Tugas Karya Tulis (Combine)
Transcript of Tugas Karya Tulis (Combine)
HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI
KARYA TULIS
Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan dalam Mengikuti Tes Kenaikan
Kelas Semester 2 Sekolah Menengah Atas Batik 2 Surakarta
Tahun Pelajaran 2009/2010
DISUSUN OLEH :
NAMA : ARIF ROHMAWAN
KELAS : XI.IA.1
NO. INDUK : 4354
SEKOLAH MENENGAH ATAS BATIK 2
SURAKARTA 2009/2010
PENGESAHAN
Karya tulis ini telah diterima dan disetujui oleh pembimbing, serta diketahui dan
disahkan oleh Kepala Sekolah SMA Batik 2 Surakarta, pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui, Menyetujui,
Kepala SMA Batik 2 Pembimbing
Drs. H.Soewarto ,MM Jumiyat S.PdNIP.19541019 198103 1 010 NIP.19590429 199003 1 003
2
2
MOTTO
1. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia
mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa
(dari kejahatannya). (Q.S. an-Nahl/2:286)
2. “Orang hanya menjadi lebih baik jika bisa melihat dirinya sebenarnya
(Anton
Chekov)
3. “Kenali Allah dikala kamu senang niscaya Allah mengenali kamu disaat kamu
susah.” (Hadist)
4. Penghuni alam yang baik, tahu seberapa yang diperlukan dari alam dan seberapa
banyak yang harus dilakukan untuk memelihara alam.” (NN)
5. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (Q.S.Al-Insyirah)
3
3
PERSEMBAHAN
Karya Tulis ini penulis persembahkan kepada :
1. Ayah dan Ibu tercinta
2. Keluarga besar SMA Batik 2 Surakarta
3. Kakak-kakak dan Adik-adik kelas
4. teman-teman tercinta
4
4
5. Pembaca yang budiman
KATA PENGANTAR
Segala puja-puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt karena berkat
limpahan rahmat serta hidayahnya penulis dapat menyelesaian penulsan karya tulis
dengan judul HIDROKARBON tepat pada waktunya. .
Dengan terwujudnya karya tulis ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs.H. Soewarto,MM, Selaku kepala sekolah SMA batik 2 Surakarta.
2. Bp. Jumiyat,S.Pd. selaku pembimbing yang banyak berjasa dalam
mengarahkan dan membimbing dalam penyusunan karya tuis ini.
3. Bapak dan Ibu tercinta, yang banyak memberikan bantuan baik secara
moril maupun materil dalam penyusunan karya tulis ini
4. Teman-teman tersayang, yang banyak memberikan masukan serta
semangat dalam penyusunan kaya tuilis ini.
5
5
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih banyak
kekuranagan ,oleh karena itu sangat penlis harapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan karya tulis yang akan datang.
Akhirnya harapan dari penulis, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan pembaca,serta semoga ilmu yang ada dapat diterapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………. i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………........ii
HALAMAN MOTTO…………………………………………….. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………… iv
KATA PENGANTAR…………………………………………….. v
DAFTAR ISI……………………………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN…………………………………. 1
Latar Belakang Masalah…………………………….........................1
Alasan Pemilihan Judul ………………………………......................2
Tujuan Penulisan………………………………………. ...................2
6
6
Metode Pengumpulan Data ……………………………....................3
Sistematika Karya Tulis ……………………………….....................3
BAB II PEMBAHASAN ISI …………………………….....5
A. HIDROKARBON...……………………….................5
۩ SEJARAH SENYAWA KARBON ORGANIK DAN
ANORGANIK……………………………..................................5
۩ KEKHASAN ATOM KARBON………………………………
1. KEKHASAN ATOM KARBON…………………………………………..
2. JUMLAH ATOM C YANG DIIKAT ATOM C………………………….
۩ PENGGOLONGAN DAN PENAMAAN SENYAWA
HIDROKARBON……………………………..........................
1. SENYAWA HIDROKARBON............................................
2. PENGELOMPOKAN SENYAWA HIDROKARBON......
3. TATANAMA SENYAWA ALKANA.............................
4. TATANAMA SENYAWA ALKENA.............................
5. TATANAMA SENYAWA ALKUNA.............................
۩ SIFAT & ISOMER SENYAWA HIDROKARBON SERTA
KEGUNAANNYA .........................................................
1. SIFAT SENYAWA HIDROKARBON.............................
2. KEISOMERAN SENYAWA HIDROKARBON.............................
3. DERET HOMOLOG SENYAWA HIDROKARBON.............................
4. KEGUNAAN SENYAWA HIDROKARBON.............................
a. MINYAK BUMI...………………………................
7
7
۩ PROSES PEMBENTUKAN DAN PENGOLAHAN
MINYAK BUMI....................................................................................
1. PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI ....................................
2. PROSES PENGOLAHANMINYAK BUMI........................................
۩ KEGUNAAN MINYAK BUMI
DAN DAMPAK YANG DITIMBULKAN..................................................
1. PRODUKYANG DIHASILKAN MINYAK BUMI........................................
2. DAMPAK PENGGUNAAN MINYAK BUMI........................................
3. CARA MENGATASI DAMPAK MINYAK BUMI........................................
BAB III PENUTUP………………………………………………...
Kesimpulan……………………………………………….
Saran-saran……………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..
LAMPIRAN.................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
8
8
A. LATAR BELAKANG
Senyawa HIDROKARBON adalah judul yang digunakan penulis dalam
penyusunan Tugas Karya Tulis ini , Hal ini disebabkan salah satunya menurut pandangan
penulis sendiri dikarenakan Senyawa Karbon (khususnya Hidrokarbon) dan minak bumi
adalah suatu disiplin ilmu yang mutlak diketahui siswa sebelum mengkaji disiplin sub
bab lain dalam ilmu kimia. Hal ini dikarenakan khususnya dalam subbab-subbab materi
yang akan diulas selanjutnya akan sangat bertalian,serta mengingat KIMIA adalah suatu
ilmu yang saling bertalian antar materinya (antar bab satu dengan lainnya tidak dapat
dipisahkan).
Dalam pemahaman dan penghayatan karya tulis ini penulis berusaha untuk
menyajikannyan pokok-pokok materi sesuai dengan judul diatas dengan serapi,
sesistematis, dan sedetail mungkin dengan bahasa penyampaian yang mudah-mudahan
dipahami. Hal ini dimaksudkan agar pembaca dapat memahami dengan baik apa yang
sedang mereka baca terkait dengan materi apa yang mereka pelajari yakni tentang dasar
dari Hidrokarbon beserta produk utamanya (Minyak Bumi).
B Alasan Pemilihan Judul
Alasan pemilihan judul dalam penyusunan karya tulis ini disebabkan oleh beb erapa
sebab.antara lain;
9
9
1. Sesuai dengan saran yang telah dianjurkan oleh Guru Pembimbing terkait
penyusunan karya tulis dalam mata pelajaran KIMIA .
2. Penulis merasa perlunya untuk membagi ilmu kepada para pembaca serta lebih
menyegarkan ingatan penulis mengenai “HIDROKARBON DAN MINYAK
BUMI”.
