Tugas modul media pembelajaran
-
Upload
fitrahfahruddin -
Category
Education
-
view
264 -
download
2
Transcript of Tugas modul media pembelajaran
MEDIA PEMBELAJARAN
TUTORIAL dan penilaian portofoli dalam
pembelajaran
OELH :
Fitrah Fahruddin
Arif Almaruf
Saprianto
Nurhasniatin
PROGRAM/PRODI : REG/PAI C
SEMESTER : III
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2015
Jalan Sultan Qaimuddin No. 17 Baruga, Kendari Sulawesi Tenggara
Telp/Fax. (0401) 3192081/ 3193710 email : [email protected]
website : http://iainkendari.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt dan Shalawat kepada Rasulullah
saw, karena modul untuk mata kuliah Media Pembelajaran ini dapat
terselesaikan.
Namun, karena kami yang menyusun makalah ini adalah
manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, maka mungkin
modul ini banyak kekurangan ataupun kesalahan baik dalam segi
penulisan maupun penyusunannya, hingga membuat makalah ini
kurang sempurna, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Namun, kami berharap makalah ini dapat memperluas dan
menambah wawasan anda tentang media dan metode pembelajaran.
Mudah-mudahan Ibu Dosen pembimbing dan teman-teman
sekalian dapat menerima dan mendapat ilmu dari makalah ini, kritik
dan saran anda sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
kami.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .................................................................
A. LATAR BELAKANG .................................................................
B. TUJUAN .....................................................................................
C. MANFAAT .................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................
A. PENGERTIAN CAI ......................................................................
B. PENGERTIAN TUTORIAL ............................................................
C. MODEL TUTORIAL DALAM CAI .................................................
D. PRINSIP – PRINSIP TUTORIAL .....................................................
E. LANGKAH-LANGKAH MODEL TUTORIAL ..................................
F. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN ..................................................
BAB III PORTOFOLIO..................................................................
A. PENGERTIAN PORTOFOLIO .........................................................
B. TUJUAN PORTOFOLIO ............................................................ 14
C. PRINSIP PORTOFOLIO .......................................................... 15
D. FUNGSI PORTOFOLIO ..............................................................
E. BENTUK PENILAIAN PORTOFOLIO ...............................................
F. CONTOH PORTOFOLIO ASSESMENT ............................................
G. KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PENILAIAN PORTOFOLIO ..........
BAB IV PENUTUP ..........................................................................
A. KESIMPULAN .............................................................................
B. SARAN .....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan
tidak dapat di hindari lagi. Salah satu aplikasi teknologi informasi
adalah internet, komputer yang terakses ke internet pada awal
dekade 90-an menjadi sumber belajar atau pengetahuan dan sangt
mudah untuk diperoleh..Electronic Learning ( E-Learning) adalah
kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik
computer yang tersambung ke itnernet dimana proses belajar berupa
memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar.
Selain dengan belajar melalui internet dapat juga belajar dengan
aplikasi multimedia.
Penggunaan multimedia dalam pendidikan memang
menjanjikan begitu banyak manfaat bagi kedua belah pihak yaitu
bagi pengajar sebagai yang bertugas membelajarkan atau
memfasilitasi belajar maupun bagi siswa yang harus belajar. Dengan
memanfaatkan multimedia mampu menghasilkan proses
pembelajaran yang tepat bagi siswa, karena siswa benar-benar
termotivasi untuk belajar. Dengan adanya multimedia berbagai
model pembelajaran dapat diwujudkan. Suatu program multimedia
yang baik akan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sesuatu
hal yang sangat sulit dilakukan dengan cara-cara tradisional.
B. Rumusan Masalah
APAKAH PENGERTIAN CAI
APAKAH PENGERTIAN TUTORIAL
BAGAIMANA MODEL TUTORIAL DALAM CAI
APAKAH PRINSIP – PRINSIP TUTORIAL
BAGAIMANA LANGKAH-LANGKAH MODEL TUTORIAL
APAKAH KELEMAHAN DAN KELEBIHAN TUTORIAL
APAKAH PENGERTIAN PORTOFOLIO
APAKAH TUJUAN PORTOFOLIO
BAGAIMANA PRINSIP PORTOFOLIO
APAKAH FUNGSI PORTOFOLIO
BAGAIMANA BENTUK PENILAIAN PORTOFOLIO
SEBUTKAN CONTOH PORTOFOLIO ASSESMENT
APAKAH KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PENILAIAN
PORTOFOLIO
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah agar
dapat mengerti lebih jelas dan mengerti lebih jauh apa itu Tutotial.
C. Manfaat
Makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang
positif yaitu dapat membantu kita untuk memahami menganai
Tutorial dan cara penggunaan Tutorial itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian CAI
Seiring dengan semakin majunya Teknologi Komunikasi dan
Informasi (Information and Communication Technology/ICT) telah
mengubah model dan pola pembelajaran pada dunia pendidikan
pada saat ini. Ada banyak sistem pengajaran dan pembelajaran yang
menggunakan alat bantu komputer, salah satunya yaitu aplikasi
pengajaran yang mengacu pada teknologi berbasis Multimedia dan
berbasis Web (Internet). Pengajaran Berbantuan Komputer atau
disingkat dengan CAI (Computer Aided Instruction) adalah suatu
sistem pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan peralatan
komputer sebagai alat bantunya bersama–sama dengan knowledge
base (dasar pengetahuan)-nya. CAI merupakan pengembangan
daripada teknologi informasi terpadu yaitu komunikasi (interaktif),
audio, video, penampilan citra (image) yang dikemas dengan
sebutan teknologi multimedia.
Pada saat ini para pendidik sudah mulai mendapatkan akses
untuk menggunakan berbagai macam teknologi guna meningkatkan
efektifitas proses belajar dan mengajar. Komputer sebagai salah satu
produk teknologi dinilai tepat digunakan sebagai alat bantu
pengajaran. Berbagai macam pendekatan instruksional yang
dikemas dalam bentuk program pengajaran berbantuan komputer
atau CAI (Computer Aided Instruction) seperti: Drill and practice,
simulasi, tutorial dan permainan bisa diperoleh lewat komputer.
