Studi Fenomena Mimikri Kupu-kupu (Ordo …...langsung gejala mimi!

5
Studi Fenomena Mimikri Kupu-kupu (Ordo Lepidoptera) di Cagar Alam Pegunungan Cyctops Oleh: Vina Vania Suhartawan Viva Virginia Suhartawan 8erdasarkan hasil observasi di Cagar Alam Pegunung- an Cyclops secara langsung maupun dari studi literatur (van Mastrigt dan Rosariyanto, 2005) dan observasi koleksi kupu-kupu milik Henk van Mastrigt di APO Jayapura, dapat dikatakan bahwa Cagar Alam Pegu- nungan Cyclops memiliki keanekaragaman kupu-kupu yang cukup tinggi baik kupu-kupu malam (ngengat) maupun kupu-kupu siang. Studi fenomena mimikri kupu-kupu masih sangat jarang dilakukan di Papua termasuk di wilayah Cagar Alam Pegunungan Cyclops. Sebagai wilayah tropik Papua sangat berpotensi untuk terjadinya fenomena mimikri dan informasi tersebut sangat penting untuk dunia ilmu pengetahuan khususnya biologi. Untuk mengungkap fenomena mimikri tersebut mendorong peneliti melakukan penelitian tentang mimikri kupu-kupu di wilayah tersebut. Data penelitian ini merupakan informasi sangat penting untuk dunia ilmu pengetahuan khususnya biologi yang dapat digunakan sebagai sumber referensi untuk pengajaran topik-topik biologi yang berhubungan dengan konsep mimikri balk di sekolah-sekolah umum maupun di perguruan tinggi khususnya di Papua. Pengajaran konsep-konsep biologi sangat tepat dilaku- kan dengan metode pendekatan lingkungan di mana gejala atau suatu fenomena tertentu seperti mimikri dapat diobservasi secara langsung di alam. Hasil penelitian ini sangat mendukung pengajaran biologi 7

Transcript of Studi Fenomena Mimikri Kupu-kupu (Ordo …...langsung gejala mimi!

Page 1: Studi Fenomena Mimikri Kupu-kupu (Ordo …...langsung gejala mimi!

Studi Fenomena Mimikri Kupu-kupu(Ordo Lepidoptera) di Cagar AlamPegunungan CyctopsOleh: Vina Vania Suhartawan

Viva Virginia Suhartawan

8erdasarkan hasil observasi di Cagar Alam Pegunung-an Cyclops secara langsung maupun dari studi literatur(van Mastrigt dan Rosariyanto, 2005) dan observasikoleksi kupu-kupu milik Henk van Mastrigt di APOJayapura, dapat dikatakan bahwa Cagar Alam Pegu-nungan Cyclops memiliki keanekaragaman kupu-kupuyang cukup tinggi baik kupu-kupu malam (ngengat)maupun kupu-kupu siang.Studi fenomena mimikri kupu-kupu masih sangat jarangdilakukan di Papua termasuk di wilayah Cagar AlamPegunungan Cyclops. Sebagai wilayah tropik Papuasangat berpotensi untuk terjadinya fenomena mimikridan informasi tersebut sangat penting untuk dunia ilmupengetahuan khususnya biologi. Untuk mengungkapfenomena mimikri tersebut mendorong penelitimelakukan penelitian tentang mimikri kupu-kupu diwilayah tersebut.Data penelitian ini merupakan informasi sangat pentinguntuk dunia ilmu pengetahuan khususnya biologi yangdapat digunakan sebagai sumber referensi untukpengajaran topik-topik biologi yang berhubungandengan konsep mimikri balk di sekolah-sekolah umummaupun di perguruan tinggi khususnya di Papua.Pengajaran konsep-konsep biologi sangat tepat dilaku-kan dengan metode pendekatan lingkungan di managejala atau suatu fenomena tertentu seperti mimikridapat diobservasi secara langsung di alam. Hasilpenelitian ini sangat mendukung pengajaran biologi

7

Page 2: Studi Fenomena Mimikri Kupu-kupu (Ordo …...langsung gejala mimi!

khususnya di wilayah Papua dengan pendekatanlingkungan dan muatan lokal.Mimikri adalah suatu fenomena di mana satu spesiesdiuntungkan oleh kemiripan permukaan (superfisial)dengan suatu spesies yang lain. Spesies yangdimangsa mendapatkan banyak keuntungan melaluimimikri tersebut.Fenomena mimikri banyak dijumpai dalam duniaserangga terutama kupu-kupu. Spesies yang ditirudikenal dengan istilah "modef' sedangkan spesies yangmeniru dikenal dengan istilah "mimie".Pola dan warna kupu-kupu model biasanya cerah danmenyolok dengan menunjukkan atributnya yangmembahayakan yang disebut dengan istilah "apo-sematic". Aposematik adalah warna peringatan sepertikuning cerah, jingga atau merah dengan warna hitamsebagai latar belakangnya. Karakter aposematik jugabisa berupa bentuk yang menyeramkan seperti bintikmata pada sayap Hyantis dan Taenaris yangmenyerupai mata burung hantu. Karakter aposematiktersebut membantu predator (vertebrata) dengan cepatdan mudah membedakan spesies tersebut secaraviasual dan predator juga belajar mengasosiasikankarakter aposematik tersebut dengan sesuatu yangtidak enak atau berbahaya dan harus dihindari.Menurut Parsons (1999) ada dua teori fundamentalmimikri yaitu mimikri Mullerian dan Mimikri Batesian.Mimikri Mullerian adalah kemiripan antara beberapaspesies yang yang rasanya tidak enak (distastefuf)atau berbahaya sehingga tidak disukai (inedible) ataudihindari oleh predator, sedangkan mimikri Batesianadalah suatu spesies yang rasanya enak (palatabIe)atau tidak beracun meniru atau menyamai spesies lainyang beracun (unpalatable) atau berbahaya bagipredator.

