Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas social sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu gangguan depresi. Beberapagejala gangguan depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelahaktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dangangguan pola tidur. Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri. Seseorang dikatakan depresi apabila aktifitas fisiknya menurun, berpikir sangat lamban dan diikuti oleh perubahan suasana hati. Sesorang yang mengalami depresi memiliki pemikiran yang negatif terhadap dirinya sendiri, terhadap masa depan, dan ingatan mereka menjadi lemah, serta kesulitan dalam mengambil keputusan. Depresi merupakan gangguan psikis yang dapat menurunkan alam kesadaran seseorang, sehingga seseorang yang terkena depresi akan terganggu aktifitasnya. Ada banyak pengertian tentang arti depresi, Depresi adalah penyakit suasana hati. Penyakit dari sekitar kesedihan atau duka cita. “Depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang. Pada umumnya mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan” Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia baik fungsi psikis mupun fungsi fisik, yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotorik, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri. Depresi tidak hanya menggambarkan suasana hati, tetapi juga meliputi perubahan dalam pemikiran, perilaku, dan biologis kita. Jika hal tersebut dibiarkan maka akan sangat berbahaya karena akan mempengaruhi keseimbangan hubungan diri kita dengan lingkungan. Depresi dapat menurunkan fungsi kognitif, emosi dan produktifitas pada individu. B. Rumusan Masalah Bagaimana aplikasi asuhan keperawatan pada klien dengan masalah keperawatan utama Depresi? C. Tujuan Dapat mengetahui pengertian, jenis dan tingkatan, penyebab, gejala, factor-faktor yang mempengaruhi, dampak dan asuhan keperawatan dengan masalah keperawatan utama depresi. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DEPRESI

Transcript of Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

Page 1: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih bila kondisi depresi

seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas social sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu gangguan depresi Beberapagejala gangguan depresi adalah perasaan sedih rasa lelah yang berlebihan setelahaktivitas rutin yang biasa hilang minat dan semangat malas

beraktivitas dangangguan pola tidur Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri

Seseorang dikatakan depresi apabila aktifitas fisiknya menurun berpikir sangat lamban dan diikuti oleh perubahan suasana hati Sesorang yang mengalami depresi memiliki pemikiran yang negatif terhadap dirinya sendiri terhadap masa depan dan ingatan mereka menjadi lemah serta

kesulitan dalam mengambil keputusan

Depresi merupakan gangguan psikis yang dapat menurunkan alam kesadaran seseorang sehingga seseorang yang terkena depresi akan terganggu aktifitasnya Ada banyak pengertian tentang arti depresi Depresi adalah penyakit suasana hati Penyakit dari sekitar kesedihan atau

duka cita ldquoDepresi adalah gangguan mood kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir berperasaan dan berperilaku) seseorang Pada umumnya mood

yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapanrdquo Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia baik fungsi psikis mupun fungsi

fisik yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya termasuk

perubahan pada pola tidur dan nafsu makan psikomotorik konsentrasi anhedonia kelelahan rasa putus asa dan tak berdaya serta gagasan bunuh diri

Depresi tidak hanya menggambarkan suasana hati tetapi juga meliputi perubahan dalam

pemikiran perilaku dan biologis kita Jika hal tersebut dibiarkan maka akan sangat berbahaya karena akan mempengaruhi keseimbangan hubungan diri kita dengan lingkungan Depresi dapat

menurunkan fungsi kognitif emosi dan produktifitas pada individu

B Rumusan Masalah Bagaimana aplikasi asuhan keperawatan pada klien dengan masalah keperawatan utama Depresi

C Tujuan Dapat mengetahui pengertian jenis dan tingkatan penyebab gejala factor-faktor yang

mempengaruhi dampak dan asuhan keperawatan dengan masalah keperawatan utama depresi

BAB II PEMBAHASAN

A PENGERTIAN DEPRESI

1 Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya

kegairahan hidup (Hawari 2001 hal19)

2 Depresi adalah suatu mood sedih (disforia) yang berlangsung lebih dari empat

minggu yang disertai prilaku seperti perubahan tidur gangguan konsentrasi iritabilitas sangat cemas kurang bersemangat sering menangis waspada berlebihan pesimis merasa tidak berharga dan mengantisipasi kegagalan (DSM-IV-TR2000 dalam

Videbeck 2008 hal388)

3 Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan

sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan (Purwaningsih 2009 hal 130)

4 Depresi adalah keadaan emosional yang ditunjukkan dengan kesedihan berkecil hati perasaan bersalahpenurunan harga diri ketidakberdayaan dan keputusasaan

(Isaacs 2004 hal 121)

Depresi merupakan gangguan psikis yang dapat menurunkan alam kesadaran seseorang

sehingga seseorang yang terkena depresi akan terganggu aktifitasnya Ada banyak pengertian tentang arti depresi Depresi adalah penyakit suasana hati Penyakit dari sekitar kesedihan atau duka cita ldquoDepresi adalah gangguan mood kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai

seluruh proses mental (berpikir berperasaan dan berperilaku) seseorang Pada umumnya mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapanrdquo

Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia baik fungsi psikis mupun fungsi fisik yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan psikomotorik konsentrasi anhedonia kelelahan

rasa putus asa dan tak berdaya serta gagasan bunuh diri(ilmu kedokteran jiwa darurat halm 227) Depresi tidak hanya menggambarkan suasana hati tetapi juga meliputi perubahan dalam

pemikiran perilaku dan biologis kita Jika hal tersebut dibiarkan maka akan sangat berbahaya karena akan mempengaruhi keseimbangan hubungan diri kita dengan lingkungan Depresi dapat menurunkan fungsi kognitif emosi dan produktifitas pada individu

B JENIS DAN TINGKATAN DEPRESI

Pembagian depresi dimaksudkan untuk mempermudah dalam mengambil tindakan perawatan dan pengobatan Ada tiga tingkatan dalam depresi antara lain

1 Depresi Sesaat

Depresi sesaat terjadi karena kita bereaksi terhadap keadaan yang teradi misalnya path hati Depresi ini terbilang tingkat ringan karena kemudian bisa hilang begitu kondisi tak menyenangkan dilalui Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengatasi depresi ini

karena jika kita menemukan sesuatu yang baru maka depresi ini akan hilang dengan sendirinya

2 Depresi Neurotik

Penyembuhan depresi ini memakan waktu bertahun dan lebih sering ditemukan di antara orang-

orang yang tidak menikah pengguna narkoba dan alkoholik Dari sana menunjukkan bahwa kasus depresi bisa terjadi pada orang segala usia Tidak hanya orang dewasa tetapi juga pada

orang yang sangat tua maupun anak

3 Depresi Berat

Pada orang yang terkena gangguan depresi neurotik sekitar 40 persen menjadi depresi berat Tingkat depresi berat itu adalah yang paling parah karena sebagian menjadi gila dan mendapat

perawatan rumah sakit Biasanya kerja mulai terganggu atau tidak bisa bekerja Sedangkan depresi neurotik biasanya diri sendiri merasa terganggu tetapi dari luar belum kentara terganggu

kualitasnya Terganggu pada pekerjaan tetapi masih bisa berjalan Pada tingkatan depresi berat penderita harus selalu mendapatkan perawatan yang intensif baik dari segi medis maupun melalui psikiater

C PENYEBAB DEPRESI

Pada intinya depresi merupakan suatu kondisi di mana alam perasaan seseorang itu turun ke posisi yang terendah Sekalipun penyebab persis depresi tidak diketahui tetapi bisa diduga

faktor-faktor yang mendukung terjadinya depresi

Macam-macam penyebab depresi

Mengalami kekecewaan yang berat dalam hidupnya

Tidak berhasil mencapai suatu keinginan

Kehilangan orang yang paling dicintai

Tuntutan terhadap anak

Pertengkaran hebat antar pasangan

Derita penyakit berkepanjangan

Masalah keuangan

Persaingan karier

Rendahnya harga diri

Kesulitan menjalin hubungan dengan pasangan dan relasi

Gangguan hormonal

Sebab-sebab depresi di atas merupakan penyebab depresi yang terjadi karena hubungan soial penderita Beberapa obat yang dipakai untuk mengobati HIV dapat menyebabkan atau

memperburuk depresi terutama efavirenz Ada beberapa penyakit misalnya anemia atau diabetes yang dapat menyebabkan gejala serupa dengan depresi begitu juga dengan penggunaan narkoba

atau alkohol serta testosteron vitamin B6 atau vitamin B12 yang rendah

D GEJALA DEPRESI

Pasien depresi tidak selalu mengeluh adanya sedih Mereka mungkin mudah tersinggung dan

banyak keluhan fisik Gejala deperesi berbeda-beda tergantung pada pasien yang bersangkutan Kebanyakan dokter mencurigai depresi bila pasien melaporkan bahwa dia merasa sedih atau kehilangan gairah untuk kegiatan sehari-hari Kemungkinan kita mengalami depresi bila

perasaan ini tetap berlanjut selama dua minggu atau lebih

Sebelum kita menjelajah lebih jauh untuk mengenali gejala depresi ada baiknya jika kita

mengenal apakah artinya gejala Gejala merupakan sekumpulan peristiwa perilaku atau perasaan yang sering (namun tidak selalu) muncul pada waktu bersamaan Gejala depresi merupakan

kumpulan dari perilaku dan perasaan yang secara spesifik dan mempengaruhi fisik maupun psikis seseorang serta dapat dikelompokkan sebagai depresi[1] Namun yang perlu diingat setiap orang mempunyai perbedaan yang mendasar yang memungkinkan suatu peristiwa atau

perilaku dihadapi secara berbeda dan memunculkan reaksi yang berbeda antara satu orang dengan yang lain Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala psikis

gejala fisik dan sosial yang khas seperti murung sedih berkepanjangan sensitif mudah marah dan tersinggung hilang semangat kerja hilangnya rasa percaya diri hilangnya konsentrasi dan

menurunnya daya tahan Gejala-gejala depresi dapat dikelompokkan menjadi tiga gejala yaitu gejala dari segi fisik psikis dan sosial Untuk lebih jelasnya kita lihat uraian di bawah ini

GEJALA FISIK

Menurut para ahli gejala depresi yang kelihatan secara fisik mempunyai rentangan dan variasi

yang luas sesuai dengan berat ringannya depresi yang dialami Namun secara garis besar ada beberapa gejala fisik umum yang mudah untuk dideteksi Gejala-gejala tersebut antara lain

sect Gangguan pola tidur baik mengalami kesulitan untuk tidur terlalu sedikit maupun terlalu banyak

sect Perubahan perilaku pada umumnya orang yang mengalami depresi menunjukkan perilaku yang pasif suka pada kegiatan yang tidak melibatkan orang lain seperti nonton TV makan tidur

sect Aktivitas menurun dan mudah capek Orang yang terkena depresi akan kehilangan sebagian

atau seluruh motivasi kerjanya Sebabnya ia tidak lagi bisa menikmati dan merasakan kepuasan atas apa yang dilakukannya Ia sudah kehilangan minat dan motivasi untuk melakukan kegiatan seperti semula Oleh karena itu keharusan untuk tetap beraktifitas membuat penderita semakin

kehilangan energi karena energi yang ada sudah banyak terpakai untuk mempertahankan diri agar tetap dapat berfungsi seperti biasanya Penderita mudah sekali lelah capek padahal belum

melakukan aktifitas yang berarti

sect Semangat kerja menurun tidak konsentrasi terhadap pekerjaan Penyebabnya jelas orang

yang terkena depresi akan sulit memfokuskan perhatian atau pikiran pada suatu hal atau pekerjaan Sehingga mereka juga akan sulit memfokuskan energi pada hal-hal prioritas Kebanyakan yang dilakukan justru hal-hal yang tidak efesien dan tidak berguna seperti misalnya

ngemil melamun merokok terus-menerus sering menelepon yang tidak perlu Yang jelas orang yang terkena depresi akan terlihat dari metode kerjanya kurang terstruktur sistematika kerjanya

jadi kacau atau kerjanya jadi lamban

sect Nafsu makan berkurang dan kehilangan berat badan

GEJALA PSIKIS

gejala psikis adalah segala sesuatu yang menyangkut emosi dan tingkah laku seseorang seseorang yang mengalami depresi akan mengalami perubahan tingkah laku dan watak yang

mencolok sekali Berikut adalah gejala-gejala psikis yang dapat dialami oleh para penderita depresi

sect Kehilangan rasa percaya diri Penyebabnya orang yang mengalami depresi cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif termasuk menilai diri sendiri Pasti mereka senang

sekali membandingkan dirinya dengan orang lain Orang lain dinilai lebih sukses pandai beruntung kaya lebih berpendidikan lebih berpengalaman lebih diperhatikan oleh atasan dan

pikiran negatif lainnya

sect Sensitif Orang yang mengalami depresi senang sekali mengkaitkan segala sesuatu dengan dirinya Perasaannya sensitif sekali sehingga sering peristiwa yang netral dipandang dari sudut

pandang yang berbeda oleh penderita bahkan disalahartikan Akibatnya mereka penderita mudah marah mudah tersinggung perasa curiga akan maksud orang lain (yang sebenarnya

tidak ada apa-apa) mudah sedih murung dan lebih suka menyendiri

sect Merasa diri tidak berguna Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa menjadi

orang yang gagal terutama di bidang atau lingkungan yang seharusnya penderita kuasai Misalnya seorang manajer mengalami depresi karena ia dimutasikan ke bagian lain Dalam

persepsinya permutasian itu disebabkan ketidakmampuannya dalam bekerja dan pimpinan menilai dirinya tidak cukup memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan

sect Perasaan bersalah Perasaan bersalah kadang timbul dalam pemikiran orang yang mengalami depresi Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan

Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi orang lain dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebutr

sect Perasaan terbebani Banyak orang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang dialaminya Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab yang berat

GEJALA SOSIAL

Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya mempengaruhi lingkungan dan pekerjaan (atau aktivitas rutin lainnya) Lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku orang

yang depresi tersebut yang pada umunya negatif (mudah marah tersinggung menyendiri sensitif mudah letih mudah sakit) Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada masalah

interaksi dengan rekan kerja atasan atau bawahan Masalah ini tidak hanya berbentuk konflik namun masalah lainnya juga seperti perasaan minder malu cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal Mereka merasa tidak

mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan

Menurut dr Hubertus gejala depresi dibagi menjadi 2 yaitu

Gejal Major Depression

1 Gelisah dan sedih

2 Pesimis

3 Tak berguna tidak percaya diri

4 kehilangan minat pada aktivitas yang menyenangkan termasuk seks

5 tak bersemangat dan lamban

6 sulit konsentrasi

7 sulit mengambil keputusan putus asa

8 sulit tidur atau terlalu banyak tidur

9 putus asa

10 kehilangan selerea makan atau makan jadi berlebihan

11 berpikir tentang atau ingin bunuh diri

12 mudah tersinggung

13 merasa sakit kepala atau penyakit lain tak bisa sembuh seketika

Gejala Maniac-Depressive Illnes

1 Gembira berlebihan dan tidak normal

2 Mudah tersinggung yang tidak lazim

3 Kebutuhan tidur menurun drastis

4 Bicara muluk tentang dirinya

5 Bicara berlebihan

6 Hasrat seksual meningkat pesat

7 Perilaku sosial menyimpang

8 Sulit berpikir jernih

E FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA DEPRESI

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang lebih berisiko terkena depresi faktor tersebut antara lain

1 Jenis Kelamin

Pada pengamatan yang hampir universal terlepas dari kultur negara terdapat prevalensi gangguan depresi berat yang dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-laki Walaupun alasn adanya perbedaan tersebut tidak diketahui penelitian telah jelas menunjukkan bahwa

perbedaan di dalam masyarakat barat tidak semata-mata karena praktek diagnostik yang secara sosial mengalami bias(sinopsis psikiatri halm 779)

2 Usia

Rata-rata usia onset untuk gangguan depresif berat adalah kira-kira 40 tahun 50 persen dari semua pasien mempunyai onset antara usia 20 dan 30 tahun Gangguan depresif berat juga mungkin memiliki onset selama masa anak-anak atau pada lanjut usia walaupun hal tersebut

jarang terjadi Beberapa data epidemiologis baru-baru ini menyatakan bahwa insidensi gangguan depresif berat mungkin meningkat pada orang-orang yang berusia kurang dari 20 tahun Karena

pada usia tersebut masalah hidup lebih berat Jika pengamatan tersebut benar hal tersebut

mungkin berhubungan dengan meningkatnya penggunaan alkohol dan zat lain pada kelompok usia tersebut

3 Status Perkawinan

Pada umumnya gangguan depresif berat terjadi paling sering pada orang yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau yang bercerai atau berpisah Hal ini mungkin karena

penderita tidak mempunyai tempat maupun orang untuk menceritakan atau berbagi masalah yang dialami dalam kehidupannya

4 Pertimbangan Sosioekonomi dan Kultural

Tidak ditemukan adanya korelasi antara status sosioekonomi dan gangguan depresif berat Depresi mungkin lebih sering di daerah pedesaan daripada di daerah perkotaan Untuk depresi sesaat ekonomi sangat berpengaruhmisalnya kenaikan harga BBM dapat menyebabkan depresi

karena hal tersebut sangat memberatkan apalagi untuk golongan ekonomi ke bawah Tetapi depresi ini akan hilang dengan sendirinya dalam jangk waktu tertentu Dalam kasus ini jika harga

BBM kembali turun maka depresi tersebut akan hilang

F DAMPAK DEPRESI

Depresi tidak hanya menyerang psikis seseorang tetapi juga dapat menimbulkan efek-efek lain bagi tubuh yang secara langsung dapat mengganggu aktifitas dan kesehatan penderita Efek

paling berat paling dirasakan pada orang yang mengalami depresi berat karena pada tingkatan depresi ini sebagian besar harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa Lingkungan rumah

sakit maupun efek obat untuk terapi tentu akan berpengaruh secara langsung terhadap fisik pasien depresi di rumah sakit Ada berbagai macam dampak depresi dari yang paling ringan hingga yang sangat berat bahkan menimbulkan kematian Dampak-dampak tersebut antara lain

Depresi biasanya akan disertai dengan penyakit fisik seperti asma jantung koroner sakit kepala dan maag

Menurut seorang ahli yang juga penulis buku yaitu Philip Rice depesi akan meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit karena kondisi depresi cenderung meningkatkan sirkulasi

adrenalin dan kortisol sehingga menurunkan tingkat kekebalan tubuhnya Jika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah maka penyakit akan mudah untuk menyerang penderita depresi

Penyakit mudah hinggap karena orang yang terkena depresi sering kehilangan nafsu makan

kebiasaan makannya jadi berubah (terlalu banyak makan atau sulit makan) kurang berolah raga mudah lelah dan sulit tidur

Selain penurunan daya tahan tubuh depresi dipandang berbahaya bagi kesehatan psikis dan fisik karena bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif emosi dan produktifitas dalam pekerjaan

Dampak depresi tidak hanya akan mempengaruhi diri sendiri penderita tersebut tapi juga akan

berdampak bagi ldquolingkunganrdquo sekitarnya Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah orang lain di sekitar penderita Seperti halnya jika kita terserang flu maka seluruh tubuh kita

merasa lemas dan tidak enak bukan hanya itu orang lain yang ada disekitar kita juga berpotensi untuk tertular oleh penyakit flu kita

