TUGAS KHUSUS

19
TUGAS KHUSUS RESPIRASI AEROB DAN RESPIRASI ANAEROB Respirasi berasal dari kata latin yaitu respirare yang berarti bernafas. Reaksi respirasi merupakan reaksi katabolisme yang memecah molekul-molekul gula menjadi molekul anorganik berupa CO 2 dan H 2 O (Salisbury, 1995). Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.Secara umum, respirasi karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut: C6H12O6 + O2 → 6CO2 + H2O + energi Reaksi di atas merupakan persamaan rangkuman dari reaksi-reaksi yang terjadi dalam proses respirasi. Reaksi tersebut terlihat sangat sederhana, terlihat seakan respirasi merupakan reaksi tunggal, sehingga mungkin dapat agak menyesatkan karena respirasi yang sebenarnya bukanlah reaksi tunggal. Respirasi merupakan

description

ddfdfdf

Transcript of TUGAS KHUSUS

Page 1: TUGAS KHUSUS

TUGAS KHUSUS

RESPIRASI AEROB DAN RESPIRASI ANAEROB

Respirasi berasal dari kata latin yaitu respirare yang berarti bernafas. Reaksi

respirasi merupakan reaksi katabolisme yang memecah molekul-molekul gula

menjadi molekul anorganik berupa CO2 dan H2O (Salisbury, 1995). Respirasi

adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik

menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah

reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang

diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O.

Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat

sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi

akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis

(anabolisme), gerak, pertumbuhan.Secara umum, respirasi karbohidrat dapat

dituliskan sebagai berikut:

C6H12O6 + O2   → 6CO2 + H2O + energi

Reaksi di atas merupakan persamaan rangkuman dari reaksi-reaksi yang

terjadi dalam proses respirasi. Reaksi tersebut terlihat sangat sederhana, terlihat

seakan respirasi merupakan reaksi tunggal, sehingga mungkin dapat agak

menyesatkan karena respirasi yang sebenarnya bukanlah reaksi tunggal. Respirasi

merupakan rangkaian dari banyak reaksi komponen, yang masing-masingnya

dikatalisis oleh enzim yang berbeda.

Substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam

respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara

relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air.

Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediat-intermediat yang terbentuk

dalam reaksi-reaksi respirasi.

Substrat respirasi terdiri dari:

a) Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumb

b) Beberapa jenis gula seperti Glukosa, fruktosa dan sukrosa

c) Pati

d) Lipid

Page 2: TUGAS KHUSUS

e) Asam-asam Organik

f) Protein (digunakan dalam keadaan dan spesies tertentu)

Bagian tumbuhan yang aktif melakukan respirasi yaitu bagian yang sedang

tumbuh seperti:

a) Kuncup bunga

b) Tunas

c) Biji yang berkecambah

d) Ujung batang

e) Ujung akar

1. RESPIRASI AEROB

Respirasi aerob adalah reaksi katabolisme yang membutuhkan suasana

aerobik sehingga dibutuhkan oksigen, dan reaksi ini menghasilkan energi dalam

jumlah besar. Energi ini dihasilkan dan disimpan dalam bentuk energi kimia yang

siap digunakan, yaitu ATP. Pelepasan gugus posfat menghasilkan energi yang

digunakan langsung oleh sel untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia,

pertumbuhan, transportasi, gerak, reproduksi, dll. Reaksi respirasi aerob secara

sederhana adalah :

Proses respirasi aerob berlangsung dalam 3 tahap yang berurutan, yaitu

Glikolisis adalah Pemecahan molekul glukosa (C6) menjadi senyawa asam

piruvat (C3)/ Siklus Krebs adallah Reaksi reduksi molekul Asetil CoA

menghasilkan asam sitrat dan oksaloasetat. Transpor elektron adalah Reaksi

reduksi-oksidasi molekul-molekul NADH2 dan FADH2 menghasilkan H2O dan

sejumlah ATP.

Respirasi aerob merupakan proses respirasi yang membutuhkan O2 dari udara.

