Imogiri Combine

150
1 METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TALUD A. PEKERJAAN PERSIAPAN A.1 Pendahuluan Proyek Pembangunan Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya (Konstruksi Pembangunan Makam Imogiri Tahap I) ini merupakan Pekerjaan yang dibiayai dari sumber pendanaan : APBD DIY 2015. Jangka Waktu penyelesaian pekerjaan tersebut direncanakan berlangsung selama 90 (sembilan puluh ) hari kalender atau setara 3 (tiga) bulan. A.3 Tahap Pelaksanaan Umum Kontraktor Pelaksana akan menyiapkan dan menyampaikan hal-hal berikut : gambar-gambar, dokumen- dokumen dan informasi yang diperlukan jika hal tersebut tercantum dalam Dokumen Kontrak kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuannya : a. Gambar konstruksi dan gambar kerja b. Metode pelaksanaan konstruksi c. Data-data produk material Bilamana dokumen-dokumen tersebut diatas disyahkan oleh Konsultan Pengawas, maka akan merupakan bagian daripada Spesifikasi Teknis dari Kontrak. Seluruh jenis pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan elevasi, dimensi dan detail yang ditampakkan pada Gambar Konstruksi yang sudah disyahkan. Apabila diperlukan oleh Konsultan Pengawas untuk melaksanakan suatu item pekerjaan tertentu, maka kami juga akan menyampaikan uraian-uraian material yang diperlukan, peralatan yang dibutuhkan, denah konstruksi, standard dan tata laksana kerja yang berhubungan dengan gambar-gambar konstruksi tersebut untuk disyahkan oleh Konsultan Pengawas. A.4 Manajemen Pelaksanaan A.4.1 Manajemen Lokasi Manajemen Lokasi merupakan sistem pengaturan tata kerja di lapangan yang meliputi pengaturan tata letak direksi keet, gudang material, barak kerja, dan penempatan alat berat (Apabila diperlukan). Dalam hal ini Pihak Kontraktor menggunakan lahan proyek / menyewa lahan milik penduduk setempat. Direksi keet dibangun untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan. Pada direksi keet ditempatkan perabot dan perlengkapan kantor, gambar kerja, dokumen spesifikasi teknis, jadwal pelaksanaan dan perlengkapan P3K. Barak / Gudang digunakan untuk menyimpan peralatan dan material agar terjaga keamanan dan terlindung dari kondisi cuaca yang dapat merusak/mengurangi kualitas material. A.4.2 Manajemen Material Sistem Manajemen Material merupakan kumpulan manajemen yang berfungsi mendukung kelengkapan perputaran aliran material dari pembelian material sampai dengan pengontrolan volume dan aliran waktu penggunaan material dalam proyek. Untuk menghindari keterlambatan atau kehabisan stok material yang di

description

ic

Transcript of Imogiri Combine

Page 1: Imogiri Combine

1

METODE PELAKSANAANPEMBANGUNAN TALUD

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

A.1 PendahuluanProyek Pembangunan Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya (Konstruksi Pembangunan

Makam Imogiri Tahap I) ini merupakan Pekerjaan yang dibiayai dari sumber pendanaan : APBD DIY 2015.Jangka Waktu penyelesaian pekerjaan tersebut direncanakan berlangsung selama 90 (sembilan puluh ) harikalender atau setara 3 (tiga) bulan.

A.3 Tahap Pelaksanaan UmumKontraktor Pelaksana akan menyiapkan dan menyampaikan hal-hal berikut : gambar-gambar, dokumen-

dokumen dan informasi yang diperlukan jika hal tersebut tercantum dalam Dokumen Kontrak kepadaKonsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuannya :

a. Gambar konstruksi dan gambar kerjab. Metode pelaksanaan konstruksic. Data-data produk material

Bilamana dokumen-dokumen tersebut diatas disyahkan oleh Konsultan Pengawas, maka akanmerupakan bagian daripada Spesifikasi Teknis dari Kontrak. Seluruh jenis pekerjaan dilaksanakan sesuaidengan elevasi, dimensi dan detail yang ditampakkan pada Gambar Konstruksi yang sudah disyahkan.Apabila diperlukan oleh Konsultan Pengawas untuk melaksanakan suatu item pekerjaan tertentu, maka kamijuga akan menyampaikan uraian-uraian material yang diperlukan, peralatan yang dibutuhkan, denahkonstruksi, standard dan tata laksana kerja yang berhubungan dengan gambar-gambar konstruksi tersebutuntuk disyahkan oleh Konsultan Pengawas.

A.4 Manajemen Pelaksanaan

A.4.1 Manajemen LokasiManajemen Lokasi merupakan sistem pengaturan tata kerja di lapangan yang meliputi pengaturan tata

letak direksi keet, gudang material, barak kerja, dan penempatan alat berat (Apabila diperlukan). Dalam hal iniPihak Kontraktor menggunakan lahan proyek / menyewa lahan milik penduduk setempat.

Direksi keet dibangun untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan. Pada direksi keet ditempatkan perabotdan perlengkapan kantor, gambar kerja, dokumen spesifikasi teknis, jadwal pelaksanaan dan perlengkapanP3K. Barak / Gudang digunakan untuk menyimpan peralatan dan material agar terjaga keamanan danterlindung dari kondisi cuaca yang dapat merusak/mengurangi kualitas material.

A.4.2 Manajemen MaterialSistem Manajemen Material merupakan kumpulan manajemen yang berfungsi mendukung kelengkapan

perputaran aliran material dari pembelian material sampai dengan pengontrolan volume dan aliran waktupenggunaan material dalam proyek. Untuk menghindari keterlambatan atau kehabisan stok material yang di

Page 2: Imogiri Combine

2

pesan maka perusahaan memiliki beberapa supplier untuk satu jenis material

A.4.3 Manajemen AlatSistem manajemen alat merupakan kumpulan manajemen yang mendukung pelaksanaan proyek yang

mencakup penggunaan alat yang seefisien mungkin termasuk akses pergantian alat yang satu dengan yanglain. Alat yang digunakan sesuai Daftar Alat Yang Digunakan dan atau menyesuaikan kondisi lapangan.

A.4.4 Manajemen SDMSistem manajemen tenaga merupakan kumpulan manajemen yang mendukung pelaksanaan proyek

yang mencakup penggunaan tenaga yang seefisien mungkin sehingga proyek dapat berjalan sesuai target.Sistem manajemen Tenaga Inti / Tenaga Ahli ini dilakukan dengan mengirimkan tenaga ahli ke lokasi proyeksatu minggu sebelum proyek dimulai untuk mengadakan persiapan proyek. Tenaga ahli yang ditempatkan dilapangan sesuai Daftar Personil yang ditugaskan serta Struktur Organisasi, Tugas dan Tanggung Jawab danatau menyesuaikan kondisi lapangan.

a. 1 (satu) orang Project Manajerb. 1 (satu) orang Site Manajerc. 1 (satu) orang Site Engineerd. 2 (satu) orang pelaksana lapangane. 1 (satu) orang logistikf. 1 (satu) orang administrasi

A.4.5 Tugas Dan Tanggung Jawaba. Direktur :

Bertanggung Jawab kepada Pengguna Jasa / Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Melakukan koordinasi kerja dengan Pengguna Jasa/ PPK, agar pekerjaan berjalan lancar dan

sesuai dengan spesifikasi (tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya) Menentukan kebijakan pelaksanaan pekerjaan

b. Site Manager : Bertanggung Jawab kepada Direktur Memimpin, mengawasi dan membawahi tenaga teknis pelaksanaan pekerjaan secara langsung

dan melaporkannya kepada Direktur. Membuat laporan opname atas pekerjaan yang terpasang.

Page 3: Imogiri Combine

3

Melaksanakan pekerjaan sesuai metode, jadwal dan spesifikasi. Merencanakan dan menyediakan tenaga kerja dan peralatan.

c. Petugas K3: Bertanggung Jawab kepada Team Leader Mengawasi dan membawahi tenaga teknis pelaksanaan dan pekerja mengenai aspek

keamanan dan keselamatan pekerjaan.d. Pelaksana :

Bertanggung Jawab kepada Site Manager Mengawasi dan melaksanakan pelaksanaan pekerjaan sesuai bidangnya secara langsung dan

melaporkannya kepada Koordinator Pelaksana. Membuat laporan opname atas pekerjaan yang terpasang sesuai bidangnya. Melaksanakan pekerjaan sesuai metode, jadwal dan spesifikasi. Menyediakan tenaga kerja dan peralatan.

e. Logistik : Bertanggung Jawab kepada Site Manager Mendatangkan, mengatur dan mengawasi jadwal pengiriman material dan peralatan serta

kebutuhan lainnya, agar pekerjaan berjalan sesuai metode, jadwal dan Net Work Planing sertapenempatan tidak mengganggu jalannya pekerjaan.

Mengelola dan mengawasi material dan peralatan. Bertanggung jawab terhadap mutu material Melaksanakan semua test laboratorium yang diperlukan dalam pekerjaan

f. Administrasi : Bertanggung Jawab kepada Site Manager. Melaksanakan tata usaha proyek mencatat hasil kemajuan proyek berupa laporan harian,

laporan mingguan, laporan bulanan, gambar yang diperlukan, serta administrasi lapanganlainnya yang diperlukan berdasarkan laporan Pelaksana

Melaksanakan tata usaha kepegawaian, kerumahtanggaan dan kesekretariatan proyek Melakukan penagihan beserta kelengkapan administrasi pekerjaan sesuai ketentuan Mengatur administrasi keuangan lapangan. Penyelesaian keuangan proyek, untuk keperluan : upah tenaga kerja, pengadaan material, dan

lainnya.

A.5 Inspeksi, Pengujian Dan Pengetesan

A.5.1 Bahan-Bahan Dan Peralatan

1. Bahan-bahan dan peralatan yang akan digunakan harus diperiksa, diuji dan di tessebagaimana yang tercantum dalam kontrak. Untuk mempersingkat waktu pemeriksaan,pengujian dan pengetesan maka Kontraktor Pelaksana akan mengajukan kepada KonsultanPengawas dua salinan seluruh pemesanan bahan termasuk gambar-gambar dan informasilainnya yang mencakup bahan dan alat yang akan digunakan atau mengajukan bukti lainnyamelalui

2. surat, email atau facsimile. Pemeriksaan, pengujian dan pengetesan bahanbahan dan alattersebut tidak serta merta membebaskan tanggung jawab Kontraktor Pelaksana untukmenyediakan material dan alat yang memenuhi persyaratan sesuai kontrak.

3. Seluruh pengujian dan pengetesan harus dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana akan dandisaksikan oleh Konsultan Pengawas, sesuai dengan standardisasi dan persyaratan.

Page 4: Imogiri Combine

4

Pengujian dan pengetesan dilaksanakan dilapangan dimana diperlukan. Pengujian danpengetesan yang dilaksanakan di luar lokasi pekerjaan dilakukan dilaboratorium yangdisetujui oleh Konsultan Pengawas.

4. Konsultan Pengawas mempunyai hak untuk menolak setiap bahan atau alat yang tidak sesuaidengan persyaratan yang ada di kontrak. Kontraktor Pelaksana akan tidak berhak untukmemperoleh tambahan pembayaran atau perpanjangan waktu untuk penyelesaian pekerjaanberkenaan dengan penolakan bahan atau alat yang tidak sesuai dengan persyaratanyang ada dikontrak atau karena tertundanya waktu karena pelaksanaan ulang pengujian danpengetesan.

5. Kontraktor Pelaksana akan menyiapkan bahan-bahan yang akan di test dan bersediamembantu dan bekerjasama guna memberikan izin pelaksanaan pengetesan ditempat kerjadilapangan termasuk juga menghentikan pekerjaan untuk keperluan pengetesan.

6. Kontraktor Pelaksana akan menyerahkan satu (1) asli dan satu (1) salinan untuk setiap hasillaporan pengetesan dan catatancatatan lainnya untuk pekerjaan Sipil, arsitektur dan M&Edengan format yan g disetujui oleh Konsultan Pengawas dalam waktu 7 hari setelah selesainyapengetesan

A.5.2 Pengetesan Di Laboratorium Dan Lapangan

1. Kontraktor Pelaksana akan melaksanakan pengetesan lapangan untuk seluruh pekerjaanSipil, Arsitektur dan M&E sesuai dengan yang disyaratkan dalam kontrak .

2. Untuk pengetesan-pengetesan tersebut Kontraktor Pelaksana akan boleh menyiapkan alat-alat laboratorium sendiri ataupun dari laboratorium dan alat pihak ketiga yang sudah disetujuioleh Konsultan Pengawas.

3. Kontraktor Pelaksana akan mengajukan kepada Konsultan Pengawas bukti bahwa alat alatpengetesan yang digunakan sudah dikalibrasi dengan benar sebelum dilakukannyapengetesan baik itu dilaboratorium sendiri atau laboratorium pihak ketiga yang sudah disetujuiKonsultan Pengawas. Selama pelaksanaan konstruksi Kontraktor Pelaksana akan tetap harusmempertahankan alat instrument tersebut terkalibrasi dari badan sertifikasi resmi. Informasikalibrasi tersebut harus dimasukkan oleh

4. Kontraktor Pelaksana akan dalam Sistem QA&QC Kontraktor Pelaksana akan.- Kontraktor Pelaksana akan menyiapkan skedul pengetesan lapangan dan laboratorium

dengan mempertimbangkan dan mengkorelasikan juga Skedul Pelaksanaan danKemajuan pekerjaan dan mengajukannya kepada Konsultan Pengawas untuk dikaji.

- Dalam pengetesan Kontraktor Pelaksana akan mengikuti prosedur QA&QC yang sudahdisetujui guna meyakinkan bahwa bahan-bahan dan alat sudah sesuai denganpersyaratanpersyaratan Konsultan Pengawas dan hal-hal lain yang tercantum dalamKontrak.

- Konsultan Pengawas berhak menyaksikan pengetesan yang dilakukan oleh KontraktorPelaksana akan guna keperluan pengendalian mutu pekerjaan dan sebagai bagian dariaudit system QA&QC Kontraktor akan. Alat pengetesan laboratorium atau lapangan harussetiap saat disiapkan dan dapat diakses oleh Konsultan Pengawas. Setiap kesaksianpengetesan dari Konsultan Pengawas bukan berarti Kontraktor Pelaksana akan lepas darikewajiban yang tercantum dalam Kontrak.

5. Kontraktor Pelaksana akan menunjukkan lokasi-lokasi pengetesan termasuk juga pengetesanyang diarahkan oleh Konsultan Pengawas dan memasukkan hal tersebut dalam laporanpengetesan.

6. Satu asli dan satu salinan dari masing-masing laporan pengetesan dan catatan-catatan lainnya

Page 5: Imogiri Combine

5

sesuai dengan yang ada dalam Dokumen Kontrak sesuai format yang disetujui oleh KonsultanPengawas akan diajukan ke Konsultan Pengawas sesegera mungkin dalam waktu maksimum3 hari.

A.5.3 Jaminan Mutu Pekerjaan

1. Faham dengan Standard-standard dan Peraturan. Dalam pengadaan bahan-bahan yang adadi item pekerjaan adalah tanggung jawab Kontraktor Pelaksana akan untuk memverifikasipersyaratan-persyaratan secara rinci dalam standard dan peraturan guna meyakini bahwabahan-bahan yang disiapkan sudah memenuhi atau melampaui standard dan peraturan yangberlaku.

2. Penolakan atas item pekerjaan yang tidak sesuai standard3. Konsultan Pengawas mempunyai hak untuk menolak item pekerjaan yang tidak memenuhi

persyaratan minimum yang ada.

A.6 Survey Dan Pengukuran

A.6.1 Titik Kontrol Survey1. Penggunaan titik control survey untuk elevasi dan sudut dilapangan untuk memulai pekerjaan

nantinya akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Pembuatan BM dan referensi nantinyaakan dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana akan setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas 2.Setiap titik control survey yang rusak akibat dari Kontraktor Pelaksana akan atau Subpenyediaharus diganti oleh Kontraktor Pelaksana akan dengan biaya sendiri. Titik kontrol yangdiperbaiki akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas atas biaya Kontraktor Pelaksana akan.

2. Kontraktor akan boleh membuat titik kontrol sementara, akan tetapi masing-masing titikditempatkan dilokasi yang mantap dan aman dari gangguan pelaksanaan pekerjaan Kontraktorakan atau Subpenyedia. Setiap titik bantu harus secara akurat berhubungan dengan titik controlsurvey yang permanen.

3. Masing-masing titik control survey termasuk yang sementara harus secara rutin diperiksa olehKontraktor Pelaksana akan selama pelaksanaan konstruksi guna meyakinkan bahwa titik-titiktersebut tidak rusak atau bergeser.

A.6.2 Survey Lapangan

1. Kontraktor Pelaksana akan secara bersamaan atau segera setelah memulai setting outmelakukan pengukuran dan menyiapkan profil potongan melintang dan memanjang darikondisi lapangan yang ada (0%)sesuai dengan instruksi dari Konsultan Pengawas untukpersiapan Gambar-gambar Konstruksi ataupun untuk setting out struktur.

2. Hasil pengukuran akan diajukan ke Konsultan Pengawas untuk kaji ulang dan persetujuan..

A.6.3 Pematokan (Staking Out) Pekerjaan Konstruksi

1. Kontraktor Pelaksana akan bertanggung jawab untuk menentukan patok untuk pengukurandan harus menyiapkan tenaga surveyoryang berpengalaman dan cakap dalam pekerjaantersebut yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

2. Kontraktor Pelaksana akan dalam penawarannya harus memasukkan semua bahan-bahan,buruh dan alat survey termasuk juga patok-patok, template dan lain-lain yang dibutuhkanpenyedia dalam melaksanakan setting out setiap pekerjaan yang dilaksanakan. KontraktorPelaksana akan menggunakan alat survey yang mempunyai keakuratan yang baik gunamenetapkan titik survey yang benar dan untuk kontrol atas hasil pengukuran nantinya.

Page 6: Imogiri Combine

6

3. Apabila pada saat pengukuran selama masa konstruksi terdapat kesalahan atas posisibangunan, elevasi, dimensi dll, maka Kontraktor Pelaksana akan atas instruksi KonsultanPengawas harus memperbaiki kesalahan tersebut atas biaya penyedia sendiri sampaiKonsultan Pengawas menerima hasil pengukuran dimaksud

A.6.4 Data Survey Dan Perhitungan

Kontraktor Pelaksana akan menyerahkan seluruh data survey, informasi, perhitungan, hasil-hasil dancatatan-catatan lain kepada Konsultan Pengawas segera setelah dokumen dimaksud siap diserahkan.

A.6.5 Survey Untuk Pengukuran Volume Pekerjaan

Apabila Pembayaran Bulanan berdasarkan persentase pekerjaan aktual terhadap total kuantitaspekerjaan, maka penyedia harus mengukur volume/kuantitas pekerjaan dimaksud yang dilaksanakanpada bulan bersangkutan dengan teknik pengukuran alat survey kecuali jika pengukuran volume pekerjaanbisa langsung dilakukan berdasarkan gambar-gambar yang sudah disetujui. Pengukuran volume pekerjaandengan alat survey hanya bisa dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas. KontraktorPelaksana akan memberitahukan Konsultan Pengawas dalam waktu 24 jam sebelum pelaksanaanpengukuran tersebut.

A.7 Mobilisasi Dan Biaya Tidak Langsung Personil (Indirect Cost)

A.7.1 UmumMobilisasi dimaksudkan disini adalah transportasi dari tempat asal ke lokasi pekerjaan untuk peralatan

penyedia, personil inti dan staff lainnya berdasarkan jadwal. Apabila mobilisasi alat dan personil yangada dalam daftar yang dibuat penyedia sudah lengkap dan dapat beroperasi, maka penyedia harusmengajukan dokumentasi yang diperlukan ke Konsultan Pengawas untuk persetujuan dan sertifikasipembayaran.

A.7.2 Jadwal dan pemberitahuan transportasi alatBersamaan dengan pengajuan skedul pelaksanaan dan rencana kerja penyedia harus menyerahkan

ke Konsultan Pengawas rencana mobilisasi alat ke lokasi pekerjaan. Kontraktor Pelaksana akan terusmemberitahukan Konsultan Pengawas untuk kedatangan alat, dan bahan-bahan penyedia dilapangan.

1. Biaya tidak langsung personil, Kontraktor Pelaksana akan memasukkan semua biaya tidaklangsung personil Kontraktor Pelaksana akan, seperti : mobilisasi, gaji, biaya cuti, Jamsostek,THR dan bonus personil.

2. Kontraktor Pelaksana akan menyiapkan jumlah personil minimum seperti berikut :a. 1 orang Construction Managerb. 1 orang Site Engineer (untuk penyiapan gambar konstruksi, gambar kerja, QA&QC,

dll)c. 1 Orang Safety Officer dan 1 orang safety mand. 1 orang sekretaris/administrasie. 3 Orang supervisor (Untuk pekerjaan sipil dan gedung)f. 1 Orang Rafterg. 2 orang surveyorh. 6 orang securityi. 2 orang warehouse keeper (pengelola gudang)j. 1 orang Office boy

Page 7: Imogiri Combine

7

3. Jamsostek pekerja sesuai peraturan pemerintah untuk seluruh staf inti dan pekerja/buruhdilapangan.

a. Biaya pengamanan eksternal (Social cost) minimum perbulan 0.09 % dari total nilaipengajuan kontrak.

b. Kontraktor Pelaksana akan terus memberitahukan Konsultan Pengawas untukkedatangan personil.

A.7.3 Rapat Pra Konstruksi (Pre Construction Meeting)Dalam waktu 3 atau 7 hari setelah Penandatanganan Kontrak, Kontraktor Pelaksana akan harus

mengikuti Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang dihadiri UnMuha/PCC, ManajemenKonstruksi, dan Kontraktor Pelaksana akan untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun yang nonteknis dalam proyek ini.

A.8 Demobilisasi

A.8.1 UmumDemobilisasi mencakup pemulangan peralatan penyedia dan personil inti serta staff lainnya dari

lokasi pekerjaan . Apabila demobilisasi alat dan personil yang ada dalam daftar yang dibuat penyediasudah dipulangkan dari lokasi pekerjaan, maka penyedia harus mengajukan dokumentasi yang diperlukanke Konsultan Pengawas untuk persetujuan dan sertifikasi pembayaran.

A.9 Pengadaan Sarana

A.9.1 Bouwkeet (bangunan sementara).Kontraktor Pelaksana menyediakan dan mendirikan semua bangunan sementara (bouwkeet)

untuk digunakan sebagai ruang kerja/kantor direksi dan staff petugas lapangan, sebagai ruang rapatkoordinasi, dan gudang penyimpanan dan perlindungan bahan bangunan. Setelah berakhirnya pekerjaan,Kontraktor Pelaksana Pelaksana wajib membongkar dan menyingkirkan bangunan sementara tersebut darilokasi.

A.9.2 Pembangkit tenaga sementaraSetiap pembangkit tenaga sementara atau penerangan buatan yang dipergunakan untuk pekerjaan

harus disediakan oleh Kontraktor Pelaksana, termasuk pemasangan sementara kabel-kabel, meteran dansebagainya. Setelah pekerjaan selesai Kontraktor Pelaksana wajib menyingkirkan semua barang tersebutdari lokasi pekerjaan, yang semua beban menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

A.9.3 Air kerja.Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan apabila mungkin didapat dari sumber yang sudah

ada di lokasi kegiatan dan sebelumnya harus dikoordinasikan kepada Penanggung Jawab Kegiatan.

A.9.4 Jalan MasukTempat Pekerjaan dan Jalan Sementara/jalan masuk ke tempat pekerjaan harus diadakan oleh

Kontraktor Pelaksana bilamana diperlukan atau disesuaikan d engan kebutuhan dan kepentinganlokasi kegiatan tersebut. Selama pekerjaan Kontraktor Pelaksana harus memelihara seluruh jalan-jalan sementara dan sebagainya yang mungkin diperlukan untuk memasuki bagian pekerjaan danmenyingkirkan/membersihkan kembali pad a waktu penyelesaian pekerjaan atau jika diperintahkan jugamemperbaiki seg ala kerusakan yang diakibatkan.

Page 8: Imogiri Combine

8

A.9.5 IklanKontraktor Pelaksana tidak diijinkan memuat/memasang iklan dalam bentuk apapun di dalam Iokasi

kegiatan, tanpa izin Pihak Penanggung Jawab Kegiatan.

A.10 Pengaman lapangan

A.10.1 Perlindungan Terhadap Milik UmumKontraktor Pelaksana harus menjaga agar jalan umum, dan hak memakai jalan, bersih dari alat-alat

mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraanumum maupun pejalan kaki, selama kontrak berlangsung. Kontraktor Pelaksana harus bertanggung jawabatas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas utilitas (Perlengkapan umum) seperti saluran air, telepon,listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh operasi-operasi Kontraktor Pelaksana

A.10.2 Perlindungan Terhadap Bangunan yang AdaSelama masa-masa pelaksanaan Kontrak, Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh atas segala

kerusakan, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di tempat pekerjaan, dankerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan karena operasi-operasi Kontraktor Pelaksana dalamarti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh Kontraktor Pelaksana hingga dapat diterima olehPenanggung Jawab Kegiatan.

A.10.3 Penjagaan dan Pemagaran SementaraKontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perilindungan terhadap

pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan kontrak, siang malam. Penanggung Jawab Kegiatantidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor Pelaksana, dan Sub Kontraktor Pelaksana, atas kehilangan dankerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam peiaksanaan.Kontraktor Pelaksana wajib mengadakan, mendirikan dan memelihara pagar sementara dari seng gelombangtinggi 3m dengan finishing cat, semua material seng yang dipakai harus baru dan tidak berkarat

A.10.4 Perlindungan PekerjaanKontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan- bahan

bangunan dan perlengkapan instalasi di tempat pekerjaan, hingga kontrak selesai dan diterima olehPenanggung Jawab Kegiatan.

A.10.5 Gangguan Pada TetanggaSegala pekerjaan yang menurut Penanggung Jawab Kegiatan mungkin akan menyebabkan gangguan

pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan sesuai pengarahan Penanggung JawabKegiatan, dan semua resiko akibat gangguan ini menjadi beban Kontraktor Pelaksana.

A.10.6 Pelaksanaan pekerjaan di luar lokasi pekerjaan.

Apabila Kontraktor Pelaksana melaksanakan pekerjaan di luar lokasi pekerjaan supaya memberitahukankepada Konsultan Pengawas atau Penanggung Jawab Kegiatan untuk diadakan pemeriksaan.

Page 9: Imogiri Combine

9

B. PEKERJAAN TANAH

B.1 Lingkup Pekerjaana. Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan

hasil yang baik dan sempurna.b. Pekerjaan ini meliputi : Semua penggalian penimbunan kembali, pengurangan di bawah lantai, pengerjaan

tanah kasar dan alur pipa-pipa sub drainage serta pekerjaan-pekerjaan teknis. Penggalian danpenimbunan kembali untuk pekerjaan mekanikal dan elektrikal termasuk bab ini.

c. Penyediaan pompa untuk membuang air tanah waktu pekerjaan galian dan pengecoran.

B.2 Pekerjaan Persiapana. Kontraktor menyediakan tenaga kerja, bahan perlengkapan, alat dan sarana pengangkutan serta

peralatan lain yang diperlukan untuk pekerjaan tanah.b. Kontraktor terlebih dahulu mempelajari Laporan Penyelidikan Tanah (Geotechnical Investigation Report)

yang telah dilaksanakan di lokasi proyek, sebelum memulai pekerjaan tanah. Ringkasan BoringLog telah dilampirkan pada Dokumen lelang, sedangkan Laporan lengkapnya bisa diminta pada PemilikPekerjaan melalui Manajemen Konstruksi dengan permohonan tertulis.

c. Semua penggalian dan cara pengukuran sesuai ketentuan spesifikasi teknik dan disetujui olehManajemen Konstruksi atau wakilnya (Pengawas Lapangan).

d. Karena sifat tanah yang berbeda, ada kemungkinan terjadi perubahan perancangan padapelaksanaan pekerjaan tanah. Perubahan tersebut dilakukan Kontraktor dengan persetujuan ManajemenKonstruksi.

B.3 Syarat Pelaksanaana. Penggalian harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan kondisi eksisting yang adab. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman - kedalaman

yang perlu untuk pondasi, lantai dan lain-lain yang dipersyaratkan atau diperlihatkan maupun diindikasikanpada gambar-gambar dengan cara yang sedemikian sehingga pekerjaan ini dapat selesai dengan baiksesuai dengan spesifikasi ini dengan disetujui oleh Konsultan Pengawas/Perencana.

c. Penggalian tanah mencakup pemindahan tanah serta batu -batuan lain yang dijumpai dalam pekerjaan.d. Penggalian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk pembangunane. maupun memindahkan rangka/bekisting yang diperlukan dan juga untuk mengadakan pembersihan.f. Kalau terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai kedalaman

yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada galian harus diurug kembalidengan pasir dan dilakukan pemadatan sesuai yang dipersyaratkan biaya akibat pekerjaan tersebutditanggung oleh Kontraktor Pelaksana.

g. Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dipakai kembali, ditimbun di tempat yang ditunjukdan atas persetujuan Konsultan Pengawas untuk digunakan dalam pekerjaan landscaping.

h. Kalau dijumpai akan-akar/bahan yang bisa melapuk pada keadaan yang diperlihat kan dalamgambar-gambar maka akar bahan tersebut harus diangkat dan diurug kembali dengan pasir sampaipadat.

i. Galian pondasi harus dipadatkan hingga mencapai kepadatan 90% Standard Proctor dari kepadatantanah asal yang sesuai dengan perhitungan struktur. Dalam hal pengeboran untuk keperluan pondasiharus dipastikan tanah galian tidak mengganggu/ mengotori area di luar proyek, dan diharuskan untukmenyediakan bak penampung lumpur sementara, semua biaya menjadi beban Kontraktor Pelaksana.

j. Penggalian harus dengan memperhatikan kemungkinan adanya instalasi bawah tanah seperti : airbersih, kabel feeder, kabel FO, kabel telepon, dll. Jika terdapat kerusakan pada instalasi-instalasi ini maka

Page 10: Imogiri Combine

10

kontraktor harus memperbaiki dengan biaya dari kontraktor

B.4 Level LapanganLevel lapangan dan titik-titik atau kontur dianggap berlaku pada BM (bench mark) utama. Bilamana

Kontraktor tidak yakin dengan ketepatan dari peil pengukuran BM utama maka Kontraktor menyatakan hal inisecara tertulis kepada Manajemen Konstruksi sebelum penggalian, pengukuran dan pemadatandimulai.Klaim ketidaktepatan pel pengukuran tidak akan dipertimbangkan.

B.5 Galian

B.5.1 Uraian Umum1. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam

gambar atau sesuai dengan petunjuk Manajemen Konstruksi, termasuk di dalamnya adalah pekerjaangalian untuk septictank, reservoir, pit, saluran-saluran dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar.

2. Galian tanah untuk septictank, reservoir, saluranair, pondasi dan galian-galian lainnya sesuai denganpeil-peil yang tercantum di dalam gambar.

3. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu, jaringan jalan / aspal, akar dan pohon-pohon yangterdapat di bagian pondasi yang akan dilaksanakan dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluranyang tidak terpakai disumbat. Biaya untuk pekerjaan ini sudah diperhitungkan dalam biaya penawaran.

4. Galian tanah untuk pondasi, khususnya pile cap, dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan dalamgambar rencana. Dalamnya semua galian sesuai dengan gambar dan mendapat persetujuan dariManajemen Konstruksi sebelumnya. Dasar galian bebas dari lumpur, humus dan air, dalam keadaanbersih dan padat, sampai dapat diberi lapisan pasir urug sesuai gambar.

5. Kontraktor melaporkan hasil pekerjaan penggalian tanah yang telah selesai, dan menurut pendapatnyasudah dapat digunakan untuk pemasangan pondasi, khususnya pile cap, kepada ManajemenKonstruksi untuk dimintakan persetujuannya. Semua pekerjaan yang dilaksanakan tanpa persetujuanManajemen Konstruksi, dapat mengakibatkan dibongkarnya kembali pekerjaan tersebut. Pekerjaanpembongkaran dan pemasangan kembali pondasi atau pile cap adalah menjadi tanggung jawabKontraktor.

6. Penggalian dilakukan pada bagian-bagian yang lebih tinggi dari elevasi tanah yang direncanakanuntuk ketinggian dasar struktur dan dasar pondasi, dan bila ada juga untuk parit pipa serta salurandrainase. Hasil- hasil galian diangkut ke tempat-tempat dimana diperlukan pengurugan, bila memangmemenuhi syarat sebagai tanah urug, atau ke tempat lain yang disetujui Manajemen Konstruksi. Dalamhal ini Kontraktor hendaknya menyediakan satu tempat yang disetujui Manajemen Konstruksi untukmenampung tanah hasil galian, yang setelah mencapai jumlah tertentu, segera disingkirkan ketempat lain yang ditunjuk oleh Manajemen Konstruksi.

7. Galian tanah baru bisa dimulai setelah pemasangan patok atau bouwplank disetujui ManajemenKonstruksi.

8. Penggalian sesuai dengan garis dan elevasi yang telah tertera pada gambar rencana.9. Kemiringan sisi galian membentuk sudut kemiringan yang aman dengan memperhatikan stabilitas

kemiringan lereng untuk jenis tanah di lokasi kerja. Untuk penentuan sudut kemiringannya, disampingperlu mempelajari Laporan Penyelidikan Tanah terdahulu, juga perlu meninjau karakteristik visuallapisan tanah yang dijumpai di lokasi kerja.

10. Kontraktor menjaga pengaruh-pengaruh luar kepada lubang galian seperti air tanah, hujan, airpermukaan, kelongsoran, lumpur yang masuk, maupun juga benda-benda lain yang tidak diinginkan.Biaya untuk pekerjaan ini sudah diperhitungkan dalam biaya penawaran.

11. Jika ada kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat hal-hal tersebut di atas, maka penyedia bertanggungjawab penuh atas segala kerusakan tersebut dan memperbaikinya kembali sesuai dengan instruksi

Page 11: Imogiri Combine

11

Manajemen Konstruksi.12. Untuk galian-galian yang memotong saluran-saluran di bawah tanah, baik itu berupa kabel listrik,

telekomunikasi, saluran air dan sebagainya, maka Kontraktor bertanggung jawab penuh agar tidakterjadi gangguan/kerusakan pada saluran-saluran tersebut, untuk kemudian segera melapor kepadaManajemen Konstruksi, dan bila diperlukan, memindahkannya ke tempat yang disetujui ManajemenKonstruksi.

13. Penyimpanan/pembuangan tanah galian tidak boleh mengganggu kedudukan patok-patok/bouwplank,atau bagian-bagian yang tidak diperbolehkan terganggu kedudukannya.

B.5.2 Kedalaman galianKedalaman galian dilaksanakan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar rencana. Namun

demikian, bila diperlukan, atau bila diperintahkan oleh Manajemen Konstruksi, lubang galian digali lebihdalam sampai kedalaman yang diperlukan/ ditentukan, dan sampai didapat dasar galian yang bersih. Setelahgalian selesai, permukaan tanah diratakan, dibasahi seperlunya dan dipadatkan dengan baik.

B.5.3 Penggalian tanah untuk pondasi dan pile capa. Penggalian dilakukan sesuai dengan kebutuhan lebar lantai kerja pondasi atau pile cap, dimana lereng

tanah disebelah kiri-kanan galian dimiringkan keluar arah pondasi atau pile cap, dengan sudut kemiringanyang aman dan stabil sehingga tidak menimbulkan keruntuhan.

b. Untuk pekerjaan penggalian tanah yang cukup luas dan dalam, serta bila lokasinya memungkinkan, makadipertimbangkan penggunaan alat berat dengan kapasitas yang sesuai. Kecuali dinyatakan lain dalamgambar rencana, dasar dari galian datar (waterpass). Jika pada dasar galian terdapat akar-akar kayu,kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang berongga (tidak padat), maka bagian itu dikeluarkanseluruhnya, dan lubang yang terjadi diisi dengan pasir.

c. Setiap kelebihan galian di bawah permukaan yang telah ditentukan diurug kembali sampai permukaansemula (yang direncanakan) dengan pasir , untuk mencegah turunnya struktur atas yang akan dikerjakan.Pekerjaan pengurugan kembali tersebut dilaksanakan dengan biaya Kontraktor.

d. Penggalian lapisan 15 cm terakhir dari dasar pondasi dilakukan dengan tangan, tidak diperbolehkanmenggunakan alat-alat berat, agar bisa didapatkan dasar galian yang rata dan bersih.

e. Air yang tergenang di lapangan atau galian yang ditimbulkan oleh mata air, hujan, kebocoran pipa-pipa,atau sebab-sebab lainnya selama pelaksanaan pekerjaan, dikeringkan dan dipompa keluar atas biayaKontraktor, dimana hal ini sudah diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuan pekerjaan.

f. Jika tanah galian longsor secara terus menerus, maka Kontraktor membuat turap penahan tanah atausheet pile atas biaya Kontraktor. Hal ini juga sudah diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuangalian di dalam penawaran.

B.5.4 Penggalian batuan dan batuan besarBatu-batu besar yang dijumpai pada waktu pengisian dikeluarkan atas biaya Kontraktor. Hal ini sudah

diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuan galian.

B.6 Pengawasan PenggalianSemua galian diperiksa terlebih dulu oleh Manajemen Konstruksi sebelum lapisan lantai kerja,

pembesian, dan elemen-elemen lain dipasang. Bila dipadatkan keadaan kurang memuaskan atauternyata peil galian yang tercantum dalam galian belum mencapai kedalaman yang disyaratkan, makaKontraktor mendapat ijin Manajemen Konstruksi sebelum galian selanjutnya dilaksanakan.

B.7 Lantai Kerjaa. Apabila konstruksi beton bertulang akan langsung terletak di atas tanah, maka dibawahnya dibuat lantai

Page 12: Imogiri Combine

12

kerja yang rata.b. Sebelum lantai kerja ini dibuat, maka semua lapisan tanah di bawahnya akan dipadatkan dan diratakan

dengan baik, serta kemudian dilapisi dengan lapisan pasir setebal yang disyaratkan dalam gambar.c. Lapisan pasir ini juga selanjutnya dipadatkan sesuai dengan prosedur pemadatan, sampai didapatkan

permukaan yang padat dan rata, hal mana diperiksa dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.d. Untuk memadatkan tanah digunakan alat pemadat tanah yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

Lantai kerja dibuat dari beton mutu K-125 menurut N1-2, atau setara dengan fc’ – 10 Mpa menurutSKSNI-T15- 1991, kecuali bila disebutkan lain dalam spesifikasi ini.

e. Tebal dan peil lantai kerja sesuai dengan gambar. Jika tidak dinyatakan secara khusus dalam gambar,maka tebal lantai kerja diambil setebal 10 cm.

B.8 Pengurugan Tanaha. Material yang digunakan untuk sub-grade memenuhi standar spesifikasi AASHTO-M.57-64 dan

diperiksa terlebih dahulu di laboratorium tanah yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi.b. Material yang dipakai untuk timbunan atau sub-grade memenuhi syarat pemadatan tanah untuk

mencapai 95% dari berat jenis kering maksimum (maximum dry density) menurut AASHTO-T.99.c. Bila tanah galian ternyata tidak baik atau kurang dari jumlah yang dibutuhkan, maka penyedia

mendatangkan tanah urug yang baik dan cukup jumlahnya serta mendapatkan persetujuan dariManajemen Konstruksi.

d. Pengurugan tanah dibentuk sesuai dengan peil ketinggian, kemiringan dan ukuran-ukuran yangtercantum dalam gambar rencana atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Manajemen Konstruksi.

e. Untuk mendapatkan hasil pemadatan yang baik, tanah urug ditempatkan dalam lapisan-lapisansetebal maksimum 20 cm dan dipadatkan sebaik baiknya dengan penambahan air secukupnyasehingga didapat pemadatan yang optimum. Bila permukaan tanah akhir akan dibuat miring, makakemiringan tanah diselesaikan secara rata atau bertangga sebagaimana diminta oleh ManajemenKonstruksi.

f. Alat berat tidak boleh digunakan di tempat-tempat yang oleh Manajemen Konstruksi. dianggapberbahaya atau dengan jarak yang kurang dari 45 cm terhadap saluran, batas-batas atau pekerjaanlain yang mungkin bisa menjadi rusak oleh karenanya.

g. Pengurugan kembali dari pondasi atau pile cap dilaksanakan dengan memadatkan tanah urug dalamlapisan- lapisan setebal maksimum 20 cm. Pengurugan ini tidak boleh dilaksanakan sebelum diperiksadan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

B.9 Urugan Pasira. Bagian-bagian yang harus diurug sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, tanah urugan harus

cukup baik, bebas dari sisa (rumput/akar-akar lain-lainnya).b. Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis tebal maksimal hamparan 30 cm setiap lapisan,

kemudian tanah tersebut dilembabkan sebelum dilakukan pemadatan menggunakan alatstamper minimal setara MTR 80 dengan cbr 4% rendam air.

c. Semua urugan kembali di bawah atau disekitar bangunan dan pengerasan harus sesuai dengan gambarrencana. Material untuk penimbunan ini harus memenuhi spesifikasi ini.

d. Tanah sisa urugan atau tanah yang tidak dapat dipakai harus dibuang keluar site atau atas petunjukKonsultan Pengawas/Perencana, dengan biaya Kontraktor Pelaksana.

e. Urugan pasir disiram air kemudian ditumbuk hingga padat.f. Bahan urugan pasir bersih, dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

B.10 Tempat Pembuangan Materiala. Tempat pembuangan material hasil galian, sampah atau bongkaran menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Page 13: Imogiri Combine

13

b. Kontraktor menjaga tempat pembuangan material agar tidak merusak lingkungan.c. Timbunan tanah bekas galian dibuat dan diatur sedemikian rupa sehingga aman dari terjadinya

longsoran.

B.11 Pemompaan Air Tanah (Dewatering)Penggalian tanah dikerjakan dalam keadaan kering. Bila karena adanya hujan, air permukaan

lingkungan, air tanah atau mata air sehingga lokasi pekerjaan atau galian menjadi tergenang, maka Kontraktorbertanggung jawab untuk merencanakan sistem pemompaan air tanah yang sudah dimasukkan dalam biayapenawaran lelang. Pemompaan dapat dikerjakan dengan memompa secara langsung, atau cara-cara lainyang disetujui Manajemen Konstruksi.

Page 14: Imogiri Combine

14

C. PEKERJAAN PASANGAN

C.1 Pekerjaan Pasangan Dinding Bata

C.1.1 Lingkup pekerjaan

Meliputi pengadaan bahan dan pemasangan dinding sisi dalam/luar bangunandan dinding pembatasruangan, pagar atau sesuai gambar.

C.1.2 Bahan

a. Batu bata yang dipasang adalah dari mutu yang terbaik, produk lokal dan disetujui KonsultanPengawas dan harus memenuhi NI-10

b. Semenyang digunakan satu merek dan harus memenuhi NI-18 ex SEMEN GRESIK, setarac. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2d. Air yang digunakan adalah air bersih tidak mengandung zat lain seperti asam, minyak, lumpur dan

harus memenuhi PUBI -1982 Pasal 9.

C.1.3 Bahan dinding untuk bagian dalam bangunan dan dinding luar bangunan

Batu bata merah biasa yang dipakai mengalami pembakaran sampai matang, bila direndam didalam airtetap utuh, tidak pecah atau hancur. Ukuran tebal batu bata dapat disesuaikan dengan tebal dinding akhir(finish) yang disyaratkan dalam gambar. Batu bata ringan ataupun jenis lainnya dapat digunakan untuk dindingjika disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Sebelum pekerjaan dimulai, memberikan contoh bahan kepadaManajemen Konstruksi Pengawas untuk dimintakan persetujuannya. Contoh batu bata yang telah disetujuidisimpan di kantor proyek. Apabila bahan yang datang tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui, makaManajemen Konstruksi /Pengawas berhak menolak bahan tersebut dan segera mengeluarkan bahan tersebutdari lokasi proyek dalam waktu 2 kali 24 jam.

C.1.4 Bahan untuk campuran siar bata

Bahan yang dipakai memakai pasir dan semen dengan perbandingan 1: 3 untuk pekerjaan pasanganbata trassram dan perbandingan 1 : 5 untuk pekerjaan pasangan bata biasa.

C.1.5 Pelaksanaana. Sebelum batu bata dipasang, batu bata tersebut direndam dalam air sampai gelembung

udara tidak terlihat lagi. Batu bata yang dipasang utuh, kecuali untuk pasangan sudut dapatmemakai batu bata pecahan. mengerjakan pengukuran bangunan (uitzet) secara teliti dansesuai gambar.

b. Selama 1 (satu) hari pemasangan dinding bata tidak boleh lebih dari 1 (satu) meterdan pengakhiran pemasangan pada satu hari dibuat bertangga menurun dan tidak tegakbergigi, untuk menghindari retaknya dinding dikemudian hari.

c. Pada semua pasangan bata ½ batu, satu sama lain dapat mengikat dengan sempurna,tidak dibenarkan menggunakan batu bata pecahan kecuali untuk pasangan sudut/las-lasan.Pada pasangan batu bata 1 batu dan pasangan yang lebih tebal disusun sesuaidengan petunjuk/peraturan yang seharusnya.

d. Pada tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pemasangan yang sempurna kecuali di tiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton yang merupakan bingkai.

e. Setiap pertemuan tegak lurus, terdapat ikatan pemasangan yang sempurna, kecuali ditiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton merupakan bingkai.

Page 15: Imogiri Combine

15

f. Bidang dinding yang luasnya lebih dari 10 m2 ditambah kolom dan balok penguat (betonpraktis) dengan ukuran 13x13 cm, pembesian 4 bh Æ 10 mm, beugel (ring) Æ 8 mm tiap jarak15 cm.

g. Seluruh keliling kosen-kosen pintu dan jendela, diberi kolom dan balok beton denganukuran 13x13 cm, pembesian 4 bh Æ 10 mm, beugel (ring) Æ 8 mm tiap jarak 15 cm.

h. Semua pasangan baru, dijaga tidak terkena sinar matahari langsung dan KontraktorPelaksanamenyediakan karung- karung yang digunakan untuk menutup pasangan sertakeadaannya basah, selain karung goni, juga dapat digunakan kajang bogor atau lainnyauntuk menutup pasangan tersebut.

i. Pembuatan lubang pada pasangan dinding untuk steger sama sekali tidak diperkenankan.j. Bagian pasangan dinding yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom,

balok, listplank beton dan lain-lain) diberi stek-stek besi beton Æ 10 mm jarak 60 cm, yangterlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian kolom beton dan pada bagian yang tertanamdalam pasangan batu bata sekurang-kurangnya 40 cm, kecuali ditentukan lain olehManajemen Konstruksi/Pengawas, pemasangan stek besi dilakukan sebelum beton dicor.Di tempat yang akan terdapat kosen pintu, kosen jendela, lubang ventilasi dan lain-lain,penempatan pasangan batu bata hendaknya disesuaikan.

k. Lubang-lubang untuk instalasi listrik, plumbing, AC atau lain–lain dimana diperlukan adanyainstalasi listrik, plumbing, AC dan lain-lainnya, yang ditanam pada dinding, maka dibuatpahatan secukupnya, pahatan tersebut setelah dipasang pipa ditutup dengan adukan yangsama, bila pahatannya untuk diisi lebih dari 1 (satu) pipa, lubang pahatan tersebut dibungkuskawat nyamuk.

C.1.6 Syarat-Syarat Pelaksanaan

a. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahuludiserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkanpersetujuannya.

b. Semua bahan yang dipasang harus baru, baik, tidak cacat, Warna dan tekstur bahan harusseragam.

c. Pasangan batu bata/ batu merah, dengan menggunakan aduk campuran 1pc : 5 pasir pasangan1pc : 3 pasir untuk trasram.

d. Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof sampaiketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding di daerah basah setinggi 160 cm daripermukaan lantai, serta semua dinding yang pada gambar menggunakan symbol aduktrasram/kedap air digunakan aduk rapat air dengan campuran 1 pc : 3 pasir pasang.

e. Batu bata merah yang digunakan batu bata merah ex. Lokal dengan kualitas terbaik, siku dansama ukurannya 5 x 11 x 23 cm, atau yang disetujui Konsultan Pengawas/Perencana.

f. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh.g. Setelah bata terpasang dengan aduk, nat/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan bersihkan

dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.h. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan

siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.i. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap berdiri maksimum 24 lapis

setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.j. Bidang dinding ½ batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan balok

penguat (kolom & balok praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4 diameter12 mm, beuguel diameter 8 mm jarak 20 cm.

Page 16: Imogiri Combine

16

k. Pembuatan lubang pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak diperkenankan.l. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan

beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 8 mm jarak 50 cm, yangterlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanamdalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.

m. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5% yang patah ataulebih dari 2 bagian tidak boleh digunakan.

n. Pasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm danuntuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm, pelaksanaan harus cermat, rapi dan benar-benar tegaklurus.

o. Dinding bata yang baru dipasang harus dibasahi dengan air terus menerus selama paling sedikit7 hari dan tidak diperkenankan terkena sinar matahari langsung.

p. Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus dipasang angkur besi betondengan diameter 8 panjang 50 cm dan beton yang berhubungan langsung dengan dinding bataharus diketrik atau dikasarkan dulu agar pasangan tembok dapat merekat dengan baik.

q. Siar-siar pasangan bata harus dikerok dan dibersihkan sebelum spesie menjadi kering sehinggamembentuk lekukan agar supaya plesteran dapat merekat dengan baik.

C.1.7 Syarat Pemeliharaan

a. Kontraktor Pelaksana wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, perbaikandilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

b. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pelaksanaan, makac. Kontraktor Pelaksana wajib memperbaiki sampai dinyatakan diterima oleh PPK, biaya

yang timbul untuk pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksanad. Kontraktor Pelaksana wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah

dilaksanakan untuk dapat dihindarkan dari kerusakan.e. Biaya yang diadakan untuk pengamanan hasil pekerjaan ini menjadi tanggung jawab

Kontraktor Pelaksana.

C.2 Pekerjaan Plesteran Dan Acian Dinding

C.2.1 Lingkup pekerjaana. Termasuk dalam pekerjaan plesteran ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat-alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakanpekerjaan plesteran dinding, sehingga dapat dicapai hasil plesteran yang bermutu baik.

b. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding, kolom-kolom beton, balok-balok beton, listplank beton, serta bagian lain yang diplester.

c. Plesteran boleh dikerjakan apabila seluruh instalasi jaringan listrik, telepon, antenna TV, kabeldata, AC, air bersih, air panas, air kotor/ bekas, air hujan, sudah selesai dipasang.

C.2.2 Bahana. Semenharus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh pekerjaan).b. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2.c. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10.d. Penggunaan adukan plesteran :

- Adukan 1 pc : 3 pasir, dipakai untuk plesteran rapat air atau mortar DRYMIX untuk seluruhplesteran.

Page 17: Imogiri Combine

17

- Adukan 1 pc : 5 pasir, dipakai untuk seluruh plesteran dinding lainnya.- Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC atau tertentu atas pentujuk

Konsultan Pengawas..

C.2.3 Pelaksanaana. Permukaan dinding yang akan diplester dibersihkan dari kotoran, debu, partikel lain.b. Pencampuran menggunakan mesin mixer.c. Pencampuran air secara bertahap dan diaduk sampai rata selama 3-4 menit.d. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan pasangan telah selesai dipasang,

kolom dan ring balok telah dicor, bobokan untuk instalasi listrik (pipa), AC, instalasi airbersih dan instalasi lainnya telah ditanam dalam dinding.

e. Dinding pasangan bata yang akan diplester, sebelumnya selalu disirami air sampai jenuhselama 3 hari, agar adukan plesteran dapat melekat dengan baik pada dinding.

f. Plesteran halus (acian) dapat dilaksanakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar).g. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 100 cm, dipasang tegak lurus dan menggunakan

potongan kecil kayu plywood, untuk patokan kerataan dinding, potongan plywood tersebutdilepas apabila kepala plesteran telah mongering.

h. Ketebalan plesteran mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom yang dinyatakan dalamgambar. Tebal plesteran 15-20 mm. Jika ketebalan melebihi dari 2 cm diberi tambahan kawatayam (wire mesh), untuk memperkuat daya lekat plesteran.

i. Seluruh pertemuan bidang plesteran dengan keliling kosen dibuat tali air ukuran 5 x 5 mm,atau 6 x 6 mm atau sesuai permintaan, hasil pengerjaan lurus, rata, rapih, baik dan tidakbergelombang.

j. Untuk permukaan yang datar, mempunyai toleransi lengkung atau cembung tidak melebihi5mm untuk setiap jarak 200 cm. Jika melebihi, berkewajiban memperbaikinya dengan biayaatas tanggungan Pihak Kami.

k. Kelembaban plesteran dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak terlalutiba-tiba dan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan dilindungi dariterik matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air secaracepat.

l. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, atau akibat lainnya, makaplesteran tersebut dibongkar dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh ManajemenKonstruksi / Pengawas dengan biaya atas tanggungan Pihak Kami. Selama 7 (tujuh) harisetelah pengacian selesai penyedia selalu menyiram dengan air sampai jenuhsekurangkurangnya 1 kali sehari.

m. Sudut-sudut luar dinding : - Seluruh sudut vertical, dikerjakan dengan baik, tegak dan lurus.n. Pekerjaan finishing (pengecatan) dapat dilakukan apabila plesteran telah berumur lebih dari

21 (dua puluh satu) hari, dan plesteran tersebut sudah benar-benar dalam keadaan kering.

C.2.4 Flow Chart Pekerjaan Dinding Plesteran

Page 18: Imogiri Combine

18

Page 19: Imogiri Combine

19

D. PEKERJAAN BETON

D.1 Lingkup Pekerjaana. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan -bahan peralatan serta pengangkutan untuk

menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan yang tercantum dalam gambar, sertapekerjaan yang berhubungan dengan beton, seperti acuan, besi, plat bondeck / plat combideck, betondan admixtures. Juga termasuk di dalam l ingkup pekerjaan ini adalah pengamanan baik pekerjamaupun fasilitas lain di sekitar sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan aman.

b. Di dalam penawaran harga satuan beton oleh kontraktor harus sudah mencakup join-join pembesiandi dalam join antara kolom, balok, tie beam,dll.