Dalam dua puluh lima tahun terakhir ini perkembangan CAI
terutama dinegara maju sangatlah pesat. Banyak penelitian
ekperimen tentang CAI telah dilakukan untuk mengevaluasi
efektifitas berbagai program CAI.
Menurut Bright (1983: 144-152), bila dibanding dengan
pendekatan pengajaran tradisional, CAI sangat efektif dan efisien.
Anak didik akan belajar lebih cepat, menguasai materi pelajaran
lebih banyak dan mengingat lebih banyak dari apa yang sudah
dipelajari. Namun Richard Clark (1983: 445-549) mengkritik bahwa
program pengajaran seperti CAI bisa saja efektif tetapi dengan
hanya menempatkan materi pelajaran kedalam komputer secara asal,
tidaklah akan meningkatkan efektivitas pengajaran. Oleh karena itu
Simonson dan Thompson (1994: 53) menyarankan agar pembuatan
CAI harus direncanakan dengan baik dan usaha penelitian saat ini
sebaiknya difokuskan pada pemakaian CAI untuk situasi khusus dan
untuk mata pelajaran khusus pula.
Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan karena
program pengajaran CAI dalam pelajaran fisika sangat dibutuhkan.
Hal ini mengingat beberapa kekhususan seperti: Tingkat abstraksi
dan penalaran yang tinggi, serta penerapan matematika, yang semua
itu akan lebih mudah dipelajari melalui pendekatan tutorial lewat
komputer.
Simonson dan Thompson (1994: 45-51) menyatakan
pembelajaran berbasis komputer (CAI) memiliki aspek-aspek yang
dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran. Aspek-aspek tersebut
antara lain: Umpan balik, percabangan, penilaian, monitoring
kemajuan, petunjuk, dan tampilan. Komputer dapat secara cepat
berinteraksi dengan individu, menyimpan dan memproses berbagai
informasi. Dalam menunjang pencapaian tujuan pembelajaran
komputer yang disusun dengan program yang bermacam-macam
tipe terminal dapat mengontrol interaksi belajar mandiri untuk
mempelajari informasi yang disajikan. Komputer dapat secara
langsung digunakan untuk menyampaiakan materi pelajaran siswa,
memberikan latihan dan memberikan tes kemajuan belajar siswa.
Dengan menggunakan komputer, hasil pekerjaan siswa yang
pertama dapat dimasukan ke dalam sistem teknis bahasa komputer
yang sesuai, sehingga siswa dapat memanggil data tersebut kapan
saja (Hamalik, 2003).
“CAI yaitu penggunaan komputer secara langsung dengan
siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan
mengetes kemajuan belajar siswa. CAI juga bermacam-macam
bentuknya bergantung kecakapan pendesain dan pengembang
pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games), mengajarkan
konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk
visual dan audio yang dianimasikan.
Jadi CAI adalah penggunaan komputer sebagai alat bantu
dalam dunia pendidikan dan pengajaran. CAI membantu siswa
memahami suatu materi dan dapat mengulang materi tersebut
berulang kali sampai ia menguasai materi itu.” (Nurita, 2007).
Pembelajaran dengan berbantuan komputer (Computer
Assisted Instruction/CAI) telah dikembangkan akhir-akhir ini dan
telah membuktikan manfaatnya untuk membantu guru dalam
mengajar dan membantu siswa dalam belajar. Komputer dapat
sekaligus membantu puluhan siswa dan di masa yang akan datang,
diharapkan dapat membantu ribuan siswa sekaligus. Criswell
(Munir, 2001) mendefinisikan CAI (Computer Assisted Instruction)
sebagai penggunaan komputer dalam menyampaikan bahan
pengajaran dengan melibatkan siswa peserta didik secara aktif serta
membolehkan umpan balik.
Model CAI dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu: Tutorial, Latih
dan Praktik, Pemecahan Masalah, Simulasi, dan Permainan
(Budiarjo, 1991).
Jadi dapat disimpulkan bahwa CAI adalah salah satu metode
pengajaran yang digunakan untuk membantu pengajar dalam
mengajarkan materi secara interaktif dalam sebuah program tutorial
dengan menggunakan suatu aplikasi komputer. Dalam
menyampaikan pengajaran, perangkat lunak CAI dapat mengontrol
berbagai proses, seperti penyajian materi kepada pemakai untuk
dibaca dan dipelajari, memberikan petunjuk dan latihan mengenai
materi yang dipelajari, memberikan pertanyaan dan masalah untuk
dijawab serta memberikan penilaian dari hasil belajar kepada
pemakai.
Pemakai dapat berinteraksi melalui alat-alat input, seperti
keyboard atau penekanan tombol dengan menggunakan mouse, yang
hasilnya dapat ditampilkan melalui layar monitor dan printer.
B. Pengertian Tutorial
Tutorial atau tutoring adalah bantuan atau bimbingan belajar
yang bersifat akademik oleh tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk
membantu kelancaran proses belajar mandiri mahasiswa secara
perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar. Tutor
adalah orang yang memberikan ilmu kepada anak didik secara
langsung, mahasiswa lebih memahami konsep dan praktek
pendidikan non formal yang lebih baik.
Pada interaksi yang berbentuk tutorial, prinsip dasar
langkah-langkah memulai penyajian informasi (materi) sama halnya
pada waktu menyajikan materi lewat tutorial tatap muka. Dalam
sajian tutorial tatap muka, biasanya tutor akan memulai kegiatannya
dengan menguraikan ruang lingkup materi tutorial, tujuan-tujuan
yang ingin dicapai, serta menginformasikan pula hubungan topik
tutorial saat disajikan dengan topik-topik pada kegiatan tutorial yang
akan datang (sebagai relevansi). Setelah itu barulah tutor
menyampaikan materi tutorial dengan pendekatan tertentu.
