Tugas makalah-bank-dalam-islam

36
BAB I PENDAHULUAN Peranan perbankan dalam membangun perekonomian tidak diragukan lagi. Jika sistem perbankan terganggu, mekanisme perekonomian Negara juga akan terganggu. Perbankan merupakan bagian dari Financial market, dimana mempunyai peran menyalurkan dana dari surplus unit ke deficit unit (Madura, 2002:407). Dengan demikian perbankan mempunyai peran sebagai lembaga intermediasi guna menggerakkan sektor riil. Hal ini pula yang tertuang dalam undang-undang perbankan No. 10 tahun 1998 menjelaskan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dengan demikian diketahui, baik bank konvensional maupun bank islam mempunyai fungsi sebagai lembaga intermediasi. Peran intermediasi tersebut terkait antara pemilik modal, ataupun pihak yang surplus dana dengan peminjam atau pihak yang defisit dana. Disini bank konvensional dan bank Islam berperan sebagai orang tengah

Transcript of Tugas makalah-bank-dalam-islam

Page 1: Tugas makalah-bank-dalam-islam

BAB I

PENDAHULUAN

Peranan perbankan dalam membangun perekonomian tidak

diragukan lagi. Jika sistem perbankan terganggu, mekanisme

perekonomian Negara juga akan terganggu. Perbankan merupakan

bagian dari Financial market, dimana mempunyai peran menyalurkan

dana dari surplus unit ke deficit unit (Madura, 2002:407). Dengan

demikian perbankan mempunyai peran sebagai lembaga intermediasi

guna menggerakkan sektor riil. Hal ini pula yang tertuang dalam

undang-undang perbankan No. 10 tahun 1998 menjelaskan bahwa

bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Dengan demikian diketahui, baik bank konvensional maupun

bank islam mempunyai fungsi sebagai lembaga intermediasi. Peran

intermediasi tersebut terkait antara pemilik modal, ataupun pihak yang

surplus dana dengan peminjam atau pihak yang defisit dana. Disini

bank konvensional dan bank Islam berperan sebagai orang tengah

yang akan menampung dan menghimpun dana dari pihak ketiga dan

menyalurkannya kepada pihak yang memerlukan.

Perbankan Indonesia terdiri dari bank Islam dan bank

konvensional, dimana mempunyai perspektif dan landasan yang

berbeda dalam operasionalnya. Perbedaan utama yang sangat

mendasar adalah praktek bunga. Sistem perbankan Islam sangat

Page 2: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

menentang kehadiran bunga dalam perekonomian yang merupakan

representative dari Riba. Selain itu perbankan Islam harus bebas dari

gharar dan maysir. Sedangkan perbankan konvensional sangat

tergantung dengan kadar suku bunga. Suku bunga dipandang sebagai

barometer kemampuan nasabah (creditworthiness) dan merupakan

instrumen utama dalam menentukan kebijakan moneter.(Tamanni,

2004).

Dengan demikian, mengingat peranan sektor perbankan

memberikan kontribusi yang besar terhadap membangun

perekonomian Indonesia, maka di pandang perlu menempatkan fungsi

perbankan pada jalurnya yaitu sebagai lembaga intermediasi yang

menghimpun dan menyalurkan dana pihak ketiga sehingga dapat

menstimulus berkembangnya sektor riil. Oleh sebab itu studi ini

bertujuan Perbankan dalam Islam. Adapun kerangka berfikir dari studi

ini sebagai berikut: bagian kesatu sebagai pendahuluan, bagian kedua

memaparkan pembahasan dari sejarah singkat hingga perbadaan bank

konvensional dan bank Islam, bagian ketiga merupakan penutup,

disajikan pada bagian terakhir studi ini yang merupakan simpulan dari

pembahasan.

