Melestarikan Jamu, Mencintai Budaya Indonesia (Juara 1 Lomba...

Memandang dari Kampus | Melestarikan Jamu, Mencintai Budaya Indonesia (Juara 1 Lomba Blog Jamu Biofarmaka)Copyright Murtiyarini . [email protected]://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2013/10/17/melestarikan-jamu-mencintai-budaya-indonesia-juara-1-lomba-blog-jamu-biofarmaka/

Melestarikan Jamu, Mencintai Budaya Indonesia(Juara 1 Lomba Blog Jamu Biofarmaka)

page 1 / 117


page 2 / 117


Jamu, Budaya Bangsa dari Masa ke Masa

page 3 / 117


Sebagai orang Indonesia tulen, sejak kecil saya sudah mengenal jamu. Saya paling

suka jamu beras kencur, karena rasanya yang enak. Menjelang remaja saya

page 4 / 117


berkenalan dengan jamu kunyit asem, jamu sinom, jamu gopyokan dan lain

sebagainya. Jamu-jamu banyak ragamnya, dari yang seger, asem, manis sampai

page 5 / 117


pahit. Saya minum jamu dalam frekuensi yang wajar saat diperlukan, tidak setiap

hari. Bukan tidak mencintai jamu, tetapi lebih karena alasan medis yang saya

page 6 / 117


pahami.

page 7 / 117


Entah sejak kapan jamu tercipta dan siapa penemunya tidak ada yang tahu. Yang

pasti, jamu adalah warisan budaya bangsa, buah karya dan karsa bangsa Indonesia

page 8 / 117


yang manfaatnya bagi kesehatan dan kecantikan telah dirasakan berabad-abad

lamanya.

page 9 / 117


Jamu adalah budaya Indonesia sejati. Buktinya, jamu menjadi minuman berbagai

kalangan. Sudah menjadi pemandangan sehari-hari, seorang perempuan

page 10 / 117


memanggul bakul berisi botol-botol berisi jamu. Perempuan tersebut dikenal

dengan nama akrab mbak jamu, sedangkan jualannya dikenal sebagai jamu

page 11 / 117


gendong. Si Mbak Jamu menggendong jamunya menyusuri jalan, menawarkan

jamu ke pelanggannya. Konsumennya dari bapak-bapak, ibu-ibu sampai anak-anak.

page 12 / 117


Mbak Jamu biasanya jual pagi hingga siang hari sampai jamu dalam bakul gendong

habis. Seiring waktu, mbak jamu semakin kreatif mengganti bakul gendongan

page 13 / 117


dengan gerobak dorong atau sepeda. Namun begitu, nama jamu gendong masih

lebih populer dibanding jamu gerobak atau jamu sepeda.

page 14 / 117


Mbak Jamugendonglanggananku

page 15 / 117


page 16 / 117


Jamu juga dijual di kedai, depot dan kios jamu. Jamu yang dijual di kios jamu

berbeda konsumennya dengan jamu gendong. Jamu di kios jamu konsumennya

page 17 / 117


kebanyakan bapak-bapak yang memerlukan jamu untuk menjaga staminanya. Kios

jamu biasanya buka dari siang hingga malam hari.

page 18 / 117


Ada juga jamu yang bisa dikonsumsi kapan saja dan lebih praktis, serta higienis,

yaitu jamu kemasan. Jamu kemasan diproduksi oleh produsen atau pabrik jamu

page 19 / 117


dalam jumlah besar. Kemudian didistribusikan ke toko, supermarket, termasuk juga

di distribusikan ke kedai jamu. Bahkan sebagian mbak jamu juga membawa jamu

page 20 / 117


kemasan sesuai permintaan konsumen.

page 21 / 117


Bentuk jamu juga tidak lagi cair. Jamu saat ini dikemas dalam bentuk pil, tablet,

serbuk atau permen yang memudahkan untuk disimpan, dibawa dan dikonsumsi.

page 22 / 117


Jajaran jamukemasan disupermarket

page 23 / 117


page 24 / 117


Dari rakyat jelata hingga para bangsawan sudah meminum jamu sejak dulu. Jamu

tidak mengenal kasta. Orang yang masuk angin meminum jamu anti masuk angin,

page 25 / 117


yang berbahan utama jahe, dan bahan tambahan bervariasi seperti adas, ginseng,

cabe jawa atau mint, tergantung ketersediaan bahan dan selera peramunya. Orang

page 26 / 117


yang diare meminum jamu daun jambu biji dicampur kunyit.

page 27 / 117


Di era modern ini, jamupun mengalami modernisasi. Jamu dikemas secara menarik

dan ekslusif, serta didistribusikan ke outlet-outlet di pusat perbelanjaan mewah.