Prosesnya meliputi :

a)Absorbsi oksigen,

b)Memecah senyawa organik, misal glukosa (KH) menjadi senyawa yang lebih

sederhana (CO2 & H2O),

c)Membebaskan energy.  Sebagian energi dipakai untuk proses

kehidupan,sebagian hilang sebagai panas.

d) Membebaskan CO2 dan H2O pada sel hidup respirasi pada sitoplasma .

Page 3: TUGAS KHUSUS

2. RESPIRASI ANAEROB

Respirasi anaerob merupakan proses repirasi yang berlangsung tanpa

membutuhkan O2. Respirasi anaerob sering disebut juga dengan nama fermentasi.

Respirasi anaerob biasanya terdapat pada tanaman tinggi hanya terjadi jika

persediaan O2 bebas di bawah minimum., pada biji-bijian yang tampak kering

(jagung, padi, biji bunga matahari), buah-buahan yang berdaging seperti buah apel

& peer dapat bertahan berbulan-bulan di dalam penyimpanan, dimana hanya

terdapat H & N saja, buah terus menghasilkan CO2. Hasil respirasi anaerob pd

tanaman tingkat tinggi adalah asam sitrat, asam malat, asam oksalat, asam lartarat,

asam susu. Kurangnya O2 atau kelebihan CO2 tampak pada kegiatan respirasi

biji- bijian, akar & batang yang terpendam dalam tanah. Jika kadar CO2 naik

sampai 10 % & kadar O2 turun sampai 0 % maka respirasi terhenti.

Respirasi anaerob:

C6H12O6 → 2 C2 H5OH + 2 CO2 + 28 kkal + 2 ATP

Respirasi anaerob terjadi bila tidak ada oksigen. Perlu diingat, bahwa dalam

respirasi aerob oksigen berperan sebagai penerima elektron terakhir. Bila peran

oksigen digantikan oleh zat lain, terjadilah respirasi anaerob. Organelaorganela

dan reaksi-reaksi yang terlibat dalam proses respirasi aerob sama dengan respirasi

anaerob. Adapun zat lain yang dapat menggantikan peran oksigen antara lain NO3

dan SO4. Sejauh ini baru diketahui bahwa yang dapat menggunakan zat pengganti

oksigen merupakan golongan mikroorganisme. Dengan demikian, organisme

tingkat tinggi tidak dapat melakukan respirasi anaerob. Bagaimana organisme

tingkat tinggi mengubah energi potensial kimia menjadi energi kinetik jika tidak

ada oksigen? Apabila tidak tersedia oksigen, organisme tingkat tinggi mengubah

energi potensial kimia menjadi energi kinetik melalui proses fermentasi.

Pada kebanyakan tumbuhan dan hewan, respirasi yang berlangsung adalah

respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat

karena sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut melangsungkan proses

fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen, yang disebut

respirasi anaerob. Respirasi anaerob merupakan reaksi pemecahan karbohidrat

untuk mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen. Perlu Anda ketahui sel

Page 4: TUGAS KHUSUS

jamur dan bakteri dapat melakukan respirasi anorganik. Demikian juga apabila

kita melakukan konstraksi otot terlalu kuat misalnya berlari-lari, maka sel-sel

jaringan otot kita juga melakukan respirasi anaerob. Pada keadaan oksigen yang

tidak mencukupi untuk respirasi maka terjadi penimbunan asam laktat di dalam

sel dan akan menimbulkan kelelahan. Proses penguraian pada respirasi anaerob

disebut fermentasi. Dari hasil akhir fermentasi, jenis fermentasi dibedakan

menjadi fermentasi asam laktat/asam susu, dan fermentasi alkohol. Pada respirasi

anaerob, jalur yang ditempuh meliputi:

a. Lintasan glikolisis.

b. Pembentukan alkohol (fermentasi alkohol) atau pembentukan asam laktat

(fermentasi asam laktat).

c. Akseptor elektron terakhir bukan oksigen, tetapi molekul alkohol dan atau

asam laktat.

d. Energi dihasilkan hanya 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.