Menurut miner (1992) seorang professor dari The State University di New York di dalam konteks organisasi situasi demikian dikenal dengan konsep the sick organization Sebab seorang

karyawan yang mengalami gangguan emosional seperti hanya depresi akan membawa implikasi

tidak hanya pada kinerja dan kepuasan kerjanya sendiri melainkan juga pada kinerja dan atmosphere organisasi[2] (httpwwwe-psikologicommasalahindexhtm) halm1

Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit tetapi justru penyakit yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan memperparah penyakit tersebut

Contoh kasus adalah depresi yang dialami penderita kanker asma sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-tahun

Perawatan Depresi Depresi sebenarnya mudah untuk disembuhkan kecuali pada depresi berat Pada tingkatan

depresi ini diperlukan terapi pengobatan yang agak sulit Karena depresi berat sudh mengarah pada ganggan kejiwaan Kebanyakan orang kawatir dengan dampak pengobatan antidepresan yang apabiladignakan dalam secara terus meners dan dalam jangka waktu yang lama akan dapat

mempengaruhi kerja otak Rata-rata dua dari tiga penderita depresi bisa disembuhkan pada tingkat tertentu yaitu pada tingkatan depresi sesaat dan neurologis Sedangkan pada depresi

berat diperlukan pemberian antidepresan Untuk itu pengobatan depresi ditempuh melalui dua jalan yaitu perawatan secara psikis dan perawatan secara medis

Perawatan secara psikis adalah cara perawatan untuk memperbaiki psikis penderita perawatan ini lebih menekankan pada terapi yang kontinu dalam meningkatkan percaya diri dan mengurangi faham-faham negatif penderita depresi terhadap dirinya dan orang lain Perawatan

medis adalah perawatan depresi yang menggunakan terapi obat dan lebih menonjolkan pada terapi medis yang umumnya dilaksanakan dirumah sakit jiwa Perawatan ini lebih cenderung

ditujukan pada penderita depresif berat walaupun pada depresif neurologis juga membutuhkan terapi ini tetapi persentasenya lebih kecil dibandingkan dengan depresi berat dalam pemberian terapi ini

Cara-cara perawatan depresi adalah sebagai berikut

Terapi Psikis

Terapi psikis umumnya tidak memerlukan seorang psikiater tapi lebih cenderung pada menerapkan disiplin diri dan mencari jalan keluar untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber depresi tersebut

Perhatian utama dalam menangani masalah depresi adalah adanya komitmen dan persistensi

untuk menyelesaikannya Fokuskan perhatian pasien pda da hal tersebut agar keiinginannya untuk sembuh meningkat Sehingga pasien lebih kooperatif dan kita mudah untuk mengetahui permasalahan pasien

Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa ntuk itu diperlkan sikap kita yang lebih berteman Sehingga pasien tidak akan merasa kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan

segala permasalahan hidupnya Beritahu pasien bahwa depresi itu umum terjadi sehingga pasien tidak merasa terkucilkan lagi Bantulah pasien untuk menemukan stressor atau masalah utama yang dihadapi sehingga

mengakibatkan depresi Stressor dapat berupa individu kelompok maupun lingkungan Dengan menemukan stressor dapat mengurangi perasaan dosa dan rendah diri pasien

Tekankan pada pasien bahwa depresi merupakan suatu penyakit seperti juga hipertensi yang membutuhkan pengobatan medik

Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di

masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong

Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi

Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga

diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh

Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif

saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama

aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik

Terapi Obat

Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering

beriteraksi dengan antidepresan

Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE

Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan

Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur

Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur

Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan

beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang

hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain

Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan

a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya

b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin

anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya

G PENCEGAHAN DEPRESI

Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi

a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi

b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari

masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti

c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya

sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita

lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal

tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri

f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif

h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari

depresi

POHON MASALAH

MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan

keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus

asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk

konsentrasi

bull Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang

diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya

kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak

mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi

Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah

tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor

bull Koping maladaptif

DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri

bull Tujuan khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan

bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan

non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan

bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

Klien dapat menggunakan koping adaptif

bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien

bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai

dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas

Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan

1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya

2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k

eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)

b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan

kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI

PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)

1 PROSES KEPERAWATAN

a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan

c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

d Tindakan keperawatan

1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi

3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien

4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi

6) Buat kontrak interaksi yang jelas

7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN

A ORIENTASI 1 Salam terupetik

Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700

pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa

2 Evaluasivalidasi

Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak

1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya

2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit

3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini

4 Kerja

ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo

ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo

ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo

ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo

ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo

5 Terminasi

1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a) Evaluasi subyektif

ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo

b) Evaluasi obyektif

Tersenyum menatap perawat

2 Rencana lanjut klien

ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo

3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)

ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan

mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo

ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo

ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo

Pertemuan II TUK II

Proses Keperawatan

A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan

Gangguan alam perasaan sedih kronis

C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan

1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas

2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati

4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Proses pelaksanaan Tindakan

A Orientasi

1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat

2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak

dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju

4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja

1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah

2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g

B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak

punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak

percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo

C Terminasi

1 Eva luas i

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak

( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h

2 T ind a k la n j u t

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain

3 Kontrak yang akan dating

Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak

Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak

Pertemuan III TUK III

Proses Keperawatan

A kondisi klien Klien tampak bengong

B diagnosa keperawatan

Gangguan alam perasaan Sedih Kronis

C Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara

3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya

D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak

yang jelas

2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti

4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n

b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya

II Proses Pelaksanaan Tindakan

A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus

Bapak masih ingat

2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak

2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai

3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu

C Terminasi 1 Evaluasi

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n

k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik

rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit

menurun

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang

bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor

konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik

faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan

kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang

atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan

adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak

sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh

orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC

Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika

Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC

Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 2: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

1 Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya

kegairahan hidup (Hawari 2001 hal19)

2 Depresi adalah suatu mood sedih (disforia) yang berlangsung lebih dari empat

minggu yang disertai prilaku seperti perubahan tidur gangguan konsentrasi iritabilitas sangat cemas kurang bersemangat sering menangis waspada berlebihan pesimis merasa tidak berharga dan mengantisipasi kegagalan (DSM-IV-TR2000 dalam

Videbeck 2008 hal388)

3 Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan

sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan (Purwaningsih 2009 hal 130)

4 Depresi adalah keadaan emosional yang ditunjukkan dengan kesedihan berkecil hati perasaan bersalahpenurunan harga diri ketidakberdayaan dan keputusasaan

(Isaacs 2004 hal 121)

Depresi merupakan gangguan psikis yang dapat menurunkan alam kesadaran seseorang

sehingga seseorang yang terkena depresi akan terganggu aktifitasnya Ada banyak pengertian tentang arti depresi Depresi adalah penyakit suasana hati Penyakit dari sekitar kesedihan atau duka cita ldquoDepresi adalah gangguan mood kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai

seluruh proses mental (berpikir berperasaan dan berperilaku) seseorang Pada umumnya mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapanrdquo

Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia baik fungsi psikis mupun fungsi fisik yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan psikomotorik konsentrasi anhedonia kelelahan

rasa putus asa dan tak berdaya serta gagasan bunuh diri(ilmu kedokteran jiwa darurat halm 227) Depresi tidak hanya menggambarkan suasana hati tetapi juga meliputi perubahan dalam

pemikiran perilaku dan biologis kita Jika hal tersebut dibiarkan maka akan sangat berbahaya karena akan mempengaruhi keseimbangan hubungan diri kita dengan lingkungan Depresi dapat menurunkan fungsi kognitif emosi dan produktifitas pada individu

B JENIS DAN TINGKATAN DEPRESI

Pembagian depresi dimaksudkan untuk mempermudah dalam mengambil tindakan perawatan dan pengobatan Ada tiga tingkatan dalam depresi antara lain

1 Depresi Sesaat

Depresi sesaat terjadi karena kita bereaksi terhadap keadaan yang teradi misalnya path hati Depresi ini terbilang tingkat ringan karena kemudian bisa hilang begitu kondisi tak menyenangkan dilalui Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengatasi depresi ini

karena jika kita menemukan sesuatu yang baru maka depresi ini akan hilang dengan sendirinya

2 Depresi Neurotik

Penyembuhan depresi ini memakan waktu bertahun dan lebih sering ditemukan di antara orang-

orang yang tidak menikah pengguna narkoba dan alkoholik Dari sana menunjukkan bahwa kasus depresi bisa terjadi pada orang segala usia Tidak hanya orang dewasa tetapi juga pada

orang yang sangat tua maupun anak

3 Depresi Berat

Pada orang yang terkena gangguan depresi neurotik sekitar 40 persen menjadi depresi berat Tingkat depresi berat itu adalah yang paling parah karena sebagian menjadi gila dan mendapat

perawatan rumah sakit Biasanya kerja mulai terganggu atau tidak bisa bekerja Sedangkan depresi neurotik biasanya diri sendiri merasa terganggu tetapi dari luar belum kentara terganggu

kualitasnya Terganggu pada pekerjaan tetapi masih bisa berjalan Pada tingkatan depresi berat penderita harus selalu mendapatkan perawatan yang intensif baik dari segi medis maupun melalui psikiater

C PENYEBAB DEPRESI

Pada intinya depresi merupakan suatu kondisi di mana alam perasaan seseorang itu turun ke posisi yang terendah Sekalipun penyebab persis depresi tidak diketahui tetapi bisa diduga

faktor-faktor yang mendukung terjadinya depresi

Macam-macam penyebab depresi

Mengalami kekecewaan yang berat dalam hidupnya

Tidak berhasil mencapai suatu keinginan

Kehilangan orang yang paling dicintai

Tuntutan terhadap anak

Pertengkaran hebat antar pasangan

Derita penyakit berkepanjangan

Masalah keuangan

Persaingan karier

Rendahnya harga diri

Kesulitan menjalin hubungan dengan pasangan dan relasi

Gangguan hormonal

Sebab-sebab depresi di atas merupakan penyebab depresi yang terjadi karena hubungan soial penderita Beberapa obat yang dipakai untuk mengobati HIV dapat menyebabkan atau

memperburuk depresi terutama efavirenz Ada beberapa penyakit misalnya anemia atau diabetes yang dapat menyebabkan gejala serupa dengan depresi begitu juga dengan penggunaan narkoba

atau alkohol serta testosteron vitamin B6 atau vitamin B12 yang rendah

D GEJALA DEPRESI

Pasien depresi tidak selalu mengeluh adanya sedih Mereka mungkin mudah tersinggung dan

banyak keluhan fisik Gejala deperesi berbeda-beda tergantung pada pasien yang bersangkutan Kebanyakan dokter mencurigai depresi bila pasien melaporkan bahwa dia merasa sedih atau kehilangan gairah untuk kegiatan sehari-hari Kemungkinan kita mengalami depresi bila

perasaan ini tetap berlanjut selama dua minggu atau lebih

Sebelum kita menjelajah lebih jauh untuk mengenali gejala depresi ada baiknya jika kita

mengenal apakah artinya gejala Gejala merupakan sekumpulan peristiwa perilaku atau perasaan yang sering (namun tidak selalu) muncul pada waktu bersamaan Gejala depresi merupakan

kumpulan dari perilaku dan perasaan yang secara spesifik dan mempengaruhi fisik maupun psikis seseorang serta dapat dikelompokkan sebagai depresi[1] Namun yang perlu diingat setiap orang mempunyai perbedaan yang mendasar yang memungkinkan suatu peristiwa atau

perilaku dihadapi secara berbeda dan memunculkan reaksi yang berbeda antara satu orang dengan yang lain Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala psikis

gejala fisik dan sosial yang khas seperti murung sedih berkepanjangan sensitif mudah marah dan tersinggung hilang semangat kerja hilangnya rasa percaya diri hilangnya konsentrasi dan

menurunnya daya tahan Gejala-gejala depresi dapat dikelompokkan menjadi tiga gejala yaitu gejala dari segi fisik psikis dan sosial Untuk lebih jelasnya kita lihat uraian di bawah ini

GEJALA FISIK

Menurut para ahli gejala depresi yang kelihatan secara fisik mempunyai rentangan dan variasi

yang luas sesuai dengan berat ringannya depresi yang dialami Namun secara garis besar ada beberapa gejala fisik umum yang mudah untuk dideteksi Gejala-gejala tersebut antara lain

sect Gangguan pola tidur baik mengalami kesulitan untuk tidur terlalu sedikit maupun terlalu banyak

sect Perubahan perilaku pada umumnya orang yang mengalami depresi menunjukkan perilaku yang pasif suka pada kegiatan yang tidak melibatkan orang lain seperti nonton TV makan tidur

sect Aktivitas menurun dan mudah capek Orang yang terkena depresi akan kehilangan sebagian

atau seluruh motivasi kerjanya Sebabnya ia tidak lagi bisa menikmati dan merasakan kepuasan atas apa yang dilakukannya Ia sudah kehilangan minat dan motivasi untuk melakukan kegiatan seperti semula Oleh karena itu keharusan untuk tetap beraktifitas membuat penderita semakin

kehilangan energi karena energi yang ada sudah banyak terpakai untuk mempertahankan diri agar tetap dapat berfungsi seperti biasanya Penderita mudah sekali lelah capek padahal belum

melakukan aktifitas yang berarti

sect Semangat kerja menurun tidak konsentrasi terhadap pekerjaan Penyebabnya jelas orang

yang terkena depresi akan sulit memfokuskan perhatian atau pikiran pada suatu hal atau pekerjaan Sehingga mereka juga akan sulit memfokuskan energi pada hal-hal prioritas Kebanyakan yang dilakukan justru hal-hal yang tidak efesien dan tidak berguna seperti misalnya

ngemil melamun merokok terus-menerus sering menelepon yang tidak perlu Yang jelas orang yang terkena depresi akan terlihat dari metode kerjanya kurang terstruktur sistematika kerjanya

jadi kacau atau kerjanya jadi lamban

sect Nafsu makan berkurang dan kehilangan berat badan

GEJALA PSIKIS

gejala psikis adalah segala sesuatu yang menyangkut emosi dan tingkah laku seseorang seseorang yang mengalami depresi akan mengalami perubahan tingkah laku dan watak yang

mencolok sekali Berikut adalah gejala-gejala psikis yang dapat dialami oleh para penderita depresi

sect Kehilangan rasa percaya diri Penyebabnya orang yang mengalami depresi cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif termasuk menilai diri sendiri Pasti mereka senang

sekali membandingkan dirinya dengan orang lain Orang lain dinilai lebih sukses pandai beruntung kaya lebih berpendidikan lebih berpengalaman lebih diperhatikan oleh atasan dan

pikiran negatif lainnya

sect Sensitif Orang yang mengalami depresi senang sekali mengkaitkan segala sesuatu dengan dirinya Perasaannya sensitif sekali sehingga sering peristiwa yang netral dipandang dari sudut

pandang yang berbeda oleh penderita bahkan disalahartikan Akibatnya mereka penderita mudah marah mudah tersinggung perasa curiga akan maksud orang lain (yang sebenarnya

tidak ada apa-apa) mudah sedih murung dan lebih suka menyendiri

sect Merasa diri tidak berguna Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa menjadi

orang yang gagal terutama di bidang atau lingkungan yang seharusnya penderita kuasai Misalnya seorang manajer mengalami depresi karena ia dimutasikan ke bagian lain Dalam

persepsinya permutasian itu disebabkan ketidakmampuannya dalam bekerja dan pimpinan menilai dirinya tidak cukup memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan

sect Perasaan bersalah Perasaan bersalah kadang timbul dalam pemikiran orang yang mengalami depresi Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan

Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi orang lain dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebutr

sect Perasaan terbebani Banyak orang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang dialaminya Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab yang berat

GEJALA SOSIAL

Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya mempengaruhi lingkungan dan pekerjaan (atau aktivitas rutin lainnya) Lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku orang

yang depresi tersebut yang pada umunya negatif (mudah marah tersinggung menyendiri sensitif mudah letih mudah sakit) Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada masalah

interaksi dengan rekan kerja atasan atau bawahan Masalah ini tidak hanya berbentuk konflik namun masalah lainnya juga seperti perasaan minder malu cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal Mereka merasa tidak

mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan

Menurut dr Hubertus gejala depresi dibagi menjadi 2 yaitu

Gejal Major Depression

1 Gelisah dan sedih

2 Pesimis

3 Tak berguna tidak percaya diri

4 kehilangan minat pada aktivitas yang menyenangkan termasuk seks

5 tak bersemangat dan lamban

6 sulit konsentrasi

7 sulit mengambil keputusan putus asa

8 sulit tidur atau terlalu banyak tidur

9 putus asa

10 kehilangan selerea makan atau makan jadi berlebihan

11 berpikir tentang atau ingin bunuh diri

12 mudah tersinggung

13 merasa sakit kepala atau penyakit lain tak bisa sembuh seketika

Gejala Maniac-Depressive Illnes

1 Gembira berlebihan dan tidak normal

2 Mudah tersinggung yang tidak lazim

3 Kebutuhan tidur menurun drastis

4 Bicara muluk tentang dirinya

5 Bicara berlebihan

6 Hasrat seksual meningkat pesat

7 Perilaku sosial menyimpang

8 Sulit berpikir jernih

E FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA DEPRESI

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang lebih berisiko terkena depresi faktor tersebut antara lain

1 Jenis Kelamin

Pada pengamatan yang hampir universal terlepas dari kultur negara terdapat prevalensi gangguan depresi berat yang dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-laki Walaupun alasn adanya perbedaan tersebut tidak diketahui penelitian telah jelas menunjukkan bahwa

perbedaan di dalam masyarakat barat tidak semata-mata karena praktek diagnostik yang secara sosial mengalami bias(sinopsis psikiatri halm 779)

2 Usia

Rata-rata usia onset untuk gangguan depresif berat adalah kira-kira 40 tahun 50 persen dari semua pasien mempunyai onset antara usia 20 dan 30 tahun Gangguan depresif berat juga mungkin memiliki onset selama masa anak-anak atau pada lanjut usia walaupun hal tersebut

jarang terjadi Beberapa data epidemiologis baru-baru ini menyatakan bahwa insidensi gangguan depresif berat mungkin meningkat pada orang-orang yang berusia kurang dari 20 tahun Karena

pada usia tersebut masalah hidup lebih berat Jika pengamatan tersebut benar hal tersebut

mungkin berhubungan dengan meningkatnya penggunaan alkohol dan zat lain pada kelompok usia tersebut

3 Status Perkawinan

Pada umumnya gangguan depresif berat terjadi paling sering pada orang yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau yang bercerai atau berpisah Hal ini mungkin karena

penderita tidak mempunyai tempat maupun orang untuk menceritakan atau berbagi masalah yang dialami dalam kehidupannya

4 Pertimbangan Sosioekonomi dan Kultural

Tidak ditemukan adanya korelasi antara status sosioekonomi dan gangguan depresif berat Depresi mungkin lebih sering di daerah pedesaan daripada di daerah perkotaan Untuk depresi sesaat ekonomi sangat berpengaruhmisalnya kenaikan harga BBM dapat menyebabkan depresi

karena hal tersebut sangat memberatkan apalagi untuk golongan ekonomi ke bawah Tetapi depresi ini akan hilang dengan sendirinya dalam jangk waktu tertentu Dalam kasus ini jika harga

