Tugas Makalah Manajemen Limbah

12
BAB I PENDAHULUAN Energi adalah suatu hal yang tak dapat lepas dari kehidupan sehari-hari. Dari hari ke hari kebutuhan akan energi semakin meningkat, peningkatan ini dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu, gaya hidup, kepuasan manusia yang tak ada hentinya, semakin majunya peradaban manusia dan lain-lain. Energi berdasarkan sumbernya dibedakan atas 2 yaitu energi yang terbarukan dan yang tidak terbarukan. Energi yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah energi yang tidak terbarukan. Dengan demikian energi tersebut semakin lama akan semakin berkurang. Contoh dari energi yang tak terbarukan adalah minyak bumi yang berasal dari fosil-fosil yang telah berjuta-juta tahun berada di dalam perut bumi. Untuk memenuhi kebutuhan akan energi maka diperlukan pembangkit-pembangkit energy listrik diantaranya adalah PLTU,PLTA,PLTD,PLTGU,PLTP,dll .pemerintah dalam hal ini adalah PLN yang telah menyediakan energy bagi seluruh masyarakat Indonesia,tidak lepas dari bantuan pembangkit- pembangkit swasta yang ikut serta dalam menopang kebutuhan energy nasional.tetapi disamping itu kebutuhan

Transcript of Tugas Makalah Manajemen Limbah

Page 1: Tugas Makalah Manajemen Limbah

BAB I

PENDAHULUAN

Energi adalah suatu hal yang tak dapat lepas dari kehidupan sehari-hari. Dari hari ke

hari kebutuhan akan energi semakin meningkat, peningkatan ini dipengaruhi oleh

banyak faktor yaitu, gaya hidup, kepuasan manusia yang tak ada hentinya, semakin

majunya peradaban manusia dan lain-lain. Energi berdasarkan sumbernya dibedakan

atas 2 yaitu energi yang terbarukan dan yang tidak terbarukan. Energi yang sering

digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah energi yang tidak terbarukan. Dengan

demikian energi tersebut semakin lama akan semakin berkurang. Contoh dari energi

yang tak terbarukan adalah minyak bumi yang berasal dari fosil-fosil yang telah

berjuta-juta tahun berada di dalam perut bumi.

Untuk memenuhi kebutuhan akan energi maka diperlukan pembangkit-pembangkit

energy listrik diantaranya adalah PLTU,PLTA,PLTD,PLTGU,PLTP,dll .pemerintah

dalam hal ini adalah PLN yang telah menyediakan energy bagi seluruh masyarakat

Indonesia,tidak lepas dari bantuan pembangkit-pembangkit swasta yang ikut serta

dalam menopang kebutuhan energy nasional.tetapi disamping itu kebutuhan akan

energy sejalan dengan limbah yang dihasillkan oleh mesin-mesin pembangkit

tersebut,ada yang menghasilkan limbah padat,cair,maupun gas.

Untuk menanggulangi masalah limbah yang merupakan hal yang tidak bisa diabaikan

maka pemerintah berusaha meminimalisir limbah tersebut.salah satu cara untuk

meminimalisir limbah tersebut adalah dengan memberikan pengetahuan dalam

memanajemen/menanggulangi limbah tersebut kepada calon karyawan yang akan

bekerja di pembangkit,dalam hal ini dinas pendidikan dan direktorat pendidikan

tinggi(dikti) sebagai penyelenggara utama pendidikan dalam negeri.maka dari itu

politeknik sebagai salah satu perguruan tinggi negeri dan sebagai lembaga pendidikan

penyedia tenaga kerja khususnya industry berperan penting dalam usaha

Page 2: Tugas Makalah Manajemen Limbah

penanggulangan limbah,maka dari itu politeknik memasukkan matakuliah

“manajemen limbah” sebagai salah satu mata kuliah yang diharuskan sebagai syarat

kelulusan yang dibawakan oleh ayahanda Ir.Tasrif.As sebagai dosen pembimbing

manajemen limbah.

