Tugas Kelompok 1 - Stakeholder and Shareholder (1)

download Tugas Kelompok 1 - Stakeholder and Shareholder (1)

If you can't read please download the document

Transcript of Tugas Kelompok 1 - Stakeholder and Shareholder (1)

TUGAS MANAJEMEN PROYEK Stakeholders dan Shareholders

Disusun oleh : KELOMPOK 1 VEBRINA S. MIFTAH FARID AHMAD DWI PRASETYA RIAN FEBIANTO SANI WAHYUDIPUTRA ANISA YULIA P. NILA SAURI P. MAYTRI ASTRA PUTRI HEDYA R. 150310060007 150310060022 150310060046 150310060054 150310060085 150310060099 150310060111 150310060117 150310060122

jjhjhjjhj

JURUSAN SOSIAL EKONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2009

BAB I PENDAHULUAN

Manajemen proyek sangat diperlukan bagi pelaksanaan suatu pekerjaan. Manajemen proyek kini merupakan keharusan, bukan lagi sekedar pilihan. Ini berarti bahwa pekerjaan-pekerjaan tertentu akan lebih efisien dan efektif jika dikelola dalam kerangka proyek dan bukan diperlakukan sebagai pekerjaan biasa. Dengan demikian diperlukan penerapan manajemen proyek secara benar. Maka memahami manajemen proyek secara benar sangatlah penting dalam rangka pelaksanannya. Proyek didefinisikan sebagai sebuah rangkaian aktifitas unik yang saling terkait untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan dalam periode waktu tertentu pula (Chase et al., 1998). Menurut PMBOK Guide (2004) sebuah proyek memiliki beberapa karakteristik penting yang terkandung di dalamnya, yaitu: (a) bersifat sementara (temporary), berarti setiap proyek selalu memiliki jadwal yang jelas kapan dimulai dan kapan diselesaikan. Sebuah proyek berakhir jika tujuannya telah dicapai atau kebutuhan terhadap proyek itu tidak ada lagi sehingga proyek tersebut dihentikan, (b) unik, artinya bahwa setiap proyek menghasilkan suatu produk solusi, service atau output tertentu yang berbeda-beda satu dan lainnya, (c) Progressive elaboration adalah karakteristik proyek yang berhubungan dengan dua konsep sebelumnya yaitu sementara dan unik. Setiap proyek terdiri dari langkah-langkah yang terus berkembang dan berlanjut sampai proyek berakhir. Setiap langkah semakin memperjelas tujuan proyek. Karakteristik-karakteristik tersebut yang membedakan aktifitas suatu proyek terhadap aktifitas rutin operasional. Aktifitas operasional cenderung bersifat terus-menerus dan berulang-ulang, sementara aktifitas proyek bersifat temporer dan unik. Dari segi tujuannya, aktifitas proyek akan berhenti ketika tujuan telah tercapai. Sementara aktifitas operasional akan terus menyesuaikan tujuannya agar pekerjaan tetap berjalan. Manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills), alat (tools) dan teknis (techniques) dalam aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek (PMBOK, 2004).

Manajemen proyek dilaksanakan melalui aplikasi dan integrasi tahapan proses manajemen proyek, yaitu: initiating, planning, executing, monitoring dan controlling serta closing keseluruhan proses proyek tersebut. Dalam pelaksanaannya, setiap proyek selalu dibatasi oleh kendala-kendala yang sifatnya saling mempengaruhi dan biasa disebut sebagai segitiga project constraint, yaitu lingkup pekerjaan (scope), waktu dan biaya. Di mana keseimbangan ketiga konstrain tersebut akan menentukan kualitas suatu proyek. Perubahan salah satu atau lebih faktor tersebut akan mempengaruhi setidaknya satu faktor lainnya. (PMBOK Guide, 2004). Dalam setiap melakukan pekerjaan-pekerjaan, suatu proyek akan selalu melibatkan pihak-pihak terkait (stakeholders dan shareholders), di mana hal tersebut akan kita bahas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konsep

