Tugas Mencintai

12
1. Pengertian Cinta Melihat cinta sebagai salah satu bentuk sikap dan perilaku manusia, maka tidak bisa dimungkiri bahwa cinta merupakan salah satu lahan garapan bagi kajian psikologi. Secara psikologis cinta adalah sebuah perilaku manusia yang emosional di mana wujudnya adalah tanggapan atau reaksi emosional seseorang terhadap rangsangan tertentu. Dalam hal ini cinta dipengaruhi oleh interasi antara pecinta dengan lingkungannya, kemampuan pecinta tersebut, serta tipe dan kekuatan unsur pendorongnya. Dalam mendefinisikan cinta belum pernah ditemui satu rumusan tentang cinta yang singkat padat dan mewakili pemahaman akan cinta itu sendiri secara tepat. Ini dikarenakan bahwa pendefinisian itu merupakan suatu hasil pemahaman seseorang terhadap realitas yang dihadapinya, maka sangat mungkin jika definisi yang dilontarkan seseorang sangat tergantung latar belakang historis yang membuat definisi dan kondisi yang melingkupi ketika definisi tersebut dilontarkan. Jika melihat cinta sangat erat berkait dengan dimensi perasaan, maka sangat tidak mustahil jika pendefinisian tersebut juga dipengaruhi oleh pengalaman seseorang dalam cinta. Kata cinta dalam bahasa Indonesia dapat berarti: suka sekali, sayang benar, kasih sekali, terpikat (antara laki-laki dan perempuan), ingin

description

dfdf

Transcript of Tugas Mencintai

1. Pengertian CintaMelihat cinta sebagai salah satu bentuk sikap dan perilaku manusia, maka tidak bisa dimungkiri bahwa cinta merupakan salah satu lahan garapan bagi kajian psikologi. Secara psikologis cinta adalah sebuah perilaku manusia yang emosional di mana wujudnya adalah tanggapan atau reaksi emosional seseorang terhadap rangsangan tertentu. Dalam hal ini cinta dipengaruhi oleh interasi antara pecinta dengan lingkungannya, kemampuan pecinta tersebut, serta tipe dan kekuatan unsur pendorongnya.Dalam mendefinisikan cinta belum pernah ditemui satu rumusan tentang cinta yang singkat padat dan mewakili pemahaman akan cinta itu sendiri secara tepat. Ini dikarenakan bahwa pendefinisian itu merupakan suatu hasil pemahaman seseorang terhadap realitas yang dihadapinya, maka sangat mungkin jika definisi yang dilontarkan seseorang sangat tergantung latar belakang historis yang membuat definisi dan kondisi yang melingkupi ketika definisi tersebut dilontarkan. Jika melihat cinta sangat erat berkait dengan dimensi perasaan, maka sangat tidak mustahil jika pendefinisian tersebut juga dipengaruhi oleh pengalaman seseorang dalam cinta. Kata cinta dalam bahasa Indonesia dapat berarti: suka sekali, sayang benar, kasih sekali, terpikat (antara laki-laki dan perempuan), ingin sekali, berharap sekali, rindu, susah hati, (khawatir).2 Sedangkan dalam kamus psikologi, cinta adalah perasaan khusus yang menyangkut kesenangan terhadap atau melekat pada objek, cinta berwarna emosional bila muncul dalam pikiran dan dapat membangkitkan keseluruhan emosi primer, sesuai dengan emosi di mana objek itu terletak atau berada. Banyak sekali tokoh-tokoh psikologi yang mencoba mendefinisikan cinta, dan harus diakui bahwa definisi-definisi tersebut sangatlah beragam dan tidak senada. Diantaranya adalah Sigmund Freud, yang mengungkapkan bahwa cinta dan hal-hal lain yang sama sifatnya dengan cinta tidak lebih dari salah satu kemampuan psikis manusia. Sumber dan pusat pendorong yang paling utama dalam cinta dan hal-hal lain tersebut adalah libido seksual. Berbagai pandangan yang mulukmuluk tentang cinta sebenarnya bermuara pada cinta seksual dan bertujuan pada penyatuan seksual. Jika objek cinta yang dimaksud bukan lawan jenis, maka pusat yang sebenarnya tetap libido seksual, hanya saja itu diproyeksikan kepada hal lain. Apabila energi yang berpusat pada libido seksual itu diproyeksikan kepada hal lain atau aktifitas lain, energi tersebut akan mengalami perubahan dari kehendak mewujudkan tujuan seksual, menjadi bentuk lain yang kreatif.4 Freud adalah orang pertama yang mengajukan teori cinta koheren yang dilandaskan pada prinsip-prinsip ilmiah. Dia menyimpulkan bahwa kita jatuh cinta karena kita mengikuti aturan-aturan yang tertanam di alam bawah sadar kita.5 Erich Fromm, pakar Psikoanalisis, melihat adanya unsur-unsur mendasar dalam segala bentuk cinta sejati. Unsur-unsur itu mencakup kepedulian, tanggung jawab, rasa hormat dan pengetahuan. Rasa hormat hanya mungkin muncul pada individu yang merasa tidak perlu mendominasi, mengendalikan atau memanfaatkan orang lain. Cinta adalah bocahnya kemerdekaan. Dan jelas, orang tidak bisa mencintai apa yang tidak diketahuinya. Sementara itu, tokoh psikologi Humanistik, Abraham Maslow, memiliki gagasan bahwa manusia dimotivasi oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh spesies, untuk berubah, dan berasal dari sumber genetik atau naluriah. Kebutuhan dasar tersebut tersusun secara hirarkhis dalam lima strata yang bersifat relatif, yaitu :a. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (faali)b. Kebutuhan akan keselamatanc. Kebutuhan akan rasa amand. Kebutuhan akan rasa cinta dan memilikie. Kebutuhan akan aktualisasi diri.7Bagi Maslow, perasaan cinta dan memiliki tidak hanya didorong oleh kebutuhan seksualitas. Namun lebih banyak didorong oleh kebutuhan kasih sayang. Ia sepakat dengan definisi cinta yang dikemukakan oleh Karl Roger, bahwa cinta adalah Keadaan dimengerti secara mendalam dan menerima dengan sepenuh hati. Perasaan cinta yang sesungguhnya adalah perasaan saling percaya dengan hubungan sehat penuh kasih. Tanpa adanya perasaan saling percaya, maka hubungan cinta seseorang akan menjadi rapuh dan rusak. Kebutuhan cinta adalah meliputi cinta yang memberi dan cinta yang menerima.

