Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

download Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

of 16

Transcript of Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

  • 8/10/2019 Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

    1/16

    Nama : Suci R.

    Npm : 1102013281

    Sasbel:

    1. Memahami dan Menjelaskan Asam & Basa

    -Definisi-Klasifikasi

    2. Memahami dan Menjelaskan Keseimbangan Asam Basa Dalam Tubuh

    -Definisi

    -Kadar Normal (Anak & Dewasa)

    -Faktor yang mempengaruhi

    -Mekanisme Keseimbangan Asam Basa

    3.

    Memahami dan Menjelaskan Gangguan Keseimbangan

    -Definisi

    -Etiologi

    -Patofisiologi

    -Manifestasi Klinis-Pemeriksaan Penunjang

    -Tatalaksana

    Jawaban:

    1. -Definisi:

    Asam adalah sekelompok zat yang mengandung hidrogen yang mengalami disosiasi

    atau terpisah dalam larutan untuk menghasilkan Hbebas dan anion.

    Basa adalah bahan yang dapat berikatan dengan Hbebas dan menarik ion tersebutdari larutan.

    asam-basa menurut Arrhenius

    Menurut Arrhenius pada tahun 1903, asam adalah zat yang dalam air dapat

    menghasilkan ion hidrogen (atau ion hidronium, H3O+) sehingga dapat meningkatkan

    konsentrasi ion hidronium (H3O+).

    basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida sehingga dapat

    meningkatkan konsentrasi ion hidroksida.

  • 8/10/2019 Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

    2/16

    Reaksi keseluruhannya :

    H++ Cl

    -+ NH4

    ++ OH

    -NH4

    ++ Cl

    -+ H2O

    Definisi asam-basa menurut Bronsted-Lowry

    Pada tahun 1923, Bronsted dan Lowry mendefinisikan :

    Asam adalah suatu senyawa yang dapat memberikan proton (H+) Basa adalah

    suatu senyawa yang dapat berperan sebagai menerima proton (H+).

    Pada kedua contoh reaksi di atas, air dapat bertindak sebagai basa dalam larutan

    HCl dan sebagai asam dalam larutan amonia. Senyawa yang dapat bertindak sebagai

    asam dan basa disebut sebagai senyawa amfoter. Contoh lain senyawa yang bersifat

    amfoter yaitu Al2O3. Reaksi di atas menunjukkan pasangan asam-basa konjugasi.

    Pada reaksi kebalikannya, ion Cl-menerima proton dari ion oksonium (H3O+). Ion Cl-

    disebut sebagai basa dan ion oksonium (H3O+) disebut sebagai asam, sehingga HCl

    merupakan pasangan asam-basa konjugasi dari Cl

    -

    dan H2O merupakan pasanganasam-basa konjugasi dari ion oksonium (H3O+).

    Definisi asam-basa menurut Lux-Flood

    Sistem asam-basa Lux-Flood merupakan sistem asam-basa dalam larutan

    nonprotik yang tidak dapat menggunakan definisi Bronsted-Lowry. Contohnya, pada

    temperatur leleh suatu senyawa anorganik yang cukup tinggi reaksinya sebagai

    berikut:

    basa (CaO) adalah pemberi oksida

    asam (SiO2) adalah penerima oksida

    Sistem Lux-Flood terbatas pada sistem lelehan oksida, namun merupakan aspek

    anhidrida asam-basa dari kimia asam- basa yang sering diabaikan.

  • 8/10/2019 Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

    3/16

    Basa Lux-flood adalah suatu anhidrida basa.

    Sedangkan asam Lux-Flood adalah suatu anhidrida asam.

    Karakterisasi oksida logam dan non logam menggunakan sistem tersebut

    bermanfaat dalam industri pembuatan logam.

    Definisi asam-basa menurut sistem pelarut (solvent)

    Definisi ini diterapkan pada pelarut yang dapat terdisosiasi menjadi kation dan

    anion (autodisosiasi).

    Asam adalah suatu kation yang berasal dari reaksi autodisosiasi pelarut yang dapat

    meningkatkan konsentrasi kation dalam pelarut.

    Basa adalah suatu anion yang berasal dari reaksi autodisosiasi pelarut yang dapat

    meningkatkan konsentrasi anion pelarut.

    Secara umum, reaksi autodisosiasi dapat dituliskan :

    Asam sulfat meningkatkan konsentrasi ion hidronium dan merupakan asamnya.Konsep asam-basa sistem pelarut adalah kebalikan dari reaksi autodisosiasi.

    Contoh :

    Secara umum :

  • 8/10/2019 Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

    4/16

    Perbandingan reaksi netralisasi asam-basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry

    dan sistem pelarut.

    (Ratna dkk,2010) http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-

    smk/kelas_xi/definisi-asam-dan-basa/

    -Klasifikasi:

    ASAM:

    Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam organic dan

    asam anorganik. Asam organic umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyakterdapat di alam. Sedangkan asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan

    korosif. Karena sifat itulah, asam-asam anorganik banyak digunakan diberbagai

    kebutuhan manusia.

    Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:

    Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya(asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya).

    Kekuatan asam dari seluruh asam kuat sama besar (efek perataan) dalam pelarut

    air, walaupun kemampuan untuk menyumbangkan hidrogen berbeda.

    Kesetimbangan reaksi asam kuat bergerak ke arah kanan (=1)

    Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam

    larutannya (hanya terionisasi sebagian)

    Asam lemah jika perpindahan ion hidrogen ke air tidak berlangsung sampai

    selesai (mencapai kesetimbangan)

    Asam lemah merupakan elektrolit lemah. Asam lemah menghasilkan sifat

    koligatif yang lebih kecil daripada asam kuat.

    Reaksi kesetimbangan asam lemah: HA(aq) + H2O(l) H3O + (aq) + A-(aq)

    Rumus Kesetimbangan: [H3O+] [A-]= Ka[HA]

    Sifat-sifat asam:

    o Mempunyai rasa asam dan bersifat korosif.

    o

    Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi kertas lakmus merah.

    o Menghantarkan arus listrik

    o Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen

    o Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air.

    o Memiliki pH kurang dari 7 (pH < 7).

    Berdasarkan bentuknya:

    Asam Kuat

    HCl - Asam klorida

    HNO3- Asam nitrat

    H2SO4- Asam sulfatHBr - Asam bromida

    http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/definisi-asam-dan-basa/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/definisi-asam-dan-basa/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/definisi-asam-dan-basa/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/definisi-asam-dan-basa/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/definisi-asam-dan-basa/
  • 8/10/2019 Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

    5/16

    HI - Asam iodida

    HClO3- Asam klorat

    HClO4- Asam perklorat

    Asam Lemah

    CH3COOH - Asam Asetat

    HF - Asam FluoridaHNO2 - Asam Nitrit

    C6H5COOH - Asam benzoat

    HCN - Asam Sianida

    HCOOH - Asam Format

    C6H8O6 - Asam Askorbat (Vitamin C)

    C6H5OH - Fenol

    Asam-asam yang berasal dari proses metabolisme:

    o Asam volatil adalah asam yang mudah menguap, dapat berubah bentuk

    menjadi bentuk cair maupun gas. Asam volatil merupakan hasil akhir dari met

    abolismeasam amino, lemak dan karbohidrat.Contoh: karbondioksida, asam karbonat

    o Asam nonvolatil adalah asam yang tidak mudah menguap, tidak dapat

    berubah bentuk menjadi gas untuk diekskresi oleh paru-paru, tapi harus

    dieksresikan olehginjal.

    Contoh: asam organik, asam nonorganik

    BASA:

    Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik.

    Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maagh (antacid) dan sabun

    serta deterjen mengandung basa. Menurut Arhenius, basa adalah senyawa yang dalam

    air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-). Jadi, pembawa sifat basa adalah ion OH-

    Basa arhenius merupakan hidroksida logam, dan dapat dirumuskan sebagai M(OH)x

    dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut M(OH)x (aq) M+

    (aq)+ xOH-

    Jumlah ion OH-yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.

    Menurut Bronsted Lowry, basa adalah spesi yang menerima proton pada suatu reaksi

    pemindahan proton. Basa dapat menetralisasi asam (H+

    ) sehingga dihasilkan air(H2O).

    Pengelompokan Basa:

    Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu:

    Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar.

    Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contoh: Natrium hidroksida,

    Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida.

    Kekuatan basa dari seluruh basa kuat sama besar (efek perataan) dalam pelarut air,

    walaupun kemampuan untuk menyumbangkan OH-berbeda.

    Kesetimbangan reaksi basa kuat bergerak ke arah kanan (=1)

  • 8/10/2019 Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

    6/16

    Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OHdalam jumlah kecil.

    Contoh: ammonia.

    Basa lemah bereaksi dengan air untuk menghasilkan OH-

    Jumlah ion yang dihitung [OH-].

    Kb dari basa lemah lebih kecil dari 1 dan semakin lemah suatu basa, semakin kecil

    nilai K b-nya.

    Sifat-sifat Basa:

    o Rasanya pahit dan berlendir

    o Semua basa berwujud padat, kecuali NH4OH (ammonium hidroksida)

    o Semua basa sukar larut dalam air kecuali NaOH, KOH, NH4OH, Ca(OH2) & Ba

    (OH)2

    o Basa yang mudah larut dalam air dan dapat menghantarkan arus listrik disebut zat

    elektrolit. Basa tersebut terionisasi menghasilkan ion logam (kation) dan ion OH -

    (anion)

    o Basa dapat mengubah warna kertas lakmus menjadi biru

    o

    Basa dapat bereaksi dengan asam membentuk garam, ini disebut penetralan.