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 3: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

BAB II

PERBANKAN DALAM ISLAM

A. SEJARAH DAN PENGERTIAN BANK

Usaha perbankan dimulai dari zaman Babylonia, dilanjutkan

ke zaman Yunani Kuno dan Romawi. Pada saat itu, kegiatan utama

bank hanya sebagai tempat tukar menukar uang. Sedangkan istilah

“Bank” berasal dari kata “Banco” dari bahasa Italia yang berarti

banku, yaitu tempat penukaran uang. Pada awalnya banco ini

tempat menukar barang-barang yang mempunya nilai yang cukup

tinggi. Dengan adanya kepercayaan yang semakin terhadap banco-

banco ini, maka orang bukan saja menukarkan uang saja tetapi

menyimpan uang tersebut pada banco-banco itu, sebab mereka

menganggap banco ini tempat yang paling aman dan dapat

dipercaya untuk menyimpan uang tersebut sewaktu-waktu dapat

diambil dan dipergunakan untuk segala macam keperluan.

Pengertian Bank adalah sebuah lembaga intermediasi

keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk

menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan

promes atau yang dikenal sebagai banknote. Sedangkan menurut

Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998

Tanggal 10 November 1998  tentang perbankan, yang dimaksud

dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 4: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Berdasarkan pengertian di atas, bank merupakan

perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya

aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.

B. FUNGSI BANK

Para ahli perbankan di negara-negara maju mendefinisikan

bank umum sebagai institusi keuangan yang berorientasi laba.

Untuk memperoleh laba tersebut bank umum melaksanakan fungsi

intermediasi. Karena diizikan mengumpulkan dana dalam bentuk

deposito, bank umum disebut juga sebagai lembaga keuangan

depositori. Berdasarkan kemampuannya menciptakan uang (giral),

bank umum dapat juga disebut sebagai bank umum pencipta uang

giral.

Fungsi-fungsi bank umum yang diuraikan di bawah ini

menujukkan betapa pentingnya keberadaan bank umum dalam

perekonomian modern, yaitu :

1. Penciptaan uang

Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat

pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring).

Kemampuan bank umum menciptakan uang giral menyebabkan

possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter.

Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang

yang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank

umum menciptakan uang giral.

2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 5: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah

mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini

dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank

umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme

pembayaran.

Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang,

penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran

dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah

dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran

elektronik.

3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat

Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah

dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro,

deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau

bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.

Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar

dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya.

Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan

kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui

penyaluran kredit.

4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional

Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan

atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi

barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan

transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 6: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter

masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang beroperasi

dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian

transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum,

kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi

internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan

murah.

5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga

Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa

yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat

dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya

seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang

sengaja disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau

safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang semakin pesat

menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan

menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.

6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya

Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga

semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar

listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang

melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan

jasa-jasa bank. Jasa-jasa ini amat memudahkan dan

memberikan rasa aman dan nyaman kepada pihak yang

menggunakannya.

C. SEJARAH DAN PENGERTIAN BANK ISLAM

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 7: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

Sesungguhnya aktifitas perbankan telah dimulai sejak zaman

Rasulullah. Sebelum diutus menjadi Rasul, karena kejujurannya.

Nabi Muhammad s.a.w. dikenal sebagai Al-Amin. Beliau dipercaya

menyimpan segala deposit oleh orang banyak sehingga pada saat

terakhir sebelum Rosul hijrah ke Madinah, Nabi melantik sayidina

Ali r.a. untuk mengembalikan segala simpanan itu kepada yang

punya.

Perbankan Islam pertama kali muncul di Mesir tanpa

menggunakan embel-embel Islam, karena adanya kekhawatiran

rezim yang berkuasa saat itu akan melihatnya sebagai gerakan

fundamentalis. Perintisnya adalah Ahmad El Najjar. Sistem pertama

yang dikembangkan adalah mengambil bentuk sebuah bank

simpanan yang berbasis profit sharing (pembagian laba/bagi hasil)

pada tahun 1963. kemudian pada tahun ’70-an, telah berdiri

setidaknya 9 bank yang tidak memungut maupun menerima bunga,

sebagian besar berinvestasi pada usaha-usaha perdagangan dan

industri secara langsung dalam bentuk partnership dan membagi

keuntungan yang didapat dengan para penabung.

Baru kemudian berdiri Islamic Development Bank pada tahun

1974 disponsori oleh negara-negara yang tergabung dalam

Organisasi Konferensi Islam, yang menyediakan jasa finansial

berbasis fee dan profit sharing untuk negara-negara anggotanya

dan secara eksplisit menyatakan diri berdasar pada syariah Islam.

