); hak
beragama (psl28E:1); hak atas keyakinan hati nurani (psl 28E:2); hak
berserikat (psl 28E:3); hak berkomunikasi (psl 28F); hak atas perlindungan
diri dari ketakutan (psl 28G:1); hak untuk bebas dari penyiksaan,penghukman
atas perlakuan kejam dan tidak manusiawi (pssl 28G:2); hak atas kehidupan
yang layal (psl 28H:1); hak atas persamaan di hadapan hukum (psl 28H:2);
hak atas jaminan sosial (psl 28H:3); hak atas kepemilikan (psl 28H:4); hak
hidup dan kehidupan (psl 28H:1); hak untuk bebas dari diskriminasi (psl 28I:
2); hak atas identitas adat dan budaya 9psl 28I:3); lkewajiban negara dalam
menjamin perlindungan pemajuan dan penegakan HAM ( psl 28I:4);
kewajiban semua orang untuk menghormati Ham (psl 28I:1)
BAB V
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari paparan di atas dapat disimpulkan;
a. Di Indonesia pernah berlakuUUD 1945, Konsitusi RIS 1949, UUDS 1950,
Amandemen UUD 1945.
b. Istilah Hak Asasi Manusia tidak tercantum secara eksplisit dalam UUD 1945,
Konsitusi RIS 1949, UUDS 1950, Amandemen UUD 1945.
c. Istilah Hak Asasi Manusia terdapat dalam AmandemenUUD 1945 di dalam
BAB XA mulai pasal 28A-28J.
d. Walau istilah HAM tidak ada dalam beberapa konstitusi di Indonesia, namun
terdapat pengakuan terhadap HAM.
2. SARAN
a. Untuk memajukan dan melindungi HAM berdasarkan hukum yang berlaku,
maka pemerintah hasrus konsisten. Terlebih dengan telah dibentuknuya
Komisi Nasional HAM
b. Perlunya menumbuhkan kesadaran dantanggung jawab masyarakat akan
pelaksanaan HAM.
c. Perlunya langkah sinergis antar pemerintah dan segenap masyarakat dalam
penegakan HAM.
ANALISA STRATEGIS FUNGSI MENINJAU UNDANG UNDANG DASAR
INDONESIA-MALAYSIA SEBAGAI DASAR PRAKTIK DISKUSI
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DENGAN STUDI
KASUS PENINGKATAN GEOPOLITIK INDONESIA
Oleh : LUSI HARDINI (1502008023)
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
a. Setiap bangsa di dunia ini memiliki cirri, keunikan yang berbeda dengan
bangsa lain.
b. Mengetahui sejarah proses perumusan dasara Negara dan UUD 1945.
c. Mengetahui dan mengenal suatu Negara secara mendasar.
d. Konstitusi perbandingan antara Undangundang Negara Indonesia dengan
Malaysia.
2. POKOK PERMASALAHAN
Dari latar belakang tersebut terdapat pokok permasalahan yaitu bagaimana
perbandingan undang-undang dasar Indonesia dan Malaysia?
3. TUJUAN
a. Kepentingan Mahasiswa: Mahasiswa mengetahui sejarah proses
perumusan dasar Negara dan mengenal suatu Negara tertentu secara
mendasar.
b. Kepentingan FTI Universitas Yarsi: melaksanakan kajian dan penelitian
yang bermutu sehingga menghasilkan pengetahuan dan teknologi baru
yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan trutama dalam
ilmu pendidikan dan kewarganegaraan.
c. Kepentingan bangsa/masyarakat: masyarkat Indonesia lebih memahami
fungsi dasar Negara.
d. Kepentingan pemerintah: sebagai tolak ukur kebijakan-kebijakan supaya
tidak menyimpang dari UUD Negara.
4. KERANGKA KONSEP ANALISA
a. Pengertian, kedudukan dan sifat UUD 1945 di Indonesia.
b. Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945
c. Perubahan undang-undang dasar Negara.
d. Pengertian, kedudukan dan sifat uud di Malaysia.
e. Kuasa perundang0undangan di Malaysia.
5. METODE ANALISA
a. Pendekatan sejarah
b. Perbandingan undan-undang dasar lama dan undang-undang dasar yang
baru.
c. Pengolahan data secara kualitatif.
BAB II
LANDASAN PUSTAKA
A. Poses perumusan dasar Negara dan UUD 1945.
B. Dekrit Presiden 5 Juli 1958
C. UUD 1945
D. Sejarah ringkas Malaysia.
BAB III
POLA PIKIR
A. Di dalam sejarah Indonesia telah berlaku beberapa UUD
B. UUD sebgai konstitusi merupaka syarat mutlak sebuah Negara.
C. Sudah saatnya muncul keberanian seluruh anak bangsa untuk terus melakukan
rekonstruksi demokrasi secar lebih dewasa dan bermanfaat menuju Indonesia
yang modern dan berwibawa.
D. Kedua konstitusi Negara yang wilayahnya bersamaan dengan Indonesia di
Asia Tenggara ternyata telah melakukan reformasi konstitusi secar
komprehensif.
BAB IV
HASIL ANALISA
A. Setiap bangsa dalam rangka mempertahankan kehidupan, eksistensinya dan
untuk mewujudkan cita-cita serta tujuan nasional dibutuhkan kerjasama yang
solid antar pemerintah dan rakyat.
B. Setiap kemerdekaan dihasilkan dari perjuangan.
C. Beberapa pasal dalam UUD 1945 sudah ada sebagian yang sudah tidak
relevan dengan kemajuan jaman.