Proses respirasi anaerob :

1. Fermentasi

2. Pernafasan intramolekul

Kuosien Respirasi (KR)

Kuosien Respirasi (KR) : angka perbandingan antara volume CO2 yang

dibebaskan dengan volume O2 yang diabsorpsi secara simultan oleh jaringan

dalamperiode waktu tertentu pada suhu & tekanan tertentu.

KR = Vol CO2 : Vol O2

KR : Glukosa = 1, Lemak = 0,7, Protein = 0,7 < KR < 1

Titik kompensasi : titik yang menunjukkan kecepatan Fotosintesis yang

dilakukan tumbuhan sama dengan kecepatan respirasinya

Contoh Perhitungan Nilai Kuosien Respirasi(KR):

1. Gula : C6H12O6 + 6O2  →  6CO2 +H2O,   KR = 6 mol CO2 = 1.06 mol

O2

2. Asam lemak (asam palmitat): C16H32O2 + 11O2 →C12H22O11 + 4CO2

+ 5H2O KR = 4 mol CO2 = 0.36, 11 mol O2

KR merupakan penunjuk substrat

Page 5: TUGAS KHUSUS

KR memberi petunjuk tentang jenis substrat yang dioksidasikan & jenis

metabolisme yang sedang berlangsung. KR > 1 : sel kekurangan O2, repirasi

aerob dibantu respirasi anaerob agar menambah energy KR < 1 : sebagian / semua

CO2 yang dihasilkan dalam respirasi digunakan langsung oleh organisme ybs,

misal untuk fotosintesis.

3. Manfaat Respirasi Bagi Tumbuhan

Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Manfaat tersebut

terlihat dalam proses respirasi dimana terjadi proses pemecahan senyawa organik,

dari proses pemecahan tersebut maka dihasilkanlah senyawa-senyawa antara yang

penting sebagai ”Building Block”. Building Block merupakan senyawa-senyawa

yang penting sebagai pembentuk tubuh. Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam

amino untuk protein; nukleotida untuk asam nukleat; dan prazat karbon untuk

pigmen profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak, sterol, karotenoid, pigmen

flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu lainnya, seperti lignin.

Telah diketahui bahwa hasil akhir dari respirasi adalah CO2 dan H2O, hal

ini terjadi bila substrat secara sempurna dioksidasi, namun bila berbagai senyawa

di atas terbentuk, substrat awal respirasi tidak keseluruhannya diubah menjadi

CO2 dan H2O. Hanya beberapa substrat respirasi yang dioksidasi seluruhnya

menjadi CO2 dan H2O, sedangkan sisanya digunakan dalam proses anabolik,

terutama di dalam sel yang sedang tumbuh. Sedangkan energi yang ditangkap dari

proses oksidasi sempurna beberapa senyawa dalam proses respirasi dapat

digunakan untuk mensintesis molekul lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.

4. Faktor- faktor yang mempengaruhi laju respirasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi adalah suhu, kelembaban,

ketersediaan jumlah dan jenis subsrat, ketersediaan O2 (Salisbury, 1995)

Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

1. Ketersediaan substrat

Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam

melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan

melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila

substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.

Page 6: TUGAS KHUSUS

2. Ketersediaan Oksigen

Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya

pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara

organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara

tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang

dibutuhkan tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang

tersedia di udara.

3. Suhu

Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan

faktor Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap

kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing

spesies.

4. Tipe dan umur tumbuhan

Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolsme, dengan

demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-

masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi

dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang

dalam masa pertumbuhan.

5. Proses Respirasi

Proses respirasi diawali dengan adanya penangkapan O2 dari lingkungan.

Proses transport gas-gas dalam tumbuhan secara keseluruhan berlangsung secara

difusi. Oksigen yang digunakan dalam respirasi masuk ke dalam setiap sel

tumbuhan dengan jalan difusi melalui ruang antar sel, dinding sel, sitoplasma dan

membran sel. Demikian juga halnya dengan CO2 yang dihasilkan respirasi akan

berdifusi ke luar sel dan masuk ke dalam ruang antar sel. Hal ini karena membran

plasma dan protoplasma sel tumbuhan sangat permeabel bagi kedua gas tersebut.

