Tugas Manajemen Bisnis II

6
TUGAS MANAJEMEN BISNIS II 2012 10.11 TUGAS Manajemen Bisnis II ( Konsep Strategi Bisnis Perusahaan Nike ) Di dalam menjalankan sebuah roda perusahaan, hal mendasar yang harus dimiliki oleh perusahaan adalah konsep strategi bisnis yang akan dilaksanakan untuk mencapai goal – goal yang akan diimpikan. Mayoritas aktivitas bisnis sekarang ini, berada dalam ruang lingkup pengaruh global. Setiap bisnis harus siap untuk bersaing dalam ekonomi global dan lingkungan fisik yang semakin saling ketergantungan, dan semua pelaku bisnis harus sadar akan pengaruh tren-tren tersebut ketika mengelola sebuah perusahaan ekspor domestik atau sebuah konglomerat multinasional. Karena dihadapkan pada semakin meningkatnya kompetisi global terhadap perluasan pasar, perusahaan multinasional mulai mengganti strategi pemasaran dan mengubah struktur organisasi mereka. Tujuan mereka adalah meningkatkan daya saing dan menjamin pengambilan posisi yang tepat dalam usaha memanfaatkan semaksimal mungkin kesempatan di pasar global. Konsep pemasaran suatu produk secara global, perlu memeprtimbangkan global positioning dan segmentation nya. Salah satu perusahaan multinasional yang melaksanakan konsep strategi bisnis dengan unik dan menarik adalah perusahaan Nike. Nike, Inc. adalah salah satu perusahaan olahraga yang terbesar di dunia, dengan segmen sepatu sebagai produk dominannya. Perusahaan ini, resmi berdiri pada tahun 1978 dengan mengambil nama sepatu rancangan William Bowerman yang diluncurkan tahun 1971. Pada saat itu, Nike memiliki positioning sebagai sepatu olahraga, walaupun kenyataanya banyak konsumen yang menggunakannya tidak hanya untuk berolahraga. Image tersebut melekat pada perusahaan yang didirikan oleh Phill Knight tersebut. Phill juga melakukan inovasi dengan memperluas produk dengan menambahkan perlengkapan olahraga seperti, tas, kaos, jam tangan, dan topi. Selain perluasan produk, Phill

description

tugas kelompok

Transcript of Tugas Manajemen Bisnis II

TUGAS MANAJEMEN BISNIS II

2012 10.11TUGAS Manajemen Bisnis II ( Konsep Strategi Bisnis Perusahaan Nike )

Di dalam menjalankan sebuah roda perusahaan, hal mendasar yang harus dimiliki oleh perusahaan adalah konsep strategi bisnis yang akan dilaksanakan untuk mencapai goal goal yang akan diimpikan. Mayoritas aktivitas bisnis sekarang ini, berada dalam ruang lingkup pengaruh global. Setiap bisnis harus siap untuk bersaing dalam ekonomi global dan lingkungan fisik yang semakin saling ketergantungan, dan semua pelaku bisnis harus sadar akan pengaruh tren-tren tersebut ketika mengelola sebuah perusahaan ekspor domestik atau sebuah konglomerat multinasional. Karena dihadapkan pada semakin meningkatnya kompetisi global terhadap perluasan pasar, perusahaan multinasional mulai mengganti strategi pemasaran dan mengubah struktur organisasi mereka. Tujuan mereka adalah meningkatkan daya saing dan menjamin pengambilan posisi yang tepat dalam usaha memanfaatkan semaksimal mungkin kesempatan di pasar global. Konsep pemasaran suatu produk secara global, perlu memeprtimbangkan global positioning dan segmentation nya.

Salah satu perusahaan multinasional yang melaksanakan konsep strategi bisnis dengan unik dan menarik adalah perusahaan Nike. Nike, Inc. adalah salah satu perusahaan olahraga yang terbesar di dunia, dengan segmen sepatu sebagai produk dominannya. Perusahaan ini, resmi berdiri pada tahun 1978 dengan mengambil nama sepatu rancangan William Bowerman yang diluncurkan tahun 1971. Pada saat itu, Nike memiliki positioning sebagai sepatu olahraga, walaupun kenyataanya banyak konsumen yang menggunakannya tidak hanya untuk berolahraga. Image tersebut melekat pada perusahaan yang didirikan oleh Phill Knight tersebut. Phill juga melakukan inovasi dengan memperluas produk dengan menambahkan perlengkapan olahraga seperti, tas, kaos, jam tangan, dan topi. Selain perluasan produk, Phill mencoba menambahkan variasi strategi bisnisnya dengan memberi layanan servis berupa pemesanan sepatu yang sesuai dengan selera konsumen melalui internet.

