Tugas Ihab

4
BAB II TELAA H PUSTAKA 2.1.Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholder Teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun memberikan manfaat bagi stakeholder (Chariri, 2007:409). Di dalam perusahaan adanya pihak yang diutamakan adalah stakeholder. Terdapat sejumlah stakeholder yang ada di masyarakat, dengan adanya pengungkapan CSR merupakan cara untuk mengelola hubungan organisasi dengan kelompok stakeholders yang berbeda. Tujuan utama dari perusahaan adalah menyeimbangkan konflik antara stakeholder. Menurut Gray, Kouhy, dan Adam (1994, p.53) dalam Chariri dan Ghozali (2007) mengatakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan dari stakeholder sehingga aktivitas perusahaan adalah mencari dukungan tersebut. Ada alasan yang mendorong perusahaan perlu memperhatikan kepentingan stakeholder, yaitu : 1. Isu lingkungan melibatkan kepentingan berbagai kelompok dalam masyarakat yang dapat mengganggu kualitas hidup mereka. 2. Dalam era globalisasi telah mendorong produk-produk yang diperdagangkan harus bersahabat dengan lingkungan. 3. Para investor dapat menanamkan modalnya cenderung untuk memilih perusahaan yang memiliki dan mengembangkan kebijakan dan program

description

turtyfuhj

Transcript of Tugas Ihab

BAB II TELAAH PUSTAKA2.1.Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori StakeholderTeori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan bukanlah entitas yanghanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun memberikan manfaat bagistakeholder (Chariri, 2007:409). Di dalam perusahaan adanya pihak yangdiutamakan adalah stakeholder. Terdapat sejumlah stakeholder yang ada dimasyarakat, dengan adanya pengungkapan CSR merupakan cara untuk mengelolahubungan organisasi dengan kelompok stakeholders yang berbeda. Tujuan utamadari perusahaan adalah menyeimbangkan konflik antara stakeholder. MenurutGray, Kouhy, dan Adam (1994, p.53) dalam Chariri dan Ghozali (2007)mengatakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungandari stakeholder sehingga aktivitas perusahaan adalah mencari dukungan tersebut.Ada alasan yang mendorong perusahaan perlu memperhatikankepentingan stakeholder, yaitu :1. Isu lingkungan melibatkan kepentingan berbagai kelompok dalam masyarakat yang dapat mengganggu kualitas hidup mereka.2. Dalam era globalisasi telah mendorong produk-produk yang diperdagangkan harus bersahabat dengan lingkungan.

3. Para investor dapat menanamkan modalnya cenderung untuk memilih perusahaan yang memiliki dan mengembangkan kebijakan dan program lingkungan.4. LSM dan pecinta lingkungan makin vokal dalam mengkritik perusahaanperusahaanyang kurang peduli terhadap lingkungan.Gray (1987) menyebutkan bahwa, agar perusahaan mengetahui apa yangdiinginkan oleh stakeholder, perusahaan harus dapat menilai substantiveenvironment yang terdiri atas :1. Primary level menggambarkan interaksi medium perusahaan manufakturdengan lingkungan yang memiliki hak untuk mendapatkan informasipertanggungjawaban.2. Secondary level menggambarkan interaksi sosial perusahaan dalampenggunaan infrastruktur, pengaruh estetika, kesehatan karyawan, dankepuasan status, opsi konsumen dan kesejahteraan, advertensi, sampahsisa, teknologi baru, dan sumber-sumber serta social opportunity cost.3. Tertiary level menggambarkan interaksi dalam sistem organisasional yanglebih kompleks yaitu berhubungan dengan kualitas kebebasan, sikap(moral, pendidikan, budaya dan estetika). tingkat informasi (berita),warisan budaya, dunia kerja, sistem pilihan individu, kesehatan,lingkungan, dan sistem hukum yang adil.2.1.2 Teori LegitimasiTeori legitimasi menjelaskan perusahaan melakukan kegiatan usahadengan batasan-batasan yang ditentukan oleh norma-norma, nilai-nilai sosial danreaksi terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya perilaku organisasidengan memperhatikan lingkungan (Chariri,2007:411). Gray et al. (1994)berpendapat bahwa teori legitimasi dan teori stakeholder merupakan perspektifteori yang berada dalam kerangka teori ekonomi politik. Karena pengaruhmasyarakat luas dapat menentukan alokasi sumber keuangan dan sumber ekonomilainnya, perusahaan cenderung menggunakan kinerja berbasis lingkungan danpengungkapan informasi lingkungan untuk membenarkan atau melegitimasiaktivitas perusahaan di mata masyarakat. Teori legitimasi memfokuskan padainteraksi antara perusahaan dengan masyarakat. Dowling dan Pfefeer(19975,p.122) dalam Chariri dan Ghozali (2007) berpendapat bahwa organisasiberusaha menciptakan keselarasan antara nilai-nilai sosial yang melekat padakegiatannya dengan norma-norma perilaku yang ada dalam sistem sosialmasyarakat dimana organisasi adalah bagian dari sistem tersebut. Selama keduasistem nilai tersebut selaras, kita dapat melihat hal tersebut sebagai legitimasiperusahaan. Ketika ketidakselarasan aktual atau potensial terjadi antara keduasistem nilai tersebut, maka akan ada ancaman terhadap legitimasi perusahaan.