Definisi tutorial dalam pembelajaran berbasis komputer
sebagaimana diungkapkan Hernawan (2004) dan Rusman (2008)
adalah pembelajaran khusus dengan instruktur yang terkualifikasi
dengan menggunakan software komputer yang berisi materi
pelajaran yang bertujuan untuk memberikan pemahaman secara
tuntas (mastery learning) kepada siswa mengenai bahan atau materi
pelajaran yang sedang dipelajari.
Dalam tutorial, komputer berperan sebagai guru sehingga
semua interaksi terjadi antara komputer dengan peserta didik
sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan pemantau. Dalam
model ini, sebenarnya software program komputer menggantikan
sistem tutor yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Pembelajaran
dalam model ini disajikan melalui teks atau grafik yang ditampilkan
oleh layar komputer. Kemudian komputer menampilkan pertanyaan
sesuai dengan masalah yang disajikan. Secara sederhana pola-pola
pengoperasian dalam pembelajaran CAI model tutorial dapat dilihat
sebagai berikut:
(1) Komputer menyajikan materi
(2) Siswa memberikan respon
(3) Respon siswa dievaluasi oleh komputer dengan orientasi siswa
pada arah siswa dalam menempuh presentasi berikutnya.
(4) Melanjutkan atau mengulangi tahapan sebelumnya
Dalam merancang interaksi yang berbentuk tutorial, saat atau
setelah menyampaikan materi biasanya diikuti dengan pemberian
soal atau latihan serta kasus. Jawaban pengguna terhadap soal dan
kasus tersebut akan dianalisis oleh komputer dan seketika itu juga
komputer akan memberikan respons dan memberikan umpan balik
terhadap hasil belajar pengguna. Dalam interaksi tutorial ini,
informasi dan pengetahuan yang disajikan sangat komunikatif,
seolah-olah ada pengajar yang berdiri di samping peserta didik yang
memberikan pengarahan dan pembimbingan secara langsung kepada
peserta didik.
Tutorial dilaksanakan secara tatap muka atau jarak jauh
berdasarkan konsep belajar mandiri. Pola pembelajaran pada
interaksi yang berbentuk tutorial ini biasanya dirancang secara
bercabang. Peserta didik dapat diberi kesempatan untuk memilih
topik-topik pembelajaran yang ingin dipelajari dalam suatu subjek
pelajaran tertentu. Namun, secara umum penyajian informasi atau
materi dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) tipe penyajian,
yaitu: informasi verbal, konsep, aturan, prinsip, dan keterampilan.
Konsep belajar mandiri dalam tutorial mengandung
pengertian, bahwa tutorial merupakan bantuan belajar dalam upaya
memicu dan memacu kemandirian, disiplin, dan inisiatif diri
mahasiswa dalam belajar dengan minimalisasi intervensi dari pihak
pembelajar yang dikenal sebagai Tutor. Prinsip pokok tutorial
adalah “kemandirian mahasiswa” (student’s independency). Tutorial
tidak ada, jika kemandirian tidak ada. Jika mahasiswa tidak belajar
di rumah, dan datang ke tutorial dengan „kepala kosong‟, maka
yang terjadi adalah “perkuliahan” biasa, bukan tutorial. Dengan
demikian, secara konseptual tutorial perlu dibedakan secara tegas
dengan “kuliah” (lecturing) yang umum berlaku di perguruan tinggi
di mana peran dosen sangat besar.
C. Model Tutorial dalam CAI
Model CAI tipe tutorial ini menurut Arsyad (1996:97)
memiliki 2 jenis :
1. Tutorial Terprogram
Tutorial terprogram merupakan seperangkat tayangan baik
statis maupun dinamis yang terlebih dahulu diprogramkan. Secara
berturut, seperangkat kecil informasi ditayangkan yang diikuti
dengan pertanyaan. Jawaban siswa dianalisis oleh komputer
(dibandingkan dengan kemungkinan-kemungkian jawaban yang
telah dirancang oleh si pembuat program/guru), dan berdasarkan
hasil analisis itu umpan balik yang sesuai. Urutan linear dan urutan
bercabang digunakan. Penetapan kapan bercabang dimaksudkan
untuk penyajian materi pelajaran tambahan berdasarkan hasil
analisis perkembangan siswa setelah menyelesaikan beberapa
latihan dan tugas. Semakin banyak alternatif cabang yang tersedia,
semakin luwes program tersebut menyesuaikan diri dengan
perbedaan individual siswa. Media tambahan lain biasanya
digabungkan untuk format tutorial terprogram, seperti tugas tugas
bacaan berbasis cetak, kegiatan kelompok, percobaan laboratorium,
kegiatan latihan, simulasi dan interaktif dengan videodisc. Manfaat
tutorial terprogram akan nampak jika menggunakan kemampuan
teknologi komputer untuk bercabang dan interaktif.
2. Tutorial Intellegent
Berbeda dari tutorial terprogram karena jawaban komputer
terhadap pertanyaan siswa dihasilkan oleh intelegensia artifisial
(kecerdasan buatan), bukan jawaban-jawaban yang terprogram yang
telah disiapkan terlebih dahulu oleh si perancang. Dengan demikian,
ada dialog dari waktu ke waktu antara siswa dengan komputer. Baik
siswa maupun komputer dapat bertanya ataupun memberi jawaban.
Terdapat 8 identitas model Tutorial dalam pembelajaran CAI, yaitu :
a) Pengenalan (introduction)
b) Penyajian informasi (presentation of information)
c) Pertanyaan dan respon (question and responses)
d) Penilaian respon (judging responses)
e) Pemberian feedback terhadap respon (providing feedback
about responses)
f) Pembetulan (remediation)
g) Segmen pengaturan pengajaran (sequencing lesson segment)
h) Penutup (Closing)
Dalam beberapa bentuk tutorial sebagaimana diungkapkan
oleh Hackbarth (1996: 193) selain menampilkan kedelapan identitas
tersebut, biasanya model tutorial biasa digabung dengan soal-soal
latihan yang ada dalam model drill, sehingga diharapkan siswa akan
lebih memahami dan belajar secara tuntas.