3. Penulis menyadari pentingnya mempelajari HIDROKARBON DAN MINYAK
BUMI” karena dalam kenyataannya dari setiap aspek kehidupan kita selalu
berkaitan dengan peristiwa-peristiwa kimiawi, Sehingga dari pengusaan ilmu
kimia khususnya hidrokarbon kita dapat meminimalkan dampak negative dari
pemakaian senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan Penulisan Karya Tulis
Tujuan penulis menyusun karya tulis ini,yaitu;
1. Untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan kelas XII
2. Untuk lebih memperdalam dan menambah wawasan penulis dalam bidang
Hidrokarbon
3. Untuk melatih diri bagi penulis tentang bagaimana langkah-langkah membuat
karya tulis
D. Metode Pengumpulan Data
10
10
1. Literature (Kepustakan),yaitu dwngan mengambil pokok-pokok materi serta
sedikit penulis jabarkan dari duku pelajaran KIMIA SMA kelas X
2 Dokumentasi (Gambar),yaitu dengan menyertakan gamabr-gambar penting
dalam penyampaian materi.
3. ICT (Internet) ,yaitu dengan mengambil materi yang sekiranya diperlukan
guna kelengkapan dalam penyampaian materi.
E. SISTEMATIKA KARYA TULIS
Untuk mempermudah dalam mempelajari karya tulis ini, penulis membuat sistematika
karya tulis sebagai berikut :
BAB I : Latar Belakang Masalah, Alasan Pemilihan Judul, Tujuan Penulisan Karya
Tulis, Metode Pengumpulan Data, Sistematika Karya Tulis.
BAB II : A. HIdrokarbon
Sejarah Senyawa Karbon Organik menjadi Karbon Anorgabik, Kekhasan
Atom karbon, Penggolongan dan Penamaan Senyawa Hidrokarbon, Sifat-Sifat
dan Isomer serta kegunaan Senyawa Hidrokarbon
B. Minyak Bumi
Apa itu Minyak Bumi? , Bagaimana Pembentukan dan Pemisahan Minyak
Bumi? , Apa Kegunaan Minyak Bumi dan Dampak yang ditimbulkannya? ,
BAB III : Kesimpulan, Saran-saran.
BAB II
11
11
A. PEMBAHASAN INTI
۩ SEJARAH SENYAWA KARBON ORGANIK MENJADI
SENYAWA KARBON ANORGANIK
Senyawa-senyawa yang berasal dari makhluk hidup diketahui mengandung
karbon. Misalnya, gula, urea, asam cuka, alcohol, dan berbagai macam vitamin. Pada
awalnya, senyawa seperti itu tidak dapat dibuat di laboratorium, sehingga disebut
senyawa organik. Bahkan pernah timbul anggapan, yaitu vitalisme, yang mengatakan
bahwa pembentukan senyawa organik memerlukan daya hidup. Senyawa lainnya tidak
harus berasal dari makhluk hidup disebut senyawa anorganik.
Namun hal ini berubah ketika seorang kimiawan berrkelahiran Escherseim dekat
Frankurt am Main (Belanda) tepatnya pada tahun 1828, Freiderich Wohler berhasil
mensintesa urea dari amonium sianat melalui pemanasan.Adapun percobaan yang
diilakukannya :
NH4CNO → CO(NH2)2
Amonium Sianat Dipanaskan menjadi Senyawa Urea
Sejak penemuan Wohler tersebut, jutaan senyawa organic berhasil disintesis.
Bahkan kini banyak senyawa karbon sintetik yang tidak terdapat dalam makhluk telah
berhasil ditemukan
12
12
Dalam Ilmu Kimia nama senyawa organic dan senyawa anorganik tetap
digunakan. Akan tetapi, penggolongan itu kini didasarkan pada sifat-sifat senyawa
tersebut.
Kini tidak kurang dari 9 juta senyawa karbon organik telah dikenal, sementara
hanya sekitar 500 ribu jumlah senyawa anorganik. Sebagian kecil senyawa karbon,
seperti CO, CO2, karbonat, dan sianida, tergolong senyawa anorganik. Senyawa karbon
organik dibahas secara khusus dalam suatu cabang ilmu kimia yang disebut kimia
organik.
Tabel Perbedaan
Senyawa Karbon Organik dan Senyawa Karbon Anorganik
NO SENYAWA KARBON ORGANIK
SENYAWA KARBON ANORGANIK
1 Semuanya berikatan Kovalen
Kebanyakan berikatan Ion
2 Kereaktifan terhadap pemanasan kecil
Kereaktifan terhadap pemanasan besar
3 Mudah terurai/ Tidak tahan panas
Sukar terurai / Tahan terhadap suhu tinggi
4 Larut dalam pelarut non polar
Larut dalam pelarut polar (air)
5 Titik didih dan titik beku rendah
Titik didih dan titik beku tinggi
۩ KEKHASAN ATOM KARBON
13
13
1. KEKHASAN ATOM KARBON
Senyawa Hidrokarbon ialah senyawa yang tersusun atas Karbon / Hidrokarbon.
Adapun Kekhasan Senyawa Hidrokarbon;
1. Setiap atom karbon dikelilingi secara tetrahedral oleh atom-atom Hidrogen yang terikat dalam gambaran tiga dimensi.
2. Mampu membentuk rantai3. Mampu membentuk 4 ikatan kovalen
tetapi biasanya molekul-molekul senyawa karbon cukup digambarkan dengan gambaran dua dimensi saja.
H|
H - C - H|H
rumus salah satu struktur Senyawa Hidrokarbon (Alkana)
2. JUMLAH ATOM C YANG DAPAT DIIKAT OLEH ATOM C
1. Atom C primer → Mengikat 1 atom C lain
2. Atom C Sekunde → Mengikat 2 atom C lain
3. Atom C Tersier → Mengikat 3 atom C lain
4. Atom C Kuartener → Mengikat 4 atom C lain
│ 1
─C─│2 │3 │4 │5 │6
─C─C─C─C─C─│ │7 │8 │
─C─ ─C─ │ │
14
14
Keterangan : 1. Atom C primer → Nomor 1, 2, 6, 7, 8
2. Atom C sekunder → Nomor 4
3 Atom C tersier → Nomor 5
4 Atom C kuartener → Nomor 3
۩ PENGGOLONGAN DAN PENAMAAN SENYAWA
HIDROKARBON
1. Senyawa Hidrokarbon
Senyawa Hidrokarbon ialah senyawa yang tersusun atas Karbon dan atom
Hidrogen yang berikatan kovalen rangkap / Hidrokarbon.Dalam kimia karbon adalah
penting bagi kita untuk dapat menuliskan rumus molekul dan rumus struktur. Rumus
molekul menyatakan banyaknya atom setiap unsur yang ada dalam suatu molekul.
Sedangkan rumus struktur menggambarkan bagaimana atom-atom itu terikat satu sama
lain.