D.2 Pengadaan, Mutu Dan Kinerja Beton

Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakanperaturan sebagai berikut :

a. Standart Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung 03 - SNI - 1726-2002

b. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SNI 03 – 2847 – 2002c. Persyaratan umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1082)-NI-3d. Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 / NI-8e. Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013 -81)f. Mutu dan Cara Uji Semen Beton (SII 0052-80)g. ASTM C-33 Standart Specification for Concrete Agregates.h. Baja Tulangan Beton (SII 0136-84)i. Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton (SII 0784 -83)j. American Society for Testing Material ( ASTM )k. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempatl. Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada

bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.5.3.1987 UDC : 699.81 : 624.04)

D.3 Bahan-Bahan

D.3.1 Semen PortlandSemen yang boleh digunakan untuk pembuatan beton harus dari jenis semen yang telah ditentukan

dalam SII 0013-81 dan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam standart tersebut.Semua yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama dan dalam keadaan baru. Semen yangdikirim harus terlindung dari hujan dan air. Semen harus terbungkus dalam sak (kantong) asli daripabriknya dan dalam keadaan tertutup rapat. Semen harus disimpan di gudang dengan ventilasi yangbaik, tidak lembab dan diletakkan pada tempat yang tinggi, sehingga aman dari kemungkinan yang tidakdiinginkan. Semen tersebut tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 sak. System penyimpanan semen harus diatursedemikian rupa, sehingga semen tersebut tidak tersimpan terlalu lama. Semen yang diragukan mutunyadan rusak akibat salah penyimpanan, seperti membatu, tidak diijinkan untuk dipakai. Bahan yang telahditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 (dua) hari atas biayaKontraktor. Semen ex Holcim, Gresik 50 kg

D.3.2 AgregatPada pembuatan beton, ada dua ukuran agregat yang digunakan, yaitu agregat kasar / batu pecah

dan agregat halus / pasir beton. Kedua jenis agregat ini diisyaratkan sebagai berikut :a. Agregat Kasar, ukuran besar ukuran nominal maksimum agregat kasar harus tidak

Page 20: Imogiri Combine

20

melebihi 1/5 jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan, atau 1/3 dari tebalpelat. Atau ¾ jarak bersih minimum antar baja tulangan, berkas baja tulangan atautendon pratekan atao 30 mm. Gradasi Agregat tersebut secara keseluruhan harus sesuaidengan yang diisyaratkan oleh ASTM agar tidak terjadi adanya sarang kerikil ataurongga dengan ketentuan sebagai berikut :

b. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan bahanorganik, lumpur dan kotoran lainnya. Kadar Lumpur harus lebih kecil dari 4% berat. Agregathalus terdiri dari butir-butir beraneka ragam besarnya dan apabila diayak harus memenuhisyarat sebagai berikut :

Kontraktor harus mengadakan pengujian sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi ini. Jika sumberagregat berubah karena suatu hal, maka Kontraktor wajib untuk memberitahukan secara tertulis kepadaKonsultan Pengawas. Agregat harus disimpan di tempat yang bersih, yang keras permukaanya dan harusdicegah supaya tidak terjadi pencampuran dengan tanah.

D.3.3 Air Untuk Campuran betonAir yang digunakan untuk campuran beton harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam

alkali, garam, zat organis atau bahan lain yang dapat merusak beton atau besi beton. Air tawar yangdapat diminum umumnya dapat digunakan. Air tersebut harus diperiksa pada laboratorium yang disetujuioleh Konsultan Pengawas. Jika air pada lokasi pekerjaan tidak memenuhi syarat untuk digunakan, makaKontraktor harus mencari air yang memadai untuk itu.

D.3.4 Besi BetonBesi Beton harus selalu menggunakan besi beton ulir (deformed bars) untuk tulangan utama dan

sengkang kecuali ditentukan lain dalam gambar. Agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, makan Bajatulangan yang digunakan harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini :

a. Tidak boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-lipatan, retak-retak, gelombang-gelombang, cerna-cerna yang dalam, atau berlapis-lapis.

b. Untuk tulangan utama (tarik / tekan lentur) harus digunakan baja tulangan deform(BJTD), dengan jarak antara dua sirip melintang tidak boleh lebih dari 70 % diameternominalnya, dan tinggi siripnya tidak boleh kurang dari 5 % diameter nominalnya.

c. Tulangan dengan Ø ≤12 mm dipakai BJTP U 24 (polos), dan untuk tulangan dengan Ø 16mm memakai BJTD U 39 (deform) bentuk ulir.

d. Kualitas dan diameter nominal dari baja tulangan yang digunakan harus dibuktikandengan sertifikat pengujian laboratorium, yang pada prinsipnya menyatakan nilai kuat lelehdan berat per meter panjang dari bahan tulangan dimaksud. Kontraktor harus mengajukanbrosur atau hasil tes tulangan pada proyek sebelumnya yang memenuhi syarat dan dapatdigunakan pada pekerjaan ini dan dimasukkan dalam usulan data teknis.

Sisa di atas ( % Berat )Ayakan 31.50 mm 0Ayakan 4.00 mm 90-98Selisih antar 2 ayakan

berikutnuya01-10

Sisa di atas ( % berat )Ayakan 4.00 mm ≥ 0.2Ayakan 1.00 mm ≥ 10Ayakan 0.25 mm 80-95

Page 21: Imogiri Combine

21

e. Diameter nominal baja tulangan (baik deform / BJTD) yang digunakan harusditentukan dari sertifikat pengujian tersebut dan harus ditentukan dari rumus :

d = 4.029 √ B , atau d = 12.47√ G

d = diameter nominal dalam mmB = berat baja tulangan (N/mm)G = berat baja tulangan (kg/m)

f. Toleransi berat batang contoh yang diijinkan di dalam pasal ini sebagai berikut :DIAMETER ULANGAN BAJA

TULANGANTOLERANSI BERAT YANG

DIIJINKANØ < 10 mm ± 7 %10 mm < Ø < 16 mm ± 6 %16 mm < Ø < 28 mm ± 5 %Ø > 28 mm ± 4 %

g. Toleransi Ukuran Diameter adalah sebagai berikutDIAMETER TULANGAN BAJA TULANGANTOLERANSI DIAMETER YANG DIIJINKAN

Ø 8 mm ± 0.4 mmØ 12 mm ± 0.4 mmØ 16 mm ± 0.5 mmØ 19 mm ± 0.5 mm

h. Sebelum pengiriman baja tulangan dilakukan, Penyedia Barang/Jasa harus menunjukansample, hasil Uji Tarik dan Diameter yang akan digunakan. Hal ini akan mempermudah dandapat menjaga kualitas. Dilokasi proyek kontraktor harus menyediakan alat untuk mengukurdiameter tulangan polos yaitu sket mat/jangka sorong dan alat untuk mengukur diametertulangan deform/ulir yaitu meteran dan timbangan.

i. Semua tulangan yang dipakai pada proyek ini baja tulangan deform / Ulirj. Pengiriman untuk baja tulangan diform dengan diameter diatas 13mm batang baja

tulangan harus lonjoran / tidak ditekuk.k. Pemakaian besi beton jenis yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas, harus mendapat

persetujuan dari Konsultan Pengawas. Besi Beton harus berasal dari satu pabrik(manufactures). Tidak dibenarkan untuk menggunakan merk besi beton yang berlainandengan untuk pekerjaan ini. Besi beton harus dilengkapi dengan mill certificate / sertifikat

D.3.5 Admixtures Material TambahanDalam keadaan tertentu boleh dipakai bahan campuran tambahan untuk memperbaiki sifat suatu

campuran beton. Jenis, Jumlah bahan yang ditambahkan dan cara penggunaan bahan tambahan harusdapat dibuktikan melalui hasil uji. Hasil uji ini dengan menggunakan bahan semen dan agregat yang akandipakai pada proyek ini. Bahan campuran tambahan yang berfungsi untuk mengurangi jumlah airpencampur, memperlambat atau mempercepat pengikatan dan atau pengerasan beton harusmemenuhi “Specification for Chemical Admixtures for Concrete“ (ASTM C494) atau memenuhi standartUmum Bahan Bangunan Indonesia.

D.3.6 Beton dan Adukan Beton Segara. Kuat tekan target beton yang digunakan dalam pekerjaan ini menggunakan kuat tekan K250

Page 22: Imogiri Combine

22

b. Benda uji harus adalah silinder beton dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, yang untuksetiap 10 m3 produksi adukan beton harus diwakili minimal dua buah benda uji. Tata carapembuatan benda uji tersebut harus mengikuti ketentuan yang terdapat di dalam standarMetoda Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium (SK SNI M-62-1990-03)

c. Untuk kekentalan adukan, setiap 5 m3 adukan beton harus dibuat pengujian slump,dengan ketentuan sebagai berikut :

Bagian Konstruksi Nilai Slump (mm)a. Footplate 100 ± 20b. Lantai Basement 100 ± 20c. Kolom Struktur 100 ± 20d. Balok struktur 100 ± 20e. Pelat Lantai 100 20

d. Benda Uji Beton harus teridentifikasi, dan dikelompokan berdasar waktu pemakaian saatpenuangan mortal pada Formwork/Bekesting. Untuk pekerjaan ini dilokasi proyek kontraktorharus menyediakan alat slump test minimal 1 unit untuk uji workability dan cetakan silinderbeton/kubus beton sebanyak 10 unit Untuk pembuatan benda uji beton.

e. Apabila ada hal-hal yang belum tercakup di dalam persyaratan teknis ini, Pelaksana harusmengacu pada seluruh ketentuan yang tercakup di dalam Bab 5, Tata Cara PembuatanRencana Campuran Beton Normal ( SK SNI T-15-1990-03 ).

D.4 Pengujian Mutu Bahan

D.4.1 Umuma. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melaksanakan segala pengujian termasuk

mempersiapkan contoh benda uji dengan jumlah sesuai dengan yang diisyaratkan.b. Kontraktor harus menyerahkan hasil pengujiannya setelah hasil uji diperoleh untuk

persetujuan oleh konsultan pengawas.c. Jika pengujian dan pelaksanaan tidak memenuhi syarat, maka Kontraktor harus melaksanakan

pengujian ulang dengan campuran yang lain dan selanjutnya mengevaluasi kembali hasil ujitersebut hingga diperoleh hasil yang diinginkan.

d. Semua pengujian dan pemeriksaan di lapangan harus dilakukan sesuai dengan pengarahanKonsultan Pengawas.

e. Untuk semua bahan semen dan besi beton yang dikirim ke lapangan, Kontraktor harusmendapatkan salinan sertifikat pengujian dari Pabrik, dimana pengujian dilakukan secaraberkala, dengan cara sesuai dengan spesifikasi ini.

D.4.2 Laboratorium Pengujia. Sebelum pekerjaan beton dilakukan, Kontraktor wajib mengusulkan suatu laboratorium

penguji material yang akan digunakan pada proyek ini. Laboratorium bertanggung jawabuntuk melakukan semua pengujian dengan spesifikasi ini.

b. Kecuali ditentukan lain, Kontraktor harus menyediakan peralatan penguji di lapanganseperti tersebut berikut ini, berikut tenaga ahli yang menguasai bidangnya.

c. Alat Penguji agregat kasar dan agregat halus.d. Alat Pengukur kadar air (moisture content) dari agregate. Alat Pengukur kelecakan beton (slump)f. Alat pembuat benda uji, termasuk bak penyimpanan untuk merawat benda uji pada

temperatur yang normal dan terhindar dari sengatan matahari.g. Jika menggunakan beton Ready Mix, maka peralatan yang disebut (a) dan (b) di atas

Page 23: Imogiri Combine

23

harus dipersiapkan pada pabrik beton ready mix.

D.4.3 Pengujian Agregata. Pengujian Pendahuluan Agregat

Kontraktor harus melakukan pengujian pendahuluan agregat sebagai berikut:1) Sieve analysis2) Pengujian Kadar lumpur dan Kotoran lain.3) Pengujian Unsur Organis4) Pengujian kadar clorida dan Sulfat.

Hasil pengujian tersebut harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas untukmendapatkan persetujuan (a) dan (b) dengan pengujian kadar air dari tiap jenis agregat harusdilakukan terhadap contoh untuk setiap Trial Mix.

b. Benda Uji AgregatKontraktor harus melaksanakan pengujian atas agregat yang akan digunakan untukmenghasilkan beton seperti yang disyaratkan. Jumlah minimum untuk pengujian agregat yangdipakai untuk pekerjaan beton adalah sebagai berikut :

Type Pengujian Minimum Satu ContohSieve Analysis Setiap Minggu

Moisture Content Setiap MingguClay, Silt, dan Kotoran Setiap Hari

Kadar Organis Setiap MingguKadar Klorida dan Sulfat Setiap 500 m3 Beton

Jika hasil pembuatan beton yang dilakukan oleh kontraktor tidak memuaskan, makakonsultan pengawas berhak untuk meminta pengujian tambahan dengan beban biayaKontraktor. Dan sebaliknya mungkin jumlah pengujian dapat dikurangi jika hasil yang diperolehternyata memuaskan.

c. Pengujian Beton1) Benda Uji Beton, Benda Uji harus diberi kode / tanda yang menunjukan tanggal

pengecoran, lokasi pengecoran dari bagian struktur yang bersangkutan. Benda ujiharus diambil sebelum beton dituang ke lokasi penggocoran sesuai dengan yangdisaratkan oleh konsultan pengawas.Jumlah benda uji beton :

i. Pada awal pelaksanaan, harus dibuat minimum 1 benda uji per 1,50 m3beton hingga cepat dapat diperoleh 30 benda uji yang pertama bendauji harus berbentuk silinder berukuran 15 cm x 30 cm. benda uji bentuklainya dapat digunakan bentuk lainya dapat digunakan bila disetujui olehkonsultan pengawas. Selanjutnya pengambilan benda uji sebanyak 3(tiga) buah dilakukan setiap satu mixer . Benda uji tersebut ditentukansecara acak oleh konsultan pengawas dan harus dirawat sesuai denganpersyaratan.

ii. Jumlah uji beton untuk uji kuat tekan dari setiap tekan dari setiap mutubeton mutu yang dituang pada suatu hari harus diambil minimal satu kali.Pada setiap satu kali pengambilan contoh beton harus dibuat dua buahspesimen kubus. Satu data hasil uji kuat tekan adalah hasil rata-rata dari ujitekan dua spesimen ini yang diuji pada umur yang ditentukan, yaitu umur 7hari dan 28 hari.

iii. Jika hasil uji beton kurang memuaskan, maka konsultan pengawas dapatmeminta jumlah benda uji yang lebih besar dari ketentuan di atas. Dengan

Page 24: Imogiri Combine

24

beban biaya ditangung oleh kontrator.2) Laporan Hasil Uji Beton, Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas uji beton dari

boratorium penguji untuk disahkan oleh Konsultan Pengawas. Laporan tersebut harusdilengkapi dengan perhitungan tekanan beton Karakteristik.

3) Evaluasi Kualitas Beton berdasarkan Hasil Uji Betoni. Deviasi Standart – S, Deviasi Standart produksi neton ditetapkan

berdasarkan jumlah 30 buah hasil tes kubus atau silinder. Deviasi yangdihitung dari jumlah contoh kubus yang kurang dari 30 buah harus dikoreksidengan faktor pengali seperti tercantum dalam tabel berikut :

ii. Kuat Tekan Rata-rata ( fcr ), Target fcr yang digunakan sebagai dasar dalammenentukan proporsi campuran beton harus diambil sebagai nilai yangterbesar dari Formula berikut ini :

fcr = fc’ + 1.64 s atau fcr = fc’ + 2.64 S – 40 kg/cm2iii. c) Kuat Tekan sesungguhnya, Tingkat kekuatan suatu beton dikatakan

tercapai dengan memuaskan, jika kedua syarat berikut dipenuhi :1. Nilai rata-rata dari semua pasangan hasil uji yang masing masing

terdiri dari hasil uji kuat tekan tidak kurang (fc’ + 0.82 N)2. Tidak satupun dari hasil uji tekan (rata-rata dari 2 benda uji)

mempunyai nilai di bawah 0.85 fc. Bila salah satu dari kedua syaratdi atas tidak dipenuhi, maka harus diambil langkah untukmeningkatkan rata-rata hasil uji kuat tekan berikutnya atasrekomendasi KP.

iv. Pengujian Tidak Merusak (Non Destructive Test), Jika hasil Evaluasiterhadap mutu beton yang disyaratkan ternyata tidak dapat dipenuhi,maka jika diminta oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor harusmelaksanakan pengujian beban dan lain-lain. Semua biaya pengujian inimenjadi tanggung jawab Kontraktor. Lokasi dan banyaknya pengujian akanditentukan secara khusus dengan melihat kasus perkasus.

d. Pengujian Besi Beton1) Benda Uji Besi Beton

i. Sebelum besi beton dipesan, Kontraktor wajib mengambil benda uji besibeton masing-masing 2 buah dengan ukuran panjang 100 cm sesuai dengandiameter dan mutu yang akan digunakan. Selanjutnya benda uji besi betonharus diambil dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas sebanyak 2 buahuntuk setiap 20 ton untuk masing masing diameter besi beton. Uji besi betonterdiri dari uji tarik dan uji lentur.

ii. Pengujian mutu besi juga akan dilakukan setiap saat bilamana dipandangperlu oleh Konsultan Pengawas. Contoh besi beton yang diambil untukpengujian tanpa disaksikan Konsultan Pengawas tidak diperkenankan danhasil uji dianggap tidak sah. Semua biaya uji tersebut sepenuhnya menjaditanggung jawab Kontraktor.

Page 25: Imogiri Combine

25

iii. Benda uji harus diberi tanda dengan kode yang menunjukkan tanggalpengiriman, lokasi terpasang bagian struktur yang bersangkutan dan lain-laindata yang perlu dicatat.

iv. Besi batangan harus di uji coba kekuatannya dibawah kesaksianpengawas.

v. Pengetesan dilakukan setiap saat bilamana dipandang perlu oleh pengawas.Besi beton yang digunakan harus diuji minimal 5 batang perdiameter tiappendatangan material. Semua biaya percobaan tersebut sepenuhnyamenjadi tanggung jawab Kontraktor.

vi. Jika akibat suatu alasan, seperti hasil uji yang kurang memuaskan,maka Konsultan Pengawas berhak untuk meminta pengambilan contohbenda uji lebih besar dari yang ditentukan di atas, dengan beban biayaditanggung oleh kontraktor.

2) Laporan Hasil Uji Besi Beton, Kontraktor harus membuat dan menyusun hasil ujibesi beton dari laboratorium penguji untuk diserahkan kepada Konsultan Pengawasdan laporan tersebut harus dilengkapi dengan kesimpulan apakah kualitas besi betontersebut memenuhi syarat yang telah ditentukan.

D.5 Syarat-syarat Pelaksanaan

D.5.1 SlumpSelama pelaksanaan harus ada pengujian slump, yang jika tidak ditentukan secara khusus adalah antara

8 – 12 cm untuk beton umumnya, sedang tiang bor slump sebagai berikut, Beton diambil sebelum dituangkanke dalam cetakan beton (begisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan di atas permukaan yangrata. Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian beton tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dan setiaptusukan harus masuk sampai dengan satu lapisan di bawahnya. Setelah bagian atas diratakan, segera cetakandiangkat perlahan-lahan dan diukur penurunannya.

D.5.2 Persetujuan Konsultan PengawasSebelum semua tahap pelaksanaan berikutnya dilaksanakan, Kontraktor harus mendapatkan

persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas. Laporan harus diberikan kepada Konsultan Pengawas palinglambat 3 hari sebelum pekerjaan dilaksanakan. Hal-hal khusus akan didiskusikan secara lebih mendalamantara semua pihak yang berkepentingan. Semua tahapan pelaksanaan tersebut harus dicatat secara baikdan jelas sehingga mudah untuk ditelusuri jika suatu saat data tersebut dibutuhkan untuk pemeriksaan.

D.5.3 Persiapan dan PemeriksaanKontraktor tidak diijinkan untuk melakukan pengecoran beton tanpa ijin tertulis dari Konsultan

Pengawas. Kontraktor harus melaporkan kepada konsultan Pengawas tentang kesiapannya untuk melakukanpengecoran dan laporan tersebut harus disampaikan beberapa hari sebelum waktu pengecoran, sesuaidengan kesepakatan di lapangan, untuk memungkinkan Konsultan Pengawas melakukan Pemeriksaansebelum pengecoran dilaksanakan. Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang memadai seperti tanggaataupun fasilitas lain yang dibutuhkan agar Konsultan Pengawas dapat memeriksa pekerjaan secara amandan mudah. Tanpa fasilitas tersebut, Kontraktor tidak akan diizinkan untuk melakukan pengecoran. Semuakoreksi yang terjadi akibat pemeriksaan tersebut harus segera diperbaiki dalam waktu 1 x 24 jam danselanjutnya kontraktor 1 x 24 jam selanjutnya kontraktor harus mengajukan ijin lagi untuk dapat melaksanakanpengecoran. Tidak dibenarkan adanya penambahan waktu akibat koreksi yang timbul, kecuali ditentukanoleh pemberi tugas / Konsultan Pengawas, Persetujuan untuk melakukan pengecoran tidak berartimembebaskan Kontraktor dari tanggung jawab sepenuhnya atas ketidaksempurnaan ataupun kesalahan yang

Page 26: Imogiri Combine

26

timbul. Sebelum pengecoran dilakukan harus dipastikan bahwa semua peralatan yang akan tertanam di dalambeton sudah terletak pada tempatnya dan semua kotoran sudah dibersihkan dari lokasi pengecoran. Demikianpula untuk siar pelaksanaan harus dilakukan sesuai dengan persyaratan.

D.5.4 Siar PelaksanaanKontraktor harus mengusulkan lokasi siar pelaksanaan dalam gambar kerjanya. Siar pelaksanaan harus

diusahakan seminimum mungkin, agar perlemahan struktur dapat dikurangi. Siar pelaksanaan tidakdijinkan untuk melalui daerah yang diperkirakan sebagai daerah basah, seperti toilet, reservoir dll. Jika tidakditentukan lain, maka lokasi siar pelaksanaan harus terletak pada daerah dimana gaya geser adalah minimal,umumnya terletak pada sepertiga bentang tengah dari panjang efektif struktur. Pada pengecoran beton yangtebal dan volume yang besar, lokasi siar pelaksanaan harus dipertimbangkan sedemikian rupa, sehingga tidakmenyebabkan perbedaan temperatur yang besar pada beton yang tersebut, yang berakibat retaknyabeton, disamping adanya tegangan residu yang tidak diinginkan. Siar pelaksanaan dapat dibuat secarahorizontal dan pengecoran dapat dibagi menjadi berlapis- lapis. Lokasi siar pelaksanaan tersebut harusdisetujui oleh Konsultan Pengawas. Kontraktor harus mempertimbangkan di dalam penawarannya, segala halyang berhubungan dengan siar pelaksanaan seperti erstop, perekat beton, dowel dsb, maupun pembersihpermukaan beton agar dapat dijamin lekatan antara beton lama dan baru. Siar pelaksanaan harus bersih darisemua kotoran dan bekas beton yang tidak melekat dengan baik, dan sebelum pengecoran dilanjutkan, harusdikasarkan sedemikian rupa sehingga agregat besar menjadi terlihat tetapi tetap melekat dengan baik.

D.5.5 Pengangkutan dan Pengecoran BetonBeton harus diangkut dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat tiba dilokasi proyek dalam

keadaan yang masih memenuhi spesifikasi teknis. Jika lokasi pembuatan cukup jauh dari proyek, makaharus digunakan admixtures yang dapat memperlambat proses pengerasan dari beton. Pada saat betondiangkut ke lokasi pengecoran juga harus diperhatikan, agar tidak terjadi pemisahan antara bahan-bahandasar pembuat beton. Pada saat pengecoran tinggi jauh dari beton segar harus kurang dari 1.50 meter. Halini sangat penting agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton sehinggadapat mengakibatkan kwalitas beton menjadi menurun. Untuk itu harus disiapkan alat bantu seperti piuaptremi sehingga syarat ini dapat dipenuhi. Sebelum pengecoran beton harus dijaga agar tetap dalam kondisiplastis dalam waktu yang cukup, sehingga pengecoran beton dapat dilakukan dengan baik. Kontraktor harusmengajukan jumlah alat dan personil yang akan mendukung pengecoran beton, yang dianalisaberdasarkan besarnya volume pengecoran yang akan dilakukan. Sebagai gambaran setiap alat pemadammaupun memadatkan sekitar 5 – 8 m3 beton segar per jam. Beton segar dicampurkan harus ditempatkansedekat mungkin dengan lokasi akhir, sehingga masalah segregasi dan pengerasan beton dapat dihindarkandan selama pemadatan beton masih bersifat plastis.

Pengecoran pada kolom dan shear wall harus mengunakan tremi corong, agar tinggi jatuh betonmaksimal 50cm. Pengecoran lantai dan atap harus dilakukan sekaligus tidak boleh berhenti, jika hujankontraktor wajib memasang terpal agar beton tidak tercampur air. Sebelum dilakukan pengecoran, bagestingharus dibersihkan dari kotoran – kotoran dan dampah akibat pekerjaan. Pengecoran kolom yang adapertemuan dengan dinding harus dipasang angkur untuk dinding setiap jarak 50 cm tulangan Ø 10 mm,panjang angkur 60 cm

D.5.6 Selimut betonDAFTAR PERLINDUNGAN BETONBAGIAN KONSTRUKSI SELIMUT BETON ( cm )1. Plat 2,02. Dinding dan Keping 3,0

Page 27: Imogiri Combine

27

3. Balok 3,04. Kolom 3,05. Pondasi 5,0

D.6 Pemadatan Beton

D.6.1 Alat Pemadat Beton / Concrete VibratorBeton yang akan dicor harus segera dipadatkan dengan alat pemadat (vibrator) dengan tipe yang

disetujui oleh Konsultan Pengawas Pemadatan tersebut bertujuan untuk mengurangi udara pada beton yangakan mengurangi kwalitas pada beton. Pemadatan tersebut berkaitan dengan kelecakan (workability) beton.Pada cuaca panas kelecakan beton menjadi sangat singkat, sehingga slump yang rendah-rendah biasanyamerupakan masalah. Untuk itu harus disediakan vibrator dalam jumlah yang memadai, sesuai denganbesarnya pengecoran yang akan dilakukan. Minimum harus dipersiapkan satu vebriator cadangan yang akandipakai, jika ada vebriator cadangan yang akan dipakai, jika ada vebriator yang rusak pada saat pemadatansedang berlangsung. Alat pemadat harus di tempatkan sedemikian rupa sehingga tidak menyentuh besibeton. Pada saat pengecoran, Kontraktor harus menyediakan vibrator minimal 3 buah

D.6.2 Lokasi Pemadatan yang SulitPada lokasi yang diperkirakan sulit untuk dipadatkan seperti pada pertemuan balok kolom, dinding beton

yang tipis dan pada lokasi pembersihan yang rapat dan rumit, maka kontraktor harus mempersiapkan metodekhusus untuk pemadatan beton yang disampaikan kepada Konsultan Pengawas paling lambat 3 harisebelum pengecoran dilaksanakan, agar tidak terjadi keropos pada beton, sehingga secara kualitas tidakakan disetujui.

D.6.3 Pemadatan KembaliJika permukaan beton mengalami keretakan dalam kondisi masih plastis, maka beton tersebut harus

dipadatkan kembali sesuai dengan rekomondasi Konsultan Pengawas agar retak tersebut dapatdihilangkan.

D.6.4 Metode Pemadatan LainJika dipandang perlu Kontraktor dapat mengusulkan cara pemadatan lain yang dipandang dapat

menyebabkan perbedaan temperatur yang besar antara permukaan dan inti beton. Hal ini dapatmenyebabkan keretakan struktur dan terjadinya tegangan menetap pada beton, tanpa adanya beban yangbekerja.

D.7 Temperatur Beton SegarDalam waktu 2 menit setelah contoh diambil, sebuah termometer yang mempunyai skala 5 s/d 100o

C, harus dimasukkan ke dalam contoh tersebut sedalam 100 mm. Jika temperatur sudah stabil selama 1menit, maka temperatur tersebut harus dicatat dengan ketelitian 1o C.

D.8 Perawatan Beton

D.8.1 Tujuan PerawatanPerawatan beton bertujuan antara lain untuk menjaga agar tidak terjadi kehilangan zat cair pada saat

pengikatan awal terjadi dan mencegah penguapan air dari beton pada umur beton awal dan juga mencegahpenguapan air dari beton pada umur beton awal dan juga mencegah perbedaan temperatur dalambeton yang dapat menyebabkan terjadinya keretakan dan penurunan kualitas beton. Perawatan beton

Page 28: Imogiri Combine

28

harus dilakukan begitu pekerjaan pemadatan beton selesai dilakukan. Untuk itu harus dilakukan perawatanbeton sedemikian sehingga tidak terjadi penguapan yang cepat terutama pada permukaan beton yangbaru dipadatkan.

D.8.2 Lama PerawatanPermukaan beton harus dirawat secara baik dan terus menerus dibasahi dengan air bersih selama

minimal 7 hari segera setelah pengecoran selesai. Untuk elemen vertikal seperti kolom dan dinding beton,maka beton tersebut harus diselimuti dengan karung yang dibasahi terus menerus selama 7 hari.

D.8.3 Perlindungan Beton TebalUntuk pengecoran beton dengan ketebalan lebih dari 600 mm, maka permukaan beton harus dilindungi

dengan material (antara lain stereo foam) yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, agar dapat memantulkanradiasi akibat panas. Material tersebut harus dibuat kedap, agar kelembaban permukaan beton dapatdipertahankan.

D.8.4 Acuan MetalSetiap acuan yang terbuat dari metal, beton ataupun material lain yang sejenis, harus didinginkan

dengan air sebelum pengecoran dilakukan. Acuan tersebut dihindari dari terik matahari langsung, karenasifatnya yang mudah menyerap dan mengantarkan panas. Perlakuan yang kurang baik akanmenyebabkan retak-retak yang parah pada permukaan beton.

D.8.5 Curing CompoundCara lain yang banyak digunakan saat ini adalah dengan menggunakan curing compound. Jenis dan

type curing compound yang digunakan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Harus diperhatikan agartidak terjadi penurunan temperatur yang cepat pada permukaan beton sehingga dapat menyebabkankeretakan pada permukaan beton.

D.9 Acuan / Begisting

D.9.1 Umuma. Kontraktor harus membuat acuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara struktur baik

kekuatan, stabilitas maupun kekakuannya serta layak untuk digunakan. Acuan merupakansuatu bagian pekerjaan struktur yang berguna untuk membentuk struktur beton agarsesuai gambar kerja rencana.

b. Jenis acuan harus sesuai dengan yang disyaratkan di dalam spesifikasi ini. Kontraktor dapatmengusulkan alternatif acuan dengan catatan bahwa harus disetujui oleh Konsultan

c. Pengawas. Di dalam penawarannya Kontraktor wajib menawarkan sesuai dengan yangditentukan di dalam spesifikasi.

d. Semua bagian acuan yang sudah selesai digunakan harus dibongkar dan dikeluarkan dari lokasipekerjaan. Tidak dibenarkan adanya bagian acuan yang tertanam di dalam struktur beton.

e. Pada struktur beton kedap air, cara pemasangan acuan dan bukaan pada acuan dan bukanpada acuan harus dibuat sedemikian rupa, sehingga bukaan tersebut harus dapat ditutupdengan sempurna, sehingga bukaan tersebut harus dapat ditutup dengan sempurna,sehingga bebas dari kebocoran. Semua pengikat acuan (ties) harus dilengkapi dengan materialtertentu seperti water haffles, sehingga pada saat dicor akan menyatu dengan struktur beton.

Page 29: Imogiri Combine

29

D.10 Syarat-syarat Pelaksanaan

D.10.1 Struktur AcuanAcuan berikut elemen pendukungnya harus dianalisa sedemikian rupa, sehingga mampu memikul beban

kesemua arah yang mungkin terjadi (kuat), tanpa mengalami deformasi yang berlebihan (kaku) dan harusmemenuhi syarat stabilitas. Deformasi dibatasi tidak lebih dari 1/360 bentang. Peninjauan terhadapkemungkinan beban diluar beban beton juga harus dipertimbangkan, seperti kemungkinan beban konstruksi,angin, hujan dan lain-lain. Semua analisa dan perhitungan acuan berikut elemen pendukungnya harusdiserahkan kepada konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuannya, sebelum pekerjaan dilakukan.

D.10.2 Dimensi AcuanSemua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar srtuktur adalah ukuran bersih penampang beton,

tidak termasuk plester / finishing. Tambahan elemen tertentu seperti bentuk / profil khusus yang tercantumdi dalam gambar arsitektur juga harus dipertimbangkan baik sebagai beban maupun dalam analisa biaya.

D.10.3 Gambar KerjaKontraktor harus membuat gambar kerja khusus acuan berdasarkan analisa yang dilakukannya. Gambarkerja tersebut harus lengkap disertai ukuran dan detail-detail sambungan yang benar dan selanjutnyadiserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk persetujuannya. Tanpa persetujuan tersebut Kontraktortidak diperkenankan untuk memulai pembuatan acuan di lapangan.

D.10.4 Tanggung JawabWalaupun sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas, tanggung jawab sepenuhnya atas kekuatan,

kekakuan dan stabilitas acuan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor. Jika terjadi hal-hal yang tidaksesuai dengan perkiraan ataupun kekeliruan yang mengakibatkan timbulnya biaya tambahan, maka semuabiaya tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor. Acuan harus dibuat sesuai dengan yang dibuat di dalamgambar kerja. Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan gambar kerja harus segera dibongkar.

D.10.5 Stabilitas AcuanSemua acuan harus diberi penguat datar dan silang sehingga kemungkinan bergeraknya acuan selama

pelaksanaan pekerjaan dapat dihindari. Konsultan Pengawas berhak untuk meminta Kontraktor untukmemperbaiki acuan yang dianggap tidak / kurang sempurna dengan beban biaya Kontraktor.

D.10.6 Inspeksi Konsultan PengawasSemua acuan dengan penunjang-penunjang harus diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan

dilakukannya inspeksi dengan mudah oleh Konsultan Pengawas.

D.10.7 Detail AcuanPenyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak menimbulkan

kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.

D.10.8 AkurasiAcuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran kerataan / kelurusan, elevasi dan

posisinya sesuai dengan gambar-gambar konstruksi. Toleransi ukuran dan posisi harus sesuai dengan yangtercantum dalam spesifikasi ini.

D.10.9 Sistem Pengaliran AirAcuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran. Harus dipersiapkan sistem

Page 30: Imogiri Combine

30

pengaliran air sedemikian, sehingga pada saat dibasahkan, air dapat mengalir ke tempat yang diinginkan danacuan tidak tergenang oleh air. Acuan harus dipasang sedemikian rupa sehingga akan terjadi kebocoranatau hilangnya air semen selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak tergoyang.

D.10.10 Ikatan Acuan di Dalam BetonSebelumnya dengan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas baut-baut dan tie Rod yang

diperlukan untuk ikatan-ikatan dalam beton harus diatur sedemikian, sehingga bila acuan dibongkar kembali,tidak akan merusak beton yang sudah dibuat.

D.10.11 Acuan Beton ExposedJika ada harus dilapisi dengan menggunakan release agent pada permukaan acuan yang menempel

pada permukaan beton. Berhubung release agent berpengaruh pula pada warna permukaan beton,maka pemilihan jenis dan penggunaannya harus dilakukan dengan seksama. Cara pengecoran betonharus diperhitungkan sedemikian rupa sehingga siar-siar pelaksanaan tidak merusak penampilan betonexposed tersebut. Merk dan jenis release agent yang telah disetujui bersama, tidak boleh diganti dengan merkjenis lain. Untuk itu Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulu nama pedangang dari release agenttersebut, data bahan-bahan bersangkutan, nama produsennya, jenis bahan-bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya, resiko-resiko dan keterangan lain yang dianggap perlu untuk memperoleh persetujuantertulis dari Konsultan Pengawas.

D.10.12 Bukaan Untuk PembersihanPada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari acuan kolom atau dinding harus ada bagian

yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.

D.10.13 Persetujuan Konsultan Pengawas.Setelah pekerjaan di atas selesai, Kontraktor harus meminta persetujuan dari Konsultan Pengawas dan

minimum 3 (tiga) hari sebelum pengecoran. Kontraktor harus mengajukan permohonan tertulis untuk izinpengecoran kepada Konsultan Pengawas.

D.10.14 Anti Lendut (Chambers)Kecuali ditentukan lain dalam gambar, maka semua acuan untuk balok dan plat, harus dipersiapkan

dengan memakai anti lendut dengan besar sbbLokasi % Terhadap Bentang

Ditengah bentang balok 0.3Diujung balok kantilever 0.5

D.10.15 Pembongkaran AcuanPembongkaran harus dilakukan dengan hati-hati, dimana bagian konstruksi yang dibongkar acuannya

harus dapat memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanaannya. Pembongkaran acuan dapat dilakukansetelah mencapai waktu sbb

Elemen Struktur Waktu MinimumSisi-sisi balok kolom dan dinding 3 hariBalok dan plat beton (tiang penyanggah tidakdilepas)

21 hari

Tiang-tiang penyanggah plat 21 hariTiang-tiang penyanggah balok-balok 21 hari

Waktu pembongkaran tersebut hanya merupakan kondisi normal dan harus dipertimbangkan secarakhusus jika pada lantai-lantai tersebut bekerja beban dan mengusulkan metode dan perhitungan yang akan

Page 31: Imogiri Combine

31

digunakan, dan usulan tersebut harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas. Tidak adabiaya tambah untuk biaya tersebut. Semua akibat yang timbul akibat usulan tersebut menjadi tanggung jawabKontraktor.

Setiap rencana pekerjaan pembongkaran acuan harus diajukan terlebih dahulu secara tertulis untukdisetujui Konsultan Pengawas. Pekerjaan pembongkaran acuan kolom paling cepat dilakukan setelah umurbeton 3 (tiga) hari dan harus dilaporkan dan disetujui sebelumnya oleh Konsultan Pengawas.

D.11 Beton Non Struktural

D.11.1 Lingkup Pekerjaana. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan

pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna.b. Pekerjaan ini meliputi beton sloof, beton kolom praktis, lantai beton untuk bangunan yang

dimaksudkan termasuk pekerjaan besi beton dan pekerjaan bekisting/acuan, dan semua pekerjaanbeton yang bukan struktur, seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

c. Ketentuan ketentuan dalam pekerjaan beton dalam pasal ini mengikat untuk pekerjaan betonnonstruktur

D.11.2 Syarat syarat pelaksanaana. Digunakan mutu U24, dan, U39. Besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari cacat

seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan SNI-2 (PBI 1971)Biladipandang perlu Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu besi beton ke laboratoriumpemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

b. Tulangan yang dipakai untuk pekerjaan kolom praktis, balok latei, dan ring balk menggunakantulangan D10mm ulir dengan sengkang Ø8 – 150

c. Apabila tidak ditunjukkan dalam gambar, Kolom praktis dan ring balk harus dipasang tiap pasangandinding seluas maksimal 9m2 , atau setiap jarak 3m.

d. Angkur – angkur dinding dipasang setiap jarak 50 cm tulangan Ø 10mm dengan panjang angkur 60cm

e. Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton non struktur adalah 17.5 MPA dan harus Memenuhipersyaratan yang ditentukan dalam PBI-1971.

f. Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan kait-kait danpembuatan sengkang (ring), persyaratannya harus sesuai SNI DT-91-0008- 2007.

g. Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan gambar konstruksi.h. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tersebut tidak berubah

tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasangselimut beton sesuai dengan ketentuan dalam SNI DT-91-0008-2007.

i. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan menyiramcetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaanpenulangan dan penempatan penahan jarak.

j. Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat penggetaruntuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton sepertikeropos dan sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah konstruksi.

k. Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh seng, diameterkawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton/rangka harusmemenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam SNI DT-91-0008-2007.

l. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat. Persiapanperlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan.

Page 32: Imogiri Combine

32

D.11.3 Pekerjaan StekPekerjaan stek kolom, stek tangga dan stek kolom praktis

a. Besi stek kolom harus memenuhi syarat-syarat spesifikasi/peraturan yang berlaku.b. Besi beton harus terpasang sesuai dengan Gambar Kerja dan turut dicor sampai batas permukaan

atas sloofc. Besi lurus setelah selesai pekerjaan cor.d. Stek tulangan diatas 12mm, tidak dibenarkan ditekuk.

D.11.4 Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan :a. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah pengecoran.b. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaan lain.c. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi

mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.d. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi dengan air terus menerus

selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai ketentuan dalam SNI DT-91-0008-2007).

Page 33: Imogiri Combine

33

E. PEKERJAAN PARKIR

E.1 Pekerjaan tata lansekap

E.1.1 Penanaman Rumput Gajah Minia. Tanah digemburkan dengan cangkul dan dibalikan dengan kedalaman 20cm setelah itu ratakan.b. Rumput dicacah menjadi potongan lebih kecil sekitar 3cm-5cm. Benamkan rumput ketanah yang

sudah digemburkan sampai seluruh akarnya tertimbun. Pola penanamanya dibuat secara zig-zaguntuk memaksimalkan pertumbuhan agar lebih rapat dan rapi.

c. Perkuat posisi rumput dengantanah ddengan memukul pelan permukaan rumput agar akarnya kokohdidalam tanah.

d. Ratakan permukaan rumput dengan tanah menggunakan balok kayu atau batu bata. Biarkan selamaseminggu untuk melihat pertumbuhan akarnya.

e. Taburkan Pupuk urea dan NPK secara merata setelah dua minggu kemudian.f. Kemudian siram dengan air dengan menggunakan gembur atau ceret dengan lubang kecil dan

banyak. Jangan mengunakan gayung atau sejenisnya untuk menghindari penumpukan genangan airyang bia membuat busuk akar rumput

E.1.2 Penanaman Bungan Irisa. Pastikan menanam bunga iris dalam area yang terkena sinar matahari secara langsung. Jika

ditempatkan dalam area yang teduh, tanaman ini tidak akan berbunga. Hanya daunnya saja yangtumbuh lebat.

b. Tanaman ini tidak perlu ditancapkan terlalu dalam ke tanah, karena sistem perakarannya tidaktumbuh ke dalam tanah, melainkan di bawah permukaan tanah saja.

c. Pemupukan juga tidak perlu terlalu banyak. Cukup sekali dalam setahun diberi pupuk kandang, padaakhir musim hujan. Penyiraman pun tidak perlu setiap hari. Cukup dijaga agar tanah tetap lembab.

d. Untuk mengendalikan bentuk tanaman dan peremajaan, lakukan pemangkasan setiap 2 bulan.Potong sekitaar 5 cm di atas akar simpang. Hal ini akan merangsang pertumbuhan tunas yang lebihbesar, sehingga akan berbunga lebih banyak pada musim berikutnya.

e. Perbanyakan bunga iris dapat dilakukan dengan menggunakan akar simpang yang menjalar. Namunjika dilakukan dengan menggunakan biji, kemungkinan kegagalan lebih besar. Lebih baik dilakukanpada akhir musim kemarau. Ambil batang dan potong, lalu tanam di tempat lain. Benih ini akan segeratumbuh di musim hujan dan dalam jangka waktu setahun, telah siap untuk berbunga

E.1.3 Penananman Heleconiaa. Benih siap tanam di kebun bila telah memiliki tiga lembar daun yang membuka penuh, dengan

ketinggian rata-rata mencapai 25 cm;b. Tanam satu benih tanaman dalam satu lubang dengan jarak tanam heliconia ukuran kecil 50 cm x 50

cm, dan jarak antartanaman 100 cm. Adapun jarak tanam untuk heliconia ukuran besar adalah 200cm x 100 cm, dengan jarak antartanaman 300 cm;

c. Bila menggunakan benih dari polibag, lepaskan benih dengan hati-hati;d. Lakukan penyiraman tanah hingga cukup basah (lembab).

E.1.4 Penanaman Tanaman Pucuk Meraha. Memilih biang tanaman pucuk merah yang berkualitas bagusb. Merendam pucuk merah potongan yang akan dijadikan bibit dengan disinfektan, dan perangsang

akarc. Menanam bibit pucuk merah di media tanam dari tanah merah murni di yang dimasukkan polybag

Page 34: Imogiri Combine

34

ukruan 10, memasukkan ke ruang sungkup selama 40 harid. Memindahkan yang hidup ke kantong 18 dengan media campuran tanah merah dan sekam mentahe. Siapkan tanaman pucuk merah yang akan di gunakan untuk penyetekan.f. Memotong pucuk pucuk dari tanaman menggunakan pisau cutter .Potong tanaman pucuk merah

sekitar 15-20 cm yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalau tua.g. Pangkas daun bahan yang mau di stek dan sisahkan beberapa helai daunn. Tujuan penyisaan daun

ini adalah untuk memudahkan dalam mengontrol tanaman masih hidup atau sudah mati.h. Tanam bahan stek pada posisi miring atau tegak,dan beri zat pengatur perangsang tumbuh untuk

merangsang pertumbuhan akar. Letakkan tanaman yang sudah di stek ke tempat yang teduh,sehingga mengurangi penguapan dan stres pada tanaman.

E.2 Pekerjaan Paving Block

E.2.1 Pemasangan Pavinga. Pertama dilakukan pemeriksaan kepadatan tanah dasar, baik galian / timbunan, sebagai dasar

perletakan lapisan pondasib. Kemudian dilakukan pekerjaan lapis pondasi diatas tanah dasar ( lapisan base dan sub base ).c. Setelah itu pasang beton penyokong yang diikuti beton pembatas dan tambahkan adukan beton

pada bagian belakang / punggung beton pembatas tsbd. Pasang pasir alas dg ketebalan 5 - 6 cm, ratakan dengan jidar kayu (Pasir alas adalah pasir dg

ketebalan tertentu sebagai alas perletakan paving block).e. Pasang benang pembantu searah & tegak lurus / 45° terhadap jalan / area kerja.f. Pemasangan paving block dilakukan setelah penentuan arah dan bentuk pola dengan

menggunakan benang pembantu, pemasangan paving blok dimulai dari satu arah.g. Lakukan pemadatan dengan plat getar / stamper plate / vibro, supaya terjadi penguncian akibat

pengisian celah dari pasir alas yang terdesak ke atas & pasir pengisi yang dipasang bersamaandengan vibro.

h. Pasang pasir pengisi, ratakan dg sikat ijuk dan penggetar / vibro secara bersamaan.i. Pemasangan paving dilakukan secara diagonal dari pinggir, setelah 3–4 baris dapat dilakukan

simultan di beberapa bagian.

E.2.2 Pemasangan Kansten Dan Beton PenyokongBeton pembatas atau biasa disebut beton kanstin adalah salah satu bagian perkerasan block beton

terkunci yang fungsinya menjepit dan menahan lapisan paving block agar tidak tergeser pada waktu menerimabeban, sehingga blok tetap saling mengunci. Beton pembatas harus terpasang sebelum penebaran pasir alas.Bentuk beton pembatas bermacam-macam dan proses pembuatannya beraneka-ragam ada yang dari betonpracetak, beton cor ditempat, baik secara manual atau dengan alat slipform. Untuk perkerasan paving blokmutu beton pembatas yang berhubungan dengan jalur lalu lintas kendaraan minimum fc’ 25,0 MPa. Bilamanadigunakan beton pembatas dari beton pracetak, beton pembatas harus dipasang di atas beton penyokong agarterjadi ikatan yang baik antara beton pembatas dan pondasisehingga tidak mudah tergeser. Untuk itu dilakukanhal sebagai berikut :

a. tebarkan selapis beton penyokong setebal minimum 7 cm;b. pasang beton pembatas di atas beton penyokong tersebut sewaktu masih dalam keadaan

basah, sehingga ketinggian dan kelurusaan beton pembatas sesuai dengan benang pembantu;c. tambahkan adukan beton pada bagian belakang beton pembatas;d. setelah beton penyokong dalam keadaan setengah kering, barulah ditimbun dengan tanah,

mutu beton penyokong minimum fc’ 17,5 MPA;e. beton pembatas sering dikombinasikan dengan tali air dan mulut air sebagai saluran untuk

Page 35: Imogiri Combine

35

membuang air hujan; apabila pertemuan antara beton pembatas dan lapisan blok tidak diberitali air biasanya beton pembatas mudah terkena gesekan roda kendaraan.Penebaran PasirAlas Pasir alas adalah pasir dengan ketebalan tertentu sebagai alas perletakan paving blok.Pasir alas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Butiran pasir alas adalah pasir kasar dengan besar butir maksimum 9,5 mm sepertipasir beton, tajam, keras dan bersih dari lumpur, garam atau kotoran lain;

Pada saat penebaran harus dalam keadaan kering atau kadar air kurang dari 10% danbersifat gembur;

Tebal pasir berkisar antara 5 sampai 6 cm dan setelah dipadatkan tidak boleh lebih 5cm; untuk mendapatkan ketebalan yang seragam, agar menggunakan alat perata yaitujidar kayu dengan mengikuti rel pembantu dari blok beton yang disusun sejajarmemanjang ; selain itu juga dapat digunakan benang pembantu sebagai referensi.

Pasir alas ini tidak boleh digunakan untuk mengisi lubang-lubang pada pondasi untukmemperbaiki tinggi pondasi;

Lapis atas pondasi di bawah pasir alas harus diratakan dan diperbaiki sebelumpenebaran pasir alas dimulai Untuk jalan dengan lebar kurang dari 3 m, beton pembatasyang dipasang dapat berfungsi sebagai rel pembantu;

Untuk jalan dengan lebar lebih dari 3 m, perataan pasir alas dilaksanakan secara tahap; Sebaiknya pasir alas diletakkan secara gundukan kecil di daerah lokasi pemasangan

agar sewaktu menarik jidar tidak terlalu berat dan dapat memudahkan pelaksanaan; Pasir alas yang sudah dirataakan dijaga agar tidak terganggu seperti terinjak atau

dipakai menumpuk bahan; Setiap tahap, luas maksimim adalah 30 m2 dengan demikian pada sore hari dapat

tertutup seluruhnya oleh paving blok; Untuk pekerjaan yang akan dilanjutkan maka pasir alas disisakan 1 m dari baris terakhir

paving blok; Pasir alas yang belum sempat ditutup oleh paving blok, keesokan harinya agar

digemburkan dan diratakan kembali; volume pasir yang diperlukan sebagai pasir alas setebal 50 mm adalah ± 5 m3 setiap

100 m2 paving blok.

E.2.3 Filler / pengisi natPengisian nat tidak penuh memungkinkan paving akan mudah bergerak dan air lebih mudah masuk ke

dalam sela-sela paving sehingga mengakibatkan abu batu jenuh air. Jika abu batu jenuh air akan membuatpermukaan paving bergelombang dan mudah bergerak / bergeser.

E.2.4 Sand bedding / abu batu / pasir di bawah pavingKetebalan abu batu padat untuk alas paving di atas beton tidak boleh lebih dari 3–5 cm. Abu batu padat

adalah setelah paving di atas abu batu dipadatkan, bukan karena abu batu dipadatkan terlebih dahulu sebelumpaving dipasang. Saat paving dipasang abu batu digelar dengan ketebalan 4-6 cm, dan akan menjadi 3–5 cmsetelah paving dipadatkan. Tujuannya agar tidak ada penurunan lagi setelah perkerasan paving blockmenerima beban atau dilintasi kendaraan.

Page 36: Imogiri Combine

36

Page 37: Imogiri Combine

1

METODE PELAKSANAANPEMBANGUNAN PAGAR CEPURI DAN GERBANG PADURAKSA

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

A.1 PendahuluanProyek Pembangunan Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya (Konstruksi Pembangunan

Makam Imogiri Tahap I) ini merupakan Pekerjaan yang dibiayai dari sumber pendanaan : APBD DIY 2015.Jangka Waktu penyelesaian pekerjaan tersebut direncanakan berlangsung selama 90 (sembilan puluh ) harikalender atau setara 3 (tiga) bulan.

A.2 Tahap Pelaksanaan UmumKontraktor Pelaksana akan menyiapkan dan menyampaikan hal-hal berikut : gambar-gambar, dokumen-

dokumen dan informasi yang diperlukan jika hal tersebut tercantum dalam Dokumen Kontrak kepadaKonsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuannya :

a. Gambar konstruksi dan gambar kerjab. Metode pelaksanaan konstruksic. Data-data produk material

Bilamana dokumen-dokumen tersebut diatas disyahkan oleh Konsultan Pengawas, maka akanmerupakan bagian daripada Spesifikasi Teknis dari Kontrak. Seluruh jenis pekerjaan dilaksanakan sesuaidengan elevasi, dimensi dan detail yang ditampakkan pada Gambar Konstruksi yang sudah disyahkan.Apabila diperlukan oleh Konsultan Pengawas untuk melaksanakan suatu item pekerjaan tertentu, maka kamijuga akan menyampaikan uraian-uraian material yang diperlukan, peralatan yang dibutuhkan, denahkonstruksi, standard dan tata laksana kerja yang berhubungan dengan gambar-gambar konstruksi tersebutuntuk disyahkan oleh Konsultan Pengawas.

A.3 Manajemen Pelaksanaan

A.3.1 Manajemen LokasiManajemen Lokasi merupakan sistem pengaturan tata kerja di lapangan yang meliputi pengaturan tata

letak direksi keet, gudang material, barak kerja, dan penempatan alat berat (Apabila diperlukan). Dalam hal iniPihak Kontraktor menggunakan lahan proyek / menyewa lahan milik penduduk setempat.

Direksi keet dibangun untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan. Pada direksi keet ditempatkan perabotdan perlengkapan kantor, gambar kerja, dokumen spesifikasi teknis, jadwal pelaksanaan dan perlengkapanP3K. Barak / Gudang digunakan untuk menyimpan peralatan dan material agar terjaga keamanan danterlindung dari kondisi cuaca yang dapat merusak/mengurangi kualitas material.

A.3.2 Manajemen MaterialSistem Manajemen Material merupakan kumpulan manajemen yang berfungsi mendukung kelengkapan

perputaran aliran material dari pembelian material sampai dengan pengontrolan volume dan aliran waktupenggunaan material dalam proyek. Untuk menghindari keterlambatan atau kehabisan stok material yang dipesan maka perusahaan memiliki beberapa supplier untuk satu jenis material

Page 38: Imogiri Combine

2

A.3.3 Manajemen AlatSistem manajemen alat merupakan kumpulan manajemen yang mendukung pelaksanaan proyek yang

mencakup penggunaan alat yang seefisien mungkin termasuk akses pergantian alat yang satu dengan yanglain. Alat yang digunakan sesuai Daftar Alat Yang Digunakan dan atau menyesuaikan kondisi lapangan.

