Tugas makalah1

23
TUGAS MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (e-learning) Disusun Oleh : ILDAYANTI : 15010104018 DIAN SARTUTI : 15010104022 SRI YULI MUTASIMA : 15010104003 JUMIATI. M : 15010104006 DOSEN : Dr. Ambar srilestari, SE, M.Pd. FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PINDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH (PGMI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) KENDARI 2016 MENU UTAMA

Transcript of Tugas makalah1

1

TUGAS MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (e-learning)

Disusun Oleh :

ILDAYANTI : 15010104018

DIAN SARTUTI : 15010104022

SRI YULI MU’TASIMA : 15010104003

JUMIATI. M : 15010104006

DOSEN : Dr. Ambar srilestari, SE, M.Pd.

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PINDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH (PGMI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)

KENDARI

2016

MENU UTAMA

2

A. SK/KD

1. Tujuan2. Reverensi

B. INDIKATOR

1. Materi2. Evaluasi3. Profil group

3

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya tertuju kepada allah semata, tuhan sang maha

pencipta alam semesta alam dan seisinya. Salamat dan salam teralamatkan

kepada baginda rasulullah saw. Sosok yang tampil sebagai pendidik agung,

serta menjadi teladan tunggal bagi kaum muslimin. Sosok pribadi yang

memiliki akhlak yang mulia, yang diutus untuk membangun sebuah

peradaban besar bagi terwujudnya rahmat bagi seluruh alam.

Didalam makalah yang berjudul ”MODEL PEMBELAJARAN

BERBASIS WEB” sebagai halaman awal menyajikan hal-hal yang

berkaitan dengan implemetasi pembelajaran berbasis web serta

keterkaitannya dengan standar-standar lainnya, kemudian dilanjutkan

bagaimana seharusnya seorang guru berperan dalam penerapan model

pembelajaran ini. Hal ini sangat penting untuk kita ketahui sebagai bahan

untuk memperluas wawasan yang kita miliki.

Pada bagian terakhir pembahasan disajikan tentang kekurangan dan

kelebihan dalam penggunaan model pembelajaran berbasis web, hal ini juga

sangat penting untuk kita ketahui agar kita tidak salah menggunakan internet

dalam pembelajaran khususnya.

Kepada semua pihak khususnya teman-teman yang telah membantu

kami dalam menyusun makalah ini. Semoga segala sesuatu yang kita

lakukan mendapatkan ridha dari Allah saw. Dan semoga makalah ini bisa

memberikan manfaat yang besar kepada pambaca apabila mengamalkan isi

makalah tersebut.

Kendari, 14 November 2016

Penulis

i

4ii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembelajaran berbasis web yang popular dengan sebutan web-

based education (WBE) atau sering juga disebut e-learning (elektronik

learning) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia

pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Secara sederhana dapat

dikatakan bahwa semua pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan

teknologi internet dan selama proses belajar dirasakan terjadi oleh yang

mengikutinya, maka kegiatan itu dapat disebut sebagai pembelajaran

berbasis web. Kemudian, yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah

kecepatan dan tidak terbatasnya tempat dan waktu untuk mengakses

informasi. Kegiatan belajar dengan mudah dilakukan oleh peserta didik

kapan saja dan dimana saja dirasakan aman oleh peserta didik tesebut. Batas

ruang, jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah yang rumit untuk

dipecahkan.

Bagaiman cara belajar melalui web? Ada persyaratan utama yang

perlu dipenuhi, yaitu adanya akses dengan sumber informasi melalui

internet. Selanjutnya, adanya informasi tentang letak sumber informasi yang

ingin kita dapatkan. Ada beberapa sumber data yang dapat diakses dengan

bebas dan gratis tanpa proses administrasi pengaksesan yang rumit. Ada

beberapa sumber informasi yang hanya dapat diakses oleh pihak yang

memang telah diberi otorisasi pemilik sumber informasi.

Teknologi internet memberikan kemudahan bagi siapa saja untuk

mendapatkan informasi apa saja dari mana dan kapan saja dengan mudah

dan cepat. Informasi yang tersedia diberbagai pusat data diberbagai

2

computer didunia. Selama komputer-komputer tersebut saling terhubung

dalam jaringan internet, dapat kita akses dari mana saja. Ini merupakan salah

satu keuntungan belajar melalui internet. Mewujudkan pembelajaran

berbasis web bukan sekedar meletakkan materi belajar pada web untuk

kemudian diakses melalui komputer web, namun ia juga digunakan bukan

hanya sebagai media alternatif pengganti kertas untuk menyimpan berbagai

dokumentasi atau informasi. Web digunakan untuk mendapatkan sisi unggul

yang tadi telah diungkap. Keunggulan yang tidak dimiliki oleh media kertas

ataupun media lain.