2. Macam-macam CintaBeragam sekali orang di dalam mendefinisikan cinta, dan semua itu tergantung dari pengalaman mereka masing-masing. Ada yang mengatakan bahwa cinta ialah garam. Hidup tanpa cinta bagaikan sayur tanpa garam. Jadi, kalau orang dalam hidupnya tidak memiliki cinta, maka hidupnya tidak berarti. Supaya kita tidak condong dan hanyut pada ekstremitas tertentu, maka cinta perlu dibagi dalam beberapa jenis dan kategori. Muhidin M. Dahlan dalam bukunya Mencari Cinta, membagi cinta dalam empat kategori, yaitu cinta erotis (erotic love), cinta rasional (rational love), cinta romantis (romantic love), dan cinta agape (god love).a. Cinta ErotisDisebut cinta erotis atau cinta biologis, dikarenakan pada cinta ini daya tarik manusia antara satu dengan yang lain bersifat badaniah. Titik orientasi cinta ini berpusat pada kepuasan diri sendiri (egosentrisme). Seseorang dicintai sejauh ia dapat memenuhi kenikmatan seksual. Dalam hal ini, cinta dilihat sebagai suatu perbuatan biologis atau fisiologis. Cinta seperti ini akan cepat hilang manakala pasangannya sudah tidak menarik lagi. Cinta erotis hampir sama dengan cinta binatang. Kesamaannya sama-sama bertumpu pada dorongan instingtif. Perbedaanya terletak pada cara mengendalikan unsur intingtif tersebut. Pada manusia masih memiliki kesanggupan untuk mengendalikan daya seksualnya sesuai dengan hakekat dan martabat kemanusiaannya. Maka bisa saja manusia akan sama dengan binatang apabila manusia tidak sanggup mengendalikan dorongan seksualnya itu. Megan Tresidder berpendapat bahwa cinta erotis pada esensinya adalah simfoni mempertentangkan impuls-impuls dan sensasi-sensasi.b. Cinta RasionalJenis cinta semacam ini bersifat rasional atau dapat dipersepsi oleh nalar. Biasanya cinta rasional ini berbentuk material. Orang yang menganut cinta ini beranggapan bahwa apresiasi terhadap keindahan sebagai bentuk cinta yang merupakan perpaduan jiwa dan akal. Sepertiucapan Pitirin Sorokin dalam pengantar bukunya The Ways and Power of Love: Pikiran yang waras tidak mempercayai sama sekali kekuatan cinta. Bagi kita, cinta tampak sebagai suatu hal yang menyesatkan. Kita menyebutnya penipuan diri, merupakan candu yang meracuni pikiran manusia, omong kosong yang tidak ilmiah dan khayalan yang tidak ilmiah pula.c. Cinta RomantisCinta romantis adalah cinta yang tidak hanya difikirkan tetapi juga dirasakan. Bagi penganut cinta ini memandang bahwa cinta adalah untaian bait-bait puisi yang menepuk-nepuk jiwa yang sedang dilanda perindu. Cinta adalah pemilik rasa dan hanya rasa. Maka tibatiba saja orang yang mangalami cinta semacam ini berubah manjadi pujangga yang bisa mengubah kepedihan menjadi barisan kata-kata yang indah.d. Cinta Religius / AgapeCinta ini merupakan sebentuk ritus penyerahan diri total kepada sang kekasih. Penganut cinta seperti ini tidak pernah berkeluh kesah sedikitpun karena jenis cinta ini adalah lebih tinggi tingkatannya dari jenis cinta yang lain. Bahkan