Tugas Ilmu Kebumian 5

14
1. Jelaskan arti penting geomorfologi dalam kajian kebencanaan! Jawab : Bencana sabenarnya adalah sebuah hasil dari proses geologi dan geomorfologi. Oleh karena itulah geologi dan geomorfologi dikatakan sebagai dasar kajian bahaya dan bencana alam (geo.hazard). Hasil proses geomorfologi disebut sebagai bentuk lahan. Masing-masing bentuk lahan mempunyai potensi bencana nya sendiri- sendiri. Oleh karenanya dengan mempelajari geomorfologi dapat mengetahui potensi bencana apa yang akan mungkin terjadi pada suatu bentuk lahan tertentu dan perkembangan bentuk lahan tertentu, sehingga dapat diupayakan mitigasi yang paling efektif dan dapat mengurangi resiko bencana yang akan terjadi. Sebuah proses geomorfologi dikatakan sebagai sebuah bencana apabila luasan, cakupan , Intensitas dan skalanya besar. 2. Apabila anda akan mempelajari bencana alam pada suatu daerah konsep dasar geomorfologi manakah yang digunakan! Jawab : Konsep-Konsep utama dalam geomorfologi yang dapat dilakukan untuk mempelajari bencana alam ialah sebagai berikut : 1) Proses fisikal yang sama dan hukum- hukumnya yang bekerja saat ini telah bekerja sepanjang jaman geologi meskipun intensitasnya tidak selalu sama. Contoh : Dari jaman dulu terdapat erosi sampai sekarang masih terdapat erosi walaupun dengan intensitas yang tidak sama. Hukum-hukum yang bekerja salam proses erosi

description

tugasgeomorfologi

Transcript of Tugas Ilmu Kebumian 5

Page 1: Tugas Ilmu Kebumian 5

1. Jelaskan arti penting geomorfologi dalam kajian kebencanaan!

Jawab : Bencana sabenarnya adalah sebuah hasil dari proses geologi dan

geomorfologi. Oleh karena itulah geologi dan geomorfologi dikatakan sebagai dasar

kajian bahaya dan bencana alam (geo.hazard). Hasil proses geomorfologi disebut

sebagai bentuk lahan. Masing-masing bentuk lahan mempunyai potensi bencana nya

sendiri-sendiri. Oleh karenanya dengan mempelajari geomorfologi dapat mengetahui

potensi bencana apa yang akan mungkin terjadi pada suatu bentuk lahan tertentu dan

perkembangan bentuk lahan tertentu, sehingga dapat diupayakan mitigasi yang paling

efektif dan dapat mengurangi resiko bencana yang akan terjadi. Sebuah proses

geomorfologi dikatakan sebagai sebuah bencana apabila luasan, cakupan , Intensitas

dan skalanya besar.

2. Apabila anda akan mempelajari bencana alam pada suatu daerah konsep dasar

geomorfologi manakah yang digunakan!

Jawab :

Konsep-Konsep utama dalam geomorfologi yang dapat dilakukan untuk mempelajari

bencana alam ialah sebagai berikut :

1) Proses fisikal yang sama dan hukum- hukumnya yang bekerja saat ini telah

bekerja sepanjang jaman geologi meskipun intensitasnya tidak selalu sama.

Contoh : Dari jaman dulu terdapat erosi sampai sekarang masih terdapat erosi

walaupun dengan intensitas yang tidak sama. Hukum-hukum yang bekerja salam

proses erosi dari dulu sampai sekarang masih sama yaitu semakin terjal semakin

tinggi erosi.

2) Strutur geologi merupakan faktor kontrol dominan terhadap evolusi bentuklahan

dan tercermin padanya.

Contoh : Ketika ada sesar biasanya terdapat patahan dan terjal tercermin pada

dindingnya

3) Pada derajad tertentu permukaan Bumi mempunyai relief karena proses geomorfik

bekerja dengan kecepatan yang berbeda. Konsep ini menjelaskan bahwa bencana

alam yang terjadi dapat dianalissi melalui tingkat perkembangan relief permukaan

bumi, misalnya nalisis bencana pada relief dataran rendah antara lain banjir,

sedangkan pada dataran tinggi antara lain longsor.