Konsep strategi bisnis perusahaan Nike dengan menggunakan pendekatan gabungan (two stage international segmentation) dalam prosedur segmentasinya, dimana pada tahap awal rencana globalisasi, Nike memilah wilayah pasar melalui segmentasi berdasarkan tingkat daya beli dan lifestyle dari warga negara tujuan ekspansi, kemudian Nike menyusun product specific bagi negara-negara tersebut. Product specific yang disusun Nike secara spesifik dihubungkan dengan buying and consumption behavior dari warga negara setempat. Nike mengusung universal segments bagi brand nya. Nike memilih setiap cabang olahraga sebagai sasaran pasarnya. Sebelum melakukan pemasaran produk, Nike melakukan analisa berdasarkan basis sosioekonomi mereka, baru kemudian melihat kebiasaan masyarakat setempat (termasuk diantaranya kebiasaan belanja) serta gaya hidup warga negara tersebut.

Global positioning perusahaan Nike, dilakukan dengan memperbaiki dan memaksimalkan kualitas dari setiap produk yang diluncurkan ke pasar, mengusung label yang prestise, simple, dan elegan. Strategi bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan, disesuaikan dengan segmen pasar yang dibidik atau dengan kata lain didasarkan pada jenis bidang olah raga yang dibidik untuk tiap tiap produk, dan terakhir tema positioning yang banyak di gunakan oleh Nike yaitu ; user category. Hal tersebut dapat kita lihat dari kecenderungan strategi komunikasi pemasaran mereka untuk mengedepankan kualifikasi dari para pemakai produk mereka yang merupakan orang dengan aktifitas tinggi, simple, memiliki prestise, elegan serta lebih maju dibanding kebanyakan orang.

Selain itu, perusahaan ini selalu menggunakan pemain- pemain olahraga kelas dunia untuk dijadikan ikon dari setiap produknya. Perusahaan mengatakan bahwa Nike tidak memerlukan bintang yang dijadikan ikon pemasarannya, tetapi para atlet diberbagai cabang olahraga. Hal ini, secara tidak langsung telah memperkuat posisi Nike, Inc., sebagai perusahaan yang berfokus pada sasaran image olahraga. Strategi lainnya adalah, perusahaan ini aktif merangkul pelanggan dengan cara memprakarsai adanya suatu aktivitas bersama antara atlet dan pelanggan Nike. Sehingga, secara tidak sadar, mindset dari konsumen akan menjadi sangat percaya diri dan terlihat atletic hanya dengan menggunakan produk Nike, walaupun bukan dari komunitas atlet sekalipun. Langkah langkah lain yang dilakukan Nike salah satunya dengan menjadi sponsor di event-event besar dalam bidang olahraga. Contohnya dalam event Olimpiade Beijing 2008 silam. Di dalam event Olimpiade tersebut merupakan suatu kesempatan bagi Nike untuk memamerkan produk, inovasi, dan merek Nike yang dikenakan atlit-atlit terbaik dunia saat semua orang menyaksikan acara olahraga terbesar dunia.

Strategi yang paling ampuh adalah, mereka menerapkan marketing community dengan harapan agar komunitas yang di dalamnya berasal dari berbagai kalangan dan profesi dapat menggunakan produk produk Nike dengan adanya suatu komunitas seperti yang dituliskan di atas. Perhatian terhadap kesejahteraan pekerja juga merupakan hal penting yang dilakukan untuk memaksimalkan perkembangan perusahaan. Jaminan terhadap aspek kesehatan dan fasilitas lainnya juga diperlukan. Kesejahteraan yang didapat pekerja dilakukan dengan memberikan umpan balik langsung terhadap kinerja, tujuan kerja yang jelas, kontrol yang tidak ketat, memiliki kebebasan dalam menjalankan tugas, komunikasi dua arah, dan adanya keterlibatan dalam mengambil keputusan untuk mengurangi adanya kekecewaan dalam menjalani pekerjaan.

Faktor faktor eksternal yang mempengaruhi suatu strategi bisnis perusahaan diantaranya adalah, faktor demografi, ekonomi, sosiokultural, global, teknologi, serta politik hukum. Dalam bahasannya pada perusahaan yang berbasis perlengkapan olahraga, yaitu Nike, faktor eksternal secara demografi dan sosiokultural yang dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, perubahan komposisi umur & etnis, pendidikan, migrasi, dan perubahan menuju pemasaran mikro, perusahaan Nike telah membagi bagi wilayah ekspansi pemasaran produknya berdasarakan lifestyle dan tingkat daya beli, kemudian Nike menyusun product specific bagi negara-negara tersebut. Product specific yang disusun Nike secara spesifik dihubungkan dengan buying and consumption behavior dari warga negara setempat, misalnya di Indonesia yang masyarakatnya menyukai olahraga sepak bola dan voli, maka perusahaan ini memasarkan produknya secara fokus ke peralatan dua cabang olahraga tersebut. Selain itu, perusahaan cabang Nike banyak tersebar di wilayah kawasan Asia, khususnya pada negara berkembang, seperti Thailand, dan Indonesia. Hal ini dilakukan karena upah pekerja di negara berkembang lebih rendah dari pekerja di wilayah Eropa. Sehingga hal ini akan mengefisiensikan biaya yang dikeluarkan perusahaan.