stakeholder

pertama

kali

digunakan

pada

tahun

1963

memorandum internal di Stanford Research Institute. Kemudian dikembangkan oleh R. Edward Freeman di tahun 1980-an. Sejak itu telah memperoleh penerimaan luas dalam praktik bisnis dan dalam teori yang berkaitan dengan manajemen strategis, tata kelola perusahaan, tujuan bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Stakeholder adalah kelompok atau individu yang dapat memengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu (Freeman, 1984). Stakeholder merupakan orang dengan suatu kepentingan atau perhatian pada permasalahan (Biset, 1998). Stakeholder ini sering diidentifikasi dengan suatu dasar tertentu sebagaimana dikemukakan Freeman, yaitu dari segi kekuatan dan kepentingan relatif stakeholder terhadap isu, dari segi posisi penting dan pengaruh yang dimiliki mereka (Grimble dan Wellard, 1996). "Stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan perusahaan. Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan. Penulis manajemen yang lain menyebutkan bahwa stakeholders terdiri atas berbagai kelompok penekan (pressure group) yang mesti di pertimbangkan perusahaan" Shareholder (pemegang saham) adalah bagian dari stakeholder, bukan sesuatu yang terpisah. Shareholder adalah pemangku kepentingan utama. Karena pemegang saham menanamkan modalnya dalam perusahaan dimana sekaligus juga menanggung risiko kehilangan modalnya. Sedangkan pemangku kepentingan lainnya, tidak secara langsung memiliki keterkaitan dalam penyertaan modal perusahaan. Stakeholder adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Clarkson membagi stakeholder menjadi dua: stakeholder primer dan stakeholder sekunder. Stakeholder primer adalah pihak di mana tanpa

partisipasinya yang berkelanjutan organisasi tidak dapat bertahan. Contohnya adalah pemegang saham, investor, pekerja, pelanggan, dan pemasok. Menurut Clarkson, suatu perusahaan atau organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem stakeholder primer yang merupakan rangkaian kompleks hubungan antara kelompok-kelompok kepentingan yang mempunyai hak, tujuan, harapan, dan tanggung jawab yang berbeda. Stakeholder sekunder didefinisikan sebagai pihak yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan perusahaan dan tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Contohnya adalah media dan berbagai kelompok kepentingan tertentu. Perusahaan tidak bergantung pada kelompok ini untuk kelangsungan hidupnya, tapi mereka bisa mempengaruhi kinerja perusahaan dengan mengganggu kelancaran bisnis perusahaan. Clarkson (dalam artikel tahun 1994) juga telah memberikan definisi yang bahkan lebih sempit lagi di mana stakeholder didefinisikan sebagai suatu kelompok atau individu yang menanggung suatu jenis risiko baik karena mereka telah melakukan investasi (material ataupun manusia) di perusahaan tersebut (stakeholder sukarela), ataupun karena mereka menghadapi risiko akibat kegiatan perusahaan tersebut (stakeholder non-sukarela). Karena itu, stakeholder adalah pihak yang akan dipengaruhi secara langsung oleh keputusan dan strategi perusahaan. Mitchell, Eagle and Wood (2006) menjelaskan bahwa Stakeholders dikelompokkan dalam beberapa tipe sesuai kemampuan mempengaruhi suatu organisasi berdasarkan power, legitimasi, dan urgensi yang dimilikinya. Diantaranya adalah sebagai berikut: Dormant stakeholder adalah stakeholder yang hanya memiliki power namun tidak memiliki legitimasi dan urgensi. Discretionary stakeholder adalah stakeholder yang hanya memiliki legitimasi namun power dan urgensi tidak ada padanya. Demanding stakeholder adalah stakeholder yang hanya memiliki urgensi namun tidak memiliki power dan legitimasi Dominant stakeholder adalah stakeholder yang memiliki power dan legitimasi namun tidak memiliki urgensi.

