LP Mencintai Fix Word 2003

55
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MENCINTAI DAN DICINTAI A. PENGERTIAN Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan, cinta dan mencintai yang merupakan hal yang paling penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.walaupun setiap orang punya sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar manusia yang sama. Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit. Kebutuhan dasar mencintai dan dicintai sangat sulit untuk didefinisikan, karna cangkupan maknanya yang terlalu luas dan tak terbatas. Cinta berhubungan dengan emosi, bukan dengan intelektual seseorang. Perasaan lebih berperan dalam cinta daripada proses intelektual. Walaupun demikian cinta dapat diartikan sebagai keadaan untuk saling mengerti secara dalam dan menerima sepenuh hati. Kebutuhan cinta adalah kebutuhan dasar yang menggambarkan emosi seseorang. Kebutuhan ini merupakan suatu dorongan di mana seseorang berkeinginan untuk menjalin hubungan yang bermakna secara efektif atau

description

LP

Transcript of LP Mencintai Fix Word 2003

Page 1: LP Mencintai Fix Word 2003

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN MENCINTAI DAN DICINTAI

A. PENGERTIAN

Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan,

cinta dan mencintai yang merupakan hal yang paling penting untuk bertahan

hidup dan kesehatan.walaupun setiap orang punya sifat tambahan, kebutuhan

yang unik, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar manusia yang sama.

Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan

posisi pada rentang sehat-sakit.

Kebutuhan dasar mencintai dan dicintai sangat sulit untuk didefinisikan,

karna cangkupan maknanya yang terlalu luas dan tak terbatas. Cinta berhubungan

dengan emosi, bukan dengan intelektual seseorang. Perasaan lebih berperan

dalam cinta daripada proses intelektual. Walaupun demikian cinta dapat diartikan

sebagai keadaan untuk saling mengerti secara dalam dan menerima sepenuh hati.

Kebutuhan cinta adalah kebutuhan dasar yang menggambarkan emosi

seseorang. Kebutuhan ini merupakan suatu dorongan di mana seseorang

berkeinginan untuk menjalin hubungan yang bermakna secara efektif atau

hubungan emosional dengan orang lain. Dorongan ini akan menekan seseorang

sedemikian rupa, sehingga ia akan berupaya semaksimal mungkin untuk

mendapatkan pemenuhan kebutuhan akan cinta kasih dan perasaan memiliki.

Kebutuhan akan mencintai dan dicintai ini sangat besar pengaruhnya terhadap

kepribadian seseorang terutama untuk seorang anak. Cinta berhubungan dengan

emosi, bukan dengan intelektual. Perasaan lebih berperan dalam cinta daripada

proses intelektual. Walaupun demikian, cinta dapat diartikan sebagai keadaan

untuk saling mengerti secara dalam dan menerima sepenuh hati. Setiap individu,

termasuk klien yang dirawat oleh perawat, memerlukan terpenuhinya kebutuhan

mencintai dan dicintai.Klien merupakan individu yang berada dalam kondisi

ketidakberdayaan karena sakit yang dialaminya.Pada kondisi ini diperlukan

Page 2: LP Mencintai Fix Word 2003

sentuhan perawat yang dapat memberikan kedamaian dan kenyamanan.Oleh

karena itu, setiap perawat harus memiliki pemahaman yang benar mengenai

konsep dalam pemenuhan kebutuhan mencintai dan dicintai.

Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W.Sarwono.

Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan

kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan padalah adanya perasaan untuk

hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain

kecuali dengan dia. Unsur yang kedua adalah keintiman, yaitu adanya kebiasaan-

kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia

sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara

digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.

Makan minum dari satu piring-cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju,

saling memakai uang tanpa merasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia

dan lain-lainnya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin

membelai atau dibelai, rasa kangen kalu jauh atau lama tidak bertemu, adanya

ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa saying, dan seterusnya.

Konsep mencintai dan dicintai yang harus diketahui perawat

Ada beberapa konsep tentang mencintai dan dicintai yang harus dipahami

oleh setiap perawat, diantaranya yaitu :

1. Cinta adalah dukungan

Konsep ini memberikan makna bagi perawat bahwa klien yang dirawat

membutuhkan adanya dukungan terhadap kesembuhannya.Dukungan yang

diberikan perawat dapat dilakukan melalui intervensi keperawatan, misalnya

denga memberikan motivasi untuk membangkitkan semangat hidupnya.Selain

dukungan perawat, klien juga sangat membutuhkan dukungan keluarga, dalam

hal ini perawat dapat menjalankan perannya sebagai fasilitator yang

memfasilitasi klien dengan keluarganya. Selain itu, perawat perlu melibatkan

peran serta keluarga dalam pemberian asuhan keperawatan terhadap klien.

Page 3: LP Mencintai Fix Word 2003

2. Cinta adalah ketulusan

Konsep ini memeberikan landasan bagi perawat bahwa perawat harus

tulus dan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan dalam pelaksanaan asuhan

keperawatan.Ketulusan ini diwujudkan dengan sikap perawat yang tidak

membeda-bedaka dalam melayani seluruh pasien/kliennya.

3. Cinta adalah perhatian

Konsep ini selaras dengan hakikat keperawatan yaitu care, yang artinya

keperawatn merupakan profesi yang memiliki perhatian dan kepedulian yang

tinggi terhadap manusia. Klien yang dirawat akan diberikan asuhan

keperawatan dengan penuh perhatian. Bentuk dari perhatian perawat adalah

salah satunya yaitu kehadiran perawat sebagai helper.

Menurut Sheila L. Videbeck menyatakan bahwa perubahan pervasive emosi

individu, yang ditandai dengan depresi, mania, serta isolasi diri. Menurut Stuart

Laraia dalam Psikiatric Nursing, menyatakan bahwa

keadaan emosional yang memanjang yang mempengaruhi seluruh kepribadian

individu dan fungsi kehidupannya.

