Tugas Lia Trauma Kepala

4
1. Anatomi fsiologi kepala Kranium merupakan kerangka kaku yang berisi tiga komponen : otak, cairan serebro-spinal dan darah yang masing-masing tidak dapat diperas. Kranium hanya mempunyai sebuah lubang keluar utama yaitu oramen magnum. Ia juga memiliki tentorium kaku yang memisahkan hemiser serebral dari serebelum. tak tengah terletak pada hiatus dari tentorium. !olume total intrakranial harus tetap konstan " #oktrin $onro-Kellie K % ! otak & ! css & ! darah & ! massa '. Kompensasi atas terbentuknya lessi intrakranial adalah digesernya css dan darah (ena hingga batas kompensasi, untuk selanjutnya tekanan intrakranial akan naik secara tajam. )ada lesi yang membesar cepat seperti hematoma, perjalanan klinik dapat diprediksi. *ila ase kompensasi terle+ati, tekanan intrakranial meningkat. )asien nyeri kepala yang memburuk oleh hal yang meninggikan IK seperti batuk, membungkuk dan terlentang, kemudian mulai mengantuk. Kompresi atau pergeseran batang otak berakibat peninggian tekanan darah, sedang denyut nadi dan respirasi menjadi lambat. )upil sisi massa berdilatasi, bisa dengan hemiparesisi sisikontralateral massa. elanjutnya pasien jadi tidak responsi, pupil tidak bereaksi dan berdilatasi, serta re eks batang otak hilang. Akhirnya ungsi batang otak berhenti, tekanan darah merosot, nadi lambat, respirasi lambat dan tidak teratur untuk akhirnya berhenti. )enyebab akhir kegagalan otak adalah iskemia. )eninggian IK mempengaruhi A# akibat kompresi arterial, regangan atau robekan arteria dan (ena batang otak serta gangguan perusi. A# konstan /0 ml 100 gr menit pada otoregulasi normal. 2adi A# dipengaruhi oleh tekanan darah arterial, tekanan intrakranial, otoregulasi, stimulasi metabolik sert distorsi atau kompresi pembuluh darah oleh massa atau herniasi. )ada kenyataannya, banyak akibat klinis dari peninggian IK adalah akibat pergeseran otak dibanding tingkat IK sendiri. 3dema otak yang terjadi oleh sebab apapun akan meninggikan IK yang berakibat gangguan A# yang berakibat memperberat edema sehingga merupakan lingkaran setan. IK lebih dari 1/ mm 4g harus ditindak. riad klasik nyeri kepala, edema papil dan muntah ditemukan pada duapertiga pasien. isanya hanya dua gejala. idak satupun khas untuk peninggian IK, kecuali edema papil, namun memerlukan +aktu yang lama untuk timbulnya. imtom lebih banyak tergantung penyebab dari pada tingkat tekanan. idak ada korelasi konsisten antara tingkat tekanan dengan beratnya gejala. )enurunan kesadaran adalah ciri cedera otak. #ua jenis cedera otak

description

h

Transcript of Tugas Lia Trauma Kepala

1. Anatomi fisiologi kepalaKranium merupakan kerangka kaku yang berisi tiga komponen : otak, cairan serebro-spinal dan darah yang masing-masing tidak dapat diperas. Kranium hanya mempunyai sebuah lubang keluar utama yaitu foramen magnum. Ia juga memiliki tentorium kaku yang memisahkan hemisfer serebral dari serebelum. Otak tengah terletak pada hiatus dari tentorium.Volume total intrakranial harus tetap konstan ( Doktrin Monro-Kellie : K = V otak + V css + V darah + V massa ). Kompensasi atas terbentuknya lessi intrakranial adalah digesernya css dan darah vena hingga batas kompensasi, untuk selanjutnya tekanan intrakranial akan naik secara tajam.Pada lesi yang membesar cepat seperti hematoma, perjalanan klinik dapat diprediksi. Bila fase kompensasi terlewati, tekanan intrakranial meningkat. Pasien nyeri kepala yang memburuk oleh hal yang meninggikan TIK seperti batuk, membungkuk dan terlentang, kemudian mulai mengantuk. Kompresi atau pergeseran batang otak berakibat peninggian tekanan darah, sedang denyut nadi dan respirasi menjadi lambat. Pupil sisi massa berdilatasi, bisa dengan hemiparesisi sisikontralateral massa. Selanjutnya pasien jadi tidak responsif, pupil tidak bereaksi dan berdilatasi, serta refleks batang otak hilang. Akhirnya fungsi batang otak berhenti, tekanan darah merosot, nadi lambat, respirasi lambat dan tidak teratur untuk akhirnya berhenti. Penyebab akhir kegagalan otak adalah iskemia. Peninggian TIK mempengaruhi ADO akibat kompresi arterial, regangan atau robekan arteria dan vena batang otak serta gangguan perfusi. ADO konstan 50 ml/100 gr/menit pada otoregulasi normal. Jadi ADO dipengaruhi oleh tekanan darah arterial, tekanan intrakranial, otoregulasi, stimulasi metabolik serta distorsi atau kompresi pembuluh darah oleh massa atau herniasi. Pada kenyataannya, banyak akibat klinis dari peninggian TIK adalah akibat pergeseran otak dibanding tingkat TIK sendiri. Edema otak yang terjadi oleh sebab apapun akan meninggikan TIK yang berakibat gangguan ADO yang berakibat memperberat edema sehingga merupakan lingkaran setan. TIK lebih dari 15 mm Hg harus ditindak.Triad klasik nyeri kepala, edema papil dan muntah ditemukan pada duapertiga pasien. Sisanya hanya dua gejala. Tidak satupun khas untuk peninggian TIK, kecuali edema papil, namun memerlukan waktu yang lama untuk timbulnya. Simtom lebih banyak tergantung penyebab dari pada tingkat tekanan. Tidak ada korelasi konsisten antara tingkat tekanan dengan beratnya gejala.Penurunan kesadaran adalah ciri cedera otak. Dua jenis cedera otak yaitu cedera korteks bilateral serta cedera pada sistem pengaktif retikuler batang otak disamping peninggian TIK dan penurunan ADO dapat menurunkan tingkat kesadaran

