Tugas HIV AIDS
-
Upload
yoga-pradipta -
Category
Documents
-
view
103 -
download
3
Transcript of Tugas HIV AIDS
PENDAHULUAN
HIV singkatan dari “Human Immunodeficiency Virus”. Virus ini adalah virus yang
diketahui menjadi penyebab AIDS [Acquired Immune Deficiency Syndrome]. Jika
seseorang positif HIV, ini berarti mereka terinfeksi virus tersebut. Infeksi dari HIV
menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan
kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS. Seseorang yang terinfeksi
dengan HIV tidak mempunyai AIDS selama virus tersebut secara serius merusak
sistem kekebalan, membuat mereka lemah/mudah terserang infeksi, beberapa di
antaranya menyebabkan kematian. HIV ditularkan melalui cairan tubuh kebanyakan
dalam darah, sperma, cairan vagina dan ASI.
Prevalensi HIV/ AIDS di Indonesia meningkat dengan sangat pesat. Terbukti
pada tahun 1987 kasus HIV/ AIDS di Indonesia untuk pertama kalinya ditemukan di
Bali. Tetapi dapat kita lihat saat ini, kasus HIV/ AIDS terjadi hampir di seluruh provinsi di
Indonesia. Permasalahan mengenai penyakit HIV/ AIDS telah menjadi permasalahan
lama yang menyita begitu banyak perhatian dari berbagai kalangan, tarutama pada
sektor kesehatan. Namun sesungguhnya masyarakat pada umumnya masih belum
mengetahui secara mendalam tentang penyakit ini. Pada akhir tahun 2004 diperkirakan
antara 36 hingga 44 juta orang yang hidup dengan mengidap HIV, 25 juta diantaranya
adalah penduduk sub-Sahara Afrika. Perkiraan jumlah orang yang terinfeksi HIV di
seluruh dunia pada tahun 2004 adalah antara 4,3 juta hingga 6,4 juta orang. Sub-
Sahara Afrika tetap merupakan daerah paling parah terkena HIV diantara kaum
perempuan hamil pada usia 15-24 tahun di sejumlah negara disana.
Berdasarkan penelitian Centres for Disease Control and prevention, tiap menit
setidaknya ada 4 orang di dunia usia 15-24 tahun terinfeksi virus HIV, hingga Desember
2006 total penderita HIV/AIDS di dunia mencapai 39,5 juta. Sedangkan di Indonesia
sendiri tercatat 11604 kasus ( September 2006 ), diperkirakan kasus sebenarnya 90-
120 ribu ( P2ML & PL Depkes RI ).
1
PENULARAN HIV/AIDS
Beberapa cara penularan sehingga orang dapat terkena HIV/AIDS diantaranya :
1. Lewat cairan darah.
Dapat melalui tranfusi darah, pencangkokan organ atau jaringan yang
terinfeksi lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV yang dipakai
bergantian tanpa disterilkan. Dapat pula dengan berbagi jarum suntik atau alat
suntik yang terkontaminasi atau alat tindik, tato, dan alat facial wajah.
2. Lewat cairan sperma dan cairan vagina.
Berhubungan seksual tanpa menggunakan pelindung dengan orang yang
terinfeksi ( kasus kebanyakan ), sehingga memungkinkan tercampurnya cairan
sperma dengan cairan vagina atau tercampurnya cairan sperma dengan daarah
yang mungkin terjadi dalam hubungan seks lewat anus.
3. Lewat ASI
Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan
melahirkan lewat vagina, kemudian menyusui bayinya dengan ASI.
Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (Mother to Child Transmission) ini
berkisar hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif
kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.
Karena HIV dalam jumlah yang cukup untuk menginfeksi orang lain ditemukan
dalam darah, air mani dan cairan vagina Odha. Melalui cairan-cairan tubuh yang lain,
tidak pernah dilaporkan kasus penularan HIV (misalnya melalui: air mata, keringat, air
liur/ludah, air kencing).