Adapun sebagai pemahaman awal mengetahui macam-macam Senyawa
Hidrokarbon (yakni, Alkana, Alkena dan Alkuna) beserta sedikit cirinya dapat anda ;lihat
pada table berikut
Jumlah AtomC
Awalanpenamaan
Asal Kata
ArtiKata
NamaAlkana
NamaAlkena
NamaAlkuna
1 met- Merthiu Anggur Metana metena metuna2 et- Eitho Terbakar Etana etena etuna3 Prop- Propion Lemak Propane propena propuna4 but- Bous Sapi butana butena butuna
15
15
5 pent- Penta Lima pentana pentena pentuna6 heks- Heksa Enam heksana heksena heksuna7 hept- Hepta Tujuh heptana heptena heptuna8 okt- Okta Delapan oktana oktena oktuna9 non- Nona Sembilan nonana nonena nonuna10 deka Deka Spuluh dekana dekena Dekuna
Tetapi biasanya molekul-molekul senyawa karbon cukup digambarkan dengan gambaran dua dimensi saja.
H|
H - C - H|H
rumus salah satu struktur Senyawa Hidrokarbon (Alkana)
Sifat alkana sebenarnya berhubungan dengan rantai struktural molekulnya. Bila rantai karbon panjang atau bercabang, maka setelah anda buat rangka atom karbonnya tinggal membubuhkan atom-atom hidrogen pada ikatan atom karbon yang masih kosong.
Contoh : | | | | - C - C - C- C- | | | |
sekarang anda tinggal membubuhkan atom-atom hidrogennya
H H H H | | | | H- C-C-C-C-H
| | | | H H H H
Kebanyakan yang kita tuliskan adalah rumus struktur yang lebih sederhana lagi yaitu:
CH3 - CH2 - CH2 - CH3 atau CH3CH2CH2CH3
Jadi asal terbaca rantai karbonnya, itulah yang akan kita gunakan selanjutnya asal selalu ingat bahwa sesungguhnya adalah gambaran ruang.
16
16
2. PENGELOMPOKKAN SENYAWA HIDROKARBON
1. Alifatik (rantai C terbuka dan lurus), terdiri dari :
a. Jenuh (ikatan C tunggal). → Alkana
│ │ │ │ │ ─C─C─C─C─C─ │ │ │ │ │
b. Tak jenuh (ikatan C rangkap 2). → Alkena
│ │ │ ─C─C=C─C─C─ │ │ │ │ │
c. Tak jenuh (ikatan C rangkap 3). → Alkuna.
│ │ │ ─C─C─C≡C─C─ │ │ │
2. Siklik (rantai C tertutup & berbentuk cincin), terdiri dari : a. Alisiklik (sifatnya mirip alifatik, tapi siklik).
│ │ ─C─ C─ │ │ ─C─ C─ │ │
b. Aromatik (cincin dengan 6 karbon (C) yaitu benzena dan turunannya.
17
17
struktur benzene
c. Heterosiklik (ada atom lain selain atom C dan H).
Catatan : Semua penggolongan di atas dapat berupa rantai lurus/ bercabang
3. TATANAMA NAMA SENYAWA ALKANA
Hidrokarbon memiliki banyak jenis dan jumlahnya,. Oleh karena itu diperlukan
suatu aturan penamaan yang dimana telah diatur oleh badan Internasional yang bernama
IUPAC ( International Union And Pure Applier Chemistry )
Adapun aturan penulisan rantai Alkana meliputi meliputi 3 cara
Penulisan,yaitu :
● Tatanama Senyawa Alkana Rantai Lurus :
18
18
− Hitung jumlah Atom C-nya
− Tulis nama awal berdasar jumlah atom C-nya,kemudian akhiri bengan akhiran ─ana
− Jika jumlah rantai lebih dari 3 tanbahkan n- ( dari kata normal )
Misal ;
H H H H | | | | H- C - C - C- C- H atau C4H8
| | | | H H H H
n-butana
1. Tatanama Senyawa Alkana Rantai Bercabang :
Yang perlu diperhatikan sebelum memulai penamaan pada Senyawa Alkana Rantai Beercabang ini,ialah :
1. Rantai Senyawa Alkana ini terdiri atas 2 jenis rantai,yakni:
− Rantai Induk → Rantai paling panjang
− Rantai Bercabang → Rantai yang menempel pada rantai induk
Dimana Rantai Bercabang adalah gugus alkyl ( Gugus Alkana yang kehilangan 1 atom H }
Adapun pada penamaan Gugus Alkyl mirip penamaan Alkana hanya saja akhiran –ana diganti -il
Daftar penamaan beberapa Gugus Alkyl
Jumlah Atom
C
Nama Alkana Nama Gugus Alkyl
1 CH4 CH3
2 C2H6 C2H5
3 C3H8 C3H7
n CnH2n+2
Rumus molekul
CnH2n-1
Rumus molekul
19
19
2. Jika dalam Penamaan nanti ditemukan rantai cabang yang kembar ,maka sisipi awalan berikut :
Awalan di- jika kembar 2, Awalan tri- jika kembar 3, Awalan tetra- jika kembar 4, Awalan Penta- jika kembar 5, Awalan heksa- jika kembar 6, Awalan hepta- jika kembar 7, Awalan okta- jika kembar8, Awalan nona- jika kembar 9, Awalan deka- jika kembar 10
3. Jika dalam Penamaan nanti ditemukan rantai cabang yang berbeda,maka penamaan cabang diurutkan abjad, yakni :
Butil → Etil → Metil → dan seterusnya
2. Tatanama Senyawa Alkana Rantai Bercabang
─ Tentukan Rantai Induk dan Cabangnya
─ Hitung jumlah Atom C pada Rantai Induk dan Cabangnya
─ Berilah penomoran dari ujung pada Rantai Induk dekat Cabang sehingga Rantai Cabang menempel pada Rantai Atom C terkecil
─ Tuliskan nama Rantai Cabang (berdasar Jumlah Atom C) diikuti nama Rantai Cabang (berdasar Jumlah dan Struktur Atom C).
Misal :
CH3
│1
CH3─CH─CH2─C─CH2─CH─CH2─CH3
│ 2 3 │ 4 5 │6 7 8 9
CH3 CH3 CH3─CH2
6─etil─,2,4dimetilnonana
3. Tanama Senyawa Alkana Rantai Cincin
Diawali dengan kata Siklo (jika berbentuk Cincin) diikuti nama Alkana
misal
C─ C│ │
20
20
C ─CSiklobutana
4. TATANAMA PEMBERIAN NAMA SENYAWA ALKENA
Tatanama Senyawa Alkena mirip dengan Tatanama Senyawa Alkana hanya saja
bergantung struktur dan jenis ikatan dalam struktur (ikatan rangkap 2).
Senyawa Alkena diturunkan dari Senyawa Alkana dengan akhiran −ana diganti
−ena.
Misal model Alkena paling sederhana,Metena :
H H \ /
C═C atau CH2═CH2
/ \ H H
Model Senyawa Alkena
1. Tanama Senyawa Alkena Rantai Lurus
─ Tatanama Senyawa Alkena Rantai Lurus sama dengan Tatanama Alkana
tetapi akhiran −ana diganti −ena
Misal ;
CH3CH2CH═CH2
4 3 2 1
1butena
2. Tanama Senyawa Alkena Rantai BercabangPada Aturan Penamaan Senyawa Alkena Rantai Bercabang hampir sama dengan
aturan Penamaan Senyawa Alkana Rantai Bercabang,yakni ;
21
21
─ Penomoran dimulai dari Rantai Cabang terdekat yang mengandung ikatan rangkap dua.