D. Ada beberapa perbedaan yang mencolok dalam konstitusi Negara Indonesia
dan Malaysia.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Terdapat kelemahan-kelemahan yakni kemungkinan yang
besar untuk seringya mengalami perubahan sebagai akibat dari perubahan
paradigma dan kebijakan yang bersifat kontekstual.
2. Perubahan sebuah konstitusi harus dipahami secar objektif
proposional.
3. Dalam membuat undang-undang hendaknya bersifat
elastis, jangan sampai undang-undang tersebut tidak relevan dengan
kemajuan jaman.
B. SARAN
1. Peningkatan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya
undang-undang sebagai dasar Negara.
2. Melakukan pengkajian dan penelitian terhadap undang-
undang lama dan baru.
3. Merevisi undang-undang yang sudah tidak relevan dengan
kemajuan jaman.
Tugas : Pendidikan PancasilaNama : Khotim Zainal ArifinDosen : Drs.H.Aidil Fitri.M.Hatta,MM.MSi.
Analisa Strategi Memperingati Sumpah Pemuda Bersama Indonesia Raya Menuju Proklamasi dan Pancasila Yang
Berbudaya Membaca
Bab I. Pendahuluan
1. Latar Belakang
a. Perpustakaan sekolah sebagai jantung sekolah dan sebagai gudang
ilmu, kurang mendapatkan perhatian dari siswa-siswinya sehingga
setiap hari terlihat sepi dari kunjungan, jikalaupun ada yang
berkunjung, mungkin hanya satu atau dua siswa saja dan itupun siswa
itu-itu saja.
b. Perpustakaan kurang diperhatikan oleh atasan seingga
perkrmbangannya tersendat, tidak adanya kucuran dana yang
memadahi, perpustakaan seolah menjadi mati, tidak ada perubahan
yang berarti, tidak ada tambahan koleksi sehingga tinggal buku-buku
tua dan lusuh yang kurang diminati para penggunanya.
c. Sumber daya manusia dari pengelola perpustakaan adalah orang-
orang yang bukan ahli dibidangnya bahkan menunggu perpustakaan
hanya dijadikan pekerjaan sampingan yang sesekali tutup Karena
harus ditingga mengerjakan pekerjaan lain.
d. Penempatan lokasi yang kurang strategis menjadi salah satu penyebab
kurang menariknya perpustakaan. Lokasi yang dipojok, pengap,
kumuh layaknya sebuah gudang yang tak ada daya tarik untuk
kegiatan membaca.
2. Mengapa Perpustakaan Cenderung Tidak Mendapatkan Perhatian ?
Bagian perpustakaan serasa diabaikan, setiap ada usulan untuk
mengembangkannya hamper dipastikan ditolah dengan alas an macam-
macam. Usulan untuk melengkapi sarana dan prasarana, penambahan
koleksi, perbaikan gedung dan pemindahan lokasi selalu dijawab nanti
dulu, padahal saat melayani para penguna perpustakaan slalu ada saran
dan kritik untuk mengembangkan perpuistakaannya, mereka benar-benar
membutuhkan perpustakaan sebagai sumber informasi yang
representative yang bisa memenuhi semua kebutuhan tentang informasi
yang mereka butuhkan. Apabila kita mengetahui betapa pentingnya arti
perpustakaan, pasti kita akan berjuang bersama-sama untuk
mengembangkan perpustakaan. Denagn perpustakaan yang memadahi ,
kita akan dapat menikmati layanan informasi yang luas sesuai apa yang
kita inginkan. Maka dari itu marilah kita bersama-sama meningkatkan
pelayanan denagan cara ; meningkatkan sumber daya anusianya,
melengkapi sarana dan prasarananya, melengkapi koleksinya dan tak
kalah penting juga memperkenalkan perpustakaan dengan cara promosi
yang intensif sehingga para pengguna tertarik dan mau memanfaatkan
adanya perpustakaan untuk kegiatan membaca, menulis dan mencintai
buku.
3. Tujuan Analisa Strategi
a. Mengetahui perhatian masyarakat terhadap keberadaan perpustakaan.
b. Mengetahui minat baca, menulis dan mencintai buku dari masyarakat.
c. Mengetahui apa yang dapat membuat minat baca masyarakat menjadi
tumbuh.
d. Memberi penjelasan tentang manfaat perpustakaan sehingga dapat
merubah anggapan masyarakat yang tadinya acuh tak acuh menjadi
sangat membutuhkan perpustakaan.
4. Kerangka Konsep
a. Pendekatan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan
perpustakaan.
b. Mengadakan seminar-seminar yang menerangkan tentang pentingnya
perpustakaan
c. Menggunakan hari-hari besar nasional seperti peringatan Hari
Sumpah Pemuda untuk memperkenalkan atau mempromosikan
perpustakaan.
d. Mengadakan perlombaan-perlombaan membaca dan menulis.
5. Metode Analisa
a. Pengamatan langsung terhadap minat baca dan tulis dilokasi
perpustakaan.
b. Melakukan wawancara terhadap pengguna perpustakaan dan
masyarakat.
c. Menyebarkan kuisioner kepada masyarakat tentang penilaian mereka
terhadap perpustakaan.
Bab II. Landasan Pustaka
a. Membaca diperintahkan oleh Allah Swt karena dengan membaca kita
mendapatkan banyak ilmu dari apa yang kita abaca tersebut,
b. Perpustakaan sebagai pusat informasi dapat dimanfaatkan sebagai saran
untuk mendapatkan bermacam-macam informasi yang kita butuhkan.
c. Para pendiri republik ini adalah para pemuda yang pandai-pandai karena
mereka sangat gemar membaca.