Setelah mengambil O2 dari udara, O2 kemudian digunakan dalam proses

respirasi dengan beberapa tahapan, diantaranya yaitu glikolisis, dekarboksilasi

oksidatif, siklus asam sitrat, dan transpor elektron.

Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi,

melalui tiga tahap Glikolisis, yaitu tahapan pengubahan glukosa menjadi dua

Page 7: TUGAS KHUSUS

molekul asam piruvat (beratom C3), peristiwa ini berlangsung di sitosol. As.

Piruvat yang dihasilkan selanjutnya akan diproses dalam tahap dekarboksilasi

oksidatif. Selain itu glikolisis juga menghasilkan 2 molekul ATP sebagai energi,

dan 2 molekul NADH yang akan digunakan dalam tahap

transport elektron.Dalamkeadaan anaerob, As. Piruvat hasil glikoisis akan diubah

menjadi karbondioksida dan etil alkohol. Proses pengubahan ini dikatalisis oleh

enzim dalam sitoplasma. Dalam respirasi anaerob jumlah ATP yang dihasilkan

hanya dua molekul untuk setiap satu molekul glukosa, hasil ini berbeda jauh

dengan ATP yang dihasilkan dari hasil keseluruhan respirasi aerob yaitu 36 ATP.

Peristiwa perubahan :

Glukosa berubah menjadi Glukosa – 6 – fosfat berubah menjadi  Fruktosa

1,6 difosfat berubah menjadi 3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat Þ Asam

piravat. Jadi hasil dari glikolisis : 2 molekul asam piravat, 2 molekul NADH yang

berfungsi sebagai sumber elektron berenergi tinggi dan  2 molekul ATP untuk

setiap molekul glukosa.

Enzim-enzim yang berperan dalam GLikolisis yaitu Heksokinase,

Fosfoheksokinase, Fosfofruktokinase, Aldolase, triosa fosfat isomerase, triosa

fosfat dehidrogenase,  fosfogliseril kinase, fosfoglisero mutase, Enolase, dan

piruvat kinase.

Manfaat glikolisis:

1. Mereduksi 2 molekul NAD+ menjadi NADH untuk setiap molekul

heksosa yang dirombak.

2. Setiap molekul heksosa yang dirombak akan dihasilkan 2 molekul ATP,

jika substratnya berupa glukosa- P-, glukosa 6-P, atau fruktosa-6-P maka akan

dihasilkan 3 molekul ATP.

3. Melalui glikolisis akan dihasilkan senyawa- senyawa antara yang dapat

menjadi bahan baku untuk sintesis berbagai senyawa yang terdapat dalam

tumbuhan.

1. Dekarboksilasi oksidatif, yaitu pengubahan asam piruvat (beratom C3)

menjadi Asetil KoA (beratom C2) dengan melepaskan CO2, peristiwa ini

berlangsung di sitosol. Asetil KoA yang dihasilkan akan diproses dalam siklus

Page 8: TUGAS KHUSUS

asam sitrat. Hasil lainnya yaitu NADH yang akan digunakan dalam transpor

elektron.

Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan

pembongkaran asam piruvat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi

kimia. Siklus asam sitrat (daur krebs) terjadi di dalam matriks dan membran

dalam mitokondria, yaitu tahapan pengolahan asetil KoA dengan senyawa asam

sitrat sebagai senyawa yang pertama kali terbentuk. Beberapa senyawa dihasilkan

dalam tahapan ini, diantaranya adalah satu molekul ATP sebagai energi, satu

molekul FADH dan tiga molekul NADH yang akan digunakan dalam transfer

elektron, serta dua molekul CO2.

Fungsi utama Siklus Krebs adalah:

1. Mereduksi NAD+ dan FAD menjadi NADH dan FADH2 yang kemudian

dioksidasi untuk menghasilkan ATP.

