Tugas Mata Kuliah Geoteknik_pak Geni
Click here to load reader
-
Upload
rifki-asrul-sani -
Category
Documents
-
view
286 -
download
1
Transcript of Tugas Mata Kuliah Geoteknik_pak Geni
TUGAS MATA KULIAH GEOTEKNIK
Oleh : Rifki Asrul Sani
NPM : 140710070075
Metode RMR digunakan untuk mengevaluasi ketahanan massa batuan sebagai salah satu
cara untuk menentukan kemiringan lereng maksimum yang bisa diaplikasikan dalam hal
pembuatan terowongan. Penentuan RMR bukanlah suatu pekerjaan yang bisa dianggap
enteng karena dalam penentuan ini kita memperhitungkan beberapa faktor yang
mempengaruhi nilai RMR tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. UCS ( MPa )
Unconfined Compressive Strength.
Tabel 1. Ratings of range of unconfined compressive strength (MPa).
UCS (MPa) Rating
< 1
1 – 5
5 – 25
25 – 50
50 – 100
100 – 200
> 200
0
1
2
4
7
12
15
2. RQD ( % )
Tabel 2. Ratings of range of RQD (%)
RQD (%) Rating
25
25-50
50-75
75-90
90-100
3
8
13
17
20
Gambar 1. Contoh Pengamatan dan Perhitungan RQD pada data core
3. Joint Spacing ( M/joint atau CM/joint )
Tabel 3. Ratings of range of joint spacing (m/joint)
Joint Spacing Rating
< 6
6 – 20
20 – 60
60 – 200
> 200
5
8
13
15
20
4. Joint condition
Tabel 4. Ratings of range of joint condition
5. Ground Water Condition
Tabel 5. Ratings of groundwater condition
Condition Rating
• Soft gouge 5 mm, separated 5 mm, continuous
• Slickensided surface, gouge 5 mm,
separation 1 - 5 mm
• Slighty rough surface separation 1 mm, highly
weathered walls
• Slighty rough surface separation 1 mm, slighlty
weathered walls
• Very rough surfaces, not continuous, no separation,
unweathered walls
0
10
20
25
30
Groundwater Condition Rating
Flowing
Dripping
Wet
Damp
Completely dry
0
4
7
10
15
6. Joint Condition Relating to the Slope of the Pit
Tabel 6. Ratings of joint condition relating to slope of pit
CASEVery
FavorableFavorable Fair Unfavoruable
Very
unfavourable
PLANAR
TOPPLING
P/T
>30O
0.15
30O – 20O
0.40
20O – 10O
0.70
10O – 15O
0.85
<10O
1.00
PLANAR
TOPPLING
P/T
<20O
0.15
1.00
20O – 30O
0.40
1.00
30O – 35O
0.70
1.00
35O – 45O
0.85
1.00
>45O
1.00
1.00
PLANAR
TOPPLING
P/T
>10O
<110O
0.40
10O – 0O
110O -120O
-6
0O
>120O
-25
0O- (-10O)
-50
< –10O
-60
7. Method of Excavation
Tabel 7. Rating of adjustment factor for method of excavation
Method of Excavation Adjustment Factor
Natural Slope
Presplitting
Smooth Blasting
Normal Blasting
Deficient Blasting
Mechanical Excavation
F4 = + 15
F4 = + 10
F4 = + 8
F4 = 0
F4 = - 8
F4 = 0
8. Total Rating to Determine the Class Itself
Tabel 8. Rock mass description based on RMR value
CLASS
NO.
V IV III II I
RMR 0-20 21-40 41-60 61-80 81-100
Description Very bad Bad Normal Good Very good
Stabillity Fully Instable Partially Stable Fully stable
Instable stable
Failures Big planar or
soil – like
Planar or big
wedges
Some joint
or many
wedges
Some block None
Support Re-
excavation
Important
correction
Systematic Occasional None
Tabel 9. Parameter Klasifikasi dan Pembobotanya
Tabel 10. Arti dari Kelas RMR untuk Perencanaan Terowongan
Selain metode RMR juga digunakan metode SMR untuk penentuan nilai kemiringan
lereng, SMR adalah nilai sudut kemiringan lereng maksimum massa batuan yang berada
dalam kondisi stabil dan nilainya ditentukan dari nilai RMR-nya. Prosedur perhitungan SMR
dengan berdasarkan RMR dengan menggunakan beberapa rumus berikut :
1. Laubscher ( 1975 )
Dengan tabel pengklasifikasian:
RMR SMR (o)
80 –100 75
60 – 80 65
40 – 60 55
20 – 40 45
00 - 20 35
2. Romano ( 1980 )
Dengan formula yang berlaku yaitu:
SMR = RMR – (F1 x F2 x F3) + F4 ;F4 = 0
3. Hall ( 1985 )
Dengan formula yang digunakan yaitu:
SMR = 0.65 RMR + 25
4. Orr ( 1992 )
Dengan formula:
SMR = 35 ln RMR - 71
Formasi Tanjung di sekitar lokasi lubang bor di Sayuna Pit terdiri dari sandstone,
siltstone dan lapisan mudstone dengan dengan lapisan batubara. Strike dan Dip dari
perlapisan antara N 350 E sampai N 500 E dan 120 sampai 150. Formasi ini lapuk menjadi
residual soil dari variasi tingkat pelapukan, dari mulai Silghty Weathered (SW) sampai
Moderately Weathered (MW). Kemudian yang dekat dengan permukaan adalah Highly
Weathered (HW). Tebal dari permukaan batuan yang lapuk dalam lubang bor AW-1 dan
AW-3 adalah 10,74 dan 23,32 meter, dan AW-2 batuan lapuk tidak ditemukan karena lubang
bor di tempat batu buangan menutupi penggalian pit. RMR Formasi Tanjung dalam lubang
bor AW-1, AW-2 dan AW-3 rentangnya dari 37-70, 40-50 dan29-60. Kelas masa batuan II
dan III umum, masa batuan stabil (kelas II) sampai sebagian stabil (kelas III), tapi dalam
lubang bor AW-1 dan AW-2 pada kedalaman 39,45 – 45,30 meter dan 4,75 – 27,84 meter (3
masa batuan) masuk dalam kategori kelas IV, dengan kata lain batuan tidak stabil.
Empat variasi sudut pemotongan lereng atau metode SMR dari suatu penggalian yang
meliputi masa batuan dalam lubang bor AW-1, AW-2 dan AW-3 sebagai berikut:
Drill Hole
Number
SMR-1 (0)
(Laubscher, 1975)
SMR-2 (0)
(Romano, 1983)
SMR-3 (0)
(Hall, 1985)
SMR-4 (0)
(Orr, 1992)
AW-1 45 – 65 35 – 70 48 – 71 53 – 78
AW-2 55 41 – 56 51 – 58 58 – 66
AW-3 45 – 55 29 – 60 44 – 64 47 – 72
Ketebalan 49,40 meter dan angka kohesi c = 40 kN/m2, volume unit weight = 18
kN/m3, dan sudut geser dalam = 320, sudut lerengan dari tempat batu buangan dalam drained
dan wet kondisi stabil dengan sudut tidak lebih besar dari 340 dan 320.