BBM kembali turun maka depresi tersebut akan hilang

F DAMPAK DEPRESI

Depresi tidak hanya menyerang psikis seseorang tetapi juga dapat menimbulkan efek-efek lain bagi tubuh yang secara langsung dapat mengganggu aktifitas dan kesehatan penderita Efek

paling berat paling dirasakan pada orang yang mengalami depresi berat karena pada tingkatan depresi ini sebagian besar harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa Lingkungan rumah

sakit maupun efek obat untuk terapi tentu akan berpengaruh secara langsung terhadap fisik pasien depresi di rumah sakit Ada berbagai macam dampak depresi dari yang paling ringan hingga yang sangat berat bahkan menimbulkan kematian Dampak-dampak tersebut antara lain

Depresi biasanya akan disertai dengan penyakit fisik seperti asma jantung koroner sakit kepala dan maag

Menurut seorang ahli yang juga penulis buku yaitu Philip Rice depesi akan meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit karena kondisi depresi cenderung meningkatkan sirkulasi

adrenalin dan kortisol sehingga menurunkan tingkat kekebalan tubuhnya Jika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah maka penyakit akan mudah untuk menyerang penderita depresi

Penyakit mudah hinggap karena orang yang terkena depresi sering kehilangan nafsu makan

kebiasaan makannya jadi berubah (terlalu banyak makan atau sulit makan) kurang berolah raga mudah lelah dan sulit tidur

Selain penurunan daya tahan tubuh depresi dipandang berbahaya bagi kesehatan psikis dan fisik karena bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif emosi dan produktifitas dalam pekerjaan

Dampak depresi tidak hanya akan mempengaruhi diri sendiri penderita tersebut tapi juga akan

berdampak bagi ldquolingkunganrdquo sekitarnya Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah orang lain di sekitar penderita Seperti halnya jika kita terserang flu maka seluruh tubuh kita

merasa lemas dan tidak enak bukan hanya itu orang lain yang ada disekitar kita juga berpotensi untuk tertular oleh penyakit flu kita

Menurut miner (1992) seorang professor dari The State University di New York di dalam konteks organisasi situasi demikian dikenal dengan konsep the sick organization Sebab seorang

karyawan yang mengalami gangguan emosional seperti hanya depresi akan membawa implikasi

tidak hanya pada kinerja dan kepuasan kerjanya sendiri melainkan juga pada kinerja dan atmosphere organisasi[2] (httpwwwe-psikologicommasalahindexhtm) halm1

Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit tetapi justru penyakit yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan memperparah penyakit tersebut

Contoh kasus adalah depresi yang dialami penderita kanker asma sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-tahun

Perawatan Depresi Depresi sebenarnya mudah untuk disembuhkan kecuali pada depresi berat Pada tingkatan

depresi ini diperlukan terapi pengobatan yang agak sulit Karena depresi berat sudh mengarah pada ganggan kejiwaan Kebanyakan orang kawatir dengan dampak pengobatan antidepresan yang apabiladignakan dalam secara terus meners dan dalam jangka waktu yang lama akan dapat

mempengaruhi kerja otak Rata-rata dua dari tiga penderita depresi bisa disembuhkan pada tingkat tertentu yaitu pada tingkatan depresi sesaat dan neurologis Sedangkan pada depresi

berat diperlukan pemberian antidepresan Untuk itu pengobatan depresi ditempuh melalui dua jalan yaitu perawatan secara psikis dan perawatan secara medis

Perawatan secara psikis adalah cara perawatan untuk memperbaiki psikis penderita perawatan ini lebih menekankan pada terapi yang kontinu dalam meningkatkan percaya diri dan mengurangi faham-faham negatif penderita depresi terhadap dirinya dan orang lain Perawatan

medis adalah perawatan depresi yang menggunakan terapi obat dan lebih menonjolkan pada terapi medis yang umumnya dilaksanakan dirumah sakit jiwa Perawatan ini lebih cenderung

ditujukan pada penderita depresif berat walaupun pada depresif neurologis juga membutuhkan terapi ini tetapi persentasenya lebih kecil dibandingkan dengan depresi berat dalam pemberian terapi ini

Cara-cara perawatan depresi adalah sebagai berikut

Terapi Psikis

Terapi psikis umumnya tidak memerlukan seorang psikiater tapi lebih cenderung pada menerapkan disiplin diri dan mencari jalan keluar untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber depresi tersebut

Perhatian utama dalam menangani masalah depresi adalah adanya komitmen dan persistensi

untuk menyelesaikannya Fokuskan perhatian pasien pda da hal tersebut agar keiinginannya untuk sembuh meningkat Sehingga pasien lebih kooperatif dan kita mudah untuk mengetahui permasalahan pasien

Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa ntuk itu diperlkan sikap kita yang lebih berteman Sehingga pasien tidak akan merasa kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan

segala permasalahan hidupnya Beritahu pasien bahwa depresi itu umum terjadi sehingga pasien tidak merasa terkucilkan lagi Bantulah pasien untuk menemukan stressor atau masalah utama yang dihadapi sehingga

mengakibatkan depresi Stressor dapat berupa individu kelompok maupun lingkungan Dengan menemukan stressor dapat mengurangi perasaan dosa dan rendah diri pasien

Tekankan pada pasien bahwa depresi merupakan suatu penyakit seperti juga hipertensi yang membutuhkan pengobatan medik

Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di

masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong

Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi

Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga

diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh

Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif

saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama

aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik

Terapi Obat

Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering

beriteraksi dengan antidepresan

Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE

Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan

Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur

Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur

Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan

beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang

hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain

Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan

a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya

b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin

anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya

G PENCEGAHAN DEPRESI

Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi

a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi

b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari

masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti

c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya

sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita

lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal

tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri

f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif

h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari

depresi

POHON MASALAH

MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan

keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus

asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk

konsentrasi

bull Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang

diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya

kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak

mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi

Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah

tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor

bull Koping maladaptif

DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri

bull Tujuan khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan

bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan

non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan

bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

Klien dapat menggunakan koping adaptif

bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien

bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai

dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas

Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan

1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya

2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k

eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)

b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan

kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI

PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)

1 PROSES KEPERAWATAN

a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan

c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

d Tindakan keperawatan

1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi

3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien

4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi

6) Buat kontrak interaksi yang jelas

7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN

A ORIENTASI 1 Salam terupetik

Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700

pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa

2 Evaluasivalidasi

Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak

1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya

2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit

3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini

4 Kerja

ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo

ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo

ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo

ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo

ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo

5 Terminasi

1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a) Evaluasi subyektif

ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo

b) Evaluasi obyektif

Tersenyum menatap perawat

2 Rencana lanjut klien

ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo

3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)

ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan

mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo

ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo

ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo

Pertemuan II TUK II

Proses Keperawatan

A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan

Gangguan alam perasaan sedih kronis

C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan

1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas

2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati

4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Proses pelaksanaan Tindakan

A Orientasi

1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat

2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak

dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju

4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja

1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah

2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g

B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak

punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak

percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo

C Terminasi

1 Eva luas i

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak

( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h

2 T ind a k la n j u t

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain

3 Kontrak yang akan dating

Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak

Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak

Pertemuan III TUK III

Proses Keperawatan

A kondisi klien Klien tampak bengong

B diagnosa keperawatan

Gangguan alam perasaan Sedih Kronis

C Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara

3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya

D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak

yang jelas

2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti

4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n

b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya

II Proses Pelaksanaan Tindakan

A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus

Bapak masih ingat

2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak

2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai

3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu

C Terminasi 1 Evaluasi

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n

k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik

rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit

menurun

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang

bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor

konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik

faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan

kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang

atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan

adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak

sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh

orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC

Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika

Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC

Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 3: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

Pada orang yang terkena gangguan depresi neurotik sekitar 40 persen menjadi depresi berat Tingkat depresi berat itu adalah yang paling parah karena sebagian menjadi gila dan mendapat

perawatan rumah sakit Biasanya kerja mulai terganggu atau tidak bisa bekerja Sedangkan depresi neurotik biasanya diri sendiri merasa terganggu tetapi dari luar belum kentara terganggu

kualitasnya Terganggu pada pekerjaan tetapi masih bisa berjalan Pada tingkatan depresi berat penderita harus selalu mendapatkan perawatan yang intensif baik dari segi medis maupun melalui psikiater

C PENYEBAB DEPRESI

Pada intinya depresi merupakan suatu kondisi di mana alam perasaan seseorang itu turun ke posisi yang terendah Sekalipun penyebab persis depresi tidak diketahui tetapi bisa diduga

faktor-faktor yang mendukung terjadinya depresi

Macam-macam penyebab depresi

Mengalami kekecewaan yang berat dalam hidupnya

Tidak berhasil mencapai suatu keinginan

Kehilangan orang yang paling dicintai

Tuntutan terhadap anak

Pertengkaran hebat antar pasangan

Derita penyakit berkepanjangan

Masalah keuangan

Persaingan karier

Rendahnya harga diri

Kesulitan menjalin hubungan dengan pasangan dan relasi

Gangguan hormonal

Sebab-sebab depresi di atas merupakan penyebab depresi yang terjadi karena hubungan soial penderita Beberapa obat yang dipakai untuk mengobati HIV dapat menyebabkan atau

memperburuk depresi terutama efavirenz Ada beberapa penyakit misalnya anemia atau diabetes yang dapat menyebabkan gejala serupa dengan depresi begitu juga dengan penggunaan narkoba

atau alkohol serta testosteron vitamin B6 atau vitamin B12 yang rendah

D GEJALA DEPRESI

Pasien depresi tidak selalu mengeluh adanya sedih Mereka mungkin mudah tersinggung dan

banyak keluhan fisik Gejala deperesi berbeda-beda tergantung pada pasien yang bersangkutan Kebanyakan dokter mencurigai depresi bila pasien melaporkan bahwa dia merasa sedih atau kehilangan gairah untuk kegiatan sehari-hari Kemungkinan kita mengalami depresi bila

perasaan ini tetap berlanjut selama dua minggu atau lebih

Sebelum kita menjelajah lebih jauh untuk mengenali gejala depresi ada baiknya jika kita

mengenal apakah artinya gejala Gejala merupakan sekumpulan peristiwa perilaku atau perasaan yang sering (namun tidak selalu) muncul pada waktu bersamaan Gejala depresi merupakan

kumpulan dari perilaku dan perasaan yang secara spesifik dan mempengaruhi fisik maupun psikis seseorang serta dapat dikelompokkan sebagai depresi[1] Namun yang perlu diingat setiap orang mempunyai perbedaan yang mendasar yang memungkinkan suatu peristiwa atau

perilaku dihadapi secara berbeda dan memunculkan reaksi yang berbeda antara satu orang dengan yang lain Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala psikis

gejala fisik dan sosial yang khas seperti murung sedih berkepanjangan sensitif mudah marah dan tersinggung hilang semangat kerja hilangnya rasa percaya diri hilangnya konsentrasi dan

menurunnya daya tahan Gejala-gejala depresi dapat dikelompokkan menjadi tiga gejala yaitu gejala dari segi fisik psikis dan sosial Untuk lebih jelasnya kita lihat uraian di bawah ini

GEJALA FISIK

Menurut para ahli gejala depresi yang kelihatan secara fisik mempunyai rentangan dan variasi

yang luas sesuai dengan berat ringannya depresi yang dialami Namun secara garis besar ada beberapa gejala fisik umum yang mudah untuk dideteksi Gejala-gejala tersebut antara lain

sect Gangguan pola tidur baik mengalami kesulitan untuk tidur terlalu sedikit maupun terlalu banyak

sect Perubahan perilaku pada umumnya orang yang mengalami depresi menunjukkan perilaku yang pasif suka pada kegiatan yang tidak melibatkan orang lain seperti nonton TV makan tidur

sect Aktivitas menurun dan mudah capek Orang yang terkena depresi akan kehilangan sebagian

atau seluruh motivasi kerjanya Sebabnya ia tidak lagi bisa menikmati dan merasakan kepuasan atas apa yang dilakukannya Ia sudah kehilangan minat dan motivasi untuk melakukan kegiatan seperti semula Oleh karena itu keharusan untuk tetap beraktifitas membuat penderita semakin

kehilangan energi karena energi yang ada sudah banyak terpakai untuk mempertahankan diri agar tetap dapat berfungsi seperti biasanya Penderita mudah sekali lelah capek padahal belum

melakukan aktifitas yang berarti

sect Semangat kerja menurun tidak konsentrasi terhadap pekerjaan Penyebabnya jelas orang

yang terkena depresi akan sulit memfokuskan perhatian atau pikiran pada suatu hal atau pekerjaan Sehingga mereka juga akan sulit memfokuskan energi pada hal-hal prioritas Kebanyakan yang dilakukan justru hal-hal yang tidak efesien dan tidak berguna seperti misalnya

ngemil melamun merokok terus-menerus sering menelepon yang tidak perlu Yang jelas orang yang terkena depresi akan terlihat dari metode kerjanya kurang terstruktur sistematika kerjanya

jadi kacau atau kerjanya jadi lamban

sect Nafsu makan berkurang dan kehilangan berat badan

GEJALA PSIKIS

gejala psikis adalah segala sesuatu yang menyangkut emosi dan tingkah laku seseorang seseorang yang mengalami depresi akan mengalami perubahan tingkah laku dan watak yang

mencolok sekali Berikut adalah gejala-gejala psikis yang dapat dialami oleh para penderita depresi

sect Kehilangan rasa percaya diri Penyebabnya orang yang mengalami depresi cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif termasuk menilai diri sendiri Pasti mereka senang

sekali membandingkan dirinya dengan orang lain Orang lain dinilai lebih sukses pandai beruntung kaya lebih berpendidikan lebih berpengalaman lebih diperhatikan oleh atasan dan

pikiran negatif lainnya

sect Sensitif Orang yang mengalami depresi senang sekali mengkaitkan segala sesuatu dengan dirinya Perasaannya sensitif sekali sehingga sering peristiwa yang netral dipandang dari sudut

pandang yang berbeda oleh penderita bahkan disalahartikan Akibatnya mereka penderita mudah marah mudah tersinggung perasa curiga akan maksud orang lain (yang sebenarnya

tidak ada apa-apa) mudah sedih murung dan lebih suka menyendiri

sect Merasa diri tidak berguna Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa menjadi

orang yang gagal terutama di bidang atau lingkungan yang seharusnya penderita kuasai Misalnya seorang manajer mengalami depresi karena ia dimutasikan ke bagian lain Dalam

persepsinya permutasian itu disebabkan ketidakmampuannya dalam bekerja dan pimpinan menilai dirinya tidak cukup memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan

sect Perasaan bersalah Perasaan bersalah kadang timbul dalam pemikiran orang yang mengalami depresi Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan

Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi orang lain dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebutr

sect Perasaan terbebani Banyak orang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang dialaminya Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab yang berat

GEJALA SOSIAL

Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya mempengaruhi lingkungan dan pekerjaan (atau aktivitas rutin lainnya) Lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku orang

yang depresi tersebut yang pada umunya negatif (mudah marah tersinggung menyendiri sensitif mudah letih mudah sakit) Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada masalah

interaksi dengan rekan kerja atasan atau bawahan Masalah ini tidak hanya berbentuk konflik namun masalah lainnya juga seperti perasaan minder malu cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal Mereka merasa tidak

mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan

Menurut dr Hubertus gejala depresi dibagi menjadi 2 yaitu

Gejal Major Depression

1 Gelisah dan sedih

2 Pesimis

3 Tak berguna tidak percaya diri

4 kehilangan minat pada aktivitas yang menyenangkan termasuk seks

5 tak bersemangat dan lamban

6 sulit konsentrasi

7 sulit mengambil keputusan putus asa

8 sulit tidur atau terlalu banyak tidur

9 putus asa

10 kehilangan selerea makan atau makan jadi berlebihan

11 berpikir tentang atau ingin bunuh diri

12 mudah tersinggung

13 merasa sakit kepala atau penyakit lain tak bisa sembuh seketika

Gejala Maniac-Depressive Illnes

1 Gembira berlebihan dan tidak normal

2 Mudah tersinggung yang tidak lazim

3 Kebutuhan tidur menurun drastis

4 Bicara muluk tentang dirinya

5 Bicara berlebihan

6 Hasrat seksual meningkat pesat

7 Perilaku sosial menyimpang

8 Sulit berpikir jernih

E FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA DEPRESI

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang lebih berisiko terkena depresi faktor tersebut antara lain

1 Jenis Kelamin

Pada pengamatan yang hampir universal terlepas dari kultur negara terdapat prevalensi gangguan depresi berat yang dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-laki Walaupun alasn adanya perbedaan tersebut tidak diketahui penelitian telah jelas menunjukkan bahwa

perbedaan di dalam masyarakat barat tidak semata-mata karena praktek diagnostik yang secara sosial mengalami bias(sinopsis psikiatri halm 779)

2 Usia

Rata-rata usia onset untuk gangguan depresif berat adalah kira-kira 40 tahun 50 persen dari semua pasien mempunyai onset antara usia 20 dan 30 tahun Gangguan depresif berat juga mungkin memiliki onset selama masa anak-anak atau pada lanjut usia walaupun hal tersebut

jarang terjadi Beberapa data epidemiologis baru-baru ini menyatakan bahwa insidensi gangguan depresif berat mungkin meningkat pada orang-orang yang berusia kurang dari 20 tahun Karena

pada usia tersebut masalah hidup lebih berat Jika pengamatan tersebut benar hal tersebut

mungkin berhubungan dengan meningkatnya penggunaan alkohol dan zat lain pada kelompok usia tersebut

3 Status Perkawinan

Pada umumnya gangguan depresif berat terjadi paling sering pada orang yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau yang bercerai atau berpisah Hal ini mungkin karena

penderita tidak mempunyai tempat maupun orang untuk menceritakan atau berbagi masalah yang dialami dalam kehidupannya

4 Pertimbangan Sosioekonomi dan Kultural

Tidak ditemukan adanya korelasi antara status sosioekonomi dan gangguan depresif berat Depresi mungkin lebih sering di daerah pedesaan daripada di daerah perkotaan Untuk depresi sesaat ekonomi sangat berpengaruhmisalnya kenaikan harga BBM dapat menyebabkan depresi

karena hal tersebut sangat memberatkan apalagi untuk golongan ekonomi ke bawah Tetapi depresi ini akan hilang dengan sendirinya dalam jangk waktu tertentu Dalam kasus ini jika harga

BBM kembali turun maka depresi tersebut akan hilang

F DAMPAK DEPRESI

Depresi tidak hanya menyerang psikis seseorang tetapi juga dapat menimbulkan efek-efek lain bagi tubuh yang secara langsung dapat mengganggu aktifitas dan kesehatan penderita Efek

paling berat paling dirasakan pada orang yang mengalami depresi berat karena pada tingkatan depresi ini sebagian besar harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa Lingkungan rumah

sakit maupun efek obat untuk terapi tentu akan berpengaruh secara langsung terhadap fisik pasien depresi di rumah sakit Ada berbagai macam dampak depresi dari yang paling ringan hingga yang sangat berat bahkan menimbulkan kematian Dampak-dampak tersebut antara lain

