tugas komunikasi

download tugas komunikasi

of 10

description

KLASIFIKASI NILAI, EKSPLORASI PERASAAN DAN KEMAMPUAN MENJADI MODEL

Transcript of tugas komunikasi

TUGASKLASIFIKASI NILAI, EKSPLORASI PERASAAN DAN KEMAMPUAN MENJADI MODEL

Disusun oleh;Muhamad NasirNico HarliansyahNita AnggraeniNofriteza Efendi

AKADEMI KEPERAWATAN TELANAI BHAKTI JAMBI TAHUN 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kamii panjatkan kepada Allah SWT, berkat limpahan dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang KLASIFIKASI NILAI, EKSPLORASI PERASAAN DAN KEMAMPUAN MENJADI MODEL. Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah menyelesaikan tugas dari dosen pengampu Ns.Eka Safitri R, S.Kep.Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam teknik penulisan, mengingat akan kemampuan kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan tugas ini.Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pada penyusun khusunya.

Jambi, 12 Oktober 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...iBAB I. PENDAHULUN LATAR BELAKANG....1 TUJUAN........1BAB II. ISI KLASIFIKASI NILAI......2 EKSPLORASI PERASAAN...............................2 KEMAMPUAN MENJADI MODEL..4AB III. PENUTUPKESIMPULAN...7 SARAN.......DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