A.3.4 Manajemen SDMSistem manajemen tenaga merupakan kumpulan manajemen yang mendukung pelaksanaan proyek

yang mencakup penggunaan tenaga yang seefisien mungkin sehingga proyek dapat berjalan sesuai target.Sistem manajemen Tenaga Inti / Tenaga Ahli ini dilakukan dengan mengirimkan tenaga ahli ke lokasi proyeksatu minggu sebelum proyek dimulai untuk mengadakan persiapan proyek. Tenaga ahli yang ditempatkan dilapangan sesuai Daftar Personil yang ditugaskan serta Struktur Organisasi, Tugas dan Tanggung Jawab danatau menyesuaikan kondisi lapangan.

Personil-personil Tenaga Ahli sebagai berikut :a. 1 (satu) orang Project Manajerb. 1 (satu) orang Site Manajerc. 1 (satu) orang Site Engineerd. 2 (satu) orang pelaksana lapangane. 1 (satu) orang logistikf. 1 (satu) orang administrasi

A.3.5 Tugas Dan Tanggung Jawaba. Direktur :

Bertanggung Jawab kepada Pengguna Jasa / Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Melakukan koordinasi kerja dengan Pengguna Jasa/ PPK, agar pekerjaan berjalan lancar dan

sesuai dengan spesifikasi (tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya) Menentukan kebijakan pelaksanaan pekerjaan

b. Site Manager : Bertanggung Jawab kepada Direktur Memimpin, mengawasi dan membawahi tenaga teknis pelaksanaan pekerjaan secara langsung

dan melaporkannya kepada Direktur. Membuat laporan opname atas pekerjaan yang terpasang. Melaksanakan pekerjaan sesuai metode, jadwal dan spesifikasi.

Page 39: Imogiri Combine

3

Merencanakan dan menyediakan tenaga kerja dan peralatan.c. Petugas K3:

Bertanggung Jawab kepada Team Leader Mengawasi dan membawahi tenaga teknis pelaksanaan dan pekerja mengenai aspek

keamanan dan keselamatan pekerjaan.d. Pelaksana :

Bertanggung Jawab kepada Site Manager Mengawasi dan melaksanakan pelaksanaan pekerjaan sesuai bidangnya secara langsung dan

melaporkannya kepada Koordinator Pelaksana. Membuat laporan opname atas pekerjaan yang terpasang sesuai bidangnya. Melaksanakan pekerjaan sesuai metode, jadwal dan spesifikasi. Menyediakan tenaga kerja dan peralatan.

e. Logistik : Bertanggung Jawab kepada Site Manager Mendatangkan, mengatur dan mengawasi jadwal pengiriman material dan peralatan serta

kebutuhan lainnya, agar pekerjaan berjalan sesuai metode, jadwal dan Net Work Planing sertapenempatan tidak mengganggu jalannya pekerjaan.

Mengelola dan mengawasi material dan peralatan. Bertanggung jawab terhadap mutu material Melaksanakan semua test laboratorium yang diperlukan dalam pekerjaan

f. Administrasi : Bertanggung Jawab kepada Site Manager. Melaksanakan tata usaha proyek mencatat hasil kemajuan proyek berupa laporan harian,

laporan mingguan, laporan bulanan, gambar yang diperlukan, serta administrasi lapanganlainnya yang diperlukan berdasarkan laporan Pelaksana

Melaksanakan tata usaha kepegawaian, kerumahtanggaan dan kesekretariatan proyek Melakukan penagihan beserta kelengkapan administrasi pekerjaan sesuai ketentuan Mengatur administrasi keuangan lapangan. Penyelesaian keuangan proyek, untuk keperluan : upah tenaga kerja, pengadaan material, dan

lainnya.

A.4 Survey Dan Pengukuran

A.4.1 Titik Kontrol Survey1. Penggunaan titik control survey untuk elevasi dan sudut dilapangan untuk memulai pekerjaan

nantinya akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Pembuatan BM dan referensi nantinyaakan dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana akan setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas 2.Setiap titik control survey yang rusak akibat dari Kontraktor Pelaksana akan atau Subpenyediaharus diganti oleh Kontraktor Pelaksana akan dengan biaya sendiri. Titik kontrol yangdiperbaiki akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas atas biaya Kontraktor Pelaksana akan.

2. Kontraktor akan boleh membuat titik kontrol sementara, akan tetapi masing-masing titikditempatkan dilokasi yang mantap dan aman dari gangguan pelaksanaan pekerjaan Kontraktorakan atau Subpenyedia. Setiap titik bantu harus secara akurat berhubungan dengan titik controlsurvey yang permanen.

3. Masing-masing titik control survey termasuk yang sementara harus secara rutin diperiksa olehKontraktor Pelaksana akan selama pelaksanaan konstruksi guna meyakinkan bahwa titik-titiktersebut tidak rusak atau bergeser.

Page 40: Imogiri Combine

4

A.4.2 Survey Lapangan

1. Kontraktor Pelaksana akan secara bersamaan atau segera setelah memulai setting outmelakukan pengukuran dan menyiapkan profil potongan melintang dan memanjang darikondisi lapangan yang ada (0%) sesuai dengan instruksi dari Konsultan Pengawas untukpersiapan Gambar-gambar Konstruksi ataupun untuk setting out struktur.

2. Hasil pengukuran akan diajukan ke Konsultan Pengawas untuk kaji ulang dan persetujuan..

A.4.3 Pematokan (Staking Out) Pekerjaan Konstruksi

1. Kontraktor Pelaksana akan bertanggung jawab untuk menentukan patok untuk pengukurandan harus menyiapkan tenaga surveyoryang berpengalaman dan cakap dalam pekerjaantersebut yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

2. Kontraktor Pelaksana akan dalam penawarannya harus memasukkan semua bahan-bahan,buruh dan alat survey termasuk juga patok-patok, template dan lain-lain yang dibutuhkanpenyedia dalam melaksanakan setting out setiap pekerjaan yang dilaksanakan. KontraktorPelaksana akan menggunakan alat survey yang mempunyai keakuratan yang baik gunamenetapkan titik survey yang benar dan untuk kontrol atas hasil pengukuran nantinya.

3. Apabila pada saat pengukuran selama masa konstruksi terdapat kesalahan atas posisibangunan, elevasi, dimensi dll, maka Kontraktor Pelaksana akan atas instruksi KonsultanPengawas harus memperbaiki kesalahan tersebut atas biaya penyedia sendiri sampaiKonsultan Pengawas menerima hasil pengukuran dimaksud

A.4.4 Data Survey Dan Perhitungan

Kontraktor Pelaksana akan menyerahkan seluruh data survey, informasi, perhitungan, hasil-hasil dancatatan-catatan lain kepada Konsultan Pengawas segera setelah dokumen dimaksud siap diserahkan.

A.4.5 Survey Untuk Pengukuran Volume Pekerjaan

Apabila Pembayaran Bulanan berdasarkan persentase pekerjaan aktual terhadap total kuantitaspekerjaan, maka penyedia harus mengukur volume/kuantitas pekerjaan dimaksud yang dilaksanakanpada bulan bersangkutan dengan teknik pengukuran alat survey kecuali jika pengukuran volume pekerjaanbisa langsung dilakukan berdasarkan gambar-gambar yang sudah disetujui. Pengukuran volume pekerjaandengan alat survey hanya bisa dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas. KontraktorPelaksana akan memberitahukan Konsultan Pengawas dalam waktu 24 jam sebelum pelaksanaanpengukuran tersebut.

A.5 Mobilisasi Dan Biaya Tidak Langsung Personil (Indirect Cost)

A.5.1 UmumMobilisasi dimaksudkan disini adalah transportasi dari tempat asal ke lokasi pekerjaan untuk peralatan

penyedia, personil inti dan staff lainnya berdasarkan jadwal. Apabila mobilisasi alat dan personil yangada dalam daftar yang dibuat penyedia sudah lengkap dan dapat beroperasi, maka penyedia harusmengajukan dokumentasi yang diperlukan ke Konsultan Pengawas untuk persetujuan dan sertifikasipembayaran.

A.5.2 Jadwal dan pemberitahuan transportasi alatBersamaan dengan pengajuan skedul pelaksanaan dan rencana kerja penyedia harus menyerahkan

ke Konsultan Pengawas rencana mobilisasi alat ke lokasi pekerjaan. Kontraktor Pelaksana akan terus

Page 41: Imogiri Combine

5

memberitahukan Konsultan Pengawas untuk kedatangan alat, dan bahan-bahan penyedia dilapangan.

1. Biaya tidak langsung personil, Kontraktor Pelaksana akan memasukkan semua biaya tidaklangsung personil Kontraktor Pelaksana akan, seperti : mobilisasi, gaji, biaya cuti, Jamsostek,THR dan bonus personil.

2. Kontraktor Pelaksana akan menyiapkan jumlah personil minimum seperti berikut :a. 1 (satu) orang Site Manajerb. 1 (satu) orang Site Engineerc. 2 (satu) orang pelaksana lapangand. 1 (satu) orang surveyore. 1 (satu) orang logistikf. 1 (satu) orang administrasi

3. Jamsostek pekerja sesuai peraturan pemerintah untuk seluruh staf inti dan pekerja/buruhdilapangan.

a. Biaya pengamanan eksternal (Social cost) minimum perbulan 0.09 % dari total nilaipengajuan kontrak.

b. Kontraktor Pelaksana akan terus memberitahukan Konsultan Pengawas untukkedatangan personil.

A.5.3 Rapat Pra Konstruksi (Pre Construction Meeting)Dalam waktu 3 atau 7 hari setelah Penandatanganan Kontrak, Kontraktor Pelaksana akan harus

mengikuti Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang dihadiri UnMuha/PCC, ManajemenKonstruksi, dan Kontraktor Pelaksana akan untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun yang nonteknis dalam proyek ini.

A.6 Demobilisasi

A.6.1 UmumDemobilisasi mencakup pemulangan peralatan penyedia dan personil inti serta staff lainnya dari

lokasi pekerjaan . Apabila demobilisasi alat dan personil yang ada dalam daftar yang dibuat penyediasudah dipulangkan dari lokasi pekerjaan, maka penyedia harus mengajukan dokumentasi yang diperlukanke Konsultan Pengawas untuk persetujuan dan sertifikasi pembayaran.

A.7 Pengadaan Sarana

A.7.1 Bouwkeet (bangunan sementara).Kontraktor Pelaksana menyediakan dan mendirikan semua bangunan sementara (bouwkeet)

untuk digunakan sebagai ruang kerja/kantor direksi dan staff petugas lapangan, sebagai ruang rapatkoordinasi, dan gudang penyimpanan dan perlindungan bahan bangunan. Setelah berakhirnya pekerjaan,Kontraktor Pelaksana Pelaksana wajib membongkar dan menyingkirkan bangunan sementara tersebut darilokasi.

A.7.2 Pembangkit tenaga sementaraSetiap pembangkit tenaga sementara atau penerangan buatan yang dipergunakan untuk pekerjaan

harus disediakan oleh Kontraktor Pelaksana, termasuk pemasangan sementara kabel-kabel, meteran dansebagainya. Setelah pekerjaan selesai Kontraktor Pelaksana wajib menyingkirkan semua barang tersebutdari lokasi pekerjaan, yang semua beban menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

Page 42: Imogiri Combine

6

A.7.3 Air kerja.Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan apabila mungkin didapat dari sumber yang sudah

ada di lokasi kegiatan dan sebelumnya harus dikoordinasikan kepada Penanggung Jawab Kegiatan.

A.7.4 Jalan MasukTempat Pekerjaan dan Jalan Sementara/jalan masuk ke tempat pekerjaan harus diadakan oleh

Kontraktor Pelaksana bilamana diperlukan atau disesuaikan d engan kebutuhan dan kepentinganlokasi kegiatan tersebut. Selama pekerjaan Kontraktor Pelaksana harus memelihara seluruh jalan-jalan sementara dan sebagainya yang mungkin diperlukan untuk memasuki bagian pekerjaan danmenyingkirkan/membersihkan kembali pad a waktu penyelesaian pekerjaan atau jika diperintahkan jugamemperbaiki seg ala kerusakan yang diakibatkan.

A.7.5 IklanKontraktor Pelaksana tidak diijinkan memuat/memasang iklan dalam bentuk apapun di dalam Iokasi

kegiatan, tanpa izin Pihak Penanggung Jawab Kegiatan.

A.8 Pengaman lapangan

A.8.1 Perlindungan Terhadap Milik UmumKontraktor Pelaksana harus menjaga agar jalan umum, dan hak memakai jalan, bersih dari alat-alat

mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraanumum maupun pejalan kaki, selama kontrak berlangsung. Kontraktor Pelaksana harus bertanggung jawabatas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas utilitas (Perlengkapan umum) seperti saluran air, telepon,listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh operasi-operasi Kontraktor Pelaksana

A.8.2 Perlindungan Terhadap Bangunan yang AdaSelama masa-masa pelaksanaan Kontrak, Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh atas segala

kerusakan, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di tempat pekerjaan, dankerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan karena operasi-operasi Kontraktor Pelaksana dalamarti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh Kontraktor Pelaksana hingga dapat diterima olehPenanggung Jawab Kegiatan.

A.8.3 Penjagaan dan Pemagaran SementaraKontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perilindungan terhadap

pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan kontrak, siang malam. Penanggung Jawab Kegiatantidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor Pelaksana, dan Sub Kontraktor Pelaksana, atas kehilangan dankerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam peiaksanaan.Kontraktor Pelaksana wajib mengadakan, mendirikan dan memelihara pagar sementara dari seng gelombangtinggi 3m dengan finishing cat, semua material seng yang dipakai harus baru dan tidak berkarat

A.8.4 Perlindungan PekerjaanKontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan- bahan

bangunan dan perlengkapan instalasi di tempat pekerjaan, hingga kontrak selesai dan diterima olehPenanggung Jawab Kegiatan.

A.8.5 Gangguan Pada TetanggaSegala pekerjaan yang menurut Penanggung Jawab Kegiatan mungkin akan menyebabkan gangguan

pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan sesuai pengarahan Penanggung Jawab

Page 43: Imogiri Combine

7

Kegiatan, dan semua resiko akibat gangguan ini menjadi beban Kontraktor Pelaksana.

A.8.6 Pelaksanaan pekerjaan di luar lokasi pekerjaan.

Apabila Kontraktor Pelaksana melaksanakan pekerjaan di luar lokasi pekerjaan supaya memberitahukankepada Konsultan Pengawas atau Penanggung Jawab Kegiatan untuk diadakan pemeriksaan.

Page 44: Imogiri Combine

8

B. PEKERJAAN TANAH

B.1 Lingkup Pekerjaana. Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan

hasil yang baik dan sempurna.b. Pekerjaan ini meliputi : Semua penggalian penimbunan kembali, pengurangan di bawah lantai, pengerjaan

tanah kasar dan alur pipa-pipa sub drainage serta pekerjaan-pekerjaan teknis. Penggalian danpenimbunan kembali untuk pekerjaan mekanikal dan elektrikal termasuk bab ini.

c. Penyediaan pompa untuk membuang air tanah waktu pekerjaan galian dan pengecoran.

B.2 Pekerjaan Persiapana. Kontraktor menyediakan tenaga kerja, bahan perlengkapan, alat dan sarana pengangkutan serta

peralatan lain yang diperlukan untuk pekerjaan tanah.b. Kontraktor terlebih dahulu mempelajari Laporan Penyelidikan Tanah (Geotechnical Investigation Report)

yang telah dilaksanakan di lokasi proyek, sebelum memulai pekerjaan tanah. Ringkasan BoringLog telah dilampirkan pada Dokumen lelang, sedangkan Laporan lengkapnya bisa diminta pada PemilikPekerjaan melalui Manajemen Konstruksi dengan permohonan tertulis.

c. Semua penggalian dan cara pengukuran sesuai ketentuan spesifikasi teknik dan disetujui olehManajemen Konstruksi atau wakilnya (Pengawas Lapangan).

d. Karena sifat tanah yang berbeda, ada kemungkinan terjadi perubahan perancangan padapelaksanaan pekerjaan tanah. Perubahan tersebut dilakukan Kontraktor dengan persetujuan ManajemenKonstruksi.

B.3 Syarat Pelaksanaana. Penggalian harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan kondisi eksisting yang adab. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman - kedalaman

yang perlu untuk pondasi, lantai dan lain-lain yang dipersyaratkan atau diperlihatkan maupun diindikasikanpada gambar-gambar dengan cara yang sedemikian sehingga pekerjaan ini dapat selesai dengan baiksesuai dengan spesifikasi ini dengan disetujui oleh Konsultan Pengawas/Perencana.

c. Penggalian tanah mencakup pemindahan tanah serta batu -batuan lain yang dijumpai dalam pekerjaan.d. Penggalian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk pembangunane. maupun memindahkan rangka/bekisting yang diperlukan dan juga untuk mengadakan pembersihan.f. Kalau terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai kedalaman

yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada galian harus diurug kembalidengan pasir dan dilakukan pemadatan sesuai yang dipersyaratkan biaya akibat pekerjaan tersebutditanggung oleh Kontraktor Pelaksana.

g. Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dipakai kembali, ditimbun di tempat yang ditunjukdan atas persetujuan Konsultan Pengawas untuk digunakan dalam pekerjaan landscaping.

h. Kalau dijumpai akan-akar/bahan yang bisa melapuk pada keadaan yang diperlihat kan dalamgambar-gambar maka akar bahan tersebut harus diangkat dan diurug kembali dengan pasir sampaipadat.

i. Galian pondasi harus dipadatkan hingga mencapai kepadatan 90% Standard Proctor dari kepadatantanah asal yang sesuai dengan perhitungan struktur. Dalam hal pengeboran untuk keperluan pondasiharus dipastikan tanah galian tidak mengganggu/ mengotori area di luar proyek, dan diharuskan untukmenyediakan bak penampung lumpur sementara, semua biaya menjadi beban Kontraktor Pelaksana.

j. Penggalian harus dengan memperhatikan kemungkinan adanya instalasi bawah tanah seperti : airbersih, kabel feeder, kabel FO, kabel telepon, dll. Jika terdapat kerusakan pada instalasi-instalasi ini maka

Page 45: Imogiri Combine

9

kontraktor harus memperbaiki dengan biaya dari kontraktor

B.4 Level LapanganLevel lapangan dan titik-titik atau kontur dianggap berlaku pada BM (bench mark) utama. Bilamana

Kontraktor tidak yakin dengan ketepatan dari peil pengukuran BM utama maka Kontraktor menyatakan hal inisecara tertulis kepada Manajemen Konstruksi sebelum penggalian, pengukuran dan pemadatandimulai.Klaim ketidaktepatan pel pengukuran tidak akan dipertimbangkan.

B.5 Galian

B.5.1 Uraian Umum1. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam

gambar atau sesuai dengan petunjuk Manajemen Konstruksi, termasuk di dalamnya adalah pekerjaangalian untuk septictank, reservoir, pit, saluran-saluran dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar.

2. Galian tanah untuk septictank, reservoir, saluranair, pondasi dan galian-galian lainnya sesuai denganpeil-peil yang tercantum di dalam gambar.

3. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu, jaringan jalan / aspal, akar dan pohon-pohon yangterdapat di bagian pondasi yang akan dilaksanakan dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluranyang tidak terpakai disumbat. Biaya untuk pekerjaan ini sudah diperhitungkan dalam biaya penawaran.

4. Galian tanah untuk pondasi, khususnya pile cap, dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan dalamgambar rencana. Dalamnya semua galian sesuai dengan gambar dan mendapat persetujuan dariManajemen Konstruksi sebelumnya. Dasar galian bebas dari lumpur, humus dan air, dalam keadaanbersih dan padat, sampai dapat diberi lapisan pasir urug sesuai gambar.

5. Kontraktor melaporkan hasil pekerjaan penggalian tanah yang telah selesai, dan menurut pendapatnyasudah dapat digunakan untuk pemasangan pondasi, khususnya pile cap, kepada ManajemenKonstruksi untuk dimintakan persetujuannya. Semua pekerjaan yang dilaksanakan tanpa persetujuanManajemen Konstruksi, dapat mengakibatkan dibongkarnya kembali pekerjaan tersebut. Pekerjaanpembongkaran dan pemasangan kembali pondasi atau pile cap adalah menjadi tanggung jawabKontraktor.

6. Penggalian dilakukan pada bagian-bagian yang lebih tinggi dari elevasi tanah yang direncanakanuntuk ketinggian dasar struktur dan dasar pondasi, dan bila ada juga untuk parit pipa serta salurandrainase. Hasil- hasil galian diangkut ke tempat-tempat dimana diperlukan pengurugan, bila memangmemenuhi syarat sebagai tanah urug, atau ke tempat lain yang disetujui Manajemen Konstruksi. Dalamhal ini Kontraktor hendaknya menyediakan satu tempat yang disetujui Manajemen Konstruksi untukmenampung tanah hasil galian, yang setelah mencapai jumlah tertentu, segera disingkirkan ketempat lain yang ditunjuk oleh Manajemen Konstruksi.

7. Galian tanah baru bisa dimulai setelah pemasangan patok atau bouwplank disetujui ManajemenKonstruksi.

8. Penggalian sesuai dengan garis dan elevasi yang telah tertera pada gambar rencana.9. Kemiringan sisi galian membentuk sudut kemiringan yang aman dengan memperhatikan stabilitas

kemiringan lereng untuk jenis tanah di lokasi kerja. Untuk penentuan sudut kemiringannya, disampingperlu mempelajari Laporan Penyelidikan Tanah terdahulu, juga perlu meninjau karakteristik visuallapisan tanah yang dijumpai di lokasi kerja.

10. Kontraktor menjaga pengaruh-pengaruh luar kepada lubang galian seperti air tanah, hujan, airpermukaan, kelongsoran, lumpur yang masuk, maupun juga benda-benda lain yang tidak diinginkan.Biaya untuk pekerjaan ini sudah diperhitungkan dalam biaya penawaran.

11. Jika ada kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat hal-hal tersebut di atas, maka penyedia bertanggungjawab penuh atas segala kerusakan tersebut dan memperbaikinya kembali sesuai dengan instruksi

Page 46: Imogiri Combine

10

Manajemen Konstruksi.12. Untuk galian-galian yang memotong saluran-saluran di bawah tanah, baik itu berupa kabel listrik,

telekomunikasi, saluran air dan sebagainya, maka Kontraktor bertanggung jawab penuh agar tidakterjadi gangguan/kerusakan pada saluran-saluran tersebut, untuk kemudian segera melapor kepadaManajemen Konstruksi, dan bila diperlukan, memindahkannya ke tempat yang disetujui ManajemenKonstruksi.

13. Penyimpanan/pembuangan tanah galian tidak boleh mengganggu kedudukan patok-patok/bouwplank,atau bagian-bagian yang tidak diperbolehkan terganggu kedudukannya.

B.5.2 Kedalaman galianKedalaman galian dilaksanakan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar rencana. Namun

demikian, bila diperlukan, atau bila diperintahkan oleh Manajemen Konstruksi, lubang galian digali lebihdalam sampai kedalaman yang diperlukan/ ditentukan, dan sampai didapat dasar galian yang bersih. Setelahgalian selesai, permukaan tanah diratakan, dibasahi seperlunya dan dipadatkan dengan baik.

B.5.3 Penggalian tanah untuk pondasi dan pile capa. Penggalian dilakukan sesuai dengan kebutuhan lebar lantai kerja pondasi atau pile cap, dimana lereng

tanah disebelah kiri-kanan galian dimiringkan keluar arah pondasi atau pile cap, dengan sudut kemiringanyang aman dan stabil sehingga tidak menimbulkan keruntuhan.

b. Untuk pekerjaan penggalian tanah yang cukup luas dan dalam, serta bila lokasinya memungkinkan, makadipertimbangkan penggunaan alat berat dengan kapasitas yang sesuai. Kecuali dinyatakan lain dalamgambar rencana, dasar dari galian datar (waterpass). Jika pada dasar galian terdapat akar-akar kayu,kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang berongga (tidak padat), maka bagian itu dikeluarkanseluruhnya, dan lubang yang terjadi diisi dengan pasir.

c. Setiap kelebihan galian di bawah permukaan yang telah ditentukan diurug kembali sampai permukaansemula (yang direncanakan) dengan pasir , untuk mencegah turunnya struktur atas yang akan dikerjakan.Pekerjaan pengurugan kembali tersebut dilaksanakan dengan biaya Kontraktor.

d. Penggalian lapisan 15 cm terakhir dari dasar pondasi dilakukan dengan tangan, tidak diperbolehkanmenggunakan alat-alat berat, agar bisa didapatkan dasar galian yang rata dan bersih.

e. Air yang tergenang di lapangan atau galian yang ditimbulkan oleh mata air, hujan, kebocoran pipa-pipa,atau sebab-sebab lainnya selama pelaksanaan pekerjaan, dikeringkan dan dipompa keluar atas biayaKontraktor, dimana hal ini sudah diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuan pekerjaan.

f. Jika tanah galian longsor secara terus menerus, maka Kontraktor membuat turap penahan tanah atausheet pile atas biaya Kontraktor. Hal ini juga sudah diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuangalian di dalam penawaran.

B.5.4 Penggalian batuan dan batuan besarBatu-batu besar yang dijumpai pada waktu pengisian dikeluarkan atas biaya Kontraktor. Hal ini sudah

diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuan galian.

B.6 Pengawasan PenggalianSemua galian diperiksa terlebih dulu oleh Manajemen Konstruksi sebelum lapisan lantai kerja,

pembesian, dan elemen-elemen lain dipasang. Bila dipadatkan keadaan kurang memuaskan atauternyata peil galian yang tercantum dalam galian belum mencapai kedalaman yang disyaratkan, makaKontraktor mendapat ijin Manajemen Konstruksi sebelum galian selanjutnya dilaksanakan.

B.7 Lantai Kerjaa. Apabila konstruksi beton bertulang akan langsung terletak di atas tanah, maka dibawahnya dibuat lantai

Page 47: Imogiri Combine

11

kerja yang rata.b. Sebelum lantai kerja ini dibuat, maka semua lapisan tanah di bawahnya akan dipadatkan dan diratakan

dengan baik, serta kemudian dilapisi dengan lapisan pasir setebal yang disyaratkan dalam gambar.c. Lapisan pasir ini juga selanjutnya dipadatkan sesuai dengan prosedur pemadatan, sampai didapatkan

permukaan yang padat dan rata, hal mana diperiksa dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.d. Untuk memadatkan tanah digunakan alat pemadat tanah yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

Lantai kerja dibuat dari beton mutu K-125 menurut N1-2, atau setara dengan fc’ – 10 Mpa menurutSKSNI-T15- 1991, kecuali bila disebutkan lain dalam spesifikasi ini.

e. Tebal dan peil lantai kerja sesuai dengan gambar. Jika tidak dinyatakan secara khusus dalam gambar,maka tebal lantai kerja diambil setebal 10 cm.

B.8 Pengurugan Tanaha. Material yang digunakan untuk sub-grade memenuhi standar spesifikasi AASHTO-M.57-64 dan

diperiksa terlebih dahulu di laboratorium tanah yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi.b. Material yang dipakai untuk timbunan atau sub-grade memenuhi syarat pemadatan tanah untuk

mencapai 95% dari berat jenis kering maksimum (maximum dry density) menurut AASHTO-T.99.c. Bila tanah galian ternyata tidak baik atau kurang dari jumlah yang dibutuhkan, maka penyedia

mendatangkan tanah urug yang baik dan cukup jumlahnya serta mendapatkan persetujuan dariManajemen Konstruksi.

d. Pengurugan tanah dibentuk sesuai dengan peil ketinggian, kemiringan dan ukuran-ukuran yangtercantum dalam gambar rencana atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Manajemen Konstruksi.

e. Untuk mendapatkan hasil pemadatan yang baik, tanah urug ditempatkan dalam lapisan-lapisansetebal maksimum 20 cm dan dipadatkan sebaik baiknya dengan penambahan air secukupnyasehingga didapat pemadatan yang optimum. Bila permukaan tanah akhir akan dibuat miring, makakemiringan tanah diselesaikan secara rata atau bertangga sebagaimana diminta oleh ManajemenKonstruksi.

f. Alat berat tidak boleh digunakan di tempat-tempat yang oleh Manajemen Konstruksi. dianggapberbahaya atau dengan jarak yang kurang dari 45 cm terhadap saluran, batas-batas atau pekerjaanlain yang mungkin bisa menjadi rusak oleh karenanya.

g. Pengurugan kembali dari pondasi atau pile cap dilaksanakan dengan memadatkan tanah urug dalamlapisan- lapisan setebal maksimum 20 cm. Pengurugan ini tidak boleh dilaksanakan sebelum diperiksadan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

B.9 Urugan Pasira. Bagian-bagian yang harus diurug sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, tanah urugan harus

cukup baik, bebas dari sisa (rumput/akar-akar lain-lainnya).b. Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis tebal maksimal hamparan 30 cm setiap lapisan,

kemudian tanah tersebut dilembabkan sebelum dilakukan pemadatan menggunakan alatstamper minimal setara MTR 80 dengan cbr 4% rendam air.

c. Semua urugan kembali di bawah atau disekitar bangunan dan pengerasan harus sesuai dengan gambarrencana. Material untuk penimbunan ini harus memenuhi spesifikasi ini.

d. Tanah sisa urugan atau tanah yang tidak dapat dipakai harus dibuang keluar site atau atas petunjukKonsultan Pengawas/Perencana, dengan biaya Kontraktor Pelaksana.

e. Urugan pasir disiram air kemudian ditumbuk hingga padat.f. Bahan urugan pasir bersih, dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

B.10 Tempat Pembuangan Materiala. Tempat pembuangan material hasil galian, sampah atau bongkaran menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Page 48: Imogiri Combine

12

b. Kontraktor menjaga tempat pembuangan material agar tidak merusak lingkungan.c. Timbunan tanah bekas galian dibuat dan diatur sedemikian rupa sehingga aman dari terjadinya

longsoran.

B.11 Pemompaan Air Tanah (Dewatering)Penggalian tanah dikerjakan dalam keadaan kering. Bila karena adanya hujan, air permukaan

lingkungan, air tanah atau mata air sehingga lokasi pekerjaan atau galian menjadi tergenang, maka Kontraktorbertanggung jawab untuk merencanakan sistem pemompaan air tanah yang sudah dimasukkan dalam biayapenawaran lelang. Pemompaan dapat dikerjakan dengan memompa secara langsung, atau cara-cara lainyang disetujui Manajemen Konstruksi.

Page 49: Imogiri Combine

13

C. PEKERJAAN PASANGAN

C.1 Lingkup Pekerjaana. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu

yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yangbermutu baik.

b. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan di bawah lapisan finishing lantai yang berlangsung diatas tanah(lantai dasar yang tidak memakai plat beton) serta sesuai detail yang disebutkan/ditunjukkan dalamgambar.

C.2 Persyaratan bahana. Semen harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASTM C 1500-78A.. ex Holcim, setarab. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII 0404-80.c. Kerikil/split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79 / 0087-75 / 0075-75.d. Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 82 pasal 9, AFNOR P.18-303 dan NZS-3121/1974.e. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan ; PBI 1971 (NI-2) PUBI 1982dan (NI-8).

C.3 Gambar Detail Pelaksanaana. Kontraktor Pelaksana wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan pada

gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.b. Kontraktor Pelaksana wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum tercakup

lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak:c. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan

produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang beium tercakup secara lengkap di dalamgambar kerja / dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.

d. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahuiu dari KonsultanPengawas.

C.4 Syarat-Syarat Pelaksanaana. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya,

untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian/

penggantian dalam pekerjaan ini harus baru, kualitas terbaik dan jenisnya dan harus disetujuiKonsultan Pengawas.

c. Pekerjaan sub lantai dilakukan langsung di atas tanah, maka sebelum pasangan sub lantaidilaksanakan terlebih dahulu Iapisan urug di bawahnya harus sudah dikerjakan dengansempurna dengan ketebalan sampai dengan elevasi yang diminta pada gambar (telah dipadatkansesuai persyaratan), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimum.

d. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan kerikil atau split denganperbandingan 1:3:5.

e. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 50 mm atau sesuai yang disebutkan/ disyaratkan dalam detailgambar.

f. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas, kecuali pada lantai ruangan-ruangan yangdisyaratkan dengan kemiringan tertentu. Perlu diperhatikan mengenai kemiringan lantai agar sesuaiyang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

Page 50: Imogiri Combine

14

C.5 Pekerjaan Pasangan Dinding Bata

C.5.1 Bahan

a. Batu bata yang dipasang adalah dari mutu yang terbaik, produk lokal dan disetujui KonsultanPengawas dan harus memenuhi NI-10

b. Semenyang digunakan satu merek dan harus memenuhi NI-18 ex SEMEN GRESIK, setarac. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2d. Air yang digunakan adalah air bersih tidak mengandung zat lain seperti asam, minyak, lumpur dan

harus memenuhi PUBI -1982 Pasal 9.

C.5.2 Bahan dinding untuk bagian dalam bangunan dan dinding luar bangunan

Batu bata merah biasa yang dipakai mengalami pembakaran sampai matang, bila direndam didalam airtetap utuh, tidak pecah atau hancur. Ukuran tebal batu bata dapat disesuaikan dengan tebal dinding akhir(finish) yang disyaratkan dalam gambar. Batu bata ringan ataupun jenis lainnya dapat digunakan untuk dindingjika disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Sebelum pekerjaan dimulai, memberikan contoh bahan kepadaManajemen Konstruksi Pengawas untuk dimintakan persetujuannya. Contoh batu bata yang telah disetujuidisimpan di kantor proyek. Apabila bahan yang datang tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui, makaManajemen Konstruksi /Pengawas berhak menolak bahan tersebut dan segera mengeluarkan bahan tersebutdari lokasi proyek dalam waktu 2 kali 24 jam.

C.5.3 Bahan untuk campuran siar bata

Bahan yang dipakai memakai pasir dan semen dengan perbandingan 1: 3 untuk pekerjaan pasanganbata trassram dan perbandingan 1 : 5 untuk pekerjaan pasangan bata biasa.

C.5.4 Pelaksanaana. Sebelum batu bata dipasang, batu bata tersebut direndam dalam air sampai gelembung

udara tidak terlihat lagi. Batu bata yang dipasang utuh, kecuali untuk pasangan sudut dapatmemakai batu bata pecahan. mengerjakan pengukuran bangunan (uitzet) secara teliti dansesuai gambar.

b. Selama 1 (satu) hari pemasangan dinding bata tidak boleh lebih dari 1 (satu) meterdan pengakhiran pemasangan pada satu hari dibuat bertangga menurun dan tidak tegakbergigi, untuk menghindari retaknya dinding dikemudian hari.

c. Pada semua pasangan bata ½ batu, satu sama lain dapat mengikat dengan sempurna,tidak dibenarkan menggunakan batu bata pecahan kecuali untuk pasangan sudut/las-lasan.Pada pasangan batu bata 1 batu dan pasangan yang lebih tebal disusun sesuaidengan petunjuk/peraturan yang seharusnya.

d. Pada tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pemasangan yang sempurna kecuali di tiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton yang merupakan bingkai.

e. Setiap pertemuan tegak lurus, terdapat ikatan pemasangan yang sempurna, kecuali ditiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton merupakan bingkai.

f. Bidang dinding yang luasnya lebih dari 10 m2 ditambah kolom dan balok penguat (betonpraktis) dengan ukuran 13x13 cm, pembesian 4 bh Æ 10 mm, beugel (ring) Æ 8 mm tiap jarak15 cm.

g. Seluruh keliling kosen-kosen pintu dan jendela, diberi kolom dan balok beton denganukuran 13x13 cm, pembesian 4 bh Æ 10 mm, beugel (ring) Æ 8 mm tiap jarak 15 cm.

h. Semua pasangan baru, dijaga tidak terkena sinar matahari langsung dan Kontraktor

Page 51: Imogiri Combine

15

Pelaksanamenyediakan karung- karung yang digunakan untuk menutup pasangan sertakeadaannya basah, selain karung goni, juga dapat digunakan kajang bogor atau lainnyauntuk menutup pasangan tersebut.

i. Pembuatan lubang pada pasangan dinding untuk steger sama sekali tidak diperkenankan.j. Bagian pasangan dinding yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom,

balok, listplank beton dan lain-lain) diberi stek-stek besi beton Æ 10 mm jarak 60 cm, yangterlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian kolom beton dan pada bagian yang tertanamdalam pasangan batu bata sekurang-kurangnya 40 cm, kecuali ditentukan lain olehManajemen Konstruksi/Pengawas, pemasangan stek besi dilakukan sebelum beton dicor.Di tempat yang akan terdapat kosen pintu, kosen jendela, lubang ventilasi dan lain-lain,penempatan pasangan batu bata hendaknya disesuaikan.

k. Lubang-lubang untuk instalasi listrik, plumbing, AC atau lain–lain dimana diperlukan adanyainstalasi listrik, plumbing, AC dan lain-lainnya, yang ditanam pada dinding, maka dibuatpahatan secukupnya, pahatan tersebut setelah dipasang pipa ditutup dengan adukan yangsama, bila pahatannya untuk diisi lebih dari 1 (satu) pipa, lubang pahatan tersebut dibungkuskawat nyamuk.

C.5.5 Syarat-Syarat Pelaksanaan

a. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahuludiserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkanpersetujuannya.

b. Semua bahan yang dipasang harus baru, baik, tidak cacat, Warna dan tekstur bahan harusseragam.

c. Pasangan batu bata/ batu merah, dengan menggunakan aduk campuran 1pc : 5 pasir pasangan1pc : 3 pasir untuk trasram.

d. Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof sampaiketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding di daerah basah setinggi 160 cm daripermukaan lantai, serta semua dinding yang pada gambar menggunakan symbol aduktrasram/kedap air digunakan aduk rapat air dengan campuran 1 pc : 3 pasir pasang.

e. Batu bata merah yang digunakan batu bata merah ex. Lokal dengan kualitas terbaik, siku dansama ukurannya 5 x 11 x 23 cm, atau yang disetujui Konsultan Pengawas/Perencana.

f. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh.g. Setelah bata terpasang dengan aduk, nat/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan bersihkan

dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.h. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan

siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.i. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap berdiri maksimum 24 lapis

setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.j. Bidang dinding ½ batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan balok

penguat (kolom & balok praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4 diameter12 mm, beuguel diameter 8 mm jarak 20 cm.

k. Pembuatan lubang pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak diperkenankan.l. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan

beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 8 mm jarak 50 cm, yangterlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanamdalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.

m. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5% yang patah atau

Page 52: Imogiri Combine

16

lebih dari 2 bagian tidak boleh digunakan.n. Pasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm dan

untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm, pelaksanaan harus cermat, rapi dan benar-benar tegaklurus.

o. Dinding bata yang baru dipasang harus dibasahi dengan air terus menerus selama paling sedikit7 hari dan tidak diperkenankan terkena sinar matahari langsung.

p. Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus dipasang angkur besi betondengan diameter 8 panjang 50 cm dan beton yang berhubungan langsung dengan dinding bataharus diketrik atau dikasarkan dulu agar pasangan tembok dapat merekat dengan baik.

q. Siar-siar pasangan bata harus dikerok dan dibersihkan sebelum spesie menjadi kering sehinggamembentuk lekukan agar supaya plesteran dapat merekat dengan baik.

C.5.6 Syarat Pemeliharaan

a. Kontraktor Pelaksana wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, perbaikandilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

b. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pelaksanaan, makac. Kontraktor Pelaksana wajib memperbaiki sampai dinyatakan diterima oleh PPK, biaya

yang timbul untuk pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksanad. Kontraktor Pelaksana wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah

dilaksanakan untuk dapat dihindarkan dari kerusakan.e. Biaya yang diadakan untuk pengamanan hasil pekerjaan ini menjadi tanggung jawab

Kontraktor Pelaksana.

C.6 Pekerjaan Plesteran Dan Acian Dinding

C.6.1 Bahana. Semenharus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh pekerjaan).b. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2.c. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10.d. Penggunaan adukan plesteran :

- Adukan 1 pc : 3 pasir, dipakai untuk plesteran rapat air atau mortar DRYMIX untuk seluruhplesteran.

- Adukan 1 pc : 5 pasir, dipakai untuk seluruh plesteran dinding lainnya.- Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC atau tertentu atas pentujuk

Konsultan Pengawas..

C.6.2 Pelaksanaana. Permukaan dinding yang akan diplester dibersihkan dari kotoran, debu, partikel lain.b. Pencampuran menggunakan mesin mixer.c. Pencampuran air secara bertahap dan diaduk sampai rata selama 3-4 menit.d. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan pasangan telah selesai dipasang,

kolom dan ring balok telah dicor, bobokan untuk instalasi listrik (pipa), AC, instalasi airbersih dan instalasi lainnya telah ditanam dalam dinding.

e. Dinding pasangan bata yang akan diplester, sebelumnya selalu disirami air sampai jenuhselama 3 hari, agar adukan plesteran dapat melekat dengan baik pada dinding.

f. Plesteran halus (acian) dapat dilaksanakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar).

Page 53: Imogiri Combine

17

g. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 100 cm, dipasang tegak lurus dan menggunakanpotongan kecil kayu plywood, untuk patokan kerataan dinding, potongan plywood tersebutdilepas apabila kepala plesteran telah mongering.

h. Ketebalan plesteran mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom yang dinyatakan dalamgambar. Tebal plesteran 15-20 mm. Jika ketebalan melebihi dari 2 cm diberi tambahan kawatayam (wire mesh), untuk memperkuat daya lekat plesteran.

i. Seluruh pertemuan bidang plesteran dengan keliling kosen dibuat tali air ukuran 5 x 5 mm,atau 6 x 6 mm atau sesuai permintaan, hasil pengerjaan lurus, rata, rapih, baik dan tidakbergelombang.

j. Untuk permukaan yang datar, mempunyai toleransi lengkung atau cembung tidak melebihi5mm untuk setiap jarak 200 cm. Jika melebihi, berkewajiban memperbaikinya dengan biayaatas tanggungan Pihak Kami.

k. Kelembaban plesteran dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak terlalutiba-tiba dan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan dilindungi dariterik matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air secaracepat.

l. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, atau akibat lainnya, makaplesteran tersebut dibongkar dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh ManajemenKonstruksi / Pengawas dengan biaya atas tanggungan Pihak Kami. Selama 7 (tujuh) harisetelah pengacian selesai penyedia selalu menyiram dengan air sampai jenuhsekurangkurangnya 1 kali sehari.

m. Sudut-sudut luar dinding : - Seluruh sudut vertical, dikerjakan dengan baik, tegak dan lurus.n. Pekerjaan finishing (pengecatan) dapat dilakukan apabila plesteran telah berumur lebih dari

21 (dua puluh satu) hari, dan plesteran tersebut sudah benar-benar dalam keadaan kering.

C.7 Pekerjaan Railing Tangga

C.7.1 Bahana. Tiang railing besi hollow dan handrail dari kayu Nyatoh kelas 1 untuk interior dan exterior, yang

dibentuk sesuai gambar rencana.b. Finishing melamin ex. impra atau setara.c. Bagian kaki/tanggul dari beton bertulang yang merupakan satu kesatuan dari pekerjaan struktur,

Pada dinding void yang mempunyai ketinggian + 10 cm dari muka lantai atau sesuai gambarharus sudah disiapkan dudukan untuk pasanganpasangan railing.

d. Bagian ini diberi plint sesuai gambar rencana dan bagian permukaan atas dinding tersebutdipasang keramik atau material lain sesuai gambar rencana.

C.7.2 Pelaksanaana. Marking As & elevasi untuk posisi railing tangga sesuai gambar kerja.b. Tentukan letak tiang railing sesuai gambar kerja.c. Pasang Tiang Railing pada awal trapb. Tangga & pada bordes lantai atasnya.a. Tarik benang antara kedua tiang railing.b. Pasang tiang railing sesuai jarak yang telah ditentukan.c. Matikan dudukan tiang railing.d. Pasang railing horizontal dengan menumpu pada tiang.e. Sambung railing horizontal untuk trap berikutnya.f. Ratakan & haluskan sambungan serta bersihkan railing tangga yang telah terpasang.

Page 54: Imogiri Combine

18

c. Cek ketegakan tiang, kemudian matikan dengan Dynabolt dan agar diperhatikan sistem Jointbagian bawah (Plat Tangga dengan Cover Plat).

D. PEKERJAAN BETON

D.1 Lingkup Pekerjaana. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan -bahan peralatan serta pengangkutan untuk

menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan yang tercantum dalam gambar, sertapekerjaan yang berhubungan dengan beton, seperti acuan, besi, plat bondeck / plat combideck, betondan admixtures. Juga termasuk di dalam l ingkup pekerjaan ini adalah pengamanan baik pekerjamaupun fasilitas lain di sekitar sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan aman.

b. Di dalam penawaran harga satuan beton oleh kontraktor harus sudah mencakup join-join pembesiandi dalam join antara kolom, balok, tie beam,dll.

D.2 Pengadaan, Mutu Dan Kinerja Beton

Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakanperaturan sebagai berikut :

a. Standart Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung 03 - SNI - 1726-2002

b. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SNI 03 – 2847 – 2002c. Persyaratan umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1082)-NI-3d. Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 / NI-8e. Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013 -81)f. Mutu dan Cara Uji Semen Beton (SII 0052-80)g. ASTM C-33 Standart Specification for Concrete Agregates.h. Baja Tulangan Beton (SII 0136-84)i. Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton (SII 0784 -83)j. American Society for Testing Material ( ASTM )k. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempatl. Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada

bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.5.3.1987 UDC : 699.81 : 624.04)

D.3 Bahan-Bahan

D.3.1 Semen PortlandSemen yang boleh digunakan untuk pembuatan beton harus dari jenis semen yang telah ditentukan

dalam SII 0013-81 dan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam standart tersebut.Semua yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama dan dalam keadaan baru. Semen yangdikirim harus terlindung dari hujan dan air. Semen harus terbungkus dalam sak (kantong) asli daripabriknya dan dalam keadaan tertutup rapat. Semen harus disimpan di gudang dengan ventilasi yangbaik, tidak lembab dan diletakkan pada tempat yang tinggi, sehingga aman dari kemungkinan yang tidakdiinginkan. Semen tersebut tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 sak. System penyimpanan semen harus diatursedemikian rupa, sehingga semen tersebut tidak tersimpan terlalu lama. Semen yang diragukan mutunyadan rusak akibat salah penyimpanan, seperti membatu, tidak diijinkan untuk dipakai. Bahan yang telahditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 (dua) hari atas biayaKontraktor. Semen ex Holcim, Gresik 50 kg

Page 55: Imogiri Combine

19

D.3.2 AgregatPada pembuatan beton, ada dua ukuran agregat yang digunakan, yaitu agregat kasar / batu pecah

dan agregat halus / pasir beton. Kedua jenis agregat ini diisyaratkan sebagai berikut :a. Agregat Kasar, ukuran besar ukuran nominal maksimum agregat kasar harus tidak

melebihi 1/5 jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan, atau 1/3 dari tebalpelat. Atau ¾ jarak bersih minimum antar baja tulangan, berkas baja tulangan atautendon pratekan atao 30 mm. Gradasi Agregat tersebut secara keseluruhan harus sesuaidengan yang diisyaratkan oleh ASTM agar tidak terjadi adanya sarang kerikil ataurongga dengan ketentuan sebagai berikut :

b. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan bahanorganik, lumpur dan kotoran lainnya. Kadar Lumpur harus lebih kecil dari 4% berat. Agregathalus terdiri dari butir-butir beraneka ragam besarnya dan apabila diayak harus memenuhisyarat sebagai berikut :

Kontraktor harus mengadakan pengujian sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi ini. Jika sumberagregat berubah karena suatu hal, maka Kontraktor wajib untuk memberitahukan secara tertulis kepadaKonsultan Pengawas. Agregat harus disimpan di tempat yang bersih, yang keras permukaanya dan harusdicegah supaya tidak terjadi pencampuran dengan tanah.

D.3.3 Air Untuk Campuran betonAir yang digunakan untuk campuran beton harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam

alkali, garam, zat organis atau bahan lain yang dapat merusak beton atau besi beton. Air tawar yangdapat diminum umumnya dapat digunakan. Air tersebut harus diperiksa pada laboratorium yang disetujuioleh Konsultan Pengawas. Jika air pada lokasi pekerjaan tidak memenuhi syarat untuk digunakan, makaKontraktor harus mencari air yang memadai untuk itu.

D.3.4 Besi BetonBesi Beton harus selalu menggunakan besi beton ulir (deformed bars) untuk tulangan utama dan

sengkang kecuali ditentukan lain dalam gambar. Agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, makan Bajatulangan yang digunakan harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini :

a. Tidak boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-lipatan, retak-retak, gelombang-gelombang, cerna-cerna yang dalam, atau berlapis-lapis.

b. Untuk tulangan utama (tarik / tekan lentur) harus digunakan baja tulangan deform(BJTD), dengan jarak antara dua sirip melintang tidak boleh lebih dari 70 % diameternominalnya, dan tinggi siripnya tidak boleh kurang dari 5 % diameter nominalnya.

c. Tulangan dengan Ø ≤12 mm dipakai BJTP U 24 (polos), dan untuk tulangan dengan Ø 16mm memakai BJTD U 39 (deform) bentuk ulir.

d. Kualitas dan diameter nominal dari baja tulangan yang digunakan harus dibuktikan

Sisa di atas ( % Berat )Ayakan 31.50 mm 0Ayakan 4.00 mm 90-98Selisih antar 2 ayakan

berikutnuya01-10

Sisa di atas ( % berat )Ayakan 4.00 mm ≥ 0.2Ayakan 1.00 mm ≥ 10Ayakan 0.25 mm 80-95

Page 56: Imogiri Combine

20

dengan sertifikat pengujian laboratorium, yang pada prinsipnya menyatakan nilai kuat lelehdan berat per meter panjang dari bahan tulangan dimaksud. Kontraktor harus mengajukanbrosur atau hasil tes tulangan pada proyek sebelumnya yang memenuhi syarat dan dapatdigunakan pada pekerjaan ini dan dimasukkan dalam usulan data teknis.

e. Diameter nominal baja tulangan (baik deform / BJTD) yang digunakan harusditentukan dari sertifikat pengujian tersebut dan harus ditentukan dari rumus :

d = 4.029 √ B , atau d = 12.47√ G

d = diameter nominal dalam mmB = berat baja tulangan (N/mm)G = berat baja tulangan (kg/m)

f. Toleransi berat batang contoh yang diijinkan di dalam pasal ini sebagai berikut :DIAMETER ULANGAN BAJA

TULANGANTOLERANSI BERAT YANG

DIIJINKANØ < 10 mm ± 7 %10 mm < Ø < 16 mm ± 6 %16 mm < Ø < 28 mm ± 5 %Ø > 28 mm ± 4 %

g. Toleransi Ukuran Diameter adalah sebagai berikutDIAMETER TULANGAN BAJA TULANGANTOLERANSI DIAMETER YANG DIIJINKAN

Ø 8 mm ± 0.4 mmØ 12 mm ± 0.4 mmØ 16 mm ± 0.5 mmØ 19 mm ± 0.5 mm

h. Sebelum pengiriman baja tulangan dilakukan, Penyedia Barang/Jasa harus menunjukansample, hasil Uji Tarik dan Diameter yang akan digunakan. Hal ini akan mempermudah dandapat menjaga kualitas. Dilokasi proyek kontraktor harus menyediakan alat untuk mengukurdiameter tulangan polos yaitu sket mat/jangka sorong dan alat untuk mengukur diametertulangan deform/ulir yaitu meteran dan timbangan.

i. Semua tulangan yang dipakai pada proyek ini baja tulangan deform / Ulirj. Pengiriman untuk baja tulangan diform dengan diameter diatas 13mm batang baja

tulangan harus lonjoran / tidak ditekuk.k. Pemakaian besi beton jenis yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas, harus mendapat

persetujuan dari Konsultan Pengawas. Besi Beton harus berasal dari satu pabrik(manufactures). Tidak dibenarkan untuk menggunakan merk besi beton yang berlainandengan untuk pekerjaan ini. Besi beton harus dilengkapi dengan mill certificate / sertifikat

D.4 Syarat-syarat Pelaksanaan

D.4.1 SlumpSelama pelaksanaan harus ada pengujian slump, yang jika tidak ditentukan secara khusus adalah antara

8 – 12 cm untuk beton umumnya, sedang tiang bor slump sebagai berikut, Beton diambil sebelum dituangkanke dalam cetakan beton (begisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan di atas permukaan yangrata. Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian beton tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dan setiaptusukan harus masuk sampai dengan satu lapisan di bawahnya. Setelah bagian atas diratakan, segera cetakan

Page 57: Imogiri Combine

21

diangkat perlahan-lahan dan diukur penurunannya.

D.4.2 Persetujuan Konsultan PengawasSebelum semua tahap pelaksanaan berikutnya dilaksanakan, Kontraktor harus mendapatkan

persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas. Laporan harus diberikan kepada Konsultan Pengawas palinglambat 3 hari sebelum pekerjaan dilaksanakan. Hal-hal khusus akan didiskusikan secara lebih mendalamantara semua pihak yang berkepentingan. Semua tahapan pelaksanaan tersebut harus dicatat secara baikdan jelas sehingga mudah untuk ditelusuri jika suatu saat data tersebut dibutuhkan untuk pemeriksaan.

D.4.3 Persiapan dan PemeriksaanKontraktor tidak diijinkan untuk melakukan pengecoran beton tanpa ijin tertulis dari Konsultan

Pengawas. Kontraktor harus melaporkan kepada konsultan Pengawas tentang kesiapannya untuk melakukanpengecoran dan laporan tersebut harus disampaikan beberapa hari sebelum waktu pengecoran, sesuaidengan kesepakatan di lapangan, untuk memungkinkan Konsultan Pengawas melakukan Pemeriksaansebelum pengecoran dilaksanakan. Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang memadai seperti tanggaataupun fasilitas lain yang dibutuhkan agar Konsultan Pengawas dapat memeriksa pekerjaan secara amandan mudah. Tanpa fasilitas tersebut, Kontraktor tidak akan diizinkan untuk melakukan pengecoran. Semuakoreksi yang terjadi akibat pemeriksaan tersebut harus segera diperbaiki dalam waktu 1 x 24 jam danselanjutnya kontraktor 1 x 24 jam selanjutnya kontraktor harus mengajukan ijin lagi untuk dapat melaksanakanpengecoran. Tidak dibenarkan adanya penambahan waktu akibat koreksi yang timbul, kecuali ditentukanoleh pemberi tugas / Konsultan Pengawas, Persetujuan untuk melakukan pengecoran tidak berartimembebaskan Kontraktor dari tanggung jawab sepenuhnya atas ketidaksempurnaan ataupun kesalahan yangtimbul. Sebelum pengecoran dilakukan harus dipastikan bahwa semua peralatan yang akan tertanam di dalambeton sudah terletak pada tempatnya dan semua kotoran sudah dibersihkan dari lokasi pengecoran. Demikianpula untuk siar pelaksanaan harus dilakukan sesuai dengan persyaratan.