Dangerous stakeholder adalah stakeholder yang memiliki power dan urgensi namun tidak memiliki legitimasi. Dependant stakeholder adalah stakeholder yang memiliki legitimasi dan urgensi namun tidak memiliki power. Beberapa kunci dari stakeholder di antaranya adalah sebagai berikut: 1) Owners Owner merupakan seorang entrepreneur atau lebih yang menghasilkan suatu ide tentang suatu produk atau layanan. Seorang entrepreneur selalu bersikap kritis dalam membangun suatu bisnis baru karena mereka membuat prduk baru yang berdasarkan selera konsumen. Selain itu, owner juga memiliki definisi sebagai seseorang atau sekumpulan orang yang memiliki wewenang khusus untuk memegang, menggunakan, menikmati, menyampaikan, mengirim dan mengatur suatu asset atau property . Banyak orang yang ingin membuat suatu bisnis hanya karena mereka berharap agar mereka dihargai karena hasil jerih payah mereka sendiri. Selain itu, tidak sedikit pula mereka yang disebabkan karena mereka terantang atau bergengsi tinggi untuk membangun suatu bisnis sendiri. Kebanyakan dari owner dari suatu bisnis yang setuju bahwa semua hal itu merupakan karakeristik dari orang-orang untuk temotivasi dalam memulai karirnya sendiri. 2) Creditors Creditor adalah suatu institusi yang menyediakan dana untuk kemudiakan dipinjamkan kepada suatu perusahaan yang membutuhkan. Suatu perusahaan yang meminjam dari suatu creditor harus membayar bunga dari pinjaman mereka. Suatu creditor tidak sembarangan dalam meminjakan bantuan finansial kepada suatu perusahaan. Mereka hanya meminjamkan bantuan finansial tersebut kepada suatu perusahaan yang diyakininya sanggup untuk mengembalikannya beserta dengan bunganya. 3) Employees Employee merupakan sebagian orang yang mengatur secara langsung dari

suatu perusahaan. Suatu employee biasanya terikat kontrak kerja dari perusahaan dimana ia bekerja. Seorang employee yang bertanggung jawab untuk mengatur tugas-tugas dari employee lainnya dan membuat keputusan dalam bisnis biasa disebut sebagai seorang manajer. Maju mundurnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi terhadap keputusan dari seorang menajer. 4) Suppliers Supplier merupakan salah satu stakeholder yang cukup penting peranannya. Mereke menyediakan bahan-bahan di mana bahan tersebut sangat diperlukan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan produk mereka. 5) Customers Suatu perusahaan tidak akan bertahan lama tanpa ada seorang customer. Customer merupakan target dari suatu perusahaan untuk menjualkan hasil produksinya. Untuk menarik seorang customer, suatu perusahaan harus menyediakan produk dan layanan yang terbaik serta harga yang bersahabat. Stakeholders ini secara umum bisa di bagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang di dalam perusahaan atau di sebut internal stakehoders dan yang berada di luar perusahaan yang di sebut external stakeholders Stakeholders Internal 1. Pemegang saham 2. Manajemen dan Top Executive 3. Karyawan 4. Keluarga Karyawan Stakeholders External 1. Komsumen 2. Penyalur 3. Pemasok 4. Bank 5. Pemerintah 6. Pesaing 7. Komunitas 8. Pers