Sebagaimana diungkapkan Hamalik (2003: 73-74) bahwa
terdapat lima fungsi utama pembelajaran tutorial, yaitu:
a) Kurikuler yang berperan sebagai pelaksana kurikulum
b) Instruksional yang berperan melaksanakan proses
pembelajaran agar para siswa aktif belajar mandiri
c) Diagnosis bimbingan yang berperan membantu siswa yang
mengalami kelemahan, kekuatan, kelambanan
d) Administratif yang berperan melaksanakan pencatatan,
pelaporan, penilaian sesuai
e) tuntutan program
f) Personal yang berperan keteladanan kepada siswa sehingga
menggugah motivasi belajar mandiri dan motif berprestasi
Lebih lanjut Hamalik menyebutkan terdapat 3 fungsi utama dalam
pembelajaran tutorial, yaitu:
a) Untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan para siswa
sesuai dengan yang dimuat dalam program
b) Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa
tentang cara memecahkan masalah, mengatasi kesulitan atau
agar mampu membimbing sendiri
c) Untuk meningkatkan kemampuan siswa tentang cara belajar
mandiri dan menerapkannya pada program yang digunakan
untuk belajar.
Pembelajaran berbasis komputer model tutorial menganut
beberapa prinsip pada pembelajaran behaviorisme yang menekankan
pentingnya peranan lingkungan dan latihan. Model pembelajaran ini
menganut beberapa prinsip-prinsip pembelajaran yang meliputi:
a) Adanya perbedaan individual dalam belajar.
Ciri utama pembelajaran berbasis komputer model tutorial
adalah proses pembelajaran yang dilakukan secara individual
yaitu interaksi antara seorang peserta didik dengan software
program yang ada dalam komputer sehingga setiap siswa akan
belajar sesuai dengan tingkat kemampuan siswa itu sendiri.
b) Perhatian dan motivasi.
Dalam pembelajaran berbasis komputer model tutorial, setiap
materi dan soal disajikan dengan berbagai macam bentuk baik
bentuk animasi, grafik, gambar video maupun foto serta
pemberian pujian, hukuman dan feedback yang mampu
membangkitkan rangsangan, motivasi dan perhatian peserta
didik.
c) Prinsip Keaktifan.
Sebagaimana ciri pertama tutorial di atas, yaitu pembelajaran
yang bersifat individual, maka setiap siswa akan belajar
mengkonstruk sendiri pengetahuan dengan adanya interaksi
secara aktif antara siswa dengan program.
d) Prinsip keterlibatan langsung.
Dalam pembelajaran berbasis komputer model tutorial, prinsip
ini diakomodasi dengan sifat interaktif dari software program
tutorial yang memunginkan interaksi bersifat visual, audial
maupun kinestetik.
e) Prinsip balikan dan penguatan.
Salah satu komponen utama dalam pembelajaran berbasis
komputer model tutorial adalah adanya feedback, serta
reinforcement yang berupa pujian dan hukuman yang
memungkinkan terjadinya umpan balik yang interaktif serta
proses penguatan terhadap konstruksi pengetahuan siswa.
(Arsyad,1996:135-137)
D. Prinsip – Prinsip Tutorial
Beberapa prinsip dasar tutorial yang sebaiknya dipahami
oleh tutor agar penyelenggaraan tutorial yang efektif, dan tidak
terjebak pada situasi pembelajaran biasa, adalah:
1. Interaksi tutorial sebaiknya berlangsung pada tingkat
metakognitif, yaitu tingkatan berpikir yang menekankan pada
pembentukan keterampilan “learning how tolearn” atau “think
how to think” (mengapa demikian, bagaimana hal itu bisa
terjadi, dsb).
2. Tutorial harus memiliki langkah proses belajar yang dijalani
oleh tutee.
3. Tutorial harus mampu mendorong tutee sampai pada taraf
pengertian (understanding = C2) yang mendalam sehingga
mampu menghasilkan pengetahuan (create = C6) yang tahan
lama.
4. Segala kuputusan dalam tutorial sebaiknya diambil melalui
prosesdinamika kelompok dimana setiap tutee dalam kelompok
memberikan sumbang pikirannya.
5. Tutorial harus mampu membuat variasi stimulasi/rangsangan
untuk belajar, sehingga tutee tidak merasa bosan, jenuh,
dan/atau putus asa.
6. Tutorial selayaknya memantau kualitas kemajuan belajar tutee
dengan mengarahkan kajian sampai pada taraf pengertian yang
mendalam (indepth understanding).
E. Langkah-Langkah Model Tutorial
Terdapat 7 identitas model tutorial dalam pembelajaran
berbasis komputer, yaitu :
1. Pengenalan (introduction): Pengenalan terhadap aplikasi
tersebut.
2. Penyajian informasi (presentation of information): Penyajian
informasi bagi pengguna dalam bentuk materi untuk
menggunakan aplikasi tersebut.
3. Pertanyaan dan respon (question and responses): Memberi
pertanyaan kemudian aplikasi memberi respon yang berbentuk
keterangan dan penilaian (scoring).
4. Penilaian respon (judging responses): Memberi penilaian
(scoring).
5. Pemberian feedback tentang respon (providing feedback about
responses): Setelah pengguna mendapat keterangan atas hasil
yang diperoleh dalam menjawab pertanyaan dan respon yang
diberi maka aplikasi tersebut memberi feedback dalam bentuk
saran untuk pengguna.
6. Pembetulan (remediation): Pembetulan dapat dilakukan
setelah pengguna membuka kunci jawaban.
7. Penutup (clossing): Aplikasi selesai dijalankan.
Dalam beberapa bentuk tutorial sebagaimana diungkapkan oleh
Hackbarth (1996: 193) selain menampilkan identitas-identitas
tersebut, biasanya model tutorial biasa digabung dengan soal-
soal latihan yang ada dalam model drill, sehingga diharapkan
siswa akan lebih memahami dan belajar secara tuntas.
