Tugas Kelompok

22
KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan kekuatan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ’’ Bahaya Rokok Pada Kesehatan Tubuh ” tepat pada waktunya. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia. Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan saya. Oleh sebab itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Akhirnya, saya mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi saya dan umumnya bagi pembaca. Banjarmasin, September 2014 Penulis i

description

ini merupakan tugas kelompok kti

Transcript of Tugas Kelompok

Page 1: Tugas Kelompok

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan kekuatan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ’’ Bahaya Rokok Pada Kesehatan Tubuh ” tepat pada waktunya. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan saya. Oleh sebab itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Akhirnya, saya mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi saya dan umumnya bagi pembaca.

Banjarmasin,  September 2014

Penulis

i

Page 2: Tugas Kelompok

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2

D. Batasan Masalah...................................................................................................2

E. Metode...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Arti & Pengertian Rokok.........................................................................................3

B. Bahan-bahan Kimia Yang Ada Pada Rokok............................................................3

C. Ciri-ciri Remaja Perokok............................................................................................4

D. Alasan Remaja Mulai Merokok.................................................................................5

E. Dampak Rokok.......................................................................................................7

F. Upaya Pencegahan................................................................................................8

G. Strateginya Adalah Sebagai Berikut:.........................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................................12

B. Saran-saran.........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

ii

Page 3: Tugas Kelompok

BAB 1

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Mulai dari berolahraga,

membaca, menulis, mengarang, dan sebagainya. Di antara sekian banyak

kebiasaan manusia, ada salah satu kebiasaan manusia yang sangat merugikan

bagi kesehatan mereka. Anehnya, kebiasaan yang tidak baik ini sering dilakukan

oleh masyarakat kita, yakni kebiasaan merokok. Merokok sendiri bukanlah hal

yang dianggap tabu oleh masyarakat kita,meskipun yang melakukannya

adalah anak yang masih duduk di bangku sekolah. Hal ini sangat

memprihatinkan, karena sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam rokok terdapat

banyak zat beracun yang nantinya akan mengganggu kesehatan tubuh kita.

Untuk itu dengan dibuatnya karya ilmiah ini diharapkan warga masyarakat

dapat sadar dan segera meninggalkan atau mengurangi kebiasaan mereka

yang tidak baik. Karena bagaimanapun juga dampak rokok bagi kesehatan

pelaku ( perokok aktif ) maupun kesehatan orang yang terkena paparan asap

rokok perokok aktif (perokok pasif) sangat besar, karena zat beracun yang

terkandung di dalamnya.

1

Page 4: Tugas Kelompok

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis dapat

merumuskan masalah yang akan di bahas dalam laporan karya ilmiah ini.

Masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari rokok?

2. Apa saja zat zat kimia yang terkandung dalam rokok ?

3. Apa saja ciri-ciri remaja perokok ?

4. Mengapa remaja mulai merokok ?

5. Bagaimana dampak rokok Terhadap kesehatan ?

6. Bagaimana cara pencegahan agar remaja berhenti merokok ?

7. Apakah strategi yang harus dilakukan ?

C.    Tujuan Penulisan

1. Untuk menyadarkan para remaja akan bahaya merokok

2. Agar para remaja tahu tentang bahan kimia yang ada di rokok

3. Untuk membiasakan para remaja jauh dari rokok

D.     Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah lebih terfokus penulis memberikan batasan yaitu:

1. Karya ilmiah ini di batasi oleh pokok bahasan bahaya merokok bagi

remaja

E.    Metode

Dalam menyusun karya ilmiah ini penulis menggunakan dua buah metode,

yaitu metode internet dan metode bacaan.

2

Page 5: Tugas Kelompok

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Arti & Pengertian Rokok

Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok

sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat.

Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan banyak

orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan

jelas. Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan

risiko timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan

pembuluh darah,kanker paru - paru, kanker rongga mulut, kanker laring,

kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta gangguan

kehamilan dan cacat pada janin. Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini

sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi

orang yang merokok untuk mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi,

lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini dibandingkan perokok yang

tidak memiliki latar belakang depresi.

Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari

seconhandsmoke yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan

perokok karena berada di sekitar perokok atau bisa disebut juga dengan perokok

pasif. Rokok tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya yakni

tembakau. Di Indonesia tembakau ditambah cengkeh dan bahan – bahan lain

dicampur untuk dibuat rokok kretek.Selain kretek tembakau juga dapat

digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa dan tambakau

tanpa asap (tembakau kunyah).

Dari hari ke hari jumlah perokok kian bertamabah. Hal inilah yang

nantinya akan membuat suatu malapetaka yang besar bagi kesehatan tubuh kita.

B.     Bahan-bahan Kimia yang Ada Pada Rokok

3

Page 6: Tugas Kelompok

Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam rokok:

- Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.

- Tar, yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia

di antaranya bersifat karsinogenik.

- Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.

- Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah

terbakar dan tidak berwarna.

- Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.

- Metanol (alcohol kayu), alcohol yang paling sederhana yang juga dikenal

sebagai metil alkohol.

- Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan

hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.

- Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi

dengan unsur-unsur tertentu.

- Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan

mayat.

- Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh

semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.

- Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.

- Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan

mobil.

C. Ciri-ciri Remaja Perokok

Masa remaja yaitu masa di mana terjadinya kelabilan jiwa karena telah

memasuki fase dari anak-anak menuju fase dewasa. Pada umumnya masa

remaja yaitu antara 12-21 tahun. Pada perkembangan manusia, terdapat

tuntutan – tuntutan psikologis yang harus dipenuhi, jika tidak maka akan

menimbulkan dampak yang berkelanjutan. Remaja pun juga seperti itu, jika

tuntutan itu tidak dipenuhi, maka akan menimbulkan dampak yang signifikan

dalam perkembangannya menuju kedewasaan.

4

Page 7: Tugas Kelompok

Ciri-ciri khusus pada remaja antara lain :

- pertumbuhan fisik yang sangat cepat

- emosinya tidak strabil

- cerkembangan seksual sangat menonjol

- cara berfikirnya bersifat kausalitas ( hukum sebab akibat )

- terikat erat dengan kelompoknya

Pada umumnya masa remaja dapat dibagi 2 periode, yaitu :

1. Periode masa puber usia 12-18 tahun

a. Masa prapubertas : peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas.

Cirinya :

- tidak suka diperlakukan seperti anak kecil

- mulai bersikap kritis

b. Masa pubertas 14-16 tahun : masa remaja awal, cirinya :

- mulai cemas dengan perubahan fisiknya

- memperhatikan penampilan

- sikapnya tidak menentu/plin plan

- suka berkelompolk dengan teman seumuran

c. Masa akhir pubertas 17-18 tahun : peralihan dari masa pubertas ke masa

adolesen, cirinya :

- pertumbuhan fisik sudah mulai matang, tapi kedewasaan psikologisnya belum

mencapai sepenuhnya

- proses kedewasaan jasmani remaja putri lebih awal dari remaja putra

2. Periode remaja adolesen usia 19-21 tahun

Merupakan masa akhir remaja, cirinya :

- perhatiannya tertutup kepada hal yang realistis

- mulai menyadari kenyataan

- sikapnya mulai jelas tentang hidup

- mulai nampak bakat dan minatnya

D. Alasan Remaja Mulai Merokok

5

Page 8: Tugas Kelompok

Para perokok biasanya mulai merokok sejak usia remaja. Bahkan ada

beberapa yang sudah memulainya sejak kanak-kanak. Sebelum memutuskan apa

yang akan dilakukan pada anak yang ketahuan merokok, sebaiknya pahami dulu

mengapa mereka memulainya. Dengan pemahaman,siapatahu malah bisa

menghindari anak dari rokok sejak awal. Berikut beberapa alasan mengapa

remaja/anak-anak mulai merokok:

1. Sekadar coba-coba lalu ketagihan.

2. Terbiasa melihat anggota keluarga dan orang-orang di sekelilingnya

merokok, sehingga

menganggap ini perbuatan normal.

3. Diajak teman. Tekanan teman sebaya yang sudah mencobanya dan anak

takut dianggap

tidak bergaul kalau tidak ikut merokok.