D.4.4 Siar PelaksanaanKontraktor harus mengusulkan lokasi siar pelaksanaan dalam gambar kerjanya. Siar pelaksanaan harus

diusahakan seminimum mungkin, agar perlemahan struktur dapat dikurangi. Siar pelaksanaan tidakdijinkan untuk melalui daerah yang diperkirakan sebagai daerah basah, seperti toilet, reservoir dll. Jika tidakditentukan lain, maka lokasi siar pelaksanaan harus terletak pada daerah dimana gaya geser adalah minimal,umumnya terletak pada sepertiga bentang tengah dari panjang efektif struktur. Pada pengecoran beton yangtebal dan volume yang besar, lokasi siar pelaksanaan harus dipertimbangkan sedemikian rupa, sehingga tidakmenyebabkan perbedaan temperatur yang besar pada beton yang tersebut, yang berakibat retaknyabeton, disamping adanya tegangan residu yang tidak diinginkan. Siar pelaksanaan dapat dibuat secarahorizontal dan pengecoran dapat dibagi menjadi berlapis- lapis. Lokasi siar pelaksanaan tersebut harusdisetujui oleh Konsultan Pengawas. Kontraktor harus mempertimbangkan di dalam penawarannya, segala halyang berhubungan dengan siar pelaksanaan seperti erstop, perekat beton, dowel dsb, maupun pembersihpermukaan beton agar dapat dijamin lekatan antara beton lama dan baru. Siar pelaksanaan harus bersih darisemua kotoran dan bekas beton yang tidak melekat dengan baik, dan sebelum pengecoran dilanjutkan, harusdikasarkan sedemikian rupa sehingga agregat besar menjadi terlihat tetapi tetap melekat dengan baik.

D.4.5 Pengangkutan dan Pengecoran BetonBeton harus diangkut dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat tiba dilokasi proyek dalam

keadaan yang masih memenuhi spesifikasi teknis. Jika lokasi pembuatan cukup jauh dari proyek, makaharus digunakan admixtures yang dapat memperlambat proses pengerasan dari beton. Pada saat betondiangkut ke lokasi pengecoran juga harus diperhatikan, agar tidak terjadi pemisahan antara bahan-bahan

Page 58: Imogiri Combine

22

dasar pembuat beton. Pada saat pengecoran tinggi jauh dari beton segar harus kurang dari 1.50 meter. Halini sangat penting agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton sehinggadapat mengakibatkan kwalitas beton menjadi menurun. Untuk itu harus disiapkan alat bantu seperti piuaptremi sehingga syarat ini dapat dipenuhi. Sebelum pengecoran beton harus dijaga agar tetap dalam kondisiplastis dalam waktu yang cukup, sehingga pengecoran beton dapat dilakukan dengan baik. Kontraktor harusmengajukan jumlah alat dan personil yang akan mendukung pengecoran beton, yang dianalisaberdasarkan besarnya volume pengecoran yang akan dilakukan. Sebagai gambaran setiap alat pemadammaupun memadatkan sekitar 5 – 8 m3 beton segar per jam. Beton segar dicampurkan harus ditempatkansedekat mungkin dengan lokasi akhir, sehingga masalah segregasi dan pengerasan beton dapat dihindarkandan selama pemadatan beton masih bersifat plastis.

Pengecoran pada kolom dan shear wall harus mengunakan tremi corong, agar tinggi jatuh betonmaksimal 50cm. Pengecoran lantai dan atap harus dilakukan sekaligus tidak boleh berhenti, jika hujankontraktor wajib memasang terpal agar beton tidak tercampur air. Sebelum dilakukan pengecoran, bagestingharus dibersihkan dari kotoran – kotoran dan dampah akibat pekerjaan. Pengecoran kolom yang adapertemuan dengan dinding harus dipasang angkur untuk dinding setiap jarak 50 cm tulangan Ø 10 mm,panjang angkur 60 cm

D.4.6 Selimut betonDAFTAR PERLINDUNGAN BETONBAGIAN KONSTRUKSI SELIMUT BETON ( cm )1. Plat 2,02. Dinding dan Keping 3,03. Balok 3,04. Kolom 3,05. Pondasi 5,0

D.5 Pemadatan Beton

D.5.1 Alat Pemadat Beton / Concrete VibratorBeton yang akan dicor harus segera dipadatkan dengan alat pemadat (vibrator) dengan tipe yang

disetujui oleh Konsultan Pengawas Pemadatan tersebut bertujuan untuk mengurangi udara pada beton yangakan mengurangi kwalitas pada beton. Pemadatan tersebut berkaitan dengan kelecakan (workability) beton.Pada cuaca panas kelecakan beton menjadi sangat singkat, sehingga slump yang rendah-rendah biasanyamerupakan masalah. Untuk itu harus disediakan vibrator dalam jumlah yang memadai, sesuai denganbesarnya pengecoran yang akan dilakukan. Minimum harus dipersiapkan satu vebriator cadangan yang akandipakai, jika ada vebriator cadangan yang akan dipakai, jika ada vebriator yang rusak pada saat pemadatansedang berlangsung. Alat pemadat harus di tempatkan sedemikian rupa sehingga tidak menyentuh besibeton. Pada saat pengecoran, Kontraktor harus menyediakan vibrator minimal 3 buah

D.5.2 Lokasi Pemadatan yang SulitPada lokasi yang diperkirakan sulit untuk dipadatkan seperti pada pertemuan balok kolom, dinding beton

yang tipis dan pada lokasi pembersihan yang rapat dan rumit, maka kontraktor harus mempersiapkan metodekhusus untuk pemadatan beton yang disampaikan kepada Konsultan Pengawas paling lambat 3 harisebelum pengecoran dilaksanakan, agar tidak terjadi keropos pada beton, sehingga secara kualitas tidakakan disetujui.

Page 59: Imogiri Combine

23

D.5.3 Pemadatan KembaliJika permukaan beton mengalami keretakan dalam kondisi masih plastis, maka beton tersebut harus

dipadatkan kembali sesuai dengan rekomondasi Konsultan Pengawas agar retak tersebut dapatdihilangkan.

D.5.4 Metode Pemadatan LainJika dipandang perlu Kontraktor dapat mengusulkan cara pemadatan lain yang dipandang dapat

menyebabkan perbedaan temperatur yang besar antara permukaan dan inti beton. Hal ini dapatmenyebabkan keretakan struktur dan terjadinya tegangan menetap pada beton, tanpa adanya beban yangbekerja.

D.6 Temperatur Beton SegarDalam waktu 2 menit setelah contoh diambil, sebuah termometer yang mempunyai skala 5 s/d 100o

C, harus dimasukkan ke dalam contoh tersebut sedalam 100 mm. Jika temperatur sudah stabil selama 1menit, maka temperatur tersebut harus dicatat dengan ketelitian 1o C.

D.7 Perawatan Beton

D.7.1 Tujuan PerawatanPerawatan beton bertujuan antara lain untuk menjaga agar tidak terjadi kehilangan zat cair pada saat

pengikatan awal terjadi dan mencegah penguapan air dari beton pada umur beton awal dan juga mencegahpenguapan air dari beton pada umur beton awal dan juga mencegah perbedaan temperatur dalambeton yang dapat menyebabkan terjadinya keretakan dan penurunan kualitas beton. Perawatan betonharus dilakukan begitu pekerjaan pemadatan beton selesai dilakukan. Untuk itu harus dilakukan perawatanbeton sedemikian sehingga tidak terjadi penguapan yang cepat terutama pada permukaan beton yangbaru dipadatkan.

D.7.2 Lama PerawatanPermukaan beton harus dirawat secara baik dan terus menerus dibasahi dengan air bersih selama

minimal 7 hari segera setelah pengecoran selesai. Untuk elemen vertikal seperti kolom dan dinding beton,maka beton tersebut harus diselimuti dengan karung yang dibasahi terus menerus selama 7 hari.

D.7.3 Perlindungan Beton TebalUntuk pengecoran beton dengan ketebalan lebih dari 600 mm, maka permukaan beton harus dilindungi

dengan material (antara lain stereo foam) yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, agar dapat memantulkanradiasi akibat panas. Material tersebut harus dibuat kedap, agar kelembaban permukaan beton dapatdipertahankan.

D.7.4 Acuan MetalSetiap acuan yang terbuat dari metal, beton ataupun material lain yang sejenis, harus didinginkan

dengan air sebelum pengecoran dilakukan. Acuan tersebut dihindari dari terik matahari langsung, karenasifatnya yang mudah menyerap dan mengantarkan panas. Perlakuan yang kurang baik akanmenyebabkan retak-retak yang parah pada permukaan beton.

D.8 Acuan / Begistinga. Kontraktor harus membuat acuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara struktur baik

kekuatan, stabilitas maupun kekakuannya serta layak untuk digunakan. Acuan merupakan

Page 60: Imogiri Combine

24

suatu bagian pekerjaan struktur yang berguna untuk membentuk struktur beton agarsesuai gambar kerja rencana.

b. Jenis acuan harus sesuai dengan yang disyaratkan di dalam spesifikasi ini. Kontraktor dapatmengusulkan alternatif acuan dengan catatan bahwa harus disetujui oleh Konsultan

c. Pengawas. Di dalam penawarannya Kontraktor wajib menawarkan sesuai dengan yangditentukan di dalam spesifikasi.

d. Semua bagian acuan yang sudah selesai digunakan harus dibongkar dan dikeluarkan dari lokasipekerjaan. Tidak dibenarkan adanya bagian acuan yang tertanam di dalam struktur beton.

e. Pada struktur beton kedap air, cara pemasangan acuan dan bukaan pada acuan dan bukanpada acuan harus dibuat sedemikian rupa, sehingga bukaan tersebut harus dapat ditutupdengan sempurna, sehingga bukaan tersebut harus dapat ditutup dengan sempurna,sehingga bebas dari kebocoran. Semua pengikat acuan (ties) harus dilengkapi dengan materialtertentu seperti water haffles, sehingga pada saat dicor akan menyatu dengan struktur beton.

D.9 Syarat-syarat Pelaksanaan

D.9.1 Struktur AcuanAcuan berikut elemen pendukungnya harus dianalisa sedemikian rupa, sehingga mampu memikul beban

kesemua arah yang mungkin terjadi (kuat), tanpa mengalami deformasi yang berlebihan (kaku) dan harusmemenuhi syarat stabilitas. Deformasi dibatasi tidak lebih dari 1/360 bentang. Peninjauan terhadapkemungkinan beban diluar beban beton juga harus dipertimbangkan, seperti kemungkinan beban konstruksi,angin, hujan dan lain-lain. Semua analisa dan perhitungan acuan berikut elemen pendukungnya harusdiserahkan kepada konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuannya, sebelum pekerjaan dilakukan.

D.9.2 Dimensi AcuanSemua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar srtuktur adalah ukuran bersih penampang beton,

tidak termasuk plester / finishing. Tambahan elemen tertentu seperti bentuk / profil khusus yang tercantumdi dalam gambar arsitektur juga harus dipertimbangkan baik sebagai beban maupun dalam analisa biaya.

D.9.3 Gambar KerjaKontraktor harus membuat gambar kerja khusus acuan berdasarkan analisa yang dilakukannya. Gambarkerja tersebut harus lengkap disertai ukuran dan detail-detail sambungan yang benar dan selanjutnyadiserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk persetujuannya. Tanpa persetujuan tersebut Kontraktortidak diperkenankan untuk memulai pembuatan acuan di lapangan.

D.9.4 Tanggung JawabWalaupun sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas, tanggung jawab sepenuhnya atas kekuatan,

kekakuan dan stabilitas acuan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor. Jika terjadi hal-hal yang tidaksesuai dengan perkiraan ataupun kekeliruan yang mengakibatkan timbulnya biaya tambahan, maka semuabiaya tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor. Acuan harus dibuat sesuai dengan yang dibuat di dalamgambar kerja. Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan gambar kerja harus segera dibongkar.

D.9.5 Stabilitas AcuanSemua acuan harus diberi penguat datar dan silang sehingga kemungkinan bergeraknya acuan selama

pelaksanaan pekerjaan dapat dihindari. Konsultan Pengawas berhak untuk meminta Kontraktor untukmemperbaiki acuan yang dianggap tidak / kurang sempurna dengan beban biaya Kontraktor.

Page 61: Imogiri Combine

25

D.9.6 Inspeksi Konsultan PengawasSemua acuan dengan penunjang-penunjang harus diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan

dilakukannya inspeksi dengan mudah oleh Konsultan Pengawas.

D.9.7 Detail AcuanPenyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak menimbulkan

kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.

D.9.8 AkurasiAcuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran kerataan / kelurusan, elevasi dan

posisinya sesuai dengan gambar-gambar konstruksi. Toleransi ukuran dan posisi harus sesuai dengan yangtercantum dalam spesifikasi ini.

D.9.9 Sistem Pengaliran AirAcuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran. Harus dipersiapkan sistem

pengaliran air sedemikian, sehingga pada saat dibasahkan, air dapat mengalir ke tempat yang diinginkan danacuan tidak tergenang oleh air. Acuan harus dipasang sedemikian rupa sehingga akan terjadi kebocoranatau hilangnya air semen selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak tergoyang.

D.9.10 Ikatan Acuan di Dalam BetonSebelumnya dengan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas baut-baut dan tie Rod yang

diperlukan untuk ikatan-ikatan dalam beton harus diatur sedemikian, sehingga bila acuan dibongkar kembali,tidak akan merusak beton yang sudah dibuat.

D.9.11 Bukaan Untuk PembersihanPada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari acuan kolom atau dinding harus ada bagian

yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.

D.9.12 Persetujuan Konsultan Pengawas.Setelah pekerjaan di atas selesai, Kontraktor harus meminta persetujuan dari Konsultan Pengawas dan

minimum 3 (tiga) hari sebelum pengecoran. Kontraktor harus mengajukan permohonan tertulis untuk izinpengecoran kepada Konsultan Pengawas.

D.10 Beton Non Struktural

D.10.1 Lingkup Pekerjaana. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan

pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna.b. Pekerjaan ini meliputi beton sloof, beton kolom praktis, lantai beton untuk bangunan yang

dimaksudkan termasuk pekerjaan besi beton dan pekerjaan bekisting/acuan, dan semua pekerjaanbeton yang bukan struktur, seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

c. Ketentuan ketentuan dalam pekerjaan beton dalam pasal ini mengikat untuk pekerjaan betonnonstruktur

D.10.2 Syarat syarat pelaksanaana. Digunakan mutu U24, dan, U39. Besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari cacat

seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan SNI-2 (PBI 1971)Biladipandang perlu Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu besi beton ke laboratorium

Page 62: Imogiri Combine

26

pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.b. Tulangan yang dipakai untuk pekerjaan kolom praktis, balok latei, dan ring balk menggunakan

tulangan D10mm ulir dengan sengkang Ø8 – 150c. Apabila tidak ditunjukkan dalam gambar, Kolom praktis dan ring balk harus dipasang tiap pasangan

dinding seluas maksimal 9m2 , atau setiap jarak 3m.d. Angkur – angkur dinding dipasang setiap jarak 50 cm tulangan Ø 10mm dengan panjang angkur 60

cme. Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton non struktur adalah 17.5 MPA dan harus Memenuhi

persyaratan yang ditentukan dalam PBI-1971.f. Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan kait-kait dan

pembuatan sengkang (ring), persyaratannya harus sesuai SNI DT-91-0008- 2007.g. Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan gambar konstruksi.h. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tersebut tidak berubah

tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasangselimut beton sesuai dengan ketentuan dalam SNI DT-91-0008-2007.

i. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan menyiramcetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaanpenulangan dan penempatan penahan jarak.

j. Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat penggetaruntuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton sepertikeropos dan sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah konstruksi.

k. Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh seng, diameterkawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton/rangka harusmemenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam SNI DT-91-0008-2007.

l. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat. Persiapanperlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan.

D.10.3 Pekerjaan StekPekerjaan stek kolom, stek tangga dan stek kolom praktis

a. Besi stek kolom harus memenuhi syarat-syarat spesifikasi/peraturan yang berlaku.b. Besi beton harus terpasang sesuai dengan Gambar Kerja dan turut dicor sampai batas permukaan

atas sloofc. Besi lurus setelah selesai pekerjaan cor.d. Stek tulangan diatas 12mm, tidak dibenarkan ditekuk.

D.10.4 Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan :a. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah pengecoran.b. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaan lain.c. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi

mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.d. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi dengan air terus menerus

selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai ketentuan dalam SNI DT-91-0008-2007).

Page 63: Imogiri Combine

27

Page 64: Imogiri Combine

1

METODE PELAKSANAANPEMBUATAN TANGGA MASUK

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

A.1 PendahuluanProyek Pembangunan Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya (Konstruksi Pembangunan

Makam Imogiri Tahap I) ini merupakan Pekerjaan yang dibiayai dari sumber pendanaan : APBD DIY 2015.Jangka Waktu penyelesaian pekerjaan tersebut direncanakan berlangsung selama 90 (sembilan puluh ) harikalender atau setara 3 (tiga) bulan.

A.2 Tahap Pelaksanaan UmumKontraktor Pelaksana akan menyiapkan dan menyampaikan hal-hal berikut : gambar-gambar, dokumen-

dokumen dan informasi yang diperlukan jika hal tersebut tercantum dalam Dokumen Kontrak kepadaKonsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuannya :

a. Gambar konstruksi dan gambar kerjab. Metode pelaksanaan konstruksic. Data-data produk material

Bilamana dokumen-dokumen tersebut diatas disyahkan oleh Konsultan Pengawas, maka akanmerupakan bagian daripada Spesifikasi Teknis dari Kontrak. Seluruh jenis pekerjaan dilaksanakan sesuaidengan elevasi, dimensi dan detail yang ditampakkan pada Gambar Konstruksi yang sudah disyahkan.Apabila diperlukan oleh Konsultan Pengawas untuk melaksanakan suatu item pekerjaan tertentu, maka kamijuga akan menyampaikan uraian-uraian material yang diperlukan, peralatan yang dibutuhkan, denahkonstruksi, standard dan tata laksana kerja yang berhubungan dengan gambar-gambar konstruksi tersebutuntuk disyahkan oleh Konsultan Pengawas.

A.3 Manajemen Pelaksanaan

A.3.1 Manajemen LokasiManajemen Lokasi merupakan sistem pengaturan tata kerja di lapangan yang meliputi pengaturan tata

letak direksi keet, gudang material, barak kerja, dan penempatan alat berat (Apabila diperlukan). Dalam hal iniPihak Kontraktor menggunakan lahan proyek / menyewa lahan milik penduduk setempat.

Direksi keet dibangun untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan. Pada direksi keet ditempatkan perabotdan perlengkapan kantor, gambar kerja, dokumen spesifikasi teknis, jadwal pelaksanaan dan perlengkapanP3K. Barak / Gudang digunakan untuk menyimpan peralatan dan material agar terjaga keamanan danterlindung dari kondisi cuaca yang dapat merusak/mengurangi kualitas material.

A.3.2 Manajemen MaterialSistem Manajemen Material merupakan kumpulan manajemen yang berfungsi mendukung kelengkapan

perputaran aliran material dari pembelian material sampai dengan pengontrolan volume dan aliran waktupenggunaan material dalam proyek. Untuk menghindari keterlambatan atau kehabisan stok material yang dipesan maka perusahaan memiliki beberapa supplier untuk satu jenis material

A.3.3 Manajemen AlatSistem manajemen alat merupakan kumpulan manajemen yang mendukung pelaksanaan proyek yang

mencakup penggunaan alat yang seefisien mungkin termasuk akses pergantian alat yang satu dengan yang

Page 65: Imogiri Combine

2

lain. Alat yang digunakan sesuai Daftar Alat Yang Digunakan dan atau menyesuaikan kondisi lapangan.

A.3.4 Manajemen SDMSistem manajemen tenaga merupakan kumpulan manajemen yang mendukung pelaksanaan proyek

yang mencakup penggunaan tenaga yang seefisien mungkin sehingga proyek dapat berjalan sesuai target.Sistem manajemen Tenaga Inti / Tenaga Ahli ini dilakukan dengan mengirimkan tenaga ahli ke lokasi proyeksatu minggu sebelum proyek dimulai untuk mengadakan persiapan proyek. Tenaga ahli yang ditempatkan dilapangan sesuai Daftar Personil yang ditugaskan serta Struktur Organisasi, Tugas dan Tanggung Jawab danatau menyesuaikan kondisi lapangan.

Personil-personil Tenaga Ahli sebagai berikut :a. 1 (satu) orang Project Manajerb. 1 (satu) orang Site Manajerc. 1 (satu) orang Site Engineerd. 2 (satu) orang pelaksana lapangane. 1 (satu) orang logistikf. 1 (satu) orang administrasi

A.3.5 Tugas Dan Tanggung Jawaba. Direktur :

Bertanggung Jawab kepada Pengguna Jasa / Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Melakukan koordinasi kerja dengan Pengguna Jasa/ PPK, agar pekerjaan berjalan lancar dan

sesuai dengan spesifikasi (tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya) Menentukan kebijakan pelaksanaan pekerjaan

b. Site Manager : Bertanggung Jawab kepada Direktur Memimpin, mengawasi dan membawahi tenaga teknis pelaksanaan pekerjaan secara langsung

dan melaporkannya kepada Direktur. Membuat laporan opname atas pekerjaan yang terpasang. Melaksanakan pekerjaan sesuai metode, jadwal dan spesifikasi. Merencanakan dan menyediakan tenaga kerja dan peralatan.

c. Petugas K3: Bertanggung Jawab kepada Team Leader

Page 66: Imogiri Combine

3

Mengawasi dan membawahi tenaga teknis pelaksanaan dan pekerja mengenai aspekkeamanan dan keselamatan pekerjaan.

d. Pelaksana : Bertanggung Jawab kepada Site Manager Mengawasi dan melaksanakan pelaksanaan pekerjaan sesuai bidangnya secara langsung dan

melaporkannya kepada Koordinator Pelaksana. Membuat laporan opname atas pekerjaan yang terpasang sesuai bidangnya. Melaksanakan pekerjaan sesuai metode, jadwal dan spesifikasi. Menyediakan tenaga kerja dan peralatan.

e. Logistik : Bertanggung Jawab kepada Site Manager Mendatangkan, mengatur dan mengawasi jadwal pengiriman material dan peralatan serta

kebutuhan lainnya, agar pekerjaan berjalan sesuai metode, jadwal dan Net Work Planing sertapenempatan tidak mengganggu jalannya pekerjaan.

Mengelola dan mengawasi material dan peralatan. Bertanggung jawab terhadap mutu material Melaksanakan semua test laboratorium yang diperlukan dalam pekerjaan

f. Administrasi : Bertanggung Jawab kepada Site Manager. Melaksanakan tata usaha proyek mencatat hasil kemajuan proyek berupa laporan harian,

laporan mingguan, laporan bulanan, gambar yang diperlukan, serta administrasi lapanganlainnya yang diperlukan berdasarkan laporan Pelaksana

Melaksanakan tata usaha kepegawaian, kerumahtanggaan dan kesekretariatan proyek Melakukan penagihan beserta kelengkapan administrasi pekerjaan sesuai ketentuan Mengatur administrasi keuangan lapangan. Penyelesaian keuangan proyek, untuk keperluan : upah tenaga kerja, pengadaan material, dan

lainnya.

A.4 Survey Dan Pengukuran

A.4.1 Titik Kontrol Survey1. Penggunaan titik control survey untuk elevasi dan sudut dilapangan untuk memulai pekerjaan

nantinya akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Pembuatan BM dan referensi nantinyaakan dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana akan setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas 2.Setiap titik control survey yang rusak akibat dari Kontraktor Pelaksana akan atau Subpenyediaharus diganti oleh Kontraktor Pelaksana akan dengan biaya sendiri. Titik kontrol yangdiperbaiki akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas atas biaya Kontraktor Pelaksana akan.

2. Kontraktor akan boleh membuat titik kontrol sementara, akan tetapi masing-masing titikditempatkan dilokasi yang mantap dan aman dari gangguan pelaksanaan pekerjaan Kontraktorakan atau Subpenyedia. Setiap titik bantu harus secara akurat berhubungan dengan titik controlsurvey yang permanen.

3. Masing-masing titik control survey termasuk yang sementara harus secara rutin diperiksa olehKontraktor Pelaksana akan selama pelaksanaan konstruksi guna meyakinkan bahwa titik-titiktersebut tidak rusak atau bergeser.

A.4.2 Survey Lapangan

1. Kontraktor Pelaksana akan secara bersamaan atau segera setelah memulai setting out

Page 67: Imogiri Combine

4

melakukan pengukuran dan menyiapkan profil potongan melintang dan memanjang darikondisi lapangan yang ada (0%)sesuai dengan instruksi dari Konsultan Pengawas untukpersiapan Gambar-gambar Konstruksi ataupun untuk setting out struktur.

2. Hasil pengukuran akan diajukan ke Konsultan Pengawas untuk kaji ulang dan persetujuan..

A.4.3 Pematokan (Staking Out) Pekerjaan Konstruksi

1. Kontraktor Pelaksana akan bertanggung jawab untuk menentukan patok untuk pengukurandan harus menyiapkan tenaga surveyoryang berpengalaman dan cakap dalam pekerjaantersebut yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

2. Kontraktor Pelaksana akan dalam penawarannya harus memasukkan semua bahan-bahan,buruh dan alat survey termasuk juga patok-patok, template dan lain-lain yang dibutuhkanpenyedia dalam melaksanakan setting out setiap pekerjaan yang dilaksanakan. KontraktorPelaksana akan menggunakan alat survey yang mempunyai keakuratan yang baik gunamenetapkan titik survey yang benar dan untuk kontrol atas hasil pengukuran nantinya.

3. Apabila pada saat pengukuran selama masa konstruksi terdapat kesalahan atas posisibangunan, elevasi, dimensi dll, maka Kontraktor Pelaksana akan atas instruksi KonsultanPengawas harus memperbaiki kesalahan tersebut atas biaya penyedia sendiri sampaiKonsultan Pengawas menerima hasil pengukuran dimaksud

A.4.4 Data Survey Dan Perhitungan

Kontraktor Pelaksana akan menyerahkan seluruh data survey, informasi, perhitungan, hasil-hasil dancatatan-catatan lain kepada Konsultan Pengawas segera setelah dokumen dimaksud siap diserahkan.

A.4.5 Survey Untuk Pengukuran Volume Pekerjaan

Apabila Pembayaran Bulanan berdasarkan persentase pekerjaan aktual terhadap total kuantitaspekerjaan, maka penyedia harus mengukur volume/kuantitas pekerjaan dimaksud yang dilaksanakanpada bulan bersangkutan dengan teknik pengukuran alat survey kecuali jika pengukuran volume pekerjaanbisa langsung dilakukan berdasarkan gambar-gambar yang sudah disetujui. Pengukuran volume pekerjaandengan alat survey hanya bisa dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas. KontraktorPelaksana akan memberitahukan Konsultan Pengawas dalam waktu 24 jam sebelum pelaksanaanpengukuran tersebut.

A.5 Mobilisasi Dan Biaya Tidak Langsung Personil (Indirect Cost)

A.5.1 UmumMobilisasi dimaksudkan disini adalah transportasi dari tempat asal ke lokasi pekerjaan untuk peralatan

penyedia, personil inti dan staff lainnya berdasarkan jadwal. Apabila mobilisasi alat dan personil yangada dalam daftar yang dibuat penyedia sudah lengkap dan dapat beroperasi, maka penyedia harusmengajukan dokumentasi yang diperlukan ke Konsultan Pengawas untuk persetujuan dan sertifikasipembayaran.

A.5.2 Jadwal dan pemberitahuan transportasi alatBersamaan dengan pengajuan skedul pelaksanaan dan rencana kerja penyedia harus menyerahkan

ke Konsultan Pengawas rencana mobilisasi alat ke lokasi pekerjaan. Kontraktor Pelaksana akan terusmemberitahukan Konsultan Pengawas untuk kedatangan alat, dan bahan-bahan penyedia dilapangan.

1. Biaya tidak langsung personil, Kontraktor Pelaksana akan memasukkan semua biaya tidak

Page 68: Imogiri Combine

5

langsung personil Kontraktor Pelaksana akan, seperti : mobilisasi, gaji, biaya cuti, Jamsostek,THR dan bonus personil.

2. Kontraktor Pelaksana akan menyiapkan jumlah personil minimum seperti berikut :a. 1 (satu) orang Project Manajerb. 1 (satu) orang Site Manajerc. 1 (satu) orang Site Engineerd. 2 (satu) orang pelaksana lapangane. 1 (satu) orang logistikf. 1 (satu) orang administrasi

3. Jamsostek pekerja sesuai peraturan pemerintah untuk seluruh staf inti dan pekerja/buruhdilapangan.

a. Biaya pengamanan eksternal (Social cost) minimum perbulan 0.09 % dari total nilaipengajuan kontrak.

b. Kontraktor Pelaksana akan terus memberitahukan Konsultan Pengawas untukkedatangan personil.

A.5.3 Rapat Pra Konstruksi (Pre Construction Meeting)Dalam waktu 3 atau 7 hari setelah Penandatanganan Kontrak, Kontraktor Pelaksana akan harus

mengikuti Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang dihadiri UnMuha/PCC, ManajemenKonstruksi, dan Kontraktor Pelaksana akan untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun yang nonteknis dalam proyek ini.

A.6 Demobilisasi

A.6.1 UmumDemobilisasi mencakup pemulangan peralatan penyedia dan personil inti serta staff lainnya dari

lokasi pekerjaan . Apabila demobilisasi alat dan personil yang ada dalam daftar yang dibuat penyediasudah dipulangkan dari lokasi pekerjaan, maka penyedia harus mengajukan dokumentasi yang diperlukanke Konsultan Pengawas untuk persetujuan dan sertifikasi pembayaran.

A.7 Pengadaan Sarana

A.7.1 Bouwkeet (bangunan sementara).Kontraktor Pelaksana menyediakan dan mendirikan semua bangunan sementara (bouwkeet)

untuk digunakan sebagai ruang kerja/kantor direksi dan staff petugas lapangan, sebagai ruang rapatkoordinasi, dan gudang penyimpanan dan perlindungan bahan bangunan. Setelah berakhirnya pekerjaan,Kontraktor Pelaksana Pelaksana wajib membongkar dan menyingkirkan bangunan sementara tersebut darilokasi.

A.7.2 Pembangkit tenaga sementaraSetiap pembangkit tenaga sementara atau penerangan buatan yang dipergunakan untuk pekerjaan

harus disediakan oleh Kontraktor Pelaksana, termasuk pemasangan sementara kabel-kabel, meteran dansebagainya. Setelah pekerjaan selesai Kontraktor Pelaksana wajib menyingkirkan semua barang tersebutdari lokasi pekerjaan, yang semua beban menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

A.7.3 Air kerja.Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan apabila mungkin didapat dari sumber yang sudah

ada di lokasi kegiatan dan sebelumnya harus dikoordinasikan kepada Penanggung Jawab Kegiatan.

Page 69: Imogiri Combine

6

A.7.4 Jalan MasukTempat Pekerjaan dan Jalan Sementara/jalan masuk ke tempat pekerjaan harus diadakan oleh

Kontraktor Pelaksana bilamana diperlukan atau disesuaikan d engan kebutuhan dan kepentinganlokasi kegiatan tersebut. Selama pekerjaan Kontraktor Pelaksana harus memelihara seluruh jalan-jalan sementara dan sebagainya yang mungkin diperlukan untuk memasuki bagian pekerjaan danmenyingkirkan/membersihkan kembali pad a waktu penyelesaian pekerjaan atau jika diperintahkan jugamemperbaiki segala kerusakan yang diakibatkan.

A.7.5 IklanKontraktor Pelaksana tidak diijinkan memuat/memasang iklan dalam bentuk apapun di dalam Iokasi

kegiatan, tanpa izin Pihak Penanggung Jawab Kegiatan.

A.8 Pengaman lapangan

A.8.1 Perlindungan Terhadap Milik UmumKontraktor Pelaksana harus menjaga agar jalan umum, dan hak memakai jalan, bersih dari alat-alat

mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraanumum maupun pejalan kaki, selama kontrak berlangsung. Kontraktor Pelaksana harus bertanggung jawabatas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas utilitas (Perlengkapan umum) seperti saluran air, telepon,listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh operasi-operasi Kontraktor Pelaksana

A.8.2 Perlindungan Terhadap Bangunan yang AdaSelama masa-masa pelaksanaan Kontrak, Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh atas segala

kerusakan, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di tempat pekerjaan, dankerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan karena operasi-operasi Kontraktor Pelaksana dalamarti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh Kontraktor Pelaksana hingga dapat diterima olehPenanggung Jawab Kegiatan.

A.8.3 Penjagaan dan Pemagaran SementaraKontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perilindungan terhadap

pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan kontrak, siang malam. Penanggung Jawab Kegiatantidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor Pelaksana, dan Sub Kontraktor Pelaksana, atas kehilangan dankerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam peiaksanaan.Kontraktor Pelaksana wajib mengadakan, mendirikan dan memelihara pagar sementara dari seng gelombangtinggi 3m dengan finishing cat, semua material seng yang dipakai harus baru dan tidak berkarat

A.8.4 Perlindungan PekerjaanKontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan- bahan

bangunan dan perlengkapan instalasi di tempat pekerjaan, hingga kontrak selesai dan diterima olehPenanggung Jawab Kegiatan.

A.8.5 Gangguan Pada TetanggaSegala pekerjaan yang menurut Penanggung Jawab Kegiatan mungkin akan menyebabkan gangguan

pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan sesuai pengarahan Penanggung JawabKegiatan, dan semua resiko akibat gangguan ini menjadi beban Kontraktor Pelaksana.

A.8.6 Pelaksanaan pekerjaan di luar lokasi pekerjaan.

Apabila Kontraktor Pelaksana melaksanakan pekerjaan di luar lokasi pekerjaan supaya memberitahukan

Page 70: Imogiri Combine

7

kepada Konsultan Pengawas atau Penanggung Jawab Kegiatan untuk diadakan pemeriksaan.

Page 71: Imogiri Combine

8

B. PEKERJAAN TANAH

B.1 Lingkup Pekerjaana. Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan

hasil yang baik dan sempurna.b. Pekerjaan ini meliputi : Semua penggalian penimbunan kembali, pengurangan di bawah lantai, pengerjaan

tanah kasar dan alur pipa-pipa sub drainage serta pekerjaan-pekerjaan teknis. Penggalian danpenimbunan kembali untuk pekerjaan mekanikal dan elektrikal termasuk bab ini.

c. Penyediaan pompa untuk membuang air tanah waktu pekerjaan galian dan pengecoran.

B.2 Pekerjaan Persiapana. Kontraktor menyediakan tenaga kerja, bahan perlengkapan, alat dan sarana pengangkutan serta

peralatan lain yang diperlukan untuk pekerjaan tanah.b. Kontraktor terlebih dahulu mempelajari Laporan Penyelidikan Tanah (Geotechnical Investigation Report)

yang telah dilaksanakan di lokasi proyek, sebelum memulai pekerjaan tanah. Ringkasan BoringLog telah dilampirkan pada Dokumen lelang, sedangkan Laporan lengkapnya bisa diminta pada PemilikPekerjaan melalui Manajemen Konstruksi dengan permohonan tertulis.

c. Semua penggalian dan cara pengukuran sesuai ketentuan spesifikasi teknik dan disetujui olehManajemen Konstruksi atau wakilnya (Pengawas Lapangan).

d. Karena sifat tanah yang berbeda, ada kemungkinan terjadi perubahan perancangan padapelaksanaan pekerjaan tanah. Perubahan tersebut dilakukan Kontraktor dengan persetujuan ManajemenKonstruksi.

B.3 Syarat Pelaksanaana. Penggalian harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan kondisi eksisting yang adab. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman - kedalaman

yang perlu untuk pondasi, lantai dan lain-lain yang dipersyaratkan atau diperlihatkan maupun diindikasikanpada gambar-gambar dengan cara yang sedemikian sehingga pekerjaan ini dapat selesai dengan baiksesuai dengan spesifikasi ini dengan disetujui oleh Konsultan Pengawas/Perencana.

c. Penggalian tanah mencakup pemindahan tanah serta batu -batuan lain yang dijumpai dalam pekerjaan.d. Penggalian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk pembangunane. maupun memindahkan rangka/bekisting yang diperlukan dan juga untuk mengadakan pembersihan.f. Kalau terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai kedalaman

yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada galian harus diurug kembalidengan pasir dan dilakukan pemadatan sesuai yang dipersyaratkan biaya akibat pekerjaan tersebutditanggung oleh Kontraktor Pelaksana.

g. Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dipakai kembali, ditimbun di tempat yang ditunjukdan atas persetujuan Konsultan Pengawas untuk digunakan dalam pekerjaan landscaping.

h. Kalau dijumpai akan-akar/bahan yang bisa melapuk pada keadaan yang diperlihat kan dalamgambar-gambar maka akar bahan tersebut harus diangkat dan diurug kembali dengan pasir sampaipadat.

i. Galian pondasi harus dipadatkan hingga mencapai kepadatan 90% Standard Proctor dari kepadatantanah asal yang sesuai dengan perhitungan struktur. Dalam hal pengeboran untuk keperluan pondasiharus dipastikan tanah galian tidak mengganggu/ mengotori area di luar proyek, dan diharuskan untukmenyediakan bak penampung lumpur sementara, semua biaya menjadi beban Kontraktor Pelaksana.

j. Penggalian harus dengan memperhatikan kemungkinan adanya instalasi bawah tanah seperti : airbersih, kabel feeder, kabel FO, kabel telepon, dll. Jika terdapat kerusakan pada instalasi-instalasi ini maka

Page 72: Imogiri Combine

9

kontraktor harus memperbaiki dengan biaya dari kontraktor

B.4 Level LapanganLevel lapangan dan titik-titik atau kontur dianggap berlaku pada BM (bench mark) utama. Bilamana

Kontraktor tidak yakin dengan ketepatan dari peil pengukuran BM utama maka Kontraktor menyatakan hal inisecara tertulis kepada Manajemen Konstruksi sebelum penggalian, pengukuran dan pemadatandimulai.Klaim ketidaktepatan pel pengukuran tidak akan dipertimbangkan.

B.5 Galian

B.5.1 Uraian Umum1. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam

gambar atau sesuai dengan petunjuk Manajemen Konstruksi, termasuk di dalamnya adalah pekerjaangalian untuk septictank, reservoir, pit, saluran-saluran dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar.

2. Galian tanah untuk septictank, reservoir, saluranair, pondasi dan galian-galian lainnya sesuai denganpeil-peil yang tercantum di dalam gambar.

3. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu, jaringan jalan / aspal, akar dan pohon-pohon yangterdapat di bagian pondasi yang akan dilaksanakan dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluranyang tidak terpakai disumbat. Biaya untuk pekerjaan ini sudah diperhitungkan dalam biaya penawaran.

4. Galian tanah untuk pondasi, khususnya pile cap, dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan dalamgambar rencana. Dalamnya semua galian sesuai dengan gambar dan mendapat persetujuan dariManajemen Konstruksi sebelumnya. Dasar galian bebas dari lumpur, humus dan air, dalam keadaanbersih dan padat, sampai dapat diberi lapisan pasir urug sesuai gambar.

5. Kontraktor melaporkan hasil pekerjaan penggalian tanah yang telah selesai, dan menurut pendapatnyasudah dapat digunakan untuk pemasangan pondasi, khususnya pile cap, kepada ManajemenKonstruksi untuk dimintakan persetujuannya. Semua pekerjaan yang dilaksanakan tanpa persetujuanManajemen Konstruksi, dapat mengakibatkan dibongkarnya kembali pekerjaan tersebut. Pekerjaanpembongkaran dan pemasangan kembali pondasi atau pile cap adalah menjadi tanggung jawabKontraktor.

6. Penggalian dilakukan pada bagian-bagian yang lebih tinggi dari elevasi tanah yang direncanakanuntuk ketinggian dasar struktur dan dasar pondasi, dan bila ada juga untuk parit pipa serta salurandrainase. Hasil- hasil galian diangkut ke tempat-tempat dimana diperlukan pengurugan, bila memangmemenuhi syarat sebagai tanah urug, atau ke tempat lain yang disetujui Manajemen Konstruksi. Dalamhal ini Kontraktor hendaknya menyediakan satu tempat yang disetujui Manajemen Konstruksi untukmenampung tanah hasil galian, yang setelah mencapai jumlah tertentu, segera disingkirkan ketempat lain yang ditunjuk oleh Manajemen Konstruksi.

7. Galian tanah baru bisa dimulai setelah pemasangan patok atau bouwplank disetujui ManajemenKonstruksi.

8. Penggalian sesuai dengan garis dan elevasi yang telah tertera pada gambar rencana.9. Kemiringan sisi galian membentuk sudut kemiringan yang aman dengan memperhatikan stabilitas

kemiringan lereng untuk jenis tanah di lokasi kerja. Untuk penentuan sudut kemiringannya, disampingperlu mempelajari Laporan Penyelidikan Tanah terdahulu, juga perlu meninjau karakteristik visuallapisan tanah yang dijumpai di lokasi kerja.

10. Kontraktor menjaga pengaruh-pengaruh luar kepada lubang galian seperti air tanah, hujan, airpermukaan, kelongsoran, lumpur yang masuk, maupun juga benda-benda lain yang tidak diinginkan.Biaya untuk pekerjaan ini sudah diperhitungkan dalam biaya penawaran.

11. Jika ada kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat hal-hal tersebut di atas, maka penyedia bertanggungjawab penuh atas segala kerusakan tersebut dan memperbaikinya kembali sesuai dengan instruksi

Page 73: Imogiri Combine

10

Manajemen Konstruksi.12. Untuk galian-galian yang memotong saluran-saluran di bawah tanah, baik itu berupa kabel listrik,

telekomunikasi, saluran air dan sebagainya, maka Kontraktor bertanggung jawab penuh agar tidakterjadi gangguan/kerusakan pada saluran-saluran tersebut, untuk kemudian segera melapor kepadaManajemen Konstruksi, dan bila diperlukan, memindahkannya ke tempat yang disetujui ManajemenKonstruksi.

13. Penyimpanan/pembuangan tanah galian tidak boleh mengganggu kedudukan patok-patok/bouwplank,atau bagian-bagian yang tidak diperbolehkan terganggu kedudukannya.

B.5.2 Kedalaman galianKedalaman galian dilaksanakan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar rencana. Namun

demikian, bila diperlukan, atau bila diperintahkan oleh Manajemen Konstruksi, lubang galian digali lebihdalam sampai kedalaman yang diperlukan/ ditentukan, dan sampai didapat dasar galian yang bersih. Setelahgalian selesai, permukaan tanah diratakan, dibasahi seperlunya dan dipadatkan dengan baik.

B.5.3 Penggalian tanah untuk pondasi dan pile capa. Penggalian dilakukan sesuai dengan kebutuhan lebar lantai kerja pondasi atau pile cap, dimana lereng

tanah disebelah kiri-kanan galian dimiringkan keluar arah pondasi atau pile cap, dengan sudut kemiringanyang aman dan stabil sehingga tidak menimbulkan keruntuhan.

b. Untuk pekerjaan penggalian tanah yang cukup luas dan dalam, serta bila lokasinya memungkinkan, makadipertimbangkan penggunaan alat berat dengan kapasitas yang sesuai. Kecuali dinyatakan lain dalamgambar rencana, dasar dari galian datar (waterpass). Jika pada dasar galian terdapat akar-akar kayu,kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang berongga (tidak padat), maka bagian itu dikeluarkanseluruhnya, dan lubang yang terjadi diisi dengan pasir.

c. Setiap kelebihan galian di bawah permukaan yang telah ditentukan diurug kembali sampai permukaansemula (yang direncanakan) dengan pasir , untuk mencegah turunnya struktur atas yang akan dikerjakan.Pekerjaan pengurugan kembali tersebut dilaksanakan dengan biaya Kontraktor.

d. Penggalian lapisan 15 cm terakhir dari dasar pondasi dilakukan dengan tangan, tidak diperbolehkanmenggunakan alat-alat berat, agar bisa didapatkan dasar galian yang rata dan bersih.

e. Air yang tergenang di lapangan atau galian yang ditimbulkan oleh mata air, hujan, kebocoran pipa-pipa,atau sebab-sebab lainnya selama pelaksanaan pekerjaan, dikeringkan dan dipompa keluar atas biayaKontraktor, dimana hal ini sudah diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuan pekerjaan.

f. Jika tanah galian longsor secara terus menerus, maka Kontraktor membuat turap penahan tanah atausheet pile atas biaya Kontraktor. Hal ini juga sudah diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuangalian di dalam penawaran.

B.5.4 Penggalian batuan dan batuan besarBatu-batu besar yang dijumpai pada waktu pengisian dikeluarkan atas biaya Kontraktor. Hal ini sudah

diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuan galian.

B.6 Pengawasan PenggalianSemua galian diperiksa terlebih dulu oleh Manajemen Konstruksi sebelum lapisan lantai kerja,

pembesian, dan elemen-elemen lain dipasang. Bila dipadatkan keadaan kurang memuaskan atauternyata peil galian yang tercantum dalam galian belum mencapai kedalaman yang disyaratkan, makaKontraktor mendapat ijin Manajemen Konstruksi sebelum galian selanjutnya dilaksanakan.

B.7 Lantai Kerjaa. Apabila konstruksi beton bertulang akan langsung terletak di atas tanah, maka dibawahnya dibuat lantai

Page 74: Imogiri Combine

11

kerja yang rata.b. Sebelum lantai kerja ini dibuat, maka semua lapisan tanah di bawahnya akan dipadatkan dan diratakan

dengan baik, serta kemudian dilapisi dengan lapisan pasir setebal yang disyaratkan dalam gambar.c. Lapisan pasir ini juga selanjutnya dipadatkan sesuai dengan prosedur pemadatan, sampai didapatkan

permukaan yang padat dan rata, hal mana diperiksa dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.d. Untuk memadatkan tanah digunakan alat pemadat tanah yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

Lantai kerja dibuat dari beton mutu K-125 menurut N1-2, atau setara dengan fc’ – 10 Mpa menurutSKSNI-T15- 1991, kecuali bila disebutkan lain dalam spesifikasi ini.

e. Tebal dan peil lantai kerja sesuai dengan gambar. Jika tidak dinyatakan secara khusus dalam gambar,maka tebal lantai kerja diambil setebal 10 cm.

B.8 Pengurugan Tanaha. Material yang digunakan untuk sub-grade memenuhi standar spesifikasi AASHTO-M.57-64 dan

diperiksa terlebih dahulu di laboratorium tanah yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi.b. Material yang dipakai untuk timbunan atau sub-grade memenuhi syarat pemadatan tanah untuk

mencapai 95% dari berat jenis kering maksimum (maximum dry density) menurut AASHTO-T.99.c. Bila tanah galian ternyata tidak baik atau kurang dari jumlah yang dibutuhkan, maka penyedia

mendatangkan tanah urug yang baik dan cukup jumlahnya serta mendapatkan persetujuan dariManajemen Konstruksi.

d. Pengurugan tanah dibentuk sesuai dengan peil ketinggian, kemiringan dan ukuran-ukuran yangtercantum dalam gambar rencana atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Manajemen Konstruksi.

e. Untuk mendapatkan hasil pemadatan yang baik, tanah urug ditempatkan dalam lapisan-lapisansetebal maksimum 20 cm dan dipadatkan sebaik baiknya dengan penambahan air secukupnyasehingga didapat pemadatan yang optimum. Bila permukaan tanah akhir akan dibuat miring, makakemiringan tanah diselesaikan secara rata atau bertangga sebagaimana diminta oleh ManajemenKonstruksi.

f. Alat berat tidak boleh digunakan di tempat-tempat yang oleh Manajemen Konstruksi. dianggapberbahaya atau dengan jarak yang kurang dari 45 cm terhadap saluran, batas-batas atau pekerjaanlain yang mungkin bisa menjadi rusak oleh karenanya.

g. Pengurugan kembali dari pondasi atau pile cap dilaksanakan dengan memadatkan tanah urug dalamlapisan- lapisan setebal maksimum 20 cm. Pengurugan ini tidak boleh dilaksanakan sebelum diperiksadan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

B.9 Urugan Pasira. Bagian-bagian yang harus diurug sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, tanah urugan harus

cukup baik, bebas dari sisa (rumput/akar-akar lain-lainnya).b. Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis tebal maksimal hamparan 30 cm setiap lapisan,

kemudian tanah tersebut dilembabkan sebelum dilakukan pemadatan menggunakan alatstamper minimal setara MTR 80 dengan cbr 4% rendam air.

c. Semua urugan kembali di bawah atau disekitar bangunan dan pengerasan harus sesuai dengan gambarrencana. Material untuk penimbunan ini harus memenuhi spesifikasi ini.

d. Tanah sisa urugan atau tanah yang tidak dapat dipakai harus dibuang keluar site atau atas petunjukKonsultan Pengawas/Perencana, dengan biaya Kontraktor Pelaksana.

e. Urugan pasir disiram air kemudian ditumbuk hingga padat.f. Bahan urugan pasir bersih, dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

B.10 Tempat Pembuangan Materiala. Tempat pembuangan material hasil galian, sampah atau bongkaran menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Page 75: Imogiri Combine

12

b. Kontraktor menjaga tempat pembuangan material agar tidak merusak lingkungan.c. Timbunan tanah bekas galian dibuat dan diatur sedemikian rupa sehingga aman dari terjadinya

longsoran.

B.11 Pemompaan Air Tanah (Dewatering)Penggalian tanah dikerjakan dalam keadaan kering. Bila karena adanya hujan, air permukaan

lingkungan, air tanah atau mata air sehingga lokasi pekerjaan atau galian menjadi tergenang, maka Kontraktorbertanggung jawab untuk merencanakan sistem pemompaan air tanah yang sudah dimasukkan dalam biayapenawaran lelang. Pemompaan dapat dikerjakan dengan memompa secara langsung, atau cara-cara lainyang disetujui Manajemen Konstruksi.

Page 76: Imogiri Combine

13

C. PEKERJAAN PASANGAN

C.1 Lingkup Pekerjaana. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu

yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yangbermutu baik.

b. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan di bawah lapisan finishing lantai yang berlangsung diatas tanah(lantai dasar yang tidak memakai plat beton) serta sesuai detail yang disebutkan/ditunjukkan dalamgambar.

C.2 Persyaratan bahana. Semen harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASTM C 1500-78A.. ex Holcim, setarab. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII 0404-80.c. Kerikil/split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79 / 0087-75 / 0075-75.d. Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 82 pasal 9, AFNOR P.18-303 dan NZS-3121/1974.e. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan ; PBI 1971 (NI-2) PUBI 1982dan (NI-8).

C.3 Gambar Detail Pelaksanaana. Kontraktor Pelaksana wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan pada

gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.b. Kontraktor Pelaksana wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum tercakup

lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak:c. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan

produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang beium tercakup secara lengkap di dalamgambar kerja / dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.

d. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahuiu dari KonsultanPengawas.

C.4 Syarat-Syarat Pelaksanaana. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya,

untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian/

penggantian dalam pekerjaan ini harus baru, kualitas terbaik dan jenisnya dan harus disetujuiKonsultan Pengawas.

c. Pekerjaan sub lantai dilakukan langsung di atas tanah, maka sebelum pasangan sub lantaidilaksanakan terlebih dahulu Iapisan urug di bawahnya harus sudah dikerjakan dengansempurna dengan ketebalan sampai dengan elevasi yang diminta pada gambar (telah dipadatkansesuai persyaratan), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimum.

d. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan kerikil atau split denganperbandingan 1:3:5.

e. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 50 mm atau sesuai yang disebutkan/ disyaratkan dalam detailgambar.

f. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas, kecuali pada lantai ruangan-ruangan yang

Page 77: Imogiri Combine

14

disyaratkan dengan kemiringan tertentu. Perlu diperhatikan mengenai kemiringan lantai agar sesuaiyang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

C.5 Pekerjaan Pasangan Dinding Bata

C.5.1 Bahan

a. Batu bata yang dipasang adalah dari mutu yang terbaik, produk lokal dan disetujui KonsultanPengawas dan harus memenuhi NI-10

b. Semenyang digunakan satu merek dan harus memenuhi NI-18 ex SEMEN GRESIK, setarac. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2d. Air yang digunakan adalah air bersih tidak mengandung zat lain seperti asam, minyak, lumpur dan

harus memenuhi PUBI -1982 Pasal 9.

C.5.2 Bahan dinding untuk bagian dalam bangunan dan dinding luar bangunan

Batu bata merah biasa yang dipakai mengalami pembakaran sampai matang, bila direndam didalam airtetap utuh, tidak pecah atau hancur. Ukuran tebal batu bata dapat disesuaikan dengan tebal dinding akhir(finish) yang disyaratkan dalam gambar. Batu bata ringan ataupun jenis lainnya dapat digunakan untuk dindingjika disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Sebelum pekerjaan dimulai, memberikan contoh bahan kepadaManajemen Konstruksi Pengawas untuk dimintakan persetujuannya. Contoh batu bata yang telah disetujuidisimpan di kantor proyek. Apabila bahan yang datang tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui, makaManajemen Konstruksi /Pengawas berhak menolak bahan tersebut dan segera mengeluarkan bahan tersebutdari lokasi proyek dalam waktu 2 kali 24 jam.

C.5.3 Bahan untuk campuran siar bata

Bahan yang dipakai memakai pasir dan semen dengan perbandingan 1: 3 untuk pekerjaan pasanganbata trassram dan perbandingan 1 : 5 untuk pekerjaan pasangan bata biasa.

C.5.4 Pelaksanaana. Sebelum batu bata dipasang, batu bata tersebut direndam dalam air sampai gelembung

udara tidak terlihat lagi. Batu bata yang dipasang utuh, kecuali untuk pasangan sudut dapatmemakai batu bata pecahan. mengerjakan pengukuran bangunan (uitzet) secara teliti dansesuai gambar.

b. Selama 1 (satu) hari pemasangan dinding bata tidak boleh lebih dari 1 (satu) meterdan pengakhiran pemasangan pada satu hari dibuat bertangga menurun dan tidak tegakbergigi, untuk menghindari retaknya dinding dikemudian hari.

c. Pada semua pasangan bata ½ batu, satu sama lain dapat mengikat dengan sempurna,tidak dibenarkan menggunakan batu bata pecahan kecuali untuk pasangan sudut/las-lasan.Pada pasangan batu bata 1 batu dan pasangan yang lebih tebal disusun sesuaidengan petunjuk/peraturan yang seharusnya.

d. Pada tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pemasangan yang sempurna kecuali di tiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton yang merupakan bingkai.

e. Setiap pertemuan tegak lurus, terdapat ikatan pemasangan yang sempurna, kecuali ditiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton merupakan bingkai.

f. Bidang dinding yang luasnya lebih dari 10 m2 ditambah kolom dan balok penguat (betonpraktis) dengan ukuran 13x13 cm, pembesian 4 bh Æ 10 mm, beugel (ring) Æ 8 mm tiap jarak15 cm.