Dari segi ekonomi, Nike selalu mengkomunikasikan produknya termasuk produk yang memiliki sifat elegan, prestise, dan simple. Sehingga, dengan begitu kualitas, termasuk harga dari produk ini tidak terlalu mengalami masalah jika tergolong mahal bagi konsumen. Karena ada nilai prestise di situ. Selain itu, jika ditinjau dari awal berkembangnya perusahaan, Nike menggunakan strategi potongan harga terhadap retailer untuk mendapatkan dana, sehingga perusahaan tetap dapat memproduksi barang melalui supplier walaupun awalnya terbatas dalam hal pendanaan. Cara lain yang dilakukan oleh perusahaan Amerika ini adalah dengan menerapkan mass customization untuk menjaga dan meningkatkan loyalitas dan kepuasan para pelanggan serta meningkatkan profitabilitas jangka panjang perusahaan.Mass Customization dapat diartikan sebagai sebuah strategi dimana perusahaan akan melakukan suply dan produksi terhadap sebuah barang atau jasa berdasarkan permintaan dan keinginan dari konsumen. Dalam hal ini konsumen diberikan kesempatan untuk berkreativitas dan mendesign sendiri produk yang diinginkannya.

Dari segi teknologi, perusahaan Nike telah memanfaatkan media internet sebagai media untuk menyebarluaskan pemasaran produk secara cepat, efektif, dan efisien, yang disebut sebagai E-commerce. E- Commerce memiliki manfaat penggunaan pada perusahaan Nike adalah , agar lebih focus pada percepatan perkembangan peningkatan keuntungan bisnis, perkembangan strategi pemasaran, dan standarisasi secara global terhadap produknya. Dalam hal inovasi, Nike selalu memiliki terobosan baru yang sebelumnya belum pernah ada pada perusahaan sepatu lainnya. Mereka selalu merekrut pekerja design yang memiliki kualifikasi tinggi, sehingga dapat menciptakan inovasi produk yang berbeda tanpa meninggalkan kesan simple, elegan dan prestise yang melekat pada image produk Nike. Dalam hal pemasaran produknya, perusahaan ini selalu memakai atlet atlet terbaik dunia di seluruh cabang olahraga sebagai endorsers dari produknya. Misalnya saja penggunaan ikon atlet basket Michael Jordan, dengan peluncuran produk yang bernama Air Jordan I. Selain Michael Jordan, atlet cantik dan enerjik Maria Sharapova juga menjadi salah satu endorsers produk ini. Tentu saja hal ini, akan menjadikan image perusahaan perlengkapan olahraga, dominannya sepatu pada Nike semakin kuat dan selalu memilki daya jual yang tinggi dengan harga yang mahal. Hal lain yang tak kalah penting dari faktor eksternal di bidang ekonomi yang mendukung perkembangan perusahaan Nike adalah dengan membuat Community Marketing. Yang dimaksud Community Marketing di sini adalah, Nike melakukan suatu upaya dengan merangkul para pelanggan untuk bergabung dalam sebuah komunitas. Salah satunya dengan membuat event yang mempertemukan para pegolf amatir dengan endoser nike golf. Dengan merangkul komunitas, Nike bisa menciptakan basis konsumen yang loyal dan menciptakan image seseorang bisa di bilang sporty dengan hanya memakai merk Nike, walau bukan seorang atlet.

Sedangkan dalam segi politik dan hukum, Nike bekerjasama dengan PBB. Nike telah banyak menggagas inisiatif dengan menjembatani corporate responsibility dan kebijuakan public lainnya yang dimulai dengan FLA tahun 1998. Nike mendukung mandatory global standard for social auditing yang mengharuskan setiap perusahaan memberikan laporan secra berkala sesuai standar tersebut. Nike mengharap dengan leadershipnya dalam partisipasi inisiatif ini, akan membantu dalam memproteksi brand Nike secara global. Diawal tahun 2004, Nike mengumpulkan para pegiat dibidang internatioanl labor, hak azasi manusia, pegiat lingkungan di kantor pusatnya Beaverton. Kehadiran para pegiat ini untuk hadir dalam seminar itu juga merupakan pengakuan leadership Nike dalam hal tanggung jawab social perusahaan, yang merubah posisi Nike dari sebelumnya sebagai target sasaran kritik menjadi leader pegiat dalam hal tanggung jawab social perusahaan. Keterlibatan Nike dalam berbagai inisiatif ini telah membuktikan leadership Nike dalam hal tanggung jawab sosialnya yang sekaligus sebagai civil leadership, yang mengarah pada organizational innovation.