Pada subbab judul sengaja dikatakan pembelajaran berbasis web itu

unik tapi serius. Kata serius dipakai untuk mengungkapkan bahwa

merancang sampai dengan mengimplementasikan pembelajaran berbasis

web tidak semudah yang dibayangkan. Selain infra struktur internet,

pembelajaran berbasis web memerlukan sebuah model instuksional yang

memang dirancang khusus untuk keperluan itu. Sebuah model instruksional

merupakan komponen vital yang menentukan keefektifan proses belajar.

Apa pin model instrusional yang dirancang, interaktivitas antara peserta

didik, guru, pihak penduduk dan materi belajar harus mendapatkan perhatian

khusus. Ini bukan merupakan pekerjaan yang mudah.

Banyak pihak yang mencoba menggunakan teknologi web untuk

pembelajaran dengan meletakkan materi belajar secara online, lalu

menugaskan peserta didik untuk mendapatkan(down loading) materi belajar

itu sebagai tugas baca. Setelah itu, mereka diminta untuk mengumpulkan

laporan,tugas dan lain sebagainya, kembali ke guru juga melalui internet.

Jika ini dilakukan, tentunya tidak akan menimbulkan proses belajar yang

optimal.

3

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana implementasi model pembelajaran berbasis web (e-

learning)?

2. Bagaimana Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran?

3. Bagaimana Penggunaan Internet dalam Pembelajaran?

4. Mengapa Internet Sebagai Sumber Belajar?

5. Apa Pemanfaatan e-learning untuk pembelajaran?

6. Bagaimana Pengembangan model e-learning?

7. Apa Kelebihan dan kekurangan e-learning?

C. Standar kompetensisiswa dapat memahami penerapan model pembelajaran berbasis

web

D. Kompetensi dasar

siswa memahami penerapan model pembelajaran berbasis web

E. Indikator

1. Siswa dapat menjelaskan model pembelajaran berbasis

web

2. Siswa dapat menerapkan model pembelajaran berbasis

web

4

BB II

PEMBAHASAN

(MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (e-learning))

A. Implementasi model pembelajaran berbasis web (e-learning)Model pembelajaran dirancang dengan mengintegrasikan

pembelajaran berbasis web dalam program pembelajaran konvensional tatap

muka. Proses pembelajaran konvensional tatap muka dilakukan dengan

pendekatan student centered learning (SCL) melalui kerja kelompok. Model

ini menuntut partisipasi peserta didik yang tinggi.

Untuk merancang dan mengimplementasikan pembelajaran

berbasis web, langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Sebuah program pendidikan untuk peningkatan mutu pembelajaran

dilingkungan kampus dengan berbasis web. Program ini dilakukan

idealnya selama 5-10 bulan dan dibagi menjadi lima tahap. Tahap

1,3, dan 5 dilakukan secara jarak jauh dan utuk dipilih media web

sebagai alat komunikasi. Sedangkan tahap 2 dan 4 dilakukan secara

konvensional dengan tatap muka.

2. Menetapkan sebuah mata kuliah pilihan dijurusan. Pembelajaran

dengan tatap muka dilakukan secara rutin tiap minggu pada tujuh

minggu pertama. Setelah itu tatap muka dilakukan dua atau tiga

minggu sekali.

Dua program pendidikan itu disampaikan melalui berbagai macam

kegiatan belajar secara kelompok. Belajar dan mengerjakan tugas secara

kolaboratif dalam kelompok sangat dominan pada kedua program tersebut.

5

B. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran

Internet, singkatan dari interconnection and networking, adalah

jaringan infomasi global, yaitu “the largest global network of computers,

that enables people throughout the world to connect with each other”.

Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R. Licklider dari MIT

(Massachusetts Institute Technology) pada agustus 1962. Untuk dapat

menggunakan internet diperlukan sebuah komputer yang memadai, harddisk

yang cukup, modem (berkecepatan minimal 14.400), sambungan telepon

(multifungsi: telepon, facsimile, dan internet), ada program windows, dan

sedikit banyak tahu cara mengoperasikannya.