Depresi biasanya akan disertai dengan penyakit fisik seperti asma jantung koroner sakit kepala dan maag

Menurut seorang ahli yang juga penulis buku yaitu Philip Rice depesi akan meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit karena kondisi depresi cenderung meningkatkan sirkulasi

adrenalin dan kortisol sehingga menurunkan tingkat kekebalan tubuhnya Jika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah maka penyakit akan mudah untuk menyerang penderita depresi

Penyakit mudah hinggap karena orang yang terkena depresi sering kehilangan nafsu makan

kebiasaan makannya jadi berubah (terlalu banyak makan atau sulit makan) kurang berolah raga mudah lelah dan sulit tidur

Selain penurunan daya tahan tubuh depresi dipandang berbahaya bagi kesehatan psikis dan fisik karena bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif emosi dan produktifitas dalam pekerjaan

Dampak depresi tidak hanya akan mempengaruhi diri sendiri penderita tersebut tapi juga akan

berdampak bagi ldquolingkunganrdquo sekitarnya Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah orang lain di sekitar penderita Seperti halnya jika kita terserang flu maka seluruh tubuh kita

merasa lemas dan tidak enak bukan hanya itu orang lain yang ada disekitar kita juga berpotensi untuk tertular oleh penyakit flu kita

Menurut miner (1992) seorang professor dari The State University di New York di dalam konteks organisasi situasi demikian dikenal dengan konsep the sick organization Sebab seorang

karyawan yang mengalami gangguan emosional seperti hanya depresi akan membawa implikasi

tidak hanya pada kinerja dan kepuasan kerjanya sendiri melainkan juga pada kinerja dan atmosphere organisasi[2] (httpwwwe-psikologicommasalahindexhtm) halm1

Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit tetapi justru penyakit yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan memperparah penyakit tersebut

Contoh kasus adalah depresi yang dialami penderita kanker asma sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-tahun

Perawatan Depresi Depresi sebenarnya mudah untuk disembuhkan kecuali pada depresi berat Pada tingkatan

depresi ini diperlukan terapi pengobatan yang agak sulit Karena depresi berat sudh mengarah pada ganggan kejiwaan Kebanyakan orang kawatir dengan dampak pengobatan antidepresan yang apabiladignakan dalam secara terus meners dan dalam jangka waktu yang lama akan dapat

mempengaruhi kerja otak Rata-rata dua dari tiga penderita depresi bisa disembuhkan pada tingkat tertentu yaitu pada tingkatan depresi sesaat dan neurologis Sedangkan pada depresi

berat diperlukan pemberian antidepresan Untuk itu pengobatan depresi ditempuh melalui dua jalan yaitu perawatan secara psikis dan perawatan secara medis

Perawatan secara psikis adalah cara perawatan untuk memperbaiki psikis penderita perawatan ini lebih menekankan pada terapi yang kontinu dalam meningkatkan percaya diri dan mengurangi faham-faham negatif penderita depresi terhadap dirinya dan orang lain Perawatan

medis adalah perawatan depresi yang menggunakan terapi obat dan lebih menonjolkan pada terapi medis yang umumnya dilaksanakan dirumah sakit jiwa Perawatan ini lebih cenderung

ditujukan pada penderita depresif berat walaupun pada depresif neurologis juga membutuhkan terapi ini tetapi persentasenya lebih kecil dibandingkan dengan depresi berat dalam pemberian terapi ini

Cara-cara perawatan depresi adalah sebagai berikut

Terapi Psikis

Terapi psikis umumnya tidak memerlukan seorang psikiater tapi lebih cenderung pada menerapkan disiplin diri dan mencari jalan keluar untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber depresi tersebut

Perhatian utama dalam menangani masalah depresi adalah adanya komitmen dan persistensi

untuk menyelesaikannya Fokuskan perhatian pasien pda da hal tersebut agar keiinginannya untuk sembuh meningkat Sehingga pasien lebih kooperatif dan kita mudah untuk mengetahui permasalahan pasien

Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa ntuk itu diperlkan sikap kita yang lebih berteman Sehingga pasien tidak akan merasa kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan

segala permasalahan hidupnya Beritahu pasien bahwa depresi itu umum terjadi sehingga pasien tidak merasa terkucilkan lagi Bantulah pasien untuk menemukan stressor atau masalah utama yang dihadapi sehingga

mengakibatkan depresi Stressor dapat berupa individu kelompok maupun lingkungan Dengan menemukan stressor dapat mengurangi perasaan dosa dan rendah diri pasien

Tekankan pada pasien bahwa depresi merupakan suatu penyakit seperti juga hipertensi yang membutuhkan pengobatan medik

Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di

masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong

Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi

Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga

diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh

Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif

saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama

aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik

Terapi Obat

Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering

beriteraksi dengan antidepresan

Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE

Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan

Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur

Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur

Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan

beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang

hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain

Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan

a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya

b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin

anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya

G PENCEGAHAN DEPRESI

Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi

a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi

b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari

masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti

c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya

sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita

lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal

tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri

f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif

h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari

depresi

POHON MASALAH

MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan

keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus

asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk

konsentrasi

bull Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang

diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya

kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak

mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi

Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah

tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor

bull Koping maladaptif

DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri

bull Tujuan khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan

bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan

non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan

bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

Klien dapat menggunakan koping adaptif

bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien

bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai

dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas

Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan

1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya

2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k

eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)

b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan

kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI

PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)

1 PROSES KEPERAWATAN

a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan

c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

d Tindakan keperawatan

1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi

3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien

4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi

6) Buat kontrak interaksi yang jelas

7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN

A ORIENTASI 1 Salam terupetik

Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700

pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa

2 Evaluasivalidasi

Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak

1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya

2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit

3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini

4 Kerja

ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo

ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo

ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo

ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo

ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo

5 Terminasi

1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a) Evaluasi subyektif

ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo

b) Evaluasi obyektif

Tersenyum menatap perawat

2 Rencana lanjut klien

ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo

3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)

ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan

mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo

ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo

ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo

Pertemuan II TUK II

Proses Keperawatan

A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan

Gangguan alam perasaan sedih kronis

C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan

1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas

2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati

4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Proses pelaksanaan Tindakan

A Orientasi

1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat

2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak

dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju

4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja

1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah

2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g

B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak

punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak

percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo

C Terminasi

1 Eva luas i

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak

( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h

2 T ind a k la n j u t

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain

3 Kontrak yang akan dating

Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak

Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak

Pertemuan III TUK III

Proses Keperawatan

A kondisi klien Klien tampak bengong

B diagnosa keperawatan

Gangguan alam perasaan Sedih Kronis

C Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara

3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya

D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak

yang jelas

2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti

4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n

b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya

II Proses Pelaksanaan Tindakan

A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus

Bapak masih ingat

2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak

2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai

3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu

C Terminasi 1 Evaluasi

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n

k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik

rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit

menurun

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang

bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor

konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik

faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan

kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang

atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan

adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak

sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh

orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC

Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika

Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC

Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 4: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

perilaku dihadapi secara berbeda dan memunculkan reaksi yang berbeda antara satu orang dengan yang lain Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala psikis

gejala fisik dan sosial yang khas seperti murung sedih berkepanjangan sensitif mudah marah dan tersinggung hilang semangat kerja hilangnya rasa percaya diri hilangnya konsentrasi dan

menurunnya daya tahan Gejala-gejala depresi dapat dikelompokkan menjadi tiga gejala yaitu gejala dari segi fisik psikis dan sosial Untuk lebih jelasnya kita lihat uraian di bawah ini

GEJALA FISIK

Menurut para ahli gejala depresi yang kelihatan secara fisik mempunyai rentangan dan variasi

yang luas sesuai dengan berat ringannya depresi yang dialami Namun secara garis besar ada beberapa gejala fisik umum yang mudah untuk dideteksi Gejala-gejala tersebut antara lain

sect Gangguan pola tidur baik mengalami kesulitan untuk tidur terlalu sedikit maupun terlalu banyak

sect Perubahan perilaku pada umumnya orang yang mengalami depresi menunjukkan perilaku yang pasif suka pada kegiatan yang tidak melibatkan orang lain seperti nonton TV makan tidur

sect Aktivitas menurun dan mudah capek Orang yang terkena depresi akan kehilangan sebagian

atau seluruh motivasi kerjanya Sebabnya ia tidak lagi bisa menikmati dan merasakan kepuasan atas apa yang dilakukannya Ia sudah kehilangan minat dan motivasi untuk melakukan kegiatan seperti semula Oleh karena itu keharusan untuk tetap beraktifitas membuat penderita semakin

kehilangan energi karena energi yang ada sudah banyak terpakai untuk mempertahankan diri agar tetap dapat berfungsi seperti biasanya Penderita mudah sekali lelah capek padahal belum

melakukan aktifitas yang berarti

sect Semangat kerja menurun tidak konsentrasi terhadap pekerjaan Penyebabnya jelas orang

yang terkena depresi akan sulit memfokuskan perhatian atau pikiran pada suatu hal atau pekerjaan Sehingga mereka juga akan sulit memfokuskan energi pada hal-hal prioritas Kebanyakan yang dilakukan justru hal-hal yang tidak efesien dan tidak berguna seperti misalnya

ngemil melamun merokok terus-menerus sering menelepon yang tidak perlu Yang jelas orang yang terkena depresi akan terlihat dari metode kerjanya kurang terstruktur sistematika kerjanya

jadi kacau atau kerjanya jadi lamban

sect Nafsu makan berkurang dan kehilangan berat badan

GEJALA PSIKIS

gejala psikis adalah segala sesuatu yang menyangkut emosi dan tingkah laku seseorang seseorang yang mengalami depresi akan mengalami perubahan tingkah laku dan watak yang

mencolok sekali Berikut adalah gejala-gejala psikis yang dapat dialami oleh para penderita depresi

sect Kehilangan rasa percaya diri Penyebabnya orang yang mengalami depresi cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif termasuk menilai diri sendiri Pasti mereka senang

sekali membandingkan dirinya dengan orang lain Orang lain dinilai lebih sukses pandai beruntung kaya lebih berpendidikan lebih berpengalaman lebih diperhatikan oleh atasan dan

pikiran negatif lainnya

sect Sensitif Orang yang mengalami depresi senang sekali mengkaitkan segala sesuatu dengan dirinya Perasaannya sensitif sekali sehingga sering peristiwa yang netral dipandang dari sudut

pandang yang berbeda oleh penderita bahkan disalahartikan Akibatnya mereka penderita mudah marah mudah tersinggung perasa curiga akan maksud orang lain (yang sebenarnya

tidak ada apa-apa) mudah sedih murung dan lebih suka menyendiri

sect Merasa diri tidak berguna Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa menjadi

orang yang gagal terutama di bidang atau lingkungan yang seharusnya penderita kuasai Misalnya seorang manajer mengalami depresi karena ia dimutasikan ke bagian lain Dalam

persepsinya permutasian itu disebabkan ketidakmampuannya dalam bekerja dan pimpinan menilai dirinya tidak cukup memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan

sect Perasaan bersalah Perasaan bersalah kadang timbul dalam pemikiran orang yang mengalami depresi Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan

Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi orang lain dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebutr

sect Perasaan terbebani Banyak orang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang dialaminya Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab yang berat

GEJALA SOSIAL

Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya mempengaruhi lingkungan dan pekerjaan (atau aktivitas rutin lainnya) Lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku orang

yang depresi tersebut yang pada umunya negatif (mudah marah tersinggung menyendiri sensitif mudah letih mudah sakit) Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada masalah

interaksi dengan rekan kerja atasan atau bawahan Masalah ini tidak hanya berbentuk konflik namun masalah lainnya juga seperti perasaan minder malu cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal Mereka merasa tidak

mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan

Menurut dr Hubertus gejala depresi dibagi menjadi 2 yaitu

Gejal Major Depression

1 Gelisah dan sedih

2 Pesimis

3 Tak berguna tidak percaya diri

4 kehilangan minat pada aktivitas yang menyenangkan termasuk seks

5 tak bersemangat dan lamban

6 sulit konsentrasi

7 sulit mengambil keputusan putus asa

8 sulit tidur atau terlalu banyak tidur

9 putus asa

10 kehilangan selerea makan atau makan jadi berlebihan

11 berpikir tentang atau ingin bunuh diri

12 mudah tersinggung

13 merasa sakit kepala atau penyakit lain tak bisa sembuh seketika

Gejala Maniac-Depressive Illnes

1 Gembira berlebihan dan tidak normal

2 Mudah tersinggung yang tidak lazim

3 Kebutuhan tidur menurun drastis

4 Bicara muluk tentang dirinya

5 Bicara berlebihan

6 Hasrat seksual meningkat pesat

7 Perilaku sosial menyimpang

8 Sulit berpikir jernih

E FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA DEPRESI

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang lebih berisiko terkena depresi faktor tersebut antara lain

1 Jenis Kelamin

Pada pengamatan yang hampir universal terlepas dari kultur negara terdapat prevalensi gangguan depresi berat yang dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-laki Walaupun alasn adanya perbedaan tersebut tidak diketahui penelitian telah jelas menunjukkan bahwa

perbedaan di dalam masyarakat barat tidak semata-mata karena praktek diagnostik yang secara sosial mengalami bias(sinopsis psikiatri halm 779)

2 Usia

Rata-rata usia onset untuk gangguan depresif berat adalah kira-kira 40 tahun 50 persen dari semua pasien mempunyai onset antara usia 20 dan 30 tahun Gangguan depresif berat juga mungkin memiliki onset selama masa anak-anak atau pada lanjut usia walaupun hal tersebut

jarang terjadi Beberapa data epidemiologis baru-baru ini menyatakan bahwa insidensi gangguan depresif berat mungkin meningkat pada orang-orang yang berusia kurang dari 20 tahun Karena

pada usia tersebut masalah hidup lebih berat Jika pengamatan tersebut benar hal tersebut

mungkin berhubungan dengan meningkatnya penggunaan alkohol dan zat lain pada kelompok usia tersebut

3 Status Perkawinan

Pada umumnya gangguan depresif berat terjadi paling sering pada orang yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau yang bercerai atau berpisah Hal ini mungkin karena

penderita tidak mempunyai tempat maupun orang untuk menceritakan atau berbagi masalah yang dialami dalam kehidupannya

4 Pertimbangan Sosioekonomi dan Kultural

Tidak ditemukan adanya korelasi antara status sosioekonomi dan gangguan depresif berat Depresi mungkin lebih sering di daerah pedesaan daripada di daerah perkotaan Untuk depresi sesaat ekonomi sangat berpengaruhmisalnya kenaikan harga BBM dapat menyebabkan depresi

karena hal tersebut sangat memberatkan apalagi untuk golongan ekonomi ke bawah Tetapi depresi ini akan hilang dengan sendirinya dalam jangk waktu tertentu Dalam kasus ini jika harga

BBM kembali turun maka depresi tersebut akan hilang

F DAMPAK DEPRESI

Depresi tidak hanya menyerang psikis seseorang tetapi juga dapat menimbulkan efek-efek lain bagi tubuh yang secara langsung dapat mengganggu aktifitas dan kesehatan penderita Efek

paling berat paling dirasakan pada orang yang mengalami depresi berat karena pada tingkatan depresi ini sebagian besar harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa Lingkungan rumah

sakit maupun efek obat untuk terapi tentu akan berpengaruh secara langsung terhadap fisik pasien depresi di rumah sakit Ada berbagai macam dampak depresi dari yang paling ringan hingga yang sangat berat bahkan menimbulkan kematian Dampak-dampak tersebut antara lain

Depresi biasanya akan disertai dengan penyakit fisik seperti asma jantung koroner sakit kepala dan maag

Menurut seorang ahli yang juga penulis buku yaitu Philip Rice depesi akan meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit karena kondisi depresi cenderung meningkatkan sirkulasi

adrenalin dan kortisol sehingga menurunkan tingkat kekebalan tubuhnya Jika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah maka penyakit akan mudah untuk menyerang penderita depresi

Penyakit mudah hinggap karena orang yang terkena depresi sering kehilangan nafsu makan

kebiasaan makannya jadi berubah (terlalu banyak makan atau sulit makan) kurang berolah raga mudah lelah dan sulit tidur

Selain penurunan daya tahan tubuh depresi dipandang berbahaya bagi kesehatan psikis dan fisik karena bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif emosi dan produktifitas dalam pekerjaan

Dampak depresi tidak hanya akan mempengaruhi diri sendiri penderita tersebut tapi juga akan

berdampak bagi ldquolingkunganrdquo sekitarnya Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah orang lain di sekitar penderita Seperti halnya jika kita terserang flu maka seluruh tubuh kita

merasa lemas dan tidak enak bukan hanya itu orang lain yang ada disekitar kita juga berpotensi untuk tertular oleh penyakit flu kita

Menurut miner (1992) seorang professor dari The State University di New York di dalam konteks organisasi situasi demikian dikenal dengan konsep the sick organization Sebab seorang

karyawan yang mengalami gangguan emosional seperti hanya depresi akan membawa implikasi

tidak hanya pada kinerja dan kepuasan kerjanya sendiri melainkan juga pada kinerja dan atmosphere organisasi[2] (httpwwwe-psikologicommasalahindexhtm) halm1

Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit tetapi justru penyakit yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan memperparah penyakit tersebut

Contoh kasus adalah depresi yang dialami penderita kanker asma sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-tahun

Perawatan Depresi Depresi sebenarnya mudah untuk disembuhkan kecuali pada depresi berat Pada tingkatan

depresi ini diperlukan terapi pengobatan yang agak sulit Karena depresi berat sudh mengarah pada ganggan kejiwaan Kebanyakan orang kawatir dengan dampak pengobatan antidepresan yang apabiladignakan dalam secara terus meners dan dalam jangka waktu yang lama akan dapat

mempengaruhi kerja otak Rata-rata dua dari tiga penderita depresi bisa disembuhkan pada tingkat tertentu yaitu pada tingkatan depresi sesaat dan neurologis Sedangkan pada depresi

berat diperlukan pemberian antidepresan Untuk itu pengobatan depresi ditempuh melalui dua jalan yaitu perawatan secara psikis dan perawatan secara medis

Perawatan secara psikis adalah cara perawatan untuk memperbaiki psikis penderita perawatan ini lebih menekankan pada terapi yang kontinu dalam meningkatkan percaya diri dan mengurangi faham-faham negatif penderita depresi terhadap dirinya dan orang lain Perawatan

medis adalah perawatan depresi yang menggunakan terapi obat dan lebih menonjolkan pada terapi medis yang umumnya dilaksanakan dirumah sakit jiwa Perawatan ini lebih cenderung

ditujukan pada penderita depresif berat walaupun pada depresif neurologis juga membutuhkan terapi ini tetapi persentasenya lebih kecil dibandingkan dengan depresi berat dalam pemberian terapi ini

Cara-cara perawatan depresi adalah sebagai berikut

Terapi Psikis

Terapi psikis umumnya tidak memerlukan seorang psikiater tapi lebih cenderung pada menerapkan disiplin diri dan mencari jalan keluar untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber depresi tersebut

