Gizi Masyarakat

96
GIZI MASYARAKAT OLEH KELOMPOK PELAKSANA III

Transcript of Gizi Masyarakat

PowerPoint Presentation

GIZI MASYARAKATOLEHKELOMPOK PELAKSANA III

GIZI KELUARGADANGIZI INSTITUSI

Latar BelakangMasalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu ditanggulangiMasalah gizi yang utama di Indonesia:Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)Anemia Gangguan Besi (AGB)Kurang Energi Protein (KEP)Kurang Vitamin A (KVA)Faktor risiko:Perilaku (pengetahuan)Tingkat sosial ekonomiPelayanan kesehatan

PendahuluanPengertian Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat :kegiatan mengupayakan peningkatan status gizi masyarakatMelibatkan berbagai profesi baik kesehatan dan non kesehatanKegiatan di puskesmas meliputi:Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)Upaya Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)Upaya Penanggulangan Kelainan GiziSistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)

UPGK - UPGIUPGK : upaya perbaikan gizi keluarga tujuan keluarga sadar gizi (kadarzi)UPGI : pelayanan dilakukan pada institusi : sekolah, pesantrean, panti asuhan, pabrik, embarkasi haji, dll.

Andre seorang anak laki-laki berusia 12 bulan terpaksa dibawa ke puskesmas, karena menderita gizi buruk dengan komplikasi penyakit diare. Dalam kesehariannya Andre diasuh oleh neneknya, karena kesibukan kedua orang tuanya. Mulai usia 3 bulan, Andre sudah tidak diberi ASI lagi dan hanya diberi susu botol. Andre tidak pernah dibawa ke posyandu yang ada di daerahnya, sehingga pertumbuhannya tidak terpantau. Tanpa disadari hari demi hari berat badannya mengalami penurunan dan kurus sekali. Kondisi Andre menjadi sangat lemah dan sakit-sakitan. Apakah kejadian yang menimpa Andre harus dialami oleh anak-anak lain? (Suara Kita, 13 Agustus 2004)

Gizi Keluarga

Latar Belakang KADARZIMemasuki usia sekolah, lebih dari sepertiga (36%) anak tergolong pendek (stunting), sebagai indikasi kekurangan gizi menahun.Tahun 2003, 11% anak sekolah menderita GAKY.Tahun 2002 terdapat 27,3% balita menderita gizi kurang, 8% diantaranya gizi buruk.Sebanyak 50% balita mengalami kekurangan vitamin A dan anemia juga ditemukan pada sekita 48,1% balita.

Upaya perbaikan gizi mempertimbangkan beberapa hal penting sebagai berikut : Arah perbaikan gizi lebih mengedepankan perubahan perilaku keluarga, untuk mencegah dan menanggulangi gizi kurang dan gizi lebih. Sasaran perbaikan gizi diperluas mencakup seluruh kelompok siklus hidup, meliputi; bayi, balita, usia sekolah, remaja dan usia produktif serta usia lanjut. Pendekatan yang lebih mengutamakan pemberdayaan keluarga, pemberdayaan masyarakat, peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan didukung kerjasama lintas sektor

DEFINISIKeluarga Sadar Gizi (KADARZI), merupakan gambaran keluarga yang berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali dan memecahkan masalah gizi anggota keluarganya.

PERILAKU GIZI SEIMBANG adalah pengetahuan, sikap dan praktek keluarga meliputi mengkonsumsi makanan seimbang dan berperilaku hidup sehat.

MAKANAN SEIMBANG adalah pilihan makanan keluarga yang mengandung semua zat gizi yang diperlukan masing-masing anggota keluarga dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan dan bebas dari pencemaran

Perilaku Sadar GiziMemantau berat badan secara teratur Makan beraneka ragamHanya mengkonsumsi garam beryodiumMemberikan hanya ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulanMendapatkan dan memberikan suplementasi gizi bagi anggota keluarga yang membutuhkan

Mengapa perlu memantau berat badan secara teratur?Perubahan berat badan menggambarkan perubahan konsumsi makanan atau gangguan kesehatanMenimbang dapat dilakukan oleh keluarga dimana sajaKeluarga dapat mengenali masalah kesehatan dan gizi anggota keluarganyaKeluarga mampu mengatasi masalahnya baik oleh sendiri atau dengan bantuan petugas