page 28 / 117


Dua perusahaan kosmetik raksasa di Indonesia yang berbasis ramuan tradisional

untuk kesehatan dan kecantikan, yaitu Sari Ayu dan Mustika Ratu memiliki outlet di

page 29 / 117


sejumlah lokasi. Selain itu, pada jamuan-jamuan mewah berbagai acara seminar

atau undangan resmi, saya beberapa kali menemukan bandrek, beras kencur dan

page 30 / 117


wedang jahe sebagai pilihan minuman hangat. Ini menjadi bukti bahwa jamu

mengalami perkembangan sesuai jaman.

page 31 / 117


Apapun itu, jamu tetaplah jamu, ramuan berbahan dasar tumbuhan dan hewan

yang berguna untuk menjaga kesehatan, mencegah penyakit dan sebagian bisa

page 32 / 117


menyembuhkan penyakit, hasil cipta dan karsa nenek moyang yang kini menjadi

budaya bangsa Indonesia.

page 33 / 117


Adalah kabar baik bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan resmi

mengajukan jamu sebagai warisan budaya dunia karya bangsa Indonesia agar

page 34 / 117


mendapat pengakuan dari UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan

Kebudayaan PBB). Upaya ini adalah langkah awal dan masih membutuhkan

page 35 / 117


perjuangan dari segenap bangsa Indonesia.

page 36 / 117


Mendukung jamu go international

page 37 / 117


Terkait pengajuan jamu sebagai warisan budaya dunia, selayaknya sebagai bagian

bangsa kita mendukung pelestarian jamu.

page 38 / 117


Apa yang bisa kita lakukan untuk melestarikan jamu?

page 39 / 117


(1) Bangga menyebut kata jamu

page 40 / 117


Jamu adalah ramuan kesehatan khas Indonesia. Kata jamu akhir-akhir ini menjadi

rancu dengan kata Herbal, padahal ada jamu yang terbuat dari bahan hewani. Para

page 41 / 117


budayawan dan cendikia diharapkan mampu membuat deskripsi Jamu secara

nasional. Untuk itu perlu inventarisasi jenis-jenis jamu yang ada di Indonesia

page 42 / 117


sehingga memperkuat landasan kekayaan jamu. Kita patut bangga memiliki

keragaman jenis jamu di tiap daerah di Nusantara. Ada jamu Jawa, jamu Sunda,

page 43 / 117


jamu Aceh, jamu Madura, jamu Bali, jamu Papua dan lain sebagainya.

page 44 / 117


Ada baiknya kita mengetahui kedudukan jamu dalam bidang farmasi. Jamu berbeda

dengan fitofarmaka dan obat herbal. Dalam hal standarisasi medis, kedudukan

page 45 / 117


jamu berada dibawah fitofarmaka dan herbal karena jamu belum terukur

kandungannya dan masih sedikit pembuktian ilmiah terhadap manfaat jamu.

page 46 / 117


Namun begitu, jamu memenuhi kriteria aman, khasiatnya terbukti secara empiris

dan memenuhi persyaratan mutu.

page 47 / 117


Pendapat saya, ketika jamu telah diketahui unsur kimiawi bahan dasar, komposisi,

dosis penggunaannya dan manfaat secara ilmkah, Jamu tidak serta merta berubah

page 48 / 117


nama menjadi fitofarmaka atau herbal. Tetaplah menyebut ramuan kesehatan

Indonesia dengan kata "Jamu"

page 49 / 117


(2) Menghargai penemuan jamu baru

page 50 / 117


Dengan kekayaan dan keragaman sumber daya alam di Indonesia, selalu

membuka peluang ditemukannya khasiat baru dari sebuah tanaman. Hal ini

page 51 / 117


mengarah pada jenis ramuan baru yang kemudian diperkenalkan kepada

masyarakat. Masalahnya, bagaimana ramuan baru ini diberi nama? Jamu atau

page 52 / 117


herbal atau lainnya? Apakah memungkinkan ramuan baru tersebut diberi nama

jamu dan disejajarkan dengan jamu-jamu yang telah ada sebelumnya?

page 53 / 117


Akhir-akhir ini pertambahan ramuan herbal meningkat , namun tidak dinamai

dengan kata Jamu. Jika ingin jamu lestari, namanya tidak tenggelam oleh kata

page 54 / 117


herbal, maka diperlukan kesadaran dan keterbukaan kita pada penemuan jamu

baru dan penamaannya. Saya pikir tidak ada salahnya jika ditemukan jamu baru

page 55 / 117


bernama "lempuyang millenium" atau "segerwaras 21". Tentu hal ini harus diatur

oleh Kementerian Kesehatan dan dibantu oleh lembaga riset, sertifikasi dan hukum

page 56 / 117


yang diberi kewenangan.

page 57 / 117


(3) Sertifikasi mutu, sosialisasi dosis, manfaat dan efek samping jamu

page 58 / 117


Sebagai produk konsumtif untuk keperluan kesehatan sudah selayaknya jamu

melalui uji standarisasi mutu terkait kebersihan dan keamanan pangan. Konsumen

page 59 / 117


perlu tahun info sebenar-benarnya tentang manfaat jamu, tidak dilebih-lebihkan.