Kemudian setelah itu, secara berturut-turut berdirilah sejumlah

bank berbasis Islam antara lain berdiri Dubai Islamic Bank (1975),

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 8: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

Faisal Islamic Bank of Sudan (1977), Faisal Islamic Bank of Egypt

(1977) serta Bahrain Islamic Bank (1979) Phillipine Amanah Bank

(1973) berdasarkan dekrit presiden, dan Muslim Pilgrims Savings

Corporation (1983).

Di Indonesia perbankan syariah baru muncul pertama pada

tahun 1991 dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia yang

diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah

serta dukungan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)

dan beberapa pengusaha muslim.

Bank Islam sebenarnya di Indonesia lebih populer disebut

dengan istilah bank syariah. Adapun pengertian bank Islam adalah

bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam

atau bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada

ketentuan-ketentuan al Quran dan Hadits (Antonio dan

Perwataatmadja, 1999: 1). Pengertian syariah secara harfiah adalah

jalan Allah seperti yang ditunjukkan oleh al Quran dan as Sunnah /

Hadits.

Selanjutnya, yang dimaksud dengan prinsip-prinsip syariah di

dalam pengertian ini adalah prinsip-prinsip atau ketentuan

mengenai hukum muamalat. Dalam ketentuan hukum muamalat,

prinsip utama muamalat ekonomi atau perbankan islami adalah

menghindarkan diri dan menjauhkan diri dari unsur-unsur riba

dengan menggantinya dengan sistem bagi hasil dan pembiayaan

perdagangan. Riba secara bahasa berarti al-ziyadah yang berarti

tambahan. Sedangkan menurut istilahnya, riba dalam pandangan

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 9: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

Prof. Abdul Manannan, Ph.D. dalam bukunya ”Teori dan Praktek

Ekonomi Islam” adalah perpanjangan batas waktu dan penambahan

jumlah peminjaman uang sehingga berjumlah begitu besar,

sehingga pada akhir jangka waktu peminjaman itu, si peminjam

akan mengembalikan kepada orang yang meminjamkan sejumlah

dua kali lipat atau lebih darijumlah pokok yang dipinjamkannya.

Di dalam teori ekonomi Islam atau ekonomi syariah sebagai

dasar sistem perbankan Islam, diatur beberapa konsep pembiayaan

islami yang dapat dipraktekkan oleh perbankan Islam. Diantara

konsep-konsep tersebut adalah konsep mudharabah, musyarakah,

murabahah, ijarah, wadiah dan lain-lain.

D. PRINSIP BANK ISLAM/SYARIAH

Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum

Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana

dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang

sesuai dengan syariah.

Beberapa prinsip/ hukum yang dianut oleh sistem perbankan

syariah antara lain:

1. Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari

nilai pinjaman dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak

diperbolehkan.

2. Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian

sebagai akibat hasil usaha institusi yang meminjam dana.

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 10: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

3. Islam tidak memperbolehkan "menghasilkan uang dari uang".

Uang hanya merupakan media pertukaran dan bukan komoditas

karena tidak memiliki nilai intrinsik.

4. Unsur Gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan.

Kedua belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang

akan mereka peroleh dari sebuah transaksi.

5. Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak

diharamkan dalam islam. Usaha minuman keras misalnya tidak

boleh didanai oleh perbankan syariah.

Prinsip perbankan syariah pada akhirnya akan membawa

kemaslahatan bagi umat karena menjanjikan keseimbangan sistem

ekonominya.

E. FUNGSI BANK ISLAM/SYARIAH

Bank-bank Islam dikembangkan berdasarkan prinsip yang

tidak membolehkan pemisahan antara hal yang temporal

(keduniaan) dan keagamaan. Prinsip ini mengharuskan kepatuhan

kepada syariah sebagai dasar dari semua aspek kehidupan.

Kepatuhan ini tidak hanya dalam hal ibadah ritual, tetapi tran-saksi

bisnis pun harus sesuai dengan ajaran syariah. Sebagai contoh

dalam hal ini adalah aspek yang paling terkemuka dari ajaran Islam

mengenai muamalah, yaitu pelarangan riba dan persepsi uang

sebagai alat tukar dan alat melepaskan kewajiban. Uang bukanlah

komoditas. Dengan demikian, uang tidak me-miliki nilai waktu,

kecuali nilai barang yang ditukar melalui penggunaan uang sesuai

dengan syariah.

