tugas oceanografi kirim e mail.doc
-
Upload
baskara-arif-kurniawan -
Category
Documents
-
view
35 -
download
0
Transcript of tugas oceanografi kirim e mail.doc
5/17/2018 tugas oceanografi kirim e mail.doc - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-oceanografi-kirim-e-maildoc 1/9
OCEANOGRAFI
KARBON DIOKSIDA DAN FOSFOR
Nama : Arif Kurniawan
NIM :105080401111003
Kelas : A
Prodi : Sosial Ekonomi Perikanan
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
5/17/2018 tugas oceanografi kirim e mail.doc - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-oceanografi-kirim-e-maildoc 2/9
Pendahuluan
Oseanografi berasal dari kata ocean (laut) dan graph (gambaran atau
deskripsi). Oseanografi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari laut dengan segala
macam aspeknya (gerakan air, zat-zat terlarut, organisme, dasar laut dan proses-
proses lain). Ilmu yang termasuk dalam batasan ini adalah fisika laut, kimia laut,
biologi laut, perikanan, perkapalan, pelayaran, geologi dan meteorologi.
Dalam penerapannya oseanografi sering diartikan sebagai ilmu yang hanya
mempelajari segi fisika dan kimia laut. Untuk semua aspek laut dipalajari dalam
oseanologi . Aspek fisika laut yang dipelajari adalah gelombang (ombak), arus,
percampuran massa air yang berbeda sifatnya, pasut, suara, cahaya, listrik, magnet
di laut. Aspek kimia laut yang dipelajari adalah susunan zat kimia dan nasib zat
tersebut.
Oseanografi berhubungan dengan geologi dan meteorologi, karena pada
dasarnya laut berhubungan dengan tanah dan udara. Oseanografi, geologi dan
meteorologi mempunyai kesamaan metode dan konsep ilmiah, maka sering
digabung dan dikenal sebagai geofisika.
Pembahasan
KARBON DIOKSIDA
Dari ion utama di air laut, bikarbonat mempunyai waktu tinggal paling pendek.
Jadi stabilisasi kandungan bikarbonat di laut merupakan masalah yang paling
dinamis. Karbon dioksida berperanan penting dalam keseimbangan panas atmosfer
dan dalam kerusakan (karena hujan atau angin) batuan.
5/17/2018 tugas oceanografi kirim e mail.doc - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-oceanografi-kirim-e-maildoc 3/9
1. Inventaris karbon dioksida
Karbon dioksida terdapat dalam bentuk yang berbeda di bagian yang berbeda
dari lingkungan. Atmosfer mengandung 0,03% CO2. Karena CO2 secara kuat
menyerap radiasi inframerah di atmosfer, senyawa tersebut mempengaruhi
keseimbangan panas bumi. Ion karbonat CO32– jika bergabung dengan ion alkali
tanah, khususnya kalsium Ca2+ dan magnesium Mg2+ membentuk endapan besar
batu karbonat yaitu limestones dan dolomit. Jika telah lama terkubur secara dalam
akan berubah menjadi marmer. Karbondioksida merupakan sumber karbon bagi
tanaman, dan jika tanaman dikonsumsi oleh hewan , banyak karbon organik
direspirasi menjadi karbon dioksida. Beberapa karbon organik terkubur dalam
endapan. Jika kandungan organik cukup tinggi, bahan organik yang memfosil dapat
diekstraksi menghasilkan bahan bakar fosil yaitu batubara, petroleum dan gas alam.
Jika karbondioksida terlarut dalam air, membentuk H2CO3 dan karena mengalami
dissossiasi akan meningkatkan ion bikarbonat HCO3 – dan ion karbonat CO3
2–.
Kenyataan bahwa CO2 di air laut terdapat dalam 3 bentuk senyawa yaitu H2CO3,
HCO3 – dan CO3
2–. Ketiganya selalu siap untuk berubah dalam 3 bentuk ini, dan
jumlah relatif mereka tergantung hanya oleh acidity air. Masalah ini dapat
disederhanakan memakai diagram yang diusulkan oleh K.S. Deffeyes (1965) yang
memaparkan variabel konsentrasi CO2 total dan alkalinitas.
2. Diagram Deffeyes
Konsentrasi total CO2 adalah jumlah konsentrasi H2CO3, HCO3 – dan CO3
2– yang
dinyatakan dalam mmol/kg. Konsetrasi ini hanya berubah hanya jika ditambah atau
dikurangi karbonat.