─ Akhiran −ana diganti −ena
Misal :CH3─CH2─C═C─CH2─CH3
1 2 │3 │4 5 6
CH2CH3
│ CH3
4─etil 3─metil─3─heksana
Jika nanti ditemukan Senyawa Alkena berikatan 2 lebih dari 1,senyawa tersebut mengandung nama -diena /- triena (jika rangkap 2 berjumlah 3)Misal
CH2═CH─CH═CH─CH═CH2
1,3,5─heksatriena
5. TATANAMA PEMBERIAN NAMA SENYAWA ALKUNA
Tatanama Senyawa Alkena mirip dengan Tatanama Senyawa Alkana hanya saja
bergantung struktur dan jenis ikatan dalam struktur (ikatan rangkap 3), diturubkan dari
Senyawa Alkana dengan akhiran −ana diganti −una. Misal model Alkuna paling
sederhana,Metuna :
CH≡CH atau H─C≡C─H
Model Senyawa Alkuna
1. Tatanama Senyawa Alkuna Rantai Lurus
Tatanama Senyawa Alkuna mirip dengan Tatanama Senyawa Alkena hanya saja
akhiran −ena diganti −una
Misal ;
22
22
CH3–C≡C─CH2─CH2─CH2─CH3
1 2 3 4 5 6 72–heksuna
2. Tatanama Senyawa Alkuna Rantai Bercabang
Pada Aturan Penamaan Senyawa ini hampir sama dengan aturan Penamaan Senyawa Alkena Rantai Bercabang,yakni ;
─ Penomoran Dimulai dari Rantai Cabang terdekat yang mengandung ikatan rangkap dua.
─ Akhiran ena diganti −una
Misal : CH3 CH2─CH3
│ │CH3─CH2─CH─C ≡ C ─CH2 ─CH─CH3
1 2 3 4 5 6 7 8
7─etil─3─metil─ 4oktuna
Jika nanti ditemukan Senyawa Alkena berikatan 2 lebih dari 1,senyawa tersebut mengandung nama -diena /- triena (jika rangkap 2 berjumlah 3)Misal
CH3−CH2 CH−CH3
│ │CH2−CH−CH−C≡C−C≡C−CH3
│8 7 6 5 4 3 2 1CH3
9 6,7−dietilnonudiuna
۩ SIFAT DAN ISOMERI SENYAWA HIDROKARBON SERTA
KEGUNAANNYA
1. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Senyawa Hidrokarbon
23
23
Senyawa Hidrokarbon memiliki Sifat Fisika dan Sifat Kimia. Dimana Sifat Fisika antar kelompok Senyawa Hidrokarbon berbeda-beda (terdiri atas; Zat,Titiok Didih dan Titik Leleh) dan Sifat Kimia antar kelompok Senyawa Hidrokarbon sama (terdiri atas; Jenis reaksi kimia yang terjadi)
A. Sifat Fisika Senyawa Hidrokarbon
Sifat Fisika masing-masing kelompok dalam Senyawa Hidrokarbon ,yakni;
1. Sifat Fisika Senyawa Alkana ;
Ikatan antar atom Karbon ikatan tunggal
Semakin banyak atom C titik didih dan titik lebur semakin tinggi
Alkana Suku Rendah (C1-C4) berwujud gas
Suku Tengah (C5-C17) berwujud cair
Suku Tinggi (C18-dst) berwujud padat
Alkana dapat berreaksi dengan gas Klorin dengan katalisator sinar
matahari , dapat dilihat dari peristiwa berikut;
C1H4 + Cl → CH3 C l + HCl Metana klorometana
Setelah percobaanCHCl3 + Cl → Cl + HCl dilakukan terus-menerus
diperoleh hasi akhir reaksi
Triklorometana Tetraklorometana
Dapat mengalami Reaksi Pembakaran (Dengan O2), Pembakaran dibedakan menjadi 2 :
1 .Pembakaran Sempurna (menghasilkan Arang)
CxHy + O2 → xCO2 + 1/2yH2O
2. Pembakaran tidak sempurna (menghasilkan arang)
CxHy + O2 → CO2 + H2O + CO + C
24
24
2. Sifat Fisika Senyawa Alkena dan Alkuna
Semakin banyak atom C titik didih semakin tinggi
Senyawa Suku Rendah (C1-C4) berwujud gas
Suku Tengah (C5-C17) berwujud cair
Suku Tinggi (C17-dst) berwujud padat
Untuk yang berisomer makin lurus rantai makin tinggi titik didih
Mengalami Reaksi Adisi dan Polimerasi
Mudah terbakar
B. Sifat Kimia Senyawa Hidrokarbon
Berbagai jenis reaksi yang terjadi pada Senyawa Hidrokarbon, anatara lain ;
Jenis Reaksi Keterangan Ilustrasi
Reaksi Subtitusi Reaksi Penggantian atom oleh atom lain
A + BC → AB + C
Reaksi Adisi Reaksi pemutusan Ikatan Rangkap/ Penggabungan molekul
A B │ │ │ │ ─C═C─ + A─B → ─C═C─
Reaksi Eliminasi Reaksi penguraian senyawa / Reaksi pembentukan ikatan rangkap
A B │ │ │ │─C═C─ → ─C═C─ + A─B
Reaksi Pembakaran
Reaksi anatara suatu zat dengan oksigen
CxHy + (x + ¼) yO2 → xCO2 + 1/2yH2O
● Sifat Kimia Senyawa Hidrokarbon Berkaitan dengan Jenis Ikatan
a. Senyawa Alkana dapat menngalami reaksi:
reaksi pembakaran,misalnya;
25
25
H │ H─ C─H + O─O → O─C─O + H─O─H │ O─O H─O─H H
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
─ reaksi Eliminasi,misalnya; H H H H │ │ │ │H─ C─C─H → C═C + H─H │ │ │ │ H H H H C2H6 → CH2═CH2 + H2
.
b Senyawa Alkena dapat menngalami reaksi:
reaksi pembakaran,misalnya;
H H │ │ O─O H HC ═ C + O─O → O─C─O + │ │ │ │ O─O O─C─O O O H H │ │ H H C2H4 + 3O2 → 2CO2 + 2H2O
─ reaksi Adisi,misalnya;
H H H H │ │ │ │ C ═ C + H─H → H─C─C─H │ │ │ │ H H H H C2H4 + H2 → C2H6
Dari 2 contoh reaksi Alkena diatas dapat disimpulkan,bahwa;
26
26
1. Reaksi focus pada pemutusan Ikatan Rangkap / Berlawanan dengan Reaksi
Subtitusi
2. Reaksi Adisi /Pemutusan Ikatan Rangkap melibatkan Golongan Halogen dan
atom Hidrogen
3. Pemutusan Rantai Ikatan ni sesuai dengan aturan Markovnikov, yang berbunyi;
“Atom H dan Asam Halida akan terikat pada atom C berikatan Rangkap yang memiliki atom H lebih banyak ,misal reaksi.”