BAB III PEMBAHASAN Stakeholder adalah siapa saja yang berkepentingan atau terkena dampak atas suatu proyek/program, di mana informasi dan peran aktif mereka sangat diperlukan termasuk dalam menjalankan fungsi kontrol atas pelaksanaan proyek/program tersebut. Stakehoders dalam organisasi dapat terdiri dari individu-individu dan kelompok yang diharapkan oleh sebuah organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi untuk pertumbuhan dan kelangsungan organisasi. Stakeholder dalam dunia bisnis Dunia bisnis adalah dunia komitmen, di mana para stakeholder yang terkait dalam sebuah bisnis wajib untuk saling terikat secara moral dan etika, serta memelihara komitmen untuk tidak melalaikan dan merugikan stakeholder yang lain. Menjaga integritas demi kepentingan para stakeholder adalah sebuah keharusan di dalam dunia bisnis. Sebab, bisnis hidup dari hubungan saling percaya dan saling mendukung. Hubungan bisnis yang tidak bermoral dan tidak beretika biasanya cenderung merugikan para stakeholder yang posisi tawarnya lemah di bisnis tersebut. Hal ini disebabkan, para profesional yang mengelola bisnis tersebut tidak memiliki integritas dan niat baik pada stakeholder secara keseluruhan. Para pengelola bisnis asyik membohongi para stakeholder yang posisi tawarnya lemah untuk keuntungan pribadi mereka. Pada dasarnya setiap stakeholder memiliki kebutuhan yang berbeda, kecuali dalam hal pelayanan, di mana semua stakeholder memiliki kebutuhan yang sama, yaitu mengharapkan mereka dilayani secara jujur, terbuka, penuh tanggung jawab, wajar, berkualitas, dan adil. Para pengelola bisnis seharusnyalah bersikap profesional untuk memberikan yang terbaik buat kepentingan para stakeholdernya. Pengelola bisnis harus mendorong dan menciptakan sistem dan kultur dalam bentuk iklim pelayanan bisnis yang bersikap saling percaya dan saling

membantu diantara setiap unsur stakeholder tersebut. Hal ini dimaksudkan agar bisnis yang dikelola tersebut bisa berumur panjang dan dicintai oleh stakeholdernya. Stakeholder dalam dunia bisnis yaitu orang-orang yang memiliki kepentingan langsung maupun tidak langsung dalam sebuah bisnis. Maka dengan jelas kita tunjuk yaitu pemegang saham, pegawai, konsumen, penyuplai, kreditor, pembeli, langganan, pemerintah, lingkungan alam, lingkungan sosial. Para stakeholder adalah alasan utama dari kesuksesan sebuah bisnis. Tanpa adanya stakeholder yang hebat, maka bisnis tersebut bisa punah. Oleh sebab itu, sangatlah penting buat para stakeholder untuk saling memperhatikan dan memberikan pelayanan maksimal bagi sesama stakeholder. Tanpa pernah berniat merugikan kepentingan dari stakeholder yang lain. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa seseorang mendirikan bisnis dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan maksimal buat dirinya. Lalu bagaimana mungkin diharapkan agar ia mau memberikan keuntungan maksimal bagi stakeholder yang lain. Keberadaan stakeholder merupakan bagian dari mata rantai bisnis, apakah itu industri jasa, perdagangan, pariwisata. Stakeholder akan hadir dengan misi dan visi yang berbeda, dan untuk melayani misi dan visi yang berbeda tersebut, para pengelola bisnis(manajemen) wajib menjalankan praktik-praktik bisnis yang beretika dan bermoral tinggi, agar semua kepentingan stakeholder terpenuhi secara sempurna. Dalam dunia bisnis hubungan antara pengelola bisnis(manajemen)dengan stakeholder adalah hubungan etika dan moral untuk tidak merugikan kepentingan mereka di dalam bisnis tersebut. Hubungan yang harmonis diantara stakeholder adalah sebuah obsesi yang wajib diwujudkan oleh para pengelola bisnis, dan harus menjadi komitmen untuk menjaga kepentingan dari para stakeholder dalam sebuah lingkaran bisnis yang harmonis dan seimbang. Menjaga kepentingan stakeholder haruslah menjadi kunci kekuatan dalam sebuah hubungan bisnis yang hebat, sikap cerdik dari pengelola bisnis untuk bertindak jujur dan adil kepada stakeholder adalah sebuah tindakan hebat yang akan mengantar perusahaan bersama bisnisnya ke arah kinerja terhebat.