    Berdasarkan Bentuknya:

    Basa Kuat

    LiOH - Litium hidroksida

    NaOH - Atrium hidroksida

    KOH - Kalium hidroksida

    Ca(OH)2- Kalsium hidroksida

    RbOH - Rubidium hidroksida

    Sr(OH)2- Stronsium hidroksida

    CsOH - Secium hidroksida

    Ba(OH)2- Barium hidroksida

    Basa Lemah

    C2H5NH2 - Etil Amina

    CH3NH2 - Metil Amina

    NH3 - Amonia

    C5H5N - Piridina

    C6H5NH2 - Anilina

    C8H10N4O2 - Kafeina

    CO(NH2)2 - Urea

    Asam dan basa bersumber dari:Produksi karbondioksida (C) oleh sel-sel jaringan. C berikatan dengan air (terutama

    sel darah merah) untuk membentuk asam karbonat (C) yang terurai menjadi ion-ion

    hidrogen. Asam anorganik yang dihasilkan selama penguraian hidrogen. Asam

    hidrogen yang dihasilkan dari metabolisme perantara. Sebagian besar ion hidrogen

    yang dihasilkan merupakan produk sampingan atau produk akhir dari proses

    katabolisme sempurna karbohidrat, lemak dan protein. (http//belajarkimia.com/oleh

    Harthadinajha, diambil pada 12 Maret 2010)

  • 8/10/2019 Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

    7/16

    2. -Definisi:Keseimbanganasam-basa adalah mekanisme yang digunakan tubuh untuk menjaga

    cairan ke tingkat netral (tidak asam atau basa) sehingga tubuh dapat berfungsi dengan

    baik. Keseimbangan asam-basa adalah keseimbangan ion [H+]. Suatu keadaan

    dimanakonsentrasi ion Hyang diproduksi setara dengan kosentrasi ion Hyang di

    keluarkanoleh sel. Pada proses kehidupan keseimbangan asam pada tingkat molekularumumnya berhubungan dengan asam lemah dan basa lemah, begitu pula pada tingkat

    kosentrasinyaion Hatau ion OH yang sangat lemah. Pengaturan keseimbangan asam

    basa diselenggarakan melalui koordinasi dari tigasistem, yaitu sistem buffer, sistem

    paru dan sistem ginjal. Prinsip pengaturankeseimbangan asam-basa oleh sistem buffer

    adalah menetralisir kelebihan ion H+, bersifat temporer, dan tidak melakukan

    eliminasi. Proses eliminasi dilakukan oleh paru dan ginjal. Mekanisme paru dan ginjal

    dalam menunjang sekresi, ekskresi, dan absorpsiion hidrogen dan bikarbonat serta

    membentuk buffer tambahan (fosfat, ammonia)Untuk jangka panjang, kelebihan asam

    atau basa dikeluarkan melalui ginjal dan paru, sedangkan untuk jangka pendek, tubuh

    dilindungi dari perubahan pH dengan sistem buffer. Mekanisme buffer tersebut

    bertujuan untuk mempertahankan pH darah antara7.35-7.45.

    -Kadar Normal (Anak & Dewasa)

    Na+

    Dewasa: 135-145 mEq/L

    Anak: 135-145 mEq/L

    Bayi: 134-150 mEq/L

    K+

    Dewasa: 3,55,0 mEq/L

    Anak: 3,65,8 mEq/L

    Bayi: 3,65,8 mEq/L

    Cl-

    Dewasa: 95105 mEq/L

    Anak: 98110 mEq/L

    Bayi: 95110 mEq/L

    Bayi baru lahir: 94112 mEq/L

    Ca

    Dewasa: 911 mg/dl (serum)Anak: 911,5 mg/dl

    Bayi: 10 - 12 mg/dl

    (infolaboratoriumkesehatan.wordpress.com)

    -Faktor yang Mempengaruhi

    Konsentrasi ion hidrogen [H+]

    Konsentrasi ion bikarbonat [HCO3-]

    pCO2

    http://kamuskesehatan.com/arti/asam/http://kamuskesehatan.com/arti/basa/http://kamuskesehatan.com/arti/basa/http://kamuskesehatan.com/arti/asam/
  • 8/10/2019 Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

    8/16

    -Mekanisme Keseimbangan Asam BasaKeseimbangan asam basa adalah keseimbangan ion hidrogen, keseimbangan antara

    ion [H+] bebas dan [HC] dalam cairan tubuh sehingga pH darah 7,357,45 atau

    keseimbangan tubuhyang harus dijaga kadar ion [H+] bebas dalam batas normal

    maupun pembentukan asam maupun basa terus berlangsung dalam kehidupan.

    Cairan tubuh harus dilindungi dari perubahan pH karena sebagian besar enzim sangatpekaterhadap perubahan pH. Mekanisme protektif harus berlangsung aktif dan secara

    terus meneruskarena proses metabolisme juga menyebabkan terbentuknya asam dan

    basa secara terus menerus(asam karbonat, asam sulfat, asam fosfat, asam laktat, asam

    sitrat, asam asetoasetat, ion ammonium, -hidroksibutirat)

    Sistem Pengaturan Keseimbangan Asam Basa Tubuh

    Sistem yang mengatur pH tubuh ini adalah sistem buffer, organ ginjal dan paru-

    paru.Bisa dikatakan bahwa buffer tubuh terbagi dua, yaitu buffer kimia dan buffer

    fisiologis(eksresi H+ oleh ginjal dan eksresi CO2 oleh paru).