Perhatian utama dalam menangani masalah depresi adalah adanya komitmen dan persistensi

untuk menyelesaikannya Fokuskan perhatian pasien pda da hal tersebut agar keiinginannya untuk sembuh meningkat Sehingga pasien lebih kooperatif dan kita mudah untuk mengetahui permasalahan pasien

Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa ntuk itu diperlkan sikap kita yang lebih berteman Sehingga pasien tidak akan merasa kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan

segala permasalahan hidupnya Beritahu pasien bahwa depresi itu umum terjadi sehingga pasien tidak merasa terkucilkan lagi Bantulah pasien untuk menemukan stressor atau masalah utama yang dihadapi sehingga

mengakibatkan depresi Stressor dapat berupa individu kelompok maupun lingkungan Dengan menemukan stressor dapat mengurangi perasaan dosa dan rendah diri pasien

Tekankan pada pasien bahwa depresi merupakan suatu penyakit seperti juga hipertensi yang membutuhkan pengobatan medik

Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di

masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong

Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi

Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga

diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh

Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif

saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama

aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik

Terapi Obat

Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering

beriteraksi dengan antidepresan

Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE

Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan

Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur

Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur

Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan

beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang

hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain

Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan

a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya

b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin

anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya

G PENCEGAHAN DEPRESI

Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi

a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi

b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari

masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti

c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya

sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita

lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal

tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri

f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif

h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari

depresi

POHON MASALAH

MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan

keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus

asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk

konsentrasi

bull Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang

diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya

kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak

mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi

Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah

tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor

bull Koping maladaptif

DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri

bull Tujuan khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan

bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan

non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan

bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

Klien dapat menggunakan koping adaptif

bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien

bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai

dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas

Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan

1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya

2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k

eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)

b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan

kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI

PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)

1 PROSES KEPERAWATAN

a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan

c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

d Tindakan keperawatan

1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi

3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien

4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi

6) Buat kontrak interaksi yang jelas

7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN

A ORIENTASI 1 Salam terupetik

Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700

pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa

2 Evaluasivalidasi

Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak

1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya

2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit

3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini

4 Kerja

ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo

ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo

ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo

ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo

ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo

5 Terminasi

1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a) Evaluasi subyektif

ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo

b) Evaluasi obyektif

Tersenyum menatap perawat

2 Rencana lanjut klien

ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo

3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)

ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan

mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo

ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo

ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo

Pertemuan II TUK II

Proses Keperawatan

A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan

Gangguan alam perasaan sedih kronis

C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan

1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas

2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati

4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Proses pelaksanaan Tindakan

A Orientasi

1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat

2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak

dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju

4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja

1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah

2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g

B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak

punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak

percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo

C Terminasi

1 Eva luas i

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak

( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h

2 T ind a k la n j u t

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain

3 Kontrak yang akan dating

Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak

Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak

Pertemuan III TUK III

Proses Keperawatan

A kondisi klien Klien tampak bengong

B diagnosa keperawatan

Gangguan alam perasaan Sedih Kronis

C Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara

3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya

D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak

yang jelas

2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti

4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n

b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya

II Proses Pelaksanaan Tindakan

A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus

Bapak masih ingat

2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak

2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai

3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu

C Terminasi 1 Evaluasi

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n

k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik

rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit

menurun

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang

bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor

konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik

faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan

kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang

atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan

adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak

sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh

orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC

Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika

Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC

Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 5: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

sect Sensitif Orang yang mengalami depresi senang sekali mengkaitkan segala sesuatu dengan dirinya Perasaannya sensitif sekali sehingga sering peristiwa yang netral dipandang dari sudut

pandang yang berbeda oleh penderita bahkan disalahartikan Akibatnya mereka penderita mudah marah mudah tersinggung perasa curiga akan maksud orang lain (yang sebenarnya

tidak ada apa-apa) mudah sedih murung dan lebih suka menyendiri

sect Merasa diri tidak berguna Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa menjadi

orang yang gagal terutama di bidang atau lingkungan yang seharusnya penderita kuasai Misalnya seorang manajer mengalami depresi karena ia dimutasikan ke bagian lain Dalam

persepsinya permutasian itu disebabkan ketidakmampuannya dalam bekerja dan pimpinan menilai dirinya tidak cukup memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan

sect Perasaan bersalah Perasaan bersalah kadang timbul dalam pemikiran orang yang mengalami depresi Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan

Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi orang lain dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebutr

sect Perasaan terbebani Banyak orang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang dialaminya Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab yang berat

GEJALA SOSIAL

Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya mempengaruhi lingkungan dan pekerjaan (atau aktivitas rutin lainnya) Lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku orang

yang depresi tersebut yang pada umunya negatif (mudah marah tersinggung menyendiri sensitif mudah letih mudah sakit) Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada masalah

interaksi dengan rekan kerja atasan atau bawahan Masalah ini tidak hanya berbentuk konflik namun masalah lainnya juga seperti perasaan minder malu cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal Mereka merasa tidak

mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan

Menurut dr Hubertus gejala depresi dibagi menjadi 2 yaitu

Gejal Major Depression

1 Gelisah dan sedih

2 Pesimis

3 Tak berguna tidak percaya diri

4 kehilangan minat pada aktivitas yang menyenangkan termasuk seks

5 tak bersemangat dan lamban

6 sulit konsentrasi

7 sulit mengambil keputusan putus asa

8 sulit tidur atau terlalu banyak tidur

9 putus asa

10 kehilangan selerea makan atau makan jadi berlebihan

11 berpikir tentang atau ingin bunuh diri

12 mudah tersinggung

13 merasa sakit kepala atau penyakit lain tak bisa sembuh seketika

Gejala Maniac-Depressive Illnes

1 Gembira berlebihan dan tidak normal

2 Mudah tersinggung yang tidak lazim

3 Kebutuhan tidur menurun drastis

4 Bicara muluk tentang dirinya

5 Bicara berlebihan

6 Hasrat seksual meningkat pesat

7 Perilaku sosial menyimpang

8 Sulit berpikir jernih

E FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA DEPRESI

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang lebih berisiko terkena depresi faktor tersebut antara lain

1 Jenis Kelamin

Pada pengamatan yang hampir universal terlepas dari kultur negara terdapat prevalensi gangguan depresi berat yang dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-laki Walaupun alasn adanya perbedaan tersebut tidak diketahui penelitian telah jelas menunjukkan bahwa

perbedaan di dalam masyarakat barat tidak semata-mata karena praktek diagnostik yang secara sosial mengalami bias(sinopsis psikiatri halm 779)

2 Usia

Rata-rata usia onset untuk gangguan depresif berat adalah kira-kira 40 tahun 50 persen dari semua pasien mempunyai onset antara usia 20 dan 30 tahun Gangguan depresif berat juga mungkin memiliki onset selama masa anak-anak atau pada lanjut usia walaupun hal tersebut

jarang terjadi Beberapa data epidemiologis baru-baru ini menyatakan bahwa insidensi gangguan depresif berat mungkin meningkat pada orang-orang yang berusia kurang dari 20 tahun Karena

pada usia tersebut masalah hidup lebih berat Jika pengamatan tersebut benar hal tersebut

mungkin berhubungan dengan meningkatnya penggunaan alkohol dan zat lain pada kelompok usia tersebut

3 Status Perkawinan

Pada umumnya gangguan depresif berat terjadi paling sering pada orang yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau yang bercerai atau berpisah Hal ini mungkin karena

penderita tidak mempunyai tempat maupun orang untuk menceritakan atau berbagi masalah yang dialami dalam kehidupannya

4 Pertimbangan Sosioekonomi dan Kultural

Tidak ditemukan adanya korelasi antara status sosioekonomi dan gangguan depresif berat Depresi mungkin lebih sering di daerah pedesaan daripada di daerah perkotaan Untuk depresi sesaat ekonomi sangat berpengaruhmisalnya kenaikan harga BBM dapat menyebabkan depresi

karena hal tersebut sangat memberatkan apalagi untuk golongan ekonomi ke bawah Tetapi depresi ini akan hilang dengan sendirinya dalam jangk waktu tertentu Dalam kasus ini jika harga

BBM kembali turun maka depresi tersebut akan hilang

F DAMPAK DEPRESI

Depresi tidak hanya menyerang psikis seseorang tetapi juga dapat menimbulkan efek-efek lain bagi tubuh yang secara langsung dapat mengganggu aktifitas dan kesehatan penderita Efek

paling berat paling dirasakan pada orang yang mengalami depresi berat karena pada tingkatan depresi ini sebagian besar harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa Lingkungan rumah

sakit maupun efek obat untuk terapi tentu akan berpengaruh secara langsung terhadap fisik pasien depresi di rumah sakit Ada berbagai macam dampak depresi dari yang paling ringan hingga yang sangat berat bahkan menimbulkan kematian Dampak-dampak tersebut antara lain

Depresi biasanya akan disertai dengan penyakit fisik seperti asma jantung koroner sakit kepala dan maag

Menurut seorang ahli yang juga penulis buku yaitu Philip Rice depesi akan meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit karena kondisi depresi cenderung meningkatkan sirkulasi

adrenalin dan kortisol sehingga menurunkan tingkat kekebalan tubuhnya Jika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah maka penyakit akan mudah untuk menyerang penderita depresi

Penyakit mudah hinggap karena orang yang terkena depresi sering kehilangan nafsu makan

kebiasaan makannya jadi berubah (terlalu banyak makan atau sulit makan) kurang berolah raga mudah lelah dan sulit tidur

Selain penurunan daya tahan tubuh depresi dipandang berbahaya bagi kesehatan psikis dan fisik karena bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif emosi dan produktifitas dalam pekerjaan

Dampak depresi tidak hanya akan mempengaruhi diri sendiri penderita tersebut tapi juga akan

berdampak bagi ldquolingkunganrdquo sekitarnya Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah orang lain di sekitar penderita Seperti halnya jika kita terserang flu maka seluruh tubuh kita

merasa lemas dan tidak enak bukan hanya itu orang lain yang ada disekitar kita juga berpotensi untuk tertular oleh penyakit flu kita

Menurut miner (1992) seorang professor dari The State University di New York di dalam konteks organisasi situasi demikian dikenal dengan konsep the sick organization Sebab seorang

karyawan yang mengalami gangguan emosional seperti hanya depresi akan membawa implikasi

tidak hanya pada kinerja dan kepuasan kerjanya sendiri melainkan juga pada kinerja dan atmosphere organisasi[2] (httpwwwe-psikologicommasalahindexhtm) halm1

Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit tetapi justru penyakit yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan memperparah penyakit tersebut

Contoh kasus adalah depresi yang dialami penderita kanker asma sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-tahun

Perawatan Depresi Depresi sebenarnya mudah untuk disembuhkan kecuali pada depresi berat Pada tingkatan

depresi ini diperlukan terapi pengobatan yang agak sulit Karena depresi berat sudh mengarah pada ganggan kejiwaan Kebanyakan orang kawatir dengan dampak pengobatan antidepresan yang apabiladignakan dalam secara terus meners dan dalam jangka waktu yang lama akan dapat

mempengaruhi kerja otak Rata-rata dua dari tiga penderita depresi bisa disembuhkan pada tingkat tertentu yaitu pada tingkatan depresi sesaat dan neurologis Sedangkan pada depresi

berat diperlukan pemberian antidepresan Untuk itu pengobatan depresi ditempuh melalui dua jalan yaitu perawatan secara psikis dan perawatan secara medis

Perawatan secara psikis adalah cara perawatan untuk memperbaiki psikis penderita perawatan ini lebih menekankan pada terapi yang kontinu dalam meningkatkan percaya diri dan mengurangi faham-faham negatif penderita depresi terhadap dirinya dan orang lain Perawatan

medis adalah perawatan depresi yang menggunakan terapi obat dan lebih menonjolkan pada terapi medis yang umumnya dilaksanakan dirumah sakit jiwa Perawatan ini lebih cenderung

ditujukan pada penderita depresif berat walaupun pada depresif neurologis juga membutuhkan terapi ini tetapi persentasenya lebih kecil dibandingkan dengan depresi berat dalam pemberian terapi ini

Cara-cara perawatan depresi adalah sebagai berikut

Terapi Psikis

Terapi psikis umumnya tidak memerlukan seorang psikiater tapi lebih cenderung pada menerapkan disiplin diri dan mencari jalan keluar untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber depresi tersebut

Perhatian utama dalam menangani masalah depresi adalah adanya komitmen dan persistensi

untuk menyelesaikannya Fokuskan perhatian pasien pda da hal tersebut agar keiinginannya untuk sembuh meningkat Sehingga pasien lebih kooperatif dan kita mudah untuk mengetahui permasalahan pasien

Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa ntuk itu diperlkan sikap kita yang lebih berteman Sehingga pasien tidak akan merasa kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan

segala permasalahan hidupnya Beritahu pasien bahwa depresi itu umum terjadi sehingga pasien tidak merasa terkucilkan lagi Bantulah pasien untuk menemukan stressor atau masalah utama yang dihadapi sehingga

mengakibatkan depresi Stressor dapat berupa individu kelompok maupun lingkungan Dengan menemukan stressor dapat mengurangi perasaan dosa dan rendah diri pasien

Tekankan pada pasien bahwa depresi merupakan suatu penyakit seperti juga hipertensi yang membutuhkan pengobatan medik

Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di

masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong

Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi

Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga

diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh

Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif

saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama

aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik

Terapi Obat

Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering

beriteraksi dengan antidepresan

Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE

Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan

Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur

Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur

Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan

beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang

hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain

Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan

a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya

b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin

anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya

G PENCEGAHAN DEPRESI

Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi

a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi

b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari

masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti

c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya

sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita

lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal

tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri

f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif

h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari

depresi

POHON MASALAH

MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan

keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus

asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk

konsentrasi

bull Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang

diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya

kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak

mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi

Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah

tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor

bull Koping maladaptif

DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri

bull Tujuan khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan

bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan

non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan

bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

Klien dapat menggunakan koping adaptif

bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien

bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai

dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas

Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan

1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya

2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k

eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)

b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan

kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI

PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)

1 PROSES KEPERAWATAN

a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan

c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

d Tindakan keperawatan

1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi

3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien

4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi

6) Buat kontrak interaksi yang jelas

7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN

A ORIENTASI 1 Salam terupetik

Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700

pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa

2 Evaluasivalidasi

Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak

1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya

2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit

3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini

4 Kerja

ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo

ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo

ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo

ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo

ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo

5 Terminasi

1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a) Evaluasi subyektif

ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo

b) Evaluasi obyektif

Tersenyum menatap perawat

2 Rencana lanjut klien

ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo

3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)

ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan

mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo

ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo

ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo

Pertemuan II TUK II

Proses Keperawatan

A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan

Gangguan alam perasaan sedih kronis

C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan

1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas

2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati

4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Proses pelaksanaan Tindakan

A Orientasi

1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat

2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak

dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju

4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja

1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah

2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g

B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak

punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak

percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo

C Terminasi

1 Eva luas i

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak

( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h

2 T ind a k la n j u t

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain

3 Kontrak yang akan dating

Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak

Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak

Pertemuan III TUK III

Proses Keperawatan

A kondisi klien Klien tampak bengong

B diagnosa keperawatan

Gangguan alam perasaan Sedih Kronis

C Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara

3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya

D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak

yang jelas

2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti

4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n

b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya

II Proses Pelaksanaan Tindakan

A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus

Bapak masih ingat

2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak

2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai

3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu

C Terminasi 1 Evaluasi

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n

k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik

rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit

menurun

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang

bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor

konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik

faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan

kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang

atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan

adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak

sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh

orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC

Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika

Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC

Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 6: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

8 sulit tidur atau terlalu banyak tidur

9 putus asa

10 kehilangan selerea makan atau makan jadi berlebihan

11 berpikir tentang atau ingin bunuh diri

12 mudah tersinggung

13 merasa sakit kepala atau penyakit lain tak bisa sembuh seketika

Gejala Maniac-Depressive Illnes

1 Gembira berlebihan dan tidak normal

2 Mudah tersinggung yang tidak lazim

3 Kebutuhan tidur menurun drastis

4 Bicara muluk tentang dirinya

5 Bicara berlebihan

6 Hasrat seksual meningkat pesat

7 Perilaku sosial menyimpang

8 Sulit berpikir jernih

E FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA DEPRESI

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang lebih berisiko terkena depresi faktor tersebut antara lain

1 Jenis Kelamin

Pada pengamatan yang hampir universal terlepas dari kultur negara terdapat prevalensi gangguan depresi berat yang dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-laki Walaupun alasn adanya perbedaan tersebut tidak diketahui penelitian telah jelas menunjukkan bahwa

perbedaan di dalam masyarakat barat tidak semata-mata karena praktek diagnostik yang secara sosial mengalami bias(sinopsis psikiatri halm 779)

2 Usia

Rata-rata usia onset untuk gangguan depresif berat adalah kira-kira 40 tahun 50 persen dari semua pasien mempunyai onset antara usia 20 dan 30 tahun Gangguan depresif berat juga mungkin memiliki onset selama masa anak-anak atau pada lanjut usia walaupun hal tersebut

jarang terjadi Beberapa data epidemiologis baru-baru ini menyatakan bahwa insidensi gangguan depresif berat mungkin meningkat pada orang-orang yang berusia kurang dari 20 tahun Karena

pada usia tersebut masalah hidup lebih berat Jika pengamatan tersebut benar hal tersebut

mungkin berhubungan dengan meningkatnya penggunaan alkohol dan zat lain pada kelompok usia tersebut

3 Status Perkawinan

Pada umumnya gangguan depresif berat terjadi paling sering pada orang yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau yang bercerai atau berpisah Hal ini mungkin karena

penderita tidak mempunyai tempat maupun orang untuk menceritakan atau berbagi masalah yang dialami dalam kehidupannya

4 Pertimbangan Sosioekonomi dan Kultural

Tidak ditemukan adanya korelasi antara status sosioekonomi dan gangguan depresif berat Depresi mungkin lebih sering di daerah pedesaan daripada di daerah perkotaan Untuk depresi sesaat ekonomi sangat berpengaruhmisalnya kenaikan harga BBM dapat menyebabkan depresi

karena hal tersebut sangat memberatkan apalagi untuk golongan ekonomi ke bawah Tetapi depresi ini akan hilang dengan sendirinya dalam jangk waktu tertentu Dalam kasus ini jika harga

BBM kembali turun maka depresi tersebut akan hilang

F DAMPAK DEPRESI

Depresi tidak hanya menyerang psikis seseorang tetapi juga dapat menimbulkan efek-efek lain bagi tubuh yang secara langsung dapat mengganggu aktifitas dan kesehatan penderita Efek

paling berat paling dirasakan pada orang yang mengalami depresi berat karena pada tingkatan depresi ini sebagian besar harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa Lingkungan rumah

sakit maupun efek obat untuk terapi tentu akan berpengaruh secara langsung terhadap fisik pasien depresi di rumah sakit Ada berbagai macam dampak depresi dari yang paling ringan hingga yang sangat berat bahkan menimbulkan kematian Dampak-dampak tersebut antara lain