BAB IIISI

PENGERTIANI. Klasifikasi NilaiNilai merupakan suatu hal yang dianggap baik atau buruk bagi kehidupan. Nilai merupakan sesuatu yang abstrak, namun hal tersebut menjadi pedoman bagi kehidupan masyarakat. Contohnya, orang menganggap menolong bernilai baik dan mencuri bernilai buruk. Sedangkan pembagian nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, di antaralain adalah: Nilai Sosial, yaitu sesuatu yang sudah melekat di masyarakat yang berhubungan dengan sikap dan tindakan manusia. Contohnya, setiap tindakan dan perilaku individu di masyarakat, selalu mendapat perhatian dan berbagai macam penilaian. Nilai kebenaran, yaitu nilai yang bersumber pada unsur akal manusia (rasio, budi, dan cipta). Nilai ini merupakan nilai yang mutlak sebagai suatu hal yang kodrati. Tuhan memberikan nilai kebenaran melalui akal pikiran manusia. Contohnya, seorang hakim yang bertugas memberi sangsi kepada orang yang diadili. Nilai keindahan, yaitu nilai yang bersumber pada unsur rasa manusia (estetika). Keindahan bersifat universal. Semua orang memerlukan keindahan. Namun, setiap orang berbeda-beda dalam menilai sebuah keindahan. Contohnya, sebuah karya seni tari merupakan suatu keindahan. Akan tetapi, tarian yang berasal dari suatu daerah dengan daerah lainnya memiliki keindahan yang berbeda, bergantung pad perasaan orang yang memandangnya. Nilai kebaikan atau nilai moral, yaitu nilai yang bersumber pada kehendak atau kemauan (karsa, etik). Dengan moral, manusia dapat bergaul dengan baik antarsesamanya. Contohnya, berbicara dengan orang yang lebih tua dengan tutur bahasa yang halus, merupakan etika yang tinggi nilainya. Nilai religius, yaitu nilai ketuhanan yang tertinggi dan mutlak. Nilai ini bersumber pada hidayah dari Tuhan Yang Mahakuasa. Melalui nilai religius, manusia mendapat petunjuk dari Tuhan tentang cara menjalani kehidupan. Contohnya, untuk dapat berhubungan dengan Tuhan, seseorang harus beribadah menurut agamanya masing-masing. Semua agama menjunjung tinggi nilai religius. Namun, tata caranya berbeda-beda. Hal ini karena setiap agama memiliki keyakinan yang berbeda-beda. Nilai-nilai tersebut menjadi kaidah atau patokan bagi manusia dalam melakukan tindakannya. Misalnya, untuk menentukan makanan yang baik bagi kesehatan tubuh, kita harus berdasar pada nilai gizi dan bersih dari kuman. Namun, ada nilai lain yang masih harus dipertimbang kan seperti halal tidaknya suatu makanan tertentu. Dengan demikian, nilai berperan dalam kehidupan sosial sehari-hari, sehingga dapat mengatur pola perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat.II. Ekplorasi PerasaanEksplorasi adalah tehnik untuk menggali perasaan ,pikiran dan pengalaman klien. Hal ini penting dilakukan karena banyak klien menyimpan rahasia batin, menutup diri atau tidak mampu mengemukakan pendapatnya. Dengan tehnik ini memungkinkan klien untuk bebas berbicara tanpa rasa takut, tertekan dan terancam.Eksplorasi perasaan yaitu mengkaji atau menggali perasaan-perasaan yang muncul sebelum dan sesudah berinteraksi dengan orang lain , dimana eksplorasi perasaan membantu seseorang untuk mempersiapkan objektif secara komplit dan sikap yang sangat berpengaruh.ini menggambarkan tentang ketidakbenaran. Objektif yang komplit dan sikap yang sangat berpengaruh dijabarkan sebagai seseorang adalah tidak responsif, kesalahan, mudah ditemui, tidak mengenai orang tertentu dimana mutu hubungan therapeutic perawat sangat terbuka, sadar dan kontrol diri, akal, perasaan dimana dapat membantu pasien.Eksplorasi bertujuan untuk mencari atau menggali lebih jauh atau lebih dalam masalah yang dialami klien ( Antai-Otong dalam Suriyani, 2005 ) tehnik ini bermanfaat pada tahap kerja untuk mendapatkan gambaran yang detail tentang masalah yang dialami klien.terdapat 3 jenis tehnik eksplorasi yaitu : Eksplorasi perasaan, yaitu tehnik untuk menggali perasaan klien yang tersimpan. Contoh Bisakah anda menjelaskan apa perasaan bingung yang dimaksudkan Eksplorasi pikiran, yaitu tehnik untuk menggali ide, pikiran, dan pendapat klien. Contoh : saya yakin anda dapat menjelaskan lebih lanjut ide anda tentang sekolah sambil bekerja Eksplorasi pengalaman, yaitu keterampilan atau tehnik untuk menggali pengalaman-pengalaman klien. Contoh : saya terkesan dengan pengalaman yang anda lalui, namun saya ingin memahami lebih jauh tentang pengalaman tersebut dan pengaruhnya terhadap pendidikan anda.III. Kemampuan Menjadi ModelPerawat yang mempunyai masalah pribadi seperti ketergantungan obat, hubungan interpersonal yang terganggu akan mempengaruhi hubungannya dengan klien. (Stuart dan Sundeen, 1987; 103). Perawat mungkin menolak dan mengatakan bahwa ia dapat memisahkan hubungan profesional dengan kehidupan pribadi. Tetapi hal ini tidak mungkin pada asuhan kesehatan jiwa karena perawat memakai dirinya secara terapeutik dalam menolong klien.Perawat yang efektif adalah perawat yang dapat memuaskan kehidupan pribadi serta tidak didominasi oleh konflik, distres atau pengingkaran dan memperlihatkan perkembangan serta adaptasi yang sehat. Perawat diharapkan bertanggung jawab atas perilakunya, sadar akan kelemahan dan kekurangannya. Contohnya. Betapapun bagusnya gaya komunikasi perawat dan luasnya wawasan ilmu pengetahuan mereka, orang lain perlu melihat bukti atas apa yang disampaikannya. Jika terdapat kesesuaian antara perkataan dan perbuatan perawat, citra dan penilaian orang lain terhadap profesi perawat akan meningkat. Upaya untuk mengubah dan meningkatkan profesionalisme perawat paling baik dilakukan melalui pembuktian secara langsung melalui peran sebagai model. Perawat harus mampu menjadi model yang baik dalam menjalankan profesinya.http://anaajat.blogspot.com/2012/11/pengertian-nilai-dan-klasifikasi-nilai.html

BAB IIIPENUTUPKESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKAhttp://anaajat.blogspot.com/2012/11/pengertian-nilai-dan-klasifikasi-nilai.htmlhttp://irh4mgokilz.wordpress.com/2011/02/19/eksplorasi-perasaan-dalam-komunikasi-therapeutik/http://www.isi-dps.ac.id/berita/klasifikasi-nilai-sosial