Shareholders merupakan bagian dari stakeholders. Shareholders adalah individu atau perusahaan yang secara sah memiliki satu atau lebih saham dalam sebuah perusahaan saham gabungan. Pemegang saham diberikan hak khusus tergantung pada kelas saham. Hakhak ini meliputi: Hak untuk memilih pada hal-hal seperti pemilihan kepada dewan direksi. Biasanya, pemegang saham memiliki satu suara per saham yang dimiliki, tetapi kadang-kadang hal ini tidak terjadi Hak untuk mengajukan resolusi pemegang saham. Hak untuk berbagi dalam distribusi pendapatan perusahaan. Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hak atas aset perusahaan pada saat likuidasi perusahaan Hak-hak pemegang saham terhadap aset perusahaan berada di bawah hak kreditor perusahaan. Ini berarti bahwa pemegang saham biasanya tidak menerima apa pun jika perusahaan dilikuidasi setelah kebangkrutan (bila perusahaan sudah cukup untuk membayar para kreditur, hal itu tidak akan memasuki bangkrut. Dalam dunia bisnis hubungan antara para pengelola bisnis dengan pemegang Pengabdian saham(shareholder) para adalah hubungan pada pegawai dan majikan. saham pengelola bisnis pemegang

mayoritas(shareholder)adalah mutlak. Sebab, shareholder dengan kekuatan RUPS (rapat umum pemegang saham) secara absolut menentukan eksistensi dari para pengelola bisnis. Bila para pengelola bisnis tidak patuh pada pemegang saham, maka mereka berpotensi kehilangan jabatan dan fasilitas, tetapi hal ini bukanlah berarti para pengelola bisnis boleh melalaikan para stakeholder dan bertekuklutut pada setiap permintaan shareholder. Shareholder dan stakeholder adalah dua kekuatan terpenting di dalam dunia bisnis, yang harus dipahami secara jujur dan adil oleh para pengelola bisnis, tanpa merugikan siapapun. Contoh stakeholder pada perusahan enterprise seperti PT. Barito Pacific Timber Tbk (BRPT) beroperasi dengan 16 anak perusahannya dan pemasarannya yang menjangkau Asia, Eropa, Timur Tengah dan bagian dunia lainnya. Dengan aktiva 6 triliun, penjualan 1,8 triliun, pembayaran pajak 134 miliar, menghidupi

18 ribu karyawan serta luas HPH 1,3 juta hektar, BRPT beroperasi di Kalimantan Barat, Tengah, Selatan dan Timur, Sumatera Selatan, Papua, Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi Tenggara dan Utara. Dengan demikian stakeholders-nya sangat luas, mulai dari pemerintah (pajak, Dana Reboisasi, pajak daerah, dll), pemegang saham (diantaranya 4% oleh PT. Taspen (persero), pengelola asuransi dan pensiun pegawai negeri, dan 36% oleh publik), karyawan, dan masyarakat, termasuk masyarakat sekitar perusahaan, yang kebanyakan masyarakat adat di daerah HPHnya. Berikut ini merupakan salah satu contoh peran dan pengaruh stakeholder dalam perencanaan di suatu daerah mengenai : Penanganan Isu Pengurangan Kemiskinan di suatu Kabupaten Kelompok stakeholder Peran dalam kegiatan Pelaksana Pengorganisir Pembuat keputusan Pemanfaat Pengontrol Pendukung Penentang 2 = agak penting 4 = sangat penting 3 = sedang 5 = pemain kunci 4 = sangat penting 5 = pemain kunci Tahap Tahap pelaksanaan penyiapan kegiatan Pengaruh Pengaruh stakeholder kegiatan terhadap terhadap keberhasilan kepentingan kegiatan stakeholder T = tidak dikenal T = tidak dikenal 1 = sedikit/ tidak penting 1 = sedikit/ tidak 2 = agak penting penting 3 = sedang

Pemerintah Kabupaten/Kota DPRD Kabupaten/Kota Warga BPR Kadin LKMD

Pengorganisir dan pengontrol Pembuat keputusan Pelaksana dan Pengontrol Pendukung Pendukung Pelaksana

4 4 5 3 3 5 3 5 4

5 5 3 2 2 4 3 5 4

5 4 5 4 3 5 2 5 5

Pemerintah Propinsi Pendukung LSM pengembangan Pelaksana masyarakat Asosiasi Nelayan Pemanfaat