2.2 Penelitian terdahuluPenelitian terdahulu yang telah ada sebelumnya yang berkaitan dengan implementasi CSR (Corporate Social Responsibility) antara lain sebagai berikut hasil penelitian Windarti (2004) menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat ini belum diatur secara jelas dalam hirarki perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, tetapi diatur secara teknis dalam keputusan Menteri dan Surat Edaran Menteri. Dalam Kepmen BUMN Nomor : Kep-236/MBU/2004 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, mengatur bahwa BUMN wajib menyisihkan satu persen dari laba perusahaan untuk Program Kemitraan yang dilakukan oleh satuan kerja Pengembangan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK), dan Program Bina Lingkungan yang dilaksanakan oleh satuan kerja community development (comdev).Bentuk Program Kemitraan yang dilakukan PUKK sebagai pelaksana tanggung jawab sosial perusahaan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah antara lain : pemberian kredit usaha kecil dengan bunga ringan sebagai dana bergulir, pembekalan keterampilan bagi remaja yang belum bekerja, membantu mepromosikan produk mitra binaan, dan pendidikan manajemen bagi mitra binaan. Bentuk Program Bina Lingkungan yang dilakukan oleh satuan kerja comdev sebagai pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat antara lain yaitu pembangunan irigasi, pembangunan jalan, pembangunan pasar, dan lain-lain yang mendukung kegiatan perekonomian masyarakat. Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dalampemberdayaan ekonomi masyarakat memberikan dampak positif bagi masyarakat maupun bagi perusahaan. Dampak nyata bagi perusahaan adalah terciptanya image yang baik bagi perusahaan sehingga meningkatnya kepercayaan publik dan dampak nyata bagi masyarakat adalah tumbuhnya usaha perekonomian rakyat sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian kesenjangan sosial yang merupakan bibit konflik sosial dapat dijembatani dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.Penelitian yang dilakukan oleh Josua (2007), menyimpulkan bahwa motif utama PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. melaksanakan tanggung jawab sosialnya adalah untuk mengamankan operasional pabrik. Hal tersebut mengaburkan aspek kerelaan (voluntarism) dan kemitraan yang dibangun atas dasar hubungan subordinasi, di mana masing-masing partisipan memiliki status, kemampuan dan kekuatan yang tidak seimbang. Yayasan yang dibentuk idealnya adalah merupakan representasi dari sektor sukarela (voluntary) yang berperan sebagai agen pembaru (change agent) untuk mendinamisasi program dalam rangka pemberdayaan masyarakat, namun kenyataannya lebih cenderung sebagai korporasi negara.