F. Kelemahan dan Kelebihan
Sejatinya metode tutorial adalah metode pembelajaran
dengan mana guru memberikan bimbingan belajar kepada siswa
secara individual. Oleh sebab itu metode ini sangat cocok diterapkan
dalam model pembelajaran mandiri seperti pada pembelajaran jarak
jauh dengan mana siswa terlebih dahulu diberi modul untuk
dipelajari.
Keunggulam Metode Tutorial.
1. Siswa memperoleh pelayanan pembelajaran secara
individual sehingga permasalahan spesifik yang dihadapinya
dapat dilayani secara spesifik pula.
2. Seorang siswa dapat belajar dengan kecepatan yang sesuai
dengan lemampuannya tanpa harus dipengaruhi oleh
kecepatan bel;ajar siswa yang lain atau lebih dikenal dengan
istilah “Slef Paced Learning”.
Kelemahan Metode Tutorial.
1. Sulit dilaksanakan pembelajaran klasikal karena guru harus
melayani siswa dalam jumlah yang banyak.
2. Jika tetap dilaksanakan, diperlukan teknik mengajar dalam
tim atau “team teaching” dengan pembagian tugas di antara
anggota tim.
3. Apabila tutorial ini dilaksanakan, untuk melayani siswa
dalam jumlah yang banyak, diperlukan kesabaran dan
keluasan pemahamann guru tentang materi.
BAB III
Portofolio
A. Pengertian Portofolio
Apakah yang disebut “portofolio”? Ada beberapa macam
portofolio. Dalam kalangan seniman misalnya, ada portofolio yang
berarti kumpulan hasil karya terbaik seorang seniman, yang sengaja
diadakan untuk keperluan pameran. Dalam dunia pendidikan,
portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai hasil
pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh
siswa bersama guru, sebagai bagian dari uasaha mencapai tujuan
belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam
kurikulum. Jadi, tidak setiap kumpulan karya seorang siswa disebut
portofolio. Portofolio dalam arti ini, dapat digunakan sebagai
instrumen penilaian atau salah satu komponen dari instrumen
penilaian, untuk menilai kompetensi siswa, atau menilai hasil belajar
siswa.
Penilaian portofolio lahir dari pemikiran konstruktivisme
yang menganggap inti kegiatan pendidikan adalah memulai
pelajaran dari “apa yang diketahui peserta didik” dan guru berperan
sebagai “fasilisator dan penyedia kondisi”. Teori konstruktivistik
memandang bahwa pengeta huan dibangun oleh manusia sedikit
demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang
terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-konyong. Bagi
konstruktivist, dalam belajar, yang dipentingkan adalah
bagaimana strategi memperoleh pengetahuan, bukan seberapa
banyak pembelajar memperoleh pengetahuan. Konstruktivistik
memandang bahwa penilaian merupakan bagian utuh dari
belajar, untuk itu pembelajaran dilaksanakan dengan cara
memberikan tugas-tugas yang menuntut aktivitas belajar yang
bermakna serta menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks
nyata. Selain itu juga merupakan upaya menjadikan sekolah
sebagai pusat kehidupan demokrasi melalui upaya menghargai
terhadap beragam kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan
persamaan kesempatan dan memperhatikan keragaman peserta
didik.
Penilaian portofolio didasarkan pada koleksi atau
kumpulan pekerjaan yang diberikan guru kepada siswa sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Melalui penilaian portofolio siswa
dapat menunjukkan perbedaan kemampuan dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh guru dari waktu ke waktu dan atau
dibandingkan dengan hasil karya siswa lain.
Penilaian portofolio dapat terfokus pada proses belajar
mengajar serta dapat memberikan informasi tentang kelebihan dan
kekurangan siswa. Dalam penilaian portofolio siswa memiliki
kesempatan yang lebih banyak untuk menilai diri sendiri dari waktu
ke waktu.
Pada waktu kita menerapkan penilaian portofolio
hendaknya diperhatikan beberapa hal berikut :
a. Memperhatikan perkembangan pemahaman siswa pada perode
tertentu (misalnya portofolio meliputi pengkopian catatan,
kerangka awal, draft kasar, kritik struktur, dan finalisasi
tulisan);
b. Menunjukkan suatu pemahaman dari banyak konsep dan topic
yang diberikan (misalnya portofolio meliputi beberapa tulisan
pendek, uraian singkat);
c. Mendemonstrasikan perbedaan bakat (misalnya portofolio
meliputi hasil ilustrasi kemampuan menulis, kombinasi cetak,
dan bukan cetak);
d. Mendemonstrasikan kemampuan untuk menunjukkan
pekerjaan yang original (misalnya portofolio meliputi hasil
produksi artistic / estetik seperti sajak, music, gambar, rencana
pelajaran, videotape);
e. Mendemonstrasikan kegiatan selama periode waktu tertentu
dan merangkum arti dari kegiatan tersebut (misalnya
portofolio meliputi hasil kegiatan selama internsip atau
proyek riset dengan menyesuaikan kategori yang ada, catatan
harian, jurnal)
f. Mendemonstrasikan kemampuan menampilkan dalam suatu
variasi konteks tempat tertentu
g. Mendemonstrasikan kemampuan untuk mengintegrasikan
teori dan praktek
h. Merefleksikan nilai-nilai individu, pandangan dunia baru
atau orientasi filosofi.
B. Tujuan Portofolio
Tujuan portofolio ditetapkan bcerdasarkan apa yang harus
dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan jenis portofolio.
Dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk
mencapai beberapa tujuan antara lain :
1. Menghargai perkembangan yang di alami siswa
2. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
3. Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik
4. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan
melakukan eksperimental
5. Meningkatkan efektifitas proses pengajaran
6. Bertukar informasi dengan orang tua wali siswa dan guru lain
7. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif
pada siswa
8. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri
9. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan
C. Prinsip Portofolio
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan
sebagai pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah
antara lain :
b. Saling percaya (mutual trust) antara guru dan siswa
Dalam proses penilaian portofolio Guru dan siswa harus
memiliki rasa saling mempercayai. Mereka harus merasa
sebagai pihak-pihak yang saling memerlukan dan memiliki
semangat untuk saling membantu. Oleh karena itu, mereka
harus saling terbuka dan jujur satu sama lain. Dengan
demikian, akan terwujud hubungan yang wajar dan alami,
yang memungkinkan proses pendidikan berlangsung dengan
baik.
c. Kerahasiaan bersama (confidentiality) antara guru dan siswa
Kerahasiaan hasil pengumpulan bahan dan hasil
penilaiannya perlu dijaga dengan baik, tidak disampaikan
kepada pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan.
Pelanggaran terhadap norma ini, selain menyangkut etika,
juga dapat member dampak negative kepada proses
pendidikan anak siswa.
d. Milik bersama (joint ownership) antara siswa dan guru
Guru dan siswa perlu merasa memiliki bersama berkas
portofolio. Oleh karena itu, guru dan siswa perlu
menyepakati bersama di mana hasil karya yang telah
dihasilkan siswa akan disimpan, dan bahan-bahan baru yang
akan dimasukkan. Dengan demikian siswa akan merasa
memiliki terhadap hasil kerja mereka, dan akhirnya akan
tumbuh rasa tanggung jawab pada diri mereka.
e. Kepuasan (satisfaction)
Hasil kerja potofolio seyogyanya berisi keterangan-
keterangan dan atau bukti-bukti yang memuaskan bagi guru
dan siswa. Portofolio hendaknya juga merupakan bukti
prestasi cemerlang siswa dan keberhasilan pembinaan guru.
f. Kesesuaian (relevance)
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang
berhubungan denga tujuan pembelajaran yang relevan
dengan tujuan pembelajaran dalam kurikulum.
g. Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil.
Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan
perilaku harian siswa (anecdot) mengenai sikapnya dalam
belajar, antusias tidaknya dalam mengikuti pelajaran dan
sebagainya. Aspek lain dari penilaian portofolio adalah
penilaian hail, yaitu menilai hasil akhir suatu tugas yang
diberikan oleh guru.
D. Fungsi Portofolio
Menurut Nitko, secara umum penilaian portofolio dapat
dibedakan menjadi 5 bentuk yaitu:
1) Portofolio ideal (ideal portofolio)
2) Portofolio penampilan (show portofolio)
3) Porofolio dokumentasi (documentary portofolio)
4) Portofolio evaluasi (evaluation portofolio)
5) Portofolio kelas (classroom portofolio)
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan
hasil pekerjaan siswa, tetapi juga merupakan sumber informasi
untuk guru dan siswa. Portofolio berfungsi untuk mengetahui
perkembangan pengetahuan siswa. Portofolio memberikan bahan
tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa
sehingga guru dan siswa berkesempatan untuk mengembangkan
kemampuannya. Portofolio dapat pula berfungsi sebagai alat untuk
melihat:
1. Perkembangan tanggungjawab siswa dalam belajar
2. Perluasan dimensi belajar
3. Pembaharuan kembali proses belajar-menagajar
4. Penekanan pada pengembangan padangan siswa dalam
belajar.
E. Bentuk penilaian Portofolio
Sedangkan menurut Fosters dan Masters ( 1998 )
membedakan penilaian portofolio dalam 3 kelompok yaitu :
a. Portofolio kerja (working portofolio)
Portofolio kerja adalah usaha mandiri yang telah dilakukan
siswa atau usaha bersama dari kelompok siswa. Hal-hal yang
harus dilakukan siswa dan dinilai dalam penilaian portofolio
antara lain berupa draft, pekerjaan yang belum selesai, atau
pekerjaan terbaik yang bisa dilakukan siswa.
Berbagai macam tugas yang setara atau yang berbeda disajika
kepada siswa siswa boleh memilih tugas-tugas yang dianggap cocok
untuk mereka. Guru juga dapat memutuskan apa yang harus
dikerjakan siswa. Siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain
dalam mengerjakan tugas tertentu. Portofolio kerja menyediakan
data tentang:
Cara siswa mengorganisasi dan mengelola kerja
Ditunjukkan melalui prestasi belajar siswa (chievement)
Hasil kerja siswa dalam penilaian siswa dan portofolio jenis
ini digunakan dalam diskusi antara siswa dan guru. Ini akan
membuat guru mengenal kemajuan siswa dan memungkinkan guru
menolong siswa untuk mengidentifikasi kelemahan, kelebihan serta
kelayakan dalam merancang dan meningkatkan pengajaran.
b. Portofolio dokumentasi (documentary portofolio)
Portofolio dokumentasi adalah koleksi hasil kerja siswa yang
khusus digunakan untuk penilaian. Tidak seperti portofolio kerja
yang pengkoleksiannya dilakukan dari hari ke hari, dokumentasi
portofolio adalah seleksi hasil kerja terbaik siswa yang akan
diajukan dalam penilaian. Dengan demikian portofolio dokumentasi
adalah koleksi dari sekumpulan hasil kerja siswa selama kurun
waktu tertentu.
Portofolio dokumentasi tidak hanya berisi hasil kerja siswa,
tetapi semua proses yang digunakan oleh siswa untuk menghasilkan
karya tertentu. Portofolio dokumentasi dalam penilaian portofolio
bahasa inggris, misalnya mungkin tidak hanya berisi tentang hasil
akhir tulisan siswa, tetapi juga berbagai macam draf dan komentar
siswa tentang hasil tersebut. Draf dan komentar siswa harus dipilih
untuk menyajikan draf yang paling bagus dari yang dihasilkan
siswa. Semua ini dilakukan dalam rangka menunjukkan proses
penilaian, dan guru dapat menggunakannya sebagai bahan penilaian
dan pengkajian tentang bagaimana siswa merencanakan, dan
menghasilkan tulisan serta cara mereka menulis.