Depresi biasanya akan disertai dengan penyakit fisik seperti asma jantung koroner sakit kepala dan maag

Menurut seorang ahli yang juga penulis buku yaitu Philip Rice depesi akan meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit karena kondisi depresi cenderung meningkatkan sirkulasi

adrenalin dan kortisol sehingga menurunkan tingkat kekebalan tubuhnya Jika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah maka penyakit akan mudah untuk menyerang penderita depresi

Penyakit mudah hinggap karena orang yang terkena depresi sering kehilangan nafsu makan

kebiasaan makannya jadi berubah (terlalu banyak makan atau sulit makan) kurang berolah raga mudah lelah dan sulit tidur

Selain penurunan daya tahan tubuh depresi dipandang berbahaya bagi kesehatan psikis dan fisik karena bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif emosi dan produktifitas dalam pekerjaan

Dampak depresi tidak hanya akan mempengaruhi diri sendiri penderita tersebut tapi juga akan

berdampak bagi ldquolingkunganrdquo sekitarnya Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah orang lain di sekitar penderita Seperti halnya jika kita terserang flu maka seluruh tubuh kita

merasa lemas dan tidak enak bukan hanya itu orang lain yang ada disekitar kita juga berpotensi untuk tertular oleh penyakit flu kita

Menurut miner (1992) seorang professor dari The State University di New York di dalam konteks organisasi situasi demikian dikenal dengan konsep the sick organization Sebab seorang

karyawan yang mengalami gangguan emosional seperti hanya depresi akan membawa implikasi

tidak hanya pada kinerja dan kepuasan kerjanya sendiri melainkan juga pada kinerja dan atmosphere organisasi[2] (httpwwwe-psikologicommasalahindexhtm) halm1

Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit tetapi justru penyakit yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan memperparah penyakit tersebut

Contoh kasus adalah depresi yang dialami penderita kanker asma sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-tahun

Perawatan Depresi Depresi sebenarnya mudah untuk disembuhkan kecuali pada depresi berat Pada tingkatan

depresi ini diperlukan terapi pengobatan yang agak sulit Karena depresi berat sudh mengarah pada ganggan kejiwaan Kebanyakan orang kawatir dengan dampak pengobatan antidepresan yang apabiladignakan dalam secara terus meners dan dalam jangka waktu yang lama akan dapat

mempengaruhi kerja otak Rata-rata dua dari tiga penderita depresi bisa disembuhkan pada tingkat tertentu yaitu pada tingkatan depresi sesaat dan neurologis Sedangkan pada depresi

berat diperlukan pemberian antidepresan Untuk itu pengobatan depresi ditempuh melalui dua jalan yaitu perawatan secara psikis dan perawatan secara medis

Perawatan secara psikis adalah cara perawatan untuk memperbaiki psikis penderita perawatan ini lebih menekankan pada terapi yang kontinu dalam meningkatkan percaya diri dan mengurangi faham-faham negatif penderita depresi terhadap dirinya dan orang lain Perawatan

medis adalah perawatan depresi yang menggunakan terapi obat dan lebih menonjolkan pada terapi medis yang umumnya dilaksanakan dirumah sakit jiwa Perawatan ini lebih cenderung

ditujukan pada penderita depresif berat walaupun pada depresif neurologis juga membutuhkan terapi ini tetapi persentasenya lebih kecil dibandingkan dengan depresi berat dalam pemberian terapi ini

Cara-cara perawatan depresi adalah sebagai berikut

Terapi Psikis

Terapi psikis umumnya tidak memerlukan seorang psikiater tapi lebih cenderung pada menerapkan disiplin diri dan mencari jalan keluar untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber depresi tersebut

Perhatian utama dalam menangani masalah depresi adalah adanya komitmen dan persistensi

untuk menyelesaikannya Fokuskan perhatian pasien pda da hal tersebut agar keiinginannya untuk sembuh meningkat Sehingga pasien lebih kooperatif dan kita mudah untuk mengetahui permasalahan pasien

Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa ntuk itu diperlkan sikap kita yang lebih berteman Sehingga pasien tidak akan merasa kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan

segala permasalahan hidupnya Beritahu pasien bahwa depresi itu umum terjadi sehingga pasien tidak merasa terkucilkan lagi Bantulah pasien untuk menemukan stressor atau masalah utama yang dihadapi sehingga

mengakibatkan depresi Stressor dapat berupa individu kelompok maupun lingkungan Dengan menemukan stressor dapat mengurangi perasaan dosa dan rendah diri pasien

Tekankan pada pasien bahwa depresi merupakan suatu penyakit seperti juga hipertensi yang membutuhkan pengobatan medik

Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di

masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong

Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi

Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga

diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh

Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif

saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama

aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik

Terapi Obat

Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering

beriteraksi dengan antidepresan

Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE

Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan

Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur

Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur

Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan

beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang

hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain

Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan

a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya

b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin

anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya

G PENCEGAHAN DEPRESI

Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi

a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi

b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari

masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti

c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya

sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita

lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal

tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri

f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif

h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari

depresi

POHON MASALAH

MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan

keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus

asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk

konsentrasi

bull Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang

diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya

kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak

mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi

Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah

tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor

bull Koping maladaptif

DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri

bull Tujuan khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan

bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan

non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan

bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

Klien dapat menggunakan koping adaptif

bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien

bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai

dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas

Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan

1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya

2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k

eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)

b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan

kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI

PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)

1 PROSES KEPERAWATAN

a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan

c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

d Tindakan keperawatan

1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi

3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien

4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi

6) Buat kontrak interaksi yang jelas

7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN

A ORIENTASI 1 Salam terupetik

Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700

pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa

2 Evaluasivalidasi

Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak

1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya

2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit

3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini

4 Kerja

ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo

ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo

ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo

ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo

ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo

5 Terminasi

1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a) Evaluasi subyektif

ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo

b) Evaluasi obyektif

Tersenyum menatap perawat

2 Rencana lanjut klien

ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo

3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)

ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan

mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo

ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo

ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo

Pertemuan II TUK II

Proses Keperawatan

A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan

Gangguan alam perasaan sedih kronis

C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan

1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas

2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati

4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Proses pelaksanaan Tindakan

A Orientasi

1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat

2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak

dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju

4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja

1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah

2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g

B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak

punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak

percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo

C Terminasi

1 Eva luas i

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak

( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h

2 T ind a k la n j u t

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain

3 Kontrak yang akan dating

Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak

Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak

Pertemuan III TUK III

Proses Keperawatan

A kondisi klien Klien tampak bengong

B diagnosa keperawatan

Gangguan alam perasaan Sedih Kronis

C Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara

3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya

D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak

yang jelas

2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti

4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n

b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya

II Proses Pelaksanaan Tindakan

A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus

Bapak masih ingat

2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak

2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai

3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu

C Terminasi 1 Evaluasi

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n

k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik

rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit

menurun

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang

bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor

konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik

faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan

kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang

atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan

adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak

sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh

orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC

Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika

Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC

Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 7: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

mungkin berhubungan dengan meningkatnya penggunaan alkohol dan zat lain pada kelompok usia tersebut

3 Status Perkawinan

Pada umumnya gangguan depresif berat terjadi paling sering pada orang yang tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau yang bercerai atau berpisah Hal ini mungkin karena

penderita tidak mempunyai tempat maupun orang untuk menceritakan atau berbagi masalah yang dialami dalam kehidupannya

4 Pertimbangan Sosioekonomi dan Kultural

Tidak ditemukan adanya korelasi antara status sosioekonomi dan gangguan depresif berat Depresi mungkin lebih sering di daerah pedesaan daripada di daerah perkotaan Untuk depresi sesaat ekonomi sangat berpengaruhmisalnya kenaikan harga BBM dapat menyebabkan depresi

karena hal tersebut sangat memberatkan apalagi untuk golongan ekonomi ke bawah Tetapi depresi ini akan hilang dengan sendirinya dalam jangk waktu tertentu Dalam kasus ini jika harga

BBM kembali turun maka depresi tersebut akan hilang

F DAMPAK DEPRESI

Depresi tidak hanya menyerang psikis seseorang tetapi juga dapat menimbulkan efek-efek lain bagi tubuh yang secara langsung dapat mengganggu aktifitas dan kesehatan penderita Efek

paling berat paling dirasakan pada orang yang mengalami depresi berat karena pada tingkatan depresi ini sebagian besar harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa Lingkungan rumah

sakit maupun efek obat untuk terapi tentu akan berpengaruh secara langsung terhadap fisik pasien depresi di rumah sakit Ada berbagai macam dampak depresi dari yang paling ringan hingga yang sangat berat bahkan menimbulkan kematian Dampak-dampak tersebut antara lain

Depresi biasanya akan disertai dengan penyakit fisik seperti asma jantung koroner sakit kepala dan maag

Menurut seorang ahli yang juga penulis buku yaitu Philip Rice depesi akan meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit karena kondisi depresi cenderung meningkatkan sirkulasi

adrenalin dan kortisol sehingga menurunkan tingkat kekebalan tubuhnya Jika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah maka penyakit akan mudah untuk menyerang penderita depresi

Penyakit mudah hinggap karena orang yang terkena depresi sering kehilangan nafsu makan

kebiasaan makannya jadi berubah (terlalu banyak makan atau sulit makan) kurang berolah raga mudah lelah dan sulit tidur

Selain penurunan daya tahan tubuh depresi dipandang berbahaya bagi kesehatan psikis dan fisik karena bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif emosi dan produktifitas dalam pekerjaan

Dampak depresi tidak hanya akan mempengaruhi diri sendiri penderita tersebut tapi juga akan

berdampak bagi ldquolingkunganrdquo sekitarnya Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah orang lain di sekitar penderita Seperti halnya jika kita terserang flu maka seluruh tubuh kita

merasa lemas dan tidak enak bukan hanya itu orang lain yang ada disekitar kita juga berpotensi untuk tertular oleh penyakit flu kita

Menurut miner (1992) seorang professor dari The State University di New York di dalam konteks organisasi situasi demikian dikenal dengan konsep the sick organization Sebab seorang

karyawan yang mengalami gangguan emosional seperti hanya depresi akan membawa implikasi

tidak hanya pada kinerja dan kepuasan kerjanya sendiri melainkan juga pada kinerja dan atmosphere organisasi[2] (httpwwwe-psikologicommasalahindexhtm) halm1

Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit tetapi justru penyakit yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan memperparah penyakit tersebut

Contoh kasus adalah depresi yang dialami penderita kanker asma sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-tahun

Perawatan Depresi Depresi sebenarnya mudah untuk disembuhkan kecuali pada depresi berat Pada tingkatan

depresi ini diperlukan terapi pengobatan yang agak sulit Karena depresi berat sudh mengarah pada ganggan kejiwaan Kebanyakan orang kawatir dengan dampak pengobatan antidepresan yang apabiladignakan dalam secara terus meners dan dalam jangka waktu yang lama akan dapat

mempengaruhi kerja otak Rata-rata dua dari tiga penderita depresi bisa disembuhkan pada tingkat tertentu yaitu pada tingkatan depresi sesaat dan neurologis Sedangkan pada depresi

berat diperlukan pemberian antidepresan Untuk itu pengobatan depresi ditempuh melalui dua jalan yaitu perawatan secara psikis dan perawatan secara medis

Perawatan secara psikis adalah cara perawatan untuk memperbaiki psikis penderita perawatan ini lebih menekankan pada terapi yang kontinu dalam meningkatkan percaya diri dan mengurangi faham-faham negatif penderita depresi terhadap dirinya dan orang lain Perawatan

medis adalah perawatan depresi yang menggunakan terapi obat dan lebih menonjolkan pada terapi medis yang umumnya dilaksanakan dirumah sakit jiwa Perawatan ini lebih cenderung

ditujukan pada penderita depresif berat walaupun pada depresif neurologis juga membutuhkan terapi ini tetapi persentasenya lebih kecil dibandingkan dengan depresi berat dalam pemberian terapi ini

Cara-cara perawatan depresi adalah sebagai berikut

Terapi Psikis

Terapi psikis umumnya tidak memerlukan seorang psikiater tapi lebih cenderung pada menerapkan disiplin diri dan mencari jalan keluar untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber depresi tersebut

Perhatian utama dalam menangani masalah depresi adalah adanya komitmen dan persistensi

untuk menyelesaikannya Fokuskan perhatian pasien pda da hal tersebut agar keiinginannya untuk sembuh meningkat Sehingga pasien lebih kooperatif dan kita mudah untuk mengetahui permasalahan pasien

Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa ntuk itu diperlkan sikap kita yang lebih berteman Sehingga pasien tidak akan merasa kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan

segala permasalahan hidupnya Beritahu pasien bahwa depresi itu umum terjadi sehingga pasien tidak merasa terkucilkan lagi Bantulah pasien untuk menemukan stressor atau masalah utama yang dihadapi sehingga

mengakibatkan depresi Stressor dapat berupa individu kelompok maupun lingkungan Dengan menemukan stressor dapat mengurangi perasaan dosa dan rendah diri pasien

Tekankan pada pasien bahwa depresi merupakan suatu penyakit seperti juga hipertensi yang membutuhkan pengobatan medik

Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di

masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong

Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi

Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga

diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh

Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif

saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama

aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik

Terapi Obat

Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering

beriteraksi dengan antidepresan

Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE

Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan

Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur

Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur

Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan

beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang

hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain

Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan

a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya

b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin

anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya

G PENCEGAHAN DEPRESI

Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi

a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi

b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari

masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti

c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya

sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita

lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal

tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri

f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif

h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari

depresi

POHON MASALAH

MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan

keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus

asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk

konsentrasi

bull Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang

diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya

kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak

mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi

Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah

tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor

bull Koping maladaptif

DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri

bull Tujuan khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan

bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan

non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan

bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

Klien dapat menggunakan koping adaptif

bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien

bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai

dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas

Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan

1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya

2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k

eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)

b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan

kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI

PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)

1 PROSES KEPERAWATAN

a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan

c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

d Tindakan keperawatan

1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi

3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien

4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi

6) Buat kontrak interaksi yang jelas

7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN

A ORIENTASI 1 Salam terupetik

Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700

pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa

2 Evaluasivalidasi

Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak

1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya

2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit

3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini

4 Kerja

ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo

ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo

ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo

ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo

ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo

5 Terminasi

1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a) Evaluasi subyektif

ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo

b) Evaluasi obyektif

Tersenyum menatap perawat

2 Rencana lanjut klien

ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo

3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)

ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan

mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo

ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo

ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo

Pertemuan II TUK II

Proses Keperawatan

A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan

Gangguan alam perasaan sedih kronis

C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan

1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas

2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati

4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Proses pelaksanaan Tindakan

A Orientasi

1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat

2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak

dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju

4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja

1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah

2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g

B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak

punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak

percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo

C Terminasi

1 Eva luas i

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak

( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h

2 T ind a k la n j u t

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain

3 Kontrak yang akan dating

Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak

Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak

Pertemuan III TUK III

Proses Keperawatan

A kondisi klien Klien tampak bengong

B diagnosa keperawatan

Gangguan alam perasaan Sedih Kronis

C Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara

3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya

D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak

yang jelas

2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti

4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n

b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya

II Proses Pelaksanaan Tindakan

A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus

Bapak masih ingat

2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak

2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai

3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu

C Terminasi 1 Evaluasi

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n

k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik

rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit

menurun

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang

bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor

konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik

faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan

kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang

atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan

adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak

sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh

orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC

Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika

Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC

Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 8: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

tidak hanya pada kinerja dan kepuasan kerjanya sendiri melainkan juga pada kinerja dan atmosphere organisasi[2] (httpwwwe-psikologicommasalahindexhtm) halm1

Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit tetapi justru penyakit yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan memperparah penyakit tersebut

Contoh kasus adalah depresi yang dialami penderita kanker asma sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-tahun

Perawatan Depresi Depresi sebenarnya mudah untuk disembuhkan kecuali pada depresi berat Pada tingkatan

depresi ini diperlukan terapi pengobatan yang agak sulit Karena depresi berat sudh mengarah pada ganggan kejiwaan Kebanyakan orang kawatir dengan dampak pengobatan antidepresan yang apabiladignakan dalam secara terus meners dan dalam jangka waktu yang lama akan dapat

mempengaruhi kerja otak Rata-rata dua dari tiga penderita depresi bisa disembuhkan pada tingkat tertentu yaitu pada tingkatan depresi sesaat dan neurologis Sedangkan pada depresi

berat diperlukan pemberian antidepresan Untuk itu pengobatan depresi ditempuh melalui dua jalan yaitu perawatan secara psikis dan perawatan secara medis

Perawatan secara psikis adalah cara perawatan untuk memperbaiki psikis penderita perawatan ini lebih menekankan pada terapi yang kontinu dalam meningkatkan percaya diri dan mengurangi faham-faham negatif penderita depresi terhadap dirinya dan orang lain Perawatan

medis adalah perawatan depresi yang menggunakan terapi obat dan lebih menonjolkan pada terapi medis yang umumnya dilaksanakan dirumah sakit jiwa Perawatan ini lebih cenderung

ditujukan pada penderita depresif berat walaupun pada depresif neurologis juga membutuhkan terapi ini tetapi persentasenya lebih kecil dibandingkan dengan depresi berat dalam pemberian terapi ini

Cara-cara perawatan depresi adalah sebagai berikut

Terapi Psikis

Terapi psikis umumnya tidak memerlukan seorang psikiater tapi lebih cenderung pada menerapkan disiplin diri dan mencari jalan keluar untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber depresi tersebut

Perhatian utama dalam menangani masalah depresi adalah adanya komitmen dan persistensi

untuk menyelesaikannya Fokuskan perhatian pasien pda da hal tersebut agar keiinginannya untuk sembuh meningkat Sehingga pasien lebih kooperatif dan kita mudah untuk mengetahui permasalahan pasien

Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa ntuk itu diperlkan sikap kita yang lebih berteman Sehingga pasien tidak akan merasa kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan

segala permasalahan hidupnya Beritahu pasien bahwa depresi itu umum terjadi sehingga pasien tidak merasa terkucilkan lagi Bantulah pasien untuk menemukan stressor atau masalah utama yang dihadapi sehingga

mengakibatkan depresi Stressor dapat berupa individu kelompok maupun lingkungan Dengan menemukan stressor dapat mengurangi perasaan dosa dan rendah diri pasien

Tekankan pada pasien bahwa depresi merupakan suatu penyakit seperti juga hipertensi yang membutuhkan pengobatan medik

Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di

masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong

Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi

Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga

diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh

Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif

saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama

aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik

Terapi Obat

Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering

beriteraksi dengan antidepresan

Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE

Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan

Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur

Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur

Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan

beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang

hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain

Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan

a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya

b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin

anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya

G PENCEGAHAN DEPRESI

Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi

a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi

b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari

masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti

c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya

sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita

lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal

tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri

f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif

h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari

depresi

POHON MASALAH

MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan

keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus

asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk

konsentrasi

bull Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang

diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya

kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak

mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi

Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah

tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor

bull Koping maladaptif

DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri

bull Tujuan khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan

bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan

non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan

bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

Klien dapat menggunakan koping adaptif

bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien

bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai

dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas

Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan

1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya

2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k

eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)

b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan

kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI

PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)