Selanjutnya, hubungi provider terdekat. Andaikan semua prasyarat

tadi tidak dimiliki, cukup mendatangi warnet (warung internet) redekat yang

banyak terdapat di kota-kota besar, bahkan sampai d desa-desa, kita data

mengakses situs-situs apa saja sesuai dengan kebutuhan kita. Internet

disebut juga media massa kontemporer, karena memenuhi syarat-syarat

sebagai sebuah media massa, seperti antara lain: ditujukan kepadasejumlah

khayalak yang tersebar, heterogen, dan anonim serta melewati media cetak

atau eletronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara

serentak dan sesaat oleh khayalaknya. Bahkan, Rusman(2007)

menyebutkan bahwa internet merupakan perpustakaan raksasa dunia, karena

di dalam internet terdapat miliaran sumber informasi, sehingga kita dapat

mengunakan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan.

Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengondisikan

siswa untuk belajar secara mandiri. “Throughindependent study, students

become doers, as well as thinkers” (combine, 1997). Para siswa dapat

mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database,

6

dan rekaman, laporan, data statistik, (Gordin et. al., 1995). Informasi yang

diberikan server-compuuters itu dapat berasal dari commercial businesses

(.com) government services (.gov), nonprofit organizations (.org),

educational instittutons (.edu), atau artistic and cultural groups (.arts)

Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki

beberapa kelebihan sebagai berikut.

1. Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru

tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena

tidak memerlukan ruang kelas.

2. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap

muka biasa.

3. Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai

dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.

4. Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-

masingsiswa.

5. Adanya kekuatan dan keinginan materi pembelajaran.

6. Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik

siswa;dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa

maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses

pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan

siswa secara online.

Perkembangan/ kemajuan teknologi internet yang sangat pesat dan

merambah keseluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai

Negara, institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termaksuk di

dalamnya untuk pendidikan/pembelajaran. Berbagai percobaan untuk

mengembangkan perangkat lunak (program aplikasi) yang dapat menunjang

upaya meningkatkan mutu pendidikan/ pembelajaran terus dilakukan.

7

Perangkat lunak yang telah dihasilkan akan memungkinkan para

pengembang pembelajaran (instructional developers) bekerja sama dengan

ahli materi (content specialists) mengemas materi pembelajaran elektronik

(online learning material ). Pembelajaran melalui

internet di sekolah Dasar dapat diberikan dalam beberapa format (Wulf,

1996), diantaranya adalah:

1. Electronic mail (delivery of course materials, sending in

assignments, getting and giving feedback,, using a course listserv.,

i.e., electronic discussion group,

2. Bulletin boards/ newgroups for discussion of special group,

3. Downloading of course materials or tutorials,

4. Interactive tutorials on the web, and

5. Real time, interactive conferencing using MOO (Multiuser Object

Oriented) systems or Internet Relay Chat.

Setelah bahan pembelajaran elektronik dikemas dan dimasukan ke

dalam jaringan sehingga dapat diakses melalui internet, maka kegiatan

berikutnya yang perlu dilakukan adalah mensosialisasikan ketersediaan

program pembelajaran tersebut agar dapat diketahui oleh masyarakat luas

khususnya para calon peserta didik. Para guru perlu juga diberikan pelatihan

agar mereka mampu mengelola dengan baik penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran melalui internet. Karakteristik/ potensi internet sebagaimana

yang telah diuraikan di atas tentunya masi dapat diperkaya lagi dengan yang

lainnya. Namun, setidak-tidaknya karakteristik/potensi internet tesebut

dipandang sudah memadai sebagai dasar pertimbangan untuk

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran melalui internet.

C. Penggunaan Internet dalam Pembelajaran

8

Internet merupakan sebuah jaringan global yang merupakan

kumpulan dari jaringan-jaringan computer diseluruh dunia. Internet

mempermudah para pemakainya untuk mendapatkan informasi-informasi di

dunia cyber, lembaga-lembaga milik pemerintah, dan institusi pendidikan

dengan menggunakan komunikasi protokol yang terdapat pada komputer,

seperti Transmission Control Protocol (TCP), TCP merupakan suatu

protokol yang sanggup memungkinkan system apa pun sehingga

antarsistem jaringan komputer dapat berkomunikasi baik secara lokal

maupun internasional dengan modus koneksi Serial Line Internet Protocol

(SLIP) atau Point to Point Protocol (PPP). Tahun 1983 merupakan tahun

kelahiran internet yang ditandai dengan diadopsinya Transmission control

protocol (TCP) sebagai standar bagi aparnet. Protokol yang lainnya adalah

IP (Internet Protocol).