Bab III. Pola Pikir
a. Membaca/Iqro’ adalah wahyu Allah Swt yang pertama kali diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Perintah ini diturunkan pertama kali
karena pentingnya arti membaca. Dengan membaca berarti kita telah
membuka pintu ilmu.
b. Dengan danya perintah membaca yang sudah membaca diharapkan
membantu saudara-saudaranya untuk bisa membaca.
c. Dengan membaca dan menulis kita menjadi tahu bahwa kita berasal dari
satu Negara yang sama yaitu Indonesia.
d. Dengan membaca dan menulis kita bisa memusyawarahkan setiap
permasalahan yang adan sehingga dicapai mufakat demi kepentingan
bersama.
e. Dengan membaca kita bisa mempelajari ilmu-ilmu tentang keadilan
sehingga menuntun kita untuk bisa berbuat yang lebih adil.
Bab IV. Hasil Analisa
a. Dengan peningkatan minat baca maka rakyat Indonesia tidak ketinggalan
dengan Negara lain.
b. Mahasiswa Universitas Yarsi lebih mudah dalam belajar
c. Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi terutama Program Studi
Perpustakaan lebih bersemangat dalam belajar untuk meningkatkan kualitas
pelayanan perpustakaan.
Bab V. Penutup
1. Kesimpulan
a. Perpustakaan masih dianggap sebelah mata
b. Minat baca masyarakat Indonesia masih rendah
2. Saran-saran
a. Perlu peningkatan sosialisasi pentingnya perpustakaan
b. Perlu peningkatan kualitas pelayanan perpustakaan
c. Perpu peningkatan pendidikan SDM perpustakaan
Tugas UTSNama : ManfaluthiNPM : 150 2008024
ANALISA STRATEGI MEMPERINGATI SUMPAH PEMUDA BERSAMA INDONESIA RAYA MENUJU PROKLAMASI DAN
PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA SEBAGAI BENTUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA
I. Pendahuluan
1. Latar Belakang
a. Fenomena lahirnya sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928
mungkin sudah tidak asing terdengar namun apakah pernah terfikir
oleh generasi muda untuk makna dan arti sumpah pemuda.
b. Sumpah pemuda merupakan awal lahirnya kemerdekaan Indonesia.
c. Pelaksanaan reformasi merupakan langkah awal dari pelaksanaan
sumpah pemuda atau tuntutan proklamasi pancasila.
d. Peserta/partisipasi pemuda masa kini terhadap sumpah pemuda.
2. Pokok Permasalahan
Apakah pemuda masa ini memahami benar makna sumpah pemuda,
proklamasi dan pancasila, sebagaimana kita ketahui bahwa dewasa ini
peran pemuda terhadap makna dan arti proklamasi serta pancasila dapat
kita lihat, namun pada pelaksanaannya cenderung atau tidak identik
dengan kekerasan. Hal ini dapat jelas kita lihat lewat berita yang ada
dimedia masa, hal ini cenderung mencoret makna dari sumpah pemuda iu
sendiri.
3. Tuhuan Analisa
a. Kepentingan mahasiswa : merupakan acuan atau tolak ukur dari
pelaksanaan/regenerasi penerus bangsa Indonesia.
b. Kepentingan masyarakat : sebagai tolak ukur dari perjalanan
perjuangan bangsa Indonesia dan peranan pemuda dalam mengisi
kemerdekaan.
c. Kepentingan kampus : Sebagai lembaga pemersatu para pemuda
dalam mengisi kemerdekaan.
d. Bangsa dan negara : Sebagai suatu wadah penyaluran atau yang
menampung aspirasi pemuda hendaknya dapat membawa perubahan
bangsa.
4. Kerangka Konsep
a. Peran serta dari pemuda dalam mewujudkan kemerdekaan adalah
suatu tolak ukur dalam mengisi kemerdekaan.
b. Pernyataan para pemuda merupakan symbol dari kesatuan bangsa
Indonesia dan menjadi suatu pegangan bahwa para pemuda telah
bersatu dalam memperjuangkanproklamasi.
c. Lagu Indonesia raya adalah symbol dari kemerdekaan Indoesia yang
merupakan hasil perjuangan bangsa Indonesia.
d. Proklamasi kerupakan pernyataan sikap dari bangsa Indonesia
terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah,
sedangkan pancasila merupakan asa/pedoman alam kehidupan
bernegara Indonesia.
5. Metode Analisa
a. Sumpah pemuda merupakan symbol dari kekompakan dari para
pemuda dalam menentukan sikap untuk memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia ternyata sedikit ternodai oleh aksi-aksi
pemuda masa kini dengan aksi-aksinya menentang suatu keputusan
yang terkesan mengurangi nilai persatuan dan bertentangan dengan
sila 3 yaitu persatuan indonesia.
b. Banyak daerah yang menentukan kemerdekaan, aliran-aliran
kemerdekaan dan merajalelanya tindakan korupsi dan nepotisme juga
memepengaruhi nilai spiritual sumpah pemuda, lagu Indonesia raya,
proklamasi ddan pancasila.
c. Peran pemuda masa lalu ternyata tidak dapat ditumbukembangkan
oleh pemuda masa kini, hal itu terlihat dengan adanya pemberontakan
dibeberapa daerah.
d. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa terkesan diabaikan oleh
pemuda masa kini, hal itu terlihat atas adanya keinginan daerah-
daerah yang ingin memisahkan diri dari bangsa Indonesia dan
munculnya aliran-aliran agama yang bertentangan dengan sila
pertamayaitu ketuhanan yang maha esa
II. Landasan Pustaka
a. Sumpah Pemuda
b. Lagu Indonesia Raya
c. Proklamasi
d. Pancasila
III. Pola Pikir
a. Sebagai mahasiswa/regenerasi penerus diharakan dapat memahami makna
dan arti sumpah pemuda sebagai alat pemersatu bangsa yang diambang
perpecahan
b. Faktor ekonomi juga mempengaruhi makna sumpah pemuda dan
proklamasi, hal ini jelas dapat kita lihat dewasa ini dengan banyaknya
kejahatan yang terjadi terutama di kota-kota besar.
c. Asas pancasila dirasa perpu ditumbuhkenbangkan dalam diri pemuda
masa sekarang mengingat banyaknya para pemuda yang mengalami krisis
kepercayaan terhadap bangsa Indonesia.
d. Sumpah pemuda sebagai wujud nyata kekompakan bangsa Indonesia
dimasa lalu dipandang perlu ditiri oleh pemuda zaman sekarang.