Page 78: Imogiri Combine

15

g. Seluruh keliling kosen-kosen pintu dan jendela, diberi kolom dan balok beton denganukuran 13x13 cm, pembesian 4 bh Æ 10 mm, beugel (ring) Æ 8 mm tiap jarak 15 cm.

h. Semua pasangan baru, dijaga tidak terkena sinar matahari langsung dan KontraktorPelaksanamenyediakan karung- karung yang digunakan untuk menutup pasangan sertakeadaannya basah, selain karung goni, juga dapat digunakan kajang bogor atau lainnyauntuk menutup pasangan tersebut.

i. Pembuatan lubang pada pasangan dinding untuk steger sama sekali tidak diperkenankan.j. Bagian pasangan dinding yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom,

balok, listplank beton dan lain-lain) diberi stek-stek besi beton Æ 10 mm jarak 60 cm, yangterlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian kolom beton dan pada bagian yang tertanamdalam pasangan batu bata sekurang-kurangnya 40 cm, kecuali ditentukan lain olehManajemen Konstruksi/Pengawas, pemasangan stek besi dilakukan sebelum beton dicor.Di tempat yang akan terdapat kosen pintu, kosen jendela, lubang ventilasi dan lain-lain,penempatan pasangan batu bata hendaknya disesuaikan.

k. Lubang-lubang untuk instalasi listrik, plumbing, AC atau lain–lain dimana diperlukan adanyainstalasi listrik, plumbing, AC dan lain-lainnya, yang ditanam pada dinding, maka dibuatpahatan secukupnya, pahatan tersebut setelah dipasang pipa ditutup dengan adukan yangsama, bila pahatannya untuk diisi lebih dari 1 (satu) pipa, lubang pahatan tersebut dibungkuskawat nyamuk.

C.5.5 Syarat-Syarat Pelaksanaan

a. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahuludiserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkanpersetujuannya.

b. Semua bahan yang dipasang harus baru, baik, tidak cacat, Warna dan tekstur bahan harusseragam.

c. Pasangan batu bata/ batu merah, dengan menggunakan aduk campuran 1pc : 5 pasir pasangan1pc : 3 pasir untuk trasram.

d. Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof sampaiketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding di daerah basah setinggi 160 cm daripermukaan lantai, serta semua dinding yang pada gambar menggunakan symbol aduktrasram/kedap air digunakan aduk rapat air dengan campuran 1 pc : 3 pasir pasang.

e. Batu bata merah yang digunakan batu bata merah ex. Lokal dengan kualitas terbaik, siku dansama ukurannya 5 x 11 x 23 cm, atau yang disetujui Konsultan Pengawas/Perencana.

f. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh.g. Setelah bata terpasang dengan aduk, nat/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan bersihkan

dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.h. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan

siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.i. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap berdiri maksimum 24 lapis

setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.j. Bidang dinding ½ batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan balok

penguat (kolom & balok praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4 diameter12 mm, beuguel diameter 8 mm jarak 20 cm.

k. Pembuatan lubang pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak diperkenankan.l. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan

beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 8 mm jarak 50 cm, yang

Page 79: Imogiri Combine

16

terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanamdalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.

m. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5% yang patah ataulebih dari 2 bagian tidak boleh digunakan.

n. Pasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm danuntuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm, pelaksanaan harus cermat, rapi dan benar-benar tegaklurus.

o. Dinding bata yang baru dipasang harus dibasahi dengan air terus menerus selama paling sedikit7 hari dan tidak diperkenankan terkena sinar matahari langsung.

p. Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus dipasang angkur besi betondengan diameter 8 panjang 50 cm dan beton yang berhubungan langsung dengan dinding bataharus diketrik atau dikasarkan dulu agar pasangan tembok dapat merekat dengan baik.

q. Siar-siar pasangan bata harus dikerok dan dibersihkan sebelum spesie menjadi kering sehinggamembentuk lekukan agar supaya plesteran dapat merekat dengan baik.

C.5.6 Syarat Pemeliharaan

a. Kontraktor Pelaksana wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, perbaikandilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

b. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pelaksanaan, makac. Kontraktor Pelaksana wajib memperbaiki sampai dinyatakan diterima oleh PPK, biaya

yang timbul untuk pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksanad. Kontraktor Pelaksana wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah

dilaksanakan untuk dapat dihindarkan dari kerusakan.e. Biaya yang diadakan untuk pengamanan hasil pekerjaan ini menjadi tanggung jawab

Kontraktor Pelaksana.

C.6 Pekerjaan Plesteran Dan Acian Dinding

C.6.1 Bahana. Semenharus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh pekerjaan).b. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2.c. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10.d. Penggunaan adukan plesteran :

- Adukan 1 pc : 3 pasir, dipakai untuk plesteran rapat air atau mortar DRYMIX untuk seluruhplesteran.

- Adukan 1 pc : 5 pasir, dipakai untuk seluruh plesteran dinding lainnya.- Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC atau tertentu atas pentujuk

Konsultan Pengawas..

C.6.2 Pelaksanaana. Permukaan dinding yang akan diplester dibersihkan dari kotoran, debu, partikel lain.b. Pencampuran menggunakan mesin mixer.c. Pencampuran air secara bertahap dan diaduk sampai rata selama 3-4 menit.d. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan pasangan telah selesai dipasang,

kolom dan ring balok telah dicor, bobokan untuk instalasi listrik (pipa), AC, instalasi airbersih dan instalasi lainnya telah ditanam dalam dinding.

Page 80: Imogiri Combine

17

e. Dinding pasangan bata yang akan diplester, sebelumnya selalu disirami air sampai jenuhselama 3 hari, agar adukan plesteran dapat melekat dengan baik pada dinding.

f. Plesteran halus (acian) dapat dilaksanakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar).g. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 100 cm, dipasang tegak lurus dan menggunakan

potongan kecil kayu plywood, untuk patokan kerataan dinding, potongan plywood tersebutdilepas apabila kepala plesteran telah mongering.

h. Ketebalan plesteran mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom yang dinyatakan dalamgambar. Tebal plesteran 15-20 mm. Jika ketebalan melebihi dari 2 cm diberi tambahan kawatayam (wire mesh), untuk memperkuat daya lekat plesteran.

i. Seluruh pertemuan bidang plesteran dengan keliling kosen dibuat tali air ukuran 5 x 5 mm,atau 6 x 6 mm atau sesuai permintaan, hasil pengerjaan lurus, rata, rapih, baik dan tidakbergelombang.

j. Untuk permukaan yang datar, mempunyai toleransi lengkung atau cembung tidak melebihi5mm untuk setiap jarak 200 cm. Jika melebihi, berkewajiban memperbaikinya dengan biayaatas tanggungan Pihak Kami.

k. Kelembaban plesteran dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak terlalutiba-tiba dan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan dilindungi dariterik matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air secaracepat.

l. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, atau akibat lainnya, makaplesteran tersebut dibongkar dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh ManajemenKonstruksi / Pengawas dengan biaya atas tanggungan Pihak Kami. Selama 7 (tujuh) harisetelah pengacian selesai penyedia selalu menyiram dengan air sampai jenuhsekurangkurangnya 1 kali sehari.

m. Sudut-sudut luar dinding : - Seluruh sudut vertical, dikerjakan dengan baik, tegak dan lurus.n. Pekerjaan finishing (pengecatan) dapat dilakukan apabila plesteran telah berumur lebih dari

21 (dua puluh satu) hari, dan plesteran tersebut sudah benar-benar dalam keadaan kering.

C.7 Pekerjaan Railing Tangga

C.7.1 Bahana. Tiang railing besi hollow yang dibentuk sesuai gambar rencana.b. Bagian kaki/tanggul dari beton bertulang yang merupakan satu kesatuan dari pekerjaan struktur,

Pada dinding void yang mempunyai ketinggian + 10 cm dari muka lantai atau sesuai gambarharus sudah disiapkan dudukan untuk pasanganpasangan railing.

c. Bagian ini diberi plint sesuai gambar rencana dan bagian permukaan atas dinding tersebutdipasang keramik atau material lain sesuai gambar rencana.

C.7.2 Pelaksanaana. Marking As & elevasi untuk posisi railing tangga sesuai gambar kerja.b. Tentukan letak tiang railing sesuai gambar kerja.c. Pasang Tiang Railing pada awal trapb. Tangga & pada bordes lantai atasnya.a. Tarik benang antara kedua tiang railing.b. Pasang tiang railing sesuai jarak yang telah ditentukan.c. Matikan dudukan tiang railing.d. Pasang railing horizontal dengan menumpu pada tiang.e. Sambung railing horizontal untuk trap berikutnya.

Page 81: Imogiri Combine

18

f. Ratakan & haluskan sambungan serta bersihkan railing tangga yang telah terpasang.c. Cek ketegakan tiang, kemudian matikan dengan Dynabolt dan agar diperhatikan sistem Joint

bagian bawah (Plat Tangga dengan Cover Plat).

D. PEKERJAAN BETON

D.1 Lingkup Pekerjaana. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan -bahan peralatan serta pengangkutan untuk

menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan yang tercantum dalam gambar, sertapekerjaan yang berhubungan dengan beton, seperti acuan, besi, plat bondeck / plat combideck, betondan admixtures. Juga termasuk di dalam l ingkup pekerjaan ini adalah pengamanan baik pekerjamaupun fasilitas lain di sekitar sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan aman.

b. Di dalam penawaran harga satuan beton oleh kontraktor harus sudah mencakup join-join pembesiandi dalam join antara kolom, balok, tie beam,dll.

D.2 Pengadaan, Mutu Dan Kinerja Beton

Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakanperaturan sebagai berikut :

a. Standart Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung 03 - SNI - 1726-2002

b. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SNI 03 – 2847 – 2002c. Persyaratan umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1082)-NI-3d. Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 / NI-8e. Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013 -81)f. Mutu dan Cara Uji Semen Beton (SII 0052-80)g. ASTM C-33 Standart Specification for Concrete Agregates.h. Baja Tulangan Beton (SII 0136-84)i. Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton (SII 0784 -83)j. American Society for Testing Material ( ASTM )k. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempatl. Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada

bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.5.3.1987 UDC : 699.81 : 624.04)

D.3 Bahan-Bahan

D.3.1 Semen PortlandSemen yang boleh digunakan untuk pembuatan beton harus dari jenis semen yang telah ditentukan

dalam SII 0013-81 dan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam standart tersebut.Semua yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama dan dalam keadaan baru. Semen yangdikirim harus terlindung dari hujan dan air. Semen harus terbungkus dalam sak (kantong) asli daripabriknya dan dalam keadaan tertutup rapat. Semen harus disimpan di gudang dengan ventilasi yangbaik, tidak lembab dan diletakkan pada tempat yang tinggi, sehingga aman dari kemungkinan yang tidakdiinginkan. Semen tersebut tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 sak. System penyimpanan semen harus diatursedemikian rupa, sehingga semen tersebut tidak tersimpan terlalu lama. Semen yang diragukan mutunyadan rusak akibat salah penyimpanan, seperti membatu, tidak diijinkan untuk dipakai. Bahan yang telahditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 (dua) hari atas biayaKontraktor. Semen ex Holcim, Gresik 50 kg

Page 82: Imogiri Combine

19

D.3.2 AgregatPada pembuatan beton, ada dua ukuran agregat yang digunakan, yaitu agregat kasar / batu pecah

dan agregat halus / pasir beton. Kedua jenis agregat ini diisyaratkan sebagai berikut :a. Agregat Kasar, ukuran besar ukuran nominal maksimum agregat kasar harus tidak

melebihi 1/5 jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan, atau 1/3 dari tebalpelat. Atau ¾ jarak bersih minimum antar baja tulangan, berkas baja tulangan atautendon pratekan atao 30 mm. Gradasi Agregat tersebut secara keseluruhan harus sesuaidengan yang diisyaratkan oleh ASTM agar tidak terjadi adanya sarang kerikil ataurongga dengan ketentuan sebagai berikut :

b. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan bahanorganik, lumpur dan kotoran lainnya. Kadar Lumpur harus lebih kecil dari 4% berat. Agregathalus terdiri dari butir-butir beraneka ragam besarnya dan apabila diayak harus memenuhisyarat sebagai berikut :

Kontraktor harus mengadakan pengujian sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi ini. Jika sumberagregat berubah karena suatu hal, maka Kontraktor wajib untuk memberitahukan secara tertulis kepadaKonsultan Pengawas. Agregat harus disimpan di tempat yang bersih, yang keras permukaanya dan harusdicegah supaya tidak terjadi pencampuran dengan tanah.

D.3.3 Air Untuk Campuran betonAir yang digunakan untuk campuran beton harus bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam

alkali, garam, zat organis atau bahan lain yang dapat merusak beton atau besi beton. Air tawar yangdapat diminum umumnya dapat digunakan. Air tersebut harus diperiksa pada laboratorium yang disetujuioleh Konsultan Pengawas. Jika air pada lokasi pekerjaan tidak memenuhi syarat untuk digunakan, makaKontraktor harus mencari air yang memadai untuk itu.

D.3.4 Besi BetonBesi Beton harus selalu menggunakan besi beton ulir (deformed bars) untuk tulangan utama dan

sengkang kecuali ditentukan lain dalam gambar. Agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, makan Bajatulangan yang digunakan harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini :

a. Tidak boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-lipatan, retak-retak, gelombang-gelombang, cerna-cerna yang dalam, atau berlapis-lapis.

b. Untuk tulangan utama (tarik / tekan lentur) harus digunakan baja tulangan deform(BJTD), dengan jarak antara dua sirip melintang tidak boleh lebih dari 70 % diameternominalnya, dan tinggi siripnya tidak boleh kurang dari 5 % diameter nominalnya.

c. Tulangan dengan Ø ≤12 mm dipakai BJTP U 24 (polos), dan untuk tulangan dengan Ø 16mm memakai BJTD U 39 (deform) bentuk ulir.

d. Kualitas dan diameter nominal dari baja tulangan yang digunakan harus dibuktikan

Sisa di atas ( % Berat )Ayakan 31.50 mm 0Ayakan 4.00 mm 90-98Selisih antar 2 ayakan

berikutnuya01-10

Sisa di atas ( % berat )Ayakan 4.00 mm ≥ 0.2Ayakan 1.00 mm ≥ 10Ayakan 0.25 mm 80-95

Page 83: Imogiri Combine

20

dengan sertifikat pengujian laboratorium, yang pada prinsipnya menyatakan nilai kuat lelehdan berat per meter panjang dari bahan tulangan dimaksud. Kontraktor harus mengajukanbrosur atau hasil tes tulangan pada proyek sebelumnya yang memenuhi syarat dan dapatdigunakan pada pekerjaan ini dan dimasukkan dalam usulan data teknis.

e. Diameter nominal baja tulangan (baik deform / BJTD) yang digunakan harusditentukan dari sertifikat pengujian tersebut dan harus ditentukan dari rumus :

d = 4.029 √ B , atau d = 12.47√ G

d = diameter nominal dalam mmB = berat baja tulangan (N/mm)G = berat baja tulangan (kg/m)

f. Toleransi berat batang contoh yang diijinkan di dalam pasal ini sebagai berikut :DIAMETER ULANGAN BAJA

TULANGANTOLERANSI BERAT YANG

DIIJINKANØ < 10 mm ± 7 %10 mm < Ø < 16 mm ± 6 %16 mm < Ø < 28 mm ± 5 %Ø > 28 mm ± 4 %

g. Toleransi Ukuran Diameter adalah sebagai berikutDIAMETER TULANGAN BAJA TULANGANTOLERANSI DIAMETER YANG DIIJINKAN

Ø 8 mm ± 0.4 mmØ 12 mm ± 0.4 mmØ 16 mm ± 0.5 mmØ 19 mm ± 0.5 mm

h. Sebelum pengiriman baja tulangan dilakukan, Penyedia Barang/Jasa harus menunjukansample, hasil Uji Tarik dan Diameter yang akan digunakan. Hal ini akan mempermudah dandapat menjaga kualitas. Dilokasi proyek kontraktor harus menyediakan alat untuk mengukurdiameter tulangan polos yaitu sket mat/jangka sorong dan alat untuk mengukur diametertulangan deform/ulir yaitu meteran dan timbangan.

i. Semua tulangan yang dipakai pada proyek ini baja tulangan deform / Ulirj. Pengiriman untuk baja tulangan diform dengan diameter diatas 13mm batang baja

tulangan harus lonjoran / tidak ditekuk.k. Pemakaian besi beton jenis yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas, harus mendapat

persetujuan dari Konsultan Pengawas. Besi Beton harus berasal dari satu pabrik(manufactures). Tidak dibenarkan untuk menggunakan merk besi beton yang berlainandengan untuk pekerjaan ini. Besi beton harus dilengkapi dengan mill certificate / sertifikat

D.4 Syarat-syarat Pelaksanaan

D.4.1 SlumpSelama pelaksanaan harus ada pengujian slump, yang jika tidak ditentukan secara khusus adalah antara

8 – 12 cm untuk beton umumnya, sedang tiang bor slump sebagai berikut, Beton diambil sebelum dituangkanke dalam cetakan beton (begisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan di atas permukaan yangrata. Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian beton tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dan setiaptusukan harus masuk sampai dengan satu lapisan di bawahnya. Setelah bagian atas diratakan, segera cetakan

Page 84: Imogiri Combine

21

diangkat perlahan-lahan dan diukur penurunannya.

D.4.2 Persetujuan Konsultan PengawasSebelum semua tahap pelaksanaan berikutnya dilaksanakan, Kontraktor harus mendapatkan

persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas. Laporan harus diberikan kepada Konsultan Pengawas palinglambat 3 hari sebelum pekerjaan dilaksanakan. Hal-hal khusus akan didiskusikan secara lebih mendalamantara semua pihak yang berkepentingan. Semua tahapan pelaksanaan tersebut harus dicatat secara baikdan jelas sehingga mudah untuk ditelusuri jika suatu saat data tersebut dibutuhkan untuk pemeriksaan.

D.4.3 Persiapan dan PemeriksaanKontraktor tidak diijinkan untuk melakukan pengecoran beton tanpa ijin tertulis dari Konsultan

Pengawas. Kontraktor harus melaporkan kepada konsultan Pengawas tentang kesiapannya untuk melakukanpengecoran dan laporan tersebut harus disampaikan beberapa hari sebelum waktu pengecoran, sesuaidengan kesepakatan di lapangan, untuk memungkinkan Konsultan Pengawas melakukan Pemeriksaansebelum pengecoran dilaksanakan. Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang memadai seperti tanggaataupun fasilitas lain yang dibutuhkan agar Konsultan Pengawas dapat memeriksa pekerjaan secara amandan mudah. Tanpa fasilitas tersebut, Kontraktor tidak akan diizinkan untuk melakukan pengecoran. Semuakoreksi yang terjadi akibat pemeriksaan tersebut harus segera diperbaiki dalam waktu 1 x 24 jam danselanjutnya kontraktor 1 x 24 jam selanjutnya kontraktor harus mengajukan ijin lagi untuk dapat melaksanakanpengecoran. Tidak dibenarkan adanya penambahan waktu akibat koreksi yang timbul, kecuali ditentukanoleh pemberi tugas / Konsultan Pengawas, Persetujuan untuk melakukan pengecoran tidak berartimembebaskan Kontraktor dari tanggung jawab sepenuhnya atas ketidaksempurnaan ataupun kesalahan yangtimbul. Sebelum pengecoran dilakukan harus dipastikan bahwa semua peralatan yang akan tertanam di dalambeton sudah terletak pada tempatnya dan semua kotoran sudah dibersihkan dari lokasi pengecoran. Demikianpula untuk siar pelaksanaan harus dilakukan sesuai dengan persyaratan.

D.4.4 Siar PelaksanaanKontraktor harus mengusulkan lokasi siar pelaksanaan dalam gambar kerjanya. Siar pelaksanaan harus

diusahakan seminimum mungkin, agar perlemahan struktur dapat dikurangi. Siar pelaksanaan tidakdijinkan untuk melalui daerah yang diperkirakan sebagai daerah basah, seperti toilet, reservoir dll. Jika tidakditentukan lain, maka lokasi siar pelaksanaan harus terletak pada daerah dimana gaya geser adalah minimal,umumnya terletak pada sepertiga bentang tengah dari panjang efektif struktur. Pada pengecoran beton yangtebal dan volume yang besar, lokasi siar pelaksanaan harus dipertimbangkan sedemikian rupa, sehingga tidakmenyebabkan perbedaan temperatur yang besar pada beton yang tersebut, yang berakibat retaknyabeton, disamping adanya tegangan residu yang tidak diinginkan. Siar pelaksanaan dapat dibuat secarahorizontal dan pengecoran dapat dibagi menjadi berlapis- lapis. Lokasi siar pelaksanaan tersebut harusdisetujui oleh Konsultan Pengawas. Kontraktor harus mempertimbangkan di dalam penawarannya, segala halyang berhubungan dengan siar pelaksanaan seperti erstop, perekat beton, dowel dsb, maupun pembersihpermukaan beton agar dapat dijamin lekatan antara beton lama dan baru. Siar pelaksanaan harus bersih darisemua kotoran dan bekas beton yang tidak melekat dengan baik, dan sebelum pengecoran dilanjutkan, harusdikasarkan sedemikian rupa sehingga agregat besar menjadi terlihat tetapi tetap melekat dengan baik.

D.4.5 Pengangkutan dan Pengecoran BetonBeton harus diangkut dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat tiba dilokasi proyek dalam

keadaan yang masih memenuhi spesifikasi teknis. Jika lokasi pembuatan cukup jauh dari proyek, makaharus digunakan admixtures yang dapat memperlambat proses pengerasan dari beton. Pada saat betondiangkut ke lokasi pengecoran juga harus diperhatikan, agar tidak terjadi pemisahan antara bahan-bahan

Page 85: Imogiri Combine

22

dasar pembuat beton. Pada saat pengecoran tinggi jauh dari beton segar harus kurang dari 1.50 meter. Halini sangat penting agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton sehinggadapat mengakibatkan kwalitas beton menjadi menurun. Untuk itu harus disiapkan alat bantu seperti piuaptremi sehingga syarat ini dapat dipenuhi. Sebelum pengecoran beton harus dijaga agar tetap dalam kondisiplastis dalam waktu yang cukup, sehingga pengecoran beton dapat dilakukan dengan baik. Kontraktor harusmengajukan jumlah alat dan personil yang akan mendukung pengecoran beton, yang dianalisaberdasarkan besarnya volume pengecoran yang akan dilakukan. Sebagai gambaran setiap alat pemadammaupun memadatkan sekitar 5 – 8 m3 beton segar per jam. Beton segar dicampurkan harus ditempatkansedekat mungkin dengan lokasi akhir, sehingga masalah segregasi dan pengerasan beton dapat dihindarkandan selama pemadatan beton masih bersifat plastis.

Pengecoran pada kolom dan shear wall harus mengunakan tremi corong, agar tinggi jatuh betonmaksimal 50cm. Pengecoran lantai dan atap harus dilakukan sekaligus tidak boleh berhenti, jika hujankontraktor wajib memasang terpal agar beton tidak tercampur air. Sebelum dilakukan pengecoran, bagestingharus dibersihkan dari kotoran – kotoran dan dampah akibat pekerjaan. Pengecoran kolom yang adapertemuan dengan dinding harus dipasang angkur untuk dinding setiap jarak 50 cm tulangan Ø 10 mm,panjang angkur 60 cm

D.4.6 Selimut betonDAFTAR PERLINDUNGAN BETONBAGIAN KONSTRUKSI SELIMUT BETON ( cm )1. Plat 2,02. Dinding dan Keping 3,03. Balok 3,04. Kolom 3,05. Pondasi 5,0

D.5 Pemadatan Beton

D.5.1 Alat Pemadat Beton / Concrete VibratorBeton yang akan dicor harus segera dipadatkan dengan alat pemadat (vibrator) dengan tipe yang

disetujui oleh Konsultan Pengawas Pemadatan tersebut bertujuan untuk mengurangi udara pada beton yangakan mengurangi kwalitas pada beton. Pemadatan tersebut berkaitan dengan kelecakan (workability) beton.Pada cuaca panas kelecakan beton menjadi sangat singkat, sehingga slump yang rendah-rendah biasanyamerupakan masalah. Untuk itu harus disediakan vibrator dalam jumlah yang memadai, sesuai denganbesarnya pengecoran yang akan dilakukan. Minimum harus dipersiapkan satu vebriator cadangan yang akandipakai, jika ada vebriator cadangan yang akan dipakai, jika ada vebriator yang rusak pada saat pemadatansedang berlangsung. Alat pemadat harus di tempatkan sedemikian rupa sehingga tidak menyentuh besibeton. Pada saat pengecoran, Kontraktor harus menyediakan vibrator minimal 3 buah

D.5.2 Lokasi Pemadatan yang SulitPada lokasi yang diperkirakan sulit untuk dipadatkan seperti pada pertemuan balok kolom, dinding beton

yang tipis dan pada lokasi pembersihan yang rapat dan rumit, maka kontraktor harus mempersiapkan metodekhusus untuk pemadatan beton yang disampaikan kepada Konsultan Pengawas paling lambat 3 harisebelum pengecoran dilaksanakan, agar tidak terjadi keropos pada beton, sehingga secara kualitas tidakakan disetujui.

Page 86: Imogiri Combine

23

D.5.3 Pemadatan KembaliJika permukaan beton mengalami keretakan dalam kondisi masih plastis, maka beton tersebut harus

dipadatkan kembali sesuai dengan rekomondasi Konsultan Pengawas agar retak tersebut dapatdihilangkan.

D.5.4 Metode Pemadatan LainJika dipandang perlu Kontraktor dapat mengusulkan cara pemadatan lain yang dipandang dapat

menyebabkan perbedaan temperatur yang besar antara permukaan dan inti beton. Hal ini dapatmenyebabkan keretakan struktur dan terjadinya tegangan menetap pada beton, tanpa adanya beban yangbekerja.

D.6 Temperatur Beton SegarDalam waktu 2 menit setelah contoh diambil, sebuah termometer yang mempunyai skala 5 s/d 100o

C, harus dimasukkan ke dalam contoh tersebut sedalam 100 mm. Jika temperatur sudah stabil selama 1menit, maka temperatur tersebut harus dicatat dengan ketelitian 1o C.

D.7 Acuan / Begisting

D.7.1 Umuma. Kontraktor harus membuat acuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara struktur baik

kekuatan, stabilitas maupun kekakuannya serta layak untuk digunakan. Acuan merupakansuatu bagian pekerjaan struktur yang berguna untuk membentuk struktur beton agarsesuai gambar kerja rencana.

b. Jenis acuan harus sesuai dengan yang disyaratkan di dalam spesifikasi ini. Kontraktor dapatmengusulkan alternatif acuan dengan catatan bahwa harus disetujui oleh Konsultan

c. Pengawas. Di dalam penawarannya Kontraktor wajib menawarkan sesuai dengan yangditentukan di dalam spesifikasi.

d. Semua bagian acuan yang sudah selesai digunakan harus dibongkar dan dikeluarkan dari lokasipekerjaan. Tidak dibenarkan adanya bagian acuan yang tertanam di dalam struktur beton.

e. Pada struktur beton kedap air, cara pemasangan acuan dan bukaan pada acuan dan bukanpada acuan harus dibuat sedemikian rupa, sehingga bukaan tersebut harus dapat ditutupdengan sempurna, sehingga bukaan tersebut harus dapat ditutup dengan sempurna,sehingga bebas dari kebocoran. Semua pengikat acuan (ties) harus dilengkapi dengan materialtertentu seperti water haffles, sehingga pada saat dicor akan menyatu dengan struktur beton.

D.8 Syarat-syarat Pelaksanaan

D.8.1 Struktur AcuanAcuan berikut elemen pendukungnya harus dianalisa sedemikian rupa, sehingga mampu memikul beban

kesemua arah yang mungkin terjadi (kuat), tanpa mengalami deformasi yang berlebihan (kaku) dan harusmemenuhi syarat stabilitas. Deformasi dibatasi tidak lebih dari 1/360 bentang. Peninjauan terhadapkemungkinan beban diluar beban beton juga harus dipertimbangkan, seperti kemungkinan beban konstruksi,angin, hujan dan lain-lain. Semua analisa dan perhitungan acuan berikut elemen pendukungnya harusdiserahkan kepada konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuannya, sebelum pekerjaan dilakukan.

D.8.2 Dimensi AcuanSemua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar srtuktur adalah ukuran bersih penampang beton,

tidak termasuk plester / finishing. Tambahan elemen tertentu seperti bentuk / profil khusus yang tercantum

Page 87: Imogiri Combine

24

di dalam gambar arsitektur juga harus dipertimbangkan baik sebagai beban maupun dalam analisa biaya.

D.8.3 Gambar KerjaKontraktor harus membuat gambar kerja khusus acuan berdasarkan analisa yang dilakukannya. Gambarkerja tersebut harus lengkap disertai ukuran dan detail-detail sambungan yang benar dan selanjutnyadiserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk persetujuannya. Tanpa persetujuan tersebut Kontraktortidak diperkenankan untuk memulai pembuatan acuan di lapangan.

D.8.4 Tanggung JawabWalaupun sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas, tanggung jawab sepenuhnya atas kekuatan,

kekakuan dan stabilitas acuan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor. Jika terjadi hal-hal yang tidaksesuai dengan perkiraan ataupun kekeliruan yang mengakibatkan timbulnya biaya tambahan, maka semuabiaya tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor. Acuan harus dibuat sesuai dengan yang dibuat di dalamgambar kerja. Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan gambar kerja harus segera dibongkar.

D.8.5 Stabilitas AcuanSemua acuan harus diberi penguat datar dan silang sehingga kemungkinan bergeraknya acuan selama

pelaksanaan pekerjaan dapat dihindari. Konsultan Pengawas berhak untuk meminta Kontraktor untukmemperbaiki acuan yang dianggap tidak / kurang sempurna dengan beban biaya Kontraktor.

D.8.6 Inspeksi Konsultan PengawasSemua acuan dengan penunjang-penunjang harus diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan

dilakukannya inspeksi dengan mudah oleh Konsultan Pengawas.

D.8.7 Detail AcuanPenyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak menimbulkan

kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.

D.8.8 AkurasiAcuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran kerataan / kelurusan, elevasi dan

posisinya sesuai dengan gambar-gambar konstruksi. Toleransi ukuran dan posisi harus sesuai dengan yangtercantum dalam spesifikasi ini.

D.8.9 Sistem Pengaliran AirAcuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran. Harus dipersiapkan sistem

pengaliran air sedemikian, sehingga pada saat dibasahkan, air dapat mengalir ke tempat yang diinginkan danacuan tidak tergenang oleh air. Acuan harus dipasang sedemikian rupa sehingga akan terjadi kebocoranatau hilangnya air semen selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak tergoyang.

D.8.10 Ikatan Acuan di Dalam BetonSebelumnya dengan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas baut-baut dan tie Rod yang

diperlukan untuk ikatan-ikatan dalam beton harus diatur sedemikian, sehingga bila acuan dibongkar kembali,tidak akan merusak beton yang sudah dibuat.

D.8.11 Acuan Beton ExposedJika ada harus dilapisi dengan menggunakan release agent pada permukaan acuan yang menempel

pada permukaan beton. Berhubung release agent berpengaruh pula pada warna permukaan beton,maka pemilihan jenis dan penggunaannya harus dilakukan dengan seksama. Cara pengecoran beton

Page 88: Imogiri Combine

25

harus diperhitungkan sedemikian rupa sehingga siar-siar pelaksanaan tidak merusak penampilan betonexposed tersebut. Merk dan jenis release agent yang telah disetujui bersama, tidak boleh diganti dengan merkjenis lain. Untuk itu Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulu nama pedangang dari release agenttersebut, data bahan-bahan bersangkutan, nama produsennya, jenis bahan-bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya, resiko-resiko dan keterangan lain yang dianggap perlu untuk memperoleh persetujuantertulis dari Konsultan Pengawas.

D.8.12 Bukaan Untuk PembersihanPada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari acuan kolom atau dinding harus ada bagian

yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.

D.8.13 Persetujuan Konsultan Pengawas.Setelah pekerjaan di atas selesai, Kontraktor harus meminta persetujuan dari Konsultan Pengawas dan

minimum 3 (tiga) hari sebelum pengecoran. Kontraktor harus mengajukan permohonan tertulis untuk izinpengecoran kepada Konsultan Pengawas.

D.8.14 Pembongkaran AcuanPembongkaran harus dilakukan dengan hati-hati, dimana bagian konstruksi yang dibongkar acuannya

harus dapat memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanaannya. Pembongkaran acuan dapat dilakukansetelah mencapai waktu sbb

Elemen Struktur Waktu MinimumSisi-sisi balok kolom dan dinding 3 hariBalok dan plat beton (tiang penyanggah tidakdilepas)

21 hari

Tiang-tiang penyanggah plat 21 hariTiang-tiang penyanggah balok-balok 21 hari

Waktu pembongkaran tersebut hanya merupakan kondisi normal dan harus dipertimbangkan secarakhusus jika pada lantai-lantai tersebut bekerja beban dan mengusulkan metode dan perhitungan yang akandigunakan, dan usulan tersebut harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas. Tidak adabiaya tambah untuk biaya tersebut. Semua akibat yang timbul akibat usulan tersebut menjadi tanggung jawabKontraktor.

Setiap rencana pekerjaan pembongkaran acuan harus diajukan terlebih dahulu secara tertulis untukdisetujui Konsultan Pengawas. Pekerjaan pembongkaran acuan kolom paling cepat dilakukan setelah umurbeton 3 (tiga) hari dan harus dilaporkan dan disetujui sebelumnya oleh Konsultan Pengawas.

Page 89: Imogiri Combine

1

METODE PELAKSANAANPEMBANGUNAN BANGUNAN FASILITAS PENUNJANG ( PECAHOSAN )

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

A.1 PendahuluanProyek Pembangunan Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya (Konstruksi Pembangunan

Makam Imogiri Tahap I) ini merupakan Pekerjaan yang dibiayai dari sumber pendanaan : APBD DIY 2015.Jangka Waktu penyelesaian pekerjaan tersebut direncanakan berlangsung selama 90 (sembilan puluh ) harikalender atau setara 3 (tiga) bulan.

A.2 Tahap Pelaksanaan UmumKontraktor Pelaksana akan menyiapkan dan menyampaikan hal-hal berikut : gambar-gambar, dokumen-

dokumen dan informasi yang diperlukan jika hal tersebut tercantum dalam Dokumen Kontrak kepadaKonsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuannya :

a. Gambar konstruksi dan gambar kerjab. Metode pelaksanaan konstruksic. Data-data produk material

Bilamana dokumen-dokumen tersebut diatas disyahkan oleh Konsultan Pengawas, maka akanmerupakan bagian daripada Spesifikasi Teknis dari Kontrak. Seluruh jenis pekerjaan dilaksanakan sesuaidengan elevasi, dimensi dan detail yang ditampakkan pada Gambar Konstruksi yang sudah disyahkan.Apabila diperlukan oleh Konsultan Pengawas untuk melaksanakan suatu item pekerjaan tertentu, maka kamijuga akan menyampaikan uraian-uraian material yang diperlukan, peralatan yang dibutuhkan, denahkonstruksi, standard dan tata laksana kerja yang berhubungan dengan gambar-gambar konstruksi tersebutuntuk disyahkan oleh Konsultan Pengawas.

A.3 Manajemen Pelaksanaan

A.3.1 Manajemen LokasiManajemen Lokasi merupakan sistem pengaturan tata kerja di lapangan yang meliputi pengaturan tata

letak direksi keet, gudang material, barak kerja, dan penempatan alat berat (Apabila diperlukan). Dalam hal iniPihak Kontraktor menggunakan lahan proyek / menyewa lahan milik penduduk setempat.

Direksi keet dibangun untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan. Pada direksi keet ditempatkan perabotdan perlengkapan kantor, gambar kerja, dokumen spesifikasi teknis, jadwal pelaksanaan dan perlengkapanP3K. Barak / Gudang digunakan untuk menyimpan peralatan dan material agar terjaga keamanan danterlindung dari kondisi cuaca yang dapat merusak/mengurangi kualitas material.

A.3.2 Manajemen MaterialSistem Manajemen Material merupakan kumpulan manajemen yang berfungsi mendukung kelengkapan

perputaran aliran material dari pembelian material sampai dengan pengontrolan volume dan aliran waktupenggunaan material dalam proyek. Untuk menghindari keterlambatan atau kehabisan stok material yang dipesan maka perusahaan memiliki beberapa supplier untuk satu jenis material

Page 90: Imogiri Combine

2

A.3.3 Manajemen AlatSistem manajemen alat merupakan kumpulan manajemen yang mendukung pelaksanaan proyek yang

mencakup penggunaan alat yang seefisien mungkin termasuk akses pergantian alat yang satu dengan yanglain. Alat yang digunakan sesuai Daftar Alat Yang Digunakan dan atau menyesuaikan kondisi lapangan.

A.3.4 Manajemen SDMSistem manajemen tenaga merupakan kumpulan manajemen yang mendukung pelaksanaan proyek

yang mencakup penggunaan tenaga yang seefisien mungkin sehingga proyek dapat berjalan sesuai target.Sistem manajemen Tenaga Inti / Tenaga Ahli ini dilakukan dengan mengirimkan tenaga ahli ke lokasi proyeksatu minggu sebelum proyek dimulai untuk mengadakan persiapan proyek. Tenaga ahli yang ditempatkan dilapangan sesuai Daftar Personil yang ditugaskan serta Struktur Organisasi, Tugas dan Tanggung Jawab danatau menyesuaikan kondisi lapangan.

Personil-personil Tenaga Ahli sebagai berikut :a. 1 (satu) orang Project Manajerb. 1 (satu) orang Site Manajerc. 1 (satu) orang Site Engineerd. 2 (satu) orang pelaksana lapangane. 1 (satu) orang logistikf. 1 (satu) orang administrasi

A.3.5 Tugas Dan Tanggung Jawaba. Direktur :

Bertanggung Jawab kepada Pengguna Jasa / Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Melakukan koordinasi kerja dengan Pengguna Jasa/ PPK, agar pekerjaan berjalan lancar dan

sesuai dengan spesifikasi (tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya) Menentukan kebijakan pelaksanaan pekerjaan

b. Site Manager : Bertanggung Jawab kepada Direktur Memimpin, mengawasi dan membawahi tenaga teknis pelaksanaan pekerjaan secara langsung

dan melaporkannya kepada Direktur. Membuat laporan opname atas pekerjaan yang terpasang. Melaksanakan pekerjaan sesuai metode, jadwal dan spesifikasi.

Page 91: Imogiri Combine

3

Merencanakan dan menyediakan tenaga kerja dan peralatan.c. Petugas K3:

Bertanggung Jawab kepada Team Leader Mengawasi dan membawahi tenaga teknis pelaksanaan dan pekerja mengenai aspek

keamanan dan keselamatan pekerjaan.d. Pelaksana :

Bertanggung Jawab kepada Site Manager Mengawasi dan melaksanakan pelaksanaan pekerjaan sesuai bidangnya secara langsung dan

melaporkannya kepada Koordinator Pelaksana. Membuat laporan opname atas pekerjaan yang terpasang sesuai bidangnya. Melaksanakan pekerjaan sesuai metode, jadwal dan spesifikasi. Menyediakan tenaga kerja dan peralatan.

e. Logistik : Bertanggung Jawab kepada Site Manager Mendatangkan, mengatur dan mengawasi jadwal pengiriman material dan peralatan serta

kebutuhan lainnya, agar pekerjaan berjalan sesuai metode, jadwal dan Net Work Planing sertapenempatan tidak mengganggu jalannya pekerjaan.

Mengelola dan mengawasi material dan peralatan. Bertanggung jawab terhadap mutu material Melaksanakan semua test laboratorium yang diperlukan dalam pekerjaan

f. Administrasi : Bertanggung Jawab kepada Site Manager. Melaksanakan tata usaha proyek mencatat hasil kemajuan proyek berupa laporan harian,

laporan mingguan, laporan bulanan, gambar yang diperlukan, serta administrasi lapanganlainnya yang diperlukan berdasarkan laporan Pelaksana

Melaksanakan tata usaha kepegawaian, kerumahtanggaan dan kesekretariatan proyek Melakukan penagihan beserta kelengkapan administrasi pekerjaan sesuai ketentuan Mengatur administrasi keuangan lapangan. Penyelesaian keuangan proyek, untuk keperluan : upah tenaga kerja, pengadaan material, dan

lainnya.

A.4 Inspeksi, Pengujian Dan Pengetesan

A.4.1 Bahan-Bahan Dan Peralatan

1. Bahan-bahan dan peralatan yang akan digunakan harus diperiksa, diuji dan di tessebagaimana yang tercantum dalam kontrak. Untuk mempersingkat waktu pemeriksaan,pengujian dan pengetesan maka Kontraktor Pelaksana akan mengajukan kepada KonsultanPengawas dua salinan seluruh pemesanan bahan termasuk gambar-gambar dan informasilainnya yang mencakup bahan dan alat yang akan digunakan atau mengajukan bukti lainnyamelalui

2. surat, email atau facsimile. Pemeriksaan, pengujian dan pengetesan bahanbahan dan alattersebut tidak serta merta membebaskan tanggung jawab Kontraktor Pelaksana untukmenyediakan material dan alat yang memenuhi persyaratan sesuai kontrak.

3. Seluruh pengujian dan pengetesan harus dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana akan dandisaksikan oleh Konsultan Pengawas, sesuai dengan standardisasi dan persyaratan.Pengujian dan pengetesan dilaksanakan dilapangan dimana diperlukan. Pengujian dan

Page 92: Imogiri Combine

4

pengetesan yang dilaksanakan di luar lokasi pekerjaan dilakukan dilaboratorium yangdisetujui oleh Konsultan Pengawas.

4. Konsultan Pengawas mempunyai hak untuk menolak setiap bahan atau alat yang tidak sesuaidengan persyaratan yang ada di kontrak. Kontraktor Pelaksana akan tidak berhak untukmemperoleh tambahan pembayaran atau perpanjangan waktu untuk penyelesaian pekerjaanberkenaan dengan penolakan bahan atau alat yang tidak sesuai dengan persyaratanyang ada dikontrak atau karena tertundanya waktu karena pelaksanaan ulang pengujian danpengetesan.

5. Kontraktor Pelaksana akan menyiapkan bahan-bahan yang akan di test dan bersediamembantu dan bekerjasama guna memberikan izin pelaksanaan pengetesan ditempat kerjadilapangan termasuk juga menghentikan pekerjaan untuk keperluan pengetesan.

6. Kontraktor Pelaksana akan menyerahkan satu (1) asli dan satu (1) salinan untuk setiap hasillaporan pengetesan dan catatancatatan lainnya untuk pekerjaan Sipil, arsitektur dan M&Edengan format yan g disetujui oleh Konsultan Pengawas dalam waktu 7 hari setelah selesainyapengetesan

A.4.2 Pengetesan Di Laboratorium Dan Lapangan

1. Kontraktor Pelaksana akan melaksanakan pengetesan lapangan untuk seluruh pekerjaanSipil, Arsitektur dan M&E sesuai dengan yang disyaratkan dalam kontrak .

2. Untuk pengetesan-pengetesan tersebut Kontraktor Pelaksana akan boleh menyiapkan alat-alat laboratorium sendiri ataupun dari laboratorium dan alat pihak ketiga yang sudah disetujuioleh Konsultan Pengawas.

3. Kontraktor Pelaksana akan mengajukan kepada Konsultan Pengawas bukti bahwa alat alatpengetesan yang digunakan sudah dikalibrasi dengan benar sebelum dilakukannyapengetesan baik itu dilaboratorium sendiri atau laboratorium pihak ketiga yang sudah disetujuiKonsultan Pengawas. Selama pelaksanaan konstruksi Kontraktor Pelaksana akan tetap harusmempertahankan alat instrument tersebut terkalibrasi dari badan sertifikasi resmi. Informasikalibrasi tersebut harus dimasukkan oleh

4. Kontraktor Pelaksana akan dalam Sistem QA&QC Kontraktor Pelaksana akan.- Kontraktor Pelaksana akan menyiapkan skedul pengetesan lapangan dan laboratorium

dengan mempertimbangkan dan mengkorelasikan juga Skedul Pelaksanaan danKemajuan pekerjaan dan mengajukannya kepada Konsultan Pengawas untuk dikaji.

- Dalam pengetesan Kontraktor Pelaksana akan mengikuti prosedur QA&QC yang sudahdisetujui guna meyakinkan bahwa bahan-bahan dan alat sudah sesuai denganpersyaratanpersyaratan Konsultan Pengawas dan hal-hal lain yang tercantum dalamKontrak.

- Konsultan Pengawas berhak menyaksikan pengetesan yang dilakukan oleh KontraktorPelaksana akan guna keperluan pengendalian mutu pekerjaan dan sebagai bagian dariaudit system QA&QC Kontraktor akan. Alat pengetesan laboratorium atau lapangan harussetiap saat disiapkan dan dapat diakses oleh Konsultan Pengawas. Setiap kesaksianpengetesan dari Konsultan Pengawas bukan berarti Kontraktor Pelaksana akan lepas darikewajiban yang tercantum dalam Kontrak.

5. Kontraktor Pelaksana akan menunjukkan lokasi-lokasi pengetesan termasuk juga pengetesanyang diarahkan oleh Konsultan Pengawas dan memasukkan hal tersebut dalam laporanpengetesan.

6. Satu asli dan satu salinan dari masing-masing laporan pengetesan dan catatan-catatan lainnyasesuai dengan yang ada dalam Dokumen Kontrak sesuai format yang disetujui oleh Konsultan

Page 93: Imogiri Combine

5

Pengawas akan diajukan ke Konsultan Pengawas sesegera mungkin dalam waktu maksimum3 hari.

A.4.3 Jaminan Mutu Pekerjaan

1. Faham dengan Standard-standard dan Peraturan. Dalam pengadaan bahan-bahan yang adadi item pekerjaan adalah tanggung jawab Kontraktor Pelaksana akan untuk memverifikasipersyaratan-persyaratan secara rinci dalam standard dan peraturan guna meyakini bahwabahan-bahan yang disiapkan sudah memenuhi atau melampaui standard dan peraturan yangberlaku.

2. Penolakan atas item pekerjaan yang tidak sesuai standard3. Konsultan Pengawas mempunyai hak untuk menolak item pekerjaan yang tidak memenuhi

persyaratan minimum yang ada.

A.5 Survey Dan Pengukuran

A.5.1 Titik Kontrol Survey1. Penggunaan titik control survey untuk elevasi dan sudut dilapangan untuk memulai pekerjaan

nantinya akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Pembuatan BM dan referensi nantinyaakan dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana akan setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas 2.Setiap titik control survey yang rusak akibat dari Kontraktor Pelaksana akan atau Subpenyediaharus diganti oleh Kontraktor Pelaksana akan dengan biaya sendiri. Titik kontrol yangdiperbaiki akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas atas biaya Kontraktor Pelaksana akan.

2. Kontraktor akan boleh membuat titik kontrol sementara, akan tetapi masing-masing titikditempatkan dilokasi yang mantap dan aman dari gangguan pelaksanaan pekerjaan Kontraktorakan atau Subpenyedia. Setiap titik bantu harus secara akurat berhubungan dengan titik controlsurvey yang permanen.

3. Masing-masing titik control survey termasuk yang sementara harus secara rutin diperiksa olehKontraktor Pelaksana akan selama pelaksanaan konstruksi guna meyakinkan bahwa titik-titiktersebut tidak rusak atau bergeser.

A.5.2 Survey Lapangan

1. Kontraktor Pelaksana akan secara bersamaan atau segera setelah memulai setting outmelakukan pengukuran dan menyiapkan profil potongan melintang dan memanjang darikondisi lapangan yang ada (0%)sesuai dengan instruksi dari Konsultan Pengawas untukpersiapan Gambar-gambar Konstruksi ataupun untuk setting out struktur.

2. Hasil pengukuran akan diajukan ke Konsultan Pengawas untuk kaji ulang dan persetujuan..

A.5.3 Pematokan (Staking Out) Pekerjaan Konstruksi

1. Kontraktor Pelaksana akan bertanggung jawab untuk menentukan patok untuk pengukurandan harus menyiapkan tenaga surveyoryang berpengalaman dan cakap dalam pekerjaantersebut yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

2. Kontraktor Pelaksana akan dalam penawarannya harus memasukkan semua bahan-bahan,buruh dan alat survey termasuk juga patok-patok, template dan lain-lain yang dibutuhkanpenyedia dalam melaksanakan setting out setiap pekerjaan yang dilaksanakan. KontraktorPelaksana akan menggunakan alat survey yang mempunyai keakuratan yang baik gunamenetapkan titik survey yang benar dan untuk kontrol atas hasil pengukuran nantinya.

3. Apabila pada saat pengukuran selama masa konstruksi terdapat kesalahan atas posisi

Page 94: Imogiri Combine

6

bangunan, elevasi, dimensi dll, maka Kontraktor Pelaksana akan atas instruksi KonsultanPengawas harus memperbaiki kesalahan tersebut atas biaya penyedia sendiri sampaiKonsultan Pengawas menerima hasil pengukuran dimaksud

A.5.4 Data Survey Dan Perhitungan

Kontraktor Pelaksana akan menyerahkan seluruh data survey, informasi, perhitungan, hasil-hasil dancatatan-catatan lain kepada Konsultan Pengawas segera setelah dokumen dimaksud siap diserahkan.

A.5.5 Survey Untuk Pengukuran Volume Pekerjaan

Apabila Pembayaran Bulanan berdasarkan persentase pekerjaan aktual terhadap total kuantitaspekerjaan, maka penyedia harus mengukur volume/kuantitas pekerjaan dimaksud yang dilaksanakanpada bulan bersangkutan dengan teknik pengukuran alat survey kecuali jika pengukuran volume pekerjaanbisa langsung dilakukan berdasarkan gambar-gambar yang sudah disetujui. Pengukuran volume pekerjaandengan alat survey hanya bisa dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas. KontraktorPelaksana akan memberitahukan Konsultan Pengawas dalam waktu 24 jam sebelum pelaksanaanpengukuran tersebut.

A.6 Mobilisasi

A.6.1 UmumMobilisasi dimaksudkan disini adalah transportasi dari tempat asal ke lokasi pekerjaan untuk peralatan

penyedia, personil inti dan staff lainnya berdasarkan jadwal. Apabila mobilisasi alat dan personil yangada dalam daftar yang dibuat penyedia sudah lengkap dan dapat beroperasi, maka penyedia harusmengajukan dokumentasi yang diperlukan ke Konsultan Pengawas untuk persetujuan dan sertifikasipembayaran.

A.6.2 Jadwal dan pemberitahuan transportasi alatBersamaan dengan pengajuan skedul pelaksanaan dan rencana kerja penyedia harus menyerahkan

ke Konsultan Pengawas rencana mobilisasi alat ke lokasi pekerjaan. Kontraktor Pelaksana akan terusmemberitahukan Konsultan Pengawas untuk kedatangan alat, dan bahan-bahan penyedia dilapangan.

1. Biaya tidak langsung personil, Kontraktor Pelaksana akan memasukkan semua biaya tidaklangsung personil Kontraktor Pelaksana akan, seperti : mobilisasi, gaji, biaya cuti, Jamsostek,THR dan bonus personil.

2. Kontraktor Pelaksana akan menyiapkan jumlah personil minimum seperti berikut :a. 1 orang Construction Managerb. 1 orang Site Engineer (untuk penyiapan gambar konstruksi, gambar kerja, QA&QC,

dll)c. 1 Orang Safety Officer dan 1 orang safety mand. 1 orang sekretaris/administrasie. 3 Orang supervisor (Untuk pekerjaan sipil dan gedung)f. 1 Orang Rafterg. 2 orang surveyorh. 6 orang securityi. 2 orang warehouse keeper (pengelola gudang)j. 1 orang Office boy

3. Jamsostek pekerja sesuai peraturan pemerintah untuk seluruh staf inti dan pekerja/buruh

Page 95: Imogiri Combine

7

dilapangan.a. Biaya pengamanan eksternal (Social cost) minimum perbulan 0.09 % dari total nilai

pengajuan kontrak.b. Kontraktor Pelaksana akan terus memberitahukan Konsultan Pengawas untuk

kedatangan personil.

A.6.3 Rapat Pra Konstruksi (Pre Construction Meeting)Dalam waktu 3 atau 7 hari setelah Penandatanganan Kontrak, Kontraktor Pelaksana akan harus

mengikuti Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang dihadiri UnMuha/PCC, ManajemenKonstruksi, dan Kontraktor Pelaksana akan untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun yang nonteknis dalam proyek ini.

A.7 Demobilisasi

A.7.1 UmumDemobilisasi mencakup pemulangan peralatan penyedia dan personil inti serta staff lainnya dari

lokasi pekerjaan . Apabila demobilisasi alat dan personil yang ada dalam daftar yang dibuat penyediasudah dipulangkan dari lokasi pekerjaan, maka penyedia harus mengajukan dokumentasi yang diperlukanke Konsultan Pengawas untuk persetujuan dan sertifikasi pembayaran.

A.8 Pengadaan Sarana Kerja

A.8.1 Bouwkeet (bangunan sementara).Kontraktor Pelaksana menyediakan dan mendirikan semua bangunan sementara (bouwkeet)

untuk digunakan sebagai ruang kerja/kantor direksi dan staff petugas lapangan, sebagai ruang rapatkoordinasi, dan gudang penyimpanan dan perlindungan bahan bangunan. Setelah berakhirnya pekerjaan,Kontraktor Pelaksana Pelaksana wajib membongkar dan menyingkirkan bangunan sementara tersebut darilokasi.

A.8.2 Pembangkit tenaga sementaraSetiap pembangkit tenaga sementara atau penerangan buatan yang dipergunakan untuk pekerjaan

harus disediakan oleh Kontraktor Pelaksana, termasuk pemasangan sementara kabel-kabel, meteran dansebagainya. Setelah pekerjaan selesai Kontraktor Pelaksana wajib menyingkirkan semua barang tersebutdari lokasi pekerjaan, yang semua beban menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

A.8.3 Air kerja.Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan apabila mungkin didapat dari sumber yang sudah

ada di lokasi kegiatan dan sebelumnya harus dikoordinasikan kepada Penanggung Jawab Kegiatan.