    Berdasarkan waktu yang digunakan, pengaturan pH dapat terbagi menjadi:

    1. Pengaturan Jangka Pendekdilakukan dengan sistem buffer. Sifatnya hanya

    menetralkansaja, tidak mengeliminasi. Bisa bereaksi dengan cepat, dalam hitungan

    detik.

    Sistem Buffer sebagai penjaga homeostasis pH

    Buffer merupakan garis pertahanan pertamadalam menangani perubahan pH.

    Buffer merupakan komponen yang bisa menarik/ melepaskan H+ dari suatu larutan,

    sehingga pH menjadi stabil.dw

    Tiga jenis buffer:

    Bufer ASAM KARBONATBIKARBONAT(penyangga utama ECF untuk asam

    nonkarbonat )

    Bufer FOSFAT(ECF & urin)

    Bufer PROTEIN(ECF & ICF(lebih utama)

    Bufer HEMOGLOBIN (perubahan asam karbonat)

    Buffer Asam Karbonat-Bikarbonat

    Fungsi utamanya untuk mencegah perubahan pH yang disebabkan oleh pengaruh

    asam fixed & asam organik pada cairan ekstraseluler. Buffer ini sangat tergantung

    dengan ginjal dan paru-paru. Buffer ini diperlukan agar mengikat H+ sehingga

    terbentuk H2CO3. Bila H2CO3 sudah terbentuk paru dapat menguraikan jadi CO2

    yang siap dikeluarkan sehingga pHdarah terjaga dari penumpukan asam.

  • 8/10/2019 Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

    9/16

    Mekanisme ginjal untuk menjaga tersedianya HCO3- :

    HCO3- yang difiltrasi semuanya direabsorpsi di tubulus proksimalis. H+ yang

    disekresikan ke dalam lumen akan berikatan dengan HCO3- yang ada pada larutan

    filtrate, menghasilkan H2CO3 yang terurai menjadi CO2 dan H2O yang keduanya

    direabsorpsi masuk lagi ke dalam sel. CO2 tadi bersama CO2 dan H2O dari darah

    akan berubah menjadi asam karbonat dengan katalisis oleh enzim carbonic anhidrase.

    Dalam sel ini asam karbonat diuraikan lagi menjadi H+ dan HCO3-. H+ akan

    dikeluarkan ke lumen, sedangkan HCO3- akan masuk ke aliran darah.

    Dikeluarkannya H+ disertai juga dengan masuknya Na kedalam darah. Jadi untuk

    setiap 1 H+ yang sekresikan akan dihasilkan reabsorpsi Na dan HCO3-.

    HCO3- dibentuk lagi dalam tubulus distalis,untuk menggantikan HCO3- yg

    dipakai oleh asam yang tidak menguap (HCL, H3PO4, H2SO4 dan asam organik)

    dalam darah hasil prose metabolisme.

    Dalam keadaan normal, setiap hari :

    - 30-50 mEq H+ dibuang dengan cara bergabung dengan amonia

    - 10-30 mEq H+ sebagai asam dititrasi oleh bufer fosfat

    Keterbatasan buffer ini:

    Tidak dapat mencegah perubahan pH di cairan ekstraseluler oleh karena peningkatan

    CO2 . Terjadinya peningkatan CO2 berarti fungsi paru-paru tidak baik sehingga CO2

    bertumpuk. Dalam masalah gangguan pH akibat respiratorik, sebagian besar tidakbisa diatasi oleh buffer bikarbonat. (tidak dapar tidak dapat menyangga dirinya

    sendiri)

    hanya berfungsi bila sistem pernapasan bekerja normal

    kemampuan menyelenggarakan bufer tergantung tersedianya HCO3-, hal ini berarti

    tergantung optimalnya fungsi ginjal.

    Buffer Fosfat

    Berperan pada ICF dan urin. Konsentrasinya di CES agak rendah sehingga kurang

    penting sebagai penyangga CES. Fosfat paling banyak didalam sel maka sistem ini

    berperan secara signifikan dalam pendaparan intrasel, hanya disaingi oleh protein

    intrasel yang jumlahnya lebih banyak. Terdiri dari garam fosfat asam (NaH2PO4)

    yang dapat mendonasikan H+ bebas ketika [H+] turun dan garam fosfat basa

    (NA2HPO4) yang dapat menerima H+ bebas ketika [H+] meningkat.

    Buffer Protein

    Dapat mengatur pH cairan intra maupun ektrasel. Pada ekstrasel tepatnya di plasma.

    Akan tetapi protein plasma jumlahnya lebih terbatas sehingga bersifat memperkuat

    sistem H2CO3:HCO3- dalam pendaparan ekstrasel. Protein adalah penyangga yang

    baik karena mengandung gugus asam dan basa yang dapat menyerap H+.

