Tugas Magrib Ska
-
Upload
siskawillyanamanurung -
Category
Documents
-
view
166 -
download
4
Transcript of Tugas Magrib Ska
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan
Ekspansi perkebunan kelapa sawit di Indonesia, bahkan di dunia saat ini
begitu pesat didorong oleh meningkatnya kebutuhan CPO (Crude Palm Oil) dan
turunannya untuk bahan makanan, industri dan biofuel mengakibatkan harga
komoditi tersebut melambung tinggi. Dampaknya adalah terjadinya perluasan
lahan perkebunan tanpa memperhatikan pembangunan yang berkualitas,
kerusakan lingkungan hutan hujan tropis, pengembalian modal yang lama dan
alokasi sumber daya yang tidak tepat.
Secara nasional, luasan perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah
mencapai ± 6,5 juta ha dengan produksi minyak sawit mengalami peningkatan
yang sangat mengesankan yaitu mencapai ± 17 juta ton pada tahun 2007. Hal
menempatkan Indonesia sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar didunia
mengalahkan Malaysia dan negara produsen lainnya. Namun disayangkan
produktivitas nasional minyak kelapa sawit kita masih kecil yaitu hanya 3,2
ton/ha/tahun, sementara potensi produksi minyak kelapa sawit seharusnya mampu
mencapai 7-8 ton/ha/tahun, sehingga terdapat selisih atau perbedaan yang tinggi.
Pengelolaan bahan tanaman pada perkebunan baik tanaman kelapa sawit
dengan memperhatikan kualitas terutama terhadap aspek-aspek penerapan good
agricultural management practice sangatlah penting. Hal ini bertujuan untuk
mewujudkan komitmen secara berkelanjutan dalam jangka panjang memiliki
skala ekonomi yang menguntungkan dan pengelolaan lingkungan. Penerapan
manajemen yang baik secara positif akan mengurangi pengaruh negatif dari
dampak perluasan perkebunan kelapa sawit.
PT. SOCFIN INDONESIA atau disingkat (SOCFINDO) dengan usianya
yang mencapai ± 100 tahun merupakan salah satu perkebunan terbaik dari
perkebunan yang ada saat ini. PT. SOCFIN INDONESIA memiliki komitmen
jangka panjang untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas sektor
perkebunan khususnya di Indonesia agar mampu bersaing dalam menghadapi
persaingan global dunia untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas,
ramah lingkungan dan berfokus kepada kepuasan pelanggan.
PT. SOCFIN INDONESIA dulu bernama SOCFIN MEDAN SA (Societe
Financiere Dest Choutchoucs Medan Societe Anonime) didirikan pada tahun 1930
berdasarkan akta notaris William Leo No. 45 pada tanggal 7 Desember 1930.
PT.SOCFIN SA adalah perusahaan yang berkedudukan di Medan di jalan
KL.YOS SUDARSO No. 106 yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa
sawit dan karet. Berdasarkan ketetapan Presiden No. 6 tahun 1965 yang
dijabarkan oleh instruksi menteri perkebunan No. SK. 100/Men.Prek/1965. Pada
tahun 1966 diadakan serah terima hak milik perusahaan oleh pimpinan SOCFIN
MEDAN SA kepada pemerintah RI sesuai dengan naskah serah terima tanggal 11
Januari 1966 No. 1/Dept.Prek/66 atas dasar penjualan perkebunan dan harta
SOCFIN SA tersebut.
Pada tahun 1942 perusahaan ini berpindah tangan selama 3 tahun pada
negara Jepang. Tetapi setelah perang kemerdekaan tepatnya 1945 perusahaan ini
dikuasai oleh pemerintahan Republik Indonesia dan dikembalikan ke Socfin pada
tahun 1950.
Dari tahun 1965-1967 perusahaan ini dipegang sepenuhnya oleh
pemerintahan Indonesia setelah terjadinya proses ganti rugi akibat peristiwa
nasionalisme di segala bidang. Sejak tahun 1968 perusahaan ini telah sah menjadi
suatu Perusahaan Swasta Nasional (PBSN) dalam bentuk “Join Enterprace”
dengan nama PT.SOCFIN INDONESIA MEDAN.