A.8.4 Jalan MasukTempat Pekerjaan dan Jalan Sementara/jalan masuk ke tempat pekerjaan harus diadakan oleh

Kontraktor Pelaksana bilamana diperlukan atau disesuaikan d engan kebutuhan dan kepentinganlokasi kegiatan tersebut. Selama pekerjaan Kontraktor Pelaksana harus memelihara seluruh jalan-jalan sementara dan sebagainya yang mungkin diperlukan untuk memasuki bagian pekerjaan danmenyingkirkan/membersihkan kembali pad a waktu penyelesaian pekerjaan atau jika diperintahkan jugamemperbaiki seg ala kerusakan yang diakibatkan.

A.8.5 IklanKontraktor Pelaksana tidak diijinkan memuat/memasang iklan dalam bentuk apapun di dalam Iokasi

Page 96: Imogiri Combine

8

kegiatan, tanpa izin Pihak Penanggung Jawab Kegiatan.

A.9 Pengaman lapangan

A.9.1 Perlindungan Terhadap Milik UmumKontraktor Pelaksana harus menjaga agar jalan umum, dan hak memakai jalan, bersih dari alat-alat

mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraanumum maupun pejalan kaki, selama kontrak berlangsung. Kontraktor Pelaksana harus bertanggung jawabatas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas utilitas (Perlengkapan umum) seperti saluran air, telepon,listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh operasi-operasi Kontraktor Pelaksana

A.9.2 Perlindungan Terhadap Bangunan yang AdaSelama masa-masa pelaksanaan Kontrak, Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh atas segala

kerusakan, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di tempat pekerjaan, dankerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan karena operasi-operasi Kontraktor Pelaksana dalamarti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh Kontraktor Pelaksana hingga dapat diterima olehPenanggung Jawab Kegiatan.

A.9.3 Penjagaan dan Pemagaran SementaraKontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perilindungan terhadap

pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan kontrak, siang malam. Penanggung Jawab Kegiatantidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor Pelaksana, dan Sub Kontraktor Pelaksana, atas kehilangan dankerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam peiaksanaan.Kontraktor Pelaksana wajib mengadakan, mendirikan dan memelihara pagar sementara dari seng gelombangtinggi 3m dengan finishing cat, semua material seng yang dipakai harus baru dan tidak berkarat

A.9.4 Perlindungan PekerjaanKontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan- bahan

bangunan dan perlengkapan instalasi di tempat pekerjaan, hingga kontrak selesai dan diterima olehPenanggung Jawab Kegiatan.

A.9.5 Gangguan Pada TetanggaSegala pekerjaan yang menurut Penanggung Jawab Kegiatan mungkin akan menyebabkan gangguan

pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan sesuai pengarahan Penanggung JawabKegiatan, dan semua resiko akibat gangguan ini menjadi beban Kontraktor Pelaksana.

A.9.6 Pelaksanaan pekerjaan di luar lokasi pekerjaan.

Apabila Kontraktor Pelaksana melaksanakan pekerjaan di luar lokasi pekerjaan supaya memberitahukankepada Konsultan Pengawas atau Penanggung Jawab Kegiatan untuk diadakan pemeriksaan.

Page 97: Imogiri Combine

9

B. PEKERJAAN TANAH

B.1 Lingkup Pekerjaana. Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan

hasil yang baik dan sempurna.b. Pekerjaan ini meliputi : Semua penggalian penimbunan kembali, pengurangan di bawah lantai, pengerjaan

tanah kasar dan alur pipa-pipa sub drainage serta pekerjaan-pekerjaan teknis. Penggalian danpenimbunan kembali untuk pekerjaan mekanikal dan elektrikal termasuk bab ini.

c. Penyediaan pompa untuk membuang air tanah waktu pekerjaan galian dan pengecoran.

B.2 Pekerjaan Persiapana. Kontraktor menyediakan tenaga kerja, bahan perlengkapan, alat dan sarana pengangkutan serta

peralatan lain yang diperlukan untuk pekerjaan tanah.b. Kontraktor terlebih dahulu mempelajari Laporan Penyelidikan Tanah (Geotechnical Investigation Report)

yang telah dilaksanakan di lokasi proyek, sebelum memulai pekerjaan tanah. Ringkasan BoringLog telah dilampirkan pada Dokumen lelang, sedangkan Laporan lengkapnya bisa diminta pada PemilikPekerjaan melalui Manajemen Konstruksi dengan permohonan tertulis.

c. Semua penggalian dan cara pengukuran sesuai ketentuan spesifikasi teknik dan disetujui olehManajemen Konstruksi atau wakilnya (Pengawas Lapangan).

d. Karena sifat tanah yang berbeda, ada kemungkinan terjadi perubahan perancangan padapelaksanaan pekerjaan tanah. Perubahan tersebut dilakukan Kontraktor dengan persetujuan ManajemenKonstruksi.

B.3 Syarat Pelaksanaana. Penggalian harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan kondisi eksisting yang adab. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman - kedalaman

yang perlu untuk pondasi, lantai dan lain-lain yang dipersyaratkan atau diperlihatkan maupun diindikasikanpada gambar-gambar dengan cara yang sedemikian sehingga pekerjaan ini dapat selesai dengan baiksesuai dengan spesifikasi ini dengan disetujui oleh Konsultan Pengawas/Perencana.

c. Penggalian tanah mencakup pemindahan tanah serta batu -batuan lain yang dijumpai dalam pekerjaan.d. Penggalian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk pembangunane. maupun memindahkan rangka/bekisting yang diperlukan dan juga untuk mengadakan pembersihan.f. Kalau terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai kedalaman

yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada galian harus diurug kembalidengan pasir dan dilakukan pemadatan sesuai yang dipersyaratkan biaya akibat pekerjaan tersebutditanggung oleh Kontraktor Pelaksana.

g. Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dipakai kembali, ditimbun di tempat yang ditunjukdan atas persetujuan Konsultan Pengawas untuk digunakan dalam pekerjaan landscaping.

h. Kalau dijumpai akan-akar/bahan yang bisa melapuk pada keadaan yang diperlihat kan dalamgambar-gambar maka akar bahan tersebut harus diangkat dan diurug kembali dengan pasir sampaipadat.

i. Galian pondasi harus dipadatkan hingga mencapai kepadatan 90% Standard Proctor dari kepadatantanah asal yang sesuai dengan perhitungan struktur. Dalam hal pengeboran untuk keperluan pondasiharus dipastikan tanah galian tidak mengganggu/ mengotori area di luar proyek, dan diharuskan untukmenyediakan bak penampung lumpur sementara, semua biaya menjadi beban Kontraktor Pelaksana.

j. Penggalian harus dengan memperhatikan kemungkinan adanya instalasi bawah tanah seperti : airbersih, kabel feeder, kabel FO, kabel telepon, dll. Jika terdapat kerusakan pada instalasi-instalasi ini maka

Page 98: Imogiri Combine

10

kontraktor harus memperbaiki dengan biaya dari kontraktor

B.4 Level LapanganLevel lapangan dan titik-titik atau kontur dianggap berlaku pada BM (bench mark) utama. Bilamana

Kontraktor tidak yakin dengan ketepatan dari peil pengukuran BM utama maka Kontraktor menyatakan hal inisecara tertulis kepada Manajemen Konstruksi sebelum penggalian, pengukuran dan pemadatandimulai.Klaim ketidaktepatan pel pengukuran tidak akan dipertimbangkan.

B.5 Galian

B.5.1 Uraian Umum1. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam

gambar atau sesuai dengan petunjuk Manajemen Konstruksi, termasuk di dalamnya adalah pekerjaangalian untuk septictank, reservoir, pit, saluran-saluran dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar.

2. Galian tanah untuk septictank, reservoir, saluranair, pondasi dan galian-galian lainnya sesuai denganpeil-peil yang tercantum di dalam gambar.

3. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu, jaringan jalan / aspal, akar dan pohon-pohon yangterdapat di bagian pondasi yang akan dilaksanakan dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluranyang tidak terpakai disumbat. Biaya untuk pekerjaan ini sudah diperhitungkan dalam biaya penawaran.

4. Galian tanah untuk pondasi, khususnya pile cap, dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan dalamgambar rencana. Dalamnya semua galian sesuai dengan gambar dan mendapat persetujuan dariManajemen Konstruksi sebelumnya. Dasar galian bebas dari lumpur, humus dan air, dalam keadaanbersih dan padat, sampai dapat diberi lapisan pasir urug sesuai gambar.

5. Kontraktor melaporkan hasil pekerjaan penggalian tanah yang telah selesai, dan menurut pendapatnyasudah dapat digunakan untuk pemasangan pondasi, khususnya pile cap, kepada ManajemenKonstruksi untuk dimintakan persetujuannya. Semua pekerjaan yang dilaksanakan tanpa persetujuanManajemen Konstruksi, dapat mengakibatkan dibongkarnya kembali pekerjaan tersebut. Pekerjaanpembongkaran dan pemasangan kembali pondasi atau pile cap adalah menjadi tanggung jawabKontraktor.

6. Penggalian dilakukan pada bagian-bagian yang lebih tinggi dari elevasi tanah yang direncanakanuntuk ketinggian dasar struktur dan dasar pondasi, dan bila ada juga untuk parit pipa serta salurandrainase. Hasil- hasil galian diangkut ke tempat-tempat dimana diperlukan pengurugan, bila memangmemenuhi syarat sebagai tanah urug, atau ke tempat lain yang disetujui Manajemen Konstruksi. Dalamhal ini Kontraktor hendaknya menyediakan satu tempat yang disetujui Manajemen Konstruksi untukmenampung tanah hasil galian, yang setelah mencapai jumlah tertentu, segera disingkirkan ketempat lain yang ditunjuk oleh Manajemen Konstruksi.

7. Galian tanah baru bisa dimulai setelah pemasangan patok atau bouwplank disetujui ManajemenKonstruksi.

8. Penggalian sesuai dengan garis dan elevasi yang telah tertera pada gambar rencana.9. Kemiringan sisi galian membentuk sudut kemiringan yang aman dengan memperhatikan stabilitas

kemiringan lereng untuk jenis tanah di lokasi kerja. Untuk penentuan sudut kemiringannya, disampingperlu mempelajari Laporan Penyelidikan Tanah terdahulu, juga perlu meninjau karakteristik visuallapisan tanah yang dijumpai di lokasi kerja.

10. Kontraktor menjaga pengaruh-pengaruh luar kepada lubang galian seperti air tanah, hujan, airpermukaan, kelongsoran, lumpur yang masuk, maupun juga benda-benda lain yang tidak diinginkan.Biaya untuk pekerjaan ini sudah diperhitungkan dalam biaya penawaran.

11. Jika ada kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat hal-hal tersebut di atas, maka penyedia bertanggungjawab penuh atas segala kerusakan tersebut dan memperbaikinya kembali sesuai dengan instruksi

Page 99: Imogiri Combine

11

Manajemen Konstruksi.12. Untuk galian-galian yang memotong saluran-saluran di bawah tanah, baik itu berupa kabel listrik,

telekomunikasi, saluran air dan sebagainya, maka Kontraktor bertanggung jawab penuh agar tidakterjadi gangguan/kerusakan pada saluran-saluran tersebut, untuk kemudian segera melapor kepadaManajemen Konstruksi, dan bila diperlukan, memindahkannya ke tempat yang disetujui ManajemenKonstruksi.

13. Penyimpanan/pembuangan tanah galian tidak boleh mengganggu kedudukan patok-patok/bouwplank,atau bagian-bagian yang tidak diperbolehkan terganggu kedudukannya.

B.5.2 Kedalaman galianKedalaman galian dilaksanakan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar rencana. Namun

demikian, bila diperlukan, atau bila diperintahkan oleh Manajemen Konstruksi, lubang galian digali lebihdalam sampai kedalaman yang diperlukan/ ditentukan, dan sampai didapat dasar galian yang bersih. Setelahgalian selesai, permukaan tanah diratakan, dibasahi seperlunya dan dipadatkan dengan baik.

B.5.3 Penggalian tanah untuk pondasi dan pile capa. Penggalian dilakukan sesuai dengan kebutuhan lebar lantai kerja pondasi atau pile cap, dimana lereng

tanah disebelah kiri-kanan galian dimiringkan keluar arah pondasi atau pile cap, dengan sudut kemiringanyang aman dan stabil sehingga tidak menimbulkan keruntuhan.

b. Untuk pekerjaan penggalian tanah yang cukup luas dan dalam, serta bila lokasinya memungkinkan, makadipertimbangkan penggunaan alat berat dengan kapasitas yang sesuai. Kecuali dinyatakan lain dalamgambar rencana, dasar dari galian datar (waterpass). Jika pada dasar galian terdapat akar-akar kayu,kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang berongga (tidak padat), maka bagian itu dikeluarkanseluruhnya, dan lubang yang terjadi diisi dengan pasir.

c. Setiap kelebihan galian di bawah permukaan yang telah ditentukan diurug kembali sampai permukaansemula (yang direncanakan) dengan pasir , untuk mencegah turunnya struktur atas yang akan dikerjakan.Pekerjaan pengurugan kembali tersebut dilaksanakan dengan biaya Kontraktor.

d. Penggalian lapisan 15 cm terakhir dari dasar pondasi dilakukan dengan tangan, tidak diperbolehkanmenggunakan alat-alat berat, agar bisa didapatkan dasar galian yang rata dan bersih.

e. Air yang tergenang di lapangan atau galian yang ditimbulkan oleh mata air, hujan, kebocoran pipa-pipa,atau sebab-sebab lainnya selama pelaksanaan pekerjaan, dikeringkan dan dipompa keluar atas biayaKontraktor, dimana hal ini sudah diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuan pekerjaan.

f. Jika tanah galian longsor secara terus menerus, maka Kontraktor membuat turap penahan tanah atausheet pile atas biaya Kontraktor. Hal ini juga sudah diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuangalian di dalam penawaran.

B.5.4 Penggalian batuan dan batuan besarBatu-batu besar yang dijumpai pada waktu pengisian dikeluarkan atas biaya Kontraktor. Hal ini sudah

diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuan galian.

B.6 Pengawasan PenggalianSemua galian diperiksa terlebih dulu oleh Manajemen Konstruksi sebelum lapisan lantai kerja,

pembesian, dan elemen-elemen lain dipasang. Bila dipadatkan keadaan kurang memuaskan atauternyata peil galian yang tercantum dalam galian belum mencapai kedalaman yang disyaratkan, makaKontraktor mendapat ijin Manajemen Konstruksi sebelum galian selanjutnya dilaksanakan.

B.7 Lantai Kerjaa. Apabila konstruksi beton bertulang akan langsung terletak di atas tanah, maka dibawahnya dibuat lantai

Page 100: Imogiri Combine

12

kerja yang rata.b. Sebelum lantai kerja ini dibuat, maka semua lapisan tanah di bawahnya akan dipadatkan dan diratakan

dengan baik, serta kemudian dilapisi dengan lapisan pasir setebal yang disyaratkan dalam gambar.c. Lapisan pasir ini juga selanjutnya dipadatkan sesuai dengan prosedur pemadatan, sampai didapatkan

permukaan yang padat dan rata, hal mana diperiksa dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.d. Untuk memadatkan tanah digunakan alat pemadat tanah yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

Lantai kerja dibuat dari beton mutu K-125 menurut N1-2, atau setara dengan fc’ – 10 Mpa menurutSKSNI-T15- 1991, kecuali bila disebutkan lain dalam spesifikasi ini.

e. Tebal dan peil lantai kerja sesuai dengan gambar. Jika tidak dinyatakan secara khusus dalam gambar,maka tebal lantai kerja diambil setebal 10 cm.

B.8 Pengurugan Tanaha. Material yang digunakan untuk sub-grade memenuhi standar spesifikasi AASHTO-M.57-64 dan

diperiksa terlebih dahulu di laboratorium tanah yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi.b. Material yang dipakai untuk timbunan atau sub-grade memenuhi syarat pemadatan tanah untuk

mencapai 95% dari berat jenis kering maksimum (maximum dry density) menurut AASHTO-T.99.c. Bila tanah galian ternyata tidak baik atau kurang dari jumlah yang dibutuhkan, maka penyedia

mendatangkan tanah urug yang baik dan cukup jumlahnya serta mendapatkan persetujuan dariManajemen Konstruksi.

d. Pengurugan tanah dibentuk sesuai dengan peil ketinggian, kemiringan dan ukuran-ukuran yangtercantum dalam gambar rencana atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Manajemen Konstruksi.

e. Untuk mendapatkan hasil pemadatan yang baik, tanah urug ditempatkan dalam lapisan-lapisansetebal maksimum 20 cm dan dipadatkan sebaik baiknya dengan penambahan air secukupnyasehingga didapat pemadatan yang optimum. Bila permukaan tanah akhir akan dibuat miring, makakemiringan tanah diselesaikan secara rata atau bertangga sebagaimana diminta oleh ManajemenKonstruksi.

f. Alat berat tidak boleh digunakan di tempat-tempat yang oleh Manajemen Konstruksi. dianggapberbahaya atau dengan jarak yang kurang dari 45 cm terhadap saluran, batas-batas atau pekerjaanlain yang mungkin bisa menjadi rusak oleh karenanya.

g. Pengurugan kembali dari pondasi atau pile cap dilaksanakan dengan memadatkan tanah urug dalamlapisan- lapisan setebal maksimum 20 cm. Pengurugan ini tidak boleh dilaksanakan sebelum diperiksadan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

B.9 Urugan Pasira. Bagian-bagian yang harus diurug sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, tanah urugan harus

cukup baik, bebas dari sisa (rumput/akar-akar lain-lainnya).b. Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis tebal maksimal hamparan 30 cm setiap lapisan,

kemudian tanah tersebut dilembabkan sebelum dilakukan pemadatan menggunakan alatstamper minimal setara MTR 80 dengan cbr 4% rendam air.

c. Semua urugan kembali di bawah atau disekitar bangunan dan pengerasan harus sesuai dengan gambarrencana. Material untuk penimbunan ini harus memenuhi spesifikasi ini.

d. Tanah sisa urugan atau tanah yang tidak dapat dipakai harus dibuang keluar site atau atas petunjukKonsultan Pengawas/Perencana, dengan biaya Kontraktor Pelaksana.

e. Urugan pasir disiram air kemudian ditumbuk hingga padat.f. Bahan urugan pasir bersih, dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

B.10 Tempat Pembuangan Materiala. Tempat pembuangan material hasil galian, sampah atau bongkaran menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Page 101: Imogiri Combine

13

b. Kontraktor menjaga tempat pembuangan material agar tidak merusak lingkungan.c. Timbunan tanah bekas galian dibuat dan diatur sedemikian rupa sehingga aman dari terjadinya

longsoran.

B.11 Pemompaan Air Tanah (Dewatering)Penggalian tanah dikerjakan dalam keadaan kering. Bila karena adanya hujan, air permukaan

lingkungan, air tanah atau mata air sehingga lokasi pekerjaan atau galian menjadi tergenang, maka Kontraktorbertanggung jawab untuk merencanakan sistem pemompaan air tanah yang sudah dimasukkan dalam biayapenawaran lelang. Pemompaan dapat dikerjakan dengan memompa secara langsung, atau cara-cara lainyang disetujui Manajemen Konstruksi.

Page 102: Imogiri Combine

14

C. PEKERJAAN PASANGAN

C.1 Pekerjaan Pasangan Dinding Bata

C.1.1 Lingkup pekerjaan

Meliputi pengadaan bahan dan pemasangan dinding sisi dalam/luar bangunandan dinding pembatasruangan, pagar atau sesuai gambar.

C.1.2 Bahan

a. Batu bata yang dipasang adalah dari mutu yang terbaik, produk lokal dan disetujui KonsultanPengawas dan harus memenuhi NI-10

b. Semenyang digunakan satu merek dan harus memenuhi NI-18 ex SEMEN GRESIK, setarac. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2d. Air yang digunakan adalah air bersih tidak mengandung zat lain seperti asam, minyak, lumpur dan

harus memenuhi PUBI -1982 Pasal 9.

C.1.3 Bahan dinding untuk bagian dalam bangunan dan dinding luar bangunan

Batu bata merah biasa yang dipakai mengalami pembakaran sampai matang, bila direndam didalam airtetap utuh, tidak pecah atau hancur. Ukuran tebal batu bata dapat disesuaikan dengan tebal dinding akhir(finish) yang disyaratkan dalam gambar. Batu bata ringan ataupun jenis lainnya dapat digunakan untuk dindingjika disetujui oleh Manajemen Konstruksi. Sebelum pekerjaan dimulai, memberikan contoh bahan kepadaManajemen Konstruksi Pengawas untuk dimintakan persetujuannya. Contoh batu bata yang telah disetujuidisimpan di kantor proyek. Apabila bahan yang datang tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui, makaManajemen Konstruksi /Pengawas berhak menolak bahan tersebut dan segera mengeluarkan bahan tersebutdari lokasi proyek dalam waktu 2 kali 24 jam.

C.1.4 Bahan untuk campuran siar bata

Bahan yang dipakai memakai pasir dan semen dengan perbandingan 1: 3 untuk pekerjaan pasanganbata trassram dan perbandingan 1 : 5 untuk pekerjaan pasangan bata biasa.

C.1.5 Pelaksanaana. Sebelum batu bata dipasang, batu bata tersebut direndam dalam air sampai gelembung

udara tidak terlihat lagi. Batu bata yang dipasang utuh, kecuali untuk pasangan sudut dapatmemakai batu bata pecahan. mengerjakan pengukuran bangunan (uitzet) secara teliti dansesuai gambar.

b. Selama 1 (satu) hari pemasangan dinding bata tidak boleh lebih dari 1 (satu) meterdan pengakhiran pemasangan pada satu hari dibuat bertangga menurun dan tidak tegakbergigi, untuk menghindari retaknya dinding dikemudian hari.

c. Pada semua pasangan bata ½ batu, satu sama lain dapat mengikat dengan sempurna,tidak dibenarkan menggunakan batu bata pecahan kecuali untuk pasangan sudut/las-lasan.Pada pasangan batu bata 1 batu dan pasangan yang lebih tebal disusun sesuaidengan petunjuk/peraturan yang seharusnya.

d. Pada tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pemasangan yang sempurna kecuali di tiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton yang merupakan bingkai.

e. Setiap pertemuan tegak lurus, terdapat ikatan pemasangan yang sempurna, kecuali ditiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton merupakan bingkai.

Page 103: Imogiri Combine

15

f. Bidang dinding yang luasnya lebih dari 10 m2 ditambah kolom dan balok penguat (betonpraktis) dengan ukuran 13x13 cm, pembesian 4 bh Æ 10 mm, beugel (ring) Æ 8 mm tiap jarak15 cm.

g. Seluruh keliling kosen-kosen pintu dan jendela, diberi kolom dan balok beton denganukuran 13x13 cm, pembesian 4 bh Æ 10 mm, beugel (ring) Æ 8 mm tiap jarak 15 cm.

h. Semua pasangan baru, dijaga tidak terkena sinar matahari langsung dan KontraktorPelaksanamenyediakan karung- karung yang digunakan untuk menutup pasangan sertakeadaannya basah, selain karung goni, juga dapat digunakan kajang bogor atau lainnyauntuk menutup pasangan tersebut.

i. Pembuatan lubang pada pasangan dinding untuk steger sama sekali tidak diperkenankan.j. Bagian pasangan dinding yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom,

balok, listplank beton dan lain-lain) diberi stek-stek besi beton Æ 10 mm jarak 60 cm, yangterlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian kolom beton dan pada bagian yang tertanamdalam pasangan batu bata sekurang-kurangnya 40 cm, kecuali ditentukan lain olehManajemen Konstruksi/Pengawas, pemasangan stek besi dilakukan sebelum beton dicor.Di tempat yang akan terdapat kosen pintu, kosen jendela, lubang ventilasi dan lain-lain,penempatan pasangan batu bata hendaknya disesuaikan.

k. Lubang-lubang untuk instalasi listrik, plumbing, AC atau lain–lain dimana diperlukan adanyainstalasi listrik, plumbing, AC dan lain-lainnya, yang ditanam pada dinding, maka dibuatpahatan secukupnya, pahatan tersebut setelah dipasang pipa ditutup dengan adukan yangsama, bila pahatannya untuk diisi lebih dari 1 (satu) pipa, lubang pahatan tersebut dibungkuskawat nyamuk.

C.1.6 Syarat-Syarat Pelaksanaan

a. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahuludiserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkanpersetujuannya.

b. Semua bahan yang dipasang harus baru, baik, tidak cacat, Warna dan tekstur bahan harusseragam.

c. Pasangan batu bata/ batu merah, dengan menggunakan aduk campuran 1pc : 5 pasir pasangan1pc : 3 pasir untuk trasram.

d. Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof sampaiketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding di daerah basah setinggi 160 cm daripermukaan lantai, serta semua dinding yang pada gambar menggunakan symbol aduktrasram/kedap air digunakan aduk rapat air dengan campuran 1 pc : 3 pasir pasang.

e. Batu bata merah yang digunakan batu bata merah ex. Lokal dengan kualitas terbaik, siku dansama ukurannya 5 x 11 x 23 cm, atau yang disetujui Konsultan Pengawas/Perencana.

f. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh.g. Setelah bata terpasang dengan aduk, nat/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan bersihkan

dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.h. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan

siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.i. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap berdiri maksimum 24 lapis

setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.j. Bidang dinding ½ batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan balok

penguat (kolom & balok praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4 diameter12 mm, beuguel diameter 8 mm jarak 20 cm.

Page 104: Imogiri Combine

16

k. Pembuatan lubang pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak diperkenankan.l. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan

beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 8 mm jarak 50 cm, yangterlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanamdalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.

m. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5% yang patah ataulebih dari 2 bagian tidak boleh digunakan.

n. Pasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm danuntuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm, pelaksanaan harus cermat, rapi dan benar-benar tegaklurus.

o. Dinding bata yang baru dipasang harus dibasahi dengan air terus menerus selama paling sedikit7 hari dan tidak diperkenankan terkena sinar matahari langsung.

p. Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus dipasang angkur besi betondengan diameter 8 panjang 50 cm dan beton yang berhubungan langsung dengan dinding bataharus diketrik atau dikasarkan dulu agar pasangan tembok dapat merekat dengan baik.

q. Siar-siar pasangan bata harus dikerok dan dibersihkan sebelum spesie menjadi kering sehinggamembentuk lekukan agar supaya plesteran dapat merekat dengan baik.

C.1.7 Syarat Pemeliharaan

a. Kontraktor Pelaksana wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, perbaikandilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

b. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pelaksanaan, makac. Kontraktor Pelaksana wajib memperbaiki sampai dinyatakan diterima oleh PPK, biaya

yang timbul untuk pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksanad. Kontraktor Pelaksana wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah

dilaksanakan untuk dapat dihindarkan dari kerusakan.e. Biaya yang diadakan untuk pengamanan hasil pekerjaan ini menjadi tanggung jawab

Kontraktor Pelaksana.

C.2 Pekerjaan Plesteran Dan Acian Dinding

C.2.1 Lingkup pekerjaana. Termasuk dalam pekerjaan plesteran ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat-alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakanpekerjaan plesteran dinding, sehingga dapat dicapai hasil plesteran yang bermutu baik.

b. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding, kolom-kolom beton, balok-balok beton, listplank beton, serta bagian lain yang diplester.

c. Plesteran boleh dikerjakan apabila seluruh instalasi jaringan listrik, telepon, antenna TV, kabeldata, AC, air bersih, air panas, air kotor/ bekas, air hujan, sudah selesai dipasang.

C.2.2 Bahana. Semenharus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh pekerjaan).b. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2.c. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10.d. Penggunaan adukan plesteran :

- Adukan 1 pc : 3 pasir, dipakai untuk plesteran rapat air atau mortar DRYMIX untuk seluruhplesteran.

Page 105: Imogiri Combine

17

- Adukan 1 pc : 5 pasir, dipakai untuk seluruh plesteran dinding lainnya.- Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC atau tertentu atas pentujuk

Konsultan Pengawas..

C.2.3 Pelaksanaana. Permukaan dinding yang akan diplester dibersihkan dari kotoran, debu, partikel lain.b. Pencampuran menggunakan mesin mixer.c. Pencampuran air secara bertahap dan diaduk sampai rata selama 3-4 menit.d. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan pasangan telah selesai dipasang,

kolom dan ring balok telah dicor, bobokan untuk instalasi listrik (pipa), AC, instalasi airbersih dan instalasi lainnya telah ditanam dalam dinding.

e. Dinding pasangan bata yang akan diplester, sebelumnya selalu disirami air sampai jenuhselama 3 hari, agar adukan plesteran dapat melekat dengan baik pada dinding.

f. Plesteran halus (acian) dapat dilaksanakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar).g. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 100 cm, dipasang tegak lurus dan menggunakan

potongan kecil kayu plywood, untuk patokan kerataan dinding, potongan plywood tersebutdilepas apabila kepala plesteran telah mongering.

h. Ketebalan plesteran mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom yang dinyatakan dalamgambar. Tebal plesteran 15-20 mm. Jika ketebalan melebihi dari 2 cm diberi tambahan kawatayam (wire mesh), untuk memperkuat daya lekat plesteran.

i. Seluruh pertemuan bidang plesteran dengan keliling kosen dibuat tali air ukuran 5 x 5 mm,atau 6 x 6 mm atau sesuai permintaan, hasil pengerjaan lurus, rata, rapih, baik dan tidakbergelombang.

j. Untuk permukaan yang datar, mempunyai toleransi lengkung atau cembung tidak melebihi5mm untuk setiap jarak 200 cm. Jika melebihi, berkewajiban memperbaikinya dengan biayaatas tanggungan Pihak Kami.

k. Kelembaban plesteran dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak terlalutiba-tiba dan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan dilindungi dariterik matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air secaracepat.

l. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, atau akibat lainnya, makaplesteran tersebut dibongkar dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh ManajemenKonstruksi / Pengawas dengan biaya atas tanggungan Pihak Kami. Selama 7 (tujuh) harisetelah pengacian selesai penyedia selalu menyiram dengan air sampai jenuhsekurangkurangnya 1 kali sehari.

m. Sudut-sudut luar dinding : - Seluruh sudut vertical, dikerjakan dengan baik, tegak dan lurus.n. Pekerjaan finishing (pengecatan) dapat dilakukan apabila plesteran telah berumur lebih dari

21 (dua puluh satu) hari, dan plesteran tersebut sudah benar-benar dalam keadaan kering.

C.2.4 Flow Chart Pekerjaan Dinding Plesteran

Page 106: Imogiri Combine

18

Page 107: Imogiri Combine

19

D. PEKERJAAN BETON

D.1 Lingkup PekerjaanLingkup pekerjaan yang diatur di dalam persyaratan teknis ini meliputi seluruh pekerjaan beton/struktur

beton antara lain:a. Sloof 15/20b. Kolom 15/15c. Pondasi Footplated. Sloof 20/30e. Ring Balok 15/20f. Ring Balok 20/30g. Balok 20/35h. Kolom 25/25i. Plat Betonj. Plat Tanggak. Plat Penutup Pagarl. Rabat beton bawah lantai

Yang sesuai dengan gambar rencana untuk beton struktur menggunakan mutu beton 14,5 Mpa ( K-175).Pekerjaan beton/struktur beton yang sesuai dengan gambar rencana, termasuk di dalamnya pengadaanbahan, upah, pengujian dan peralatan-bantu yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut. Pengadaan,detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan (reinforcement) dan bagian-bagian dari pekerjaan lainyang tertanam di dalam beton. Perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran acuan beton, penyelesaian danperawatan beton dan semua jenis pekerjaan lain yang menunjang pekerjaan beton

D.2 Pengadaan, Mutu Dan Kinerja BetonPersyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan atau syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan

beton secara umum menjadi satu kesatuan dalam persyaratan teknis ini. Di dalam segala hal yang menyangkutpekerjaan beton dan struktur beton harus sesuai dengan standard-standard yang berlaku, yaitu:

i. SNI 03-2847-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.ii. Standard Industri Indonesia (SII).iii. SNI 03-1729-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung.iv. SNI 03-1726-2002 tentang Tata Cara Parencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bagunan

Gedung.v. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung, 1983vi. Tata Cara Pembebanan Rumah dan Gedung.vii. PBI 1971 dan peraturan-peraturan lain yang terkait.

Penyedia Barang / Jasa Pemborongan wajib melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan presisitinggi, sebagaimana tercantum di dalam persyaratan teknis ini, gambar rencana, dan atau instruksi-instruksiyang dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas.

D.3 Bahan-Bahan

D.3.1 Semen PortlandSemen yang boleh digunakan untuk pembuatan beton harus dari jenis semen yang telah ditentukan

dalam SII 0013-81 dan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam standart tersebut.Semua yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama dan dalam keadaan baru. Semen yangdikirim harus terlindung dari hujan dan air. Semen harus terbungkus dalam sak (kantong) asli daripabriknya dan dalam keadaan tertutup rapat. Semen harus disimpan di gudang dengan ventilasi yang

Page 108: Imogiri Combine

20

baik, tidak lembab dan diletakkan pada tempat yang tinggi, sehingga aman dari kemungkinan yang tidakdiinginkan. Semen tersebut tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 sak. System penyimpanan semen harus diatursedemikian rupa, sehingga semen tersebut tidak tersimpan terlalu lama. Semen yang diragukan mutunyadan rusak akibat salah penyimpanan, seperti membatu, tidak diijinkan untuk dipakai. Bahan yang telahditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 (dua) hari atas biayaKontraktor. Semen ex Holcim, Gresik 50 kg

D.3.2 AgregatAgregat beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari SII 0052-80 tentang ”Mutu dan Cara Uji

Agregat Beton”. Bila tidak tercakup di dalam SII 0052-80, maka agregat tersebut harus memenuhi ketentuanASTM C23 ”Specification for Concrete Aggregates”.

a. Agregat kasar yang digunakan untuk beton struktur adalah batu pecah dengan persyaratansebagai berikut:

b. Batu pecah adalah butiran mineral hasil pecahan batu alam yang dapat melalui ayakanberlubang persegi 76 mm dan tertinggal di atas ayakan berlubang persegi 2 mm.

c. Kerikil dan batu pecah harus keras, bersih serta besar butirannya dan gradasinya tergantungpada penggunaannya

d. Kerikil dan batu pecah tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%.

Agregat Harusa. Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PBI-1971/NI-

3 diantaranya yang paling penting:b. Butir-butir harus tajam, keras tidak dapat dihancurkan dengan jari dan pengaruh cuaca.c. Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%.d. Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragam besarnya, apabila diayak dengan

ayakan 150, maka sisa butiran di atas 4 mm, minimal 2 % dari berat sisa butiran-butiran diatasayakan 1 mm minimal 10 % dari berat sisa butiranbutiran diatas ayakan 0,25 mm, berkisar antara80 % sampai 90 % dari berat.

e. Pasir laut tidak boleh digunakanf. Syarat-syarat tersebut harus dibuktikan dengan pengujian di laboratorium

D.3.3 Air Untuk Campuran betona. Air yang digunakan untuk campuran beton harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini:b. Harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lainnya yang dapat dilihat

secara visual.c. Tidak mengandung benda-benda tersuspensi lebih dari 2 gram/liter. Tidak mengandung garam-

garam yang dapat larut dan dapat merusak beton (asamasam, zat organic, dan sebagainya)lebih dari 15 gram/ liter. Kandungan clorida (Cl) tidak lebih dari 500 ppm dan senyawa sulfat(sebagai SO) tidak lebih dari 100 ppm.

D.3.4 Besi Betona. Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini:b. Tidak boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-lipatan, retak-retak, gelombang- gelombang,

cerna-cerna yang dalam, atau berlapis-lapis.c. Untuk tulangan utama (tarik / tekan lentur) harus digunakan baja tulangan deform (BJTD),

dengan jarak antara dua sirip melintang tidak boleh lebih dari 70 % diameter nominalnya, dantinggi siripnya tidak boleh kurang dari 5 % diameter nominalnya.

Page 109: Imogiri Combine

21

d. Tulangan dengan = 12 mm dipakai BJTP 240 Mpa (polos),dan tulangan > 12 mm dipakaiBJTP 320 Mpa (ulir/deform). Kualitas dan diameter nominal dari baja tulangan yangdigunakan harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian boratorium, yang pada prinsipnyamenyatakan nilai kuat - leleh dan berat per lameter panjang dan bahan tulangan dimaksud.

e. Penyedia Barang / Jasa Pemborongan harus mengajukan brosur atau hasil tes tulangan padaproyek sebelumnya yang memenuhi syarat dan dapat digunakan pada pekerjaan ini dandimasukkan dalam usulan penawaran data teknis..

D.3.5 Beton dan Adukan Beton Segara. Kuat tekan target beton yang digunakan dalam pekerjaan ini menggunakan kuat tekan K250b. Benda uji harus adalah silinder beton dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, yang untuk

setiap 10 m3 produksi adukan beton harus diwakili minimal dua buah benda uji. Tata carapembuatan benda uji tersebut harus mengikuti ketentuan yang terdapat di dalam standarMetoda Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium (SK SNI M-62-1990-03)

c. Untuk kekentalan adukan, setiap 5 m3 adukan beton harus dibuat pengujian slump,dengan ketentuan sebagai berikut :

Bagian Konstruksi Nilai Slump (mm)a. Footplate 100 ± 20b. Lantai Basement 100 ± 20c. Kolom Struktur 100 ± 20d. Balok struktur 100 ± 20e. Pelat Lantai 100 20

d. Benda Uji Beton harus teridentifikasi, dan dikelompokan berdasar waktu pemakaian saatpenuangan mortal pada Formwork/Bekesting. Untuk pekerjaan ini dilokasi proyek kontraktorharus menyediakan alat slump test minimal 1 unit untuk uji workability dan cetakan silinderbeton/kubus beton sebanyak 10 unit Untuk pembuatan benda uji beton.

e. Apabila ada hal-hal yang belum tercakup di dalam persyaratan teknis ini, Pelaksana harusmengacu pada seluruh ketentuan yang tercakup di dalam Bab 5, Tata Cara PembuatanRencana Campuran Beton Normal ( SK SNI T-15-1990-03 ).

D.4 Pengujian Mutu Bahan

D.4.1 Umuma. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melaksanakan segala pengujian termasuk

mempersiapkan contoh benda uji dengan jumlah sesuai dengan yang diisyaratkan.b. Kontraktor harus menyerahkan hasil pengujiannya setelah hasil uji diperoleh untuk

persetujuan oleh konsultan pengawas.c. Jika pengujian dan pelaksanaan tidak memenuhi syarat, maka Kontraktor harus melaksanakan

pengujian ulang dengan campuran yang lain dan selanjutnya mengevaluasi kembali hasil ujitersebut hingga diperoleh hasil yang diinginkan.

d. Semua pengujian dan pemeriksaan di lapangan harus dilakukan sesuai dengan pengarahanKonsultan Pengawas.

e. Untuk semua bahan semen dan besi beton yang dikirim ke lapangan, Kontraktor harusmendapatkan salinan sertifikat pengujian dari Pabrik, dimana pengujian dilakukan secaraberkala, dengan cara sesuai dengan spesifikasi ini.

D.4.2 Laboratorium Pengujia. Sebelum pekerjaan beton dilakukan, Kontraktor wajib mengusulkan suatu laboratorium

Page 110: Imogiri Combine

22

penguji material yang akan digunakan pada proyek ini. Laboratorium bertanggung jawabuntuk melakukan semua pengujian dengan spesifikasi ini.

b. Kecuali ditentukan lain, Kontraktor harus menyediakan peralatan penguji di lapanganseperti tersebut berikut ini, berikut tenaga ahli yang menguasai bidangnya.

c. Alat Penguji agregat kasar dan agregat halus.d. Alat Pengukur kadar air (moisture content) dari agregate. Alat Pengukur kelecakan beton (slump)f. Alat pembuat benda uji, termasuk bak penyimpanan untuk merawat benda uji pada

temperatur yang normal dan terhindar dari sengatan matahari.g. Jika menggunakan beton Ready Mix, maka peralatan yang disebut (a) dan (b) di atas

harus dipersiapkan pada pabrik beton ready mix.

D.4.3 Pengujian Agregata. Pengujian Pendahuluan Agregat

Kontraktor harus melakukan pengujian pendahuluan agregat sebagai berikut:1) Sieve analysis2) Pengujian Kadar lumpur dan Kotoran lain.3) Pengujian Unsur Organis4) Pengujian kadar clorida dan Sulfat.

Hasil pengujian tersebut harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas untukmendapatkan persetujuan (a) dan (b) dengan pengujian kadar air dari tiap jenis agregat harusdilakukan terhadap contoh untuk setiap Trial Mix.

b. Benda Uji AgregatKontraktor harus melaksanakan pengujian atas agregat yang akan digunakan untukmenghasilkan beton seperti yang disyaratkan. Jumlah minimum untuk pengujian agregat yangdipakai untuk pekerjaan beton adalah sebagai berikut :

Type Pengujian Minimum Satu ContohSieve Analysis Setiap Minggu

Moisture Content Setiap MingguClay, Silt, dan Kotoran Setiap Hari

Kadar Organis Setiap MingguKadar Klorida dan Sulfat Setiap 500 m3 Beton

Jika hasil pembuatan beton yang dilakukan oleh kontraktor tidak memuaskan, makakonsultan pengawas berhak untuk meminta pengujian tambahan dengan beban biayaKontraktor. Dan sebaliknya mungkin jumlah pengujian dapat dikurangi jika hasil yang diperolehternyata memuaskan.

c. Pengujian Beton1) Benda Uji Beton, Benda Uji harus diberi kode / tanda yang menunjukan tanggal

pengecoran, lokasi pengecoran dari bagian struktur yang bersangkutan. Benda ujiharus diambil sebelum beton dituang ke lokasi penggocoran sesuai dengan yangdisaratkan oleh konsultan pengawas.Jumlah benda uji beton :

i. Pada awal pelaksanaan, harus dibuat minimum 1 benda uji per 1,50 m3beton hingga cepat dapat diperoleh 30 benda uji yang pertama bendauji harus berbentuk silinder berukuran 15 cm x 30 cm. benda uji bentuklainya dapat digunakan bentuk lainya dapat digunakan bila disetujui olehkonsultan pengawas. Selanjutnya pengambilan benda uji sebanyak 3(tiga) buah dilakukan setiap satu mixer . Benda uji tersebut ditentukan

Page 111: Imogiri Combine

23

secara acak oleh konsultan pengawas dan harus dirawat sesuai denganpersyaratan.

ii. Jumlah uji beton untuk uji kuat tekan dari setiap tekan dari setiap mutubeton mutu yang dituang pada suatu hari harus diambil minimal satu kali.Pada setiap satu kali pengambilan contoh beton harus dibuat dua buahspesimen kubus. Satu data hasil uji kuat tekan adalah hasil rata-rata dari ujitekan dua spesimen ini yang diuji pada umur yang ditentukan, yaitu umur 7hari dan 28 hari.

iii. Jika hasil uji beton kurang memuaskan, maka konsultan pengawas dapatmeminta jumlah benda uji yang lebih besar dari ketentuan di atas. Denganbeban biaya ditangung oleh kontrator.

2) Laporan Hasil Uji Beton, Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas uji beton dariboratorium penguji untuk disahkan oleh Konsultan Pengawas. Laporan tersebut harusdilengkapi dengan perhitungan tekanan beton Karakteristik.

3) Evaluasi Kualitas Beton berdasarkan Hasil Uji Betoni. Deviasi Standart – S, Deviasi Standart produksi neton ditetapkan

berdasarkan jumlah 30 buah hasil tes kubus atau silinder. Deviasi yangdihitung dari jumlah contoh kubus yang kurang dari 30 buah harus dikoreksidengan faktor pengali seperti tercantum dalam tabel berikut :

ii. Kuat Tekan Rata-rata ( fcr ), Target fcr yang digunakan sebagai dasar dalammenentukan proporsi campuran beton harus diambil sebagai nilai yangterbesar dari Formula berikut ini :

fcr = fc’ + 1.64 s atau fcr = fc’ + 2.64 S – 40 kg/cm2iii. c) Kuat Tekan sesungguhnya, Tingkat kekuatan suatu beton dikatakan

tercapai dengan memuaskan, jika kedua syarat berikut dipenuhi :1. Nilai rata-rata dari semua pasangan hasil uji yang masing masing

terdiri dari hasil uji kuat tekan tidak kurang (fc’ + 0.82 N)2. Tidak satupun dari hasil uji tekan (rata-rata dari 2 benda uji)

mempunyai nilai di bawah 0.85 fc. Bila salah satu dari kedua syaratdi atas tidak dipenuhi, maka harus diambil langkah untukmeningkatkan rata-rata hasil uji kuat tekan berikutnya atasrekomendasi KP.

iv. Pengujian Tidak Merusak (Non Destructive Test), Jika hasil Evaluasiterhadap mutu beton yang disyaratkan ternyata tidak dapat dipenuhi,maka jika diminta oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor harusmelaksanakan pengujian beban dan lain-lain. Semua biaya pengujian inimenjadi tanggung jawab Kontraktor. Lokasi dan banyaknya pengujian akanditentukan secara khusus dengan melihat kasus perkasus.

d. Pengujian Besi Beton1) Benda Uji Besi Beton

i. Sebelum besi beton dipesan, Kontraktor wajib mengambil benda uji besi

Page 112: Imogiri Combine

24

beton masing-masing 2 buah dengan ukuran panjang 100 cm sesuai dengandiameter dan mutu yang akan digunakan. Selanjutnya benda uji besi betonharus diambil dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas sebanyak 2 buahuntuk setiap 20 ton untuk masing masing diameter besi beton. Uji besi betonterdiri dari uji tarik dan uji lentur.

ii. Pengujian mutu besi juga akan dilakukan setiap saat bilamana dipandangperlu oleh Konsultan Pengawas. Contoh besi beton yang diambil untukpengujian tanpa disaksikan Konsultan Pengawas tidak diperkenankan danhasil uji dianggap tidak sah. Semua biaya uji tersebut sepenuhnya menjaditanggung jawab Kontraktor.

iii. Benda uji harus diberi tanda dengan kode yang menunjukkan tanggalpengiriman, lokasi terpasang bagian struktur yang bersangkutan dan lain-laindata yang perlu dicatat.

iv. Besi batangan harus di uji coba kekuatannya dibawah kesaksianpengawas.

v. Pengetesan dilakukan setiap saat bilamana dipandang perlu oleh pengawas.Besi beton yang digunakan harus diuji minimal 5 batang perdiameter tiappendatangan material. Semua biaya percobaan tersebut sepenuhnyamenjadi tanggung jawab Kontraktor.

vi. Jika akibat suatu alasan, seperti hasil uji yang kurang memuaskan,maka Konsultan Pengawas berhak untuk meminta pengambilan contohbenda uji lebih besar dari yang ditentukan di atas, dengan beban biayaditanggung oleh kontraktor.

2) Laporan Hasil Uji Besi Beton, Kontraktor harus membuat dan menyusun hasil ujibesi beton dari laboratorium penguji untuk diserahkan kepada Konsultan Pengawasdan laporan tersebut harus dilengkapi dengan kesimpulan apakah kualitas besi betontersebut memenuhi syarat yang telah ditentukan.

D.5 Syarat-syarat Pelaksanaan

D.5.1 SlumpSelama pelaksanaan harus ada pengujian slump, yang jika tidak ditentukan secara khusus adalah antara

8 – 12 cm untuk beton umumnya, sedang tiang bor slump sebagai berikut, Beton diambil sebelum dituangkanke dalam cetakan beton (begisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan di atas permukaan yangrata. Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian beton tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dan setiaptusukan harus masuk sampai dengan satu lapisan di bawahnya. Setelah bagian atas diratakan, segera cetakandiangkat perlahan-lahan dan diukur penurunannya.

D.5.2 Persetujuan Konsultan PengawasSebelum semua tahap pelaksanaan berikutnya dilaksanakan, Kontraktor harus mendapatkan

persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas. Laporan harus diberikan kepada Konsultan Pengawas palinglambat 3 hari sebelum pekerjaan dilaksanakan. Hal-hal khusus akan didiskusikan secara lebih mendalamantara semua pihak yang berkepentingan. Semua tahapan pelaksanaan tersebut harus dicatat secara baikdan jelas sehingga mudah untuk ditelusuri jika suatu saat data tersebut dibutuhkan untuk pemeriksaan.

D.5.3 Persiapan dan PemeriksaanKontraktor tidak diijinkan untuk melakukan pengecoran beton tanpa ijin tertulis dari Konsultan

Pengawas. Kontraktor harus melaporkan kepada konsultan Pengawas tentang kesiapannya untuk melakukan

Page 113: Imogiri Combine

25

pengecoran dan laporan tersebut harus disampaikan beberapa hari sebelum waktu pengecoran, sesuaidengan kesepakatan di lapangan, untuk memungkinkan Konsultan Pengawas melakukan Pemeriksaansebelum pengecoran dilaksanakan. Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang memadai seperti tanggaataupun fasilitas lain yang dibutuhkan agar Konsultan Pengawas dapat memeriksa pekerjaan secara amandan mudah. Tanpa fasilitas tersebut, Kontraktor tidak akan diizinkan untuk melakukan pengecoran. Semuakoreksi yang terjadi akibat pemeriksaan tersebut harus segera diperbaiki dalam waktu 1 x 24 jam danselanjutnya kontraktor 1 x 24 jam selanjutnya kontraktor harus mengajukan ijin lagi untuk dapat melaksanakanpengecoran. Tidak dibenarkan adanya penambahan waktu akibat koreksi yang timbul, kecuali ditentukanoleh pemberi tugas / Konsultan Pengawas, Persetujuan untuk melakukan pengecoran tidak berartimembebaskan Kontraktor dari tanggung jawab sepenuhnya atas ketidaksempurnaan ataupun kesalahan yangtimbul. Sebelum pengecoran dilakukan harus dipastikan bahwa semua peralatan yang akan tertanam di dalambeton sudah terletak pada tempatnya dan semua kotoran sudah dibersihkan dari lokasi pengecoran. Demikianpula untuk siar pelaksanaan harus dilakukan sesuai dengan persyaratan.

D.5.4 Siar PelaksanaanKontraktor harus mengusulkan lokasi siar pelaksanaan dalam gambar kerjanya. Siar pelaksanaan harus

diusahakan seminimum mungkin, agar perlemahan struktur dapat dikurangi. Siar pelaksanaan tidakdijinkan untuk melalui daerah yang diperkirakan sebagai daerah basah, seperti toilet, reservoir dll. Jika tidakditentukan lain, maka lokasi siar pelaksanaan harus terletak pada daerah dimana gaya geser adalah minimal,umumnya terletak pada sepertiga bentang tengah dari panjang efektif struktur. Pada pengecoran beton yangtebal dan volume yang besar, lokasi siar pelaksanaan harus dipertimbangkan sedemikian rupa, sehingga tidakmenyebabkan perbedaan temperatur yang besar pada beton yang tersebut, yang berakibat retaknyabeton, disamping adanya tegangan residu yang tidak diinginkan. Siar pelaksanaan dapat dibuat secarahorizontal dan pengecoran dapat dibagi menjadi berlapis- lapis. Lokasi siar pelaksanaan tersebut harusdisetujui oleh Konsultan Pengawas. Kontraktor harus mempertimbangkan di dalam penawarannya, segala halyang berhubungan dengan siar pelaksanaan seperti erstop, perekat beton, dowel dsb, maupun pembersihpermukaan beton agar dapat dijamin lekatan antara beton lama dan baru. Siar pelaksanaan harus bersih darisemua kotoran dan bekas beton yang tidak melekat dengan baik, dan sebelum pengecoran dilanjutkan, harusdikasarkan sedemikian rupa sehingga agregat besar menjadi terlihat tetapi tetap melekat dengan baik.

D.5.5 Pengangkutan dan Pengecoran BetonBeton harus diangkut dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat tiba dilokasi proyek dalam

keadaan yang masih memenuhi spesifikasi teknis. Jika lokasi pembuatan cukup jauh dari proyek, makaharus digunakan admixtures yang dapat memperlambat proses pengerasan dari beton. Pada saat betondiangkut ke lokasi pengecoran juga harus diperhatikan, agar tidak terjadi pemisahan antara bahan-bahandasar pembuat beton. Pada saat pengecoran tinggi jauh dari beton segar harus kurang dari 1.50 meter. Halini sangat penting agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton sehinggadapat mengakibatkan kwalitas beton menjadi menurun. Untuk itu harus disiapkan alat bantu seperti piuaptremi sehingga syarat ini dapat dipenuhi. Sebelum pengecoran beton harus dijaga agar tetap dalam kondisiplastis dalam waktu yang cukup, sehingga pengecoran beton dapat dilakukan dengan baik. Kontraktor harusmengajukan jumlah alat dan personil yang akan mendukung pengecoran beton, yang dianalisaberdasarkan besarnya volume pengecoran yang akan dilakukan. Sebagai gambaran setiap alat pemadammaupun memadatkan sekitar 5 – 8 m3 beton segar per jam. Beton segar dicampurkan harus ditempatkansedekat mungkin dengan lokasi akhir, sehingga masalah segregasi dan pengerasan beton dapat dihindarkandan selama pemadatan beton masih bersifat plastis.