IV. Hasil Analisa
a. Makna sumpah pemuda sedikit ternidai dengan aksi-aksi pemuda yang
menjurus kearah anarki dan perpecahan antar sesame bangsa tanpa
memikirkan hal itu bertentangan dengan sila ketuhanan yang maha esa,
persatuan Indonesia, dan keadilan social.
b. Makna dari lagu Indonesia raya perlu ditumbuh kembangkan dalam diri
rakyat Indonesia mengingat didaerah-daerah, nilai-nilaikebangsaan sudah
mulai pudar akibat konflik yang brkepanjangan ataupun kesenjangan
hidup, halini akan bertentangan dengan asas hidup bangsa Indonesia yaitu
pancasila.
c. Nilai dari proklamasi Indonesia dirasa sangat memprihatinkan, hal ini
karena kurangnya nilai nasionalisme dari rakyat Indonesia yang diseabkan
adanya kesenjangan hidup dalam memperoleh penghidupan yang layak
dan maraknya aksi anarki dan minimnya pengetahuan tentang berbangsa
dan bernegara.
d. Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara harus terus
ditumbuhkembangkan dalam pelaksanaan hidup berbangsa dan bernegara
karena merupakan symbol pemersatu bangsa Indonesia.
V. Kesimpulan dan saran
1. Kesimpulan
a. Makna sumpah pemuda sedikit ternodai oleh aksi-aksi para pemuda itu
sendiri, hal ini karena kurangnya kesadaran akan makna sumpah pemuda.
b. Lagu Indonesia raya merupakan symbol dari kemerdekaan bangsa dan
perlu ditumbuhkembangkan dalm diri pemuda Indonesia.
c. Proklamasi merupakan hasil dari perjuangan pemuda masa lalu untuk
masa sekarang dan akan dating sehingga perlu untuk disadari oleh
pemuda Indonesia dalam melaksanakan aksi-aksinya sehingga tidak
berbenturan dengan nilai proklamasi itu sendiri.
d. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia dalam mengisi
pembangunan dan hidup berbangsa dan bernegara.
2. Saran
a. Dalam era pembangunan ini peran pemuda diharapkan mampu
memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia dan meniru kekompakan
pemuda masa lalu
b. Pemuda diharapkan mampu memberikan apresiasi terbainya dalam
mengisi pembangunan,
c. Arti dan makna dari sumpah pemuda dan pancasila hendaknya dapat
dijaikan acuan pemuda Indonesia dalam menyongsong kehidupan
berbangsa dan bernegara.
d. Lagu Indonesia raya dan undang-undang merupakan bukti nyata dari
kemerdekaan Indonesia yang harus terus dijaga dan warisi bagi anak cucu
bangsa.
ANALISA STRATEGIS MEMEPERINGATI SUMPAH PEMUDA
BERSAMA INDONESIA RAYA
MENUJU PROKLAMASI DAN PANCASILA
SEBAGAI DASAR MEMAHAMI CINTA TANAH AIR DALAM
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN PANCASILA DENGAN STUDI
KASUS MENINGKATKAN GERAKAN MEMBACA, GIAT MENULIS DAN
MENCINTAI BUKU
Oleh: RIZKI DIANI (1502008029)
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
a. Indonesia dikenal sebagai tempat yang kaya
akan hasil bumi dan lautnya, bahkan disebut sebagai zamrud kathulistiwa
yang menggambarkan betapa kaya dan berharganya negeri ini.
b. Daya tarik negeri ini membuat pedagang di seluruh dunia bangsa China,
Portugis, India, Belanda mendatangi negeri ini dengan tujuan berdagang.
c. Bangsa Belanda mendirikan lembaga sebagai wakil dalam bidang
perdagangan di Indonesia,, yaitu VOC. Namun melalui VOC
berkembanglah tekanan dan usaha untuk menguasai negeri ini.
d. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang ramah, banyak suku, tersebar
di seluruh pulau, pendidikan yang rendah dengan, mudah dipecah belah
dan dikuasai oleh bangsa Belanda. Penjajahan oleh bangsa Belanda
berlangsung sangat lama dari generasi ke generasi. Bangsa Belanda tidak
membiarkan bangsa Indonesia cepat maju dan pintar. Mereka
mempengaruhi dan melakukan tipu muslihat seperti Politik Balas Budi.
e. Kenyataan akan penindasan ini telah mengusik banyak pemuda
Indonesia. Secara sporadis mereka mengadakan perlawanan terhadap
penjajah. Namun perlawanan mereka tidak mampu mengusir penjajah dari
seluruh negeri Indonesia.
f. Beberapa pemuda Indonesia yang telah mendapat pendidikan tinggi
merasakan kepedihan bangsa Indonesia tidak terperi. Mereka dengan
berbagai cara menggalang pendapat, menyatukan pikiran dan
membulatkan tekad untuk mengusir penjajah. Maka timbulah
perkumpulan-perkumpulan pemuda yang mempunyai misi yang sama
yaitu lepas dari penjajah. Karena perlawanan secra sporadis telah gagal,
maka para pemuda menyelenggarakan pertemuan demi pertemuan untuk
menggalang persatuan. Dan pada Konggres Pemuda Indonesia II, di
Gedung Indonesia Club-Gebeouw, Jln. Kramat Raya 106 Jakarta, dalam
sidang pleno ke 3, tanggal 28 Oktober 1928 lahir pernyataan kesatuan
pemuda Indonesia yang kemudian pada tanggal tersebut diperingati
sebagai Hari Sumpah Pemuda Indonesia.