Dewasa ini PT.SOCFINDO memiliki 14 cabang perkebunan yang terbesar
di daerah provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Saat ini PT. SOCFIN INDONESIA
memiliki luas areal 47.934 ha yang arealnya terlebar di Sumatera Utara. Adapun
pabrik atau perkebunan yang dimiliki oleh PT.SOCFINDO terbesar di berbagai
daerah diantaranya:
Tabel 1. Pabrik atau Perkebunan yang dimiliki PT.SOCFINDO
Kabupaten Nama Kebun Budidaya
Aceh Tenggara
Aceh Barat
Aceh Selatan
Deli Serdang
Sei Liput
Seumayam
Seunagan
Lae Butar
Mata Pao
Bangun Bandar
Kelapa Sawit
Kelapa Sawit
Kelapa Sawit
Kelapa Sawit
Kelapa Sawit
Kelapa Sawit
Batubara
Asahan
Labuhan Batu
Tanah Besi
Tanjung Maria
Lima Puluh
Tanah Gambus
Aek Loba
Aek Pamingke
Negeri Lama
Halimbe
Kelapa Sawit
Karet
Karet
Kelapa Sawit
Kelapa Sawit
Karet
Kelapa Sawit
Karet
Lokasi dan Letak Geografis
PT. Socfin Indonesia Tanah Gambus Mill dan Tanah Gambus Estate
terletak di Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Asahan 21255, Sumatera Utara.
Tanah Gambus Mill PT. Socfin Indonesia berada pada 99°24'14.20" BT dan
3°12'14.57" LU. Tanah Gambus Estate PT. Socfin Indonesia terletak pada
99°23'7.40'' - 99°26'58.16'' BT 3°10'15.18'' - 3°15'13.77'' LU dengan area total
3373.11 Ha dan area tanam 3281.69 Ha.
STRUKTUR ORGANISASI PKS
Pabrik adalah suatu sistem yang dirancang untuk dioperasikan dan
dipelihara agar dapat menghasilkan produk yang memenuhi ketentuan yang
ditetapkan. Maka untuk mencapai hasil produk yang sesuai diharapkan diperlukan
manajemen. Manajemen adalah suatu proses perencanaan mengorganisasikan
pelaksanaan dan mengendalikan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan atau juga
disebut POAC.
Oleh karena itu untuk mencapai hasil yang diharapkan semaksimal
mungkin, maka perlu adanya suatu perencanaan.
a. Perencanaan (Planning)
Sebelum melakukan suatu kegiatan terlebih dahulu disusun perencanaan
yang berguna sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan yang dimaksud.
Perencanaan yang baik akan memberikan pengaruh yang baik terhadap mutu dari
kegiatan yang akan dilaksanakan.
Perencanaan melibatkan semua aparat kebun. Pada tingkat afdeling
melibatkan Asissten dan Mandor I serta para Mandor lainnya. Perencanaan ini
berupa perencanaan sarana dan prasarana, penggunaan alat, bahan yang dapat
mendukung kelancaran produksi. Di samping itu perencanaan juga dapat berupa
perencanaan peremajaan tanaman (Replanting).
Fungsi perencanaan mencakup pada:
- Menentukan dan menjalankan tugas
- Meramalkan (forecast)
- Menciptakan kondisi dan pemikiran dimana pekerjaan akan dilakukan
- Merencanakan standart
- Memilih dan mengemukakan tugas-tugas untuk mencapai sasaran.
b. Pengorganisasian (Organizing)
PT.SOCFINDO Kebun Tanah Gambus dikepalai oleh seorang pengurus
atau manager. Pengurus ini bertanggung jawab kepada Groupman. Dalam
pelaksanaan tugasnya pengurus dibantu oleh Asisten Kepala di Lapangan dan
Tekniker I dipabrik. Asisten kepala bertanggung jawab pada pengurus dan dalam
pelaksanaan tugasnya dilapangan asisten kepala dibantu oleh asisten afdeling
mengepalai suatu afdeling dan bertanggung jawab kepada asisten kepala serta
dilapangan dibantu oleh Mandor I dan Mandor lainnya. Pengorganisasian
bertujuan untuk mendistribusikan pekerjaan antara kelompok yang ada dan
menetapkan atau merinci hubungan-hubungan yang diperlukan. Pengorganisasian
mencakup:
- Merinci pekerjaan untuk penugasan
- Mengelompokkan tugas-tugas sejenis dalam posisi tertentu
- Menyusun posisi dalam unit-unit yang berkaitan
- Menugaskan persyaratan dari masing-masing posisi memilih dan juga
menempatkan orang-orang pada jabatan yang sesuai.
