Tugas Korelasi Fix
-
Upload
jeoneun-isha -
Category
Documents
-
view
21 -
download
2
Transcript of Tugas Korelasi Fix
LAPORAN PRAKTIKUM
SEDIMENTOLOGI STRATIGRAFI
KORELASI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN
Disusun Oleh :
Cita Hayu Visisha
21100111140074
LABORATORIUM SEDIMENTOLOGI,
STRATIGRAFI DAN GEOLOGI MINYAK BUMI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
JULI 2013
SOAL
Dari hasil pengukuran penampang stratigrafi pada beberapa lintasan sungai,
diperoleh data kolom stratigrafi terukur seperti di bawah ini, cobalah Anda:
1. Tentukan lingkungan pengendapan batuan dari masing-masing lintasan.
2. Korelasikanlah antara kolom stratigrafi yang satu dengan yang lainnya
berdasarkan korelasi lithostratigrafi dari karakteristik litologi.
3. Kemudian jelaskan proses sedimentasi batuan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
ISI
Berdasarkan litologi yang terdapat pada lintasan 1 dilihat berdasarkan
litologi penyusun, fosil yang terdapat pada litologi dan struktur sedimen yang
tersingkap pada litologi tersebut dapat di interprestasikan lingkungan
pengendapannya berada di laut dalam yang lebih tepatnya berada di daerah
continental slope di kerenakan terdapat struktur sedimen yang berupa nodule yang
dibentuk akibat adanya slope di laut sehingga material yang berada di bawahnya
belum terkompaksi dengan baik dan di pengaruhi oleh slope sehingga material
yang berada di atasnya akan jatuh dan menimpa material yang berada di
bawahnya sehingga material tersebut membentuk struktur sedimen nodule. Dari
lingkungan pengendapan yang berada di continental slope juga di dukung oleh
terdapatnya litologi batugamping terumbu, batugamping klastik yang terbentuk di
daerah tersebut. Dari penampang stratigrafi yang ada dapat dilihat termasuk
menghalus keatas dan mengkasar keatas yang dapat membuktikan lingkungan
pengendapannya berada di continental slope.
Proses sedimentasi lintasan 1 yaitu terdapat lapisan batulanau kemudian
lapisan diatasnya terendapakan oleh litologi batupasir sehingga membentuk pola
mengkasar keatas dan pada lapisan litologi tersebut terdapat struktur sedimen
nodule dan parallel lamination. Kemudian terdapat jeda pengendapan yang lama
sehingga membentuk struktur sedimen erosional. Kemudian dilanjutkan dengan
mengendapnya litologi batupasir yang cukup tebal kemudian diatasnya
terendapkan lagi oleh litologi batulanau pada lapisan batupasir tersebut struktur
sedimen normal graded bedding dan batulanau terdapat struktur sedimen berupa
parallel lamination. Pada lapisan tersebut membentuk pola menghalus keatas.
Kemudian terjadi jeda pengendapan yang cukup lama lagi sehingga membentuk
struktur sedimen erosional. Kemudian diatasnya akan terendapkan lagi oleh
litologi batupasir, batulanau dan lapisan paling atas akan terendapkan litologi
batugamping yang akan membentuk pola mengakasar keatas. Dari penampang
stratigrafi tersebut faktor yang mempengaruhi terbentuknya litologi yang
bermacam.macam dengan jeda waktu yang berbeda-beda dan memiliki struktur
sedimen yang bermacam-macam di akibatkan oleh lingkungan pengendapan yang
berada pada slope laut dalam.
Berdasarkan litologi yang terdapat pada lintasan 2 dilihat berdasarkan
litologi penyusun, fosil yang terdapat pada litologi dan struktur sedimen yang
tersingkap pada litologi tersebut dapat di interprestasikan lingkungan
pengendapannya berada di laut dalam yang lebih tepatnya berada di daerah
continental slope di kerenakan terdapat struktur sedimen yang berupa nodule yang
dibentuk akibat adanya slope di laut sehingga material yang berada di bawahnya
belum terkompaksi dengan baik dan di pengaruhi oleh slope sehingga material
yang berada di atasnya akan jatuh dan menimpa material yang berada di
bawahnya sehingga material tersebut membentuk struktur sedimen nodule. Dari
penampang stratigrafi yang ada dapat dilihat termasuk menghalus keatas dan
mengkasar keatas yang dapat membuktikan lingkungan pengendapannya berada
di continental slope.