2. POKOK PERMASALAHAN
Dari pemikiran tersebut di atas, maka dapat dipermasalahkan “ Bagaimana
pemuda Indonesia dalam mengisi kemerdekaan Indonesia dikaitkan dengan
budaya membaca, menulis, dan mencintai buku?”
3. TUJUAN ANALISA
a. Bagi mahasiswa untuk mengingat kembali
perjuangan pemuda Indonesia untuk bersatu dan memperjuangakan
kemerdekaan bangsa Indonesia dan menyadarkan bahwa perlunya belajar
untuk menambah ilmu dan penerapan ilmu demi kemajuan bangsa.
b. Bagi FTI Universitas Yarsi, analisa ini untuk
meningkatkan kinerja dalam rangka menjadikan mahasiswa menjadi
manusia yang potensial, beriman dan mempunyai akhlak yang baik demi
membangun bangsa dan negara.
c. Bagi masyarakat untuk membangun kesadaran
dan kewajiban mengisi kemerdekaan dengan sebaik mungkin.
d. Bagi negara/pemerintah sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil
tindakan dalam usaha mendorong rakyat Indonesia mencintai buku
sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan para pahlawan dalam
mencapai kemerdekaan.
4. KERANGKA KONSEP
a. Memahami pernyataan dalam ikrar Sumpah Pemuda tahun1928.
b. Memahami teks proklamasi
c. Melakukan kajian terhadap kedekatan masyarakat Indonesia drngan buku
5. METODE ANALISA
a. Studi Pustaka, yaitu dengan membaca buku yang memuat pernyataan
Sumpah Pemuda,Teks proklamasi dan literatur lainnya yang berkaitan
b. Pendekatan analisa dilakukan dengan pendekatan sejarah.
c. Pengolahan data analisa secara kualitatif.
BAB II
LANDASAN PUSTAKA
Data yang dipakai dalam analisa ini diambil dari berbagai literatur mengenai;
a. Pernyataan Sumpah Pemuda 1928
b. Teks Proklamasi
c. Teks Pancasila
d. Literatur lain yang berkaitan dengan budaya baca masyarakat Indonesia.
BAB III
POLA PIKIR
a. Bangsa Indonesia bangsa kaya akan hasil laut, hasil bumi. Hal ini merupakan
rahmat dari Allah. Sudah sepatutnya bangsa Indonesia bersyukur akan karunia ini
(Pola pikir menurut Sila Ketuhanan Yang Maha Esa).
b. Kemiskinan dan kebodohan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang mudah terjajah dan dibedakan dengan bangsa lain. Padahal manusia adalah
sederajat. ( Pola pikir menurut Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab).
c. Penjajah telah memecah belah bangsa, maka para pemuda bersatu berjuang
meraih kemerdekaan, dan sudah sepatutnya pemuda Indonesia dimasa
kemerdekaan ini mengingat dan tetap mengobarkan semangat persatuan dan
kesatuan bangsa (Pola Pikir menurut Sila Persatuan Indonesia).
d. Kesempatan memperoleh pendidikan di Indonesia semakin besar. Ini
memunculkan intelektual baru. Alangkah baiknya bila kemampuan para
intelektual tersebut di terapkan dan di sebarkan dalam bentuk buku.Sehingga
banyak wacana baru yang dapat dipilih dan digunakan untuk memajukan bangsa.
Pengetahuan dan wacana yang dapat menjujung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan
dan kepentingan bersama. (Pola Pikir menurut Sila Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan).
e. Dalam rangka mengisi kemerdekaan Indonesia maka perlu ditumbuhkan
sikap suka bekerja keras, menghormati orang lain, tolong menolong, adil dan
melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
keadilan sosial (Pola pikir menurut sila keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia).
BAB IV
HASIL ANALISA
a. Bangsa Indonesia mempunyai potensi sumber daya manusia, kekayaan alam yang
besar.
b. Kemerdekaan Indonesia diraih dengan perjuangan.
c. Perlunya mengisi kemerdekaan dengan kerja keras demi kemakmuran bersama
bangsa Indonesia.
d. Salah satu cara mengisi dan memajukan bangsa adalah dengan terus belajar,
membaca buku, dan menulis.
e. Bangsa Indoensia masih perlu menggalakan budaya baca dan menulis.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Masyarakat Indonesia perlu kembali mengingat kembali perjuangan yang
telah dicapai untuk meraih kemerdekaan Indonesia.
b. Bangsa Indonesia belum benar-benar mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik
mungkin.
c. Masih banyak rakyat Indonesia kurang mengerti pentingnya belajar, membaca
dan menulis.
d. Pendidikan indonesia kurang membudayakan kegiatan baca dan menulis
sehingga menimbulkan generasi yang kurang mandiri .
2. Saran
6. Perlunya pendidikan sejarah mulai dari pendidikan dasar agar anak Indonesia
tidak lupa akan sejarah perjuangan bangsa Indoensia mencapai kemerdekaan.