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 11: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

Sebagai konsekuensi dari prinsip ini maka bank Islam

dioperasikan atas dasar konsep bagi untung dan bagi risiko yang

sesuai dengan salah satu kaidah Islam, yaitu "keuntungan adalah

bagi pihak yang menanggung risiko." Bank Islam menolak bunga

sebagai biaya untuk penggunaan uang dan pinjaman sebagai alat

investasi.

Dalam melaksanakan investasinya, bank Islam memberi

keyakinan bahwa dana mereka sendiri (equity), serta dana lain

yang tersedia untuk investasi, mendatangkan pendapatan yang

sesuai dengan syariah dan bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam paradigma akuntansi Islam, bank syariah memiliki

fungsi sebagai berikut:

1. Manajemen Investasi

Bank-bank Islam dapat melaksanakan fungsi ini ber-dasarkan

kontrak mudharabah atau kontrak perwakilan.

Menurut kontrak mudharabah, bank (dalam kapasitasnya

sebagai mudharib, yaitu pihak yang melaksanakan inves-tasi

dana dari pihak lain) menerima persentase keuntungan hanya

dalam kasus untung. Dalam hal terjadi kerugian, sepenuhnya

menjadi risiko penyedia dana (shahibul maal), sementara bank

tidak ikut menanggungnya.

2. Investasi

Bank-bank Islam menginvestasikan dana yang ditem-patkan

pada dunia usaha (baik dana modal maupun dana rekening

investasi) dengan menggunakan alat-alat investasi yang

konsisten dengan syariah. Di antara contohnya adalah kontrak

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 12: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

al murabahah, al mudharabah, al musyarakah, bai as salam, bai

al ishtisna, al ijarah, dan lain-lain.

Rekening investasi dapat dibagi menjadi tidak terba-tas

(unrestricted mudharabah) atau terbatas (restricted

mudharabah).

a. Rekening investasi tidak terbatas (general investment)

Pemegang rekening jenis ini memberi wewenang kepada

bank Islam untuk menginvestasikan dananya dengan cara

yang dianggap paling baik dan feasible, tanpa menerapkan

pembatasan jenis, waktu dan bidang usaha investasi.

Dalam skema ini bank Islam dapat mencampurkan dana

pemegang rekening investasi dengan dananya sendiri

(modal) atau dengan dana lain yang berhak dipakai oleh

bank Islam (misalnya rekening koran). Pemegang rekening

investasi dan bank Islam umumnya berpartisipasi dalam

keuntungan dari dana yang diinvestasikan.

b. Rekening investasi terbatas (restricted investment)

Pemegang rekening jenis ini menerapkan pembatasan

tertentu dalam hal jenis, bidang, dan waktu bank meng-

investasikan dananya. Lebih jauh lagi, bank Islam dapat

dibatasi dari mencampurkan dananya sendiri dengan dana

rekening investasi terbatas untuk tujuan investasi. Bahkan

bisa saja ada pembatasan lain yang diterapkan pemegang

rekening investasi.

Sebagai contoh, pemegang rekening investasi dapat

meminta bank Islam untuk tidak menginvestasikan dananya

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 13: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

dalam bidang pertanian dan peternakan. Bisa juga pe-

megang rekening investasi meminta bank Islam itu sendiri

yang melaksanakan investasi, bukan melalui pihak ketiga.

3. Jasa-Jasa Keuangan

Bank Islam dapat juga menawarkan berbagai jasa ke-uangan

lainnya berdasarkan upah (fee based) dalam sebuah kontrak

perwakilan atau penyewaan. Contohnya garansi, transfer kawat,

L/C, dan sebagainya.

4. Jasa Sosial

Konsep perbankan Islam mengharuskan bank Islam me-

laksanakan jasa sosial, bisa melalui dana qardh (pinjaman

kebajikan), zakat, atau dana sosial yang sesuai dengan ajaran

Islam. Lebih jauh lagi, konsep perbankan Islam juga

mengharuskan bank Islam memainkan peran dalam

pengembangan sumber daya insani dan menyumbang dana

bagi pemeliharaan serta pengembangan lingkungan hidup.