Kegunaan portofolio dokumentasi sebagai sumber portofolio
bergantung pada:
Bagaimana hasil karya siswa berhubungan dengan indicator
hasil belajar yang telah diterapkan, dan
Isi penilaian portofolio yang dihasilkan siswa menunjukan
kelemahan dan kelebihan siswa
Isi penilaian portofolio harus menyajikan suatu bukti yang
berkaitan dengan kompetensi dasar dan indicator pencapaian haisil
belajar yang telah ditentukan. Untuk menunjukkan hal ini, kegiatan
belajar mengajar harus sesuai dengan indicator pencapaian hasil
belajar yang telah ditentukan. Jika kemampuan problem solving
sebagai salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran
matematika misalnya, tetapi kegiatan belajar mengajar dikelas hanya
memfokuskan pada latihan menghitung, maka hasil kerja siswa tidak
akan menunjukan hasil kerja yang berkaitan dengan problem
solving sebagai bagian dari documentary portofolio dokumentasi,
melainkan hanya menghitung.
c. Portofolio penampilan (show portofolio)
Portofolio penampilan (show fortofolio) digunakan untuk
memilih hal-hal yang paling baik yang menunjukan bahan atau
pekerjaan terbaik yang dihasilkan oleh siswa. Portofolio
pertunjukan bertujuan untuk menyeleksi pekerjaan terbaik yang
dilakukan oleh siswa. Tidak seperti portofolio dokumentasi,
portofolio pertunjukan tidak mencakup proses pekerjaan, perbaikan
dan penyempurnaan pekerjaan siswa. Portofolio pertunjukan di
gunakan untuk tujuan seperti seleksi, sertifikasi, maupun penilaian
kelas. Untuk tujuan yang lebih rumit, yang sangat memerlukan
perbandingan, validitas perbandingan haruslah benar-benar
diperhatikan oleh beberapa penilai adalah perlunya reliabilitas, yaitu
apakah skor yang diberikan kepada hasil kerja siswa konsisten.
F. Contoh Portofolio Assesment
1. Contoh Tugas untuk Membuat Portofolio “Karya Terbaik”
Kumpulkan dalam satu bendel tugas-tugas yang telah kamu
buat selama satu semester baik berupa makalah, laporan
kunjungan, atau artikel-artikel ilmiah untuk menunjukkan karya
terbaik kamu. Jelaskan mengapa masing-masing merupakan
karya terbaik kamu.
2. Contoh Tugas untuk Membuat Portofolio Perkembangan atau
Kemajuan Belajar
a. Tuliskan pengalamanmu belajar Biologi selama satu semester
terakhir meliputi hal-hal yang menarik dan hal-hal yang tidak
menarik, serta pengetahuan kamu tentang kegunaan Biologi
dalam kehidupan atau dalam hal-hal lain. Tuliskan pula
kesulitan-kesulitan yang kamu alami selama mempelajari
Biologi satu semester terakhir dan kemukakan usahamu untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut. Beberapa pertanyaan
yang dapat membantu kamu dalam menulis portofolio
perkembanganmu antara lain :
Hal-hal apa yang kamu anggap menarik selama kamu
mempelajari Biologi satu semester ini?
Hal-hal apa yang kamu anggap tidak menarik selama kamu
mempelajari Biologi satu semester ini?
Kesulitan-kesulitan apa yang kamu temui selama satu
semester ini?
Usaha apa yang kamu lakukan untuk mengatasi
kesulitan tersebut?
Apa yang masih ingin kamu pelajari lebih lanjut pada
semester depan?
b. Tuliskan penilaianmu terhadap kemajuan-kemajuan yang kamu
alami selama satu semester belajar Biologi meliputi kelebihan
dan kekurangan kamu.
3. Contoh Tugas untuk Membuat Portofolio Proyek
a. Tugas Membuat Dokumentasi
Kunjungi tempat-tempat yang dapat memberi kamu informasi
tentang berbagai macam tumbuhan baik tumbuhan tingkat
tinggi maupun tumbuhan tingkat rendah. Beberapa tempat yang
dapat dijadikan referensi untuk dikunjungi antara lain :
Taman Balekambang
Balai Penelitian Tanaman Obat
Bumi Perkemahan Segoro Gunung
Jejamuran (Budidaya Jamur Tiram dan Jamur Merang)
Dan lain-lain
Buatlah uraian tentang hasil kunjunganmu yang mencakup :
nama pengumpul informasi, tanggal pengumpulan informasi,
tempat mendapatkan informasi, sumber informasi, masalah
yang diselidiki, informasi yang terkumpul, dan kesimpulanmu
mengenai masalah tersebut. Dokumentasikan semua yang
didapat dari kegiatan kunjunganmu.
b. Tugas Melakukan Wawancara
Kunjungilah Balai Penelitian Tanaman Obat
Tawangmangu dan lakukan wawancara dengan pejabat
berwenang mengenai “Budidaya Tanaman Obat dan
Pengembangan Potensi Tanaman Obat di Masyarakat”.
Buatlah uraian mengenai masalah tersebut yang mencakup :
nama pewawancara, tanggal wawancara, masalah yang
diselidiki, maksud wawancara, identitas pejabat yang
diwawancarai, informasi tentang budidaya tanaman obat,
tanggapan pejabat tersebut atas maksud wawancara, serta
kesimpulan dan saran kamu.
G. Keuntungan menggunakan penilaian portofolio
Beberapa keuntungan penilaian portofolio adalah:
1. Mampu merefleksikan perubahan penting dalam proses
kemampuan intelektual peserta didik dari waktu ke waktu;
2. Menunjukkan prestasi akademik dan memotret kompetensi
peserta didik;
3. Mampu memfokuskan pada kepentingan dan proses
kemampuan belajar-mengajar serta menginformasikan
pengajaran praktis tentang kelebihan dan kekurangan
peserta didik
a. Keunggulan penilaian portofolio dibandingkan dengan
model penilaian lainnya
Keunggulan penilaian portofolio adalah:
1. 1. Perubahan paradigma penilaian. Penilaian portofolio
memberikan pengertian yang lebih bermakna tentang
perubahan perilaku peserta didik.