Pengecoran pada kolom dan shear wall harus mengunakan tremi corong, agar tinggi jatuh betonmaksimal 50cm. Pengecoran lantai dan atap harus dilakukan sekaligus tidak boleh berhenti, jika hujan

Page 114: Imogiri Combine

26

kontraktor wajib memasang terpal agar beton tidak tercampur air. Sebelum dilakukan pengecoran, bagestingharus dibersihkan dari kotoran – kotoran dan dampah akibat pekerjaan. Pengecoran kolom yang adapertemuan dengan dinding harus dipasang angkur untuk dinding setiap jarak 50 cm tulangan Ø 10 mm,panjang angkur 60 cm

D.5.6 Selimut betonDAFTAR PERLINDUNGAN BETONBAGIAN KONSTRUKSI SELIMUT BETON ( cm )1. Plat 2,02. Dinding dan Keping 3,03. Balok 3,04. Kolom 3,05. Pondasi 5,0

D.6 Pemadatan Beton

D.6.1 Alat Pemadat Beton / Concrete VibratorBeton yang akan dicor harus segera dipadatkan dengan alat pemadat (vibrator) dengan tipe yang

disetujui oleh Konsultan Pengawas Pemadatan tersebut bertujuan untuk mengurangi udara pada beton yangakan mengurangi kwalitas pada beton. Pemadatan tersebut berkaitan dengan kelecakan (workability) beton.Pada cuaca panas kelecakan beton menjadi sangat singkat, sehingga slump yang rendah-rendah biasanyamerupakan masalah. Untuk itu harus disediakan vibrator dalam jumlah yang memadai, sesuai denganbesarnya pengecoran yang akan dilakukan. Minimum harus dipersiapkan satu vebriator cadangan yang akandipakai, jika ada vebriator cadangan yang akan dipakai, jika ada vebriator yang rusak pada saat pemadatansedang berlangsung. Alat pemadat harus di tempatkan sedemikian rupa sehingga tidak menyentuh besibeton. Pada saat pengecoran, Kontraktor harus menyediakan vibrator minimal 3 buah

D.6.2 Lokasi Pemadatan yang SulitPada lokasi yang diperkirakan sulit untuk dipadatkan seperti pada pertemuan balok kolom, dinding beton

yang tipis dan pada lokasi pembersihan yang rapat dan rumit, maka kontraktor harus mempersiapkan metodekhusus untuk pemadatan beton yang disampaikan kepada Konsultan Pengawas paling lambat 3 harisebelum pengecoran dilaksanakan, agar tidak terjadi keropos pada beton, sehingga secara kualitas tidakakan disetujui.

D.6.3 Pemadatan KembaliJika permukaan beton mengalami keretakan dalam kondisi masih plastis, maka beton tersebut harus

dipadatkan kembali sesuai dengan rekomondasi Konsultan Pengawas agar retak tersebut dapatdihilangkan.

D.6.4 Metode Pemadatan LainJika dipandang perlu Kontraktor dapat mengusulkan cara pemadatan lain yang dipandang dapat

menyebabkan perbedaan temperatur yang besar antara permukaan dan inti beton. Hal ini dapatmenyebabkan keretakan struktur dan terjadinya tegangan menetap pada beton, tanpa adanya beban yangbekerja.

Page 115: Imogiri Combine

27

D.7 Temperatur Beton SegarDalam waktu 2 menit setelah contoh diambil, sebuah termometer yang mempunyai skala 5 s/d 100o

C, harus dimasukkan ke dalam contoh tersebut sedalam 100 mm. Jika temperatur sudah stabil selama 1menit, maka temperatur tersebut harus dicatat dengan ketelitian 1o C.

D.8 Perawatan Beton

D.8.1 Tujuan PerawatanPerawatan beton bertujuan antara lain untuk menjaga agar tidak terjadi kehilangan zat cair pada saat

pengikatan awal terjadi dan mencegah penguapan air dari beton pada umur beton awal dan juga mencegahpenguapan air dari beton pada umur beton awal dan juga mencegah perbedaan temperatur dalambeton yang dapat menyebabkan terjadinya keretakan dan penurunan kualitas beton. Perawatan betonharus dilakukan begitu pekerjaan pemadatan beton selesai dilakukan. Untuk itu harus dilakukan perawatanbeton sedemikian sehingga tidak terjadi penguapan yang cepat terutama pada permukaan beton yangbaru dipadatkan.

D.8.2 Lama PerawatanPermukaan beton harus dirawat secara baik dan terus menerus dibasahi dengan air bersih selama

minimal 7 hari segera setelah pengecoran selesai. Untuk elemen vertikal seperti kolom dan dinding beton,maka beton tersebut harus diselimuti dengan karung yang dibasahi terus menerus selama 7 hari.

D.8.3 Perlindungan Beton TebalUntuk pengecoran beton dengan ketebalan lebih dari 600 mm, maka permukaan beton harus dilindungi

dengan material (antara lain stereo foam) yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, agar dapat memantulkanradiasi akibat panas. Material tersebut harus dibuat kedap, agar kelembaban permukaan beton dapatdipertahankan.

D.8.4 Acuan MetalSetiap acuan yang terbuat dari metal, beton ataupun material lain yang sejenis, harus didinginkan

dengan air sebelum pengecoran dilakukan. Acuan tersebut dihindari dari terik matahari langsung, karenasifatnya yang mudah menyerap dan mengantarkan panas. Perlakuan yang kurang baik akanmenyebabkan retak-retak yang parah pada permukaan beton.

D.8.5 Curing CompoundCara lain yang banyak digunakan saat ini adalah dengan menggunakan curing compound. Jenis dan

type curing compound yang digunakan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Harus diperhatikan agartidak terjadi penurunan temperatur yang cepat pada permukaan beton sehingga dapat menyebabkankeretakan pada permukaan beton.

D.9 Acuan / Begisting

D.9.1 Umuma. Kontraktor harus membuat acuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara struktur baik

kekuatan, stabilitas maupun kekakuannya serta layak untuk digunakan. Acuan merupakansuatu bagian pekerjaan struktur yang berguna untuk membentuk struktur beton agarsesuai gambar kerja rencana.

b. Jenis acuan harus sesuai dengan yang disyaratkan di dalam spesifikasi ini. Kontraktor dapatmengusulkan alternatif acuan dengan catatan bahwa harus disetujui oleh Konsultan

Page 116: Imogiri Combine

28

c. Pengawas. Di dalam penawarannya Kontraktor wajib menawarkan sesuai dengan yangditentukan di dalam spesifikasi.

d. Semua bagian acuan yang sudah selesai digunakan harus dibongkar dan dikeluarkan dari lokasipekerjaan. Tidak dibenarkan adanya bagian acuan yang tertanam di dalam struktur beton.

e. Pada struktur beton kedap air, cara pemasangan acuan dan bukaan pada acuan dan bukanpada acuan harus dibuat sedemikian rupa, sehingga bukaan tersebut harus dapat ditutupdengan sempurna, sehingga bukaan tersebut harus dapat ditutup dengan sempurna,sehingga bebas dari kebocoran. Semua pengikat acuan (ties) harus dilengkapi dengan materialtertentu seperti water haffles, sehingga pada saat dicor akan menyatu dengan struktur beton.

D.10 Syarat-syarat Pelaksanaan

D.10.1 Struktur AcuanAcuan berikut elemen pendukungnya harus dianalisa sedemikian rupa, sehingga mampu memikul beban

kesemua arah yang mungkin terjadi (kuat), tanpa mengalami deformasi yang berlebihan (kaku) dan harusmemenuhi syarat stabilitas. Deformasi dibatasi tidak lebih dari 1/360 bentang. Peninjauan terhadapkemungkinan beban diluar beban beton juga harus dipertimbangkan, seperti kemungkinan beban konstruksi,angin, hujan dan lain-lain. Semua analisa dan perhitungan acuan berikut elemen pendukungnya harusdiserahkan kepada konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuannya, sebelum pekerjaan dilakukan.

D.10.2 Dimensi AcuanSemua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar srtuktur adalah ukuran bersih penampang beton,

tidak termasuk plester / finishing. Tambahan elemen tertentu seperti bentuk / profil khusus yang tercantumdi dalam gambar arsitektur juga harus dipertimbangkan baik sebagai beban maupun dalam analisa biaya.

D.10.3 Gambar KerjaKontraktor harus membuat gambar kerja khusus acuan berdasarkan analisa yang dilakukannya. Gambarkerja tersebut harus lengkap disertai ukuran dan detail-detail sambungan yang benar dan selanjutnyadiserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk persetujuannya. Tanpa persetujuan tersebut Kontraktortidak diperkenankan untuk memulai pembuatan acuan di lapangan.

D.10.4 Tanggung JawabWalaupun sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas, tanggung jawab sepenuhnya atas kekuatan,

kekakuan dan stabilitas acuan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor. Jika terjadi hal-hal yang tidaksesuai dengan perkiraan ataupun kekeliruan yang mengakibatkan timbulnya biaya tambahan, maka semuabiaya tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor. Acuan harus dibuat sesuai dengan yang dibuat di dalamgambar kerja. Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan gambar kerja harus segera dibongkar.

D.10.5 Stabilitas AcuanSemua acuan harus diberi penguat datar dan silang sehingga kemungkinan bergeraknya acuan selama

pelaksanaan pekerjaan dapat dihindari. Konsultan Pengawas berhak untuk meminta Kontraktor untukmemperbaiki acuan yang dianggap tidak / kurang sempurna dengan beban biaya Kontraktor.

D.10.6 Inspeksi Konsultan PengawasSemua acuan dengan penunjang-penunjang harus diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan

dilakukannya inspeksi dengan mudah oleh Konsultan Pengawas.

Page 117: Imogiri Combine

29

D.10.7 Detail AcuanPenyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak menimbulkan

kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.

D.10.8 AkurasiAcuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran kerataan / kelurusan, elevasi dan

posisinya sesuai dengan gambar-gambar konstruksi. Toleransi ukuran dan posisi harus sesuai dengan yangtercantum dalam spesifikasi ini.

D.10.9 Sistem Pengaliran AirAcuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran. Harus dipersiapkan sistem

pengaliran air sedemikian, sehingga pada saat dibasahkan, air dapat mengalir ke tempat yang diinginkan danacuan tidak tergenang oleh air. Acuan harus dipasang sedemikian rupa sehingga akan terjadi kebocoranatau hilangnya air semen selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak tergoyang.

D.10.10 Ikatan Acuan di Dalam BetonSebelumnya dengan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas baut-baut dan tie Rod yang

diperlukan untuk ikatan-ikatan dalam beton harus diatur sedemikian, sehingga bila acuan dibongkar kembali,tidak akan merusak beton yang sudah dibuat.

D.10.11 Acuan Beton ExposedJika ada harus dilapisi dengan menggunakan release agent pada permukaan acuan yang menempel

pada permukaan beton. Berhubung release agent berpengaruh pula pada warna permukaan beton,maka pemilihan jenis dan penggunaannya harus dilakukan dengan seksama. Cara pengecoran betonharus diperhitungkan sedemikian rupa sehingga siar-siar pelaksanaan tidak merusak penampilan betonexposed tersebut. Merk dan jenis release agent yang telah disetujui bersama, tidak boleh diganti dengan merkjenis lain. Untuk itu Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulu nama pedangang dari release agenttersebut, data bahan-bahan bersangkutan, nama produsennya, jenis bahan-bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya, resiko-resiko dan keterangan lain yang dianggap perlu untuk memperoleh persetujuantertulis dari Konsultan Pengawas.

D.10.12 Bukaan Untuk PembersihanPada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari acuan kolom atau dinding harus ada bagian

yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.

D.10.13 Persetujuan Konsultan Pengawas.Setelah pekerjaan di atas selesai, Kontraktor harus meminta persetujuan dari Konsultan Pengawas dan

minimum 3 (tiga) hari sebelum pengecoran. Kontraktor harus mengajukan permohonan tertulis untuk izinpengecoran kepada Konsultan Pengawas.

D.10.14 Pembongkaran AcuanPembongkaran harus dilakukan dengan hati-hati, dimana bagian konstruksi yang dibongkar acuannya

harus dapat memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanaannya. Pembongkaran acuan dapat dilakukansetelah mencapai waktu sbb

Elemen Struktur Waktu MinimumSisi-sisi balok kolom dan dinding 3 hariBalok dan plat beton (tiang penyanggah tidakdilepas)

21 hari

Page 118: Imogiri Combine

30

Tiang-tiang penyanggah plat 21 hariTiang-tiang penyanggah balok-balok 21 hari

Waktu pembongkaran tersebut hanya merupakan kondisi normal dan harus dipertimbangkan secarakhusus jika pada lantai-lantai tersebut bekerja beban dan mengusulkan metode dan perhitungan yang akandigunakan, dan usulan tersebut harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas. Tidak adabiaya tambah untuk biaya tersebut. Semua akibat yang timbul akibat usulan tersebut menjadi tanggung jawabKontraktor.

Setiap rencana pekerjaan pembongkaran acuan harus diajukan terlebih dahulu secara tertulis untukdisetujui Konsultan Pengawas. Pekerjaan pembongkaran acuan kolom paling cepat dilakukan setelah umurbeton 3 (tiga) hari dan harus dilaporkan dan disetujui sebelumnya oleh Konsultan Pengawas.

E. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

E.1 Pekerjaan Kusen

E.1.1 UmumMaterial kosen, pintu, jendela adalah material yang berkaitan erat dengan arsitekturnya dan termasuk

material halus, finishing yang perlu diperhatikan prosedurnya baik mulai dari pemasangan sampaipemeliharaannya. Untuk menghindari resiko salah pemasangan, ukuran dan material kosen maupunaccesoriesnya, untuk itu penyedia memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Mengadakan pemeriksaan pengukuran di lapangan, agar ukuran kosen yang dipasang telahdisesuaikan dengan ukuran di lapangan dan membuat shop drawings, lalu diajukan kepadaManajemen Konstruksi dan Perencana untuk dimintakan persetujuannya.

b. Mengajukan contoh-contoh bahan yang digunakan pada proyek ini.c. Bahan yang cacat dan bernoda tidak boleh digunakan, bahan yang dipasang sesuai dengan

contoh bahan yang sudah disetujui Perencana/Manajemen Konstruksi.d. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pengerjaan, pemasangan alat-alat bantu, alat-alat

angkut dari gudang ke lokasi proyek dan peralatan lainnya.e. Sebelum kosen dibuat/dipesan, diwajibkan membuat mock-up kosen, pintu, jendela dengan

skala 1 : 1, lengkap dengan kunci, engsel, kaca dan finishing melamik di proyek untuk diperiksadan di ACC terlebih dahulu oleh Manajemen Konstruksi dan Perencana Arsitektur.

f. Pemasangan kosen dilakukan paling akhir setelah dinding diplester dan diaci, naad/pertemuankosen dengan dinding diberi sealent.

E.1.2 Bahan Kusen Alumunium

Profil Alumunium bermutu baik merek ALEXINDO, setaraa. Alloy / Billet : menggunakan bahan asli, tidak terbuat dari bahan-bahan scrap / sisa, standard

bahan 6063b. Standard : SII – 0692 – 82c. Tebal Anodising : 10 micron (minimal)d. Ukuran Profil : minimal 45 mm x 100 mm (4”)e. Tebal Profil : minimal 1 mmf. Finish & warna : Powder Coatingg. Pemakaian : sesuai gambar

Page 119: Imogiri Combine

31

E.1.3 Aksesoris & Perlengkapannya

a. Sekrup, hardware & parts menggunakan stainless Steelb. Angkur-angkur tanam : Bajac. Bagian yang berhubungan dengan alumunium diberi lapisan galvanized 25 micro, bagian lain

diberi zinchromat type alkid

E.1.4 Bahan Sealant

a. Sealent Setaraf Dow Corning atau G.E sealent yang dipakai harus sesuai dengan persyaratanfungsinya, untuk structural glazing, curtain wall atau fungsi lain dengan rekomendasi dari pabrik,pemakaian 1 tube maksimal 150 cm

E.1.5 Syarat-Syarat Pelaksanaana. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu

diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkanpersetujuannya.

b. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor Pelaksana diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada sesuai kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasukmempelajari bentuk pola, penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail sesuaigambar-gambar.

c. Semua profil dilapisi plastik PVC atau polythilene film.d. Pengiriman barang-barang harus hati-hati dan tidak boleh terjadi kerusakan.e. Setiap unit pintu dan jendela alumunium yang dikirim ke lapangan harus sudah diperiksa

kualitasnya oleh QC dan distempel stiker Customer Service.f. Penimbunan material kusen di tempat pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan

sirkulasi yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dankelembaban.

g. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan contoh/ sample bahan kusen dan kaca, contohkontruksi dan membuat shop drawing guna mendapat persetujuan Konsultan Pengawas,

h. sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakanukuran jadi. Pemotongan dan pembuatan kusen dilakukan dengan mesin di luar tempatpekerjaan/pemasangan.

i. Semua unit alumunium harus terpasang dengan hubungan siku-siku, tegak lurus dan mengikutipatokan (bench mark) dari Kontraktor Pelaksana.

j. Sebelum diadakan pemasangan maka perlu adanya pengukuran di lapangan dan koordinasidengan pekerjaan lain, sehingga ukuran lubang (opening) sesuai dengan shop drawing.

k. Semua pengerjaan harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang terbaik.l. Pada pekerjaan kusen harus dipasang klos-kloS bangkirai panjang minimal 30cm pada engsel-

engsel pintu dan engsel jendela.m. Semua unit pintu dan jendela alumunium yang sudah terpasang harus selalu dalam keadaan

terproteksi dengan plastik pelindung agar tidak tergores maupun cacat dan kotor. n. Screwdipakai M8 harus dipasang dengan jarak maksimal 75cm

n. Setelah pemasangan kusen atau daun pintu & jendela Kontraktor Pelaksana diwajibkanmemberikan perlindungan sedemikian rupa sehingga terhindar dari kerusakan –kerusakan olehbenturan-benturan benda-benda lain dan dari kelembaban ataupun terkena cuaca langsung.

o. Apabila terjadi cacat atau kerusakan-kerusakan baik yang terlihat maupun yang

Page 120: Imogiri Combine

32

tersembunyi, Kontraktor Pelaksana wajib memperbaiki ataupun mengganti dengan yang barusampai dengan disetujui oleh Konsultan Perencana/Pengawas dengan seluruh biayaditanggung oleh Kontraktor Pelaksana.

E.1.6 Pelaksanaana. Buat lobang untuk sekrup fischer pada sisi dinding dalam, tandai juga titiknya pada kusen pintu

atau jendela. Kedalaman lubang harus sama dengan panjang fischer.b. Masukkan dari arah sebelah kanan atau kiri. Buat lobang pada kusen yang bertepatan dengan

fisher tadi dan masukkan sekrup, kencangkan menggunakan obeng. Kemudian tutup dengankaret penutup, sehingga sekrup tidak terlihat. Potong dan rapikan karet penutup menggunakanpisau pemotong (cutter)Masukan kusen kedalam lobang, mengatur agar posisinya pas denganmenggunakan alat beji, setelah posisi pas maka Kontraktor Pelaksanastel kelurusan kusendengan dinding, ketegakan dan kedataran sampai benar-benar bagus.

c. Daun pintu atau jendela tersebut dimasukan ke lobang kusen, kemudian pasangsemuaaksesorisnya seperti engsel, roda, rel, hendle, door closer dan yang lainya.

d. Kemudian finishing tembok dengan menggunakan bahan mortar/ semen dan sealent. pengisiandilakukan sampai tertutup semua celah antara dinding dan kusen.

e. Selama proses pelaksanaan pembangunan berlangsung maka rawan terjadi goresan ataubenturan sehingga terjadi kerusakan kusen. oleh karena itu Kontraktor Pelaksana buatpelindung dengan bahan isolasi plastik atau kertas

F. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

F.1 Bahana. Semua “Hardware” yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam

buku Spesifikasi Teknis, bila terjadi perubahan atau penggantian “Hardware” akibat daripemilihan merek, Kontraktor Pelaksana wajib melaporkan hal tersebut kepada KonsultanPengawas dan Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan.

b. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat alumuniumberukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm, atas biaya dari kontraktor

c. Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan “Backed Enamel Finish” yangdilengkapi dengan kait-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor pengenalnya. Lemariberukuran lebar x tinggi adalah 40 x 50 cm, dengan tebal 15 cm berdaun pintu tunggal memakaiengsel piano dan handle alumunium.

d. Anak kunci harus dibuatkan MASTER KEY tiap lantai dan GRAND MASTER KEY untukkeseluruhan ruangan, seluruh biaya menjadi beban Penyedia Jasa/ Kontraktor Pelaksana

F.2 Pelaksanaana. Engsel atas dipasang + 25 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah dipasang + 25 cm

(as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara keduaengsel tersebut.

b. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang + 25 cm dari permukaan pintu, engsel tengahdipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.

c. Penarik pintu (door pull) dipasang 1050 mm (as) dari permukaan lantai.d. Pemasangan lockease, handle dan backplate harus rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi

yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas, apabila hal tersebut tidak tercapai,Kontraktor Pelaksana wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.

Page 121: Imogiri Combine

33

e. Door Stopper dipasang pada lantai, letaknya diatur agar daun pintu dan kunci tidak membenturtembok pada saat pintu terbuka.

f. Door Holder didasar daun pintu dipasang 6 cm dari tepi daun pintu.g. Pemasangan harus baik sehingga pada saat ditekan ke bawah, karpet holder akan

menekan lantai pada posisi yang dikehendaki. Door holder dipasang hanya pada pintu yangtidak menggunakan door closer.

h. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian secarakasar dan halus.

i. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.j. Kontraktor Pelaksana wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)

berdasarkan gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangandan disetujui Konsultan Perencana/Pengawas. Di dalam shop drawing harus jelas dicantumkansemua data yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detailkhusus yang belum tercakup secara lengkap di dalam gambar dokumen kontrak, sesuai denganStandar Spesifikasi Produsen.

G. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

G.1 Pekerjaan Rangka Atap Baja Ringan

G.1.1 BahanPekerjaan penutup atap dan plafond meliputi :

a. Rangka atap baja Ringan menggunakan rangka atap sekwalitas Galvas Steel/Pryda.Giga Steelb. Rangka utama baja ringan maksimal jarak 1.10 m dengan reng jarak 10 cmc. Penutup atap metal zink alume bentul sirap lei menggunakan atap metal zink alume berpasir

tebal 0,4 mm sekwaltas Bluescoope Produk Multi Sirapd. Penutup genteng bubungan / wuwung menggunakan metal zink alume tebal 0,4 mm sekwaltas

Bluescoope Produk Multi Sirap dengan bentuk seperti gambar rencana.e. Plafond menggunakan GRC 6 mm rangka Hollow Galvalum Tebal 030 20/40 dan 40,40

.difinishing dengan cat tembok.f. Konsol besi menggunakan besi plat strip 50.5 untuk komponen utama dan plat strip 30.3 untuk

ornamen penghias,dipasang dengan baut Φ 12 mm sebanyak 2 buah untuk setiap konsol,sambungan pembentuk konsol adalah sambungan las.

G.1.2 Syarat-Syarat Pelaksanaana. Seluruh pekerjaan konstruksi kuda-kuda baik bahan maupun pemasangan harus sesuai

dengan persyaratan dari produsen/pabrik.b. Kontraktor wajib melampirkan :

i. Surat Dukungan ASLI dari produsen baja ringanii. Brosur ASLI.iii. Hasil uji Sifat Mekanis dan Lapisan dari Lab. Uji Balai Bahan dan Barang

Teknik Jakarta .iv. Surat Keterangan Verifikasi Software dari Laboratorium Rekayasa

Struktur Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut TeknologiBandung atau dari institusi yang secara resmi diakui pemerintah.

v. Laporan Hasil Pengujian Full Scale Test dari Laboratorium PengujianPusat Litbang Permukiman Bidang Struktu r dan Konstruksi Bangunan,Departemen Pekerjaan Umum .

Page 122: Imogiri Combine

34

c. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi dilapangan.

d. Perhatikan semua ukuran, sambungan dan hubungannya dengan material lain, denganmengikuti semua petunjuk gambar rencana secara seksama.

e. Kontraktor diminta untuk menyiapkan gambar methode kerja.f. Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda-tanda agar tidak terjadi kesalahan

pemasangan.g. Tambahkan perkuatan dan angkur yang dianggap perlu dan harus dipasang walaupun

tidak termasuk dalam gambar ( lengkap dengan pemakaian ramset untuk beton).

G.1.3 Pelaksanaana. Kuda-kuda dibentuk dengan menyatukan batang-batang profil berketebalan paling tidak 1 mm

dengan di skrup dengan menggunakan bor listrik dan hexagonal socket.b. Kuda-kuda inti dirakit terlebih dahulu dan selanjutnya dilakukan perakitan kuda-kuda pendukung

ataupun penahan. Sistim interlock antara kuda-kuda dapat menjamin kestabilan kuda-kudaterhadap semua beban yang bekerja pada rangka atap tersebut.

c. Jarak antara satu kuda-kuda ke kuda-kuda lainnya tidak lebih dari 150 cm. Pengurangan jarak kuda-kuda dilakukan sesuai dengan pemilihan bahan penutup atap yang digunakan.

d. Sekrup yang digunakan adalah tipe 12 – 14 x 20 mm HWFS yang dilapisi anti karat

G.2 Pekerjaan Genteng Penutup Atap

G.2.1 Bahana. Atap metal zink alume bentul sirap lei berpasir menggunakan atap metal zink alume berpasir tebal

0,4 mm sekwaltas Bluse coope Produk Multi Sirap. ( pesanan khusus ).b. Bubungan / wuwung menggunakan atap metal zink alume bentul Bubungan / wuwung

menggunakan atap metal zink alume tebal 0,5 mm sekwaltas Bluescoope. Produk Multi Sirap

G.2.2 Syarat-syarat pelaksanaana. Sebelum atap dipasang harus di cek dulu kekuatan konstruksi atap dan bidang konstruksi atap

sudah rata (baik)b. Penyedia barang/jasa harus mengajukan contoh bahan kepada Konsultan Pengawas, Pengelola

Teknik Pekerjaan sebelum mendatangkan material. Bahan yang didatangkan harus sama dengancontoh genteng yang disetujui.

a. Penutup atap boleh dipasang setelah mendapat persetujuan Konsultan Pengawasb. Pemasangan fibersemen harus dijaga kerapiannya

G.2.3 PelaksanaanPenempatan reng dan penutup atap lembaran metal bergelombang dipasang sedemikian rupa untuk

menjamin tidak terjadinya ketidakrataan permukaan atap, kebocoran atap dan lendutan pada atap.

G.3 Pekerjaan Listplank Atap

G.3.1 Bahan.a. Lisplang menggunakan setara Kalsiplank finish woodstain dengan ukuran sesuai dengan gambar

kerja dipasang pada tempat yang ditunjukkan dalam gambar kerja.b. Rangka Lisplang menggunakan rangka baja ringan sebagaimana yang dipakai pada rangka atap

dengan ukuran sesuai gambar kerjac. Sebelum mengerjakan pekerjaan kontraktor harus mengajukan contoh bahan untuk dimintakan

Page 123: Imogiri Combine

35

persetujuan Konsultan Pengawas/Pengelola teknis

G.3.2 Syarat-syarat pelaksanaan.a. Rangka yang terpasang harus benar-benar lurus dan dengan sudut pemasangan sesuai pada

gambar sehingga saat pemasangan lisplang tidak bergelombang.b. Penggantung lisplang harus sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang lurus dan tidak

melengkungc. Apabila hasil pemasangan lisplang terjadi lendutan-lendutan atau kekurangan- kekurangan lain,

kontraktor harus mengganti dan memperbaiki bila diminta

G.4 Pekerjaan Plafond

G.4.1 Ketentuan Umuma. Pekerjaan langit-langit ini (plafond) baru boleh dilakukan setelah seluruh pekerjaan instalasi seperti

kabel- kabel, pipa-pipa dan peralatan lainnya yang berada didalam plafond sudah selesai dipasangdan telah diuji coba (ditest).

b. Bahan yang dipasang baru, baik, tidak cacat dan telah mendapatkan persetujuan dari Perencana.c. Seluruh pekerjaan langit-langit sudah termasuk pembuatan lubang lampu (armature), grille

exhaust dan lubang-lubang lainnya yang berada pada plafond. Biaya pembuatan lubang tersebutdimasukkan pada harga pekerjaan langit-langit (plafond).

d. Lokasi Man Hole pada langit-langit (plafond) mendapat persetujuan terlebih dahulu dariManajemen konstruksi.

G.4.2 Lingkup Pekerjaana. Meliputi penyediaan bahan dan pemasangan langit-langit (plafond), alat-alat Bantu, rangka dan

penggantung, list sudut, koef plafond dan pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan langit-langit.

b. Membuat gambar kerja (shop drawing) untuk disetujui perencana.c. Menyediakan contoh-contoh bahan dan diajukan kepada Manajemen Konstruksi/ Pengawas/

Perencana untuk disetujui / di ACC.d. Membuat mock-up untuk disetujui / di ACC Manajemen Konstruksi/ Pengawas/ Perencana.

G.4.3 BahanPlafond GRC Rangka Hollow Allumunium

G.4.4 Syarat-Syarat Pelaksanaana. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu

diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkanpersetujuannya.

b. Semua bahan yang dipasang harus baru, baik, tidak cacat, basah, dan tidak melengkung,Warna dan tekstur bahan harus sama.

c. Contoh material ukuran sebenarnya yang menunjukkan pola dan warna. Kontraktor harusmembuat Mock-up yang mewakili sistem pemasangan ceiling.

d. Kontraktor harus menyerahkan Fotocopy lengkap spesifikasi teknik dari pabrik termasuk detailinstruksi untuk pemasangan material.

e. Material harus dikirim dalam pelindung tertutup atau container dari pabrik dengan nama pabrik,warna, ukuran dan tipe.

Page 124: Imogiri Combine

36

f. Material harus dipegang/dijaga dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan sesuai denganinstruksi dari pabrik.

g. Material harus disimpan dalam ruangan, ditutup, ditumpuk rata, terangkat dari lantai danterlindung dari air, yangsemuanya sesuai petunjuk pabrik.

G.5 Pelaksanaana. Sebelum rangka dipasang Kontraktor Pelaksana akan mengajukan contoh bahan

kepada ManajemenKonstruksi/Pengawas untuk disetujui.

b. Seluruh instalasi M&E yang berada di atas plafond telah terpasang dan telah di test.c. Setelah seluruh rangka plafond terpasang, bidang permukaan harus rata, waterpass dan

tidak bergelombang.d. Penggantung untuk rangka plafond tiap jarak 120 x 120 cm atau sesuai gambar.e. Bahan penutup langit-langit memakai gypsumboard, naad mati / tanpa naad,

sambungan- sambungan panel ditutup dengan compound dan dilapisi kain kassa kualitas baik.f. Lembaran gypsum direkatkan pada rangka plafond dengan menggunakan sekerup tiap jarak

20 cm atau sesuai gambar, ditanam sedalam 1–2 mm dari permukaan panel gypsum, agardapat terisioleh compound.

g. Seluruh pertemuan sudut antara plafond dengan dinding diberi list profil aluminium ukuran 10mm x 10 mm atau sesuai gambar.

h. Dalam pengerjaan plafond ini, sudah termasuk pembuatan lubang armature, biayanyadimasukan ke dalam harga satuan plafond.

Page 125: Imogiri Combine

37

G.6 Flow Chart Pekerjaan Plafond

H. PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING

H.1 Lingkup Pekerjaana. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu

yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yangbermutu baik.

b. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan di bawah lapisan finishing lantai yang berlangsung diatas tanah(lantai dasar yang tidak memakai plat beton) serta sesuai detail yang disebutkan/ditunjukkan dalamgambar.

H.2 Persyaratan bahana. Semen harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASTM C 1500-78A.. ex Holcim, setarab. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII 0404-80.c. Kerikil/split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79 / 0087-75 / 0075-75.

Page 126: Imogiri Combine

38

d. Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 82 pasal 9, AFNOR P.18-303 dan NZS-3121/1974.e. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan ; PBI 1971 (NI-2) PUBI 1982dan (NI-8).

H.3 Gambar Detail Pelaksanaana. Kontraktor Pelaksana wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan pada

gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.b. Kontraktor Pelaksana wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum tercakup

lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak:c. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan

produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang beium tercakup secara lengkap di dalamgambar kerja / dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.

d. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahuiu dari KonsultanPengawas.

H.4 Syarat-Syarat Pelaksanaana. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya,

untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian/

penggantian dalam pekerjaan ini harus baru, kualitas terbaik dan jenisnya dan harus disetujuiKonsultan Pengawas.

c. Pekerjaan sub lantai dilakukan langsung di atas tanah, maka sebelum pasangan sub lantaidilaksanakan terlebih dahulu Iapisan urug di bawahnya harus sudah dikerjakan dengansempurna dengan ketebalan sampai dengan elevasi yang diminta pada gambar (telah dipadatkansesuai persyaratan), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimum.

d. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan kerikil atau split denganperbandingan 1:3:5.

e. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 50 mm atau sesuai yang disebutkan/ disyaratkan dalam detailgambar.

f. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas, kecuali pada lantai ruangan-ruangan yangdisyaratkan dengan kemiringan tertentu. Perlu diperhatikan mengenai kemiringan lantai agar sesuaiyang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

H.5 Pekerjaan Screed Lantai

H.5.1 Lingkup Pekerjaana. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu

yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yangbermutu baik.

b. Pekerjaan lantai screed meliputi area di atas plat-plat atap, serta untuk seluruh detail seperti yangdisebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

H.5.2 Persyaratan Bahana. Semen yang digunakan harus dari mutu terbaik tipe I, dari satu hasil produk yang disetujuib. Konsultan Pengawas serta memenuhi syarat- syarat dalam NI-8, SII 0013-81 dan ASTM C150-78A.

ex Holcim, setarac. Pasir harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI1982 pasal 11 dan SII 0404-80.d. Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982 pasal 9, AFNOR P. 18-303 dan NZS

Page 127: Imogiri Combine

39

e. 3121/1974.f. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan yang disyaratkan dalam NI-2,NI-8 dang. PUBI 1982.

H.5.3 Gambar Detail Pelaksanaana. Kontraktor Pelaksana wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan pada

gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.b. Kontraktor Pelaksana wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum tercakup

lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak:c. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan

produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang beium tercakup secara lengkap di dalamgambar kerja / dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.

d. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari KonsultanPengawas.

H.5.4 Syarat-Syarat Pelaksanaana. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan

contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.b. Lantai screed dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton tumbuk atau plat beton telah

dibersihkan dari segala kotoran, debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain.c. Bahan lantai screed merupakan campuran dari bahan PC dan pasir dengan perbandingan 1pc:3ps.d. Lapisan atas/finish lantai screed adalah acian PC tanpa campuran bahan lain, yang dilapiskan ke

seluruh permukaan lantai dan diratakan. Tebal acian minimum 2 (dua) mm setelah diratakan dandilicinkan, atau bahan/ material lain sesuai yang disebutkan/disyaratkan dalam gambar detail atausesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

e. Tebal adukan Iantai screed termasuk acian minimal dibuat 50 mm atau sesuai yang ditentukan olehKonsultan Pengawas, dari adukan 1 PC : 5 pasir. Permukaan Iantai screed harus betul-betul rata,kecuali bila disyaratkan lain, bebas cacat (retak-retak), sehingga siap dipasang lantai Vinyl dan bahanfinishing lainnya.

f. Sebagai persiapan sebelum Iantai screed dilakukan, alas Iantai screed harus dibersihkan dengansikat kawat dan air, supaya agregate muncul dan memberi ikatan yang baik dengan screed. Cara lainadalah membuat permukaan beton menjadi kasar dengan cara yang disetujui KonsultanPengawas. Setelah dibersihkan, alas lapisan dibasahi (semalam) dan setelah kering dilapis cairansemen (air semen) maximum 20 menit, selanjutnya screed dicor.

g. Untuk screeding daerah yang luas di atas 25 m2 mixing harus mengikuti syarat-syarat mixing untukbeton (mechanical mixing dan weight batcher harus digunakan).

h. Pengecoran harus dilakukan sekaligus. Untuk daerah yang luas pengecoran mengikuti lajur selebar3 (tiga) m dan pengecoran sebuah lajur hanya boleh dilakukan 24 jam setelah lajur sebelahnya dicor.Permukaan ujung dari lajur screed yang terdahulu harus dibasahi dahulu dengan air semen ataudengan diberi Calbond atau bahan lain yang setara sebelum lajur sebelahnya dicor.

i. Peralatan dan Compaction,Screed harus di compact dengan beam vibrator dan perhatian harusdiberikan pada ujung-ujung yang sering tertinggal. Bila perataan diperlukan (untuk finishing yangmembutuhkannya), maka perataan dengan papan screed harus menunggu minimum 1,5 jam danmaximum 2,5 jam untuk menghindari pendebuan permukaan screed. Toleransi perbedaan tinggidalam satu ruang besar dengan luas 25 m2 maximum 15 mm. Toleransi perbedaan antara 2 jalurmaximum 1 mm. Screed harus ditrowel sehingga diperoleh permukaan yang betul-betul rata. Setelahditrowel, permukaan yang memerlukan pengecatan harus ditunggu sampai cukup kering dan

Page 128: Imogiri Combine

40

memenuhi syarat untuk dicatj. Screed harus selalu dibasahi selama 7 hari.k. Pemasangan bahan-bahan finishing Iantai pada plat beton bertulang (konvensional) dapat dilakukan

minimum setelah 4 (empat) minggu, kecuali jika dipergunakan curing agent/ additive dapatmengikuti persyaratan produk.

H.6 Pekerjaan tata lansekap

H.6.1 Penanaman Rumput Gajah Minia. Tanah digemburkan dengan cangkul dan dibalikan dengan kedalaman 20cm setelah itu ratakan.b. Rumput dicacah menjadi potongan lebih kecil sekitar 3cm-5cm. Benamkan rumput ketanah yang

sudah digemburkan sampai seluruh akarnya tertimbun. Pola penanamanya dibuat secara zig-zaguntuk memaksimalkan pertumbuhan agar lebih rapat dan rapi.

c. Perkuat posisi rumput dengantanah ddengan memukul pelan permukaan rumput agar akarnya kokohdidalam tanah.

d. Ratakan permukaan rumput dengan tanah menggunakan balok kayu atau batu bata. Biarkan selamaseminggu untuk melihat pertumbuhan akarnya.

e. Taburkan Pupuk urea dan NPK secara merata setelah dua minggu kemudian.f. Kemudian siram dengan air dengan menggunakan gembur atau ceret dengan lubang kecil dan

banyak. Jangan mengunakan gayung atau sejenisnya untuk menghindari penumpukan genangan airyang bia membuat busuk akar rumput

H.6.2 Penanaman Bunga Irisa. Pastikan menanam bunga iris dalam area yang terkena sinar matahari secara langsung. Jika

ditempatkan dalam area yang teduh, tanaman ini tidak akan berbunga. Hanya daunnya saja yangtumbuh lebat.

b. Tanaman ini tidak perlu ditancapkan terlalu dalam ke tanah, karena sistem perakarannya tidaktumbuh ke dalam tanah, melainkan di bawah permukaan tanah saja.

c. Pemupukan juga tidak perlu terlalu banyak. Cukup sekali dalam setahun diberi pupuk kandang, padaakhir musim hujan. Penyiraman pun tidak perlu setiap hari. Cukup dijaga agar tanah tetap lembab.

d. Untuk mengendalikan bentuk tanaman dan peremajaan, lakukan pemangkasan setiap 2 bulan.Potong sekitaar 5 cm di atas akar simpang. Hal ini akan merangsang pertumbuhan tunas yang lebihbesar, sehingga akan berbunga lebih banyak pada musim berikutnya.

e. Perbanyakan bunga iris dapat dilakukan dengan menggunakan akar simpang yang menjalar. Namunjika dilakukan dengan menggunakan biji, kemungkinan kegagalan lebih besar. Lebih baik dilakukanpada akhir musim kemarau. Ambil batang dan potong, lalu tanam di tempat lain. Benih ini akan segeratumbuh di musim hujan dan dalam jangka waktu setahun, telah siap untuk berbunga

H.6.3 Penanaman Tanaman Pucuk Meraha. Memilih biang tanaman pucuk merah yang berkualitas bagusb. Merendam pucuk merah potongan yang akan dijadikan bibit dengan disinfektan, dan perangsang

akarc. Menanam bibit pucuk merah di media tanam dari tanah merah murni di yang dimasukkan polybag

ukruan 10, memasukkan ke ruang sungkup selama 40 harid. Memindahkan yang hidup ke kantong 18 dengan media campuran tanah merah dan sekam mentahe. Siapkan tanaman pucuk merah yang akan di gunakan untuk penyetekan.f. Memotong pucuk pucuk dari tanaman menggunakan pisau cutter .Potong tanaman pucuk merah

sekitar 15-20 cm yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalau tua.

Page 129: Imogiri Combine

41

g. Pangkas daun bahan yang mau di stek dan sisahkan beberapa helai daunn. Tujuan penyisaan daunini adalah untuk memudahkan dalam mengontrol tanaman masih hidup atau sudah mati.

h. Tanam bahan stek pada posisi miring atau tegak,dan beri zat pengatur perangsang tumbuh untukmerangsang pertumbuhan akar. Letakkan tanaman yang sudah di stek ke tempat yang teduh,sehingga mengurangi penguapan dan stres pada tanaman.

H.7 Pekerjaan Paving Block

H.7.1 Pemasangan Pavinga. Pertama dilakukan pemeriksaan kepadatan tanah dasar, baik galian / timbunan, sebagai dasar

perletakan lapisan pondasib. Kemudian dilakukan pekerjaan lapis pondasi diatas tanah dasar ( lapisan base dan sub base ).c. Setelah itu pasang beton penyokong yang diikuti beton pembatas dan tambahkan adukan beton

pada bagian belakang / punggung beton pembatas tsbd. Pasang pasir alas dg ketebalan 5 - 6 cm, ratakan dengan jidar kayu (Pasir alas adalah pasir dg

ketebalan tertentu sebagai alas perletakan paving block).e. Pasang benang pembantu searah & tegak lurus / 45° terhadap jalan / area kerja.f. Pemasangan paving block dilakukan setelah penentuan arah dan bentuk pola dengan

menggunakan benang pembantu, pemasangan paving blok dimulai dari satu arah.g. Lakukan pemadatan dengan plat getar / stamper plate / vibro, supaya terjadi penguncian akibat

pengisian celah dari pasir alas yang terdesak ke atas & pasir pengisi yang dipasang bersamaandengan vibro.

h. Pasang pasir pengisi, ratakan dg sikat ijuk dan penggetar / vibro secara bersamaan.i. Pemasangan paving dilakukan secara diagonal dari pinggir, setelah 3–4 baris dapat dilakukan

simultan di beberapa bagian.

H.7.2 Pemasangan Kansten Dan Beton PenyokongBeton pembatas atau biasa disebut beton kanstin adalah salah satu bagian perkerasan block beton

terkunci yang fungsinya menjepit dan menahan lapisan paving block agar tidak tergeser pada waktu menerimabeban, sehingga blok tetap saling mengunci. Beton pembatas harus terpasang sebelum penebaran pasir alas.Bentuk beton pembatas bermacam-macam dan proses pembuatannya beraneka-ragam ada yang dari betonpracetak, beton cor ditempat, baik secara manual atau dengan alat slipform. Untuk perkerasan paving blokmutu beton pembatas yang berhubungan dengan jalur lalu lintas kendaraan minimum fc’ 25,0 MPa. Bilamanadigunakan beton pembatas dari beton pracetak, beton pembatas harus dipasang di atas beton penyokong agarterjadi ikatan yang baik antara beton pembatas dan pondasisehingga tidak mudah tergeser. Untuk itu dilakukanhal sebagai berikut :

a. tebarkan selapis beton penyokong setebal minimum 7 cm;b. pasang beton pembatas di atas beton penyokong tersebut sewaktu masih dalam keadaan

basah, sehingga ketinggian dan kelurusaan beton pembatas sesuai dengan benang pembantu;c. tambahkan adukan beton pada bagian belakang beton pembatas;d. setelah beton penyokong dalam keadaan setengah kering, barulah ditimbun dengan tanah,

mutu beton penyokong minimum fc’ 17,5 MPA;e. beton pembatas sering dikombinasikan dengan tali air dan mulut air sebagai saluran untuk

membuang air hujan; apabila pertemuan antara beton pembatas dan lapisan blok tidak diberitali air biasanya beton pembatas mudah terkena gesekan roda kendaraan.Penebaran PasirAlas Pasir alas adalah pasir dengan ketebalan tertentu sebagai alas perletakan paving blok.Pasir alas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Butiran pasir alas adalah pasir kasar dengan besar butir maksimum 9,5 mm seperti

Page 130: Imogiri Combine

42

pasir beton, tajam, keras dan bersih dari lumpur, garam atau kotoran lain; Pada saat penebaran harus dalam keadaan kering atau kadar air kurang dari 10% dan

bersifat gembur; Tebal pasir berkisar antara 5 sampai 6 cm dan setelah dipadatkan tidak boleh lebih 5

cm; untuk mendapatkan ketebalan yang seragam, agar menggunakan alat perata yaitujidar kayu dengan mengikuti rel pembantu dari blok beton yang disusun sejajarmemanjang ; selain itu juga dapat digunakan benang pembantu sebagai referensi.

Pasir alas ini tidak boleh digunakan untuk mengisi lubang-lubang pada pondasi untukmemperbaiki tinggi pondasi;

Lapis atas pondasi di bawah pasir alas harus diratakan dan diperbaiki sebelumpenebaran pasir alas dimulai Untuk jalan dengan lebar kurang dari 3 m, beton pembatasyang dipasang dapat berfungsi sebagai rel pembantu;

Untuk jalan dengan lebar lebih dari 3 m, perataan pasir alas dilaksanakan secara tahap; Sebaiknya pasir alas diletakkan secara gundukan kecil di daerah lokasi pemasangan

agar sewaktu menarik jidar tidak terlalu berat dan dapat memudahkan pelaksanaan; Pasir alas yang sudah dirataakan dijaga agar tidak terganggu seperti terinjak atau

dipakai menumpuk bahan; Setiap tahap, luas maksimim adalah 30 m2 dengan demikian pada sore hari dapat

tertutup seluruhnya oleh paving blok; Untuk pekerjaan yang akan dilanjutkan maka pasir alas disisakan 1 m dari baris terakhir

paving blok; Pasir alas yang belum sempat ditutup oleh paving blok, keesokan harinya agar

digemburkan dan diratakan kembali; volume pasir yang diperlukan sebagai pasir alas setebal 50 mm adalah ± 5 m3 setiap

100 m2 paving blok.

H.7.3 Filler / pengisi natPengisian nat tidak penuh memungkinkan paving akan mudah bergerak dan air lebih mudah masuk ke

dalam sela-sela paving sehingga mengakibatkan abu batu jenuh air. Jika abu batu jenuh air akan membuatpermukaan paving bergelombang dan mudah bergerak / bergeser.

H.7.4 Sand bedding / abu batu / pasir di bawah pavingKetebalan abu batu padat untuk alas paving di atas beton tidak boleh lebih dari 3–5 cm. Abu batu padat

adalah setelah paving di atas abu batu dipadatkan, bukan karena abu batu dipadatkan terlebih dahulu sebelumpaving dipasang. Saat paving dipasang abu batu digelar dengan ketebalan 4-6 cm, dan akan menjadi 3–5 cmsetelah paving dipadatkan. Tujuannya agar tidak ada penurunan lagi setelah perkerasan paving blockmenerima beban atau dilintasi kendaraan.

I. PEKERJAAN CAT

I.1 Lingkup Pekerjaana. Meliputi penyediaan bahan-bahan, alat-alat bantu dan penyediaan tenaga kerja.b. Seluruh permukaan dinding telah difinish, plafond telah selesai dikerjakan, kosen-

kosen/pintu/jendela telah selesai dipasang.c. Mengajukan brosur-brosur cat dinding/cat plafond/politur melamik dan bahan-bahan lainnya yang

diperlukan.

Page 131: Imogiri Combine

43

d. Membuat mock-up pada dinding/plafond untuk dipilih dan disetujui warnanya.

I.2 BahanBahan cat yang digunakan untuk pekerjaan ini meliputi :

a. Cat meni kayu menggunakan bahan sekualitas Jagob. Plamur kayu menggunakan bahan sekualitas Jagoc. Cat kayu menggunakan bahan sekualitas Emcoluxd. Cat Tembok menggunakan bahan sekualitas Mowilexe. Cat Plafond menggunakan bahan sekualitas Maxilitef. Cat sungging menggunakan bahan sekualitas baik dilaksanakan oleh tenaga kerja

yang berpengalaman dalam pelaksanaan cat sungging

I.3 Syarat Pelaksanaana. Kontraktor Pelaksana harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada

lembaran Plywood atau papan Gypsum ukuran 30 x 30 cm2, dan pada bidang- bidang tersebutharus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari catdasar s/d lapisan akhir).

b. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Konsultan Pengawas dan KonsultanPerencana, jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas,selanjutnya Kontraktor Pelaksana dapat membuat mock-up.

c. Permukaan dinding yang akan dicat harus kering minimal telah berusia 28 hari dan bebas darikotoran, debu, minyak, olie dengan pH max. 7. Apabila permukaan dinding kadar alkalinya masihdiatas pH 7 meskipun plesteran telah c ukup lama maka bidang dinding tersebut harus dicuciterlebih dahulu menggunakan larutan Asam HCL dengan kadar 10% kemudian bilas dengan airbersih dan biarkan dinding mengering.

d. Selanjutnya dinding diampelas permukaannya selanjutnya dibersihkan dengan air dan biarkandinding mengering, jika terdapat pengkristalan/pengapuran bidang dinding tersebut harus dicucidengan larutan washing compound kemudian bilas dengan air bersih sampai larutan tersebuttidak tersisa dan biarkan mengering.

e. Aplikasikan Under Coat Tembok/Alkali Resisting Primer dengan pengencer air bersih sebanyak10 – 20 %, aplikasikan 1 lapis sampai merata dengan kuas atau rol dan biarkan mengering,apabila sampai tahap ini bidang dinding masih timbul pengkristalan/pengapuran makabidang dinding tersebut harus di coating 1 lapis dengan Wall Sealer dan biarkan mengering.Cat Dasar ini diaplikasikan 2 kali dengan ketebalan masing-masing ± 40 μ

f. Setelah benar-benar kering, baru ditutup dengat cat akhir sebanyak 2 kali pengecatan denganketebalan masing-masing ± 35 μ

I.4 Pelaksanaana. Dinding yang akan dicat sudah diplester dan diaci dengan baik, dan telah mengering

dengan sempurna.b. Warna cat telah disetujui Manajemen Konstruksi/Pengawas/Perencana.c. Permukaan dinding diamplas sampai halus, abu-abu yang melekat dibersihkan.d. Setelah dibersihkan, lalu diberi lapisan cat Dasar Dulux sebanyak 1 lapis sampai benar-benar

rata.e. Setelah lapisan alkali resisting primer mengering, lalu diamplas halus.f. Setelah seluruh permukaan dinding diamplas halus, lalu diberi lapisan cat sampai benar-benar

rata warnanya dan hasilnya dapat diterima oleh Manajemen Konstruksi / PemberiTugas/Perencana.

Page 132: Imogiri Combine

44

g. Cara pengecatan mengikuti technical data dari Produsen.h. Pengecatan halus menggunakan roller, sedangkan kwas hanya pada tempat-tempat tertentu

saja.i. Cara-cara pengecatan mengikuti petunjuk/spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik cat.j. Aplikasi pengecatan, dilakukan oleh tenaga yang telah berpengalaman dan telah mendapatkan

rekomendasi darik. Manajemen Konstruksi/Pengawas atau dari produksi cat.l. memberikan surat jaminan yang dikeluarkan oleh pabrik cat, bahwa cat yang dipakai, mulai

dari cat dasar dan cat akhir adalah benar dari produksi yang sama.

I.5 Pekerjaan WaterproofingSebelum pekerjaan lapisan waterproofing dilakukan, harus mengajukan contoh bahan dan brosur.

Lantai atau dinding yang akan diberi lapisan waterproofing tidak akan dibobok akibat adanya pekerjaan lainterutama pekerjaan M & E.

I.5.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan waterproofing ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan, penyediaan alat-alat

bantu dan pembersihan. Waterproofing dipasang pada :• Lantai KM/WC lantai tingkat• Plat dan atap beton dan bak bunga• Atap konsol/kantilever• Balkon (jika ada)• Roof garden (jika ada)• Ground reservoir/ground watertank (jika diijinkan oleh DireksiPekerjaan)• Dan daerah basah lainnya

I.5.2 Bahana. Bahan untuk lantai KM/WC lantai tingkat, memakai coating ex Sika.b. Untuk balkon, plat dak atap memakai jenis membrane ex Bithutene tebal 1,5 mm.

I.5.3 Pelaksanaana. Permukaan beton yang akan dilapis waterproofing dibersihkan dari kotoran puing-puing dan

sampah lainnya.b. Pekerjaan waterproofing dilakukan oleh pekerja yang ditunjuk oleh pabrik pembuatnya.c. Sparing-sparing pipa air kotor, roof drain/floor drain di grouting memakai bahan yang sama.d. Pertemuan dengan dinding dinaikkan setinggi 20 cm dan lantai untuk di KM/WC dan plat dak atap

dinaikkan setinggi 40 cm.e. Setelah waterproofing dikerjakan, lalu diadakan pengetesan dimana permukaan plat beton yang telah

dilapis waterproofing direndam air selama 14 hari setinggi 5 – 10 cm.f. Bila ternyata hasil test rendam menunjukkan tidak ada kebocoran, maka membuat Berita Acara

Pemeriksaan dengan Manajemen Konstruksi , bahwa pemasangan waterproofing tersebuttelah di test dan telah dilaksanakan dengan baik tanpa ada kebocoran.

g. Melakukan proteksi/perlindungan dengan lapisan plesteran (discreed) memakai adukan 1pc:3pasir+ lapisan kawat ayam dan dihaluskan, kecuali untuk lantai KM/WC, balkon, selesai diplester kasar.Kemiringan screed dibuat kearah roof drain/floor drain.

h. Kontraktor Pelaksanamelakukan perlindungan terhadap pekerjaan waterproofing yang telah

Page 133: Imogiri Combine

45

dikerjakan terhadap kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh pekerjaan yang dilakukan olehlainnya.

I.5.4 JaminanMemberikan jaminan kedap air secara cuma-cuma selama 5 tahun terhadap kebocoran, dengan

sertifikat jaminan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya. Sertifikat jaminan tersebut diserahkan kepadaPemberi Tugas/Manajemen Konstruksi pada saat penyerahan pertama. Sebelum pekerjaan lapisanwaterproofing dilakukan, harus mengajukan contoh bahan dan brosur. Lanta1 atau d1nd1ng yangakan diberi lapisan waterproofing tidak akan dibobok akibat adanya pekerjaan lain, terutama pekerjaan M&E.

J. PEKERJAAN LISTRIK

J.1 Lingkup PekerjaanKontraktor harus melaksanakan pengadaan, pemasangan, pengujian dan serah terima di lapangan

instalasi listrik seperti yang disebutkan di bawah ini dan/atau diperlihatkan dalam gambar. Sebelum serahterIma dilakukan seluruh sistim beserta komponen komponennya harus lengkap, bekerja dengan balk sesualdengan unjuk kerja yang diinginkan, dan lulus dalam pengujiannya.

a. Pengadaan dan pemasangan Robyongb. Pengadaan dab pemasangan lampu antik Biolac. Pengadaan dan pemasangan Instalasi titik lampu.d. Pengadaan dan pemasangan Stop Kontak + Instalasie. Pengadaan dan pemasangan Saklar Ganda / Tunggal.f. Pasang Groundingg. Test dan Commisioninh. Pekerjaan lainya yang tidak disebutkan di sini yang menunjang pekerjaan-pekerjaan

tersebut di atas.