Salah satu yang perlu ditekankan adalah informasi manfaat bahwasanya lebih

page 60 / 117


banyak jamu yang berguna sebagai penjaga stamina dan pencegah penyakit, dan

lebih sedikit varian jamu sebagai penyembuh penyakit. Apalagi penyakit yang

page 61 / 117


membutuhkan obat bereaksi cepat seperti aspirin atau parasetamol, sudah jelas

jamu tidak bekerja seperti demikian.

page 62 / 117


Selain itu, produsen jamu tradisional perlu mendapatkan pendidikan tentang

kebersihan, komposisi dan metode penjualan. Para penjual jamu gendong harus

page 63 / 117


benar-benar disiplin menjaga kebersihan dan keamanan produknya, menjaga

kepercayaan konsumen dengan tidak memberikan campuran obat-obatan kimia ke

page 64 / 117


dalam jamu sehingga menimbulkan efek manjur namun menipu. Para pelaku

industri jamu harus dapat memberikan informasi setepat mungkin tentang jamu

page 65 / 117


yang dijualnya kepada konsumen. Semua perilaku buruk yang mencemarkan citra

jamu harus dieliminasi.

page 66 / 117


Siapa yang bertanggungjawab terkait edukasi produsen dan penjual? Tentunya

jajaran Kementerian Kesehatan dibantu oleh lembaga kesehatan dan lembaga riset.

page 67 / 117


Pada jamu-jamu kemasan sebagian telah disebutkan dosis penggunaan dan

komposisi bahan. Jamu kemasan diberi logo "jamu" pada bagian kiri atas kemasan.

page 68 / 117


Logo ini berfungsi sebagai petunjuk konsumen dan membedakan dengan kemasan

obat kimia.

page 69 / 117


Logo jamu padajamu kemasan

page 70 / 117


page 71 / 117


(4) Mengkonsumsi jamu secara proporsional

page 72 / 117


Setelah tahu manfaat dan efek samping jamu, konsumen mempunyai pilihan.

Semakin banyak informasi yang didapat, semakin banyak konsumen terbantu untuk

page 73 / 117


menentukan pilihan yang tepat.

page 74 / 117


Jamu dalam perannya sebagai penjaga stamina yang menunjang kesehatan secara

keseluruhan, selayaknya dikonsumsi dalam jumlah yang tepat. Jamu membawa

page 75 / 117


manfaat jika dikonsumsi sesuai aturan, namun akan membawa efek samping

apabila dikonsumsi berlebih. Azas ini menyerupai landasan minum obat kimia.

page 76 / 117


Bedanya, obat kimia baru akan diminum ketika seseorang sakit, sedangkan jamu

bisa dikonsumsi saat seseorang sehat karena fungsinya untuk mencegah penyakit.

page 77 / 117


Melestarikan jamu bukan berarti memperbanyak minum jamu. Munculnya efek

samping akibat kelebihan minum jamu dapat memperburuk citra jamu itu sendiri.

page 78 / 117


Tentunya ini menurunkan kepercayaan orang kepada khasiat jamu dan mengancam

kelestariannya.

page 79 / 117


Jadi, sebagai konsumen kita harus bijak. Cintai jamu dengan mengkonsumsi jamu

secara proporsional sesuai kebutuhan.

page 80 / 117


(5) Kemitraan petani jamu

page 81 / 117


Bahan baku jamu, kebanyakan tanaman akar-akaran, mudah ditanam dan bisa

dikembangkan di skala rumah tangga hingga industri. Namun jangan lengah,

page 82 / 117


jangan sampai nasib jamu seperti tempe. Ketersediaan bahan harus diupayakan

selalu ada dan harga pasar dijaga agar stabil sehingga petani terus semangat

page 83 / 117


menanam bahan jamu.

page 84 / 117


Di sini perlu peran para ilmuwan agronomis untuk membantu petani jamu agar

tanamannya bisa berproduksi maksimal dan memenuhi stadar kelayakan. Para

page 85 / 117


agronomis, baik pribadi maupun dalam naungan lembaga, dapat melakukan

kemitraan dengan petani melalui pendampingan dan bimbingan.