Sumber format: LGA Romania, RTI, 2001

Dari matrik di atas, dapat disimpulkan bahwa: DPRD adalah pembuat keputusan: peran penting mereka harus dikenali sejak awal. DPRD harus diberi tahu secara jelas dan lengkap mengenai rencana kegiatan pengurangan kemiskinan ini. Pengelola kegiatan ini harus sering mengadakan pertemuan dengan mereka. Warga punya kepentingan yang kuat terhadap pelaksanaan kegiatan pengurangan kemiskinan ini. Karena mereka nantinya yang akan membantu melaksanakannya, sehingga perlu mengetahui informasi dengan lengkap. Perlu dilakukan FGD (focus group discussion) untuk mengetahui apa saja yang ingin diketahui warga, berikut cara apa yang paling efektif agar mereka memperoleh informasi. BPR (Bank Perkreditan Rakyat) memiliki kepentingan atas kegiatan pengurangan kemiskinan, sebab berbagai aksi dari kegiatan ini akan secara langsung terkait dengan mereka. Sesi curah pendapat dengan demikian perlu dilakukan untuk mengantisipasi strategi ke depan dan mengembangkan gagasan untuk mengurangi masalah. Pemerintah Propinsi tampaknya mendukung kegiatan ini. Wawancara dengan

tokoh kunci di Bappeda tingkat Propinsi tersebut barangkali penting untuk mendapatkan gagasan. Apabila Kepala Bappeda Propinsi merasa perlu menyebarkan informasi terkait dengan rencana kegiatan sejenis di wilayahnya, maka akan bisa sangat membantu. Peran LSM Pengembangan Masyarakat sangatlah jelas. Dukungan mereka atas kegiatan ini sangat bermanfaat. Beberapa pimpinan LSM bisa diwawancarai untuk memperoleh informasi mengenai pengalaman serta upaya yang perlu dilakukan terkait dengan kegiatan ini di daerahnya. Peran Asosiasi Nelayan juga sangat penting, karena mereka lah yang nantinya akan memanfaatkan hasil dari kegiatan pengurangan kemiskinan. Kebutuhan serta kepentingan mereka perlu digali, baik melalui wawancara maupun FGD guna memperoleh data dan informasi yang akurat dan tersepakati oleh mereka.

BAB IV SIMPULAN Stakeholder dalam dunia bisnis yaitu orang-orang yang memiliki kepentingan langsung maupun tidak langsung dalam sebuah bisnis. Maka dengan jelas kita tunjuk yaitu pemegang saham, pegawai, konsumen, penyuplai, kreditor, pembeli, langganan, pemerintah, lingkungan alam, lingkungan sosial. Shareholders adalah individu atau perusahaan yang secara sah memiliki satu atau lebih saham dalam sebuah perusahaan saham gabungan. Stakeholder adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasI. Shareholder (pemegang saham) adalah bagian dari stakeholder, bukan sesuatu yang terpisah. Shareholder adalah pemangku kepentingan utama. Karena pemegang saham menanamkan modalnya dalam perusahaan dimana sekaligus juga menanggung risiko kehilangan modalnya. Sedangkan pemangku kepentingan lainnya, tidak secara langsung memiliki keterkaitan dalam penyertaan modal perusahaan. Shareholder dan stakeholder adalah dua kekuatan terpenting di dalam dunia bisnis, yang harus dipahami secara jujur dan adil oleh para pengelola bisnis, tanpa merugikan siapapun.

DAFTAR PUSTAKA Santosa, Budi. 2009. Manajemen Proyek Konsep dan Implementasi. Graha Ilmu: Yogyakarta. http://agamfat.multiply.com/reviews/item/1 http://www.csrindonesia.com/data/articles/20080326112510-a.pdf. http://gringo1988.wordpress.com/2008/02/27/whats-stakeholder/ http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com/2008/10/09/stakeholder-dalam-sebuahbisnis/ http://www.proz.com/kudoz/english_to_indonesian/government_politics/1238699stakeholders.html