F. PRODUK-PRODUK BANK ISLAM/SYARIAH

Produk perbankan Syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian,

yaitu:

a. Produk Penyaluran Dana

Dibedakan dalam 3 (tiga) kategori yang dibedakan berdasar

tujuan penggunaannya;

1) Prinsip Jual Beli

Prinsip jual beli, berhubungan dengan adanya perpindahan

kepemilikan barang atau benda. Tingkat keuntungan Bank

ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 14: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

yang dijual. Transaksi jual beli dibedakan atas bentuk

pembayaran dan penyerahan barang sebagai berikut: a).

Pembiayaan Murabahah, b). Salam dan c). Istishna

2) Prinsip Sewa (Ijarah)

Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Bila

pada jual beli obyek transaksi adalah barang, maka pada

ijarah obyeknya jasa. Pada akhir masa sewa, bank dapat

menjual barang yang disewakannya kepada nasabah. Harga

jual dan harga sewa disepakati pada awal perjanjian.

3) Prinsip Bagi Hasil

Prinsip bagi hasil dibagi dua, yaitu:

- Musyarakah, transaksi musyarakah dilandasi adanya

keinginan para pihak yang bekerja sama untuk

meningkatkan nilai aset yang mereka miliki secara

bersama-sama.

- Mudharabah, adalah bentuk kerja sama antara 2 (dua)

atau lebih pihak dimana pemilik modal mempercayakan

sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan

suatu perjanjian pembagian keuntungan.

b. Produk Penghimpunan Dana

Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam

penghimpunan dana masyarakat adalah wadiah dan

mudharabah.

c. Produk yang Berkaitan Dengan Jasa (Fee Based Service)

1) Hiwalah (alih piutang), fasilitas ini lazim untuk membantu

supplier mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 15: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

produksi. Bank mendapat ganti biaya atas jasa pemindahan

piutang.

2) Rahn (gadai), Untuk memberi jaminan pembayaran kembali

kepada Bank dalam memberikan pembiayaan. Barang yang

digadaikan wajib memenuhi kriteria:a) Milik nasabah sendiri,

b)Jelas ukuran, sifat dan nilainya, ditentukan berdasar nilai

riil pasar, c) Dapat dikuasai, tapi tak boleh dimanfaatkan oleh

bank.

3) Qard (pinjaman uang), aplikasi Qard dalam perbankan,

antara lain: Sebagai pinjaman talangan haji, dan Sebagai

pinjaman tunai (cash advance) dari produk kartu kredit

syariah.

4) Wakalah (perwakilan), terjadi bila nasabah memberi kuasa

kepada Bank untuk mewakili dirinya melaksanakan

pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C (Letter of

Credit), inkaso dan transfer uang.

5) Kafalah (Bank Garansi), diberikan dengan tujuan untuk

menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran. Bank

dapat mensyaratkan nasabah untuk menempatkan sejumlah

dana untuk fasilitas ini sebagai rahn (gadai), serta Bank

dapat pula menerima dana tersebut dengan prinsip wadiah.

Bank diperkenankan mendapat ganti biaya atas jasa yang

diberikan.

G. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BANK ISLAM

1. Keunggulan Bank Islam

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 16: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

Ada 5 keunggulan Bank Syariah yang belum diketahui oleh

banyak orang, yaitu:

a) Fasilitas Selengkap Bank Konvensional

Banyak orang yang berpikiran bahwa karena perbankan

syariah masih baru, jenis transaksi yang dapat dilakukan

hanya sedikit. Anggapan tersebut dulu mungkin bisa

dimengerti, tapi sekarang sama sekali tidak benar. Bank

Syariah saat ini sangat modern. Semua jenis transaksi mulai

dari tabungan, deposito, kredit usaha, kredit rumah, kliring,

dan sebagainya dapat dilakukan dengan nyaman. Mayoritas

Bank Syariah terhubung dengan jaringan online ATM

Bersama sehingga Anda dapat tarik tunai dan transfer

realtime dari/ke bank lain dengan mudah. Beberapa Bank

ada yang menggratiskan biaya untuk ini. Beberapa Bank

Syariah yang memberikan layanan Internet Banking, SMS

Banking, bahkan kartu kredit syariah sehingga lebih praktis.

b) Manajemen Finansial yang Lebih Aman

Tragedi finansial kredit subprime tahun 2007 nyaris tidak

menggoyahkan investasi yang berbasis syariah. Di saat

banyak bank investasi dan bank-bank besar bangkrut

maupun membutuhkan kucuran dana, banyak Bank Syariah

baru yang justru bermunculan atau buka cabang. Krisis

ekonomi justru telah memuktikan bahwa manajemen

finansial berbasis syariah jauh lebih aman dibandingkan

ekonomi liberal yang dianut bank konvensional.