  • 8/10/2019 Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

    10/16

    Buffer Hemoglobin

    Ditingkat kapiler sistemik, CO2 secara terus menerua berdiusi kedalam darah dari sel-

    sel jaringan tempat gas ini dihasilkan. Sebagian besar CO2 ini membentuk H2CO3,

    yang secara parsial terurai menjadi H+ dan HCO3-. Sebagian besar H+ yang

    dihasilkan dari CO2 di tingkat jaringan akan terikat ke Hb tereduksi dan tidak lagi

    berkontribusi untuk keasaman cairan tubuh. Jika tidak terdapat Hb maka darah akan

    menjadi terlalu asam setelah menyerap CO2 di jaringan.

    2. Pengaturan Jangka Panjang yaitu dengan melakukan proseseliminasi,

    mengadakan pembuangan agar dicapai keseimbangan pH, bukan sekedar netralisasi.

    Bila pengaturan jangka pendek gagal, maka dilanjutkan pengaturan jangka panjang.

    Dilakukan oleh paru-paru dan ginjal.

    Cara paru-paru mengatur pH adalah:

    Secara umum, dengan mengatur respiratory rate atau frekuensi pernafasanparu-

    paru dapat mengatur pH cairan tubuh. Mekanismenya memakan waktu beberapa

    menit hingga jam. Hal ini berhubungan dengan pengeluaran atau bahkan konservasi

    CO2.

    Paru sebagai penjaga homeostasis pH

    Bila H+dihasilkan pada reaksi metabolik, maka akan bereaksi dengan HCO3-

    menghasilkan H2CO3. H2CO3 dapatterurai menjadi CO2 dan H2O.Semakin

    banyak H2CO3 dihasilkan akan semakin menurunkan pH cairan tubuh, makadiuraikan menjadi CO2 dan kecepatan pengeluaran CO2 ditambah. (orang tersebut

    akan bernafas lebih sering) Sebaliknya bila pH tubuh menurun maka pengeluaran

    CO2 akan ditahan, dan terbentuk kembali H+ dan HCO3-, yang akan menurunkan pH

    darah menjadi normal. Intinya:

    A. Pada keadaan ASIDOSIS METABOLIK (pH darah menurun), H2CO3 dalam

    darah akan dikurangi dengan meningkatkan proses pernafasan sehingga lebih banyak

    CO2 yg keluar melalui paru. Pengeluaran dilakuan dengan pernapasan yang cepat dan

    dalam.

    B. Padakeadaan ALKALOSIS METABOLIK(pH darah meningkat), Tubuh akan

    menurunkan proses pernafasan sehingg CO2 tidak banyak dikeluarkan dan akan

    membentuk asam karbonat lebih banyak sehingga pH darah menurun.\\

    Cara ginjal mengatur pH adalah:

    Mekanisme umunya yaitu dengan mengeksresikan H+ dan reabsorbsi kembali HCO3-

    (kompenen basa tubuh). Mekanismenya memakan waku beberapa jam hingga hari.

  • 8/10/2019 Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

    11/16

  • 8/10/2019 Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

    12/16

    3. -DefinisiPenyimpangan status asam-basa normal dibagi menjadi empat kategori umum,

    bergantung pada sumber dan arah perubahan abnormal [H+].Kategori-kategori

    tersebut adalah asidosis respiratorik, alkalosis respiratorik, asidosis metabolik, dan

    asidosis respiratorik.

    Asidosis Respiratorik akutPada asidosis respiratorik akut terjadi gangguan eliminasi CO2secara akut dan

    umumnya disertai dengan hipoksemia sehingga terjadi stimulasi ventilasi yang

    bertujuan untuk meningkatnya eliminasi CO2 dan meningkatkan O2, misalnya

    pada eksaserbasi akut asma, pneumonia, pengaruh obat sedatif yang berlebihan,

    pneumotoraks, henti jantung atau tenggelam.

    Respons ginjal dapat berupa peningkatan eksresi ion H+, peningkatan reabsorpsi

    HCO3- di tubulus proksimal dan peningkatan produksi HCO3

    - di tubulus distal.

    Peningkatan PaCO2secara akut dapat menyebabkan penurunan kesadaran bahkan

    dapat terjadi narkose CO2.

    Prinsip dasar terapi asidosis respiratorik adalah mengobati penyakit dasarnya dan

    dukungan ventilasi. Hiperkapnia akut merupakan keadaan kegawatan medis

    karena respons ginjal berlangsung lambat dan biasanya disertai hipoksemia,

    sehingga, bila terapi yang ditujukan untuk penyakit dasar maupun terapi oksigen

    sebagai suplemen tidak memberikan respons baik, maka mungkin diperlukan

    bantuan ventilasi mekanik; baik invasif maupun non invasif.

    Asidosis respiratorik kronikAsidosis respiratorik kronik dapat terjadi oleh berbagai keadaan: PPOK, sleep

    apnea, obesitas, kelainan dinding dada. Pada gagal napas kronik terjadi retensi

    CO2 secara kronik dan hipoksemia kronik. Oleh karena itu, tindakan koreksi gagalnapas akut pada penderita gagal napas kronik perlu hati-hati karena dapat

    menyebabkan hilangnya dorongan bernapas.