c. Pelaksanaan (Actuating)
Fungsi pelaksanaan bertujuan menggerakkan anggota-anggota kelompok
untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dengan cakupan:
- Menjelaskan tujuan kepada bawahan
- Memberikan kesempatan kepada bawahan secara terpimpin
- Memberikan bimbingan kepada bawahan untuk mencapai sasaran
- Mendorong bawahan untuk mengeluarkan pendapat
- Memberikan penghargaan secara seimbang
d. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan berfungsi supaya segala aktifitas berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan mencakup :
- Membandingkan hasil kerja dengan rencana kerja
- Membandingkan hasil kerja dengan standart kerja
- Menentukan alat untuk mengukur
- Menyusun data sehingga nampak perbandingan
- Mengadakan koreksi jika perlu
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, maka
PT.SOCFINDO Tanah Gambus menyusun struktur organisasi yang telah
ditetapkan pada setiap perkebunan di bawah PT.SOCFINDO Medan. Personil
yang bekerja pada perkebunan kelapa sawit Tanah Gambus adalah:
a. Staf
b. Pegawai
c. Karyawan Harian
Di pabrik Kelapa sawit PT.SOCFINDO Tanah Gambus dikepalai oleh
seorang Administratur (ADM) sebagai pengurus perkebunan dan dibantu oleh
seorang tekniker, asisten kebun serta pegawai, dengan perincian sebagai berikut:
a. Estate Manager Kebun T. Gambus
b. Tekniker I POM
c. Tekniker II POM
d. Kerani Produksi
e. Kepala Kerja Ketel/ Boiler
f. Mandor Transport
g. Mandor Bengkel Motor
h. Mandor Bengkel Listrik
i. Mandor Bengkel Umum
j. Kepala Kerja Kamar Mesin
k. Mandor MKS
l. Mandor IKS
m. Kerani Perumahan
n. Kepala Kerja Gudang A
o. Kepala Kerja Gudang B
p. Krani Timbang
Uraian tugas dan tanggung jawab berdasarkan struktur organisasi PKS
(Pabrik Kelapa Sawit) Tanah Gambus:
1. Pengurus Kebun (Administratur/ADM)
a. Mempertanggungjawabkan semua tugas-tugas kepada direksi.
b. Mengkoordinir dan mempertangungjawabkan lancarnya pengelolaan di
pabrik.
c. Mengkoordinir dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan bagian
reparasi pabrik.
d. Menandatangani semua surat-surat yang ada hubungannanya dengan
teknik dan pengelolaan pabrik.
e. Mengawasi semua bagian teknik dan pengelolaan pabrik.
f. Melaksanakan/mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang telah ada dalam
anggaran dengan sebaik-baiknya.
g. Mengawasi/meningkatkan disiplin, rasa memiliki, rasa tanggung jawab
dan keterampilan semua staff dan karyawan teknik dan pengololaan
pabrik.
h. Mengadakan dan memimpin rapat/forum komunikasi para staff khusu
kegiatan fisik.
i. Melaksanakan atau mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang telah ada
dalam anggaran dengan efektif dan efisien.
j. Menentukan jam-jam pabrik sesuai taksasi buah sawit yang masuk.