J.2 Peraturan Dan StandardPada dasarnya semua bahan dan peralatan harus sesuai dengan ketentuan yang tertera pada

peraturan-peraturan seperti :a. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.b. Peraturan Instalasi Listrik (PIL),c. Syarat-Syarat Penyambungan Listrik (SPLN),d. Standard Lain : AVE Belanda, VDE/DIN Jerman, IEC Standard, JIS Jepang, NFC Perancis, NEMA

USA.e. Petunjuk dari pabrik pembuat peralatan,f. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti TELKOM,

Dit.Jen.Bina Lindung, PLN dan Pemerintah Daerah setempat.

J.3 Dokumen Dan InformasiKontraktor harus menyerahkan dokumen dan informasi yang disebutkan di bawah ini kepada pengawas

sebagal bahan pemeriksaan dan persetujuan, masing masing sebanyak 3 (tiga) set.

J.4 Shop DrawingsGambar gambar ini menunjukkan dimensi, diagram, uraian dan data peralatan,material, komponen dan

sistim secara lengkap dan terperinci, serta sudah disesuaikan dengan kondisi lapangan dan slap untuk

Page 134: Imogiri Combine

46

dilaksanakan

J.5 Brosur brosur TeknisDokumen ini dicetak oleh pabrik pembuat komponen, peralatan dan material,yang memperlihatkan

dengan tepat mengenal jenis dan kapasitas barang¬-barang yang akan diadakan dan dipasang. Dokumenharus asli, bukan fotocopy

J.6 Metoda Pelaksanaan dan PengujianUraian lengkap dan terperinci mengenai tata cara perakitan, pemasangan dan pengujian yang akan

dilaksanakan, dan disertai cara perlindungan dari kecelakaan, baik terhadap peralatan maupun personilAs Built Drawing

Garnbar gambar ini memperlihatkan keseluruhan sistim, peralatan, komponen dan material sesuaidengan yang terpasang di lapangan

J.7 Buku Petunjuk Operasi dan PerawatanUraian dan instruksi mengenai cara mengoperasikan dan merawat sistim dan peralatan, termasuk jadwal

pemeliharaan dan daftar suku cadang yang diperlukan dalam perawatan

J.8 Program PelatihanKontraktor harus membuat program pelatihan (training) untuk operator Pemberi Tugas, dimana

pelaksanaannya diatur oleh pengawas. Program ini terutama berisi penjelasan dan/atau peragaan materi yangdisebutkan dalam buku petunjuk operasi dan perawatan.

J.9 Bahan, Peralatan Dan Tenaga Pelaksanaa. Semua bahan./material dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, 100 % baru,

dan lulus pengujian di pabrik dan/atau di lapanganb. Kontraktor harus menyerahkan contoh (sample) bahan/material sesuai dengan yang disyaratkan

dalam spesifikasi ini kepada pengawas sebelum pengadaannya. Pengawas berhak menolakpengadaan bahan/matenial yang tidak sesual dengan spesifikasi atau yang sudah disetujui(approved sample)

c. Kontraktor harus mengerahkan teknisi dan/atau tenaga pelaksana yang berpengalaman dalambidang pekerjaan ini. Mereka harus berada. di tempat pada saat pekerjaan berlangsung, danbertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut.

J.10 Pengetesana. Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua. testing dan pengukuran pengukuran yang

dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui apakah seluruh instalasi telah dapat berfungsi dengan balkdan memenuhl semua persyaratan.

b. Semua tenaga, bahan dan perlengkapannya yang perlu untuk testing tersebut merupakan tanggung jawabKontraktor. Termasuk peralatan khusus yang perlu untuk testing dari seluruh sistim ini, seperti dianjurkanoleb pabrik, harus disediakan Kontraktor. Semua pengetesan dan atau. pengukuran tersebut harusdisaksikan oleh team pelaksana. pembangunan

J.11 Kabel Daya Tegangan Rendah.a. Ukuran dari penghantar disesuaikan dengan gambar.b. Kabel atau hantaran yang digunakan merk Suprime, Kabelindo, Metal atau kabel lain yang

setara

Page 135: Imogiri Combine

47

J.12 Sistem Pentanahan (Grounding)a. Semua bagian metal yang dalam keadaan tidak bertegangan harus dihubungkan menjadi satu

secara elektrik dengan baik dan dihubungkan dengan kawat tembaga (BC) berpenampang 25mm2, dihubungkan dengan rod tembaga berdiameter sesuai dengan gambar, ditanam sedalam6 m atau sampai diperoleh tahanan pentanahan maksimum 5 Ohm.Kawat grounding dapatdipergunakan kawat telarijang (BC = Bare Copper Conductor)

b. Besarnya kawat grounding yang dapat dipergunakan minimal berpenampang sama denganpenampang kabel masuk (incoming feeder) untuk penampang kabel lebih kecil dari 50 MM2 ,atau sesuai gambar

K. PEKERJAAN SANITASI

K.1 Pekerjaan Penyediaan Air Bersih

K.1.1 Bahan

Bahan/material pipa untuk distribusi air bersih adalah GIP pipe, Pipa dan fitting yang digunakanharus mengikutl standar SII dan harus disertai sertifikat hasil pengujian

Katup katup (valve) untuk ukuran lebih kecjl atau sama dengan 50 mm dibuat danri bahankuningan dengan system penyambungan menggunakan ulir /screwed, sedangkan yang lebihbesar dari 50 mm dibuat dari bahan GIP, dengan system sambungan ulir

Penggantung pipa. (hanger) dan penjepit pipa (klem) harus dari bahan metal yang digalvanis.

K.1.2 Pemasangan

Untuk sambungan yang menggunakan ulir harus memiliki spesifikasi panjang ulir Sebelum dilakukan penyambungan, baglan yang berulir harus dibersihkan terlebih dahulu dari

kotoran kotoran yang melekat Setiap pemasangan katup yang menggunakan ulir harus digunakan sepasang water moer

(union coupling) untuk mempermudah pekerjaan pemeliharaan Semua ujung yang terakhir, yang tidak dilanjutkan lagi harus ditutup dengan dop/plug atau blank

flanged Pipa pipa harus diberi penyangga, pipa pipa tegak yang menempel sepanjang kolom atau

dinding dan pada setiap percabangan atau belokan harus diberi pengikat (klem). Penyangga pipa harus dipasang pada lokasi lokasi yang ditentukan Apabila lokasi penggantung pipa berhimpitan dengan katup, maka penyangga tersebut harus

digeser dari posisi tersebut dengan catatan pipa tidak akan melengkung apabila katup tersebutdilepas.

Pipa pipa induk dan distribusi harus ditest dengan tekanan hidrostatik sebesar 8 kg/cm2 dandalam waktu minimum 8 jam, tekanan tersebut tidak turun/nalk serta tidak terjadi kebocoran

Instalasi yang hasil testnya tidak baik, segera diperbaiki. Biaya pengetesan, alat alat yangdiperlukan dan biaya perbaikannaya ditanggung oleh Kontraktor

Pipa pipa yang ada di atas langit langit, sepanjang kolom, dinding dan pada tempat tempat yangterlihat harus dicat dengan wama sebagal berikut:

- Pipa air bersih dengan warna biru- Pipa instalasi fire hydrant dengan warna merah- Pipa air bekas dan air kotor dengan warna abu¬abu

Page 136: Imogiri Combine

48

- Pipa air hujan dengan warna putih Sebelum air bersih dipakai, maka air yang ada dalam pipa dibuang dulu, kemudian sistim

pemipaan diisi dengan larutan yang mengandung 50 mg/I Chloor dan didiamkan selama 24 jam.Setelah 24 jam sistim dibilas dengan air bersih sampai kadar sisa Chloor 2 mg/l.

Tanki Air Atas (Roof Tank)Tanki air atas dibuat dan bahan Fiber Glass Reinforced Plastic (FRP), dipasang 1 buah dengan kapasitas

5000 It. Type tanki yang digunakan adalah vertical type, dilengkapi dengan lubang inlet, outlet, drain, manholedan ventilasi. Tanki ditempatkan pada dudukan yang kuat, konstruksi beton besi WF

K.2 Pekerjaan Instalasi Sanitary

K.2.1 Bahana. Untuk instalasi air bersih dengan pipa PPR PN 10 produksi Wafin, Genova.b. Untuk Instalasi air kotor dengan PVC kelas AW dengan ukuran pipa diameter 3 “ dan 4 “.c. Untuk fitting dipergunakan bahan Malleable Iron Screwed Fitting (galvanized).

K.2.2 Pemasangan• Sambungan sambungan antara pipa PVC, diberi solvent cement darl kualitas balk yang disetujui oleh

pengawas/Direksi• Pada pipa vent, semua ujung pipa atau fitting yang terakhir tidak dilanjutkan lagi harus ditutup dengan

dop atau plug dari bahan material yang sama.• Pipa PVC untuk saluran air kotor dan limbah manusia yang tertanam harus diberi pondasi bantalan

beton I pc + 3 ps + 5 krI pada setiap Jarak 3 m, pondasi ini juga dipasang pada bagian sambunganpipa percabangan dan belokan.

• Pipa tegak (riser) harus diberikan bantalan beton pondasi pada bagian pertemuan antara pipa tegakdan datar di lantai dasar

• Pipa pipa sebelum disambungkan ke fixture harus ditest dahulu terhadap kebocoran kebocoran.• Instalasi yang hasil testnya tidak balk, segera diperbaiki. Biaya pengetesan, alat alat yang diperlukan

dan blaya perbalkan ditanggung Kontraktor.• Penanaman pada tembok harus ditutup oleh pekeriaan finishing• Plpa pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada hawa busuk keluar, dan tidak ada

rongga rongga udara, letaknya harus lurus. Untuk pipa air kotor mendatar yang berukuran lebih besardari 80 mm harus dibuat kemiringan minimal I % (satu persen), dan pipa yang berukuran lebih kecilatau sama dengan 80 mm harus dibuat kemiringan minimal 2 % (dua persen). Pipa limbah manusiaharus dipasang dengan kemiringan minimal 2 % (dua persen)

• Pada Ujung buntu dilengkapi dengan lubang pembersih (clean out) dengan ukuran diameter 50 mmatau 80 mm,

• Ujung ujung pipa dan lubang lubang harus didop/plug selama pemasangan, untuk mencegah kotoranmasuk ke pipa.

K.3 Pekerjaan Instalasi Air Bersih• Pipa instalasi plumbing siap terpasang seluruhnya• Siapkan alat penekanan tekanan, pompa system mekanik atau pompa motor dan alat ukur tekanan

(pressure gauge)• Hubungkan pipa outlet dari instalasi pompa penekan ke pipa input instalasi bangunan. Pengetesan

dilaksanakan dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa maksimal 50 meter atau ataspetunjuk Pengawas/Direksi

• Setelah selesai hubungan antara pipa instalasi bangunan dan alat pompa penekan, kran yang

Page 137: Imogiri Combine

49

berhubungan ke instalasi diseluruh posisi ditutup dengan plug sesual dimensi kran• Pipa instalasi stap ditest, pompa penekan dijalankan sampai pressure gauge menunjukkan tekanan

8 kg/cm2 atau atas petunjuk pengawas/ Direksi• Tekanan 8 kg/cm2 ini harus tetap berlangsung selama 8 jam terus menerus (atau atas petunjuk

pengawas/Direksi) tidak ada penurunan, kecuali akibat perubahan cuaca• Untuk pemeriksaan tekanan bias dibuat daftar, dalam daftar ini tercantum tekanan per jam maupun

keadaan cuaca pada saat uji tekan dilakukan• Sesuai penguiian, sebelum pipa instalasi air bersih siap dipakai, maka pipa diisi larutan yang

mengandung 50 mg Chloor/lIter, dan didiamkan selarna 24 jam. Setelah itu pipa instalasi dibilasdengan air bersih sampai kadar sisa. chloor 2 mg/I

K.4 Pekerjaan Instalasi Pipa Air Kotor, Pipa Limbah Manusia

K.4.1 BahanUntuk Instalasi air kotor dengan PVC kelas AW dengan ukuran pipa diameter 3 “ dan 4 “.

K.4.2 Pemasangan Instalasi Air Kotora. Untuk instalasi air kotor, biasanya langsung melalui buangan dari closet dan ter¬minal,

sedangkan untuk air buangan adalah sisa air buangan melalui wastafel, bak cuci dan floordrain (pembuangan pada lantai) yang mengalir secara gravitasi dari masing-masing genitormenuju bak penampungan (septic tank, STP).

b. Untuk American Standard biasanya pipa air kotor dan pipa air buangan dipisahkan, akantetapi sistim Japan Standard digabung menjadi satu.

c. Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :o Untuk air kotor dibuat dengan kemiringan (± 1)o Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan (± 1 li) Masing-masing pipa air kotor

& air buangan harus dilengkapi pettrap (saluran leher angsa) untuk mencegah bau.

K.5 Pekerjaan Sumur Resapan

K.5.1 BahanBahan sumur peresapan,saluran air hujan,dan grill yang digunakan untuk pekerjaan ini meliputi :

a. Sumur peresapan dari buis beton Φ 80 cm,dengan tutup beton bertulang,dengan didalamnyadiberi urugan batu kali kosong,pasir urug,kerikil urug dan setiap lapisnya diberi lapisan ijuksetebal 5 cm. Sedangkan plat beton penutup sumur peresapan menggunakan plat betonbertulang dengan tebal plat beton 8 cm,dengan besi tulangan Φ 12 mm dengan jarak 15 cm

b. Grill Besi menggunakan besi beton 12 mm diperkuat dengan baja siku 50.50.5 dan penguatbaja siku 30.30.3. dilakukan dengan sambungan las,pekerjaan griil ini termasuk didalmnyapekerjaan pelapis Zinchromat.

c. Plat beton penutup saluran menggunakan plat beton bertulang dengan tebal plat beton 8cm,dengan besi tulangan Φ 12 mm dengan jarak 15 cm

d. Saluran air hujan terbuka menggunakan pipa beton ½ Φ 25 cm dengan perkuatan pasanganbata 1 Pc : 5 Ps di kanan dan kiri saluran ,serta difinishing dengan acian halus.

e. Hamparan Batu kerikil yang digunakan adalah batu blondos kerikil dengan ukuran kurang lebihΦ 3-4 cm ,bebas dari sampah,krokos,ataupun batu pecah yang lancip supaya dihindaripemakainnya karena akan berbahaya

K.5.2 Pelaksanaana. Buatlah sumur dengan diameter 80 cm sedalam 1,5 m namun tidak melebihi muka air tanah.

Page 138: Imogiri Combine

50

b. Untuk memperkuat dinding tanah, gunakan buis beton, pasangan bata kosong (tanpa plesteran)atau pasangan batu kosong.

c. Buatlah saluran pemasukan yang mengalirkan air hujan dari talang ke dalam sumur resapandengan menggunakan pipa paralon.

d. Buatlah saluran pembuangan dari sumur resapan menuju parit yang berfungsi membuanglimpahan air saat sumur resapan kelebihan air. Ketinggian pipa pembuangan harus lebih tinggidari muka air tanah tertinggi pada selokan drainase jalan tersebut. Isi lubang sumur resapan airdengan koral setebal 15 cm.

e. Tutup bagian atas sumur resapan dengan plat beton. Di atas plat beton ini dapat diurug dengantanah

Page 139: Imogiri Combine

1

METODE PELAKSANAANPEMBANGUNAN HALAMAN PARKIR

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

A.1 PendahuluanProyek Pembangunan Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya (Konstruksi Pembangunan

Makam Imogiri Tahap I) ini merupakan Pekerjaan yang dibiayai dari sumber pendanaan : APBD DIY 2015.Jangka Waktu penyelesaian pekerjaan tersebut direncanakan berlangsung selama 90 (sembilan puluh ) harikalender atau setara 3 (tiga) bulan.

A.2 Tahap Pelaksanaan UmumKontraktor Pelaksana akan menyiapkan dan menyampaikan hal-hal berikut : gambar-gambar, dokumen-

dokumen dan informasi yang diperlukan jika hal tersebut tercantum dalam Dokumen Kontrak kepadaKonsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuannya :

a. Gambar konstruksi dan gambar kerjab. Metode pelaksanaan konstruksic. Data-data produk material

Bilamana dokumen-dokumen tersebut diatas disyahkan oleh Konsultan Pengawas, maka akanmerupakan bagian daripada Spesifikasi Teknis dari Kontrak. Seluruh jenis pekerjaan dilaksanakan sesuaidengan elevasi, dimensi dan detail yang ditampakkan pada Gambar Konstruksi yang sudah disyahkan.Apabila diperlukan oleh Konsultan Pengawas untuk melaksanakan suatu item pekerjaan tertentu, maka kamijuga akan menyampaikan uraian-uraian material yang diperlukan, peralatan yang dibutuhkan, denahkonstruksi, standard dan tata laksana kerja yang berhubungan dengan gambar-gambar konstruksi tersebutuntuk disyahkan oleh Konsultan Pengawas.

A.3 Manajemen Pelaksanaan

A.3.1 Manajemen LokasiManajemen Lokasi merupakan sistem pengaturan tata kerja di lapangan yang meliputi pengaturan tata

letak direksi keet, gudang material, barak kerja, dan penempatan alat berat (Apabila diperlukan). Dalam hal iniPihak Kontraktor menggunakan lahan proyek / menyewa lahan milik penduduk setempat.

Direksi keet dibangun untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan. Pada direksi keet ditempatkan perabotdan perlengkapan kantor, gambar kerja, dokumen spesifikasi teknis, jadwal pelaksanaan dan perlengkapanP3K. Barak / Gudang digunakan untuk menyimpan peralatan dan material agar terjaga keamanan danterlindung dari kondisi cuaca yang dapat merusak/mengurangi kualitas material.

A.3.2 Manajemen MaterialSistem Manajemen Material merupakan kumpulan manajemen yang berfungsi mendukung kelengkapan

perputaran aliran material dari pembelian material sampai dengan pengontrolan volume dan aliran waktupenggunaan material dalam proyek. Untuk menghindari keterlambatan atau kehabisan stok material yang dipesan maka perusahaan memiliki beberapa supplier untuk satu jenis material

A.3.3 Manajemen AlatSistem manajemen alat merupakan kumpulan manajemen yang mendukung pelaksanaan proyek yang

mencakup penggunaan alat yang seefisien mungkin termasuk akses pergantian alat yang satu dengan yang

Page 140: Imogiri Combine

2

lain. Alat yang digunakan sesuai Daftar Alat Yang Digunakan dan atau menyesuaikan kondisi lapangan.

A.3.4 Manajemen SDMSistem manajemen tenaga merupakan kumpulan manajemen yang mendukung pelaksanaan proyek

yang mencakup penggunaan tenaga yang seefisien mungkin sehingga proyek dapat berjalan sesuai target.Sistem manajemen Tenaga Inti / Tenaga Ahli ini dilakukan dengan mengirimkan tenaga ahli ke lokasi proyeksatu minggu sebelum proyek dimulai untuk mengadakan persiapan proyek. Tenaga ahli yang ditempatkan dilapangan sesuai Daftar Personil yang ditugaskan serta Struktur Organisasi, Tugas dan Tanggung Jawab danatau menyesuaikan kondisi lapangan.

Personil-personil Tenaga Ahli sebagai berikut :a. 1 (satu) orang Project Manajerb. 1 (satu) orang Site Manajerc. 1 (satu) orang Site Engineerd. 2 (satu) orang pelaksana lapangane. 1 (satu) orang logistikf. 1 (satu) orang administrasi

A.3.5 Tugas Dan Tanggung Jawaba. Direktur :

Bertanggung Jawab kepada Pengguna Jasa / Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Melakukan koordinasi kerja dengan Pengguna Jasa/ PPK, agar pekerjaan berjalan lancar dan

sesuai dengan spesifikasi (tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya) Menentukan kebijakan pelaksanaan pekerjaan

b. Site Manager : Bertanggung Jawab kepada Direktur Memimpin, mengawasi dan membawahi tenaga teknis pelaksanaan pekerjaan secara langsung

dan melaporkannya kepada Direktur. Membuat laporan opname atas pekerjaan yang terpasang. Melaksanakan pekerjaan sesuai metode, jadwal dan spesifikasi. Merencanakan dan menyediakan tenaga kerja dan peralatan.

Page 141: Imogiri Combine

3

c. Petugas K3: Bertanggung Jawab kepada Team Leader Mengawasi dan membawahi tenaga teknis pelaksanaan dan pekerja mengenai aspek

keamanan dan keselamatan pekerjaan.d. Pelaksana :

Bertanggung Jawab kepada Site Manager Mengawasi dan melaksanakan pelaksanaan pekerjaan sesuai bidangnya secara langsung dan

melaporkannya kepada Koordinator Pelaksana. Membuat laporan opname atas pekerjaan yang terpasang sesuai bidangnya. Melaksanakan pekerjaan sesuai metode, jadwal dan spesifikasi. Menyediakan tenaga kerja dan peralatan.

e. Logistik : Bertanggung Jawab kepada Site Manager Mendatangkan, mengatur dan mengawasi jadwal pengiriman material dan peralatan serta

kebutuhan lainnya, agar pekerjaan berjalan sesuai metode, jadwal dan Net Work Planing sertapenempatan tidak mengganggu jalannya pekerjaan.

Mengelola dan mengawasi material dan peralatan. Bertanggung jawab terhadap mutu material Melaksanakan semua test laboratorium yang diperlukan dalam pekerjaan

f. Administrasi : Bertanggung Jawab kepada Site Manager. Melaksanakan tata usaha proyek mencatat hasil kemajuan proyek berupa laporan harian,

laporan mingguan, laporan bulanan, gambar yang diperlukan, serta administrasi lapanganlainnya yang diperlukan berdasarkan laporan Pelaksana

Melaksanakan tata usaha kepegawaian, kerumahtanggaan dan kesekretariatan proyek Melakukan penagihan beserta kelengkapan administrasi pekerjaan sesuai ketentuan Mengatur administrasi keuangan lapangan. Penyelesaian keuangan proyek, untuk keperluan : upah tenaga kerja, pengadaan material, dan

lainnya.

A.4 Survey Dan Pengukuran

A.4.1 Titik Kontrol Survey1. Penggunaan titik control survey untuk elevasi dan sudut dilapangan untuk memulai pekerjaan

nantinya akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Pembuatan BM dan referensi nantinyaakan dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana akan setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas 2.Setiap titik control survey yang rusak akibat dari Kontraktor Pelaksana akan atau Subpenyediaharus diganti oleh Kontraktor Pelaksana akan dengan biaya sendiri. Titik kontrol yangdiperbaiki akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas atas biaya Kontraktor Pelaksana akan.

2. Kontraktor akan boleh membuat titik kontrol sementara, akan tetapi masing-masing titikditempatkan dilokasi yang mantap dan aman dari gangguan pelaksanaan pekerjaan Kontraktorakan atau Subpenyedia. Setiap titik bantu harus secara akurat berhubungan dengan titik controlsurvey yang permanen.

3. Masing-masing titik control survey termasuk yang sementara harus secara rutin diperiksa olehKontraktor Pelaksana akan selama pelaksanaan konstruksi guna meyakinkan bahwa titik-titiktersebut tidak rusak atau bergeser.

Page 142: Imogiri Combine

4

A.4.2 Survey Lapangan

1. Kontraktor Pelaksana akan secara bersamaan atau segera setelah memulai setting outmelakukan pengukuran dan menyiapkan profil potongan melintang dan memanjang darikondisi lapangan yang ada (0%)sesuai dengan instruksi dari Konsultan Pengawas untukpersiapan Gambar-gambar Konstruksi ataupun untuk setting out struktur.

2. Hasil pengukuran akan diajukan ke Konsultan Pengawas untuk kaji ulang dan persetujuan..

A.4.3 Pematokan (Staking Out) Pekerjaan Konstruksi

1. Kontraktor Pelaksana akan bertanggung jawab untuk menentukan patok untuk pengukurandan harus menyiapkan tenaga surveyoryang berpengalaman dan cakap dalam pekerjaantersebut yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

2. Kontraktor Pelaksana akan dalam penawarannya harus memasukkan semua bahan-bahan,buruh dan alat survey termasuk juga patok-patok, template dan lain-lain yang dibutuhkanpenyedia dalam melaksanakan setting out setiap pekerjaan yang dilaksanakan. KontraktorPelaksana akan menggunakan alat survey yang mempunyai keakuratan yang baik gunamenetapkan titik survey yang benar dan untuk kontrol atas hasil pengukuran nantinya.

3. Apabila pada saat pengukuran selama masa konstruksi terdapat kesalahan atas posisibangunan, elevasi, dimensi dll, maka Kontraktor Pelaksana akan atas instruksi KonsultanPengawas harus memperbaiki kesalahan tersebut atas biaya penyedia sendiri sampaiKonsultan Pengawas menerima hasil pengukuran dimaksud

A.4.4 Data Survey Dan Perhitungan

Kontraktor Pelaksana akan menyerahkan seluruh data survey, informasi, perhitungan, hasil-hasil dancatatan-catatan lain kepada Konsultan Pengawas segera setelah dokumen dimaksud siap diserahkan.

A.4.5 Survey Untuk Pengukuran Volume Pekerjaan

Apabila Pembayaran Bulanan berdasarkan persentase pekerjaan aktual terhadap total kuantitaspekerjaan, maka penyedia harus mengukur volume/kuantitas pekerjaan dimaksud yang dilaksanakanpada bulan bersangkutan dengan teknik pengukuran alat survey kecuali jika pengukuran volume pekerjaanbisa langsung dilakukan berdasarkan gambar-gambar yang sudah disetujui. Pengukuran volume pekerjaandengan alat survey hanya bisa dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas. KontraktorPelaksana akan memberitahukan Konsultan Pengawas dalam waktu 24 jam sebelum pelaksanaanpengukuran tersebut.

A.5 Mobilisasi Dan Biaya Tidak Langsung Personil (Indirect Cost)

A.5.1 UmumMobilisasi dimaksudkan disini adalah transportasi dari tempat asal ke lokasi pekerjaan untuk peralatan

penyedia, personil inti dan staff lainnya berdasarkan jadwal. Apabila mobilisasi alat dan personil yangada dalam daftar yang dibuat penyedia sudah lengkap dan dapat beroperasi, maka penyedia harusmengajukan dokumentasi yang diperlukan ke Konsultan Pengawas untuk persetujuan dan sertifikasipembayaran.

A.5.2 Jadwal dan pemberitahuan transportasi alatBersamaan dengan pengajuan skedul pelaksanaan dan rencana kerja penyedia harus menyerahkan

ke Konsultan Pengawas rencana mobilisasi alat ke lokasi pekerjaan. Kontraktor Pelaksana akan terus

Page 143: Imogiri Combine

5

memberitahukan Konsultan Pengawas untuk kedatangan alat, dan bahan-bahan penyedia dilapangan.

1. Biaya tidak langsung personil, Kontraktor Pelaksana akan memasukkan semua biaya tidaklangsung personil Kontraktor Pelaksana akan, seperti : mobilisasi, gaji, biaya cuti, Jamsostek,THR dan bonus personil.

2. Kontraktor Pelaksana akan menyiapkan jumlah personil minimum seperti berikut :a. 1 (satu) orang Site Manajerb. 1 (satu) orang Site Engineerc. 2 (satu) orang pelaksana lapangand. 1 (satu) orang surveyore. 1 (satu) orang logistikf. 1 (satu) orang administrasi

3. Jamsostek pekerja sesuai peraturan pemerintah untuk seluruh staf inti dan pekerja/buruhdilapangan.

a. Biaya pengamanan eksternal (Social cost) minimum perbulan 0.09 % dari total nilaipengajuan kontrak.

b. Kontraktor Pelaksana akan terus memberitahukan Konsultan Pengawas untukkedatangan personil.

A.5.3 Rapat Pra Konstruksi (Pre Construction Meeting)Dalam waktu 3 atau 7 hari setelah Penandatanganan Kontrak, Kontraktor Pelaksana akan harus

mengikuti Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang dihadiri UnMuha/PCC, ManajemenKonstruksi, dan Kontraktor Pelaksana akan untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun yang nonteknis dalam proyek ini.

A.6 Demobilisasi

A.6.1 UmumDemobilisasi mencakup pemulangan peralatan penyedia dan personil inti serta staff lainnya dari

lokasi pekerjaan . Apabila demobilisasi alat dan personil yang ada dalam daftar yang dibuat penyediasudah dipulangkan dari lokasi pekerjaan, maka penyedia harus mengajukan dokumentasi yang diperlukanke Konsultan Pengawas untuk persetujuan dan sertifikasi pembayaran.

A.7 Pengadaan Sarana

A.7.1 Bouwkeet (bangunan sementara).Kontraktor Pelaksana menyediakan dan mendirikan semua bangunan sementara (bouwkeet)

untuk digunakan sebagai ruang kerja/kantor direksi dan staff petugas lapangan, sebagai ruang rapatkoordinasi, dan gudang penyimpanan dan perlindungan bahan bangunan. Setelah berakhirnya pekerjaan,Kontraktor Pelaksana Pelaksana wajib membongkar dan menyingkirkan bangunan sementara tersebut darilokasi.

A.7.2 Pembangkit tenaga sementaraSetiap pembangkit tenaga sementara atau penerangan buatan yang dipergunakan untuk pekerjaan

harus disediakan oleh Kontraktor Pelaksana, termasuk pemasangan sementara kabel-kabel, meteran dansebagainya. Setelah pekerjaan selesai Kontraktor Pelaksana wajib menyingkirkan semua barang tersebutdari lokasi pekerjaan, yang semua beban menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

Page 144: Imogiri Combine

6

A.7.3 Air kerja.Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan apabila mungkin didapat dari sumber yang sudah

ada di lokasi kegiatan dan sebelumnya harus dikoordinasikan kepada Penanggung Jawab Kegiatan.

A.7.4 Jalan MasukTempat Pekerjaan dan Jalan Sementara/jalan masuk ke tempat pekerjaan harus diadakan oleh

Kontraktor Pelaksana bilamana diperlukan atau disesuaikan d engan kebutuhan dan kepentinganlokasi kegiatan tersebut. Selama pekerjaan Kontraktor Pelaksana harus memelihara seluruh jalan-jalan sementara dan sebagainya yang mungkin diperlukan untuk memasuki bagian pekerjaan danmenyingkirkan/membersihkan kembali pad a waktu penyelesaian pekerjaan atau jika diperintahkan jugamemperbaiki seg ala kerusakan yang diakibatkan.

B. PEKERJAAN TANAH

B.1 Lingkup Pekerjaana. Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan

hasil yang baik dan sempurna.b. Pekerjaan ini meliputi : Semua penggalian penimbunan kembali, pengurangan di bawah lantai, pengerjaan

tanah kasar dan alur pipa-pipa sub drainage serta pekerjaan-pekerjaan teknis. Penggalian danpenimbunan kembali untuk pekerjaan mekanikal dan elektrikal termasuk bab ini.

c. Penyediaan pompa untuk membuang air tanah waktu pekerjaan galian dan pengecoran.

B.2 Pekerjaan Persiapana. Kontraktor menyediakan tenaga kerja, bahan perlengkapan, alat dan sarana pengangkutan serta

peralatan lain yang diperlukan untuk pekerjaan tanah.b. Kontraktor terlebih dahulu mempelajari Laporan Penyelidikan Tanah (Geotechnical Investigation Report)

yang telah dilaksanakan di lokasi proyek, sebelum memulai pekerjaan tanah. Ringkasan BoringLog telah dilampirkan pada Dokumen lelang, sedangkan Laporan lengkapnya bisa diminta pada PemilikPekerjaan melalui Manajemen Konstruksi dengan permohonan tertulis.

c. Semua penggalian dan cara pengukuran sesuai ketentuan spesifikasi teknik dan disetujui olehManajemen Konstruksi atau wakilnya (Pengawas Lapangan).

d. Karena sifat tanah yang berbeda, ada kemungkinan terjadi perubahan perancangan padapelaksanaan pekerjaan tanah. Perubahan tersebut dilakukan Kontraktor dengan persetujuan ManajemenKonstruksi.

B.3 Syarat Pelaksanaana. Penggalian harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan kondisi eksisting yang adab. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman - kedalaman

yang perlu untuk pondasi, lantai dan lain-lain yang dipersyaratkan atau diperlihatkan maupun diindikasikanpada gambar-gambar dengan cara yang sedemikian sehingga pekerjaan ini dapat selesai dengan baiksesuai dengan spesifikasi ini dengan disetujui oleh Konsultan Pengawas/Perencana.

c. Penggalian tanah mencakup pemindahan tanah serta batu -batuan lain yang dijumpai dalam pekerjaan.d. Penggalian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk pembangunane. maupun memindahkan rangka/bekisting yang diperlukan dan juga untuk mengadakan pembersihan.f. Kalau terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai kedalaman

yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada galian harus diurug kembalidengan pasir dan dilakukan pemadatan sesuai yang dipersyaratkan biaya akibat pekerjaan tersebutditanggung oleh Kontraktor Pelaksana.

Page 145: Imogiri Combine

7

g. Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dipakai kembali, ditimbun di tempat yang ditunjukdan atas persetujuan Konsultan Pengawas untuk digunakan dalam pekerjaan landscaping.

h. Kalau dijumpai akan-akar/bahan yang bisa melapuk pada keadaan yang diperlihat kan dalamgambar-gambar maka akar bahan tersebut harus diangkat dan diurug kembali dengan pasir sampaipadat.

i. Galian pondasi harus dipadatkan hingga mencapai kepadatan 90% Standard Proctor dari kepadatantanah asal yang sesuai dengan perhitungan struktur. Dalam hal pengeboran untuk keperluan pondasiharus dipastikan tanah galian tidak mengganggu/ mengotori area di luar proyek, dan diharuskan untukmenyediakan bak penampung lumpur sementara, semua biaya menjadi beban Kontraktor Pelaksana.

j. Penggalian harus dengan memperhatikan kemungkinan adanya instalasi bawah tanah seperti : airbersih, kabel feeder, kabel FO, kabel telepon, dll. Jika terdapat kerusakan pada instalasi-instalasi ini makakontraktor harus memperbaiki dengan biaya dari kontraktor

B.4 Level LapanganLevel lapangan dan titik-titik atau kontur dianggap berlaku pada BM (bench mark) utama. Bilamana

Kontraktor tidak yakin dengan ketepatan dari peil pengukuran BM utama maka Kontraktor menyatakan hal inisecara tertulis kepada Manajemen Konstruksi sebelum penggalian, pengukuran dan pemadatandimulai.Klaim ketidaktepatan pel pengukuran tidak akan dipertimbangkan.

B.5 Galian

B.5.1 Uraian Umum1. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam

gambar atau sesuai dengan petunjuk Manajemen Konstruksi, termasuk di dalamnya adalah pekerjaangalian untuk septictank, reservoir, pit, saluran-saluran dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar.

2. Galian tanah untuk septictank, reservoir, saluranair, pondasi dan galian-galian lainnya sesuai denganpeil-peil yang tercantum di dalam gambar.

3. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu, jaringan jalan / aspal, akar dan pohon-pohon yangterdapat di bagian pondasi yang akan dilaksanakan dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluranyang tidak terpakai disumbat. Biaya untuk pekerjaan ini sudah diperhitungkan dalam biaya penawaran.

4. Galian tanah untuk pondasi, khususnya pile cap, dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan dalamgambar rencana. Dalamnya semua galian sesuai dengan gambar dan mendapat persetujuan dariManajemen Konstruksi sebelumnya. Dasar galian bebas dari lumpur, humus dan air, dalam keadaanbersih dan padat, sampai dapat diberi lapisan pasir urug sesuai gambar.

5. Kontraktor melaporkan hasil pekerjaan penggalian tanah yang telah selesai, dan menurut pendapatnyasudah dapat digunakan untuk pemasangan pondasi, khususnya pile cap, kepada ManajemenKonstruksi untuk dimintakan persetujuannya. Semua pekerjaan yang dilaksanakan tanpa persetujuanManajemen Konstruksi, dapat mengakibatkan dibongkarnya kembali pekerjaan tersebut. Pekerjaanpembongkaran dan pemasangan kembali pondasi atau pile cap adalah menjadi tanggung jawabKontraktor.

6. Penggalian dilakukan pada bagian-bagian yang lebih tinggi dari elevasi tanah yang direncanakanuntuk ketinggian dasar struktur dan dasar pondasi, dan bila ada juga untuk parit pipa serta salurandrainase. Hasil- hasil galian diangkut ke tempat-tempat dimana diperlukan pengurugan, bila memangmemenuhi syarat sebagai tanah urug, atau ke tempat lain yang disetujui Manajemen Konstruksi. Dalamhal ini Kontraktor hendaknya menyediakan satu tempat yang disetujui Manajemen Konstruksi untukmenampung tanah hasil galian, yang setelah mencapai jumlah tertentu, segera disingkirkan ketempat lain yang ditunjuk oleh Manajemen Konstruksi.

7. Galian tanah baru bisa dimulai setelah pemasangan patok atau bouwplank disetujui Manajemen

Page 146: Imogiri Combine

8

Konstruksi.8. Penggalian sesuai dengan garis dan elevasi yang telah tertera pada gambar rencana.9. Kemiringan sisi galian membentuk sudut kemiringan yang aman dengan memperhatikan stabilitas

kemiringan lereng untuk jenis tanah di lokasi kerja. Untuk penentuan sudut kemiringannya, disampingperlu mempelajari Laporan Penyelidikan Tanah terdahulu, juga perlu meninjau karakteristik visuallapisan tanah yang dijumpai di lokasi kerja.

10. Kontraktor menjaga pengaruh-pengaruh luar kepada lubang galian seperti air tanah, hujan, airpermukaan, kelongsoran, lumpur yang masuk, maupun juga benda-benda lain yang tidak diinginkan.Biaya untuk pekerjaan ini sudah diperhitungkan dalam biaya penawaran.

11. Jika ada kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat hal-hal tersebut di atas, maka penyedia bertanggungjawab penuh atas segala kerusakan tersebut dan memperbaikinya kembali sesuai dengan instruksiManajemen Konstruksi.

12. Untuk galian-galian yang memotong saluran-saluran di bawah tanah, baik itu berupa kabel listrik,telekomunikasi, saluran air dan sebagainya, maka Kontraktor bertanggung jawab penuh agar tidakterjadi gangguan/kerusakan pada saluran-saluran tersebut, untuk kemudian segera melapor kepadaManajemen Konstruksi, dan bila diperlukan, memindahkannya ke tempat yang disetujui ManajemenKonstruksi.

13. Penyimpanan/pembuangan tanah galian tidak boleh mengganggu kedudukan patok-patok/bouwplank,atau bagian-bagian yang tidak diperbolehkan terganggu kedudukannya.

B.5.2 Kedalaman galianKedalaman galian dilaksanakan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar rencana. Namun

demikian, bila diperlukan, atau bila diperintahkan oleh Manajemen Konstruksi, lubang galian digali lebihdalam sampai kedalaman yang diperlukan/ ditentukan, dan sampai didapat dasar galian yang bersih. Setelahgalian selesai, permukaan tanah diratakan, dibasahi seperlunya dan dipadatkan dengan baik.

B.5.3 Penggalian tanah untuk pondasi dan pile capa. Penggalian dilakukan sesuai dengan kebutuhan lebar lantai kerja pondasi atau pile cap, dimana lereng

tanah disebelah kiri-kanan galian dimiringkan keluar arah pondasi atau pile cap, dengan sudut kemiringanyang aman dan stabil sehingga tidak menimbulkan keruntuhan.

b. Untuk pekerjaan penggalian tanah yang cukup luas dan dalam, serta bila lokasinya memungkinkan, makadipertimbangkan penggunaan alat berat dengan kapasitas yang sesuai. Kecuali dinyatakan lain dalamgambar rencana, dasar dari galian datar (waterpass). Jika pada dasar galian terdapat akar-akar kayu,kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang berongga (tidak padat), maka bagian itu dikeluarkanseluruhnya, dan lubang yang terjadi diisi dengan pasir.

c. Setiap kelebihan galian di bawah permukaan yang telah ditentukan diurug kembali sampai permukaansemula (yang direncanakan) dengan pasir , untuk mencegah turunnya struktur atas yang akan dikerjakan.Pekerjaan pengurugan kembali tersebut dilaksanakan dengan biaya Kontraktor.

d. Penggalian lapisan 15 cm terakhir dari dasar pondasi dilakukan dengan tangan, tidak diperbolehkanmenggunakan alat-alat berat, agar bisa didapatkan dasar galian yang rata dan bersih.

e. Air yang tergenang di lapangan atau galian yang ditimbulkan oleh mata air, hujan, kebocoran pipa-pipa,atau sebab-sebab lainnya selama pelaksanaan pekerjaan, dikeringkan dan dipompa keluar atas biayaKontraktor, dimana hal ini sudah diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuan pekerjaan.

f. Jika tanah galian longsor secara terus menerus, maka Kontraktor membuat turap penahan tanah atausheet pile atas biaya Kontraktor. Hal ini juga sudah diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuangalian di dalam penawaran.

Page 147: Imogiri Combine

9

B.5.4 Penggalian batuan dan batuan besarBatu-batu besar yang dijumpai pada waktu pengisian dikeluarkan atas biaya Kontraktor. Hal ini sudah

diperhitungkan dan termasuk dalam harga satuan galian.

B.6 Pengawasan PenggalianSemua galian diperiksa terlebih dulu oleh Manajemen Konstruksi sebelum lapisan lantai kerja,

pembesian, dan elemen-elemen lain dipasang. Bila dipadatkan keadaan kurang memuaskan atauternyata peil galian yang tercantum dalam galian belum mencapai kedalaman yang disyaratkan, makaKontraktor mendapat ijin Manajemen Konstruksi sebelum galian selanjutnya dilaksanakan.

B.7 Lantai Kerjaa. Apabila konstruksi beton bertulang akan langsung terletak di atas tanah, maka dibawahnya dibuat lantai

kerja yang rata.b. Sebelum lantai kerja ini dibuat, maka semua lapisan tanah di bawahnya akan dipadatkan dan diratakan

dengan baik, serta kemudian dilapisi dengan lapisan pasir setebal yang disyaratkan dalam gambar.c. Lapisan pasir ini juga selanjutnya dipadatkan sesuai dengan prosedur pemadatan, sampai didapatkan

permukaan yang padat dan rata, hal mana diperiksa dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.d. Untuk memadatkan tanah digunakan alat pemadat tanah yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

Lantai kerja dibuat dari beton mutu K-125 menurut N1-2, atau setara dengan fc’ – 10 Mpa menurutSKSNI-T15- 1991, kecuali bila disebutkan lain dalam spesifikasi ini.

e. Tebal dan peil lantai kerja sesuai dengan gambar. Jika tidak dinyatakan secara khusus dalam gambar,maka tebal lantai kerja diambil setebal 10 cm.

B.8 Pengurugan Tanaha. Material yang digunakan untuk sub-grade memenuhi standar spesifikasi AASHTO-M.57-64 dan

diperiksa terlebih dahulu di laboratorium tanah yang disetujui oleh Manajemen Konstruksi.b. Material yang dipakai untuk timbunan atau sub-grade memenuhi syarat pemadatan tanah untuk

mencapai 95% dari berat jenis kering maksimum (maximum dry density) menurut AASHTO-T.99.c. Bila tanah galian ternyata tidak baik atau kurang dari jumlah yang dibutuhkan, maka penyedia

mendatangkan tanah urug yang baik dan cukup jumlahnya serta mendapatkan persetujuan dariManajemen Konstruksi.

d. Pengurugan tanah dibentuk sesuai dengan peil ketinggian, kemiringan dan ukuran-ukuran yangtercantum dalam gambar rencana atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Manajemen Konstruksi.

e. Untuk mendapatkan hasil pemadatan yang baik, tanah urug ditempatkan dalam lapisan-lapisansetebal maksimum 20 cm dan dipadatkan sebaik baiknya dengan penambahan air secukupnyasehingga didapat pemadatan yang optimum. Bila permukaan tanah akhir akan dibuat miring, makakemiringan tanah diselesaikan secara rata atau bertangga sebagaimana diminta oleh ManajemenKonstruksi.

f. Alat berat tidak boleh digunakan di tempat-tempat yang oleh Manajemen Konstruksi. dianggapberbahaya atau dengan jarak yang kurang dari 45 cm terhadap saluran, batas-batas atau pekerjaanlain yang mungkin bisa menjadi rusak oleh karenanya.

g. Pengurugan kembali dari pondasi atau pile cap dilaksanakan dengan memadatkan tanah urug dalamlapisan- lapisan setebal maksimum 20 cm. Pengurugan ini tidak boleh dilaksanakan sebelum diperiksadan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

B.9 Urugan Pasira. Bagian-bagian yang harus diurug sampai mencapai ketinggian yang ditentukan, tanah urugan harus

cukup baik, bebas dari sisa (rumput/akar-akar lain-lainnya).

Page 148: Imogiri Combine

10

b. Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis tebal maksimal hamparan 30 cm setiap lapisan,kemudian tanah tersebut dilembabkan sebelum dilakukan pemadatan menggunakan alatstamper minimal setara MTR 80 dengan cbr 4% rendam air.

c. Semua urugan kembali di bawah atau disekitar bangunan dan pengerasan harus sesuai dengan gambarrencana. Material untuk penimbunan ini harus memenuhi spesifikasi ini.

d. Tanah sisa urugan atau tanah yang tidak dapat dipakai harus dibuang keluar site atau atas petunjukKonsultan Pengawas/Perencana, dengan biaya Kontraktor Pelaksana.

e. Urugan pasir disiram air kemudian ditumbuk hingga padat.f. Bahan urugan pasir bersih, dan disetujui oleh Manajemen Konstruksi.

C. PEKERJAAN PASANGAN

C.1 Pekerjaan Conblock

C.1.1 Pemasangan Pavinga. Pertama dilakukan pemeriksaan kepadatan tanah dasar, baik galian / timbunan, sebagai dasar

perletakan lapisan pondasib. Kemudian dilakukan pekerjaan lapis pondasi diatas tanah dasar ( lapisan base dan sub base ).c. Setelah itu pasang beton penyokong yang diikuti beton pembatas dan tambahkan adukan beton

pada bagian belakang / punggung beton pembatas tsbd. Pasang pasir alas dg ketebalan 5 - 6 cm, ratakan dengan jidar kayu (Pasir alas adalah pasir dg

ketebalan tertentu sebagai alas perletakan paving block).e. Pasang benang pembantu searah & tegak lurus / 45° terhadap jalan / area kerja.f. Pemasangan paving block dilakukan setelah penentuan arah dan bentuk pola dengan

menggunakan benang pembantu, pemasangan paving blok dimulai dari satu arah.g. Lakukan pemadatan dengan plat getar / stamper plate / vibro, supaya terjadi penguncian akibat

pengisian celah dari pasir alas yang terdesak ke atas & pasir pengisi yang dipasang bersamaandengan vibro.

h. Pasang pasir pengisi, ratakan dg sikat ijuk dan penggetar / vibro secara bersamaan.i. Pemasangan paving dilakukan secara diagonal dari pinggir, setelah 3–4 baris dapat dilakukan

simultan di beberapa bagian.

C.1.2 Pemasangan Kansten Dan Beton PenyokongBeton pembatas atau biasa disebut beton kanstin adalah salah satu bagian perkerasan block beton

terkunci yang fungsinya menjepit dan menahan lapisan paving block agar tidak tergeser pada waktu menerimabeban, sehingga blok tetap saling mengunci. Beton pembatas harus terpasang sebelum penebaran pasir alas.Bentuk beton pembatas bermacam-macam dan proses pembuatannya beraneka-ragam ada yang dari betonpracetak, beton cor ditempat, baik secara manual atau dengan alat slipform. Untuk perkerasan paving blokmutu beton pembatas yang berhubungan dengan jalur lalu lintas kendaraan minimum fc’ 25,0 MPa. Bilamanadigunakan beton pembatas dari beton pracetak, beton pembatas harus dipasang di atas beton penyokong agarterjadi ikatan yang baik antara beton pembatas dan pondasisehingga tidak mudah tergeser. Untuk itu dilakukanhal sebagai berikut :

a. tebarkan selapis beton penyokong setebal minimum 7 cm;b. pasang beton pembatas di atas beton penyokong tersebut sewaktu masih dalam keadaan

basah, sehingga ketinggian dan kelurusaan beton pembatas sesuai dengan benang pembantu;c. tambahkan adukan beton pada bagian belakang beton pembatas;d. setelah beton penyokong dalam keadaan setengah kering, barulah ditimbun dengan tanah,

mutu beton penyokong minimum fc’ 17,5 MPA;

Page 149: Imogiri Combine

11

e. beton pembatas sering dikombinasikan dengan tali air dan mulut air sebagai saluran untukmembuang air hujan; apabila pertemuan antara beton pembatas dan lapisan blok tidak diberitali air biasanya beton pembatas mudah terkena gesekan roda kendaraan.Penebaran PasirAlas Pasir alas adalah pasir dengan ketebalan tertentu sebagai alas perletakan paving blok.Pasir alas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Butiran pasir alas adalah pasir kasar dengan besar butir maksimum 9,5 mm sepertipasir beton, tajam, keras dan bersih dari lumpur, garam atau kotoran lain;

Pada saat penebaran harus dalam keadaan kering atau kadar air kurang dari 10% danbersifat gembur;

Tebal pasir berkisar antara 5 sampai 6 cm dan setelah dipadatkan tidak boleh lebih 5cm; untuk mendapatkan ketebalan yang seragam, agar menggunakan alat perata yaitujidar kayu dengan mengikuti rel pembantu dari blok beton yang disusun sejajarmemanjang ; selain itu juga dapat digunakan benang pembantu sebagai referensi.

Pasir alas ini tidak boleh digunakan untuk mengisi lubang-lubang pada pondasi untukmemperbaiki tinggi pondasi;

Lapis atas pondasi di bawah pasir alas harus diratakan dan diperbaiki sebelumpenebaran pasir alas dimulai Untuk jalan dengan lebar kurang dari 3 m, beton pembatasyang dipasang dapat berfungsi sebagai rel pembantu;

Untuk jalan dengan lebar lebih dari 3 m, perataan pasir alas dilaksanakan secara tahap; Sebaiknya pasir alas diletakkan secara gundukan kecil di daerah lokasi pemasangan

agar sewaktu menarik jidar tidak terlalu berat dan dapat memudahkan pelaksanaan; Pasir alas yang sudah dirataakan dijaga agar tidak terganggu seperti terinjak atau

dipakai menumpuk bahan; Setiap tahap, luas maksimim adalah 30 m2 dengan demikian pada sore hari dapat

tertutup seluruhnya oleh paving blok; Untuk pekerjaan yang akan dilanjutkan maka pasir alas disisakan 1 m dari baris terakhir

paving blok; Pasir alas yang belum sempat ditutup oleh paving blok, keesokan harinya agar

digemburkan dan diratakan kembali; volume pasir yang diperlukan sebagai pasir alas setebal 50 mm adalah ± 5 m3 setiap

100 m2 paving blok.

C.1.3 Filler / pengisi natPengisian nat tidak penuh memungkinkan paving akan mudah bergerak dan air lebih mudah masuk ke

dalam sela-sela paving sehingga mengakibatkan abu batu jenuh air. Jika abu batu jenuh air akan membuatpermukaan paving bergelombang dan mudah bergerak / bergeser.

C.1.4 Sand bedding / abu batu / pasir di bawah pavingKetebalan abu batu padat untuk alas paving di atas beton tidak boleh lebih dari 3–5 cm. Abu batu padat

adalah setelah paving di atas abu batu dipadatkan, bukan karena abu batu dipadatkan terlebih dahulu sebelumpaving dipasang. Saat paving dipasang abu batu digelar dengan ketebalan 4-6 cm, dan akan menjadi 3–5 cmsetelah paving dipadatkan. Tujuannya agar tidak ada penurunan lagi setelah perkerasan paving blockmenerima beban atau dilintasi kendaraan.

Page 150: Imogiri Combine

12

C.2 Pekerjaan Taman

C.2.1 Penanaman Rumput Gajah Minia. Tanah digemburkan dengan cangkul dan dibalikan dengan kedalaman 20cm setelah itu ratakan.b. Rumput dicacah menjadi potongan lebih kecil sekitar 3cm-5cm. Benamkan rumput ketanah yang

sudah digemburkan sampai seluruh akarnya tertimbun. Pola penanamanya dibuat secara zig-zaguntuk memaksimalkan pertumbuhan agar lebih rapat dan rapi.

c. Perkuat posisi rumput dengantanah ddengan memukul pelan permukaan rumput agar akarnya kokohdidalam tanah.

d. Ratakan permukaan rumput dengan tanah menggunakan balok kayu atau batu bata. Biarkan selamaseminggu untuk melihat pertumbuhan akarnya.

e. Taburkan Pupuk urea dan NPK secara merata setelah dua minggu kemudian.f. Kemudian siram dengan air dengan menggunakan gembur atau ceret dengan lubang kecil dan

banyak. Jangan mengunakan gayung atau sejenisnya untuk menghindari penumpukan genangan airyang bia membuat busuk akar rumput

C.2.2 Penanaman Bungan Irisa. Pastikan menanam bunga iris dalam area yang terkena sinar matahari secara langsung. Jika

ditempatkan dalam area yang teduh, tanaman ini tidak akan berbunga. Hanya daunnya saja yangtumbuh lebat.

b. Tanaman ini tidak perlu ditancapkan terlalu dalam ke tanah, karena sistem perakarannya tidaktumbuh ke dalam tanah, melainkan di bawah permukaan tanah saja.

c. Pemupukan juga tidak perlu terlalu banyak. Cukup sekali dalam setahun diberi pupuk kandang, padaakhir musim hujan. Penyiraman pun tidak perlu setiap hari. Cukup dijaga agar tanah tetap lembab.

d. Untuk mengendalikan bentuk tanaman dan peremajaan, lakukan pemangkasan setiap 2 bulan.Potong sekitaar 5 cm di atas akar simpang. Hal ini akan merangsang pertumbuhan tunas yang lebihbesar, sehingga akan berbunga lebih banyak pada musim berikutnya.

e. Perbanyakan bunga iris dapat dilakukan dengan menggunakan akar simpang yang menjalar. Namunjika dilakukan dengan menggunakan biji, kemungkinan kegagalan lebih besar. Lebih baik dilakukanpada akhir musim kemarau. Ambil batang dan potong, lalu tanam di tempat lain. Benih ini akan segeratumbuh di musim hujan dan dalam jangka waktu setahun, telah siap untuk berbunga

C.3 Pekerjaan Atap Parkiran