Tugas Gizi Masyarakat

download Tugas Gizi Masyarakat

of 7

description

tugas posyandu

Transcript of Tugas Gizi Masyarakat

TUGAS GIZI MASYARAKATLAPORAN STRATA POSYANDUPOSYANDU BALITA SIWI LESTARI 01

Kelompok 8

Ade Restiana(G1H0130Pandan Timur(G1H0130Citra Nurmala(G1H0130Kania Asri Astari(G1H013040)Anggi Tunjung R.(G1H0130

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATANPROGRAM STUDI ILMU GIZI2015

BAB IPENDAHULUANI. Latar belakangPembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai kebehasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan nasional.Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu upaya yang besar, sehingga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa adanya keterlibatan masyarakat. Dalam upaya untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak balita, agar terwujud keluarga kecil bahagia dan sejahtera, pelaksanaannya tidak saja melalui program-program kesehatan melainkan berhubungan erat dengan program keluarga berencana. Upaya menggerakkan masyarakat dalam keterpaduan ini digunakan pendekatan melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD), yang pelaksanaanya secara operasional dibentuklah pos pelayanan terpadu (posyandu). Pos pelayanan terpadu ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan profesional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran.Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat, penyelenggaraanya dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih dibidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan pemudi. Kegiatan Posyandu merupakan salah satu Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, yang dilaksanakan oleh kader kesehatan yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar.II. Tujuana. Mengetahui cara dalam mengelompokan posyandu berdasarkan strata posyandub. Mengetahui keadaan dan kondisi posyandu yang ada di masyarakatBAB IITINJAUAN PUSTAKAPos Pelayanan terpadu atau Posyandu adalah unit kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dengan pembimbing dari tenaga kesehatan dari Puskesmas yang bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (Depkes RI, 2009). Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu , hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat karena di posyandu tersebut masyarakat dapat memperolah pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama (Depkes RI, 1990). Biasanya di posyandu tersebut terdapat beberapa kader kesehatan yang dapat menjadi penggerak kesehatan di masyarakat. Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat, serta bekerja di tempat yang dekat dengan pemberian pelayanan kesehatan. (Syafrudin, dan Hamidah, 2006).Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh kader, tim penggerak PKK desa/kelurahan serta petugas kesehatan dari puskesmas, dilakukan pelayanan masyarakat dengan system 5 meja yaitu : pendaftaran, penimbangan, pengisian KMS, penyuluhan perorangan berdasarkan KMS, dan pelayanan KB dan, kesehatan (R. Fallen dan R. Budi Dwi K,2010). Strata posyandu dapat dikelompokan menjadi 4, yaitu : Posyandu pratama adalah posyandu yang masih belum mantap,kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas.Keadaan ini dinilai gawat sehingga intervensinya adalah pelatihankader ulang. Posyandu madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebihdari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang ataulebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi, dan Imunisasi) masih rendah yaitu kurang dari 50%.. Posyandu purnama adalaha yang frekuensinya lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%. Posyandu mandiri berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK. Yang menjadi sasaran dalam pelayanan kesehatan di posyandu adalah untuk bayi yang berusia kurang dari 1 tahun, anak balita usia 1 (satu) sampai 5 (tahun), ibu hamil/ibu menyusui, ibu nifas, WUS dan PUS (R. Fallen dan R. Budi Dwi K,2010).BAB IIHASIL DAN PEMBAHASAN