Proses sedimentasi lintasan 2 yaitu terdapat lapisan batulanau kemudian
lapisan diatasnya terendapakan oleh litologi batupasir sehingga membentuk pola
mengkasar keatas dan pada lapisan litologi tersebut terdapat struktur sedimen
nodule dan parallel lamination. Kemudian terdapat jeda pengendapan yang lama
sehingga membentuk struktur sedimen erosional. Kemudian dilanjutkan dengan
mengendapnya litologi batupasir yang cukup tebal kemudian diatasnya
terendapkan lagi oleh litologi batulanau pada lapisan batupasir tersebut struktur
sedimen normal graded bedding dan cross lamination, dan batulanau terdapat
struktur sedimen berupa parallel lamination. Pada lapisan tersebut membentuk
pola menghalus keatas. Kemudian terjadi jeda pengendapan yang cukup lama lagi
sehingga membentuk struktur sedimen erosional. Kemudian diatasnya akan
terendapkan lagi oleh litologi batupasir dan lapisan diatasnya akan terendapkan
batulanau akan membentuk pola menghalus keatas. Dan kemudian akan terjadi
penjedaan waktu yang lama lagi sehingga akan membentuk struktur sedimen
erosional. Kemudian terendapkan lagi oleh lapiasan batupasir yang cukup tebal
kemudian diatasnya akan terendapkan oleh litologi batulanau. Dari penampang
stratigrafi tersebut faktor yang mempengaruhi terbentuknya litologi yang
bermacam.macam dengan jeda waktu yang berbeda-beda dan memiliki struktur
sedimen yang bermacam-macam di akibatkan oleh lingkungan pengendapan yang
berada pada slope laut dalam.
Berdasarkan litologi yang terdapat pada lintasan 3 dilihat berdasarkan
litologi penyusun, fosil yang terdapat pada litologi dan struktur sedimen yang
tersingkap pada litologi tersebut dapat di interprestasikan lingkungan
pengendapannya berada di laut dalam yang lebih tepatnya berada di daerah
continental slope di kerenakan terdapat struktur sedimen yang berupa cross
lamination, parallel lamination, dan normal graded bedding yang dibentuk akibat
adanya slope dilaut dalam sehingga material yang belum terkompaksi di daerah
slope akan jatuh kebawah apabila terkena gelombang yang besar sehingga
material yang berada di bawahnya berupa material kasar kemudian di ikuti oleh
material halus yang menimpa bagian atas material kasar. Dan struktur sedimen
yang tersingkap pada litologi yang berupa nodule yang dibentuk akibat adanya
slope di laut sehingga material yang berada di bawahnya belum terkompaksi
dengan baik dan di pengaruhi oleh slope sehingga material yang berada di atasnya
akan jatuh dan menimpa material yang berada di bawahnya sehingga material
tersebut membentuk struktur sedimen nodule. Dari lingkungan pengendapan yang
berada di continental slope juga di dukung oleh terdapatnya litologi batugamping
terumbu, batugamping klastik yang terbentuk di daerah tersebut. Dari penampang
stratigrafi yang ada dapat dilihat termasuk menghalus keatas dan mengkasar
keatas yang dapat membuktikan lingkungan pengendapannya berada di
continental slope.