1 PROSES KEPERAWATAN

a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan

c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

d Tindakan keperawatan

1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi

3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien

4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi

6) Buat kontrak interaksi yang jelas

7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN

A ORIENTASI 1 Salam terupetik

Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700

pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa

2 Evaluasivalidasi

Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak

1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya

2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit

3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini

4 Kerja

ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo

ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo

ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo

ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo

ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo

5 Terminasi

1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a) Evaluasi subyektif

ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo

b) Evaluasi obyektif

Tersenyum menatap perawat

2 Rencana lanjut klien

ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo

3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)

ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan

mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo

ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo

ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo

Pertemuan II TUK II

Proses Keperawatan

A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan

Gangguan alam perasaan sedih kronis

C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan

1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas

2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati

4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Proses pelaksanaan Tindakan

A Orientasi

1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat

2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak

dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju

4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja

1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah

2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g

B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak

punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak

percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo

C Terminasi

1 Eva luas i

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak

( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h

2 T ind a k la n j u t

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain

3 Kontrak yang akan dating

Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak

Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak

Pertemuan III TUK III

Proses Keperawatan

A kondisi klien Klien tampak bengong

B diagnosa keperawatan

Gangguan alam perasaan Sedih Kronis

C Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara

3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya

D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak

yang jelas

2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti

4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n

b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya

II Proses Pelaksanaan Tindakan

A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus

Bapak masih ingat

2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak

2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai

3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu

C Terminasi 1 Evaluasi

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n

k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik

rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit

menurun

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang

bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor

konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik

faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan

kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang

atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan

adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak

sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh

orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC

Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika

Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC

Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 9: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

Perbaiki segala macam anggapan dan ambivalensi pasien Berikan penjelasan bila terdapat ambivalensi sehingga pasien ragu untuk mencari pengobatan Anggapan yang beredar di

masyarakat biasanya orang yang pergi ke psikiateradalah orang gila Hindari bualan atau harpan yang kosong

Memperbaiki hubungan interpersonal Apabila pasien memiliki hubungan dengan seseorang yang suka menganiaya atau hubungan dengan seseorang yang selalu mencela pasien sulit bagi pasien untuk sembuh dari depresi

Terapi dari pasangan dan terapi keluarga bisa membantu mengatasi depresi hampir setiap komunitas terdekat memiliki program untuk membantu pasien Termasuk keluarga Keluarga

diharapkan bisa membantu mengenali keluhan fisik akibat depresi mengawasi kondisi pasien dan memotivasi pasien untuk sembuh

Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu memperoleh dukungan positif

saat pasien berusaha menyembuhkan depresi Penjadwalan aktifitas hal ini dimaksudkan agar pasien lebih meningkatkan aktifitasnya terutama

aktifitas yang menyenangkan Untuk pengobatan depresi sering kali menekankan pada peningkatan jumlah aktifitas mingguan yang menyenngkan dan yang dapat menimbulkan perasaan puas Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik

Terapi Obat

Depresi dapat diobati dengan antidepresanObat untuk depresi namun anti depresan dapat berinteraksi dengan ARV Anti depresan harus dipakai dalam pengawsan dokter yang mengetahui mengenai ARV yang kita pakai Ritonavir FOOt NOTE dan indinavir paling sering

beriteraksi dengan antidepresan

Antidepresan yang paling sering dipakai dalam mengobati depresi adalah SSRIFOOTNOTE

Efek samping obat golongan ini dapat menyebabkn kehilangan nafsu seks kehilangan nafsu makan sakit kepala insomnia (sulit tidur) kelelahan mual diare dan kegelisahan

Obat dari golongan trisiklik menyebabkan lebih banyak efek samping daripada SSRI Obat dari golongan ini dapat menyebabkan sedasi FOOTNOTE sembelit dan denyut jantung tidak teratur

Pengobatan depresi ringan dapat disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul Misalnya susah tidur dan kehilangan nafsu makan dapat diberikan obat penambah nafsu makan atau obat tidur

Terapi antidepresi yang pasti adalah dengan obat atau kejang listrik (ECT) membutuhkan

beberapa minggu atau lebih lama Informasi penting untuk menentukan tindakan pengobatan adalah apakah pasien psikotik apakah pasien telah minum obat atau alkohol adakah gangguan medik yang ditemukan Jika kita telah mengetahui masing-masing informasi tentang

hal diatas maka tindakan pengobatan selanjutnya akan lebih aman mengingat antidepresan sangat mudah bereaksi dengan obat lain

Berikut ini adalah terapi obat dengan antidepresan

a Bila pasien mengidap gangguan organik dapat diatasi dengan benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M alprazolam (xanax) 05-1 mg per oral atau oksazepam (serax) 10-30 mg per oral semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya

b Bila gejala psikotik timbul benzodiazepine dapat digunkan tetapi antipsikotika perlu dipertimbangkan Contuh haloperidol (haldol) 2-5 mg per oral atau 1M flufenazin (prolixin

anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya

G PENCEGAHAN DEPRESI

Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi

a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi

b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari

masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti

c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya

sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita

lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal

tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri

f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif

h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari

depresi

POHON MASALAH

MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan

keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus

asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk

konsentrasi

bull Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang

diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya

kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak

mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi

Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah

tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor

bull Koping maladaptif

DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri

bull Tujuan khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan

bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan

non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan

bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

Klien dapat menggunakan koping adaptif

bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien

bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai

dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas

Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan

1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya

2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k

eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)

b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan

kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI

PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)

1 PROSES KEPERAWATAN

a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan

c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

d Tindakan keperawatan

1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi

3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien

4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi

6) Buat kontrak interaksi yang jelas

7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN

A ORIENTASI 1 Salam terupetik

Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700

pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa

2 Evaluasivalidasi

Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak

1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya

2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit

3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini

4 Kerja

ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo

ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo

ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo

ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo

ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo

5 Terminasi

1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a) Evaluasi subyektif

ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo

b) Evaluasi obyektif

Tersenyum menatap perawat

2 Rencana lanjut klien

ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo

3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)

ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan

mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo

ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo

ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo

Pertemuan II TUK II

Proses Keperawatan

A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan

Gangguan alam perasaan sedih kronis

C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan

1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas

2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati

4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Proses pelaksanaan Tindakan

A Orientasi

1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat

2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak

dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju

4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja

1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah

2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g

B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak

punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak

percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo

C Terminasi

1 Eva luas i

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak

( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h

2 T ind a k la n j u t

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain

3 Kontrak yang akan dating

Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak

Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak

Pertemuan III TUK III

Proses Keperawatan

A kondisi klien Klien tampak bengong

B diagnosa keperawatan

Gangguan alam perasaan Sedih Kronis

C Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara

3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya

D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak

yang jelas

2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti

4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n

b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya

II Proses Pelaksanaan Tindakan

A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus

Bapak masih ingat

2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak

2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai

3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu

C Terminasi 1 Evaluasi

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n

k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik

rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit

menurun

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang

bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor

konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik

faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan

kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang

atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan

adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak

sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh

orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC

Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika

Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC

Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 10: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M semua diberikan tiap 4 jam seperlunya

G PENCEGAHAN DEPRESI

Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah ingat mencegah lebih baik daripada mengobati Berikut adalah cara mencegah depresi

a) Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati Jangan pernah untuk menyimpan sendiri beban hidup kita Karena hal ini dapat memperburuk depresi yang sdah dialami mapun dapat mengakibatkan depresi

b) Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik hal ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi Ingat kita bkan lari dari

masalah tetapi labih cenderung menyegarkn pikiran kita sehingga kita lebih siap untuk menghadapinya lagi nanti

c) Berpikir realistis jangan terlalu menghayal dan berimajinasi Hilangkan kata ldquoseandainya

sayahelliprdquo dalam hidup kita d) Melakukan olahraga aktif dalam kelompok agama dan sosial kegiatan tersebut membuat kita

lebih jarang melamun e) Mengubah suasana hati Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita gembira karena hal

tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri sendiri

f) Jangan banyak berpengharapan g) Berpikir positif

h) Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat menjauhkan diri kita dari

depresi

POHON MASALAH

MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

bull Gangguan alam perasaan depresi bull Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan

keluhan somatic seperti nyeri abdomen dan dada anoreksia sakit punggungpusing Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus

asa dan cenderung bunuh diri Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan untuk

konsentrasi

bull Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang

diseretKadang-kadang dapat terjadi stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangis Proses berpikir terlambat seolah-olah pikirannya

kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat berpikir tidak

mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasi

Kadang-kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah

tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu Pada pasien depresi juga mengalami kebersihan diri kurang dan keterbelakangan psikomotor

bull Koping maladaptif

DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri

bull Tujuan khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan

bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan

non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan

bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

Klien dapat menggunakan koping adaptif

bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien

bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai

dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas

Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan

1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya

2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k

eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)

b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan

kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI

PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)

1 PROSES KEPERAWATAN

a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan

c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

d Tindakan keperawatan

1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi

3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien

4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi

6) Buat kontrak interaksi yang jelas

7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN

A ORIENTASI 1 Salam terupetik

Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700

pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa

2 Evaluasivalidasi

Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak

1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya

2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit

3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini

4 Kerja

ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo

ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo

ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo

ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo

ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo

5 Terminasi

1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a) Evaluasi subyektif

ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo

b) Evaluasi obyektif

Tersenyum menatap perawat

2 Rencana lanjut klien

ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo

3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)

ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan

mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo

ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo

ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo

Pertemuan II TUK II

Proses Keperawatan

A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan

Gangguan alam perasaan sedih kronis

C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan

1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas

2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati

4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Proses pelaksanaan Tindakan

A Orientasi

1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat

2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak

dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju

4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja

1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah

2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g

B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak

punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak

percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo

C Terminasi

1 Eva luas i

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak

( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h

2 T ind a k la n j u t

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain

3 Kontrak yang akan dating

Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak

Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak

Pertemuan III TUK III

Proses Keperawatan

A kondisi klien Klien tampak bengong

B diagnosa keperawatan

Gangguan alam perasaan Sedih Kronis

C Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara

3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya

D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak

yang jelas

2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti

4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n

b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya

II Proses Pelaksanaan Tindakan

A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus

Bapak masih ingat

2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak

2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai

3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu

C Terminasi 1 Evaluasi

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n

k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik

rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit

menurun

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang

bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor

konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik

faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan

kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang

atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan

adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak

sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh

orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC

Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika

Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC

Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 11: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

bull Koping maladaptif

DS Menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan bull DO Nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Mekanisme koping yang digunakan adalah denial dan supresi yang berlebihan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

bull Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

bull Gangguan lam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

bull Tujuan umum Klien tidak mencederai diri

bull Tujuan khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan

bull Perkenalkan diri dengan klien dengan cara menyapa klien dengan ramah baik verbal dan

non verbal selalu kontak mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien bull Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

bull Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal Misalnya memberikan sentuhan anggukan

bull Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

bull Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti bull Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

Klien dapat menggunakan koping adaptif

bull Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien

bull Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

bull Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

bull Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping bull Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

bull Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

bull Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

bull Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri bull Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai

dirinyaorang lain ditempat yang aman dan terkunci bull Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

bull Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramatpetugas

Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan

1) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya

2) Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu 3) Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal hubungan antar sesama k

eyakinan hal-hal untuk diselesaikan) Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

a Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat tim pelayanan kesehatan kelompok pendukung agama yang dianut)

b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan

kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI

PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)

1 PROSES KEPERAWATAN

a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan

c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

d Tindakan keperawatan

1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi

3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien

4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi

6) Buat kontrak interaksi yang jelas

7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN

A ORIENTASI 1 Salam terupetik

Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700

pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa

2 Evaluasivalidasi

Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak

1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya

2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit

3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini

4 Kerja

ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo

ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo

ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo

ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo

ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo

5 Terminasi

1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a) Evaluasi subyektif

ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo

b) Evaluasi obyektif

Tersenyum menatap perawat

2 Rencana lanjut klien

ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo

3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)

ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan

mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo

ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo

ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo

Pertemuan II TUK II

Proses Keperawatan

A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan

Gangguan alam perasaan sedih kronis

C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan

1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas

2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati

4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Proses pelaksanaan Tindakan

A Orientasi

1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat

2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak

dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju

4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja

1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah

2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g

B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak

punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak

percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo

C Terminasi

1 Eva luas i

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak

( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h

2 T ind a k la n j u t

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain

3 Kontrak yang akan dating

Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak

Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak

Pertemuan III TUK III

Proses Keperawatan

A kondisi klien Klien tampak bengong

B diagnosa keperawatan

Gangguan alam perasaan Sedih Kronis

C Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara

3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya

D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak

yang jelas

2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti

4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n

b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya

II Proses Pelaksanaan Tindakan

A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus

Bapak masih ingat

2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak

2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai

3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu

C Terminasi 1 Evaluasi

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n

k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik

rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit

menurun

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang

bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor

konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik

faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan

kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang

atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan

adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak

sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh

orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC

Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika

Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC

Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 12: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

b Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan

kepercayaan agama) c Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan a Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

b Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu) c Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

d Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEPRESI

PERTEMUAN I Pertemmuan ke I (TUK I)

1 PROSES KEPERAWATAN

a Kondisi klien b Diagnosa keperawatan

c Tujuan khusus klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

d Tindakan keperawatan

1) Beri salam setiap berinteraksi 2) Perkenalkan nama nama panggilan perwat dan tujuan berinteraksi

3) Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien

4) Tunjukkan sikap empati jujur dan menepati janji 5) Tanyakan peasaan klien dan masalah yang dihadapi

6) Buat kontrak interaksi yang jelas

7) Dengarkan ungkapan perasaan klien II PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN

A ORIENTASI 1 Salam terupetik

Assalamu Alaikumselamat pagi perkenalkan nama saya A saya senangnya dipanggil A Saya mahasiswa Ners FIK UIN Alauddin saya bertugas disini selama satu minggu mulai jam 0700

pagi sampai jam 0200 siang saya yang akan merawat anda pagi ini Nama anda siapa senangnya dipanggil apa

2 Evaluasivalidasi

Apa yang terjadi di rumah sampai ibu datang kemari 3 Kontrak

1) Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumah agar saya dapat membantu mengatasinya

2) Waktu Berapa lama kita bercakap-cakap bagaimana kalau 10 menit

3) Tempat Bagaimana kalau di ruangan ini

4 Kerja

ldquo Dirumah anda tinggal dengan siapardquo

ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo

ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo

ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo

ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo

5 Terminasi

1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a) Evaluasi subyektif

ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo

b) Evaluasi obyektif

Tersenyum menatap perawat

2 Rencana lanjut klien

ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo

3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)

ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan

mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo

ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo

ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo

Pertemuan II TUK II

Proses Keperawatan

A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan

Gangguan alam perasaan sedih kronis

C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan

1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas

2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati

4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Proses pelaksanaan Tindakan

A Orientasi

1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat

2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak

dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju

4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja

1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah

2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g

B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak

punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak

percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo

C Terminasi

1 Eva luas i

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak

( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h

2 T ind a k la n j u t

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain

3 Kontrak yang akan dating

Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak

Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak

Pertemuan III TUK III

Proses Keperawatan

A kondisi klien Klien tampak bengong

B diagnosa keperawatan

Gangguan alam perasaan Sedih Kronis

C Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara

3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya

D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak

yang jelas

2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti

4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n

b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya

II Proses Pelaksanaan Tindakan

A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus

Bapak masih ingat

2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak

2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai

3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu

C Terminasi 1 Evaluasi

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n

k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik

rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit

menurun

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang

bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor

konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik

faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan

kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang

atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan

adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak

sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh

orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC

Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika

Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC

Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 13: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

ldquo Siapa yang paling dekat dengan andardquo

ldquo Apa yang membuat anda dekat dengannyardquo

ldquo Bagus sekali anda dapat menyebutkan yang membuat dekat dengan seseorangrdquo

ldquo Dengan siapa anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang membuat anda tidak dekatrdquo

ldquo Apa yang harus anda lakukan agar dekat dengan seseorangrdquo

5 Terminasi

1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a) Evaluasi subyektif

ldquo Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kejadian di rumahrdquo

b) Evaluasi obyektif

Tersenyum menatap perawat

2 Rencana lanjut klien

ldquo Baik bagaimana kalau anda ingat-ingat kembali yang menyebabkan anda dekat dengan seseorang dan siapa lagi kira-kira yang dekat dengan andardquo

3 Kontrak yang akan datang (topic waktu tempat)

ldquoBagaimana kalau nanti kita bercakap-cakap tentang penyebab tidak ingin bergaul lain dan

mendiskusikan akibat yang dirasakan apabila tidak bergaul dengan orang lainrdquo

ldquo Anda mau ketemu lagi jam berapa rdquo ldquo Bagaimana kalau jam 10 nantirdquo

ldquo Anda mau bercakap-cakap di manardquo ldquo bagaimana kalau di sini lagirdquo

Pertemuan II TUK II

Proses Keperawatan

A Kondisi Klien B Diagnose keperawatan

Gangguan alam perasaan sedih kronis

C Tujuan khusus 1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara 3 Klien dapat mengenal masalah yang dihadapi dan dapat mengungkapkan perasaannya D Tindakan keperawatan

1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas

2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati

4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Proses pelaksanaan Tindakan

A Orientasi

1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat

2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak

dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju

4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja

1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah

2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g

B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak

punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak

percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo

C Terminasi

1 Eva luas i

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak

( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h

2 T ind a k la n j u t

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain

3 Kontrak yang akan dating

Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak

Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak

Pertemuan III TUK III

Proses Keperawatan

A kondisi klien Klien tampak bengong

B diagnosa keperawatan

Gangguan alam perasaan Sedih Kronis

C Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara

3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya

D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak

yang jelas

2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti

4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n

b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya

II Proses Pelaksanaan Tindakan

A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus

Bapak masih ingat

2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak

2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai

3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu

C Terminasi 1 Evaluasi

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n

k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik

rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit

menurun

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang

bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor

konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik

faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan

kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang

atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan

adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak

sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh

orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC

Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika

Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC

Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 14: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

1 BHSP salam terapeutik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontrak yang jelas

2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati

4 Bantu klien mengidentifikasi perasaannya 5 Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

Proses pelaksanaan Tindakan

A Orientasi

1 Salam terapeutik Selamat siang pak Apa kabar hari ini masih ingat dengan saya Bangus bapak masih ingat

2 Evaluasi ldquobagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 Kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk saling mengenal dan bapak

dapak mengungkapkan masalah bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1100 WITA selama 15 menit lagi Setuju

4 Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja

1) Kalau boleh tahu apakah Bapak sedang menghadap i suatu masalah

2) Bagaimana hubungan Bapak dengan teman-teman atau keluarga Bapak 3) Apa yang biasa Bapak lakukan jika mempunya i masalah 4) A p a k a h B a p a k p e r n a h m e n c e r i t a k a n t e n t a n g m a s a l a h y a n g