B. TANDA DAN GEJALA

1. Depresi

a. Gejala Emosional dari Depresi :

Data subjektif

Batasan karakteristik :

1) Mengungkapkan rasa tidak diberikan kasih sayang atau kurangnya

kasih sayang

2) Mengungkapkan kesedihan

3) Mengungkapkan perasaan bersalah

4) Mengungkapkan tidak ada harapan

5) Mengungkapkan keinginan bunuh diri

Page 4: LP Mencintai Fix Word 2003

b. Gejala Fisik dari Depresi :

Data objektif

Batasan karakteristik :

1) Gangguan tidur

1) Kelesuan fisik

2) Hilangnya nafsu makan

3) Penyakit fisik yang ringan

4) Retardasi (perlambatan gerakan) motorik

5) Gangguan seksual atau libido menurun

6) Hilangnya kekuatan fisik

7) Hilangnya konsentrasi saat berbicara

8) Terlihat murung

9) Sering melamun

10) Kreatifitas dan produktifitas menurun.

2. Mania

a. Gejala Emosional dari Mania :

Data subjektif

Batasan karakteristik :

1) Mengungkapkan perasaan tidak berharga dan tidak berguna

2) Mengungkapkan kesedihan yang mendalam karena kehilangan

kasih sayang

3) Mengungkapkan perasaan cemas

4) Mengungkapkan keputusasaan

5) Mengungkapkan adanya keinginan untuk bunuh diri

b. Gejala Fisik dari Mania :

Data Objektif

Batasan karakteristik :

1) Gangguan tidur

Page 5: LP Mencintai Fix Word 2003

2) Kelesuan fisik

3) Hilangnya nafsu makan

4) Memperlihatkan sikap banyak bicara

5) Banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat

memusatkan pada satu topik

6) Menunujukkan kegembiraan yang berlebihan, tetapi sebenarnya

pasien penuh dengan kebencian dan rasa permusuhan terutama

terhadap lingkungannya

7) Hilangnya kekuatan

8) Nutrisi tidak adekuat

9) Hilangnya konsentrasi

10) Kreatifitas dan produktifitas menurun

11) Hiperaktif

12) BB menurun

13) Bicara bertele-tele.

3. Resiko Kesepian (Isolasi Sosial)

a. Gejala emosional dari kesepian (isolasi sosial) :

Data subjektif

Batasan karakteristik :

1) Mengungkapkan perasaan kesendirian yang disebabkan oleh orang

lain

2) Mengungkapkan perasaan berbeda dari orang lain

3) Mengungkapkan perasaan penolakan

4) Minat yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan

5) Tujuan hidup yang tidak adekuat

6) Ketidakmampuan memenuhi harapan orang lain

7) Merasa tidak aman dalam bermasyarakat

8) Mengungkapkan nilai yang tidak erterima bagi kelompok budaya

dominan.

Page 6: LP Mencintai Fix Word 2003

b. Gejala fisik dari kesepian (isolasi diri) :

Data objektif

Batasan karakteristik :

1) Ketiadaan orang terdekat yang memberi dukungan (keluarga,

teman, dan keompok)

2) Perilaku yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan

3) Afek tumpul

4) Adanya cacat fisik atau mental

5) Termasuk golongan budaya non-dominan

6) Penyakit

7) Tindakan tidak terarah

8) Tidak ada ontak mata

9) Asyik dengan pikiran sendiri

10) Menunjukan sikap bermusuhan

11) Afek sedih

12) Memilih untuk sendiri

13) Tidak komunikatif

14) Menarik diri

C. PATOFISIOLOGI

Alam perasaan adalah kekuatan atau perasaan hati yang mempengaruhi

seseorang dalam jangka waktu yang lama setiap orang hendaknya berada dalam

afek yang tidak stabil tapi tidak berarti orang tersebut tidak pernah sedih, kecewa,

takut, cemas, marah dan sayang emosi ini terjadi sebagai kasih sayang seseorang

terhadap rangsangan yang diterimanya dan lingkungannya baik internal maupun

eksternal. Reaksi ini bervariasi dalam rentang dari reaksi adaptif sampai

maladaptif.

Page 7: LP Mencintai Fix Word 2003

Rentang Respon

Respon adaptif Respon maladaptif

Responsif Reaksi

kehilangan

yang wajar

Supresi Reaksi

kehilangan

yang

memanjang

Mania atau

Depresi

1. Depresi

a. Reaksi Emosi Adaptif

Merupakan reaksi emosi yang umum dari seseorang terhadap rangsangan

yang diterima dan berlangsung singkat. Ada 3 macam reaksi adaptif :

1) Respon emosi yang responsif

Keadaan individu yang terbuka mau mempengaruhi dan menyadari

perasaannya sendiri dapat beradaptasi dengan dunia internal dan

eksternal

1) Reaksi kehilangan yang wajar

Reaksi yang dialami setiap orang mempengaruhi keadaannya seperti :

(a) Bersedih

(b) Berhenti melakukan kegiatan sehari–hari

(c) Takut pada diri sendiri

(d) Berlangsung tidak lama.

2) Supresi

Supresi merupakan tahap awal dari respon maladaptif, individu

menyangkal perasaannya dan menekan atau menginternalisasi semua

Page 8: LP Mencintai Fix Word 2003

aspek perasaan terhadap lingkungan. Kadang – kadang supresi

diperlukan untuk mekanisme pertahanan sementara sebagai reaksi

awal terhadap suatu tragedi. Tahap awal respon maladaptif seperti

individu menyangkal perasaannya dan menekan atau menginternalisasi

aspek perasaan terhadap lingkungan

b. Reaksi Emosi Maladaptif

Merupakan reaksi emosi yang sudah merupakan gangguan respon ini

dapat dibagi 2 tingkatan yaitu :

1) Reaksi kehilangan yang memanjang

Reaksi kehilangan yang memanjang akan mengganggu fungsi individu

secara efektif. Gejala yang terlihat adalah bermusuhan, kesedihan yang

berlebihan, tidak mampu mengekpresikan perasaannya, dan rendah

diri. Supresi memanjang kemudian mengganggu fungsi kehidupan

individu.

1) Depresi

Depresi merupakan respon emosi yang maladaptif berat dan dapat

dikenal melalui intensitas, rembetan terus – menerus, dan pengaruhnya

terhadap fungsi sosial dan fisik individu. Gangguan alam perasaan

kesal dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi sosial dan fungsi

fisik yang hebat dan menetap pada individu yang bersangkutan.

Tingkat Depresi

1. Depresi Ringan

Sementara, alamiah, adanya rasa pedih perubahan proses pikir

komunikasi sosial dan rasa tidak nyaman.

2. Depresi Sedang

a) Afek : murung, cemas, kesal, marah, menangis

b) Proses pikir : perasaan sempit, berfikir lambat, berkurangnya

komunikasi verbal komunikasi non verbal meningkat.