    Etiologi:

    -Hambatan pada pusat pernafasan di medula oblongata (henti jantung akut),

    terapioksigen pada hiperkapnia kronis, apnea saat tidur, obat-obatan:overdosis

    opiat,sedatif)

    -Gangguan pada otot-otot pernafasan(penyakit neuromuskular, kifoskoliosis,

    obesitas yang berlebihan, cedera dindingdada)

    -Gangguan pertukaran gas(emfisema dan bronkitis, edema paru akut, pneumonia,

    pneumotoraks)

    -Obstruksi saluran nafas atas akut(aspirasi benda asing atau muntah,

    langiospasme atau edema laring)

    Manifestasi:Gejala dan retensi CO2 tidak bersifat khas dan pada umumnya tidak

    mencerminkankadar PaCO2 selain itu asidosis respiratorik akut maupun kronis

    selalu disertai olehhipoksemia sehingga hipoksemia bertanggung jawab atas

    banyak tanda-tanda klinik akibat retensi CO2.

  • 8/10/2019 Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

    13/16

    Alkalosis respiratorik

    Pada alkalosis respiratorik terjadi hiperventilasi alveolar sehingga terjadi

    penurunan PaCO2(hipokapnia) yang dapat menyebabkan peningkatan pH.

    Etiologi:

    a. Rangsang hipoksemia

    -

    penyakit paru dengan kelainan gradient Aa

    - penyakit jantung dengan right to left shunt

    - penyakit jantung dengan edema paru

    - anemia gravis

    b.

    stimulasi pusat pernapasan di medulla

    Manifestasi:Terdapat pola pernafasan yang berbeda-beda pada sindrom hiperventilasi

    yangdiinduksi oleh kecemasan; mulai dari pernafasan yang normal sampai

    pernafasan yang jelas tampak lebih cepat, dalam, dan panjang. Pasien

    seringkali terlihat banyak menguap dan gejala mencolok lainnya adalah kepalaterasa ringan, parestasi sekitar mulut. Apabila alkalosis yang terjadi cukup

    parah dapat timbul tetani seperti spasmekarpopedal. Pasien dapat mengeluh

    kelelahan kronis, jantung berdebar-debar, cemas,mulut terasa kering, dan tidak

    bisa tidur. Gejala alkalosis respiratorik berat dapatdisertai dengan

    ketidakmampuan berkonsentrasi, kekacauan mental, dan sinkop.

    Gangguan asambasa metabolik:

    Asidosis metabolikAsidosis metabolik ditandai dengan penurunan kadar ion HCO3

    -diikuti dengan

    penurunan tekanan parsial CO2di dalam arteri. Kompensasi umumnya terdiri dari

    kombinasi mekanisme respiratorik dan ginjal, ion hydrogen berinteraksidengan

    ion bikarbonat membentuk molekul CO2 yang dieliminasi di paru, sementara itu

    ginjal mengupayakan eksresi ion hydrogen ke urin dan memproduksi ion

    bikarbonat yang di lepaskan ke cairan ekstrasel.

    Penyebab asidosis metabolik dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:

    a. pembentukan asam yang berlebihan (asam non volatile dan asam organik) di

    dalam tubuh. Ion hydrogen dibebaskan oleh sistem buffer asam karbonat

    bikarbonat, sehingga terjadi penurunan pH. Dalam klinik ditemukan keadaan

    ini seperti pada:

    -

    Asidosis laktat. Timbul karena hipoksia jaringan berkepanjangan,

    mengakibatkan berlangsungnya proses metabolik anaerob.

    - Ketoasidosis. Timbul karena produksi badan keton dalam jumlah sangat

    tinggi pada metabolisme fase pasca absortif. Ketoasidosi yang tidak

    terkendali, jaringan tidak dapat memanfaatkan glukosa dari sirkulasi,

    sehingga mengandalkan metabolisme lipid dan keton.

    - Intosikasi salisilat.

    - Intosikasi etanol.

    b. berkurangnya kadar ion HCO3- di dalam tubuh.

    Sistem buffer asam karbonatbikarbonat yang mengatur keseimbangan ion

    hydrogen dan memengaruhi keseimbangan pH. Penurunan konsentrasi HCO3-

    di cairan ekstrasel menyebabkan penurunan efektivitas sistem buffer dan

  • 8/10/2019 Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

    14/16

    asidosis timbul. Penyebab penurunan konsentrasi HCO3- antara lain adalah

    diare, renal tubular acidosis (RTA) proksimal (RTA-2), pemakaian obat

    inhibitor enzim anhydrase karbonat atau pada penyakit ginjal kronik stadium

    III-IV.

    c. Adanya retensi ion hydrogen di dalam tubuh.

    Jaringan tidak mampu mengupayakan ekskresi ion hydrogen melalui ginjal.

    Kondisi ini dijumpai pada penyakit ginjal kronik stadium IVV, RTA1

    atau RTA4.