1.2 Ruang Lingkup

Bagaimana proses pabrikasi pada PLTU ?

Bagaimana dampak limbah terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat?

Bagaimana proses memanajemen limbah hasil PLTU sehingga tidak

mengganggu masyarakat dan tidak merusak alam sekitar?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui proses pabrikasi pada PLTU sehingga kita dapat

mengetahui pada bagian mana yang menghasilkan polusi dan meminimalisir

buangan limbah

Untuk mengetahui dampak limbah hasil produksi PLTU pada masyarakat dan

lingukngan sehingga kita dapat meminimalisir efek yang di timbulkan dari gas

buangan PLTU.

Untuk mengetahui cara-cara memanajemen limbah gas sehingga sehingga

tidak mengganggu masyarakat dan tidak merusak alam sekitar.

Page 3: Tugas Makalah Manajemen Limbah

BAB II

TEORI PENDUKUNG

PROSES PABRIKASI

PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup.siklus

tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang.

Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan

pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil

pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.

Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperature tertentu

diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa

putaran.

Ketiga, Generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan

energy listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan.

Uap bekas keluaran turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan air

pendingin agar berubah kembali menjadi air. Air kondensat hasil kondensasi uap

kemdian di gunakan lagi sebagai air pengisi boile. Demikian siklus ini berlangsung

terus menerus dan berulang-ulang.

Putaran turbin digunakan untuk memutar generator yang dikopel lansung dengan

turbin sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energy listrik dari terminal output

generator.

Putaran turbin digunakan untuk memutar generator yang dikopel langsung dengan

turbin sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energy listrik dari terminal output

generator.

Page 4: Tugas Makalah Manajemen Limbah

GAS LIMBAH YANG DIHASILKAN

Limbah yang terjadi di PLTU ada pada bagan yang disebut boiler dimana batubara

dibakar. Hasil pembakaran batubara di boiler menghasilkan dua produk utama yaitu

flue gas dan ash. Ash disini pun dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu bottom

ash dan fly ash.

Bottom ash adalah abu hasil pembakaran batubara yang memiliki masa lebih berat

dibandingkan dengan fly ash sehingga bottom ash langsung turun menuju bagian

bawah boiler setelah terjadi pembakaran batubara. Sedangkan fly ash merupakan abu

yang ringan sehingga ikut terbawa ke dalam aliran gas (flue gas) yang akan dialirkan

menuju stack.

Penanganan bottom ash relatif lebih mudah ketimbang fly ash. Karena sifatnya

yang berat, bottom ash cukup diberi wadah ala kadarnya di bagian bawah penampung

ash (primary ash silo) hasil pembakaran batubara di boiler Yang membutuhkan

penanganan relatif lebih sulit adalah fly ash. Oleh karena sifatnya yang ringan, maka

fly ash tercampur ke dalam flue gas dan memiliki kemungkinan untuk keluar dari

stack sebagai partikel padat terlarut. Hal ini tentunya tidak boleh dan membahayakan

bagi lingkungan.

Page 5: Tugas Makalah Manajemen Limbah

DAMPAK LIMBAH YANG DIHASILKAN OLEH PLTU

Menurut (buku yang ditulis oleh SRIKANDI FARDIAZ yang berjudul POLUSI

AIR DAN UDARA yang diterbitkan oleh kanisus tahun 1992 menyebutkan beberapa

pengaruh negative dampak pencemaran SO yaitu, terhadap tanaman SO2 akan

menyebabkan kerusakan kronis, yang disebabkan terhambatnya mekanisme

pembentukan klorofil pada tanaman sehingga tanaman akan mati, dan pengaruh

dampak SOx terhadap manusia adalah iritasi system pernafasan.dan adapun dampak

terhadap lingkungan adalah kecepatan korosi pada logam dan perusakan material

pada bangunan.