F │ CH2═C−CH3 + HF → CH2═C−CH3 │ │ CH3 CH3
c Senyawa Alkuna dapat menngalami reaksi:
reaksi pembakaran,misalnya;
O−OH−C≡C−H O−O O−C−O H−O−H H−C≡C−H + O−O → O−C−O + H−O−H O−O O−C−O O−O O−C−O
2C2H2 + 6O2 → 4CO2 + 2H2O
─ reaksiAdisi ,misalnya; Cl Cl │ │ H−C≡C−H + Cl−Cl → H−C═C−H
C2H2 Cl2 CHCl − CHCl
2. Keisomeran Senyawa Hidrokarbon
27
27
Isomer adalah Peristiwa dimana Senyawa karbon memiliki Rumus Molekul sama tetapi Rumus Strukuturnya berbeda. Perbedaan struktur antar senyawa dalam satu kelompok tersebut menyebabkan sifat fisiknya berbeda.
Adapunn Sifat Keisomeran dari masing-masing kelompok dalam Senyawa Hidrokarbon ,ialah;
● Isomeri Alkana
Hal ini dapat dilihat pada Sifat dan Isomeri Senyawa Heksana berikut :
STRUKTUR NAMA SENYAWA TITIK
DIDIH(○C )
TITIK LEBUR(○C )
CH3−CH2−CH2−CH2−CH2−CH3
CH3−CH−CH2−CH2−CH3
│ CH3
CH3−CH2−CH−CH2−CH3
│ CH3
CH3
│CH3−C−CH2−CH3
│ CH3
CH3−CH−CH−CH2
│ │ CH3 CH3
n-heksana
2-metilpentena
3-metilpentana
2,2-dimetilbutana
2,3-dimetilbutana
69
60
63
50
58
-95
-54
-18
-98
-125
● Isomeri Alkena
Pada Senyawa Alkena terjadi beberapa Peristiwa Isomeri, antara lain ;
1. Isomeri Rantai dan Posisi → Berkaitan dengan struktur Rantai atom C-nya. Hal ini disebabkan perbedaan Rantai / Kerangka Rantai atom C-nya, perirtiwa ini dapat dilihat secara jelas pada Rantainya
Misal pada struktur C4H8 :
28
28
a. Isomeri Rantai
CH2═CH─CH2─CH3
1-butena
atau
CH3−C−CH3
│ CH3
2-metilropena
b. Isomeri Posisi
CH2═CH─CH2─CH3 → 1-butenaCH3─CH═CH─CH3 → 2-butena
CH3−C−CH3 → 2-metilpropena │ CH3
Jadi dengan jumlah atom C sama Alkena memiliki Isomeri lebih banyak darI Alkana2. Isomeri Geometri → Isomeri ini terjadi karena perbedaan letak gugus dalam
ruangan. Dapat terjadi bila dalam Senyawa terdapat Rantai Karbon yang
membentuk bidang dan terdapat gugus yang sama pada 2 arim C ang berbeda
○ Adapun bila Gugus-Gugus berada dalam 1 ruang disebut Cis- , misalnya:
H CH3
\ / C═C / \ CH3 H BentukCis 2-butena
○ Bila Gugus-Gugus berada dalam ruang yang berbesa disebut Trans
Misanya:l
29
29
H H \ / C═C / \ CH3 CH3
● Isomeri Alkuna
Pada Senyawa Alkuna ini hanya terdapat Isomer Rantai dan Isomer Posisi
Misal beberapa Isomer dari Pentuna (C5H8) :
CH2≡ C─CH2─CH2─CH3 → 1−pentunaCH3─C≡C─CH2─CH3 → 2−pentunaCH3−CH−C≡CH → 2−metil−1 butuna │ CH3
3. DERET HOMOLOG SENYAWA HIDROARBON
a. Deret Homolog Alkana
Senyawa Alkana adalah Senyawa dimaa ikatan antar rantainya adalah ikatan jenuh/tunggal. Disebut sebagai Deret Parafin (dari kata “Parum Afinis”) yang berarti Senyawa Reaktif.Adapun memiliki sifat,sbb:
1. Memiliki Rumus CnH2n+2
2. Memiliki selisih massa rumus anatar anggota 1 dengan yang lain adalah 14
3. Suku-Suku berurutan berbeda CH2
4. Makin panjang rantai atom makin tinggi titik didih dan leburnya
b. Deret Homolog Alkena dan Alkuna
Adapun Senyawa Senyawa Alkena dan Alkuna memiliki sifat,sbb:
1. Memiliki Rumus CnH2n dan CnH2n-2
2. Memiliki selisih massa rumus anatar anggota 1 dengan yang lain adalah 14
3. Suku-Suku berurutan berbeda CH2
4. Makin panjang rantai atom makin tinggi titik didih dan leburnya
30
30
5. Kegunaan senyawa hidrokarbon
1. Bidang Pangan:
- Propena dan Butana → Pemasakan buah-buahan yang memerlukan etena
- Monoterpetana → Minuman Jeruk / Menthol
- Sesqueni Diterpetana → Minyak cengkeh
2. Bidang Sandang:
- Etuna → Pembuatan serat ban (orlon) Vinil Sianida
- Nilon 66 → Pembuatan serat pakaian
- Polimetil Metakrilat/PMMA → Sebagai Fleksiglass(Bahan plastic bening keras) untuk kaca jendela pesawat dll
B. MINYAK BUMI
۩ PROSES PEMBENTUKAN DAN PEMISAHAN MINYAK BUMI
1. PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan
gas bumi. Teori pertama adalah teori “biogenetic” atau lebih di kenal dengan teori
“organik”. Yang kedua adalah teori “anorganik”, sedangkan yang ketiga adalah teori
“duplex” Teori duplex yang banyak di terima oleh kalangan luas menjelaskan bahwa
minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun
nabati.
31
31
Pada zaman purba, di darat dan di laut hidup beraneka ragam binatang dan
tumbuh-tumbuhan. Binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati ataupun punah itu
akhirnya tertimbun di bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian di
hanyutkan oleh arus sungai menuju lautan, bersama bahan organik lainnya dari daratan.
Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi dan tekanan beban lapisan batuan di
atasnya binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tadi berubah menjadi bintik-bintik
dan gelembung minyak atau gas.
Akibat pengaruh yang sama, maka endapan Lumpur berubah menjadi batuan
sediment. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik
minyak dikenal sebagai batuan induk atau “soure rock”. Selanjutnya minyak dan gas ini
akan bermigrasi menuju tempet yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi
di tempat yang di sebut perangkap (trap).
2. PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI
a. Eksploitasi
Adalah tahapan awal untuk mendapatkan minyak bumi dengan upaya mmencari daerah yang mengandung minyak bumi dan perkiraan deposit minyak bumi.Adapun kegiatannya,meliputi :
1. Pembuatan peta Topografi hasil pemotretan dari udara 2. Penyelidikan secara Geologi dengan mengambil sample batuan dan
menelitiunya di laboratorium
3. Penyelidikan secara Geofisika dengan pembuatan gempa kecil.
b. Eksplorasi
32
32
Adalah Rangkaian Kegiatan untuk mengambil minyak bumi yang akan diolah.Adapun kegiatan utamanya Pengeboran,dimana dilakukan dilepas pantai dan ditengah laut.Hasil berupa cairan kental berwarna hitam.