Berikut ini hal-hal yang dapat difasilitasi oleh adanya internet,

yaitu:

a. Discovery (penemuan), ini meliputi browsing dan pencarian informasi-

informasi tertentu;

b. Communication (komunikasi), internet menyediakan jaringan

komunikasi yang cepat dan murah mulai dari pesan-pesan yang berupa

buletin sampai dengan pertukaran komunikasi yang bersifat kompleks

antar atau inter organisasi. Juga termasuk diantaranya transfer

informasi (antarkomputer) dan proses informasi. Adapun contoh-

contoh media komunikasi yang utama seperti e-mail, chat group

(percakapan secara berkelompok), dan newsgroup (gabungan

kelompok yang bertukar berita);

c. Collaboration (kolaborasi), seiring dengan meningkatnya komunikasi

dan kolaborasi antarmedia elektronik, baik itu antarindividu maupun

9

antar kelompok, maka beberapa fasilitas canggih dan modern pun

digunakan mulai dari screen sharing sampai dengan teleconferencing.

Kolaborasi juga meliputi jasa/ pelayanan resource-sharing (pertukaran

sumber-sumber informasi), yang menyediakan akses pada server-

server yang sesuai dengan bidangnya masing-masing.

D. Internet Sebagai Sumber Belajar

Peran internet dalam dunia pendidikan sangat menguntungkan

karena kemampuannya dalam mengelola data dengan jumlah yang sangat

besar. Teknologi informasi sudah menjadi jaringan komputer terbesar di

dunia, yang dapat berfungsi dengan baik jika didukung oleh perangkat

computer dengan perangkat lunak yang baik dan dengan guru yang terlatih

baik. Menggunakan internet dengan segala fasilitasnya akan memberikan

kemudahan untuk meaksese berbagi informasi untuk pendidikan secara

langsung dapat meningkatkan pengetahuan siswa bagi keberhasilannya

dalam belajar. Karena internet merupakan sumber informasi utama dan

pengetahuan, melalui pengetahuan ini kita dapat melakukan beberapa hal,

diantaranya yaitu:

1. Penulusuran dan pencarian bahan pustaka

2. Membanguan program Artificial Intelligence (kecerdasan buatan)

untuk memodelkan sebuah rencana pembelajaran

3. Memberikan kemudahan untuk mengakses apa yang disebut dengan

virtual classroom ataupun virtual university

4. Pemasaran dan promosi hasil karya penelitian

E. Pemanfaatan e-learning untuk pembelajaran

10

Menurut Jaya Kumar C. Koran (2002), e-learning adalah

pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau

Internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interakasi atau bimbingan.

Ada pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh

yang dilakukan melalui media internet. Sedangkan Dong mendefinisikan e-

learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat

elektronik computer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan

kebutuhannya. Atau e-learning didefinisikan sebagai berikut: E-learning is

a generic term for all technologically supported learning using an array of

teaching and learning tools as phone bridging, audio and videotapes,

teleconferencing, satellite transmissions, and the more recognized web-

based training or computer aided instruction also commonly referred to as

online courses (Soekartawi , Haryono, Librero, 2002).

Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada

penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang

dapat meningkatkan pengetahuan dn keterampilan. Hal ini senada dengan

Campbell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan

internet dalam pendidikan sebagai hakikat e-learning. Bahkan Onno W.

Purbo (2002) menjelskan bahwa istilah “e” atau singakatan dari elektronik

dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang

digunakan untuk mendukung usaha-usaha pembelajaran lewat teknologi

elektronik internet. Internet, intranet, satelit, tape audio, TV interaktif dan

CD-ROM adalah sebagian dari media elektronik yang digunakan.

Pembelajaran boleh disampaikan secara ‘synchronously’ (pada waktu yang

sama) ataupun ‘asynchronously’ ( pada waktu yang berbeda. Materi

pembelajaran dan pembelajaran yang disampaikan melalui media ini

mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi, audio, dan video. Ia harus

11

menyediakan kemudahan untuk ‘discussion grou’ dengan bantuan

professional dalam bidangnya.

Perbedaan pembelajaran tradisional dengan e-learning, yaitu kelas

‘tradisional’. Guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan

untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di

dalam pembelajaran ‘e-learning’ focus utamanya adalah pelajar. Pelajar

mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung jawab untuk pelajarannya.

Suasana pembelajaran ‘e-learning’ akan ‘memaksa’pelajar memainkan

peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya.pelajar membuat

rancangan dan mencari materi dengan usaha dan inisiatif sendiri.