8

Page 3: Studi Fenomena Mimikri Kupu-kupu (Ordo …...langsung gejala mimi!

Mimikri Mullerian juga didefinisikan sebagai dua ataulebih spesies yang memiliki ciri aposematik salingmeniru satu sama lain. Setiap spesies memperolehkeuntungan karena pengumpulan jum!ah menyebabkanpemangsa mempelajari lebih cepat untuk menghindarisetiap mangsa dengan suatu penampakan tertentu.Penelitian ini menggunakan rnetode studi pustaka,observasi koleksi kupu-kupu dan observasi secaralangsung gejala mimi!<ridi lokasi penelitian yaitu di PosTujuh dan Kamp Walker, Waena. Juga dilakukanpemeliharaan (rearing) tahap pradewasa (telur, larvadan pupa) untuk mengamati ciri aposematik kupu-kupupada tahap pradewasa dan juga mempelajari sumbermakanan larvanya .Fenomena mimikri kupu-kupu Batesian maupunMullerian diternukan di wiiayah Cagar Alam Cyclopsterutama pada Famili Papilionidae dan Nymphalidae.Indikator yang digunakan untuk mengidentifikasi tipemimikri (Batesian atau Mullerian) adalah hubungankekerabatan secara taksonomi, zat yang terkandungdalam tumbuhan pakan larva (beracun atau tidakberacun), sifat larva (spesialis atau generalis) dan ciriaposematik yang dimiliki.Pada tipe mimikri Batesian spesies yang berperansebagai "mode" maupun "mimie" dapat diidentifikasidengan jelas. Larva spesies yang berperan sebagai"model" biasanya memakan jenis tumbuhan tertentuyang beracun dan spesifik (spesialis) sedangkan larvayang berperan sebagai mimik biasanya memakan lebihberagam jenis tumbuhan sumber pakan (generalis) danbiasanya tidak mengandung racun. Tipe mimikriBatesian di wilayah Cagar Alam Pegunungan Cyclopsadalah Papilio laglaizei (Papilionini, Papilionidae)menyerupai Alcides agathyrsus (Uraniidae), genusNeptis (Charaxinae, Nymphalidae) menyerupai genus

9

Page 4: Studi Fenomena Mimikri Kupu-kupu (Ordo …...langsung gejala mimi!

Tellervo (Ithomiinae, Nymphalidae), dan betina Papilioambrax (Papilionini, Papilionidae) menyerupaiAtrophaneura polydorus (Troidini, Papilionidae).Pacta mimikrt M"utreriánspesies yang berperan S"ebagál"modef' maupun "mimie" sulit dibedakan dan biasanyadialami oleh beberapa jenis atau kelompok kupu-kupuyang mirip satu sama lain dan memiliki ciri aposematiktertentu. Mimikri tersebut dapat diamati pada tahapimago dan atau tahap pradewasa (Iarva dan pupa).Larva dari kupu-kupu mimikri Mullerian biasanyaspesialis (memakan spesifik tumbuhan pakan) danberacun karena tumbuhan sumber pakan larvanyamengandung racun. Contoh mimikri Mullerian di wilayahCagar Alam Pegunungan Cyclops adalah tahap pra-dewasa (Iarva dan pupa) Troides oblongomaculatusdan Ornithoptera priamus (Troidini, Papilionidae).Larva kedua spesies tersebut mirip di mana tubuhnyaditutupi oleh duri (tuberkel). Duri tersebut merupakanciri aposematik sehingga larva tersebut dihindaripredator. Demikian juga pupa kedua spesies tersebutmirip satu sama lain, berbentuk huruf S, berwarnakuning dan jika dilihat dari arah samping (Iateral)menyerupai lebah yang sedang menyengat sehinggadihindari oleh predator.Genus Hyantis dan Taenaris (Morphinae, Nympha-lidae) memiliki ciri aposematik yaitu adanya bintik matayang menyerupai burung hantu pada sayapnya yangdigunakan untuk menakuti predator. Kedua genustersebut juga merupakan contoh mimikri Mullerian.

10

Page 5: Studi Fenomena Mimikri Kupu-kupu (Ordo …...langsung gejala mimi!

Vina Vania Suhartawan (Juara I)SMPN 2 Jayapura

11