ZAT PTRSENTASE
C 14
H 1−3
S ≤ 1
N≤ 1
O≤ 1
LOGAM ≤ 1
GARAM≤ 1
C. Cara Pemisahan Komponen Minyak Bumi
Agar dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari minyak mentah sebelumnya
dilakukan pemrosesan nyang meliputi pemisahan komponen (Primary Process) dan
Peningkatan Kualitas Fraksi (Secondary Process)Adapun langkah-langkahnya,dalah
sbb;
1. Proses Pemisahan (Separation Processes)
Unit operasi yang digunakan dalam penyulingan minyak biasanya
sederhana,tetapi yang kompleks adalah interkoneksi dan interaksinya.
Adapun Proses pemisahan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Destilasi
Bensin, kerosin dan minyak gas biasanya disuling pada tekanan atmosfer,
33
33
fraksi-fraksi minyak pelumas akan mencapai suhu yang lebih tinggi dimana zat-zat Hidrokarbon mulai terurai.
Pengurangan tekanan diperoleh dengan menggunakan sebuah pompa vakum (vacuum pump).
b. Absorpsi
Umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang bertitik didih tinggi dengan gas. Minyak gas digunakan untuk menyerap gasolin alami dari gas-gas basah.
Steam stripping pada umumnya digunakan untuk mengabsorpsi hidrokarbon fraksi ringan dan memperbaiki kapasitas absorpsi minyak gas.
Proses ini dilakukan terutama dalam hal-hal sebagai berikut:- Untuk mendapatkan fraksi-fraksi gasolin alami yang dapat dicampurkan padabensin.- Untuk pemisahan gas-gas rekahan dalam suatu fraksi yang sangat ringan(misalnya fraksi yang terdiri dari zat hidrogen, metana, etana) dan fraksi yanglebih berat yaitu yang mempunyai komponen-komponen yang lebih tinggi.- Untuk menghasilkan bensin-bensin yang dapat dipakai dari berbagai gas ampasdari suatu instalasi penghalus.
c. Adsorpsi
Proses adsorpsi digunakan untuk memperoleh material berat dari gas.
● Pemakaian terpenting proses adsorpsi pada perindustrian minyak adalah - Untuk mendapatkan bagian-bagian berisi bensin (natural gasoline) dari gas-gas
buni, dalam hal ini digunakan arang aktif.- Untuk menghilangkan bagian-bagian yang memberikan warna dan hal-hal lain
yang tidak dikehendaki dari minyak, digunakan tanah liat untuk menghilangkan warna dan bauxiet (biji oksida-aluminium).
d.Filtrasi
Digunakan untuk memindahkan endapan lilin dari lilin yang mengandungdestilat. Filtrasi dengan tanah liat digunakan untuk decolorisasi fraksi.
e.Kristalisasi
Sebelum di filtrasi lilin harus dikristalisasi untuk menyesuaikan ukuran kristal dengan cooling dan stirring. Lilin yang tidak diinginkan dipindahkan dan menjadi lilin mikrokristalin yang diperdagangkan.
f.Ekstraksi
Pengerjaan ini didasarkan pada pembagian dari suatu bahan tertentu dalamdua bagian yang mempunyai sifat dapat larut yang berbeda.
34
34
2. Proses Konversi (conversion processes)
Hampir 70% dari minyak mentah di proses secara konversi di USA,mekanisme yang terjadi berupa pembentukan "ion karbonium" dan "radikal bebas".
● Beberapa contoh reaksi konversi dasar yang penting:
1. Cracking atau PyrolisisCracking atau pyirolisis merupakan proses pemecahan molekul-molekul
hidrokarbon besar menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dengan adanyapemanasan atau katalis.
Minyak gas berat gasolin gasalin (anti knock) recycle stock dengan adanya pemanasan yang cukup dan katalis maka hidrokarbon parafinakan pecah menjadi dua atau lebih fragmen dan salah satunya berupa olefin. Semu. reaksi cracking adalah endotermik dan melibatkan energi yang tinggi. Proses
● Cracking meliputi:
a. Proses cracking thermis murni
Proses ini merupakan proses pemecahan molekul-molekul besar dari zathidrokarbon yang dilakukan pada suhu tinggi yang bekerja pada bahan awal selama waktu tertentu.
Proses cracking dilakukan untuk menghasilkan fraksi-fraksi bensin yang berat yaitu yang mempunyai bilangan oktan yang buruk karena umunya bilangan oktan itu meningkat jika titik didihnya turun.
b. Proses cracking thermis dengan katalisator
Dengan adanya katalisator maka reaksi cracking dapat terjadi pada suhu yang lebih rendah. ● Keuntungan dari proses thermis-katalisator adalah:
- Perbandingan antara bensin terhadap gas adalah sangat baik karena disebabkanoleh pendeknya waktu cracking pada suhu yang lebih rendah.
- Bensin yang dihasilkan menunjukkan angka oktan yang lebih baik.Dengan adanya katalisator dapat terjadi proses isomerisasi.
c. Proses cracking dengan chlorida-aluminium (AlCl3) yang bebas airBila minyak dengan kadar aromatik rendah dipanaskan dengan AlCl3 bebas air
pada suhu 180-2000C maka akan terbentuk bensin dalam keadaan dan waktu tertentu. Bahan yang tidak mengandung aromatik (misalnya parafin murni) dengan 2 atau 5% AlCl3 dapat merubah sebagian besar (90%) dari bahan itu menjadi bensin, bagian lain akan ditingga/ sebagai arang dalam ketel.
35
35
● Kerugian dari proses ini adalah :- Mahal karena AlCl3 yang dipakai akan menyublim dan mengurai.- Bahan-bahan yang dapat dikerjakan terbatas.- Pada saat reaksi berlangsung, banyak sekali gas asam garam maka harus memakaialat-alat yang tahan korosi.
2. Polimerisasi
Terbentuknya polimer antara ikatan molekul yang sama yaitu ikatan bersama dari light gasoline.
Proses polimerisasi merubah produk samping gas hirokarbon yang dihasilkan pada cracking menjadi hidrokarbok liquid yang bisa digunakan sebagai:- Bahan bakar motor dan penerbangan yang memiliki bilangan oktan yang tinggi.- Bahan baku petrokimia.
Dasar utama dalam proses polimerisasi adalah ol(hidrokarbontidak jenuh) yang diperoleh dari cracking still. Contohnya: Propilen, n-butilen,isobutil
3. Alkilasi
Proses alkilasi merupakan proses penggabungan olefin dari aromat atau hidrokarbon parafin.
Proses alkilasi adalah eksotermik dan pada dasarnya sama denganpolimerisasi, hanya berbeda pada bagian-bagian dari charging stock need be unsaturated.
Sebagai hasilnya adalah produk alkilat yang tidak mengandung olefin dan memiliki bilangan oktan yang tinggi. Metode ini didasarkan pada reaktifitas dari karbon tersier dari isobutan dengan olefin, seperti propilen, butilen dan amilen.
4. Hidrogenasi
Proses ini adalah penambahan hidrogen pada olefin. Katalis hidrogen adalah logam yang dipilih tergantung pada senyawa yang akan di reduksi dan pada kondisi hidrogenasi, misalnya Pt, Pd, Ni, dan Cu.
Disamping untuk menjenuhkan ikatan ganda, hidrogenasi dapat digunakan untuk mengeliminasi elemen-elemen lain dari molekul, elemen ini termasuk oksigen, nitrogen, halogen dan sulfur.
5. Hydrocracking
Proses hydrocracking merupakan penambahan hidrogen pada proses cracking.