7. Perlunya menambah buku sejarah Indoenesia yang dikemas dalam bentuk
yang menarik dan mudah dicerna untuk anak-anak.
8. Untuk mengingat kembali sejarah perjuangan bangsa tidak hanya melalui
buku tapi perlu juga melaui media yang lain, misalnya kaset dan video.
9. Perlunya regulasi jelas dari pemerintah dalam menggalakan budaya cinta
buku
10. Perlunya fasilitas dari pemerintah bagi masyarakat yang akan membuka
perpustakaan.
Nama : Lusi Hardini Mata Kuliah : PPKnNPM : 1502008023 Dosen : Drs. Aidil fitri M. HattaFak/jur : FTI / Ilmu Perpustakaan Jenis Tugas : UTS
Analisa Strategi Memperingati Sumpah Pemuda, Bersama Indonesia RayaMenuju Proklamasi Dan Pancasila Sebagai Dasar
Memahami Cinta Tanah Air Dalam Pendidikan Kewarganegaraan Dan Pancasila Dengan Studi Kasus Meningkatkan Gerakan Gemar
Membaca, Giat Menulis Dan Mencintai Buku
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
a. Dengan memperingati Sumpah Pemuda kita diingatkan betapa para
pemuda Indonesia mempunyai usaha yang besar untuk mencapai
kemerdekaan . Dengan semangat persatuan dan kesatuan mereka
berkumpul,walaupun mereka berasal dari kelompok yang berbeda. Ada
jong Java, Jong Ampon, Jong Celebes dan lain – lain, tetapi mereka
mempunyai visi yang sama yakni mencapai kemerdekaan yang selama itu
sulit, karena kurangnya persatuan dan kesatuan . karena itu pada kongres
Pemuda ke-II tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda Indonesia berjanji
dan bersumpah yakni yang berisi :
a. PERTAMA : Kami Poetra dan poetri Indonesia mengaku bertumpah
darah satu, tanah air Indonesia.
b. KEDUA : Kami Poetra dan Poetri Indonesia mengaku berbangsa satu,
bangsa Indonesia
c. KETIGA : Kami Poetra dan Poetri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, Bahasa Indonesia
b. Dengan peringatan Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus
2008 yang berarti 63 tahun yang lalu atas nama bangsa Indonesia
soekarno – hatta mempriklamasikan kemerdekaan indonesia dengan
demikian Indonesia adalah negara yang merdeka dengan perjuangannya
sendiri bukan dari hadiah dari negara lain.
c. Lagu Indonesia raya adalah lagu kebangsaan yang membangun semangat
cinta tanah air. Lagu ini diciptakan eloh WR. Soepratman dinyanyikan
pertama kali dengan biola.
d. Pemuda Indonesia pada saat itu pada khususnya adalah tonggak
perjuangan bangsa yang berhasil menggebrak para tokoh tua, hingga
akhirnya segera memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945.
2. Pokok Permasalahan
Apa yang bisa kta lakukan untuk turut serta dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan sebagai wujud cinta tanah air?
3. Tujuan Analisa Strategi
a. Kepentingan Mahasiswa : Mendapatkan pemahaman mengenai cinta
tanah air.
b. Kepentingan FTI/YARSI : Memberikan sumbangsih untuk
pengembangan teknologi informasi yang berguna bagi nusa, bangsa dan
agama.
c. Kepentingan masyarakat: Mendapatkan informasi / pengetahuan tentang
rasa cinta tanah air dan nasionalisme serta cara mengaplikasikannya
d. Kepentingan Negara/Bangsa : Meningkatkan rasa naionalisme rakyat.
4. Kerangka Konsep
a. Mempelajari mengajari anak sejakdini tentang budaya Indonesia yang
beraneka ragam.
b. Membangun rasa cinta tanah air dengan lebih mencintai produk dalam
negeri.
c. Remaja Indonesia saat ini saebiasaan hal ini perlu dibina agar ketika
mereka menjadi sangat banyak yang sehari – harinya menggunakan
bahasa indonesia kasar, kurang baik bahkan kadang mengandung umpatan
jelek kepada temennya dan hal itu sudah menjadi seorang pemimpin
bangsa, mereka menjadi pemimpin yang baik.
d. Tegaknya akhlakul karimah harus didukung oleh semua masyarakat
Indonesia pada umumnya.
5. Metode Analisa
a. Memperhatikan perilaku dan cara anak apakah mereka sudah bertutur kata
yang sopan dan baik kepada orang yang lebih tua.
b. Memberikan pendekatan yang baik kepada masyarakat tentang produk
indonesia yang tidak kalah saing dengan luar negeri bahkan mempunyai
potensi lebih unggul dari produk luar negeri.
c. Orang tua sadar masa depan anaknya yang merupakan generasi penerus
bangsa, mengajarinya dan mendidiknya terutama dari keluarga mereka
dengan tauladan yang baik karena dari keluargalah pendidikan dimulai.
d. Membangun Akhlakul karimah dengan memberikan cotoh yang baik,
memberikan kebebasan bagi mereka untuk berkarya. Tetapi tetap dengan
dipantau dan dibimbing.
BAB II . LANDASAN PUSTAKA
a. Teks Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
b. Teks Proklamasi 17 Agustus 2008
c. Teks Pancasila
d. Teks lagu “Indonesia raya” karya WR Soepratman.