Page 6: Tugas Makalah Manajemen Limbah

BAB III

MANAJEMEN LIMBAH

Cara untuk menanggulangi limbah pada PLTU adalah dengan cara memasang ESP

(Electro Static Precipitator). Terjemahan bebas dari ESP adalah alat pengendap

elektro statis atau  bila ditilik dari penggunaan pada kondisi realnya, ESP adalah alat

yang digunakan untuk menangkap debu dengan menggunakan prinsip elektrostatis.

ESP ini dapat menangkap hingga 99% fly ash. ESP bekerja dengan memanfaatkan

prinsip elektrostatis. Seperti pada percobaan gosok menggosok penggaris mika di

rambut, kemudian didekatkan ke potongan kertas kecil dankertas-kertas tersebut

tertarik ke penggaris mika. Kenapa bisa seperti itu? Hal itu terjadi karena terjadi beda

potensial/beda muatan listrik antara dua benda yang berdekatan.

Itulah prinsip dasar pengoperasian ESP. Flue gas yang mengandung fly ash,

dilewatkan ke dalam alat yang mensuplai aliran DC tegangan tinggi. Partikel fly ash

yang lewat melalui alat tersebut akan bermuatan listrik sehingga kemudian dengan

keajaiban elektrostatis, maka partikel fly ash akan menempel di sisi elektroda yang

memiliki muatan listrik lebih rendah. Begitu saja prinsip dasarnya.

Lalu apabila elektroda sudah kotor dengan debu, maka ada alat yang lazim disebut

dengan “hammering device” atau terjemahan bebas dan sembarangannya adalah alat

untuk pukul-pukul elektroda yang sudah kotor agar fly ash yang menempel bisa lepas.

ESP ini sebenarnya sudah cukup untuk mengamankan limbah keluaran PLTU dari

sisi pengendalian debu. Namun ESP hanya berfungsi untuk mengeliminir limbah

padat saja. Limbah kimia macam SOx dan NOx tidak dapat dieliminir oleh ESP.

Untuk mengamankan limbah keluaran PLTU dari sisi kimia itulah yang kemudian

diberikan lagi satu alat tambahan yang bernama FGD (Flue Gas Desulfurization).

Page 7: Tugas Makalah Manajemen Limbah

Sesuai dengan namanya, FGD (Flue Gas Desulfurization) adalah alat yang

berguna untuk menghilangkan/mereduksi Sulfur Dioksida (SO2) dari flue gas

(gas buang) hasil pembakaran batubara PLTU.

Kenapa SO2 harus dihilangkan? Karena menurut penyelidikan para ahli kulit ternama

di L’Oreal Institute Paris, SO2 adalah tersangka utama terjadinya hujan asam dan

tidak ada seseorang pun di dunia ini yang suka dengan yang namanya hujan asam.

Begitu ceritanya saudara-saudara.

FGD ditempatkan setelah ESP untuk memastikan tidak terlalu banyak partikel padat

yang harus dihandle oleh si FGD sehingga peran FGD benar-benar fokus untuk

menangani pengurangan limbah kimia proses pembakaran batubara di PLTU.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 8: Tugas Makalah Manajemen Limbah

KESIMPULAN

Dari makalah yang kami buat maka kami dapat menyimpulkan bahwa walaupun

kebutuhan manusia akan energy dan limbah yang dihasilkan dari pembangkitan tidak

akan pernah putus, tetapi kita dapat meminimalisir limbah gas dan padat yang

dihasilkan oleh PLTU dengan menggunakan alat yang disebut FGD (Flue Gas

Desulfurization) adalah alat yang berguna untuk menghilangkan/mereduksi

Sulfur Dioksida (SO2) dari flue gas (gas buang) hasil pembakaran batubara

PLTU.dan ESP (Electro Static Precipitator) adalah alat yang digunakan untuk

menangkap debu dengan menggunakan prinsip elektrostatis

SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: Tugas Makalah Manajemen Limbah

POLUSI AIR DAN UDARA ”Srikandi fardiaz”,Kansius 1992.

http://google.com.makalahPLTU

http://google.com.mengenalPLTU