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 17: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

c) Anda Berkontribusi Langsung Memperkuat Bank Syariah

Anda

Bank Syariah memberikan nisbah (”bunga” simpanan)

berdasarkan perkembangan finansial perusahaan. Secara

tidak langsung Anda menjadi “pemegang saham” di Bank

Syariah Anda. Setiap simpanan Anda akan memperkuat

investasi bank. Setiap pinjaman Anda akan memperkuat

keuntungan bank. Semakin usaha Anda berkembang, bank

juga semakin berkembang karena kredit yang diberikan

menggunakan skema bagi-hasil. Semakin maju bank,

semakin banyak pula keuntungan bank yang dapat dibagikan

sebagai nisbah kepada para nasabah.

d) Membantu Orang yang Butuh Dizakati

Bank Syariah mengeluarkan 2,5% dari keuntungan

tahunannya untuk dizakatkan. (Anda sendiri tentunya masih

harus berzakat bila Anda muslim.) Namun bank konvensional

tidak mempunyai kewajiban berzakat. Dengan menggunakan

layanan Bank Syariah, secara tidak langsung Anda turut

berzakat dan membantu mereka yang membutuhkan.

e) Satu Langkah Awal Menuju Halal

Kredit yang diberikan oleh bank syariah mempunyai

persyaratan yang bertujuan agar aktivitas yang berhubungan

dengan bank syariah bersifat halal. Bisnis yang dibiayai bank

syariah, sesuai ketentuan yang berlaku, juga membatasi

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 18: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

kemungkinan terlibatnya kegiatan yang diharamkan oleh

syariat Islam.

Hal ini sama sekali tidak membatasi nasabah bank syariah

harus muslim, justru agama apa pun boleh, asal halal

pemakaiannya. Meskipun nasabah tersebut muslim, tapi jika

pemakaian dana atau usaha yang dijalankannya tidak halal,

maka dia tidak diperkenankan untuk mengambil kredit di

Bank Syariah.

2. Kelemahan Bank Islam

a) Dengan sistem islami atau syariah, maka bank Islam terlalu

berprasangka baik kepada semua nasabahnya dan

berasumsi bahwa semua orang yang terlibat dalam bank

Islam adalah jujur. Dengan demikian bank Islam sangat

rawan terhadap mereka yang beritikad tidak baik, sehingga

diperlukan usaha tambahan untuk mengawasi nasabah yang

menerima pembiayan dari bank Islam. Hal ini akan menjadi

hambatan berlangsungnya bank Islam jika bank Islam itu

sering kecolongan akan nasabah yang membandel dan

nakal. Atau kalau tidak, maka bank Islam itu justru karena

terlalu hati-hatinya memilih nasabah, maka berakibat

sedikitnya keuntungan yang diperolehnya sehingga berimbas

pada terhambatnya laju pertumbuhan bank Islam itu sendiri.

b) Dengan penerapan sistem bagi hasil, maka akan lebih

diperlukan perhitungan-perhitungan yang rumit terutama

dalam menghitung bagian laba nasabah yang kecil-kecil dan

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 19: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

yang nilai simpanannya di bank tidak tetap. Sehingga bisa

terjadi potensi salah hitung. Kesalahan hitung dalam proses

rumit ini, apabila sering terjadi, maka akan membuat para

nasabah lari dari bank Islam tersebut.

c) Karena bank Islam menerapkan bagi hasil, maka bank Islam

lebih memerlukan tenaga dan pikiran yang ekstra dibanding

dengan bank konvensional. Hal ini dimaksudkan agar bank

Islam tidak salah dalam menilai kelayakan suatu pembiayaan

tertentu. Dalam kasus ini sekali lagi, apabila bank Islam tidak

pandai-pandai menilai prospek dan kelayakan

pembiayaannya maka bisa berakibat kerugian terhadap

pembiayaan itu dan secara otomatis berakibat kerugian pada

bank Islam itu sendiri.