Khoe Yao Tung (2000) mengatakan bahwa setelah kehadiran guru

atau dosen dalam arti sebenarnya, internet akan menjadi suplemen dan

komplemen dalam menjadikan wakil dosen atau guru yang mewakili

sumber belajar yang penting di dunia.

Cisco (2001 )menjelaskan filosofis e-learning sebagai berikut .

pertama, e-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi,

pendidikan, dan pelatihan on-line.

Kedua, e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat

memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional,

kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis computer)

sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi.

Ketiga, e-learning tidak berarti menggantikan model balajar

konvensional didalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut

melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan.

Keempat, kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk

isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar konten dan alat

12

penyampaian dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas siswa

yang pada gilirannya akan member hasil yang lebih baik.

Sedangkan karakteristik e-learning, antara lain: pertama,

memanfaatkan jasa elektronik; dimana guru dan siswa, siswa dan siswa,

atau guru dan guru dapat berkomunikasi dengan relatife mudah dengan

tanpa dibatasi doleh hal-hal yang protokoler. Kedua, memanfaatkan

keunggulan computer (digital media dan computer networks). Ketiga,

menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan

dikomputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dimana

saja bila yang bersangkutan memerlukannya. Keempat, memanfaatkan

jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang

berkaitan dengan admistrasi pendidikan dapat menarik dan diminati, onno

W. purbo (2002) mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam

merancang e-learning, yaitu: sederhana, personal, dan cepat. Sistem yang

sederhana akan memudahkan peserta didik dalam memanfaatan teknologi

dan menu yang ada, dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan

mengurangi pengenalan sistem e-learning itu sendiri sehingga waktu belajar

peserta didi diefisienkan untuk peroses belajar itu sendiri dan bukan pada

belajar menggunakan e-learning-nya, syarat personal berarti pengajar dapat

berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang guru yang berkomunikasi

dengan murid didepan kelas. Dengan pendekatan interaksi yang lebih

personal, peserta didik diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala

persoalan yang dihadapinya. Hal ini akan membuat peserta didik betah

berlama-lama didepan layar komputernya. Kemudian layanan ini ditunjang

dengan kecepatan, respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan

peserta didik lainnya. Dengan demikian, perbaikan pembelajaran dapat

dilakukan secepat mungkin oleh pengajar atau pengaelola.

13

F. Pengembangan model e-lerning.

Pendapat Haughey (Rusman, 2007) tentang pengembangan e-

learning adalah ada tiga kemungkinan dalam pengembangan system

pembelajaran internet, yaitu web course, web centric course, dan web

enhanced course.

Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan

pendidikan, yang mana mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah dan tidak

diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi,

penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya

disampaikan melalui internet. Dengan kata lain, model ini menggunakan

sistem jarak jauh.

Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan

antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi

disampaikan melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka.

Fungsinya saling melengkapi. Dalam model ini, dosen bisa memberikan

petunjuk kepada mahasiswa untuk mempelajari materi perkuliahan melalui

web yang telah dibuatnya.mahasiswa juga diberikan arahan untuk mencari

sumber dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, mahasiswa dan

dosen lebih banyak berdiskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari

melalui internet tersebut.

Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk

menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan dikelas.

Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara

mahasiswa dengan dosen, sesama mahasiswa, anggota kelompok, atau

mahasiswa dengan narasumber lain. Oleh karena itu, peran dosen dalam hal

14

ini dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di internet,

membimbing mahasiswa mencari dan menemukan situs-situs yang releven

dengan bahan perkuliahan, menyajikan materi melalui web yang menarik

dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan

kecakapan lain yang diperlukan.

G. Kelebihan dan kekurangan e-lerning

Petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam

pendidikan terbuka dan pembelajaran jarak jauh, antara lain:

1. Tersediannya fasilitas e-moderating dimana pendidik dan peserta didik

dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara

reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan

tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

2. Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau

petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet,

sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar

dipelajari.

3. Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat

dan dimana saja kalau diperlukan, mengingat bahan ajar tersimpan

dikomputer.

4. Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan

dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses diinternet

secara lebih mudah.

5. Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui

internet yang dapat diakui dengan jumlah peserta yang banyak,

sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

6. Berubahnya peran peserta didik dari yang biasanya pasif menjadi aktif

dan lebih mandiri.

15

7. Relatif lebih efisien. Misalnya, bagi mereka yang tinggal jauh dari

perguruan tinggi atau sekolah konvensional.