Ada 2 macam ion dalam air, yaitu seperti Cl – yang tidak dapat berinteraksi
dengan ion H+ dan HCO3 – yang dapat berinteraksi denga H+. Alkalinitas adalah
ukuran konsentrasi ion yang dapat berinteraksi dengan H+, dinyatakan dalam
meq/kg. Ion tersebut antara lain HCO3 – dan CO3
2– dan OH –. Oleh karena itu air murni
mempunyani alkalinitas nol, karena konasntrasi OH – sama dengan H+, keduanya
10–7 meq/kg.
5/17/2018 tugas oceanografi kirim e mail.doc - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-oceanografi-kirim-e-maildoc 4/9
Dalam air laut alkalinitas terutama dipengaruhi oleh adanya HCO3 –. Ditambah
sejumlah kecil CO32– dan berbagai bentuk asam borak H3BO3, H2BO3
–, HBO32– dan
BO33–. Catatan bahwa sementara kandungan total CO2 dinyatakan dalam milimole,
alkalinitas dalam miliequivalen. Diagram Deffeyes merupakan plot dari hubungan
antara total CO2 dengan alkalinitas.
Data yang diambil dari berbagai kedalaman di Lautan Pasifik pantai barat
Amerika Selatan menunjukkan bahwa kandungan total CO2 dan alkalinitas dalam air
naik berdasarkan kedalaman, tetapi di bawah 1000 m kenaikan alkalinitas melambat
(tidak sebanding dengan kenaikanCO2). Untuk mengerti perubahan ini kita harus
meneliti bagaimana berbagai proses mempengaruhi komposisi air laut.
Alkalinitas dan kandungan total CO2 dalam air laut dinyatakan dengan titik A
pada diagram Deffeyes. Jika ditambah CO2 ke air, hasilnya total CO2 akan naik
sesuai dengan jumlah yang ditambahkan. Disebabkan CO2 tidak membawa muatan,
maka alkalinitas tidak akan berubah. Oleh karena itu penambahan CO2
menyebabkan titik A bergerak ke kanan. Sebaliknya jika CO2 berkurang maka titik A
akan bergerak ke kiri.
Jika ditambah bikarbonat seperti hasil dari penambahan air sungai ke air laut dan
kemudian terjadi evaporasi. Dalam kasus ini, jika ditambah 1 mmol HCO3 – ke dalam
1 kg air laut, kandungan total CO2 akan naik 1 mmol dan alkalinitas naik 1 meq. Titik
A bergerak dengan sudut 45o ke atas dan kanan. Pengurangan 1 mmol HCO3 –
menyebabkan titik A bergerak dengan jarak yang sama dengan arah kebalikannya.
Jika ditambah CO32–, seperti jika ada penambahan dari hasil pelarutan limestone
(batu kapur).
CaCO3
Ca
2+
+ CO3
2–
Jika ditambah 1 mmol CO32– ke dalam 1 kg air laut, maka kandungan total CO2 akan
naik 1 mmol. Disebabkan ion karbonat membawa 2 muatan negatif, alkalinitas akan
naik 2 meq. Oleh karena itu titik A akan berpndah dengan sudut 60o ke atas dan
kanan. Pengendapan kalsium karbonat menyebabkan berkurangnya CO32– dari
larutan, akan menghasilkan gerakan dengan arah yang berlawanan.
5/17/2018 tugas oceanografi kirim e mail.doc - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-oceanografi-kirim-e-maildoc 5/9
Jika ada penambahan asam kuat seperti HCl, penambahan ion H+ akan
bergabung dengan ion bikarbonat membentuk H2CO3. Hasilnya alkalinitas air akan
turun sementara kandungan total CO2 tetap. Oleh karena itu titik A akan bergerak ke
bawah. Jika penambahan asam kuat diteruskan dan ion H+ melebihi jumlah ion
negaif HCO3 – dan CO3
2– dan OH –, maka alkalinitas akan menjadi negatif.
Penambahan basa kuat seperti NaOH akan meningkatkan alkalinitas air tanpa
mempengaruhi kandungan total CO2. Oleh karena itu titik A akan bergerak ke atas.
Jika air laut berinteraksi dengan mineral, pengaruhnya akan equivalent dengan
penambahan asam atau basa ke dalam air. Jadi beberapa mineral clay dapat
menggabungkan Mg2+ dan OH – dari air ke dalam crystal latice mereka. Ini equivalen
dengan pengurangan OH –
atau penambahan H+
.
3. SIKLUS KARBONAT DI PERMUKAAN BUMI
Pengaruh jangka panjang penambahan air sungai ke laut. Karena air diuapkan
kembali, pengaruh bersih adalah naiknya kandungan HCO3 – air laut,
menyebabkan komposisi di Diagram Deffeyes bergerak ke atas kanan dengan sudut
45o. bagaimana perubahan ini diatasi? Proses utama di laut adalah pengendapan
kalsium karbonat, tertuama oleh tanaman dan hewan yang membangun kerangka
luar mereka dari CaCO3.