6. Isomerisasi
36
36
Proses isomerisasi merubah struktur dari atom dalam molekul tanpa adanya perubahan nomor atom. Proses ini menjadi penting karena dapat menghasilkan iso-butana yang dibutuhkan untuk membuat alkilat sebagai dasar gasoline penerbangan.
7. Reforming atau Aromatisasi
Reforming merupakan proses konversi dari naptha untuk memperoleh produkyang memiliki bilangan oktan yang tinggi, dalam proses ini biasanya menggunakan katalis rhenium, platinum dan chromium.CH3Panas
۩ KEGUNAAN MINYAK BUMI DAN DAMPAK YANG DITIMBULKAN
1. PRODUK YANG DIHASULKAN MINYAK BUMI (Fraksi Minyak Bumi)
Proses pertama dalam pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi dari minyak mentah dengan menggunakan proses destilasi bertingkat.
Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Jangka titik Didih (ºC) Banyaknya atomkarbon
Nama Penggunaan
0-50 1 – 4 Fraksi Gas Bahan Bakar Pemanas (LNG dan LPG)
50-85 5 – 10 Fraksi .Naptha atau Petroleum eter
85-105 11 – 12 Fraksi Gasolin
105-135 13 – 17 Fraksi kerosen
135-300 18 – 25 Fraksi Minyak Solar
>300Sisa Fraksi Minyak-minyak
37
37
pelumas>300 Sisa Fraksi Residu
1.Gas Bahan Bakar Pemanas (LPG dan LNG)
Bahan bakar gas terdiri dari :
LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas) => Bahan bakar gas biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan indusri. Elpiji, LPG (liquified petroleum gas), gas minyak bumi yang dicairkan) adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Menambah tekanan dan menurunkan suhu gas berubah menjadi cair.
Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:
Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder. Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah. Penggunaan Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin kendaraannya harus dimodifikasi terlebih dahulu).
2. Naptha atau Petroleum eter
Biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri.
3. Gasolin (bensin). Merupakan Fraksi minyak bumi yang banyak digunakan masyarakat.Mengandung
Senyawa Hidrokarbon dengan jumlah 5-12 dari Fraksi Nafta dan Fraksi Gas Berat hasil penyulingan.Senyawa Hidrokarbon yang terkandung,antara lain;Alkana rantai lurus dan bercabang,Sikloalkana,Aromatic dan Alkena.
Mutu Bensin ditentukan dengan Istilah Bilangan Oktan,yatu tingkat kemampuan daya bahan bakar bensin.Semakin tinggi nilai Bilangan Oktan makin cepat kemampuan daya bakarnya.Bilangan Oktan Bahan Bakar Bensin yang tidak sesuai dengan kompresi mesin dapat menimbulkan “Knocking”.Nilai Bilangan Oktan dapat dihitung
Bil.Oktan=( % Isooktana × 100 )+ ( % n-Heptana × 100 )
38
38
Misalnya saja ditemukan kasus;
Suatu bahan bakar mempunyai angka oktan 80 berarti mutu pembakarannya setara dengan 80% Isooktana dan 20% n-heptana
Bilangan Oktan Bensin dapat dilakukan ditingkatkan dengan Penambahan TEL (Tetra Ethl Lead) dan pengubahan struktur senyawa Hidrokarbon (dari senyawa Hidrokarbon berbilangan tinggi ke rendah)
Bensin dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain yaitu ;
1. Penyulingan langsung dari minyak bumi (bensin straight run), dimana kualitasnya tergantung pada susunan kimia dari bahan-bahan dasar. Bila
mengandung banyak aromatik-aromatik dan napthen-naphten akan menghasilkan bensin yang anti knocking.
2. Merengkah (cracking) dari hasil-hasil minyak bumi berat, misalnya dari minyakgas dan residu.3. Merengkah (retor ming)
● Bensin biasanya digunakan sebagai :
1. Bahan bakar motor
Beberapa sifat yang diperhatikan untuk menentukan baik atau tidaknya bensin tersebut :
a. Keadaan terbang (titik embun)Gangguan yang disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung gas didalam
karburator dari sebuah motor yang disebabkan oleh adanya kadar yang terlalu tinggi dari fraksi-fraksi yang sangat ringan dalam bensin.
b. Kecendrungan mengetok (knocking)Ketika rasio tekanan dari motor relatif tinggi, pembakaran bisa menyebabkan
peletusan (peledakan) didalam silinder, sehingga :- Timbulnya kebisingan knock- Kekuatan berkurang- Menyebabkan kerusakan mesin
c. Keadaan "damar" dan stabilitas penyimpananTerbentuk karena adanya alkena-alkena yang mempunyai satu
ikatan ganda sehingga berpotensi untuk berpolirherisasi membentuk molekulmolekul yang lebih besar.
d. Titik bekuJika dalam bensin terdapat prosentasi yang tinggi dari aromatik-aromatik tertentu
maka pada waktu pendinginan, aromatik itu akan mengkristal dari mengakibatkan
39
39
tertutupnya lubang-lubang alai penyemprotan dalam karburator.e. Kadar belerang
Kerugian yang disebabkan bila kadar belerang terlalu tinggi, adalah :- Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang dihasilkan.- Mengakibatkan korosi dari bagian-bagian logam, seperti rusaknya silinder-silinder disebabkan oleh asam yang mengembun pada didnding silinder.- Mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap bilangan oktan.
2.Bahan Ekstraksi, Pelarut dan Pembersih
●. Keuntungan menggunakan bensin sebagaibahan pembersih adalah:- Bensin memiliki titik didih rendah sehingga barang-barang yang dicuci lekas menjadi kering dan baunya cepat hilang.- Tidak mudah terbakar di ruang terbuka.- Kualitas dari bahan wol tahan terhadap ini.
3.Bahan bakar penerangan dan pemanasanBensin digunakan pada lampu-lampu tambang dimana tidak terdapat tenaga
listrik. Dan sebagai pemanas digunakan pada:- Lampu soldir dan lampu pembakar cat.- Penghangus yang dapat menghilangkan serat-serat yang menonjol dari tenunandan rambut kulit.
4.kerosinAdalah Cairan Hidrokarbon yang tidak brerwarna dan mudah terbakar.Diperoleh
dengan Distilasi fraksional dari minyak mentah pada suhu 150°C dan 275°C(rantai karbon C12-C15).
Banyak digunakan untuk bahan bakar kompor masak,disebut Minyak Tanah (yang berkualitas terrendah) dan bahan baker pesawat ,disebut avtur (berkualitas tinggi).
5. Minyak Solar Minyak gas pada awalnya banyak digunakan sebagai penerangan,namun saat ini
banyak digunakan untuk kendaraan yang bermesin diesel.Merupakan Fraksio Minyak Bumi dengan titik didih 250°C-340°C(Fraksi inyak gas ringan).Umumnya solar mengandung sulfur dalam kandungan yang tinggi.
Kulitas Bilangan Oktan ditentukan dengan Bilangan Setana,ialah tolok ukur kemudahan terbakar suatu bahan bakar dalam diesel.
● Minyak gas juga digunakan sebagai :- Bahan bakar untuk motor diesel.
40
40
- Pesawat-pesawat pemanasan pusat otomatis dengan nama minyak bakar untuk keperluan rumah tangga.