Page 9: LP Mencintai Fix Word 2003

c) Pola komunikasi : bicara lambat, berkurang komunikasi verbal,

komunikasi non verbal meningkat

d) Partisipasi sosial : menarik diri tak mau bekerja atau sekolah,

mudah tersinggung

3. Depresi Berat

a) Gangguan afek : pandangan kosong, perasaan hampa, murung,

inisiatif berkurang

b) Gangguan proses pikir

c) Sensasi somatik dan aktivitas motorik : diam dalam waktu lama,

tiba-tiba hiperaktif, kurang merawat diri, tak mau makan dan

minum, menarik diri, tidak peduli dengan lingkungan

2. Mania

a. Faktor Predisposisi

1) Faktor genetik : dikaitkan dengan faktor keturunan

2) Teori agresi berbalik diri diawali dengan proses kehilangan ambivalen

menjadi tidak mampu mengekspresikan marah menjadi marah pada

diri sendiri.

3) Kehilangan objek

Pada masa anak jika terjadi kehilangan kemudian trauma selanjutnya

faktor predisposisi terjadi gangguan pada masa remaja. Jika terjadi

kehilangan kemudian trauma, faktor predisposisi terjadi gangguan.

4) Model kognitif

Gangguan proses pikir, gangguan penilaian terhadap lingkungan dan

masa depan.

5) Model biokimia

Cathecdamin meningkat.

6) Psikososial, perkembangan ego terganggu, memberi jalan untuk

menghukum superego.

Page 10: LP Mencintai Fix Word 2003

b. Faktor Presipitasi

1) Faktor biologis

Perubahan fisiologis, obat-obatan, penyakit fisik, ketidakseimbangan

metabolisme.

2) Faktor psikologi

Putus asa atau kehilangan cita-cita, fungsi tubuh, harga diri.

2) Faktor sosial budaya

Kehilangan peran, perceraian, pekerjaan, peristiwa besar dalam hidup.

(Stuart and Sundeen : 229)

Prilaku Dan Mekanisme Koping

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang

diakibatkan dari kurang ekeftifnya koping dalam menghadapi kehilangan

(Regresi, Supresi, Denial, Disosiasi).

Prilaku yang berhubungan dengan mania :

a. Afektif

Gembira berlebihan (euphoria), harga diri tinggi, tidak latan konflik.

a. Kognitif

Ambisi, mudah terpenaruh, mudah beralih perhatian, flight of ideas

b. Fisik

Dehidrasi, nutrisi yang tidak adekuat, berkurangnya kebutuhan tidur,

BB menurun.

c. Tingkah laku

Agresif, hiperaktif, aktivitas motorik tinggi, kurang bertanggung

jawab, royal, kurang merawat diri, tingkah laku seksual berlebihan,

bicara bertele-tele.

3. Kesepian

a. Faktor Predisposisi

Berbagai faktor bisa menimbulkan respon sosial yang maladaptif.

Walaupun banyak penelitian telah dilakukan pada gangguan yang

Page 11: LP Mencintai Fix Word 2003

memengaruhi hubungan interpersonal, belum ada suatu kesimpulan yang

spesifik tentang penyebab gangguan ini. Mungkin disebabkan oleh

kombinasi dari berbagai faktor yang meliputi :

1. Faktor Perkembangan

Perkembangan manusia mencakup perubahan dan kestabilan berbagai

aspek dalam dirinya, mencakup perkembangan fisik, kognitif dan

psikososial (perubahan dan stabilitas pada kepribadian dan relasi

sosial). Bila tugas perkembangan tidak terpenuhi maka akan

menghambat fase perkembangan sosial yang nantinya akan dapat

menimbulkan masalah sosial.

2. Faktor Biologis

Faktor genetik dapat berperan dalam respon sosial maladaptif.

Penurunan aktivitas neorotransmitter akan mengakibatkan perubahan

mood dan gangguan kecemasan. Neurotransmitter yang

mempengaruhi pasien dengan isolasi sosial adalah sebagai berikut:

a) Dopamin

Fungsi dopamin sebagai pengaturan mood dan motivasi, sehingga

apabila dopamin menurun pasien akan mengalami penurunan

mood dan motivasi.

b) Norepineprin

Norepineprin yang kurang dapat mempengaruhi kehilangan

memori, menarik diri dari masyarakat dan depresi.

c)    Serotonin

Pasien dengan menarik diri atau isolasi sosial, serotonin cenderung

menurun sehingga biasanya dijumpai tanda tanda seperti lemah,

lesu dan malas melakukan aktivitas.

d)    Asetokolin

Apabila terjadi penurunan asetokolin pada pasien dengan isolasi

sosial cenderung untuk menunjukkan tanda-tanda seperti malas,

lemah dan lesu.

Page 12: LP Mencintai Fix Word 2003

3. Faktor Sosiokultural

Isolasi sosial dapat terjadi karena mengadopsi norma, perilaku, dan

sistem nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas.

Contohnya orang yang mengalami kecacatan diasingkan dari

lingkungan.

4. Faktor Komunikasi Dalam Keluarga

Gangguan komunikasi dalam keluarga merupakan faktor pendukung

terjadinya gangguan dalam hubungan sosial (Fitria, 2010, hlm. 34).

b. Faktor presipitasi (pencetus)

Faktor presipitasi atau stresor pencetus pada umumnya mencakup

peristiwa kehidupan yang menimbulkan stres seperti kehilangan, yang

memenuhi kemampuan individu berhubungan dengan orang lain dan

menyebabkan ansietas. Faktor pencetus dapat dikelompokkan dalam dua

kategori yaitu sebagai berikut:

1)     Stresor Sosiokultural. Stress dapat ditimbulkan oleh menurunnya

stabilitas unit keluarga dan berpisah dari orang yang berarti.

2)     Stresor Psikologi. Tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat atau

kegagalan orang lain untuk memenuhi kebutuhan.