Pengendapan CaCO3 oleh tumbuhan dan hewan (membentuk kerangka)
• menetralkan fenomena no. 2 Deffeyes
• merubah alkalinitas dan total CO2 dengan ratio 2 : 1
• alkalinitas akan tetap, tapi kelebihan total CO2
• sisa CO2 ke atmosfer dan larut dalam air hujan
Air murni memiliki alkalinitas nol dan CaCO3 nol. Ketika CO2 larut dalam air murni,
akan menambah total CO2 tetapi alkalinitas tetap CO2 dalam air hujan jatuh ketanah, air karbonat bereaksi dengan batu kapur, melarutkan dan menghasilkan ion
Ca2+ dan HCO3-
CO3 + H2O → H2CO3
H2CO3 + CaCO3 → Ca2+ + 2HCO-
Air sungai kemudian masuk ke laut lagi untuk mengulangi siklus ini. Hasil bersih dari
siklus adalah larutnya batuan karbonat di daratan dan mengendapkannya di laut.
Konsentrasi di atmosfer dan laut konstan sama.
5/17/2018 tugas oceanografi kirim e mail.doc - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-oceanografi-kirim-e-maildoc 6/9
Siklus di alam lebih kompleks lagi di bandingkan dengan yang ditunjukan
gambar 21. 6 . kehancuran disebabkan oleh angin atau hujan oleh CO2 yang
tersimpan dalam air hujan melarutkan tidak hanya batuan karbonat, tetapi juga btuan
silikat. Di laut Si berinteraksi dengan air merubah alkilinitasnmya. Proses detail
bervariasi sesuai dengan tempat, tergantung batuan yang mengalami kerusakan. Di
pulau karbonat yang terisolasi dari laut, seperti Atol karang, proses utama ditunjukan
seperti gambar 21. 6. air hujan secara terus menerus melarutkan batu kapur yang
terbuka di pulau, sementara tumbuhan dan hewan mengendapkan kembali CaCO3
di perairan dangkal sekitar pulau.
4. SIKLUS KARBONAT
Ketika karbon dioksida larut dalam air, terjadi kombinasi dengan molekul air
membentuk molekul asam karbonat.
CO2 + H2O → H2CO3n
Atom karbon mengandung 6 elektron. Dalam molekul CO2, atom karbon berbagi
dua elektron dengan tiap-tiap atom oksigen, jadi memberikan mereka konfigurasi
elektron seperti neon. Ketika molekul CO2 kombinasi dengan molekul air, oksigen
dari molekul air juga berbagi dua elektron dengan atom karbon (Gambar 19-7).
Sebagai hasilnya, inti positif hidrogen dari air sangat lemah berpegangan ke molekul
H2CO3. Jika satu ion H+ hilang, molekul H2CO3 dirubah menjadi ion bikarbonat
(HCO3 –) yang bermuatan negatif.
H2CO3 → HCO3 – + H+
Ion bikarbonat dapat kehilangan ion H+ yang lain menjadi ion karbonat
bermuatan dua negatif.
HCO3 – → CO3
– + H+
Ion bikarbonat dan karbponat terbentuk dari CO2 terlarut, mereka dapat menarik
ion hidrogen dari larutan untuk menurunkan muatan mereka. Ada pertukaran ion
5/17/2018 tugas oceanografi kirim e mail.doc - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-oceanografi-kirim-e-maildoc 7/9
hidrogen secara konstan antara karbonat dan larutan. Konsentrasi relatif dari H2CO3,
HCO3 – dan CO3
= tergantung konsentrasi H+ dalam larutan. Pada pH rendah,
konsentrasi H+ tinggi akan dihasilkan dalam konsentrasi H2CO3 yang relatif tinggi.
Pada pH tinggi, CO3= merupakan bentuk karbonat yang melimpah. Bikarbonat akan
dominan pada konsentrasi ion hidrogen yang sedang (pertengahan). Konsentrasi
relatif dari ketiga ion dalam air laut merupakan fungsi dari pH.
FOSFOR
1. SENYAWA FOSFOR TERLARUT
Fosfor anorganik terlarut terdiri dari ion ortofosfat, pada salinitas 35 o/oo suhu
20oC, HPO4 – P 87%, PO4 – P 12% dan H2PO4 – P 1%.
Kadar fosfat (PO4 – P) di laut rata-rata 1 – 60 mg/m3, pada musim barat di
Indonesia bagian timur kadar fosfat 0,2 – 0,3 ug/l, pada musim timur 0,3 – 0,4 ug/l,
karena up welling di Laut Banda dan Arafura.