4) Proses geomorfik meninggalkan bekas pada bentuklahan, dan setiap bentuklahan

berkembang sesuai dengan karakteristik penyusun bentuk lahannya. Konsep ini

menjelaskan bahwa bencana ekologis seperti gempa bumi, longsor, atau gunung

Page 2: Tugas Ilmu Kebumian 5

api pada suatu daerah dapatdijelakan memlaui jejak nyata bentuk lahan tersebut.

Misalnya pada jejak lahan yang terbentuk pada batuan pasir akan mudah terjadi

longsoran atau pada daerah vulkano akan berpotensi terhadap bencana gunung

api.

5) Karena tenaga erosional di permukaan Bumi berbeda-beda maka akan

menghasilkan urutan tingkat perkembangan bentuklahan.

Contoh : terdapat stadium erosi yang mengakibatkan stadium perkembangan

bentuk lahan. Seperti adanya Dome yang berusia muda, dewasa dan tua yang

mana masing-masing bentuk lahannya dari kenampakan fisiknya sudah dapat

dibedakan. Proses dan tenaga erosional berbeda merupakan pengaruh dari banyak

hal, misalnya hujan, bentuk lahan, kecuraman yang beda dan lain sebagainya.

6) Evolusi bentuklahan yang kompleks lebih umum berbanding yang sederhana.

7) Topografi permukaan Bumi lebih sedikit yang lebih tua dari Tersier dan

kebanyakan tidak lebih tua dari Pleistosen.

Contoh : Lempeng tektonik mengakibatkan adanya aktivitas gunung api dan

kegiatan pensesaran yang mengakibatkan bentuk lahan pegunungan, patahan dan

sebagainya, kegiatan- kegiatan tersebut terjadi pada jaman pleistosin kemudian

pada jaman sekarang terjadi proses pembentukan dan perkembangan bentuk lahan

seperti erosi, pelapukan, longsor dan sebagainya

8) Interpretasi yang tepat bentang lahan saat ini tidak mungkin tanpa penilaian yang

mendalam terhadap pengaruh perubahan geologik dan klimatik pada kala

Pleistosen.

9) Suatu penilaian iklim dunia perlu untuk memahami secara tepat terhadap variasi

peran dari proses geomorfik yang berbedabeda.

Contoh : Perbedaan besar dan tekanan angin pada jaman pleistosin data dilihat

dari adanya bentuk lahan karst di Pegunungan Kendeng, pada batu gamping

terdapat join dan diaklas (lubang-lubang), lubang-lubang membentuk sungai

bawah tanah, diaplas terisi oleh pasir pantai dari utara. Kekuatan angin pada

jaman pleistosin begitu besar sehingga mampu mengangkut pasir dari pantai

sampai ke lahan gamping pada pegunungan kedeng.

Contoh lainnya adalah pada jaman pleistosin terdapat guaval berupa bentuk lahan

yang terdapat batu pecah-pecah, lancip. Menunjukkan adanya proses fisikal

berupa kekeringan pada jaman pleistosin di bentuk lahan tersebut.

Page 3: Tugas Ilmu Kebumian 5

10) Geomorfologi, meskipun lebih menekankan terhadap bentanglahan saat ini, akan

memperoleh manfaat yang maksimum jika memperhatikan sejarah yang lebih

panjang. Oleh karenanya dapat dijadikian contoh dan pelajaran dari sejarah

tersebut contohnya ketika memlilih permukiman diarea yang sejarahnya sering

terjadi banjir maka untuk selanjutnya dimungkinkan akan tetap terjadi banjir pula

di area tersebut.

3. Jelaskan peranan aspek utama geomorfologi dalam kajian kebencanaan!

Jawab:

Aspek utama geomorfologi

1) Geomorfologi static

terkait dengan bentuklahan aktual

Peranan aspek ini dapat digunkan untuk menganalisis rona actual bentuk lahan

sehingga mampu menjawab jika terjadi permasalahan atau bencana pada

bentuk lahan tersebut.