4 Merasa rendah diri, dan merasa lebih asyik dengan merokok.

5. Mengira merokok adalah kegiatan orang orang yang sudah dewasa,

dan mereka

ingin dianggap sudah besar. Punya pandangan ini adalah tindakan

pemberontakan

terhadap orang tua.

6. Menganggap merokok adalah kegiatan yang keren, seperti halnya para idola

mereka

seperti selebritas dan sebagainya.

7. Terpengaruh gencarnya iklan rokok yang masuk lewat film, media massa,

poster, jadi

sponsor kegiatan anak-anak muda seperti konser musik dan sebagainya.

8. Tak ada yang menegur dan mengingatkan ketika melihat anak kecil atau

remaja

merokok di tempat umum.

9. Murahnya harga rokok, bahkan anak dan remaja bisa mengeteng per batang.

10. Tak cukup paham dampak rokok pada kesehatan diri sendiri dan orang sekitar.

6

Page 9: Tugas Kelompok

E.     Dampak Rokok

Saat ini, rokok telah mulai dikonsumsi oleh para remaja bahkan juga

anak-anak. Hal ini memunculkan keprihatinan mengingat bahaya rokok bagi

seseorang. Kenakalan remaja identik juga dengan remaja yang merokok.

Kebanyakan remaja nakal dan remaja yang suka tawuran adalah perokok.

Bahaya rokok terutama adalah bagi kesehatan. Kita tahu bahwa

rokok mengandung banyak sekali racun dan nikotin yang pada akhirnya

dapat menyebabkan penyakit, kanker paru, impotensi dan bahkan serangan

jantung. Semakin dini seseorang mengkonsumsi rokok maka semakin banyak

racun yang terkumpul di tubuhnya. Hal ini bisa menghambat pertumbuhan fisik

atau menyebabkan serangan penyakit pada masa dewasa atau masa tuanya.

Padahal masa remaja merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang

penting.

Selain kesehatan, rokok juga berdampak kurang baik bagi

perkembangan psikologis remaja. Rokok identik dengan pergaulan remaja

yang lebih rentan terhadap kenakalan daripada pergaulan remaja tanpa

rokok. Pergaulan remaja dengan rokok cenderung memberi remaja pemikiran

bahwa rokok bisa menjadi pelarian akan tiap masalah. Remaja kemudian

akan merokok ketika mendapat masalah dalam hidupnya. Di dalam rokok

memang mengandung zat yang bisa membuat perokok merasa lebih baik

namun tentunya hal ini juga menyebabkan kecanduan. Kecanduan akan rokok

terbilang sulit untuk diatasi.

Pergaulan remaja dalam lingkungan perokok juga dapat mengantarkan

pada kenakalan remaja yang lebih besar lagi yakni penggunaan obat terlarang

dan pergaulan bebas. Menghisap rokok yang sebenarnya adalah obat terlarang

bisa saja dialami. Dengan demikian, remaja bisa dengan mudah masuk dalam

pengaruh obat terlarang dan mengalami kecanduan. Selain itu, rokok juga

menyebabkan remaja menjadi lebih boros karena harus mengeluarkan uang

secara rutin untuk membeli rokok. Apalagi jika sudah terkena pergaulan

remaja yang negatif, bisa-bisa anak berusaha mengambil harta orang tuanya.

7

Page 10: Tugas Kelompok

Oleh sebab itu, perkenalkanlah sejak dini mengenai bahaya rokok bagi

remaja Anda. Hal ini setidaknya membuat remaja berpikir dua kali untuk

menjadi kecanduan. Berikan nasihat untuk menghindari pergaulan dengan

remaja perokok lainnya. Rokok memang membuat diri menjadi lebih enak untuk

sementara namun dapat berdampak fatal nantinya.

F.     Upaya Pencegahan

Sebagian besar perokok yang udah atau berniat untuk menghentikan

kebiasaan merokok perlu menggunakan cara mereka sendiri. Para perokok

ringan, yang sangat berkeinginan untuk untuk menghentikan kebiasaan merokok,

akan dapat berhasil dalam usaha mereka bila menggunakan cara mereka sendiri

yang paling sesuai untuk mereka.