B a p a k h a d a p i k e p a d a seseorang 5) Waahbagus kalau Bapak pernah mencoba menceritakannya6 K a lau Bapak

punya masa lah memang seba iknya Bapak ce r itakan kepada o rang yangBapak

percaya agar beban Bapak sedikit berkurangrsquo

C Terminasi

1 Eva luas i

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak

( O b ye k t if ) K lie n ma u me n j a w a b p e r t a nya a n p e r a w a t d a n t a mp a k ge l is a h

2 T ind a k la n j u t

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa ja dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak b isa sampa ikan sekarang Baga imana ka lau sekarang k ita lanjutkan saja pembicaraannya dengan topic yang lain

3 Kontrak yang akan dating

Topik Sekarang kita lanjutkan ya pak kita ngobrol tentang bagaimanacaranya mengendalikan perasaan Bapak

Waktu jam berapa bapak mau apakah sesudah makan siang Tempat kita ngobrol dimana pak

Pertemuan III TUK III

Proses Keperawatan

A kondisi klien Klien tampak bengong

B diagnosa keperawatan

Gangguan alam perasaan Sedih Kronis

C Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara

3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya

D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak

yang jelas

2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti

4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n

b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya

II Proses Pelaksanaan Tindakan

A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus

Bapak masih ingat

2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak

2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai

3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu

C Terminasi 1 Evaluasi

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n

k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik

rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit

menurun

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang

bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor

konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik

faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan

kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang

atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan

adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak

sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh

orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC

Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika

Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC

Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 15: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

Pertemuan III TUK III

Proses Keperawatan

A kondisi klien Klien tampak bengong

B diagnosa keperawatan

Gangguan alam perasaan Sedih Kronis

C Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2 Klien dapat mempertahankan kontak mata selama wawancara

3 Klien mau belajar untuk mengontrol perasaannya

D Tindakan keperawatan 1 BHSP Salam teraupetik perkenalkan diri jelaskan tujuan lingkungan yang terapeutik kontak

yang jelas

2Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3 Dengarkan ungkapan k lien dengan empa ti

4Beri reinforcement positifitas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 5 B e r i m a s u k a n - m a s u k a n k e p a d a k l i e n u n t u k b e l a j a r d a n

b e r u s a h a m e n g o n t r o l perasaannya

II Proses Pelaksanaan Tindakan

A Orientasi 1 Salam teraupetik Selamat siang Pak Apa kabar hari ini Masih ingat dengan saya Bagus

Bapak masih ingat

2 evaluasi ldquo bagaimana pak apa yang bapak rasakan saat ini 3 kontrak

Topic sesuai janji kita akan melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi untuk mengontrol perasaan Bapak Waktu janji kita tadi kita akan ngobrol-ngobrol jam 1130 WITA selama 15 menit lagi Tempat baiknya kita ngobrol dimana pak

B Kerja 1Apa yang biasa Bapak lakukan untuk mengontro l perasaan Bapak

2 J ik a p e r a s a a n B a p a k me n in gk a t a t a u t e r t e k a n c o b a la h un t uk me nc e r i t a k a n p e r a s a a n Bapak kepada orang yang Bapak percayai

3Bagus sekali kalau Bapak sudah mau bercerita seperti itu

C Terminasi 1 Evaluasi

(S ubyek tif) S e te lah k ita ngob ro l 15 menit tad i baga imana pe rasaan Bapak ( O b y e k t i f ) K l i e n l e b i h t e n a n g d a r i s e b e l u m n y a k l i e n

k o o p e r a t i f d a n m a u mengikuti saran perawat 2 Tindak lanjut

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik

rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit

menurun

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang

bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor

konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik

faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan

kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang

atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan

adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak

sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh

orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC

Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika

Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC

Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 16: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

N ah Bapak ini sudah 15 menit jad i k ita cukupkan sa j a dulu pembica raan k ita Sekarang Bapak bisa istirahat dulu Kalau ada yang mau diceritakan atau

ditanyakankepada saya Bapak bisa sampaikan sekarang Semoga lekas sembuh ya

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik

rasa susah murung sedih putus asa -dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin) tekanan darah dan denyut nadi sedikit

menurun

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat lama dan menetap pada individu yang

bersangkutan Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor

konstitusi faktor kepribadian pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik

faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahan

kecelakaan persalinan dan sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang

atau harga diri dan akibat kerja keras Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan

adanya faktor pencetus yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak

sesuai lagi dengan realitas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh

orang lain

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC

Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika

Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC

Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 17: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

DAFTAR PUSTAKA

Hawari D 2001 Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia Jakarta EGC

Purwaningsih dkk 2009 Asuhan Keperawatan Jiwa Jogjakarta Nuha Medika

Videbeck Sheila L 2008 Buku Ajar Keperawatan Jiwa Jakarta EGC

Defli 2009 Depresi httpmklh12depresiblogspotcom Last update 09 Mei 2012 pukul 0903

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 18: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEPRESI

Proses Terjadinya Masalah

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik rasa susah murung

sedih putus asa dan tidak bahagia serta komponen somatik anoreksia konstipasi kulit lembab (rasa dingin)

tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain faktor heriditer dan genetik faktor konstitusi faktor kepribadian

pramorbid faktor fisik faktor psikobiologi faktor neurologik faktor biokimia dalam tubuh faktor keseimbangan

elektrolit dan sebagainya

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi pembedahnotan kecelakaan persalinan dan

sebagainya serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus

yang jelas lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya Depresi merupakan gejala psikotik bila

keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan reali tas tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti

oleh orang lain

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Gangguan alam perasaan depresi

a Data subyektif

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicaraSering mengemukakan keluhan somatik

Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi tidak berarti tidak ada tujuan hidup merasa putus asa dan cenderung bunuh diri

b Data obyektif

Gerakan tubuh yang terhambat tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot

ekspresi wajah murung gaya jalan yang lambat dengan langkah yang diseretKadang kadang dapat terjadi

stupor Pasien tampak malas lelah tidak ada nafsu makan sukar tidur dan sering menangisProses berpikir

terlambat seolah olah pikirannya kosong konsentrasi terganggu tidak mempunyai minat tidak dapat

berpikir tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang

mendalam tidak masuk akal (irasional) waham dosa depersonalisasi dan halusinasiKadang kadang

pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility) mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu

2 Koping maladaptif

DS menyatakan putus asa dan tak berdaya tidak bahagia tak ada harapan

DO nampak sedih mudah marah gelisah tidak dapat mengontrol impuls

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 19: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

1 Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi

2 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Klien tidak mencederai diri

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Perkenalkan diri dengan klien

Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar em pati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal

Misalnya memberikan sentuhan anggukan

Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

Bicara dengan nada suara yang rendah jelas singkat sederhana dan mudah dimengerti

Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain

2 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang

dirasakan pasien

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedihmenyakitkan

Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat di terima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan

Pantau dengan seksama resiko bunuh dirimelukai diri sendiri

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain

ditempat yang aman dan terkunci

Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien

Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh perawatpetugas

4 Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 20: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

Tindakan

Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya

Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu

4Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal hubungan antar sesama keyakinan hal hal untuk

diselesaikan)

5 Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan

Kaji dan manfaatkan sumber sumber eksternal individu (orang orang terdekat tim pelayanan kesehatan

kelompok pendukung agama yang dianut)

Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai pengalaman masa lalu aktivitas keagamaan kepercayaan agama)

Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal konseling pemuka agama)

6 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

PENYEBAB

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 21: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MANIA

Proses Terjadinya Masalah

Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dan disertai dengan hiperaktivites

agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang-kadang sebagai pikiran yang meloncat loncat (flight of

ideas)

Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna Karena

tidak dapat menerima perasaan ini mereka menyangkalnya dan mengakibatkan timbulnya kecemasan Pasien

memperlihatkan sikap banyak bicara banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan

pada satu topik Meskipun mereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan sebenarnya pasien penuh dengan

kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya Ia melontarkan perasaannya secara kasar dalam

cetusan cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain

Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukuman a tas tingkah laku yang

buruk sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul ia bertindak seolah olah mempunyai

kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasa bersalah menguasai dirinya Dari luar pasien tampak

memiliki kepercayaan diri yang penuh dan membesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga yang pada

dasarnya bersifat depresif

Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan Untuk mendapatkan ini pasien berusaha menguasai orang lain

agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya Karena kebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya

bahkan menolak karena sikapnya yang mengganggu orang lain Penolakan ini menimbulkan kecemasannya

bertambah yang mengakibatkan gejala manianya lebih menonjol

Masalah Keperawatan Yang Perlu di Kaji

1 Masalah keperawatan

Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur

Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

Gangguan komunikasi verbal

Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan

Defisit perawatan diri

Gangguan alam perasaan mania

Koping maladaptif

2 Data yang perlu dikaji

a Data subyektif

Banyak bicara kadang waham besar pembicaraan mudah beralih topik (flight of ideas) menghasut tak

punya rasa malu bersalah

b Data obyektif

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 22: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

Ekspresi wajah tegang riang berlebihan kurang memperhatikan makan dan minum kurang istirahat tidur

tidak bertanggungjawab mudah tersinggung terangsang tidak tahan kritik aktivitas motorik meningkat berdandan aneh dan berlebihan menantang bahaya kacau kebersihan diri kurang

Diagnosa Keperawatan

1 Resiko mencederai diri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan mania

2 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mania

3 Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan mania

4 Gangguan pola tidur dan istirahat kurang tidur berhubungan dengan mania

5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan mania 6 Gangguan alam perasaan depresi berhubungan dengan koping maladaptif

Intervensi Keperawatan

a Tujuan umum

Sesuai masalah (problem)

b Tujuan khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan

Bina hubungan saling percaya salam terapeutik memperkenalkan diri jelaskan tujuan interaksi ciptakan

lingkungan yang tenang buat kesepakatan janji dengan jelas tentang topik tempat waktu

Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

Bicara dengan tegas jelas singkat dan bersahabat

2 Klien dapat mengungkapkan perasaannya

Tindakan

Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

Beri kesempatan klien mengutarakan keinginan dan pikirannya dengan teknik focusing

Bicarakan hal-hal yang nyata dengan klien

3 Klien dapat menggunakan koping adaptif

Tindakan

Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan kesal marah dan tak

menyenangkan

Bicarakan kerugian cara yang telah digunakan

Jelaskan tentang batas tingkah laku yang wajar

Bantu klien menemukan cara lain yang lebih posistif

Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 23: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

4 Klien terlindung dari perilaku mencederai diri orang lain dan lingkungan

Tindakan

Tempatkan klien di ruang yang tenang tidak banyak rangsangan tidak banyak peralatan

Jauhkan dan simpan alat alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinyaorang lain dan

lingkungan ditempat yang aman dan terkunci

Temani klien jika nampak tanda-tanda marah agresif

Lakukan pengekangan fisik jika klien tidak dapat mengontrol perilakunya

5 Klien dapat melakukan kegiatan terarah

Tindakan

Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan motorik yang terarah misal menyapu joging dll

Beri kegiatan individual sederhana yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh klien

Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi

Bantu klien dalam melaksanakan kegiatan

Beri reinforcement positif atas keberhasilan pasien

6 Klien terpenuhi kebutuhan nutrisinya

Tindakan

Diskusikan tentang manfaat makan dan minum bagi kesehatan

Ajak klien makan makanan yang telah disediakan temani selama makan

Ingatkan klien untuk minum frac12 jam sekali sebanyak 100 cc

Sediakan makanan TKTP mudah dicerna

7 Klien terpenuhi kebutuhan tidur dan istirahatnya

Tindakan

Diskusikan pentingnya istirahat bagi kesehatan

Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat

Sediakan lingkungan yang mendukung tenang lampu redup dll

8 Klien terpenuhi kebersihan dirinya

Tindakan

Diskusikan manfaat kebersihan diri bagi kesehatan

Bimbing dalam kebersihan diri (mandi keramas gosok gigi)

Bimbing pasien berhias

Beri pujian bila klien berhias secara wajar

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 24: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

9 Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan

Diskusikan tentang obat (nama dosis frekuensi efek dan efek samping minum obat)

Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien obat dosis cara waktu)

Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan

Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar

10 Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 25: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

A Definisi

Gangguan Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh

kepribadian dan fungsi hidup seseorang

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan arus berpikir yang cepat mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat sehingga

menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa DEPKES)

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasan yang meningkat

meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang Kondisi ini dapat diiringi

dengan perilaku yang berlebihan berupa peningkatan kegiatan banyak bicara ide-ide yang meloncat

senda gurau tertawa berlebihan penyimpangan seksual

Kesimpulan

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraan yang

berlebihan dan kegiatan motorik yang berlebihan

RENTANG RESPON EMOSI (Stuart dan Sundeen 1995)

Respons

Respons

Adaptif Maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Reaksi kehilangan ManiaDepresi

yang wajar yang memanjang

Keterangan

Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 26: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normall dialami individu yang mengalami

kehilangan

Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya

sedih berfokus pada diri sendiri berhenti melakukan kegiatan sehari-hari Reaksi kehilangan tersebut

tidak berlangsung lama

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive individu menyangkal menekan atau

menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang

berlebihan dan berkepanjangan

Mania dapat timbul karena adanya faktor diantaranya faktor predisposisi dan faktor presipitasi yaitu

1 Faktor Predisposisi

a Faktor Genetik

Faktor genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan

Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigote

b Teori Agresi Berbalik pada Diri Sendiri

Mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri Freud

mengatakan bahwa kehilangan objekorang ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik

menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri dan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu

mekanisme kompensasi)

c Teori Kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan misalnya kehilangan orangtua yang sangat dicintai Individu

tidak berdaya mengatasi kehilangan

d Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami mania

e Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri

sendiri lingkungan dan masa depan

f Model Belajar Ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu

menghadapi masalah Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif

g Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selama berinteraksi

dengan lingkungan

h Model Biologis

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 27: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

Mengemukakan bahwa dalam keadaan depresimania terjadi perubahan kimiawi ya itu defisiensi

katekolamin tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol

2 Faktor Presipitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis psikologis dan

sosial budaya

a Faktor Biologis

Meliputi perubahan fisiologis yang disebakan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti

infeksi neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme

b Faktor Psikologis

Meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri

c Faktor Sosial Budaya

Meliputi kehilangan peran perceraian kehilangan pekerjaan

II PERILAKU DAN MEKANISME KOPING

1 Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan Mania

a Afektif

Gembira berlebihan (Euphoria)

Harga diri meningkat

Tidak tahan kritik

b Kognitif

Ambisi

Mudah terpengaruh

Mudah beralih perhatian

Waham kebesaran

Ilusi

Flight of ideas

Gangguan penilaian

c Fisik

Dehidrasi

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 28: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

Nutrisi yang tidak adekuat

Berkurang kebutuhan tiduristrirahat

BB menurun

d Tingkah Laku

Agresif agitasi tidak toleran

Hiperaktif

Aktivitas motorik

Kurang bertanggung jawab

Royal

Iritabel atau suka berdebat

Perawatan diri kurang

Tingkah laku seksual yang berlebihan

Bicara bertele-tele

2 Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi

hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakkibatkan dari

kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan

III MASALAH KEPERAWATAN DAN POHON MASALAH

a Masalah Keperawatan

1 Berduka disfungsional

2 Peningkatan mobilitas fisik

3 Gangguan Pola Tidur

4 Resiko terhadap cedera

5 Defisit perawatan diri

Data yang perlu dikaji untuk masalah diatas adalah

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 29: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

Pengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor predisposisi presipitasi dan perubahan

perilaku serta mekanisme koping yang digunakan klien

b Pohon Masalah

Resiko Tinggi cidera

Mania

Berduka disfungsional

IV RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

1 Diagnosa keperawatan

a Resiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan Peningkatan mobilitas fisik Mania

b Gangguan alam perasaan Mania berhubungan dengan berduka disfungsional

2 Perencanaan

a Tujuan Keperawatan

1) Tujuan Umum

Mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta

kesenagan yang dapat diterima oleh lingkungan

2) Tujuan Khusus

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya

2 Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

3 Klien dapat mengungkapakan perasaanya

4 Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 30: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

5 Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

6 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan Keperawatan

1 Kenalkan diri pada klien

2 Tnggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal

3 Bicara dengan tegas jelas dan simpati

4 Bersifat hangat dan bersahabat

5 Temani klien saat agitasi muncul dan aktivitasnya meningkat (hiperaktivitas)

TUK 2

Klien dapat mengendalikan aktivitas motorik

Tindakan Keperawatan

1 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat menurunkan kegiatan motorik

2 Diskusikan dengan klien manfaat pemberian obat

3 Ciptakan ruangan yang tenang dan tidak banyak rangsangan seperti musik yang lembut penataan

ruangannyang tidak banyak peralatan

4 Beri kegiatan yang dapat diselesaikan klien misalnya mandi makan dan lain-lain

5 Bersama klien membuat jadwal kagiatanaktivitas fisik yang dapat menyalurkan energi sepert i

menyapu mengepel dan olahraga

6 Beri reinforcement positif bila klien melakukan kegiatan tersebut

7 Tetapkan batasan yang kontrukstif terhadap tingkah laku yang negatif

8 Lakukan pendekatan yang konsisten oleh seluruh anggota tim kesehatan

9 Pertahankan komunikasi terbuka dan membagi persepsi di antara anggota tim kesehatan

10 Kuatkan perilaku pengendalian diri dan perilaku positif lainnya

TUK 3

Klien dapat mengungkapakan perasaanya

Tindakan Keperawatan

1 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

2 Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan keinginannya perasaan dan pikiran dengan

menggunakan teknik komunikasi fokusing (dengan tujuan membantu isi pembicaraan pada tujuan yang

ditetapkan)

3 Berikan respon empati dan menerima klien

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat

Page 31: Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA

4 Bantu klien menurunkan tingkat kecemasannya

TUK 4

Klien dapat menentukan cara penyelesaian masalah (koping) yang konstruktif

Tindakan Keperawatan

1 Identifikasi bersama klien cara yang biasa digunakan untuk mengatasi perasaan marah kesal atau

sesuatu yang tidak menyenangkan

2 Diskusikan manfaat dari cara yang telah digunakan

3 Diskusikan tentang alternatif cara untuk mengatasi perasaan yang tidak menyenangkan

4 Beri motivasi klien agar memilih cara penyeleaian masalah yang tepat serta diskusikan konsekkuensi

dari cara yang dipilih

5 Anjurkan klien untuk mencoba cara tersebut

TUK 5

Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol alam perasaannya

Tindakan keperawatan

1 Diskusikan dengan keluarga tentang keadaan klien

2 Bantu keluarga untuk memberikan asuhan yang tepat

3 Bantu keluarga untuk merencaranankan kegiatan yang sesuai dengan keadaan klien

TUK 6

Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol perilaku mania

Tindakan Keperawatan

1 Diskusikan dengan klien tentang obat untuk (dosis frekuensi dan manfaat obat) untuk mengontrol

perilaku mania

2 Bantu klien untuk memastikan klien telah minum obat teratur untuk mengontrol perilaku mania (dengan

prinsip 5 benar benar dosis waktu pasien cara pemberian dan obat)

3 Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan setelah minum obat