    Etiologi:

    -Pembentukan asam yang berlebihan di dalam tubuh-Berkurangnya kadar ion HC dalam tubuh-Retensi ion H+dalam tubuh.-Penambahan asam

    Oksidasi lemak tak sempurna pada asidosis dibetika/kelaparanOksidasi karbohidrat tak sempurna pada asidosis laktat

    -Pengurangan bikarbonat: asidosis tubulus ginjal, diare, kolostomi, dan ileostomi-Berbagai gangguan, seperti gagal ginjal, asidosis laktat, produksi badan keton naik,

    hyperaldosteron, keracunan

    Manifestasi:Gejala serta tanda asidosis metabolik cenderung tidak jelas, dan pasien dapat

    asimtomatik, kecuali jika [HCO3-] serum turun sampai di bawah 15 mEq/L.

    Pernafasan kussmaul (nafas dalam dan cepat yang menunjukan adanya

    hiperventilasi kompensatorik) mungkin lebih menonjol pada asidosis akibat

    ketoasidosis diabetik dibandingkan pada asidosis akibat gagal ginjal. Gejala

    dan tanda utama asidosis metabolik adalah kelainankardiovaskular,neurologis, dan fungsi tulang.

    Alkalosis Metabolik

    Alkalosis metabolic merepukan suatu proses terjadinya peningkatan primer

    bikarbonat dalam arteri. Akibat peningkatan ini, rasio PCO2 dan kadar HCO3-

    di arteri berubah. Usaha tubuh untuk memperbaikin rasio ini dilakukan oleh

    paru dengan menurunkan ventilasi (hipoventilasi) sehingga PCO2meningkat

    dalam arteri dan meningkatnya konsentrasi HCO3- dalam urin.

    Etiologi:

    a. terbuangnya ion H+ melalui saluran cerna atau melalui ginjal dan

    berpindahnya (shift) ion H+masuk ke dalam sel.

    b. Terbuangnya cairan bebas bikarbonat dari dalam tubuh (contraction

    alkalosis).

    c. Pemberian bikarbonat berlebihan.

    Manifestasi:

    Tidak terdapat gejala dan tanda alkalosis metabolik yang spesifik. Adanya

    gangguan iniharus dicurigai pada pasien yang memiliki riwayat muntah,

    penyedotan, nasogastrik, pengobatan diuretik atau pasien yang baru sembuhdari gagal nafas (Hiperkapnia)

  • 8/10/2019 Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

    15/16

    -Pemeeriksaan Penunjanga. Pemeriksaan laboratorium.

    Pemeriksaan tinja.

    Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah astrup, bila

    memungkinkan dengan menentukan PH keseimbangan analisa gas darah atau

    astrup, bila memungkinkan. Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui fungsi ginjal.

    b. Pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik atau

    parasit secara kuantitatif, terutama dilakukan pada klien diare kronik.

    -Tata Laksana

    Tata laksana gangguan keseimbangan asambasa metabolik.

    Langkah koreksi asidosis metabolik:

    1. Langkah pertama. Tetapkan berat ringannya gangguan asidosis. Gangguan

    disebut letal bila pH darah kurang dari 7 atau kadar ion H + lebih dari 100

    nmol/L. gangguan yang perlu mendapat perhatian bila pH darah 7,1 7,3

    atau kadar ion H antara 5080 nmol/L.

    2. Langkah kedua. Tetapkan anion-gap atau bila perlu anion-gap urin untuk

    mengetahui dugaan etiologi asidosis metabolic. Dengan bantuan gejala

    klinis lain dapat dengan mudah ditetapkan etiologinya.

    3. Langkah ketiga. Bila dicurigai kemungkinan asidosis laktat, hitung rasio

    delta anion gap dengan delta HCO3- (delta anion gap: anion gap pada saat

    pasien diperiksa dikurangi dengan median anion gap normal, delta HCO3-

    pada saat pasien diperiksa). Bila rasio lebih dari 1 (dalam beberpaa

    literature lain disebutkan 1,6), asidosis disebabkan oleh asidosis laktat.

    Langkah ketiga ini menetapkan sampai sejauh mana koreksi dapat

    dilakukan. Prosedur koreksi

    1. Secara umum koreksi dilakukan hingga tercapai pH 7,2 atau kadar ion

    HCO3 12 mEq/L

    2. Pada keadaan khusus:

    - pada penurunan fungsi ginjal, koreksi dapat dilakukan secara penuh

    hingga mencapai kadar ion HCO3- 20 22 mEq/L. pertimbangan

    dilakukan hal tersebut adalah mencegah hyperkalemia, mengurangi

    kemungkinan malnutrisi, dan mengurangi percepatan gangguan tulang

    (osteodistrofi ginjal).

    - Pada ketoasidosis diabetic atau asidosis laktat tipe A. koreksi dilakukan

    bila kadar ion HCO3-

    dalam darah kurang atau sama dengan 5 mEq/L,terdapat hyperkalemia berat, setelah koreksi insulin pada diabetis mellitus,

    koreksi oksigen pada asidosis laktat, atau pada asidosis belum terkendali.

    Koreksi dilakukan sampai kadar ion HCO3-10 mEq/L.