Page 13: LP Mencintai Fix Word 2003

D. POHON MASALAH

Proses terjadinya masalah

Keterangan:

Klien yang mengalami gangguan perasaan biasanya diawali dari persepsinya

yang negative terhadap stressor. Klien menganggap masalah sebagai sesuatu

yang 100% buruk.Tidak ada hikmah dan kebaikan dibalik semua masalah

yang diterimanya. Kondisi ini diperburuk dengan tidak adanya dukungan yang

adekuat seperti dari keluarga, sahabat, ibu, tetangga, terutama keyakinannya

kepada sang Maha Kuasa. Muncullah fase akumulasi stressor dimana stressor

yang lain turut memperburuk keadaan klien. Klien akan merasa tidak berdaya

dan akhirnya ada niat untuk mencederai diri dan mengakhiri hidup. Hal ini

menjadi pemicu munculnya depresi, mania dan mengisolasi diri yang akan

menjadi internal stressor.

Negative perception to problem

Stressor

Potential self destruction

Helplessness depretion

Accumulation of stressor

Maladaptive coping

Page 14: LP Mencintai Fix Word 2003

1. Depresi

Koping keluarga tak efektif

Koping individu tak efektif

Harga diri rendah

Depresi

Resiko tinggi terjadi kekerasan

yang diarahkan pada diri sendiri

Page 15: LP Mencintai Fix Word 2003

2. Mania

3. Resiko Kesepian ( Isolasi Sosial )

Gangguan alam perasaan: mania Core problem

Inefektif Koping Individu

Inefektif Koping Keluarga

Harga Diri Rendah Kronis

Isolasi Sosial

Malas Beraktivitas

Perubahan presepsi sensori

(Halusinasi)

Defisit Perawatan Diri

Resiko Mencederai Diri, Keluarga dan

Orang ain

Kerusakan interaksi sosial

Peristiwa terhadap penyiksaan orang lain dan diri sendiri

Rasa bermusuhanKekurangan volume cairan

Page 16: LP Mencintai Fix Word 2003

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSIS

Pemeriksaan diagnostik tidak dilakukan pada pasien dengan gangguan kebutuhan

mencintai dan dicintai.

F. PENATALAKSANAAN MEDIS

1. Depresi

Menurut Tomb, 2003, semua pasien depresi harus mendapatkan psikoterapi,

dan beberapa memerlukan tambahan terapi fisik. Kebutuhan terapi khusus

bergantung pada diagnosis, berat penyakit, umur pasien, respon terhadap

terapi sebelumnya.

a. Terapi Psikologik

Psikoterapi suportif selalu diindikasikan. Berikan kehangatan, empati,

pengertian dan optimistik. Bantu pasien mengidentifikasi dan

mengekspresikan hal-hal yang membuatnya prihatin dan melontarkannya.

Identifikasi faktor pencetus dan bantulah untuk mengoreksinya. Bantulah

memecahkan masalah eksternal (misal : pekerjaan, lingkungan sekitar

tempat tinggal. Latih pasien untuk mengenal tanda-tanda dekompensasi

yang akan datang. Temui pasien sesering mungkin (mula-mula 1-3 kali

per hari) dan secara teratur, tetapi jangan sampai tidak berakhir atau untuk

selamanya. Kenalilah bahwa beberapa pasien depresi dapat memprovokasi

kemarahan anda (melalui kemarahan, hostilitas, dan tuntutan yang tak

masuk akal, dll).

b. Terapi Kognitif

Perilaku dapat sangat bermanfaat pada pasien depresi sedang dan ringan.

Diyakini oleh sebagian orang sebagai “ketidakberdayaan yang dipelajari”,

depresi diterapi dengan memberikan pasien latihan keterampilan dan

memberikan pengalaman-pengalaman sukses. Dari perspektif kognitif,

pasien dilatih untuk mengenal dan menghilangkan pikiran-pikiran

negative dan harapan-harapan negative. Terapi ini mencegah kekambuhan.

Latihan fisik (berlari, berenang) dapat memperbaiki depresi.

Page 17: LP Mencintai Fix Word 2003

c. Terapi farmakologi

1) Litium karbonat, sebuah obat antimatik, adalah obat pilihan untuk

klien yang menderita gangguan bipolar.

2) Pengobatan antipsikotik digunakan untuk klien yang menderita

hiperaktivitas hebat dan untuk menangani perilaku manik.

3) Antikonvulsan kadang-kadang diberikan karena keefektifan dalam

antimanik.

4) Pengobatan antiansietas, misalnya klonazepam (klonopin) dan

lotazepam (Antivan), kadang-kadang digunakan untuk klien yang

menderita episode panik akut dan untuk klien yang sulit ditangani.

5) Selsctive serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) berguna untuk

menangani depresi, terutama karena obat tersebut lebih sedikit

memiliki efek antikolinergik yang merugikan, lebih sedikit toksisitas

jantung, dan reaksi lebih cepat daripada antidepresan trisiklik dan

inhibitor oksidase monoamin (MAO).

6) Trisiklik dan inhibitor MAO, generasi pertama antidepresan, jarang

digunakan sejak adanya SSRI dan SSRIs atipikal.

7) Antipsikotik kadang-kadang digunakan untuk menangani gangguan

tidur dan ansietas sedang.

8) Dokter dapat memprogramkan, terapi elektrokonvulsif (ECP) jika

terdapat depsresi hebat, klien sangat ingin mealkukan bunuh diri, atau

jika klien tidak berespon terhadap protokol pengobatan antidepresan.

Tiga fase penatalaksanaan farmakologis yang digambarkan dalam panel

pedolaman depresi adalah fase akut, fase lanjut, dan fase pemeliharaan.

Dalam fase akut gejalanya ditangan, dosis obat dsisesuaikan untuk

mencegah efek yang merugikan, dan klien diberikan penyuluhan. Pada

fase lanjut klien dimonitor pada dosis efektif untuk mencegah terjadinya

kambuh. Pada fase pemeliharaan, seorang klien yang berisiko kambuh

seringkali tetap diberi obat bahkan selama waktu remisi. Untuk klien yang

Page 18: LP Mencintai Fix Word 2003

dianggap tidak berisiko tinggi mengalami kambuh, pengobatan

dihentikan.

2. Mania

Untuk penatalaksannan pada episode mania di prioritaskan pada tehnik

pencegahan dan penangan secara cepat :

a. Pengembangan dan peningkatan tentang respon maladaptive dan koping

yang efektif.

b. Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat

c. Pemberian obat antimanik.