2. Akuntabilitas. Portofolio dapat dijadikan sebagai salah satu
perwujudan penilaian yang bertanggung jawab kepada
konstituen (peserta didik, orang tua, sekolah, dan masyarakat).
3. Peserta didik sebagai individu dan peran aktif peserta
didik. Ini adalah ciri khas penilaian portofolio, dimana guru
dapat menilai siswa sebagai individud engan sejuta keunikan.
4. Identifikasi. Menolong guru untuk mendokumentasikan
kebutuhan dan asset komunitas yang berminat.
5. Keterlibatan orang tua dan masyarakat. Melibatkan banyak
pihak, termasuk orang tua dan masyarakat dalam prosesnya.
6. Penilaian diri. Memungkinkan bagi peserta didik melalukan
penilaian diri sendiri, refleksi, dan pemikiran yang kritis.
7. Penilaian yang fleksibel. Akan sangat bergantung pada
indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.
8. Tanggungjawab bersama. Memungkinkan guru dan peserta
didik secara bersama-sama bertanggungjawab untuk
merancang proses pembelajaran dan mengevaluasi kemauan
sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai.
9. Keadilan. Dengan “sejuta keunikan”, portofolio merupakan alat
penilaian yang adil.
10. Ada kriteria penilaian. Hasil pekerjaan peserta didik akan
dinilai semata-mata berdasarkan kriteria yang relevan dengan
penampilan mereka.
c. Kelemahan Penggunaan Portofolio
1. Penggunaan portofolio tergantung pada kemampuan siswa
dalam menyampaikan uraian secara tertulis. Selama siswa
belum lancar berbahasa tulis Indonesia, penggunaan portofolio
akan merupakan beban tambahan yang memberatkan sebagian
besar siswa.
2. Penggunaan portofolio untuk penilaian memerlukan banyak
waktu dari guru untuk melakukan penskoran; apalagi kalau
kelasnya besar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Uraian di atas mencoba mengaitkan bahwa untuk menjadi guru
professional, maka dia harus menguasai penilaian portofolio
sebagai bagian dari kompetensi pedagogik seorang guru. Besar
harapan bahwa untuk kepentingan yang hakiki, profesi guru
selalu dikaitkan dengan pengabdian untuk mendidik peserta didik
supaya menjadi maslahat di dunia dan akhirat.
2. Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai
hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh
siswa bersama guru, sebagai bagian dari uasaha mencapai tujuan
belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam
kurikulum.
3. Prinsip Portofolio
Saling percaya (mutual trust) antara guru dan siswa
Kerahasiaan bersama (confidentiality) antara guru dan siswa
Milik bersama (joint ownership) antara siswa dan guru
Kepuasan (satisfaction)
Kesesuaian (relevance)
Penilaian proses dan hasil
4. Fungsi Portofolio
Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan
pengetahuan siswa.
5. Menurut Fosters dan Masters ( 1998 ) membedakan penilaian
portofolio dalam 3 kelompok yaitu :
a. Portofolio kerja (working portofolio)
b. Portofolio dokumentasi (documentary portofolio)
c. Portofolio penampilan (show portofolio)
6. Perencanaan Portofolio oleh Guru
1) Menentukan maksud portofolio
2) Menyesuaikan tugas dengan kurikulum
3) Menentukan indikasi
4) Menentukan format portofolio
5) Pembatasan kuantitas.
6) Menentukan rubric
7) Beberapa keuntungan penilaian portofolio adalah:
1. Mampu merefleksikan perubahan penting dalam proses
kemampuan intelektual peserta didik dari waktu ke waktu;
2. Menunjukkan prestasi akademik dan memotret
kompetensi peserta didik;
3. Mampu memfokuskan pada kepentingan dan proses
kemampuan belajar-mengajar serta menginformasikan
pengajaran praktis tentang kelebihan dan kekurangan
peserta didik.
B. Saran
Penyusun modul ini hanya manusia yang memiliki
keterbtasan ilmunya, yang hanya mengandalkan buku referensi dan
rujukan yang telah ada saja. Oleh karena itu, penyusun menyarankan
agar para pembaca yang ingin mendalami masalah media
pembelajaran ini, diharpkan agar setelah membaca modul ini,
kemudian membaca sumber-sumber lain yang lebih komplit, yang
tidak hanya sebatas membaca modul ini saja.
Kami sebgai penulis selalu mengharapkan kritikan dan saran
atas pembaca guna untuk menambah wawasan kami sebagai penulis.
Karna itu kritikan dan saran sangatlah berguna bagikami.
DAFTAR PUSTAKA
Suriyono.1992.Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta :
PT. Rineka Cipta.
Wina Sanjana.2006.Strategi Pembelajaran Berorientasi standar dan
Proses Pendidikan.Bandung:Prenda Media Grup.
http://baliteacher.blogspot.com/2010/02/pembelajaran-dengan-
methode-tutor-teman.htm
http://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/11/penggunaan-metode-tutor-
sebaya-contoh-proposal-ptk/
Diposkan oleh umbu ruma lanni di 21.23
Diposkan oleh ncanMuat yang lain...Posting Lebih BaruPosting
LamaBeranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Akhmad Sudrajat. 2008.
http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/08/pedoman-
pengembangan-portofolio.pdf
Dasim Budimansyah. (2002). Model pembelajaran dan penilaian
berbasis portofolio. Bandung: Genesindo.
Eko putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Erman Suherman. 28 Januari 2011. Assesment Portofolio
"EDUCARE: Jurnal Pendidikan dan Budaya".. Bandung : FPMIPA
Universitas Pendidikan Indonesia