2) Geomorologi dinamik:

terkait dengan proses dan perubahan jangka pendek

Aspek ini mempunyai peranan dalam menganalisis lingkungan berkaitan

dengan perubahan ekologis jangka pendek pada bentuk lahan tersebut.

contoh:Analisis dampak lingkungan pada perubahan penggunaan lahan hutan

lindung menjadi hutan produksi. Contoh menganalisis dampak abrasi laut

setiap tahunnya.

3) Geomorfologi genetik:

Terkait dengan perkembangan relief jangka panjang

Aspek ini dapat digunakan untuk menganalisis aspek lingkungan berkaitan

dengan asal-usul bentuk lahan dalam waktu jangka panjang, misalnya kajian

tentang struktur batuan atau sifat permeabilitas tanah yang menyerap air pada

suatu daerah kekeringan. Dalam kebencanaan dapat dikaitkan pula dengan

pergerakkan lempeng tektonik yang menyebabkan pembentukan struktural

daerah pegunungan sehingga berkaitan dengan adanya bencana-bencana

semisal gempa dan gunung meletus.

4) Environmental geomorphology:

Berurusan dengan keterkaitan ekologik antara geomorfologi dan ilmu terkait

dan atau elemen-elemen lahan.

Page 4: Tugas Ilmu Kebumian 5

Peranan ini peting dalam kaitannya untuk mengkaji sumberdaya yang terjadi

pada lingkungan, semisal lingkungan karst selalu dikaitkan dengan bencana

kekeringan.

4. Mengapa peta geomorfologi penting untuk kajian kebencanaan?

Dalam peta geomorfologi mempunyai aspek utama yaitu :

1) Morfologi:

a. Morfografi

b. Morfometri

Morfometri mecakup ukuran-ukuran dan bentuk unsur-unsur penyusun bentuk

lahan. Data kuantitatif dapat diperoleh dengan cara pengukuran langsung

dilapangan, maupun peta topografi, citra satelit, dan foto udara

2) Morfogenesis:

a. Morfostruktur pasif

b. Morfostruktur aktif

c. Morfodinamik

Morfogenesa merupakan asal-usul pembentukan bentuk lahan dan

perkembangannya. Proses ini dapat dibedakan berdaarkan tenaga

geomorfologi pembentuk bentuk lahan yaitu proses fluvial, proses marine,

proses aeolin, proses glacial, proses solusional, proses vulkanis dan proses

tektonis. Proses-proses tersebut membentuk konfogurasi bentuk permukaan

bumi yang berbeda-beda.

3) Morfo-kronologi

a. Relatif

b. Absolut

Morfokronologi merupakan urutan bentuk lahan yang ada dipermukaan bumi

sebagai hasil proses geomorfologi. Adanya perbedaan urutan secara alami

menyebabkan terjadinya perbedaan urutan umur bentuk lahan dari yang paling

awal hingga yang paling akhir, masing0masing dari yang paling tua sampai yang

paling muda.

Page 5: Tugas Ilmu Kebumian 5

4) Morfo-aransemen (tatanan keruangan)/ Morfo Asosiasi

Merupakan kaitan antara bentuk lahan satu dengan yang lainnya dalam susunan

keruangan/ sebaran dipermukaan bumi. Morfoasosiasi sangat penting dalam

geomorfologi karena bentuk lahan yang ada dipermukaan bumi pembentukannya

sangat dipengaruhi oleh beberpa faktor lain topografi, batuan, proses , iklim,

vegetasi, organism dan waktu.

Dalam peta geomorfologi penting untuk kajian kebencanaan karena dalam peta

geomorfologi terdapat keterangan-keterangan jenis bentuk lahan seperti apa yang ada

disuatu wilayah, dapat menggambarkan proses dan perkembangannya. Dalam setiap jenis

bentuk lahan terdapat potensi-potensi proses geomorfologis yang apabila dalam skala

besar dapat dikatakan sebagai bencana. Oleh karenanya peta geomorfologi penting dalam

kajian kebencanaan digunakan sebagai salah satu instrument/ cara dalam upaya mitigasi

untuk mereduksi dampak bencana yang mungkin akan terjadi dalam bentuk lahan

tersebut.