2. Tekniker I
a. Bertanggung jawab kepada manajer.
b. Membuat rencana kerja jangka panjang dan tahunan.
c. Bertanggung jawab penuh terhadap pabrik.
d. Bertanggung jawab terhadap PAB dan AU31 (Daftar Permintaan
Pembeliaan Barang).
e. Mengawasi segala pekerjaan di pabrik terhadap pekerjaan luar dan dalam
yang berkaitan dengan bidang teknik.
f. Membina para staff bawahan dan karyawan teknik dan teknologi demi
terjadinya kuantitas dan kualitas.
g. Dapat bekerja sama dengan bagian-bagian yang lain yang ada
hubungannya dengan pekerjaan.
h. Membuat dan meneliti laporan bulanan yang berkaitan dengan teknik
pengolahan.
i. Dapat membuat Program Kerja Harian demi kelancaran proses
pengolahan.
j. Satu kali dalam sebulan mengecek barang-barang di gudang.
k. Memparaf Laporan Harian asisten pengolahan/jaga setiap pagi.
3. Tekniker II
a. Mengkoordinir dan mempertanggung-jawabkan terhadap kelancaran
proses di pabrik selama jam dinasnya.
b. Mengawasi pelaksanaan jalannya pengolahan pabrik.
c. Melaporkan peralatan instalasi/mesin-mesin pengolahan yang rusak akan
direparasi kepada asisten teknik (bengkel umum).
d. Memeriksa laporan harian dari setiap stasiun.
e. Membuat laporan dari kejadian-kejadian yang menyebabkan kerusakan
peralatan instalasi/mesin-mesin pengolahan yang menimbulkan stagnasi.
f. Mengisi laporan/jurnal pabrik setiap hari.
g. Memparaf kartu berobat/permintaan cuti karyawan pengolahan pabrik
setiap hari.
h. Mengadakan hubungan tugas dari bagian lain yang ada di PKS (Pabrik
Kelapa Sawit) Tanah Gambus.
i. Memelihara dan merawat kebersihan pabrik dan lingkungan pabrik pada
waktu sesudah dan sebelum pabrik jalan.
j. Menyusun, mengatur keperluan tenaga untuk bagian pengolahan pabrik.
k. Membuat konsep RAB tahunan untuk bagian pengolahan untuk diteruskan
kepada KPD.
l. Bertanggung jawab kepada Tekniker I atas jalannya proses pengolahan
pabrik selama jam dinas.
m. Lebih sering melihat hasil Laboratorium setiap hari.
4. Krani
a. Mengkoordinir dan mempertanggungjawabkan tugas-tugas pada Tekniker
I pabrik.
b. Mengawasi analisa-analisa yang dilaksanakan di Laboratorium termasuk
kebutuhan untuk pabrik.
c. Memerikasi setiap pagi buku laporan dari asisten pengolahan/jaga tentang
peralatan-peralatan pabrik.
d. Bertanggungjawab terhadap kelancaran proses pengolahan.
e. Memeriksa segala pekerjaan yang dilaksanakan pihak ketiga terhadap
bangunan-bangunan di PKS (Pabrik Kelapa Sawit) baik alat dan mesin
pabrik.
f. Mengatur jadwal service dan overhaul dari semua alat berat/mesin-mesin
pabrik.
g. Bertanggung jawab terhadap semua jaringan listrik/air di pabrik dan di
luar pabrik.
h. Mengkoordinir/mengatur/mengawasi pelaksanaan tugas-tugas mandor dan
semua tukang bagian reparasi bengkel umum, bengkel listrik, sipil, dan
umum.
5. Kepala Tata Usaha
a. Bertanggung jawab kepada Tekniker 1 dan asisten tata usaha personalia.
b. Menyelesaikan laporan biaya.
c. Mengkoordinir pekerjaan administrasi pabrik.
d. Melaksanakan tugas pengawasan dan pengendalian biaya.
e. Membuat RAKP.
f. Membuat laporan-laporan masalah umum.
g. Membuat laporan-laporan ketengakerjaan, astek, dan lain-lain.
6. Mandor
a. Bertanggung jawab kepada asisten masing-masing.
b. Mengkoordinir/mengatur tuggas bawahannya.
c. Memberikan teguran pada bawahan bila terjadi penyimpangan dari
instruksi/pengaturan yang digariskan.
d. Memberikan data-data kepada krani untuk bahan perhitungan lembur/
premi karyawan.
KELEMBAGAAN PERKEBUNAN DI INDONESIA(PT SOCFIN INDONESIA)
PAPER
Oleh:
Siska Willyana100308075
MANAJEMEN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNANPROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2013