Dari data yang diperoleh didapatkan hasil skor penilaian 60% sehingga dapat dikategorikan sebagai posyandu pratama.A. KepengurusanBerdasarkan data hasil survey Posyandu Siwi Lestari 01 didapatkan hasil, bahwa landasan hukum kepengurusan berdirinya posyandu di daerah tersebut telah ada dalam bentuk surat keputusan/SK dari lurah setempat. Posyandu tersebut memiliki jumlah pengurus yang memadai dan teridiri dari beberapa kader yang sudah mendapatkan masing-masing tugas sebagai ketua, sekretaris dan bendahara. Adapun kepengurusan dari posyandu Siwi Lestari 01 adalah sebagai berikut :Ketua Umum: IbuDewiSudiyonoWakilKetua: Ibu Erna SulistyowatiSekretaris: Ibu Nana IndrianiBendahara: Ibu Siti SoifahKader: 1. Ibu Desi Permatasari 2. Ibu Naomi Purnomo 3. Ibu Nilam SariB. KaderJumlah kader yang berpartisipasi dalam kegiatan posyandu sudah lebih dari 5 orang. Namun jenis kader yang ada hanya dari ibu-ibu setempat yang bersedia untuk melakukan kegiatan posyandu dengan tidak adanya kader lain (kader PAUD/Kader penyuluh), dengan keterampilan yang juga belum cukup terlatih.C. SaranaJenis dan jumlah sarana di posyandu tersebut masih kurang lengkap bila ditinjau dari fungsinya sebagai posyandu balita, seperti tidak adanya dacin, tidak adanya pemberian PMT, imunisasi, dan lainnya. Namun, pada dasarnya alat/sarana yang tersedia masih dapat digunakan dan berfungsi dengan baik.D. PrasaranaPrasarana tidak diperuntukan khusus untuk kegiatan posyandu karena RW 2 tidak mempunyai balai pertemuan sehingga menggunakan lapangan serbaguna yang bisa dipakai untuk pelaksanaan posyandu, sehingga lokasi posyandu telah permanen atau menetap di lapangan tersebut dari awal. Dilihat dari lingkungan posyandu kurang bersih, dan dekat dengan sumber pencemar karena bersebelahan dengan gudang penyimpanan barang milik RW.E. DanaJumlah dana Posyandu Siwi Lestari 1 cukup untuk membiayai kegiatan operasional posyandu karena berasal dari swadaya masyarakat setempat seperti anggota Rp1000/balita, iuran warga serta mendapat dana dari kelurahan secara rutin dan kontinyu.F. Pelaksanaan program pokokPelaksanaan Program Pokokbelumsemua program pokok diselenggarakan, karena kegiatan 5 meja belum secara berkesinambungan dilakukan pada tiap kegiatan Posyandu hanya ada 3 meja yaitu Pendaftaran, Penimbangan, dan Pencatatan. Penyuluhan dan Pelayanan belum berlangsung karena tidak ada tenaga kesehatan dari puskesmas. Sasaran kegiatan pokok Posyandu kurang lengkap karena hanya melayani bayi dan balita saja sedangkan ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui dan WUS/PUS dirujuk kepuskesmas atau rumah sakit karena tidak ada tenaga kesehatan.G. Pelaksanaan program pengembanganPada pelaksanaan program pengembangan posyandu, dapat diketahui bahwa belum ada satupun dilakukan program pengembangan yang dilakukan oleh Posyandu. Posyandu hanya melakukan kegiatan penimbangan dan pencatatan, bila ada perintah pelaksanaan dari puskesmas baru dapat dilakukan program seperti pemberian vitamin A pada anak karena belum diakukan program pengembangan sehingga kesinambungan program pengembangan tidak dapat terjadi. Serta tidak ada pencapaian sasaran program pengembangan yang dilakukan.H. Pelaksanaan administrasiPada pelaksanaan administrasi pada Posyandu, dapat diketahui bahwa kelengkapan administrasi posyandu telah lengkap karena telah memiliki 9 buku administrasi yang terdiri dari buku susunan pengurus, daftar hadir, kegiatan Posyandu, notulen, inventaris, daftar bantuan, buku tamu, kunjungan rumah, kas, dan SIP. Pengisian buku wajib dan SIP juga diketahui sudah tertib, dilakukan secara teratur. Sementara pelaporan kegiatan Posyandu telah dilakukan secara rutin dan tepat waktu yang dilaporkan secara berkala kepada kelurahan setempat.

I. KinerjaPosyandu Siwilestari 1 secara rutin melaporkan hasil penimbangan anak ke kelurahan tetapi tidak dalam format SKDN yang seharusnya, hanya keterangan balita yang menimbang dan balita yang naik berat badannya. Semua ibu balita memiliki KMS dalam bentuk fotocopy yang di dalamnya hanya berisi laporan berat badan balita yang menimbang tiap bulannya bukan seperti KMS yang seharusnya dapat melihat garis normal pertumbuhan balita pada setiap bulannya. Jumlah balita yang ada di posyandu Siwilestari 1 sebanyak 80 balita dan yang rutin menimbang setiap bulannya lebih dari 40 balita atau dapat dikatakan D/Slebih dari 50%. Dari 40 lebih balita yang tercatat menimbang pad bulan Juni di dapatkan hasil bahwa lebih dari 20 balita timbangannya naik atau dapat dikatakan N/D lebih dari 50% walaupun tidak ada program rutin yang dilaksanakan para kader posyandu atau puskesmas. dan penimbangan di Posyandu Siwilestari 1 ini rutin dilaksanakan setiap bulannya.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

Daftar Pustaka

Syafrudin dan Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGCFallen, R dan R. Budi Dwi K. 2010. Catatan Kuliah Keperawatan Komunitas. Yogyakarta : Nuha MedikaDepkes RI, 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta. Depkes RI, 1990. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416/Menkes/Per/IX/1990, Jakarta.