penganut cinta ini bebas menari di dalam kesadaran yang tanpa batas dan tanpa harus terganggu oleh batas ideologi, agama, ras, dan sebagainya. Sementara itu, Rollo May, menyebut empat jenis cinta dalam tradisi barat yang berasal dari khasanah budaya Yunani. Pertama adalah seks, yaitu cinta yang hanya mementingkan nafsu, libido. Kedua adalah eros, yaitu dorongan cinta untuk berkreasi atau dorongan ke arah bentuk-bentuk kehidupan dan hubungan yang lebih tinggi. Ketiga adalah cinta persaudaraan atau philia. Keempat adalah agape, atau memberikan dengan tanpa pamrih, sebagai contoh adalah cinta Tuhan pada manusia.Sifat cinta memang misterius, karena cinta hanya dapat dirasakan dan hanya orang-orang yang mengalaminya saja yang merasakan nikmatnya cinta. Bahkan belum pernah seorang pun yang sungguh-sungguh merasa puas dengan definisi cinta. Oleh sebab itu, Scott membagi cinta ke dalam tiga kategori yaitu : eros (cinta birahi), philia (cinta kasih pada anak), dan agape (cinta kasih sejati). Erich Fromm, dalam bukunya The Art of Loving, membagi cinta berdasarkan objeknya,14 yaitu:a. Cinta PersaudaraanJenis cinta paling fundamental yang mendasari semua tipe cinta adalah persaudaraan (brotherly love). Cinta persaudaraan maksudnya adalah cinta terhadap semua manusia. Ciri khas dari cinta ini adalah tidak adanya eksklusifitas. Jika cinta kita telah mengembangkan kemampuan untuk mencintai, berarti mau tidak mau kita harus mencintai saudara-saudara kita. Dalam cinta persaudaraan terdapat pengalaman kesatuan dengan sesama manusia, pengalaman perdamaian, dan solidaritas antara manusia.b. Cinta KeibuanCinta ibu adalah suatu peneguhan tanpa syarat terhadap hidup dan kebutuhan-kebutuhan seorang anak. Hubungan antara ibu dan anak pada dasarnya merupakan hubungan yang tidak seimbang, di mana yang satu memerlukan segala bantuan, sedangkan yang lain memberikan semua. Karena inilah cinta ibu dianggap sebagai jenis cinta yang tinggi dan ikatan emosional yang paling luhur.c. Cinta ErotisCinta erotis adalah cinta yang mendambakan suatu peleburan secara total dan penyatuan dengan pribadi lain. Pada hakekatnya, cinta erotis bersifat eksklusif dan tidak universal. Cinta erotis bersifat eksklusif ketika ia hanya dapat meleburkan diri sepenuhnya dengan satu pribadi. Bagi penganut cinta ini, keintiman atau kemesraan ditentukan melalui hubungan seksual.d. Cinta DiriBagi Fromm, mencintai diri sendiri adalah buruk. Ia menganggap bahwa selama kita mencintai diri sendiri, maka selama itu pula kita tidak mencintai orang lain. Karena cinta pada diri sendiri sama dengan mementingkan diri.e. Cinta TuhanIalah cinta yang tidak memohon atau mengharap apa-apa dari Tuhan. Orang yang benar-benar religius telah mencapai kerendahan hati untuk merasakan keterbatasan-keterbatasannya sampai pada tahap menyadari bahwa dia tidak mengetahui apa-apa tentang Tuhan. Bagi dirinya, Tuhan menjadi simbol pada dunia spritual, cinta, kebenaran dan keadilan.