Akan tetapi HIV/ AIDS tidak dapat ditular melalui :
1. Jabat tangan
2
2. Berbagi alat potong
3. Berpelukan, berciuman, senggolan
4. Makan dan minum bersama atau pemakaian alat makan minum bersama
5. Pemakaian fasilitas umum bersama, seperti telepon umum, WC umum, dan
kolam renang
6. Berteman dengan penderita
3
TANDA-TANDA SESEORANG TERTULAR HIV
Sebenarnya tidak ada tanda-tanda khusus yang bisa menandai seseorang telah
tertular HIV, karena keberadaan virus HIV sendiri membutuhkan waktu yang cukup
panjang (5 sampai 10 tahun hingga mencapai masa yang disebut fullblown AIDS.
Adanya HIV di dalam darah bisa terjadi tanpa seseorang menunjukan gejala penyakit
tertentu dan ini disebut masa HIV positif. Bila seseorang terinfeksi HIV untuk pertama
kali dan kemudian memeriksakan diri dengan menjalani tes darah, maka dalam tes
pertama tersebut belum tentu dapat dideteksi adanya virus HIV di dalam darah. Hal ini
disebabkan karena tubuh kita membutuhkan waktu sekitar 3 - 6 bulan untuk
membentuk antibodi yang nantinya akan dideteksi oleh tes darah tersebut. Masa ini
disebut window period (periode jendela) . Dalam masa ini , bila orang tersebut ternyata
sudah mempunyai virus HIV di dalam tubuhnya (walau pun belum bisa di deteksi
melalui tes darah), ia sudah bisa menularkan HIV melalui perilaku yang disebutkan.
Secara umum, tanda-tanda utama yang terlihat pada seseorang yang sudah sampai
pada tahapan AIDS adalah:
1. Berat badan menurun lebih dari 10% dalam waktu singkat
Penderita mengalami hal yang disebut wasting syndrome yang dikenal sebagai
malnutrisi, termasuk juga karena gangguan absorbs/ penyerapan makanan pada
system pencernaan yang mengakibatkan diarrhea kronik, kondisi letih dan lemah
kurang bertenaga.
2. Demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan)
3. Diare berkepanjangan (lebih dari satu bulan)
Sedangkan gejala-gejala tambahan berupa :
4
1. Batuk berkepanjangan (lebih dari satu bulan)
2. Kelainan kulit dan iritasi (gatal)
3. Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan
4. Pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh, seperti di bawah telinga,
leher, ketiak dan lipatan paha.
5
PENCEGAHAN HIV/AIDS
Cara Pencegahan :
1. Gunakan selalu jarum suntik yang steril dan baru setiap kali akan melakukan
penyuntikan atau proses lain yang mengakibatkan terjadinya luka
2. Selalu menerapkan kewaspadaan mengenai seks aman (artinya : hubungan
seks yang tidak memungkinkan tercampurnya cairan kelamin, karena hal ini
memungkinkan penularan HIV)
3. Bila ibu hamil dalam keadaan HIV positif sebaiknya diberitahu tentang semua
resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya sendiri dan
bayinya, sehingga keputusan untuk menyusui bayi dengan ASI sendiri bisa
dipertimbangkan.
Ada tiga cara:
1. Abstinensi (atau puasa, tidak melakukan hubungan seks)
2. Melakukan prinsip monogami yaitu tidak berganti-ganti pasangan dan saling
setia kepada pasangannya
3. Untuk yang melakukan hubungan seksual yang mengandung risiko, dianjurkan
melakukan seks aman termasuk menggunakan kondom
Ada dua hal yang perlu diperhatikan:
1. Semua alat yang menembus kulit dan darah (jarum suntik, jarum tato, atau pisau
cukur) harus disterilisasi dengan benar
2. Jangan memakai jarum suntik atau alat yang menembus kulit bergantian dengan
orang lain
6
7