2. Anatomi lengan3. Bagaimana biomekanika dan pola trauma4. Adakah dan bagaimana hubungan luka di kepala dengan lengan sebelah kanan tidak bisa digerakkan...Pada kasus ini tidak ada hubungan. Jadi lengan sebelah kanan yang tidak bisa digerakkan terjadi karna adanya fraktur di antebrachii dextra5. Mengapa pasien tidak sadar selama 5 menit saat kejadian lalu kembali sadar saat perjalanan ke RS...6. Bagaimana7. Mengapa8. Bagaimana interpretasi dan mekanisme data tambahana) Kepalab) Antebrachii dextra Inspeksi : Udem (+)edema; pengumpulan cairan secara abnormal dalam ruang jaringan interseluler tubuh(+) fraktur tertutup pada antebrachii dextra. Hematoma (+)pengumpulan darah setempat, umumnya menggumpal dalam organ, rongga, atau jaringan, akibat pecahnya dinding pembuluh darah, perdarahan berasal dari periosteum(+) fraktur tertutup pada antebtrachii dextra. Deformitas (+) perubahan bentuk tubuh sebagian atau umumakibat fraktur berupa angulasi,rotasi, pemendekan dan akibat pembengkakan atau perdarahan (+) fraktur pada antebrachii dextra. Palpasi : Krepitasi (+)bunyi yang timbul karena gesekan ujung fragmen tulang yang patah (+) fraktur tertutup Nyeri tekan (+)(+) fraktur displaced tertutupmencederai organ atau jaringan lunak disekitarnya nyeri tekan Range of motion : pergerakan pasif dan aktif terhambat akibat fraktur tertutup yang mana terjadi deformitas, hematoma, udem dan nyeri tekan menghambat pemeriksa dan pasien untuk menggerakkan lengan bawahnya.c) Pemeriksaan tanda vital pada saat pasien tidak sadar kembali9. Bagaimana10. Pemeriksaan penunjang 11. Diagnosis kerjaLaki-laki 25 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas A. FB. Fraktur antebrachii dextra (lengan kanan bawah)a. Defenisifraktur adalah putusnya, pecahan atau ruptur kontinuitas jaringan tulangb. Etiologi1) Trauma : (pada kasus) Trauma langsung berakibat fraktur pada tempat trauma dan kerusakan jaringan Trauma tidak langsung berakibat fraktur diluar tempat fraktur2) Patologis Kongenital ( osteogenesis inperfekta ) infeksi ( osteomyelitis ) tumor ( contoh bone cyst., Metastase Ca mammae )3) Tarikan yang terlalu kuatc. Faktor risikod. Klasifikasi Menurut derajatnya : fracture incomplete : fisurra, greenstick fraktur tulang muda ( anak ) fracture complete : simple fraktur bila fragmen tulang tak bergeser dari tempatnya , komunitif fraktur bila patah lebih dari 2 fragmen Ada tidaknya hubungan dengan dunia luar : Open fracture ( Compund Fracture) ada hubungan langsung rfagmen fraktur dengan permukaan kulit. Closed fracture ( fraktur oklusa/ patah tulang tertutup). Berdasar usia penderita : usia dewasa dan tua , sering patah akibat osteoporosis,misalnya vertebra, colum femoris, dan frakture tulang panjang. Usia anak-anak , jarang robek ligamen. Penanganannya perlu pertimbangan khusus, sebab pemendekan dapat ditoleransi dengan percepatan pertumbuhan tulang panjang yang patah.

Berdasar penyebabnya : misalnya fraktur patologis, bukan karena trauma.e. Manifestasi klinis deformitas akibat fraktur berupa angulasi,rotasi dan pemendekan. krepitasi karena gesekan ujung fragmen tulang yang patah false movement fragmen tulang yang menonjol dari luka tampak pada gambar X foto nyeri pada fraktur, terdapat nyeri subyektif, nyeri obyectif, nyeri lingkar, nyeri sumbu pada tarikan atau tekanan. deformitas disebabkan oleh pembengkakan,atau akibat perdarahan. nyeri spontan , menghebat bila digerakkan fungsiolesa

f. Patofisiologi/patogenesisPatah tulang dipengaruhi oleh 2 faktor : Faktor ekstrinsik : Adalah gaya dari luar yang bereaksi pada tulang Tergantung dari besarnya , waktu/lamanya dan arah gaya tersebut dapat menyebabkan patah tulang. Beberapa macam gaya : gaya tension, gaya kompresi, gaya shear.

Faktor intrinsik : Beberapa sifat sifat yang penting dari tulang yang menentukan daya tahan untuk timbulnya fraktur: kapasitas absorbsi dari energi daya elastisitas daya terhadap kelelahan densitas/kepadatan

12. Penatalaksanaan13. Prognosis komplikasi14. kompetensi