2. Sintesis ATP secara langsung, yakni 1 molekul ATP untuk setiap molekul

piruvat yang dioksidasi

3. Pembentukan kerangka karbon yang dapat digunakan untuk sintesis asam-

asam amino tertentu, yang kemudian dapat dikonversi untuk membentuk

senyawa yang lebih besar.

Transfer elektron, yaitu serangkaian reaksi yang melibatkan sistem karier

elektron (pembawa elektron). Proses ini terjadi di dalam membran dalam

mitokondria. Dalam reaksi ini elektron ditransfer dalam serangkaian reaksi redoks

dan dibantu oleh enzim sitokrom, quinon, piridoksin, dan flavoprotein. Reaksi

transfer elektron ini nantinya akan menghasilkan H2O. Dari daur Krebs akan

keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2 (NADH + H+ + 1

elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus

Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron)

akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2. Produk

sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata

pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat

tinggi.

Page 9: TUGAS KHUSUS

Lintasan reaksi yang berbeda dengan glikolisis dan Siklus Krebs ini disebut

Lintasan Pentosa fosfat (LPF) karena terbentuk senyawa yang terdiri dari 5 atom

karbon. Lintasan ini juga disebut sebagai Lintasan Fosfoglukonat. Berlangsung di

sitosol.Rangkaian reaksi: reaksi pertama pada LPF melibatkan glukosa-6-P( hasil

penguraian pati oleh enzim fosforilase yang diikuti oleh enzim fosfoglukomutase

pada glikolisis atau hasil penambahan fosfat terminal ATP pada glukosa atau hasil

langsung reaksi fotosintesis). Glukosa-6-P segera dioksidasi(didehidrogenasi)

oleh enzim dehidrogenase untuk membentuk senyawa 6-fosfogluko-nonlakton,

yang kemudian dihidrolisis menjadi 6-fosfoglukonat oleh suatu enzim laktonase.

Senyawa 6-fosfoglukonat kemudian mengalami dekarboksilasi oksidatif untuk

menghasilkan ribulosa-5-P oleh enzim 6-fosfoglukonat dehidrogenase. Reaksi-

reaksi selanjutnya dari LPF akan menghasilkan pentose posfat. Reaksi- reaksi ini

dipacu oleh enzimisomeras, epimerase, transketolase dan transaldolase

Fungsi LPF:

1. Produksi NADPH, dimana senyawa ini kemudian dapat dioksidasi untuk

menghasilkan ATP

2. Terbentuknya senyawa erithrosa-4-P, dimana senyawa ini merupakan bahan

baku esensial untuk pembentukan senyawa fenolik seperti sianin dan lignin

3. Menghasilkan ribulosa-5-P yang merupakan bahan baku unit ribosa dan

deoksiribosa pada nukleotida pada RNA dan DNA.

Zat penghambat respirasi

Zat yang dapat menghambat proses respirasi yaitu

1. sianida,

2. fluoride,

3. Iodo asetat,

4. CO diberikan pd jaringan

5. Eter, kloroform, aseton, formaldehida dapat menambah respirasi dlm waktu

pendek.

Seperti dijelaskan sebelumnya, proses respirasi diawali dengan proses

pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida melalui alat pernapasan. Alat

pernapasan tumbuhan letaknya tersebar. Tumbuhan dapat melakukan pertukaran

Page 10: TUGAS KHUSUS

gas melalui stomata, lenti sel, dan rambut akar. Pada tumbuhan tertentu,

pernapasan melalui alat khusus, misalnya akar napas pada tumbuhan bakau

maupun beringin. Berikut ini akan dijelaskan alat-alat pernapasan tumbuhan.