2. DAUR FOSFOR
Penyebaran fosfor dikendalikan factor fisika dan biologi. Daur fosfor bersifat
terbuka, fosfor yang mengendap sebagian mengalami regenenasi dan kembali ke
kolom air, sebagian berubah menjadi mineral, misal apatik Ca3(PO4)3(OH.F) yang
mengendap di dasar.
a. PENYEBARAN FOSFOR
Adenosine trifosfat dan berbagai ko-enzim nukliotid memegang peranan
penting dalam fotosintesis. Tumbuhan mendapatkan melalui asimilasi ortofosfat
yang larut. Absorpsi dan konversi ortofosfat menjadi fosfor organic terjadi siang dan
malam. Jika dalam air terdapat ≥10 µg P/l pertumbuhan fito tidak mengalami
hambatan. Di bawah itu laju pembelahan sel menurun (dan dihasilkan keturunan
yang defisien fosfat) dapat juga berhenti berfotosintesis.
Beberapa spesies fito dapat memanfaatkan fosfat organic terlarut (gliserofosfat
dan beberapa nukliotid).
b. REGENERASI
Fosfor organic, yang merupakan 75% dari senyawa fosfor yang diekskresi oleh
zooplankton oleh aktifitas bakteri atau enzimatik dirombak menjadi ortofosfat.
Berbeda dengan nitrogen, ekskresi fosfor minimal oleh zoo terjadi pada waktu fito
melimpah. Ini diperkirakan akibat dari ditimbunnya sebagian fosforlipid. Jika
5/17/2018 tugas oceanografi kirim e mail.doc - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-oceanografi-kirim-e-maildoc 8/9
kelimpahan fito sangat menurun, zoo menggunakan timbunan fosfolipid sebagai
sumber energi dan hasil sampingnya berupa senyawa fosfor diekskresikan.
3. KADAR DAN PENYEBARAN SENYAWA FOSFOR
penyebarannya sama dengan nitrat. Kadar maksimum fosfat terdapat di
kedalaman di bawah kadar oksigen minimum dan karbondioksida maksimum. Ada
hubungan linier antara kadar fosfat dan karbondioksida di termoklin, ini menunjukkan
bahwa regenerasi fosfat dan karbondioksida terjadi secara simultan. Di bawah
kedalaman dimana kadar fosfat maksimum, kadar fosfat konstan, akibat proses
difusi pusaran vertical.
Di permukaan kadar fosfat organic dapat mencapai 50% kandungan fosfat total.
Semakin dalam kadar fosfat organic ini menurun, sesudah kedalaman 1000 m,
kadarnya dapat diabaikan.
4. FITOPLANKTON
Rumus kimia empiric komposisi fitoplankton.
(CH20)106 (NH3)16 H3PO4
Regenerasi oksidatif akan menghasilkan nitrat dan fosfat, terjadi di bawah zona
eufotik.
(CH20)106 (NH3)16 H3PO4 + 138 O2
106 CO2 + 122 H2O + 16 NO3 – + PO4
3– + 19 H+
5. SIKLUS KARBONAT DALAM LAUT
Dalam Gambar 21-1 terlihat bahwa alkalinitas dan konsentrasi total CO2 di laut
bervariasi tergantung kedalaman. Di bawah permukaan laut dan jauh dari pantai
tidak ada penambahan HCO3– dari sungai dan tidak ada pertukaran CO2 dengan
5/17/2018 tugas oceanografi kirim e mail.doc - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-oceanografi-kirim-e-maildoc 9/9
atmosfer. Organisme dalam laut, berinteraksi dengan sistem karbonat dalam dua
cara. Tanaman merubah karbon dioksida untuk mensintesis bahan organik,
sementara hewan membakar bahan organik dan menambah CO2. Perubahan CO2
oleh tanaman membutuhkan cahaya dan oleh karena itu terbatas di kawasan bagian
atas dari laut, sementara hewan dapat menambah CO2 ke air laut di seluruh
kedalaman.
Kenyataannya bahwa respirasi oleh hewan di kedalaman, air gelap menaikkan
kandungan total CO2, sementara alkalinitas tetap tidak berubah (Gambar 21-1)
yang mana titik dari level lebih dalam berpindah secara cepat ke kanan.
Bagaimanapun juga gambar tersebut menunjukkan bahwa semakin dalam ada
sedikit kenaikan alkalinitas. Hasil ini dari interaksi air laut dengan kalsium
karbonat. Zat (substansi) ini mengendap dalam sel berbagai hewan dan tanaman
membentuk kerangka luar atau dalam. Banyak hewan yang menyebar dalam laut,
dan ketika mati kerangkanya mengendap di dasar laut. Hewan dan tanaman yang
lain hidup permukaan.