Setiap orang yang ingin berhenti merokok memerlukan suatu cara

yang sesuai untuk masing-masing. Hasil studi baru-baru ini di Inggris

menunjukkan bahwa 69% perokok dewasa ingin berhenti merokok. Nikotin

adalah zat yang paling membuat orang ketagihan sehingga berhenti merokok

tidaklah mudah walaupun motifasinya amat tinggi. Perokok menyadari bahwa

upaya awal untuk menghentikan kebiasaan merokok seringkali tidak berhasil

sehingga perokok yang ingin berhenti harus siap untuk melakukan usaha

berkali kali. Upaya berulang kali ini penting artinya karena akan berupa

intervensi awal. Setiap orang harus mencoba berbagai teknik intervensi untuk

menentukan mana yang paling sesuai, dengan menyadari bahwa mungkin

diperlukan tiga sampai empat kali percobaan sebelum menemukan cara

yang sesuai. Harus dijelaskan kepada setiap perokok yang berupaya untuk

menghentikan kebiasaannya bahwa gagal sekali dan mengulangi kembali

bukanlah berarti kegagalan program, melainkan hanya suatu hambatan kecil

menuju suatu langkah yang akhirnya menuju keberhasilan.

Model tahapan perubahan dari Prochaska dan DiClemente penting

bagi perokok yang jelas kurang termotivasi untuk secara aktif melaksanakan

suatu program menghentikan kebiasaan merokok. Model ini, yang berawal dari

praa-kontemplasi ke kontemplasi kemudian periaan dan akhirnya tindakan,

8

Page 11: Tugas Kelompok

mencakup lingkup yang luas dari posisi para perokok. Petugas kesehatan,

penyuluh kesehatan, peraturan perundang – undangan dan dukungan sosial,

perlu mendorong kemajuan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Walaupun

suatu Intervensi tidak membuat perokok berhasil menghentikan kebiasaan

merokok sepenuhnya, mungkin saja ia sudah maju dari tahap pra-kontemplasi

ke kontemplasi. Dengan intervensi berikutnya si perokok akan dapat maju lebih

jauh lagi sampai ke persiapan dan akhirnya ke tindakan dan menghentikan

kebiasaan merokok; upaya berulangkali dengan pelajaran yang diperoleh pada

tiap tahap dan setiap tahap mengarah pada sasaran akhir yaitu berhenti

sepenuhnya.

Pada tahap pre-kontemplasi perokok memerlukan informasi, pada

tahap persiapan dan tahap tindakan perokok perlu menentukan suatu program

dan menetapkan tanggal untuk berhenti merokok. Para professional dalam

bidang kesehatan perlu mengetahui tahap-tahap ini dan harus siap melaksanakan

tindakan yang proaktif dan positif, pertama untuk membuat si perokok

meningkat sampai ke tahap tindakan, kemudian untuk membantu si

perokok agar berhasil menyelesaikan program menghentikan kebiasaan merokok.

Seringkali program menghentikan kebiasaan merokok mahal biayanya

atau tidak dapat dijangkau oleh sebagian besar penduduk. Oleh karena itu para

petugas pemeliharaan kesehatan, keluarga dan teman menjadi mekanisme

pendukung bagi sebagian besar perokok yang ingin berhenti merokok.

program umum yang dapat direkomendasikan oleh para profesional

pemeliharaan kesehatan tidak memerlukan biaya atau tambahan, selain keinginan

kuat dari para perokok serta keluarga dan teman-teman.

G. Strateginya Adalah Sebagai Berikut:

Tetapkan hati untuk berhenti merokok, pelajari dan tetapkan motivasi

tertentu dan keinginan untuk berhenti.

Bicara dengan seorang klinisi, bahas cara pengobatan dan strategi untuk

mengatasi keinginan merokok kembali, maksimalkan kesempatan untuk berhasil.

9

Page 12: Tugas Kelompok

Tetapkan hari untuk berhenti merokok, jangan berusaha mengurangi

rokok secara bertahap, tetapi berhenti total setelah tanggal yang telah ditetapkan.

Singkirkan semua peralatan yang berkaitan dengan tembakau dan

bersihkan semua pakaian dan mobil sebelum tanggal yang ditetapkan, segeralah

berhenti merokok di rumah dan di dalam mobil, jangan pergi ke tempat-tempat

yang menimbulkan godaan untuk merokok.