6. Minyak Pelumas.Berasal dari Fraksi Minyak berat.Memiliki kandungan utama berupa Senyawa
karbon jenuh dan tidak jenuh,Alifatik dan Aromatik. Biasa digunakan untuk mencegah perkaratan,mengurangi gesekan dan lubrikasi
mesin-mesin.serta melapisi permukaan jalan.
7. Residu minyak bumi, yang terdiri dari :
Parafin , digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol, industri tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.
Aspal , digunakan sebagai pengeras jalan raya
2. DAMPAK PENGGUNAAN MINYAK BUMI
a. Dampak Terhadap Udara dan Iklim
Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil juga melepaskan gas-gas,antara lain;
1. karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global).
2. Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
3. Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam.Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.
4. Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat.yang dikenal sebagai “hujan asam”.
Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk).
5. Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor,
41
41
dan kegiatan industri. menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang.
6. Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahar. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
7. Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.
b. Dampak Terhadap Perairan
Bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.
c. Dampak Terhadap Tanah
Misalnya dari pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu.
d. Asap buang kendaraan bermotor
a. Karbon dioksida
Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar karbon dioksida di udara dapat mengakibatakan peningkatan suhu permukaan bumi.
b. Karbon monoksida
Gas ini bersifat racun, dapat menyebabkan rasa sakit pada mata, saluran pernafasan dan paru-paru. Jika masuk ke dalam darah melalui pernafasan, karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk COHb (karboksihemoglobin).
42
42
c. Oksida Belerang
Belerang oksida, apabila terisap oleh pernapasna, akan berekasi dengan air dalam sluran pernapasan dan membentuk asam sulfat yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Oksidasi belerang juga dapat larut dalam air hujan dan menyebabkan hujan asam.
d. Oksida nitrogen
NOx bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena asap-kabut atau smog. Smog menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan, membuat tanaman layu, serta menurunkan kualitas materi.
3. CARA MENGATASI DAMPAK PENGGUNAAN MINYAK BUMI1. Memproduksi Bensin Bebas Timbel
Penggantian Penggunaan TEL dalam pengangkatan bilangan oktan dengan MTBE (Methyl Tertiary-Butylrther).namun menurut hasil penelitian terakhir MTBE ini bersifat karsinogenik maka diganti HOMC (High Octane Motorgass dalam proses ini),khususnya dinegara kita saat ini.
2. Memproduksi Bioetanol sebagai pengganti Bensin
Dibuat dengan cara mengambil produk hidrokarbon dari tumbuhan (tebu),disebut Bioetanol murni.
Baik Bioetanol murni atau dicampur dengan bensin (Gasohol) memiliki kemampian yang setara dengan bensin / lebih baik karena tidak menciptakan CO2. Selain itu mengandung solar beerbilangan oktan tinggi
.3. Memproduksi Biodiesel sebagai pengganti Solar
Dibuat dengan cara mengambil produk hidrokarbon dari tumbuhan (tebu),disebut Biodiesel murni.
Baik Biodiesel murni atau dicampur dengan solar memiliki kemampian yang setara dengan solar / lebih baik karena tidak menciptakan CO2.Selain itu mengandung solar berbilangan setana tinggi.Adapun perbandingan antara Solar biasa dengan Biodiesel adalaha bahwa sanya Biodiesel memiliki angka setana 64 sedang Solar (DEX daribiasa pertamina) berbilangan setana 48.
4. Membuat Kendaraan bahan Bakat ramah Lingkungan / MARLIT
Jenis transportasi ini (lebih akrab disebut”MARLIT”) sedang dikembangkan oleh negara kita saat ini / dalam hal ini oleh LIPI ( Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).Dapat berjalan / hidup hanya dengan
43
43
berdasarkan sel-sel fotofoltalik yang ada disekitarnya,walau begitu masih menggunakan bahan bakar minyak dalam pengoperasiannya namun sangat minim.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Awal mula perkembangan senyawa Hidrokarbon dimulai ketika Wohler
mendefisikan,bahwa Senyawa Karbon tidak hanya berasal dari makhluk hidup.Dari
sinilah mulailah sub pokok disiplin bab senyawa hidrokarbon.Dari kekhasan sifat
Senyawa Hidrokarbon dapat diklasifikasikan sistem tatanama Senyawa serta jenis
ikatan antar senyawa Hidrokarbon ,Dari Sifat masing-masing jenis senyawa dapat
ditentukan sifat kimia dan fisika Senyawa serta dari sifatnya inilah dapat diolahlah
Senyawa Hidrokarbon guna mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Minyak bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut yang mati ataupun
punah itu akhirnya tertimbun di bawah endapan Lumpur dan terakumulasi menjadi
bintik minyak dalam suatu trap.Proses pembentukan minyak bumi berasal dari Proses
pengolahan dan Pemisahan,dimana terdiri dari; pemisahan komponen (Primary
Process) dan Peningkatan Kualitas Fraksi (Secondary Process).
Adapun hasil dari pengolahan ini ialah; Bensin minyak tanah ,kerosen, minyak
tanah, solar ,oli, vaselin dan aspal.Dari hasil pembakaran minyak bumi
44
44
menyebabkan dampak negative bagi alam.Dan sedikit-demi sedikit mulailah usaha
untuk menanggulangi dampak dari penggunaannya ini mulai dai sekarang.
B. SARAN-SARAN
1. Semoga Hasil dari penyusunan karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca.
2. Semoga Hasil dari penyusunan karya tulis ini dapat memberikan tambahan
wawasan kepada pembaca seputar Senyawa Hidrokarbon dan Minyak
Bumi
3. Semoga Hasil dari penyusunan karya tulis ini dapat disempurnakan lagi
oleh pembaca untuk esoknya
DAFTAR PUSTAKA
1. Austin, T. George. 1985. Shreves Chemical Process Industries. Mc Graw Hill
Book Company.
2. http//www.chemistery.com
3. http//www.depdiknas.co.id
4. Departemen Pendidikan Nasional Kurikulum 2004.Jakarta:Depdiknas
5. Fieser, Louis F and Mary Fieser. 1950. Organic Chemistry. Second
Edition. D.C.
6. Muchtaridi,Sandri Justiana.2007.KIMIA 1 UNTUK SMA/MA KELAS
X ,Jakarta, Yudhistira
45
45
7. Nawawi, Harun. 1955. Minyak Bum; dan Hasil Minyak Bumi, Penggalian,
Pengerjaandan Pemakaiannya. Penerbit Buku Teknik: Jakarta.
8. Purba, Michael.2006.KIMIA UNTUK SMA KELAS X.Jakarta:Erlangga
9. Sudarmo, Unggul.2006.KIMIA UNTUK SMA KELAS X.Jakarta:Phibeta
LAMPIRAN
1. PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUM
2. PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI
A. EKSPLOITASI
46
46
B. EKSPLORASI
3. DIAGRAM P[ROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI
47
47
BESERTA FRAKSINYA
4.
PROSES SECONDARY PROSES (KONVERSI) MINYAK BUMI
48
48
5.SUMBER DEPOSIT MINYAK BUMI
49
49
SUMBER DEPOSIT MINYAK BUMI
SAMUDRA / LAUT
NEGARA NON DEPOSIT MINYAK BUMI
50
50
51
51