3. Resiko Kesepian (Isolasi Sosial)

Metode Psikososial

Menurut Hawari (2001, hlm. 90-97) ada beberapa terapi untuk pasien

dengan gangguan resiko kesepian (isolasi social), diantaranya adalah sebagai

berikut:

a. Psikoterapi

Psikoterapi pada penderita baru dapat diberikan apabila penderita dengan

terapi psikofarmaka sudah mencapai tahapan dimana kemampuan menilai

realitas sudah kembali pulih dan pemahaman diri sudah baik.

b. Terapi Psikososial

Dengan terapi psikososial ini dimaksudkan agar penderita mampu kembali

beradaptasi dengan lingkungan sosial sekitarnya dan mampu merawat diri,

mampu mandiri tidak bergantung pada orang lain sehingga tidak menjadi

beban bagi keluarga dan masyarakat

c. Terapi Psikoreligius

Terapi keagamaan terhadap pasien gangguan jiwa banyak mempunyai

manfaat, diantaranya yaitu gejala-gejala klinis gangguan jiwa lebih cepat

hilang, lamanya perawatan lebih pendek, hendaknya lebih cepat teratasi,

Page 19: LP Mencintai Fix Word 2003

dan lebih cepat dalam beradaptasi dengan lingkungan. Terapi keagamaan

yang dimaksud adalah berupa kegiatan ritual keagamaan seperti

sembahyang, berdoa, shalat, ceramah keagamaan, dan kajian kitab suci.

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. Depresi

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan.

Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan masalah

klien. Menurut Keliat faktor-faktor yang perlu dikaji pada klien dengan

gangguan alam perasaan depresi dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Pengumpulan data

Menurut Keliat pengumpulan data yang dilakukan pada klien dengan

halusinasi dengar antara lain :

- Identitas klien dan penanggung

- Alasan dirawat (saat masuk rumah sakit dan saat pengkajian)

- Riwayat penyakit

- Faktor predisposisi

- Faktor presipitasi atau faktor pencetus

- Aspek fisik atau biologis

- Aspek psikososial

- Status mental

- Kebutuhan persiapan pulang

- Mekanisme koping

- Masalah psikososial dan lingkungan

- Aspek medik

Beberapa data yang kita kumpulkan pada klien dengan gangguan alam

perasaan depresi, diantaranya:

1. Faktor Predisposisi

a) Faktor Genetik

Dikaitkan dengan faktor keturunan

Page 20: LP Mencintai Fix Word 2003

b) Teori Agresi Berbalik pada Diri

Diawali dengan proses kehilangan → terjadi ambivalensi terhadap

objek yang hilang → tidak mampu mengekspresikan kemarahan →

marah pada diri sendiri

c) Kehilangan Objek

Pada masa kanak–kanak jika terjadi kehilangan → trauma → faktor

predisposisi terjadi gangguan pada masa remaja jika terjadi kehilangan

d) Model Kognitif

Depresi terjadi karena gangguan proses pikir → penilaian negatif

terhadap diri, lingkungan dan masa depan

e) Teori Belajar Ketidakberdayaan

Keadaan prilaku dan ciri kepribadian seseorang yang percaya bahkan

dirinya kehilangan kontrol terhadap lingkungan. Ditandai : tampak

pasif, tidak mampu menyatakan keinginan, opini negatif tentang diri.

2. Faktor Presipitasi

a) Putus atau kehilangan hubungan

Kehilangan pada kehidupan dewasa → faktor predisposisi terjadi

gangguan kehilangan nyata atau samar-samar.

Kehilangan orang yang dicintai

Kehilangan fungsi tubuh

Kehilangan harga diri

b) Kejadian besar dalam kehidupan

Peristiwa tak menyenangkan

Pengalaman negatif dari peristiwa kehidupan → depresi

c) Perubahan peran

Peran sosial yang menimbulkan stressor : bertetangga, pekerjaan,

perkawinan, pengangguran, pensiunan.

d) Sumber koping tidak adekuat

Sosial ekonomi, pekerjaan, posisi sosial, pendidikan

Keluarga → kurang dukungan

Page 21: LP Mencintai Fix Word 2003

Hubungan interpersonal isolasi diri atau sosial

e) Perubahan Fisiologik

Gangguan alam perasaan terjadi sebagai respon terhadap perubahan

fisik oleh karena :

Obat-obatan

Penyakit fisik (infeksi, virus, tumor) → timbul nyeri sehingga

membatasi fungsi individu berinteraksi → depresi

3. Perilaku

Prilaku yang berhubungan dengan depresi :

a) Afektif

Marah, anxietas, apatis, perasaan dendam, perasaan bersalah, putus

asa, kesepian, harga diri rendah, kesedihan.

b) Fisik

Nyeri perut, anorexia, nyeri dada, konstipasi, pusing, insomnia,

perubahan menstruasi, berat badan menurun.

c) Kognitif

Ambivalen, bingung, konsentrasi berkurang motivasi menurun,

menyalahkan diri, ide merusak diri, pesimis, ragu–ragu.

d) Prilaku

Agitasi, ketergantungan, isolasi sosial, menarik diri.

4. Mekanisme Koping

Reaksi berduka yang tertunda mencerminkan penggunaan eksagregasi dari

mekanisme pertahanan penyangkal (denial) dan supresi yang berlebihan

dalam upayanya untuk menghindari distress hebat yang berhubungan

dengan berduka. Depresi adalah suatu perasaan berduka abortif yang

menggunakan mekanisme represi, supresi, denial dan disosiasi.

b. Masalah Keperawatan

Masalah-masalah keperawatan yang muncul pada klien dengan gangguan

alam perasaan depresi :

- Resiko tinggi terhadap kekerasan yang diarahkan pada diri sendiri

Page 22: LP Mencintai Fix Word 2003

- Kerusakan interaksi sosial : menarik diri

- Gangguan pola tidur

- Gangguan alam perasaan : depresi

- Gangguan konsep diri : harga diri rendah

- Gangguan citra tubuh

2. Mania

Terdiri dari pengumpulan data dan perumusan masalah klien.

a. Pengumpulan data

1) Identitas klien dan penanggung

2) Alasan dirawat

3) Riwayat penyakit

4) Faktor predisposisi, presipitasi

5) Aspek fisik, psikososial, status mental, kebutuhan persiapan pulang,

mekanisme koping, masalah psikososial dan lingkungan.

6) Aspek medik

b. Masalah keperawatan

1) Menurut Keliat, Anna :

Resiko tinggi terhadap cedera

Resiko tinggi terhadap kekerasan, langsung kepada diri sendiri

atau orang lain

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

Perubahan proses pikir

Perubahan sensori persepsi

Kerusakan interaksi sosial

Gangguan pola tidur.