Cara Memantau BB AnakAnak dapat ditimbang di rumah atau di posyandu atau di tempat lain sekurangnya 2 bulan sekali Berat badan anak dimasukkan ke dalam KMSBila grafik berat badan pada KMS Naik (sesuai garis pertumbuhannya), berarti anak sehat, bila tidak naik berarti ada penurunan konsumsi makanan atau gangguan kesehatan dan perlu ditindaklanjuti oleh keluarga atau meminta bantuan petugas kesehatan

Makanan Beraneka RagamTubuh manusia memerlukan semua zat gizi (energi, lemak, protein, vitamin, dan mineral) sesuai kebutuhan.Tidak ada satu jenis bahan makanan pun yang lengkap memiliki seluruh kandungan zat gizinya.Mengkonsumsi makanan beraneka ragam yang mengandung sumber energi, lemak, protein, vitamin, dan mineral untuk menjamin pemenuhan kebutuhan gizi.

Menggunakan Garam BeryodiumZat yodium diperlukan tubuh setiap hari Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) menimbulkan penurunan kecerdasan, gangguan pertumbuhan dan pembesaran kelenjar gondok Kandungan zat yodium dalam air dan tanah di beberapa daerah belum mencukupi kebutuhan

Memberikan hanya ASI saja pada bayi hingg usia 6 bulanASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, bersih dan sehatASI dapat mencukupi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh kembang dengan normal sampai berusia 6 bulan (ASI Eksklusif)Praktis karena lebih mudah diberikan setiap saatMeningkatkan kekebalan tubuh bayiMenjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi

Sumplementasi GiziKebutuhan zat gizi pada kelompok bayi, balita, ibu hamil dan ibu menyusui meningkat dan seringkali tidak bisa dipenuhi dari makanan sehari-hari, terutama vitamin A untuk balita, zat besi untuk ibu dan yodium untuk penduduk di daerah endemis gondokSuplementasi zat gizi (tablet, kapsul atau bentuk lain) diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi tersebutApabila kebutuhan zat-zat gizi tersebut dipenuhi dari pengkayaan makanan, maka suplementasi zat gizi dapat dihentikan secara bertahap

Tablet Besi

Kapsul Yodium

Penilaian Keluarga yang Sudah Sadar Gizi :Status gizi seluruh anggota keluarga khususnya ibu dan anak baikTidak ada lagi bayi berat lahir rendah pada keluargaSemua anggota keluarga mengkonsumsi garam beryodiumSemua ibu memberikan hanya ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulanSemua balita dalam keluarga yang ditimbang naik berat badannya sesuai umurTidak ada masalah gizi lebih dalam keluarga

Cara Menuju KADARZI :a. Pembinaan kesehatanPemasyarakatan Pedoman umum gizi seimbangMengadakan penyuluhan mengenai gizi seimbangMengadakan pelatihan kader mengenai pelayanan gizi keluargaMembina pelaksanaan operasional pelayanan gizi keluarga didalam & luar Posyandu

b. Perlindungan khusus:Suplementasi vitamin A pada balitaSuplementasi tablet besi pada ibu hamil dan menyusuiSuplementasi kapsul minyak beryodium pada calon pengantin, ibu hamil dan menyusuiPemberian makanan tambahan pada balita di posyanduPemantauan tumbuh kembang bayi dan balita di posyandu

c. Deteksi dini:Deteksi status gizi pada bayi, balita dan lansia yang datang ke puskesmasd. Tindakan dan pengobatan:Menerima dan menangani rujukan dari posyandu mengenai masalah giziPojok gizi, wadah konsultasi gizi Puskesmas

Upaya Perbaikan Gizi InstitusiPembinaan teknis, pelatihan, penyuluhan, dan intervensi langsung kepada pemilik institusi, pengelola maupun pelaksana pelayanan gizi di sekolah- sekolah, pusat latihan olah raga, asrama haji, panti sosial, perusahaan/pabrik dan pesantren.

Kegiatan UPGI di Sekolah Dasar :Program makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS) Berhasil meningkatkan kehadiran siswa dan menurunkan jumlah anak yang putus sekolah.