1.  Stomata

Stomata atau mulut daun terdiri atas celah atau lubang yang dikelilingi oleh

dua sel penjaga dan terletak di daun. Stomata berfungsi sebagai tempat pertukaran

gas pada tumbuhan, sedangkan sel penjaga berfungsi untuk mengatur, membuka

dan menutupnya stomata.Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat

matahari terbit dan menutup saat hari gelap. Membuka dan menutupnya stomata

dipengaruhi oleh kandungan air dan ion kalium di dalam sel penjaga. Ketika sel

penjaga memiliki banyak ion kalium, air dari sel tetangga akan masuk ke dalam

sel penjaga secara osmosis. Akibatnya, dinding sel penjaga yang berhadapan

dengan celah stomata akan tertarik ke belakang, sehingga stomata menjadi

terbuka. Sebaliknya, ketika ion kalium keluar dari sel penjaga, air dari sel penjaga

akan berpindah secara osmosis ke sel tetangga. Akibatnya, sel tetangga

mengembang dan mendorong sel penjaga ke arah celah sehingga stomata

menutup.  Membuka dan menutupnya stomata diatur oleh sel penjaga (guard cell)

2.  Lentisel

Pada tumbuhan dikotil, selain kambium intervasikuler yang membentuk

xilem dan floem sekunder ada juga kambium gabus yang menghasilkan

parenkima gabus dan lapisan gabus. Lapisan gabus akan menggantikan epidermis.

Lapisan gabus terdiri atas sel-sel mati dan membantu melindungi batang.

Kambium gabus, parenkima gabus, dan lapisan gabus akan mengelupas dan lepas

sebagai bagian kulit. Akibatnya, timbul lubang-lubang di batang yang

disebut lentisel. Lentisel memungkinkan sel-sel tetap hidup di dalam batang

melalui pertukaran gas dengan udara luar.

3.  Alat Pernapasan Khusus

Kemampuan tumbuhan beradaptasi terhadap lingkungan menghasilkan alat

pernapasan khusus. Tumbuhan bakau yang hidup di lingkungan air laut

mempunyai akar yang tumbuh ke atas permukaan tanah untuk memperoleh

oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Akar tersebut disebut akar napas.

Page 11: TUGAS KHUSUS

Pohon beringin dan anggrek mempunyai akar gantung untuk bernapas. Akar

tersebut tumbuh dari batang dan menggantung kearah tanah. Pada saat masih

menggantung, akar ini menyerap uap air dan gas dari udara. Akan tetapi setelah

masuk ke tanah, akar tersebut berfungsi menyerap air dan garam mineral.

Tumbuhan yang  hidup di air seperti enceng gondok dan kangkung, batangnya

mempunyai rongga-rongga udara yang  besar berfungsi untuk menyalurkan

oksigen.

4. Rambut Akar

Selain untuk menghisap air dan garam-garam mineral, rambut akar

berfungsi sebagai alat pernapasan. Sel-sel rambut akar akan mengambil oksigen

pada pori-pori tanah.

Page 12: TUGAS KHUSUS

DAFTAR PUSTAKA

Ericson,Caesar. 2012. Respirasi Aerob. (Online). http://biologiuntuk

bersama.blogspot.com/2012/03/respirasi-aerob-adalah-proses.html. (Diakses

pada Tanggal 26 Maret 2015)

Mulyadi,Tedi. 2014. Perbedaan Respirasi Aerob dan Anaerob.(Online).

http://budisma.net/2014/12/perbedaan-respirasi-aerob-dan-anaerob.html .

(Diakses Pada Tanggal 26 Maret 2015).

Penggalih,Reno. 2014. Menjelaskan Zat yang Dihasilkan pada Proses Rspirasi

Aerob. (Online). http://nanoreno.blogspot.com/2014/09/menjelaskan-zat-

yang.html. (Diakses Pada Tanggal 26 Maret 2015).

Restu,Puspa.2014. Proses,Fungsi, dan Tempat Terjadinya Respirasi Aerob.

(Online). https://prezi.com/i1nze6ewxsam/proses-fungsi-dan-tempat-

terjadinya-respirasi-aerob/.(Diakses Pada Tanggal 26 Maret 2015)

Sridanti. 2015. Perbedaan Respirasi Aerob dan Anaerob.

http://www.sridianti.com/perbedaan-respirasi-aerob-dan-anaerob.html .

(Diakses Pada Tanggal 26Maret 2015)