2) Menurut standar asuhan keperawatan jiwa :

Potensi terjadi cidera diri, orang lain dan lingkungan

Gangguan istirahat tidur

Potensial melukai diri sendiri dan orang lain

Page 23: LP Mencintai Fix Word 2003

Gangguan asuhan mandiri

Gangguan komunikasi verbal

Potensial gangguan nutrisi dari keturunan

Potensial terjadi kelelahan berlebihan

3) Menurut pedoman perawatan psikiatri

Klien nampak hiperaktif, gaduh, gelisah, gembira terus menerus,

tidak pernah merasa takut

Arus pikir cepat, pikiran mudah dialihkan, perhatian mudah

terganggu, banyak bicara, flight of idea, cenderung

membanggakan diri, bicara dengan suara keras.

Tidak punya pandangan ke dalam diri, tidak tidur.

Kebersihan diri turun.

3. Resiko Kesepian ( Isolasi Sosial)

a. Pengumpulan data (Keliat, 2010).

1) Identitas klien dan penanggung

2) Alasan dirawat

3) Riwayat penyakit

4) Faktor predisposisi, presipitasi

5) Aspek fisik, psikososial, status mental, kebutuhan persiapan pulang,

mekanisme koping, masalah psikososial dan lingkungan.

6) Aspek medik

b. Masalah keperawatan

1. Untuk umum :

b) Kaji presepsi pasien dan sistem pendukung yang aktual

c) Tentukan factor resiko terhdap kesepian (misalnya, kurang energy

yang dibutuhkan untuk interaksi social, keterampilan komunikasi

yang buruk)

Page 24: LP Mencintai Fix Word 2003

d) Bandingkan kinginan pasen untuk ingin mendapatkan kunjungan

dan interaksi social dengan kunjungan dan interaksi social actual

e) Pantau respon pasien terhadap kunjungan keluarga dan teman

f) Fasilitas kunjungan NIC :

(1) Tentukan pilihan keluarga untuk waktu kunjungan dan

sediakan informasi

(2) Tentukan kebutuhan klien terhdap kunjungan dari keluarga dan

teman yang lebih sering

g) Kaji hubungan keluarga saat ini dan dimasa lalu

2. Untuk bayi dan anak-anak

a) Kaji sikap malu dan harga diri rendah, terutama diantara remaja

b) Diskusikan engan orang tua kemungkinan memperoleh hewan

peliharaan

3. Untuk Lansia

Kaji keterbatasan fungsi yang dapat engganggu interaksi social

a) Kaji aanya depresi,rujuk ke professional kesehatan jiwa sesui

kebutuhan

b) Kaji adanya perubahan status mental

c) Dorong partisipasi dalam klompok aktivitas fisik

d) Atur agar klien mendapat layanan pembagian makanan harian

dipusat komunitas khusus lansia.

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Depresi

a) Resiko tinggi terjadi kekerasan yang diarahkan pada diri sendiri

berhubungan dengan depresi yang ditandai dengan ide bunuh diri.

b) Depresi berhubungan dengan harga diri rendah ditandai dengan perasaan

tak berhjarga tidak ada harapan, murung dan merasa kosong.

2. Mania

Page 25: LP Mencintai Fix Word 2003

a) Resiko terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan

perubahan ekskresi natrium sekunder

b) Resiko tinggi terhadap penyiksaan orang lain berhubungan dengan

gangguan alam perasaan mania, ditandai dengan kerusakan indra realitas,

cedera, penilaian dan hiperaktif.

c) Gangguan perasaan mania berhubungan dengan kerusakan interaksi sosial

ditandai dengan rasa bermusuhan, terlalu percaya diri, atau manipulasi

orang lain. Carpenito,(2000).

3. Resiko Kesepian ( Isolasi Sosial)

a. Deprivasi kasih sayang berhubungan dengan

1) Kematian pasangan,

2) Perceraian,

b. Deprivasi katetik (hambatan interaksi sosial) berhubungan dengan tidak

ada teman bicara

Isolasi fisik (gangguan citra tubuh) berhubungan dengan

1) Penyakit infeksius,

2) Obesitas, kanker,

3) Kecacatan fisik,

4) Kecacatan emosional (depresi, paranoia,dan fobia)

Isolasi sosial berhubungan dengan ditolak oleh kelompok sebaya

Faktor yang berhubungan

1) Perubahan status mental

2) Gangguan penampilan fisik

3) Gangguan kondisi kesehatan

4) Faktor yang berperan terhadap tidak adanya hubungan personal yang

tidak memuaskan (misal, dalam menyelesaikan tugas perkembangan)

5) Minat atau ketertarikan yang belum mantap

6) Ketidakmampuan menjalani hubungan yang memuaskan

7) Sumber personal yang tidak adekuat

Page 26: LP Mencintai Fix Word 2003

8) Perilaku sosial yang tidak diterima

9) Nilai sosial yang tidak diterima

H. RENCANA KEPERAWATAN

1. Depresi

Diagnosa : Resiko tinggi terhadap kekerasan

No

Tujuan Umum :

Klien tidak menunjukkan prilaku kekerasan pada diri sendiri.

Tujuan Khusus Rasionalisasi Tindakan

1 Klien dapat

membina

hubungan saling

percaya dengan

perawat

- Dengan membina

hubungan saling

percaya sebagai

dasar interaksi

terapeutik perawat

dengan klien.

·  - Beri salam dan panggil nama

klien, sebut nama perawat

sambil berjabat tangan, jelaskan

kontrak yang dibuat klien, beri

rasa aman dan empati, dan

lakukan kontak singkat tapi

sering

2 Klien dapat

mengidentifikasi

tanda-tanda

perilaku depresi

-Dengan

mengungkapkan

penyebab perasaan

sedih klien maka

beban psikologis

klien berkurang

-Dengan

mendengarkan

setiap ungkapan

klien secara baik

maka klien akan

merasa ada orang

·  - Beri kesempatan klien

mengungkapkan perasaannya

dan bantu klien mengungkapkan

penyebab rasa sedihnya

·   - Dengar setiap ungkapan klien

secara baik (empati).

Page 27: LP Mencintai Fix Word 2003

yang

memperhatikan.