BAB III. POLA PIKIR
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Bahwa bangsa kita mengakuai adanya tuhan yang sau, memberikan
kebebasan kepada rakyatnya untuk memeluk agama yang diyakininya dan
menganut kepercayaannya masing – masing.
b. Sila kemanusiaan yang Adil dan beradab
Sebagai manusia kita wajib baradab agar tidak disamakan dengan hewan
dan bangsa Indonesia adalah bangsa yang memandang bahwa semua
manusia adalah sama di hadapan tuhan
c. Sila persatuan Indonesia
Dengan memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar, membiasakan
memakai produk negeri sendiri dan menjaga persatuan dan kesatuan
adalah bukti cinta tanah air.
d. Sila Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan
Pemuda atau masyarakat yang ingin berkontribusi dalam pembangunan
bangsa dapat ikut memberikan sumbang saran melalui lembaga
perwakilan atau DPR/MPR.
e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh rakyat Indonesia
Keadilan sosial mutlak bagi seluruh rakyat indonesia tanpa pandang bulu.
Pembangunan dirapkan dapat dirasakan seluruh rakyat secara adil dan
merata.
BAB IV. HASIL ANALISA
a. Dengan banyaknya acara di televisi yang mempertontonkan hal – hal yang
negativ baik bahasa dan prilaku, maka sepatutnya kita selalu mendampingi
putra – putri kita agar mereka dapat memilih dan memilah apa yang sesuai
dengan adat budaya bangsa Indonesia.
b. Dalam kebiasaan yang baik sejak dini terutama dalam keluarga memberikan
kontribusi yang besar bagi kehidupan dan kemajuan bangsa karena keluarga
adalah dimulainya pendidikan awal.
c. Bahwa produk Indonesia adalah produk yang berpotensi lebih baik dari
negara lain karena berbanggalah memakai produk negeri ini.
d. Akhlaq yang baik adalah kunci dari berkembangnya suatu negara karena itu
sebagai penerus bangsa para pemuda Indonesia dicetak dengan akhlaqul
karimah yang santu.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Kita harus menyadari bahwa kemerdekaan itu diperoleh dengan kerja
keras dan perjuangan yang tidak mudah
b. Pemuda mempunyai peranan penting dalam perjalanan bangsa ini karena
pemuda merupakan ujung tombak perjuangan.
c. Dengan peringatan Sumpah pemuda diharapkan tumbuh rasa cinta tanah
air, nasionalisme dan patriotisme.
d. Bukti rasa cinta tanah air dapat diwujudkan dengan lebih mencintai
produk dalam negeri.
2. Saran – saran
a. Peringatan Sumpah pemuda diharapkan tidak sekedar acara ritual semata.
Namun Semangat Sumpah Pemuda harus selalu ditumbuhkan dalam jiwa
para pemuda Indonesia.
b. Pemerintah sebaiknya memberikan kesempatan yang lebih luas kepada
para pemuda untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan bangsa.
c. Pemuda dirapakan lebih kreatif dalam mengisi kemerdekaan dengan hal –
hal positif, kreatif, dan inovatif.
d. Hasil produksi dalam negeri diharapkan dapat ditingkatkan kualitasnya
agar masyarakat tidak lebih memilih produk dari luar negeri.
Tugas kelompok
ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH
PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2008
I. PENDAHULUAN1. Latar Belakang
a. Kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah Gubernur dan wakil
gubernur untuk propinsi, bupati dan wakil bupati untuk kabupaten,
walikota dan wakil walikota untuk kota.
b. Pemilihan kepala daerah (Pilkada) dilaksanakan setiap lima tahun
sekali untuk memilih gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil
bupati, walikota dan wakil walikota.
c. Pilkada diselenggarakan oleh komisi pemilihan umum (KPU) provinsi
dan KPU kabupaten/kota.
d. Kepala daerah bertanggung jawab memimpin daerah
pemerintahannya masing-masing sesuai dengan undang-undang.
e. Peserta pilkada adalah paangan calon yang diusulkan oleh partai
politik atau gabungan partai politik.
f. Pilkada harus dijalankan secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur , dan adil.
g. Pilkada Jawa Timur terindikasai adanya kecurangan-kecurangan yang
merugikan pihak-pihak tertentu.
2. Pokok Permasalahan
Bagaimana penyelenggaraan pemilihan gubernur dan wakil gubernur
Jawa Timur tahun 2008 ?
3. Tujuan Analisa
a. Mahasiswa dapat mengikuti berita tentang pilkada di daerah-daerah
seluruh Indonesia, sehingga mengetahui kejadian-kejadian dan seluk
beluk dalam penyelenggaraan pilkada.
b. Universitas dapat menjadi media praktek pemilu bagi mahasiswanya.
Seperti, pada pemilihan ketua senat mahasiswa.
c. Masyarakat lebih mengetahui peraturan-peraturan dalam pilkada.
Sehingga dapat menjadi pengontrol setiap kecurangan-kecurangan
yang terjadi.
d. Partai-partai politik tidak menggunakan cara-cara kotor untuk
memenangkan calon kepala dan wakil kepala daerahnya.
e. KPU lebih sigap dalam memenuhi dan mendistribusikan sarana dan
prasarana pemilihan umum.
f. Pemerintah lebih ketat dalam mencegah kecurangan-kecurangan dan
bertindak tegas pada setiap pelanggaran.
4. Kerangka konsep
a. Pemilihan umum harus dijalankan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil.
b. Tidak menggunakan cara-cara kotor dalam mencapai kemenangan di
arena pemilihan umum.
c. Prosedur dan tata tertib pemilihan umum harus ditaati semaksimal
mungkin.
d. Hak-hak warga negara sebagai pemilih harus diberikan sepeuhnya.
e. Para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah harus legowo
apabila kalah dan tetap mau bekerja sama dengan kepala daerah dan
wakil kepala daerah terpilih.