    - Pada asidosis metabolic yang terjadi bersamaan dengan asidosis

    respiratorik dan tidak menggunakan ventilator, koreksi harus dilakukan

    secara hati-hati atas pertimbangan depresi pernapasan.

  • 8/10/2019 Tugas Mandiri Pbl Diare Skenario 3

    16/16

    Sumber

    Sherwood, Lauralee (2004),Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi 2, Jakarta, EGC.

    http://ayosz.wordpress.com/2008/02/21/kesimbangan-asam-basa/

    http://www.scribd.com/doc/136471970/Memahami-Dan-Menjelaskan-Keseimbangan-

    Asam-Basahttp://www.slideshare.net/sasmiyanto/balance-cairan-dan-elektrolit

    http://www.ilmukimia.org/2013/01/teori-asam-dan-basa.html

    http://andykimia03.wordpress.com/tag/kesetimbangan-asam-basa-lemah/

    http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/definisi-asam-dan-basa/

    http://kamuskesehatan.com/arti/keseimbangan-asam-basa/

    http://www.amazine.co/18436/asidosis-respiratorik-penyebab-gejala-dan-

    pengobatannya/

    (http://medicastore.com/penyakit/747/Asidosis_Metabolik.html)

    (http://forbetterhealth.files.wordpress.com/2009/02/a001-asidosis-respiratori.pdf0

    (http://kamuskesehatan.com/arti/asidosis-respiratorik/)

    (http://emedicine.medscape.com/article/2087291-overview)

    http://ayosz.wordpress.com/2008/02/21/kesimbangan-asam-basa/http://ayosz.wordpress.com/2008/02/21/kesimbangan-asam-basa/http://www.scribd.com/doc/136471970/Memahami-Dan-Menjelaskan-Keseimbangan-Asam-Basahttp://www.scribd.com/doc/136471970/Memahami-Dan-Menjelaskan-Keseimbangan-Asam-Basahttp://www.scribd.com/doc/136471970/Memahami-Dan-Menjelaskan-Keseimbangan-Asam-Basahttp://www.slideshare.net/sasmiyanto/balance-cairan-dan-elektrolithttp://www.slideshare.net/sasmiyanto/balance-cairan-dan-elektrolithttp://www.ilmukimia.org/2013/01/teori-asam-dan-basa.htmlhttp://www.ilmukimia.org/2013/01/teori-asam-dan-basa.htmlhttp://andykimia03.wordpress.com/tag/kesetimbangan-asam-basa-lemah/http://andykimia03.wordpress.com/tag/kesetimbangan-asam-basa-lemah/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/definisi-asam-dan-basa/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/definisi-asam-dan-basa/http://kamuskesehatan.com/arti/keseimbangan-asam-basa/http://kamuskesehatan.com/arti/keseimbangan-asam-basa/http://www.amazine.co/18436/asidosis-respiratorik-penyebab-gejala-dan-pengobatannya/http://www.amazine.co/18436/asidosis-respiratorik-penyebab-gejala-dan-pengobatannya/http://www.amazine.co/18436/asidosis-respiratorik-penyebab-gejala-dan-pengobatannya/http://medicastore.com/penyakit/747/Asidosis_Metabolik.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/747/Asidosis_Metabolik.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/747/Asidosis_Metabolik.htmlhttp://forbetterhealth.files.wordpress.com/2009/02/a001-asidosis-respiratori.pdf0http://forbetterhealth.files.wordpress.com/2009/02/a001-asidosis-respiratori.pdf0http://forbetterhealth.files.wordpress.com/2009/02/a001-asidosis-respiratori.pdf0http://kamuskesehatan.com/arti/asidosis-respiratorik/http://kamuskesehatan.com/arti/asidosis-respiratorik/http://kamuskesehatan.com/arti/asidosis-respiratorik/http://emedicine.medscape.com/article/2087291-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/2087291-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/2087291-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/2087291-overviewhttp://kamuskesehatan.com/arti/asidosis-respiratorik/http://forbetterhealth.files.wordpress.com/2009/02/a001-asidosis-respiratori.pdf0http://medicastore.com/penyakit/747/Asidosis_Metabolik.htmlhttp://www.amazine.co/18436/asidosis-respiratorik-penyebab-gejala-dan-pengobatannya/http://www.amazine.co/18436/asidosis-respiratorik-penyebab-gejala-dan-pengobatannya/http://kamuskesehatan.com/arti/keseimbangan-asam-basa/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/definisi-asam-dan-basa/http://andykimia03.wordpress.com/tag/kesetimbangan-asam-basa-lemah/http://www.ilmukimia.org/2013/01/teori-asam-dan-basa.htmlhttp://www.slideshare.net/sasmiyanto/balance-cairan-dan-elektrolithttp://www.scribd.com/doc/136471970/Memahami-Dan-Menjelaskan-Keseimbangan-Asam-Basahttp://www.scribd.com/doc/136471970/Memahami-Dan-Menjelaskan-Keseimbangan-Asam-Basahttp://ayosz.wordpress.com/2008/02/21/kesimbangan-asam-basa/