d) Problematika biaya dan profitabilitas. Bank Islam bekerja

dengan aturan yang sangat ketat dan memilih investasi yang

halal dan sesuai syariah saja. Implikasinya adalah bank Islam

harus melakukan supervisi dan terkadang mengelola secara

langsung operasional suatu proyek yang didanainya. Ini

dilakukan untuk mereduksi pengeluaran manajerial.

Akibatnya, bank Islam harus memikul biaya tambahan yang

tidak pernah terdapat pada pembukuan bank-bank berasas

bunga. Bank Islam pun harus mampu meminimalisir potensi

kerugian dari investasi mudarabahnya dan mengamankan

tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan

bank-bank riba. Hal ini menyebabkan bank Islam terdorong

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 20: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

untuk mencari proyek yang segera memberikan keuntungan.

Long gestation project (proyek dengan masa menunggu yang

lama) dan proyek infrastruktur adalah proyek-proyek yang

kurang menarik minat perbankan Islam, dimana bank Islam

harus membayar keuntungan yang besar setiap tahun

terhadap simpanan.

e) Minimnya sumberdaya manusia yang memahami secara

komprehensif segala hal yang berkaitan dengan industri

perbankan syariah. Sehingga dalam prakteknya, seringkali

terjadi penyimpangan-penyimpangan aktivitas transaksi

yang tidak sesuai dengan syariah.

f) Belum adanya suatu Bank Sentral Syariah sebagai

penyokong selaiknya Bank Indonesia yang menjadi bank-nya

lembaga-lembaga perbankan yang mampu memerankan diri

seperti peran Bank Indonesia tetapi dengan prinsip Islam.

h) Belum adanya undang-undang yang secara khusus mengatur

mengenai perbankan syariah.

H. PERBEDAAN ANTARA BANK ISLAM DENGAN BANK

KONVENSIONAL

Perbedaan mendasar antara bank Islam dengan bank

konvensional secara umum terletak pada dua konsep yaitu konsep

imbalan dan konsep sistemnya. Perbedaan konsep sistem antara

bank konvensional dan bank Islam dapat dilihat dalam tabel

perbandingan di bawah berikut.

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 21: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

BANK ISLAM BANK KONVENSIONAL

Berdasarkan margin keuntungan

Memakai perangkat bunga dan atau bagi hasil

Profit dan falah oriented Profit oriented

Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan

Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan debitur – kreditur

Users of real funds Creator of money suplly

Melakukan investasi – investasi yang halal saja

Investasi yang halal dan haram

Pengerahan dan penyaluran dana harus sesuai dengan syariah Islam yang diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.

Tidak terdapat Dewan Pengawas Syariah atau sejenisnya

Sedangkan perbedaan konsep imbalan antara bank Islam

yang menggunakan sistem bagi hasil/profit sharing dan bank

konvensional yang menggunakan sistem bunga/interest dapat

dilihat dalam tabel berikut.

BUNGA (BANK KONVENSIONAL)

BAGI HASIL (BANK ISLAM)

Penentuan bunga dibuat pada waktu akad tanpa berpedoman pada untung rugi.

Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi.

Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang yang dipinjamkan.

Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh.

Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.

Bagi hasil tergantung pada keunungan proyek yang dijalankan. Sekiranya tidak mendapatkan keuntungan maka kerugian akan ditanggng bersama oleh kedua belah pihak.

Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah

Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 22: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang ”booming”

peningkatan jumlah pendapatan.

Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak dikecam) oleh semua agma termasuk Islam.

Tidak ada yangmeragukan keabsahan keuntungan bagi hasil.

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 23: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

BAB III

KESIMPULAN

Bank Islam dalam perkembangannya di Indonesia sejak tahun

1991 sampai sekarang ternyata mampu memberikan bukti nyata

kepada masyarakat dan banga Indonesia tidak hanya sekedar

membuktikan eksistensinya tetapi juga mampu memberikan

keuntungan dan prospek yang menjanjikan. Badai krisis ekonomi yang

menyerang negara ini sejak 10 tahun silam hingga hari ini belum

mampu menggoyahkan keberadaan bank Islam. Akan tetapi justru

sebaliknya, bank Islam mampu meningkatkan asetnya setiap tahun.