3. Pengaruh CintaCinta sebagai klimaks perasaan dan hubungan sangatlah beragam dan ia menimbulkan pengaruh yang beragam pula pada pencinta. Secara umum, cinta menimbulkan pengaruh-pengaruh sebagai berikut :a. Cinta membuat orang lamban dan malas menjadi lincah dan terampil, bahkan membuat orang yang berfikir lamban menjadi gesit.b. Cinta mengubah si kikir menjadi dermawan, si pemberang dan kaku menjadi penyabar dan penuh toleransi serta pengertian.c. Cinta dapat membawa seorang petani yang sendirian harus menghadapi lumpur di sawah pagi-pagi buta, atau mengurus saluran airnya tengah malam agar padi bisa hijau dan panen menguning.d. Cinta mampu membangunkan tenaga yang tidur, membebaskan daya kekuatan yang dirantai belenggu. Cinta berkobar dengan inspirasi dan membina pahlawan. Betapa banyak penyair, filsuf, dan seniman diciptakan oleh energi cinta yang gaib, kuat dan kuasa iniMenurut Muhsin Labib, ada tujuh pengaruh yang ditimbulkan oleh cinta, yaitu :1. Menghilangkan kesombongan dari diri pencinta Cinta diri membuat lingkup pemikirannya terbatas, dan kecenderungan-kecenderungan pribadinya terkurung karena pikiran dan hatinya hanya terfokus pada dirinya sendiri sedemikian rupa sehingga ia menjadi kerdil. 2. Menciptakan daya dan kekuatanKonsistensi yang merupakan energi dan daya survive dan kesabaran dalam menghadapi tekanan dan menanggung derita adalah akibat dari cinta.3. Mengkonsentrasikan semua dayaCinta telah menyatukan semua potensi manusia, karena pikiran, perilaku dan sepak terjang pecinta akan dikerahkan untuk mencari sesuatu yang tidak terjangkau oleh indra lahiriah. Karena itulah benaknya hanya terisi oleh pikiran tentang masyuq (yang dicinta).4. Melembutkan hati dan menghindarkan jiwa dari kekerasanManusia yang telah tertawan cinta, betapa pun berwatak keras, pasti akan merasakan kelembutan dalam batas-batas tertentu, minimal ia bisa lebih bersabar di depan kekasihnya, sehingga secara perlahan membuat hatinya menjadi lembut. Andaikan hatinya lembut, maka ia akan menjadi lebih lembut setelah menjadi pecinta.5. Mencabut kebebasan dan memasung kreatifitasSeorang pecinta akan mengabaikan kepentingan dirinya demi kepentingan kekasihnya, bahkan ia tidak membedakan antara kepentingan dirinya dan kepentingan kekasihnya.6. Membuat pecinta menjadi dermawan, tangkas dan cerdas Cinta telah membuat manusia keluar dari lingkaran egonya. Karena cinta, manusia menyandang sifat-sifat tertentu yang merupakan akibat cinta, seperti kedermawanan, ketangkasan dan kecerdasan.7. Melupakan kekurangan kekasihnya dan membutakan matanyaKarena tengelam oleh kekaguman pada keindahan kekasihnya, ia tidak melihat kekurangannya. Bahkan ia menganggap semua kelemahan sebagai keindahan dan kesempurnaan semata.

Haryanto.2010.Memahami Makna Cinta. (Online). Available : http://belajarpsikologi.com/memahami-makna-cinta/ (7 Mei 2015)Anonym. 2014. Pengertian Cinta Menurut Para Ahli. (Online). Available : http://www.pengertianahli.com/2014/09/pengertian-cinta-menurut-para-ahli.html (7 Mei 2015)Anonim. 2012. Cinta Menurut Psikologi. (Online). Available : jtptiain-gdl-s1-2007-idanursant-1661-bab2_410-7.pdf (7 Mei 2015)