Walaupun demikian, pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau

e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik

(Bullen, 2001, Beam, 1997), antara lain:

1. Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan

antar sesama peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa

memperlambat terbentuknya values dalam proses pembelajaran.

2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan

sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial

3. Proses pembelajarannya cenderung kearah pelatihan daripada

pendidikan.

4. Berubahnya peran pendidik dari yang semula menguasai teknik

pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik

pembelajaran yang menggunakan ICT/medium komputer.

5. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi

cenderung gagal.

6. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan

mengoperasikan internet.

7. Kurangnya personal dalam hal penguasaan bahasa pemrograman

komputer.

16

BAB III

PENUTUP

A. KesimpulanImplementasi dunia internet pada bidang pendidikan sangat

memberikan nilai positif bagi pelajar dan pengajar. Maka dari itu,

gunakanlah sebaik-baiknya fasilitas internet yang ada diistalasi atau

dilembaga anda. Maraknya penggunaan teknologi internet, memaksa anda

untuk ikut terlibat didalamnya. Teknologi internet mempermudah semua

kegiatan manusia, namun ingat, jangan sampai anda kecanduan dan lupa

dengan waktu berharga anda, karena ini membawadampak yang negative

bagi anda.

Teknologi internet akan terus berkembangdari masa ke masa.maka

bagi anda yang belum tahu tentang dunia internet, mulailah dari sekarang

untuk mencoba tujuan didalamnya, karena banyak hal positif yang dapat

diambildari dunia ini.Tidak ada kata sulit untuk memulai belajar

menggunakan internet. Langkah sederhana adalah masuk ke warnet, atau

datanglah ke tempat yang berhubungan dengan internet, kemudian nyalakan

komputer atau laptop anda, buka internet explorer atau Mozilla firefox, atau

google chrome, atau opera mini atau safari, dan sebagainya, lalu ketikkan

alamat www.google.com, dan carilah apa yang anda ingin ketahui

selanjutnya.

Selalu awasi pengguna internet bagi anak-anak dibawah umur 17

tahun, internet memang bagus untuk mereka, namun kecanduan dan masuk

kesitus terlarang sangat akan berdampak negatif bagi perkembangan anak-

anak.

17

B. Kritik dan saran

Adapun kritik dan saran dari si pembaca sangatlah kami butuhkan

sebagai pemberi motivasi dalam membuat makalah yang lebih baik untuk

kedepannya.

Soal Latihan

pilihlah jawaban yang tepat dan benar

1. Apa yang di maksud dengan pembelajaran berbasis web

a. Suatu kegiatan pembelajran yang memanfaatkan media situs

(website) yang bisa diakses melalui jaringan internet.

b. Jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan komputer,

termaksud didalamnya jaringan local, yang terhubung melalui

saluran (satelit, telepon, kabel) dan jangkauannya mencakup

seluruh dunia.

c. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya

tatap muka.

2. Di manakah pernyataan di bawah ini yang termaksud

kelebihan pembelajaranberbasis web

a. kurangnya interaksi antara pengajar dan siswa atau bahkan antara

siswa itu sendiri, bisa memperlambat terbentuknya values dalam

proses belajar mengajar.

b. kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek social dan

sebaliknya mendorong aspek bisnis atau komersial.

c. Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pengajar dan siswa

dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara

18

reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan tanpa

dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.

3. Manakah yang merupakan singkatan dari internet

a. interconnection and networking

b. the largest global network of computers

c. server-compuuters

4. intranet, satelit, tape audio, TV interaktif dan CD-ROM adalah

sebagian dari media…

a. elektronik

b. pecah belah

c. bermain

Kunci Jawaban :

1. a Suatu kegiatan pembelajran yang memanfaatkan media situs

(website) yang bisa diakses melalui jaringan internet.

2. c Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pengajar dan siswa

dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet

secara reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu

dilakukan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu

3. a interconnection and networking

4. a elektronik

19

DAFTAR PUSTAKA

Bullen, M (2001), e-learning and the Internationation Education, Malaysian

Journal of Educational Tecnology 1 (1), 37-46

Boud, D, and G. Feletti. 1997. The challenge of problem Based Learning.

London: Kogan Page.

Cisco (2001). E-learning Combines Communication, Education,

Information, and Training. Available: (Online)

http//www.cisco.com/warp/public/10/wwtraining/e-learning.

Cobine, G. R. 1997. Studying with the computer. ERIC Digest. (Online).

Available http//www.ericfacility.net/ericdigests/ed450069.html.

Rusman, 2006, Pendekatan dan model pembelajaran . Modul. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.