Bank Islam mampu memikat banyak bank nasional untuk ikut terjun

dalam sistem ekonomi islami

ini.

Namun demikian, perkembangan perbankan Islam bukannya

tanpa cela. Masih banyak kekurangan dan kelemahan serta hambatan-

hambatan yang masih harus dilewati untuk mewujudkan cita-cita

perbankan Islam yaitu menghapus sistem ribawi atau konsep bunga.

Masih banyak transaksi-transaksi dan pembiayaan-pembiayaan yang

belum bisa diterapkan secara murni syariah atau murni islami. Oleh

karena itu, pengembangan perbankan syariah tidak boleh hanya

dibebankan di pundak para pelaku bank Islam, Bank Indonesia atau

pemerintah saja tetapi peran serta seluruh elemen masyarakat

Indonesia sangat dinantikan agar sistem perbankan Islam akrab dan

dipahami secara benar oleh publik. Dengan demikian akan tercipta

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 24: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

sinergi institusi dalam pengembangan perbankan syariah di masa

sekarang dan mendatang.

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 25: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

REFERENSI

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2005.

Madura, Jeff. 2002. Capial market and institution.

Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, Gema Insani Press, Jakarta, 2001.

Rindawati Ema, Skripsi Analisis perbandingan kinerja keuangan Perbankan syariah dengan perbankan konvensional, Universitas Islam Yogyakarta, 2007

Tamanni, Lugyan. 2004. Prospek perbankan syariah dalam pemulihan ekonomi. ISEFID Review, vol.3 No 3 1424

Undang-undang Perbankan No. 10 tahun 1998

http://afand.cybermq.com/post/detail/2357/sejarah-perbankan--pengertian-asas-fungsi-dan-tujuan

http://blog.keuanganpribadi.com/prinsip-dasar-produk-perbankan-syariah/

http://edratna.wordpress.com/2007/06/26/mengenal-produk-perbankan-syariah-1/

http://edratna.wordpress.com/2007/06/26/mengenal-produk-perbankan-syariah-2/

http://ferrysirait.multiply.com/journal/item/9

http://grhoback.blogspot.com/2010/05/fungsi-fungsi-bank-syariah.html

http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2009/11/01/5-keunggulan-bank-syariah-yang-belum-diketahui-banyak-orang/

http://id.wikipedia.org/wiki/Bank

http://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah

http://putracenter.net/2009/09/23/definisi-fungsi-dan-peranan-bank-umum dalam -perekonomian

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/fungsi-bank/

http://26-dyash.blogspot.com/2010/10/sistem-perekonomian-dan-pengelolaan_25.html

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 26: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

MAKALAH

bank dalam islam(disusun dalam rangka melengkapi tugas Matakuliah Bisnis Syariah)

Oleh:

Agung Gunawan R. (090 10 485)

Yus Hemansyah (100 10 451)

Juwita Farida Anum (Xxx Xx Xxx)

Fera Sulistiawati (100 10 426)

Nur Faizah (100 10 542)

Yani Sri Fitianingsih (100 10 546)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANTEN

2010

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 27: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

KATA PENGANTAR

(tulunk dibuat yach bu......!)

thanks

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2

Page 28: Tugas makalah-bank-dalam-islam

Bisnis Syariah

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1

BAB II BANK DALAM ISLAM..................................................... 3

A. Sejarah dan Pengertian Bank ................................ 3

B. Fungsi Bank .......................................................... 4

C. Sejarah dan Pengertian Bank Islam ...................... 6

D. Prinsip Bank Islam/Sariah ...................................... 9

E. Fungsi Bank Islam/Sariah ...................................... 10

F. Produk-produk Bank Islam/Syariah ....................... 12

G. Keunggulan dan kelemahan Bank Islam ............... 14

H. Perbedaan antara Bank Islam dengan Bank Konvensional

19

BAB III KESIMPULAN................................................................ 21

REFERENSI .................................................................................. 22

Makalah Perbankan dalam Islam Page 2