Jangan kuatir diet sampai sepenuhnya berhenti merokok.

Pastikan dan minta dukungan dari rekan sekerja, teman dan keluarga

untuk mendorong upaya berhenti merokok dan terus berhenti.

Sebagai orang tua, sadarilah contoh yang Anda berikan kepada anak-anak.

Pelajari bagaimana menghindari atau mengatasi keadaan dan perilaku yang

membuat Anda berhenti merokok.

Suatu gabungan antara sejumlah intervensi menghapus kebiasaan merokok

dapat membawa hasil yang baik. Terapi perilaku rasa seringkali tidak dapat

mendorong perhentian kebiasaan merokok, sehingga pemakaian obat

pengganti nikotin atau terapi pemakaian obat-obatan non-nikotin akan lebih

membantu bagi si perokok. Karena perokok sudah ketagihan nikotin, obat

pengganti nikotin berbentuk pil, "koyo" atau permen karet, akan memuaskan

kebutuhan perokok atau nikotin. Terapi dengan pengganti nikotin telah terbukti

dua kali lebih berhasil-guna dalam menghentikan kebiasaan merokok

disbanding dengan upaya tanpa cara itu. Bagi kebanyakan orang yang berhasil

berhenti merokok, terapi dengan pengganti nikotin membuat mereka mampu

mengatasi gejala putus obat (gejala putus nikotin) dan membuat alat bantu

psikologis maupun fisiologis dalam upaya menghentikan kebiasaan merokok.

Terapi farmakologis non-nikotin seperti bupropin, berfungsi melalui berbagai

cara disbanding dengan pengganti nikotin dan juga telah terbukti dua kali

lebih berhasil dalam membantu perokok berhenti merokok. Terapi perilaku

dapat membantu perokok mengatasi motivasi sosial untuk merokok. Sebelum

menjalani upaya berhenti merokok, seorang perokok harus menyadari tentang

kemungkinan timbulnya gejala putus obat, berupa sifat lekas marah, ketidak-

10

Page 13: Tugas Kelompok

sabaran, sikap bermusuhan, kecemasan, rasa tertekan, kesulitan berkonsentrasi,

sulit tidur dan bertambahnya nafsu makan dan kenaikan berat badan.

11

Page 14: Tugas Kelompok

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita.

Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di

masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan

dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun

sudah diketahui dengan jelas. Para perokok biasanya mulai merokok sejak

usia remaja. Bahkan ada beberapa yang sudah memulainya sejak kanak-

kanak. Sebelum memutuskan apa yang akan dilakukan pada anak yang

ketahuan merokok, sebaiknya pahami dulu mengapa mereka

memulainya. Dengan pemahaman, siapa tahu malah bisa menghindari

anak dari rokok sejak awal.

Merokok dapat dicegah dengan berbagai upaya,seperti :

Tetapkan hati untuk berhenti merokok, pelajari dan tetapkan motivasi

tertentu dan keinginan untuk berhenti., bicara dengan seorang klinisi,

bahas cara pengobatan dan strategi untuk mengatasi keinginan merokok

kembali, maksimalkan kesempatan untuk berhasil.

Tetapkan hari untuk berhenti merokok, jangan berusaha mengurangi

rokok secara bertahap, tetapi berhenti total setelah tanggal yang telah

ditetapkan.

12

Page 15: Tugas Kelompok

B.     Saran-saran

Setelah membaca karya ilmiah ini, semoga remaja dapat

tersadarkan akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera

meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap

terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan terhindar

dari penyakit yang mengancam jiwa mereka.

Sebaiknya pemerintah mengadakan seminar atau penyuluhan

mengenai bahaya merokok agar para remaja terhindar dan sadar akan bahaya

merokok.

13

Page 16: Tugas Kelompok

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, M. 1990. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT.GramediaDanusanto, H. 1991. Rokok dan Perokok. Jakarta :AksaraLevy , M. R. 1984.Life and Health. New York :Random Househttp://www.proquest.com/http://www.mqmedia.com/tabloid_mq/apr/03/mq_remaja_pernik.htmhttp://www.e-psikologi.com/remaja.050602

14