3 Klien

mampu mengenali

dan

mengekspresikan

emosinya

-Dengan

mendorong klien

menggunakan

prilaku yang

konstruktif

diharapkan

nantinya bisa

menanggulangi

suatu kejadian

-Dapat

meningkatkan

pemahaman klien

tentang cara

berespon terhadap

suatu masalah dan

mencegah dampak

yang tidak

diinginkan.

·  - Dorong dan berikan alternatif

klien untuk menggunakan cara

baru yang lebih konstruktif

dalam berespon dalam suatu

kejadian

- Diskusikan bersama klien cara

berespon terhadap perasaan

sedih yang dialami.

4 Klien dapat

mengidentifikasi

akibat dari

perilaku depresi

- Klien dapat

mengetahui

gambaran akibat

dari prilakunya

dalam mengatasi

masalah dan

mengetahui cara

yang lebih

konstruktif dalam

berespon.

 - Bicarakan akibat yang

ditimbulkan dari cara yang

dilakukan klien dalam

mengatasi masalahnya dan

bersama klien menyimpulkan

akibat dari cara yang telah

digunakan

Page 28: LP Mencintai Fix Word 2003

5 Klien mendapat

dukungan

keluarga dalam

penggunaan

perilaku yang

konstruktif dan

dalam berinteraksi

dengan orang lain.

-Untuk

meningkatkan

kerjasama dalam

merawat klien

- Agar keluarga

memiliki

pengetahuan yang

cukup di dalam

merawat klien

- Meningkatkan

motivasi dan

pengetahuan

keluarga dalam

merawat klien.

·  - Bina hubungan saling percaya

dengan keluarga

- Identifikasi kemampuan

keluarga dalam merawat klien

dan jelaskan peran serta

keluarga dalam merawat klien

- Dorong klien untuk

meningkatkan komunikasi

dengan klien dan cara-cara

melakukan pendekatan pada

klien.

6 Klien mau

mencari bantuan

pada saat timbul

dorongan yang

dapat

membahayakan

dirinya

-Untuk

menentukan

intervensi dalam

mencegah tindakan

klien yang

merugikan dirinya

sendiri dan orang

lain

-Mencegah

terjadinya tindakan

yang dapat

mencederai klien.

· - Tanyakan pada klien apakah

pernah mencoba untuk

mencederai diri sendiri atau

orang lain

- Ciptakan lingkungan yang

aman bagi klien dengan

menyingkirkan benda – benda

yang dapat membahayakan

dirinya dan lingkungan

7 Klien dan

keluarga

- Agar klien dan

keluarga

·  - Jelaskan jenis obat yang

didapat oleh klien pada klien

Page 29: LP Mencintai Fix Word 2003

mengetahui dan

dapat

menggunakan

obat dengan benar

dan tepat.

mengetahui obat

yang didapat dan

tidak salah dalam

meminumnya

- Agar pengobatan

efektif dan

mencegah

kesalahan minum

obat

dan keluarga dan cara

minumnya

- Diskusikan tentang manfaat

minum obat, keteraturan minum

obat dan prinsip yang benar

dalam minum obat

Diagnosa : Depresi berhubungan dengan harga diri rendah

No

Tujuan Umum :

Klien dapat mengembangkan cara-cara adaptif dalam berespon terhadap

perasaan sedih yang dialami

Tujuan Khusus Rasionalisasi Tindakan

1 Klien dapat

membina

hubungan saling

percaya

- Hubungan saling

percaya dapat

meningkatkan dan

membuat klien

terbuka pada klien

-Dapat mengurangi

beban perasaan

klien

-Dengan

memperhatikan

kebutuhannya,

klien akan merasa

·  - Bina hubungan saling

percaya : beri salam, panggil

nama klien, berjabat tangan

dengan klien, jelaskan kontrak

yang dibuat dengan klien rasa

aman dan empati

- Dorong dan beri kesempatan

klien untuk mengungkapkan

perasaannya

- Perhatikan kebutuhan klien

Page 30: LP Mencintai Fix Word 2003

masih ada yang

mau peduli

terhadapnya.

2 Klien mampu

mengungkapkan

hal-hal positif

dalam dirinya.

- Klien mengetahui

kelebihan dan

kekurangannya

- Identifikasi hal-

hal positif dalam

diri klien dapat

meningkatkan

harga diri klien

-Diharapkan

dengan mengubah

sifat yang negatif

dalam diri klien

sehingga dapat

meningkatkan

harga dirinya dan

mencegah dampak

yang tidak

diinginkan

-Dengan penguatan

yang positif dapat

meningkatkan

harga diri klien dan

klien merasa

dihargai atas

keberhasilannya.

·  - Diskusikan hal positif dan

negatif dalam diri klien

- Bantu klien

mengidentifikasikan hal-hal

positif dalam dirinya

- Diskusikan tentang rencana-

rencana untuk mengubah hal-hal

dalam diri klien yang bersifat

negatif

- Berikan pujian dan penguatan

positif bila klien berhasil

melakukannya.

3 Klien dapat

mengikuti

-Memberikan

kesempatan klien

- Kaji dan diskusikan aktivitas

yang tepat untuk klien

Page 31: LP Mencintai Fix Word 2003

aktivitas terapi

dan tugas-tugas

sesuai

kemampuannya.

untuk ikut

merumuskan

sesuatu yang dapat

meningkatkan

harga diri klien

- Aktivitas yang

sesuai dengan

kemampuan klien

dapat

meningkatkan

kemungkinan

untuk berhasil

-Dapat

meningkatkan

motivasi klien

untuk

melaksanakan

tugasnya

- Kesuksesan klien

dalam melakukan

aktivitas dapat

meningkatkan

harga diri klien

- Beri aktivitas yang sesuai

dengan kemampuan klien

- Beri dorongan dan dukungan

bila klien menghadapi rasa takut

terhadap kegagalan dalam

mengikuti terapi dan

melaksanakan tugasnya

- Beri pengakuan atas kerja

keras dan penguatan positif

terhadap uasaha yang

dilakukannya.

2. Mania

Diagnosa : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Tujuan : Klien akan mengkonsumsi makanan dan diantaranya

makanan kecil untuk memenuhi anjuran harian.

Intervensi Rasional

Page 32: LP Mencintai Fix Word 2003

1. - Mengikuti atau berjalan bersama

klien selama makanan diberikan.