5. Buat deskripsi dari masing-masing bentuk lahan asal genetic (9 macam) dan

kemungkinan bencana yang mungkin terjadi.

Jawab:

Klasifikasi bentuk lahan genetik (biasanya berkaitan dengan proses pembentukannya )

adalah sebagai berikut :

1) Asal Struktural

Bentuk lahan struktural biasanya terdapat tanda-tanda struktural. Seperti

contohnya pegunungan struktural. Bentuk lahan struktural berhubungan

dengan perlapisan batuan sedimen yang berbeda ketahanannya terhadap

erosi.Plateau struktural terbentuk pada suatu daerah yang berbatuan berlapis

horizontal, sedang cuesta dan pegunungan monoklinal bila terdapat dip

geologis yang nyata. Batuan berlapis yang terlipat selalu tercermin pada

bentuk lahan. Terkadang bentuk lahan struktural dipengaruhi oleh proses-

proses eksogenesa dari berbagai tipe sehingga mengubah bentuk lahan

struktural menjadi denudasional.

2) Asal denudasional

Pegunungan denudasional tidak ada kenampakan struktural. Bentuk-bentuk ini

terdapat pada daerah yang sangat luas terutama pada daerah-daerah berbatuan

Page 6: Tugas Ilmu Kebumian 5

lunak dan pada daerah yang berkondisi iklim basah sehingga bentuk-bentuk

strukturalnya tidak bisa bertahan lama. Dengan demikian dibutuhkan

pembagian yang lebih detail didasarkan pada karakteristik morfometrik nya

seperti amplitude relief , kemiringan lereng atau kepadatan aliran pengikisan.

3) Asal vulkanik

Bentuk lahan vulkanik dibentuk oleh adanya erupsi vulkanik atau erupsi

gunung api. Bentuk lahan vulkanik secara sederhana dibagi menjadi :

a. Bentuk-bentuk eksplosif, yang terdiri dari krater letusan hingga ash

dan cinder cones

b. Bentuk-bentuk effusif secara umum tergantung kepada kepakatan

keasaman dari lava yang mengalir keluar.

Struktur vulkanik yang besar biasanya ditandai oleh erupsi yang eksplosif dan

effusif. Dalam hal ini terbentuk vulkan strato.Bila vulkanisme menghasilkan

bentuk-bentuk vulkanik yang nyata dan tetap dapat dikenali dalam periode

waktu yang panjang, tetapi karena sesuatu pertimbangan terrain tersebut

diklasifikasikan ke dalam bentuk lahan denudasional, mungkin saja

ditambahkan istilah “yang terjadi pada batuan vulkanik”

4) Asal marin

Pembedaan utama kenampakan bentuk lahan dalam kelas ini ialah antara

pantai yang berbatu, bila terdapat tebing laut dan permukaan abrasi dan pantai

daratan rendah yang dijumpai bukit-bukit pantai dan “swales”, atau dengan

pantai penghalang dan bar dan laguna.

Dalam bentuk lahan marine terdapat coast, shore dan beach. Apabila dalam

bentuk lahan marine terdapat teras marine, pastinya dulu muka air laut setinggi

teras marine yang paling tinggi bisa karena penurunan air laut ataupun

pengangkatan.

5) Asal fluvial

Bentuk lahan yang disebabkan akibat adanya aliran air. Berhubungan dengan

daerah-daerah penimbunan seperti lembah-lembah sungai besar dan dataran

alluvial.Perbedaan utama terletak pada sungai-sungai yang permeander

debedakan dengan tanggul alam, relief barawa, guguk pasir sungai, dan sungai

teranyam. Kipas alluvial, teras sungai dan meander terdapat lengkung dalam

dan lengkung luar sebagai tempat erosi dan deposisi, ditengah sungai biasanya

Page 7: Tugas Ilmu Kebumian 5

terdapat bar atau gosong semuanya merupakan bentukan lain yang termasuk

dalam kelas ini,

6) Asal solusional

Solusi atau pelarutan sebagai tenaga geomorfological terdapat pada batuan

yang permeable dan mudah larut seperti pada batu kapur. Berupa topografi

karst, terdapat kelurusan akibat pensesaran. Bentuk lahan yang berkembang

pada tipe terrain ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, yang tepenting