5. Metode Analisa
a. Pendekatan kualitatif
b. Pendekatan kuantitatif
c. Penelusuran pustaka
II. LANDASAN PUSTAKA
a. Undang-undang Dasar 1945
b. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah.
c. Undang-undang nomor 22 tahun 2007 tentang penyelenggaraan pemilihan
umum.
d. Undang-undang nomor 12 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas
Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah.
III. POLA PIKIR
a. Pemilu meskipun bukan merupakan suatu media atau sarana yang dapat
digunakan untuk menilai kualitas dari demokrasi. Sedangkan yang lainnya
adalah berupa kebebasan pers, kebebasan berpendapat, kebebasan dalam
berorgabisasi, persamaan di depan hukum dan pemerintahan.
b. Pilgub dipastikan menelan biaya besar, menguras tenaga, dan pikiran.
Persiapan penyelenggaraan harusnya sudah dimulai sejak dini. Kemitraan
antara tiga pihak, yaitu, KPU provinsi, pemerintah provinsi, dan DPRD
provinsi perlu dijalin tanpa mengurangi subtansi dan proses demokrasi itu
sendiri. KPU provinsi selaku penyelenggara, perlu menyusun anggaran
pilgub yang efisien, efektif, dan hemat.
c. Nilai-nilai agama harus diimplementasikan dalam penyelenggaraan
pemilihan umum. Sehingga, kecil kemungkinan terjadi penyelewengan
dan kecurangan.
d. Perlu adanya evaluasi yang mendalam tentang penyelenggaraan pemilihan
umum. Seingga terjadi perbaikan-perbaikan dalam pemilu yang akan
datang. Bahkan, jika memang pemilu yang saat ini tidak membawa
manfaat/lebih banyak mudharatnya, bisa dipikirkan sistem pemilu
alternatif yang lebih baik.
IV. HASIL ANALISA
a. Pilkada Jawa Timur dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2008, putaran
kedua tpada tanggal 4 desember 2008.
b. Pilkada Jawa Timur terbukti terjadi kecurangan-kecurangan. Sehingga,
harus diadakan pilkada ulang.
c. Pada pilgub putaran II, penghitungan suara cepat (quick count)
memperlihatkan bahwa pasangan Khofifah dan Mujiono (Kaji) menang,
tetapi dalam pengumuman resmi KPUD JATIM disebutkan bahwa
pemenang adalah pasangan Soekarwo dan Saifullah yusuf (Karsa). Kaji
tidak terima dan mengajukan perkara perselisihan hasil pilkada ke
Mahkamah Konstitusi pada tanggal 14 November 2008.
d. Mahkamah Konstitusi (MK) menolak hasil rekapitulasi penghitungan
suara oleh KPUD JATIM. MK memerintahkan KPUD JATIM untuk
melakukan pemungutan suara ulang di kabupaten Bangkalan dan
Sampang dalm waktu 30 hari, serta penghitungan ulang di Pamekasan
dalam 60 hari.
e. KPUD JATIM memastikan pilkada ulanh dilaksanakan pad januari 2009.
Sedangkan, penghitungan ulang akan dilaksanakan pada Desember 2008.
V. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Terjadi kecurangan-kecurangan dalm pilkada Jawa Timur. Sehingga
dilakukan pilkada ulang di Kabupaten Bangkalan dan Sampang serta
penghitungan ulang di Pamekasan.
b. Perselisihan pemilu dapat diajukan ke Mahkamah Konstitusi yang
mempunyai kewenangan hukum tertinggi.
c. Ketidak kejujuran dalam pelaksanaan pilkada berakibat ilakukan
pengulangan. Sehingga membuat biaya anggara tambah membengkak.
d. Sistem pemilihan umum yang dijalankan sekarang, masih membuka
peluang besar untuk melakukan kecurangan-kecurangan.
2. Saran
a. Berikan hak pilih warga negara sepenuhnya dengan cara pendataan
yang lebih teliti.
b. Perlu mengadakan evaluasi yang mendalam dalam pelakasanaan
pilkada. Sehingga terjadi perbaikan dimasa datang. Bahkan,
dimungkinkan adanya sistem alternatif yang lebih baik. Perlu
diadakan pilkada gabungan, yaitu, pemungutan suara pilgub dapat
diselenggarakan bersamaan dengan pelaksanaan pilkada
kabupaten/kota. Sehingga, menghemat waktu dan biaya.
c. KPU provinsi perlu diberi kewenangan membuat regulasi tentang
beberapa keputusan dan peraturan pilgub, yang semestinya sudah
harus dipersiapkan tahun setahu sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Raef, Zaini Shofari, Membangun Demokrasi, Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 1999
Anonim, Demikian Sikap KPU Jatim, untuk mensikapi keputusan Mahkamah Konstitusi Tentang Sengketa Pilkada Jatim, Surabaya, Metrotvnws.com, 2008
El-Muhtaj,Majda. Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia dari UUD
1945 sampai dengan Amandemen UUD 1945 Tahun 2002. Ed.1, Cet. 2, Jakarta: Kencana
Ghafar, A. Karim, Metamorfosis NU dan Politisi Islam Indonesia, Yogyakarta, Lkis, 1995
Perwiranegara, ratu alamsyah. H, Kehidupan Beragama dalam Negara Pancasila, Jakarta, PT. Karya Unipres, 1982
Wahid, Abdurrahman, Kontroversi Pemikiran Islam di Indonesia, Bandung, Remaja Rosda Karya, 1991
Widjaya, Drs. A.W. Tinjauan UUD Indonesia-Malaysia-Singapura: Konstitusi Perbandingan, Jakarta, Bina Aksara, 1987