2. - Berikan klien makanan tinggi

protein, tinggi kalori, mengandung

zat-zat gizi dan minuman-minuman

yang dapat dikonsumsi sambil jalan

3.   Pertahankan cataan yang akurat

mengenai jumlah masukan, haluaran

dan kalori

4.  - Kolaborasi dengan ahli gizi,

tentukan jumlah kalori yang

dibutuhkan

5. - Berikan suplemen vitamin dan

mineral sesuai program terapi

pengobatan

1.   - Kehadiran individu yang

dipercayai dapat memeberikan rasa

aman dan menurunkan agitasi

2.  - Karena keadaan hiperaktif, klien

mengalimi kesukaran duduk agak

lama untuk makan.

- Kemungkinanya adalah lebih besar

bahwa ia akan mengkonsumsi

makanan dan minuman yang dapat

dibawa-bawa dan dimakan dengan

hanya sedikit usaha.

3.   - Informasi ini dibutuhkan untuk

membuat suatu pengkajian nutrisi

yang akurat dan untuk

mempertahankan keamanan klien

4.  - Untuk menentukan pemberian

nutrisi yang adekuat sesuai dengan

kebutuhan klien dan untuk

5.  meningkatkan status nutrisi.

Diagnosa : Risiko tinggi terhadap cedera

Tujuan : Klien tidak akan terlalu lama memperlihatkan pergerakan

yang mengakibatkan potensial cidera selama 24 jam dengan

pemberian obat-obat penenang

Intervensi Rasional

1.  - Singkirkan benda-benda dan zat-zat 1.   - Rasionalitas klien rusak dan pasien

Page 33: LP Mencintai Fix Word 2003

yang berbahaya dari lingkungan

sekitar klien.

2.   - Berikan jadwal kegiatan yang

terstruktur yang mencakup

menentukan waktu istirahat tersebut.

3.  - Kurangi stimulus lingkungan,

berikan linkungan pribadi jika

memungkinkan sinar lampu yang

lembut, tingkat kebisingan yang

rendah

4.    - Batasi aktifitas-aktifitas

kelompok. Bantu klien mencoba

untuk menetapkan satu atau dua

hubungan yang akrab

5.  - Kolaborasi dengan tim kesehatan

lain untuk pemberian obat penenang

dapat saja secara tidak hati-hati

membahayakan dirinya

2.  - Jadwal yang terstruktur memberikan

rasa aman untuk klien dalam

3 keadaan hiperaktif, klien sangat

mudah bingung, dan berespon

terhadap stimulus yang sangat

sedikitpun secara berlebihan

4.   - Kemampuan klien untuk

berinteraksi dengan orang lain rusak.

Pasien merasa lebih aman dengan

hubungan satu per satu yang tetap

setiap saat.

5.   - Untuk menghilangkan agitasi dan

hiperaktifitas dengan segera.

Diagnosa : Kerusakan interaksi sosial.

Tujuan : Menurunkan resiko menganiaya diri sendiri dan orang lain

Intervensi Rasional

1. - Alihkan perilaku aniaya dengan

menyalurkan fisik secara rasa

permusuhan klien

2.

2. - Jika klien tidak tenang dengan cara

1.     - Latihan fisik adalah suatu cara

yang aman dan efektif untuk

menghilangkan ketegangan yang

terpendam

2.   - Kegiatan ini dapat bermanfaat

Page 34: LP Mencintai Fix Word 2003

“menghentikannya” dengan suara

keras dll gunakan pembatas mekanik

sesuai kebutuhan

3. - Pertahankan dan perlihatkan sikap

yang menenangkan untuk klien

4. - Apa bila klien diikat observasi

setiap 15 menit (atau menurut

kebijakan institusi)

untuk mencegah klien menganiaya

diri sendiri atau orang lain

3. - Ansietas merupakan hal yang

menular dan dapat ditransmisikan

dari staf kepada klien

4.

- Memastikan sirkulasi keekstermitas

tidak membahayakan dan

meminimalkan resiko cedera pada

klien

3. Resiko Kesepian (Isolasi Sosial)

NO. INTERVENSI

1. Identifiksi faktor penyebab dan

penunjang

2. Kurangi atau singkirkan faktor

penyebab atau penunjang

3. Tingkatkan interaksi social a. Bantu individu yang mengalami

proses kehilangan ketika ia melalui

proses berduknya

b. Validasi kenormalan berduka

c. Beri dorongan individu untuk

membicarakan perasaan

kesepiannya dan mengapa

perasaan tersebut ada

d. Kerahkan sistem pendukung

Page 35: LP Mencintai Fix Word 2003

tetangga dan temna-teman individu

e. Bicarakan pentingnya kualitas

social ketimbang besarnya jumlah

interaksi

f. Rujuk pada penyuluhan

keterampilan social

g. Tawarkan umpan balik tentang

bagaimana individu menawarkan

diri pada orang lain

4. Kurangi hambatan kontak sosial a. Tentukan ketersediaan transportasi

dalam komunitas ( umum, yang

berhubungan dengan tempat

ibadah dan volunter)

b. Tentukan apakah individu harus

diajarkan bagaimana mengubah

transportasi

c. Identifikasi aktivitas yang

membantu mempertahankan

individu agar tetap sibuk terutama

selama periode tingggi resiko

kesepian

d. Bantu mengembangkan alternative

komunikasi pada individu dengan

gangguan kemampuan sensoris

(misal, memasang telepon dengan

amplifien kemudian lihat hambatan

komunikasi)

e. Bantu penatalaksanaan masalah

estetika

Page 36: LP Mencintai Fix Word 2003

DAFTAR PUSTAKA

A.Aziz Alimuh H.2009.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan

Proses Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika

Carpenito, Lynda Jual &Moyet.2012.Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi

13.Jakarta:EGC

Hawari, Dadang. 2001. Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia.

Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Keliat, Budi Anna. 2006. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Nanda Internasional.2012.Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-

2014.Jakarta:EGC

Stuart, G. W., dan Sundeen, S. J. 1995. Principles and Practice of Physiciatric Nursing. St. Lois : Mosby Year Book. Inc.S.

Denpasar, ………………….2015

Mengetahui Mahasiswa

Pembimbing Praktik

(............................................................) (Ni Nym. Diah Vitri Pradnyaningrum)

NIP. NIM. P07120214029

Page 37: LP Mencintai Fix Word 2003

Mengetahui

Pembimbing Akademik

(.................................................................................)

NIP.