ialah karakteristik litologi dan kondisi klimatologinya. Porositas dan kapasitas

penyerapan air dari batu kapur dan tingkat retakan-retakannya merupakan

faktor-faktor yang penting pada perkembangan bentuk-bentuk karst. Tidak

semua bentuk karst dapat mudah ditelusuri dari udara. Studi lapies yang

berasal dari pelarutan pada permukaan, secara baik memerlukan foto udara

skala besar. Pada iklim basah sedang bentuk negative seperti hollow, sinhole

dan uvala sangat karakteristik, sedang pada daerah tropik basahbentuk-bentuk

posotif seperti bentuk bukit yang bervariasi dari konikal hingga menara karst

(“mogotes”) banyak dijumpai. Jenis tanah yang ada nya biasanya alluvium dan

kolovium.

7) Asal glacial

Pembedaan bentuk-bentuk dalam klas ini ialah antara terbatasnya glasiasi pada

lembah dan luasnya daerah glasiasi continental baik pada saat ini maupun

masa lampau. Di dalam masing-masing ke dua sub klas ini, bentuk-bentuk e

situ sendiri, sedimentasi oleh es dan pengelupasan glacial merupakan hal yang

perlu diperhatikan. Bentangan es atau bukit-bukit es yang luas menvirikan

bentangan es continental. Pada saat ini marine yang tinggal ditandai dengan

lembah-lembah gletsyer.

8) Asal Aeolian

Kerja angin mempunyai 2 aspek yakni erosive dan akumulatif. Bentuk lahan

yang berkembang terdahulu berkembang dengan baik bila dipadang pasir

terdapat batuan lunak. “Yardang” adalah bentuk yang paling umum dalam tipe

ini. Akumulasi oleh angin sangat dipengaruhi oleh ukuran butir dari

materialnya. Hal ini tidak efektif bila hanya pasir kasar dan kerikil yang ada,

dan ini pun sangat terbatas guguk pasir kecil bila ada material

berlempung.Material berdebu akan membentuk Iqess plateau yang ekstensif

Page 8: Tugas Ilmu Kebumian 5

dan bentuk yang berhubungan ialah tebing atau lereng vertical, tetapi juga

terbentuk pada daerah yang bermaterial pasir. Bentangan pasir dan guguk

pasir berbagai bentuk merupakan hasilnya. Bentuk gugukpasir seperti

barchans, parabolic, longitudinal dan traversal merupakan tipe guguk pasir

yang berkembang dibawah pengaruh tenaga angin.

9) Asal organic/ asal proses biologis

Terpisah dengan pulau karang beberapa terrain tipe lain seperti pantai

mangrove, peatboge dan sebagainya terasuk kedalam kelas ini. Karang koral

pada umumnya tenggelam karena pengaruh tektonik dan gerakan muka air

laut. Pada daerah yang tenggelam muka karang atau stoll adalah tipe yang

paling umum. Bentuk-bentuk teras karang merupakan pengaruh gabungan

perubahan muka air laut baik positif dan negatif sebagaihasil dari kerja

tektonik atau isostasi. Patahan, gerak massa batuan, pelarutan dan erosi

mungkin saja berpengaruh pada karang penutup pada kedudukan saat

tenggelam.

Referensi

JS, Sunardi. 1985. Dasar-Dasar Pemikiran Klasifikasi Bentuk Lahan.

Yogyakarta : Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

Lihawa, Fitriana. 2009. Pendekatan Geomorfologi Dalam Survei Kejadian

Erosi. Jurnal PelangiIlmu Vol. 2 No. 5. Diakses pada tanggal 17

April 2014

http://purewhitehome.blogspot.com/2013/02/pendalaman-materi-

fisiografi.html. diakses pada 17 April 2014

Page 9: Tugas Ilmu Kebumian 5

Tugas Ilmu KebumianDisusun dalam rangka memenuhi tugas ilmu kebumian untuk kajian

kebencanaanDosen Pengampu : Prof. Sutikno

Oleh

Ayu Rindia Loesasi

( 13/353898/PMU/07796)

MAGISTER MANAJEMEN BENCANA

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2014