page 86 / 117


(6) Dukungan dari para medis

page 87 / 117


Diakui, bahwa jamu masih menjadi kontra bagi pengobatan medis karena tidak

adanya takaran yang tepat dan belum dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

page 88 / 117


Dalam upaya pelestarian jamu, para medis tidak harus menuliskan resep jamu

kepada pasiennya, namun seyogyanya juga tidak merendahkan martabat jamu.

page 89 / 117


Bagaimanapun, jamu telah banyak berjasa pada kesehatan bangsa Indonesia sejak

dahulu kala, bahkan sebelum pengobatan medis ditemukan. Jikapun ada

page 90 / 117


penemuan-penemuan negatif terkait jamu, seharusnya pemberitaan dilakukan

secara proporsional. Lebih bijak lagi jika para medis mau membantu dalam bentuk

page 91 / 117


penelitian-penelitian terkait jamu sehingga ditemukan aturan pakai yang tepat.

page 92 / 117


Pembuktian ilmiah bisa dimanfaatkan sebagai upaya mengurangi resiko dan

dampak produk jamu dan pengobatan tradisional. Tentunya pembuktian tidak

page 93 / 117


dengan sudut pandang yang memojokkan jamu. Harapannya, jamu bisa setara

dengan farmasi dalam kedudukannya bidang kesehatan. Jamu bisa menjadi tuan

page 94 / 117


rumah di negeri sendiri dan lestari.

page 95 / 117


(7) Blogger mendukung jamu

page 96 / 117


Peran blogger sebagai perwarta warga dapat membantu kampanye pelestarian

jamu. Blogger adalah gelombang kekuatan baru di dunia digital. Pesan kampanye

page 97 / 117


pelestarian jamu dapat dilakukan oleh blogger dengan menulis segala sesuatu

tentang jamu secara seimbang. Kampanye positif dalam arti menuliskan

page 98 / 117


kedudukan jamu dalam perannya di dunia kesehatan secara benar. Promosi

berlebihan tanpa mencantumkan kelebihan dan kekurangan jamu akan membuat

page 99 / 117


kepercayaan pada jamu menurun. Dan tentunya, dalam kode etik perwarta sudah

termaktub etika menulis dengan sumber berita dan informasi yang jelas sehingga

page 100 / 117


menghasilkan tulisan yang akurat dan terpercaya tentang jamu.

page 101 / 117


(8) Dukungan Lembaga Penelitian

page 102 / 117


Lembaga-lembaga penelitian sangat berperan dalam melestarikan jamu.

Biofarmaka adalah salah satu lembaga penelitian dibawah naungan Institut

page 103 / 117


Pertanian Bogor yang mengkhususkan bidang pada penelitian sumber daya biotik

untuk keperluan farmasi.

page 104 / 117


Peran biofarmaka sebagai lembaga penelitian ilmiah adalah untuk mengeksplorasi

dan meneliti prospek sumber daya alam, termasuk diantaranya bahan baku jamu.

page 105 / 117


Biofarmaka juga mengembangkan produk paten yang dibangun dari kekayaan

intelektual. Salah satu peran penting Biofarmaka adalah membuat standart

page 106 / 117


operational procedure dalam hal budidaya dan industri produk biofarmaka yang

diakui secara nasional dan international. Kemudian Biofarmaka mengkomersialkan

page 107 / 117


riset melalui sharing product dan perijinan produk serta pemetaan potensi

biofarmaka di Indonesia.

page 108 / 117


Lembaga penelitian seperti Biofarmaka bisa masuk sebagai motor, pembimbing

dan pendamping pada upaya-upaya pelestarian jamu seperti dijabarkan di atas.

page 109 / 117


Kedelapan langkah di atas adalah upaya-upaya internal dalam negeri yang bisa

membantu melestarikan jamu. Kedepannya, jamu bisa menjadi tuan rumah di

page 110 / 117


negeri sendiri dan meyakinkan UNESCO bahwa jamu layak diakui sebagai warisan

budaya dunia. Akhir kata, saya sebagai blogger berharap tulisan ini dapat memberi

page 111 / 117


masukan positif pada upaya pelestarian jamu. Lestari jamuku, jayalah budaya

bangsaku.

page 112 / 117


Referensi :

page 113 / 117


http://biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/Flyer%20BRC.pdf

page 114 / 117


http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc-article/267-development-of-partnership-mo

del-between-brc-and-farmers-of-biopharmaca-in-district-sukabumi

page 115 / 117


http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc-info/501-info-jamu-as-world-cultural-heritag

e-2013

page 116 / 117


Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Penulisan Artikel Jamu di Blog oleh "Biofarmaka

IPB"

page 117 / 117

Melestarikan Jamu, Mencintai Budaya Indonesia (Juara 1 Lomba...

Documents

Transcript of Melestarikan Jamu, Mencintai Budaya Indonesia (Juara 1 Lomba...