Proses sedimentasi lintasan 3 yaitu terdapat lapisan batulanau kemudian
lapisan diatasnya terendapakan oleh litologi batupasir sehingga membentuk pola
mengkasar keatas dan pada lapisan litologi tersebut terdapat struktur sedimen
nodule. Kemudian terdapat jeda pengendapan yang lama sehingga membentuk
struktur sedimen erosional. Kemudian dilanjutkan dengan mengendapnya litologi
batupasir yang cukup tebal kemudian diatasnya terendapkan lagi oleh litologi
batulanau pada lapisan batupasir tersebut struktur sedimen normal graded
bedding, cross lamination. Pada lapisan tersebut membentuk pola menghalus
keatas. Kemudian terjadi jeda pengendapan yang cukup lama lagi sehingga
membentuk struktur sedimen erosional. Kemudian diatasnya akan terendapkan
lagi oleh litologi batupasir, batulanau dan lapisan paling yang akan membentuk
pola menghalus keatas. Kemudian terdadi jeda pengendapan lagi yang
membentuk struktur sedimen erosional. Kemudian dilanjut oleh tersebentuk
lapisan batupasir, batulanau, dan diatasnya terbentuk lapisan batugamping yang
akan membentuk pola mengkasar keatas. Dari penampang stratigrafi tersebut
faktor yang mempengaruhi terbentuknya litologi yang bermacam.macam dengan
jeda waktu yang berbeda-beda dan memiliki struktur sedimen yang bermacam-
macam di akibatkan oleh lingkungan pengendapan yang berada pada slope laut
dalam.
Berdasarkan litologi yang terdapat pada lintasan 4 dilihat berdasarkan
litologi penyusun, fosil yang terdapat pada litologi dan struktur sedimen yang
tersingkap pada litologi tersebut dapat di interprestasikan lingkungan
pengendapannya berada di laut dalam yang lebih tepatnya berada di daerah
continental slope di kerenakan terdapat struktur sedimen yang berupa cross
lamination, parallel lamination, dan normal graded bedding yang dibentuk akibat
adanya slope dilaut dalam sehingga material yang belum terkompaksi di daerah
slope akan jatuh kebawah apabila terkena gelombang yang besar sehingga
material yang berada di bawahnya berupa material kasar kemudian di ikuti oleh
material halus yang menimpa bagian atas material kasar. Dan struktur sedimen
yang tersingkap pada litologi yang berupa nodule yang dibentuk akibat adanya
slope di laut sehingga material yang berada di bawahnya belum terkompaksi
dengan baik dan di pengaruhi oleh slope sehingga material yang berada di atasnya
akan jatuh dan menimpa material yang berada di bawahnya sehingga material
tersebut membentuk struktur sedimen nodule. Dari lingkungan pengendapan yang
berada di continental slope juga di dukung oleh terdapatnya litologi batugamping
terumbu, batugamping klastik yang terbentuk di daerah tersebut. Dari penampang
stratigrafi yang ada dapat dilihat termasuk menghalus keatas dan mengkasar
keatas yang dapat membuktikan lingkungan pengendapannya berada di
continental slope.
Proses sedimentasi lintasan 4 yaitu terdapat lapisan batulanau kemudian
lapisan diatasnya terendapakan oleh litologi batupasir sehingga membentuk pola
mengkasar keatas dan pada lapisan litologi tersebut terdapat struktur sedimen
nodule. Kemudian terdapat jeda pengendapan yang lama sehingga membentuk
struktur sedimen erosional. Kemudian dilanjutkan dengan mengendapnya litologi
batupasir yang cukup tebal kemudian diatasnya terendapkan lagi oleh litologi
batulanau dan terdapat struktur sedimen parallel lamination. Pada lapisan tersebut
membentuk pola menghalus keatas. Kemudian terjadi jeda pengendapan yang
cukup lama lagi sehingga membentuk struktur sedimen erosional. Kemudian
dilanjut oleh tersebentuk lapisan batupasir, batulanau, dan diatasnya terbentuk
lapisan batugamping yang akan membentuk pola mengkasar keatas. Dari
penampang stratigrafi tersebut faktor yang mempengaruhi terbentuknya litologi
yang bermacam.macam dengan jeda waktu yang berbeda-beda dan memiliki
struktur sedimen yang bermacam-macam di akibatkan oleh lingkungan
pengendapan yang berada pada slope laut dalam.