Upaya Perbaikan Gizi Institusi (2)Kegiatan UPGI di pusat pelatihan olahraga :Penyusunan buku pedoman pelayanan gizi olahraga Pelatihan 200 orang pengelola makanan di panti sosial, perusahaan, lembaga pemasyarakatan, jasa boga, dan pondok pesantren tentang penyelenggaraan makanan masal yang sehat

Kekurangan Vitamin A

Masalah KVA di IndonesiaHasil studi masalah gizi mikro (Puslitbang gizi dan makanan Depkes RI, 2006), menyatakan jumlah balita dengan serum retinol < 20 g/dl1992: 50%2006: 14,6%

Penanggulangan masalah KVA balita sudah dilaksanakan sejak 1970 distribusi kapsul vitamin A setiap 6 bulan & peningkatan promosi konsumsi sumber Vit. A.

Dua survei terakhir (2007 dan 2011) menunjukkan secara nasional proporsi balita dengan serum retinol < 20 g/dl sudah dibawah batas masalah kesehatan masyarakat (< 15%), artinya masalah KVA secara nasional bukan merupakan masalah kesehatan masyarakat.

Program Vitamin ATujuan umumMenurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada anak-anak dan balita.

Tujuan khususCakupan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi paling sedikit 80% dari seluruh sasaranSeluruh jajaran kesehatan mengetahui tugas masing-masing dalam kegiatan distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi, dan melaksanakan tugas tersebut dengan baikSeluruh sektor terkait mengetahui peranan masing-masing dalam kegiatan distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi dan melaksanakan peran tersebut dengan baik

SasaranBayiKapsul vitamin A 100.000 SI (warna biru) diberikan kepada semua bayi berumur 6 11 bulan, baik sehat maupun sakit.

BalitaKapsul vitamin A 200.000 SI (warna merah) diberikan kepada semua anak balita (umur 1 5 tahun), baik sehat maupun sakit.

Ibu NifasKapsul vitamin A 200.000 SI (warna merah) diberikan kepada ibu yang baru melahirkan (nifas) sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI.

Dosis Vitamin ASecara periodikBayi umur 6-11 bulankapsul vitamin A 100.000 SI 1x serentak pada bulan Februari atau AgustusBalitakapsul vitamin A 200.000 SI (warna merah) tiap 6 bulanIbu nifas kapsul vitamin A 200.000 SI (warna merah) paling lambat 30 hari setelah melahirkan

b.Kejadian tertentuXeropthalmiaCampak, Pneumonia, Diare, Gizi Buruk, dan Infeksi Lain

Sumber Vitamin ARetinolBerasal dari hewaniDapat terjadi hipervitaminosisEfektivitas 100%Contoh : Hati dan Cod liver oil

Beta karoten / provitamin ABerasal dari nabati1/2 harus dikonversi1/3 harus diabsorbsiEfektifitas hanya 1/6Contoh : wortel

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

DefinisiGAKY adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang kurang unsur yodium secara terus menerus dalam jangka waktu lama. Yodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik di tanah maupun di air, merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup.

Resiko GAKY suatu daerahKandungan yodium dalam tanah dan air sudah banyak yang terkikis karena erosi, banjir atau hujan lebat Sumber air, hewan dan tumbuhan di daerah tersebut mengandung kadar yodium yang rendah

Tanda Penduduk GAKYKadar Yodium dalam Urin: Jika median Eksk- resi Yodium dalam Urin (EYU) penduduk kurang dari 100g/l Cakupan konsumsi garam beryodiumnya masih kurang dari 90%

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)GondokKretinismePenumpulan intelektual

Penanggulangan dan pencegahan akibat kekurangan yodiuma. PenanggulanganGaram beryodium.Suplementasi yodium pada binatangSuntikan minyak beryodium (Lipiodol)Kapsul minyak beryodium.

b. PencegahanSecara relatif, hanya makanan laut yang kaya akan yodium : sekitar 100 g/100 gr.Pencegahan dilaksanakan melalui pemberian garam beryodium. Jika garam beryodium tidak tersedia, maka diberikan kapsul minyak beryodium setiap 3, 6 atau 12 bulan, atau suntikan ke dalam otot setiap 2 tahun.

Anjuran asupan yodium setiap hari di dalam makananDosis 50 g/hari untuk kisaran usia 0-12 Bulan.Dosis 90 g/hari untuk kisaran usia 1-6 tahun.Dosis 120 g/hari untuk kisaran usia 7-12 tahun.Dosis 150 g/hari untuk kisaran usia 12-Dewasa.Dosis 200 g/hari untuk kisaran Ibu hamil dan menyusui.

Jenis makanan segar(/gram) Kering(/gram)Ikan air tawar 17 40 68 - 194Ikan air laut 163-3180 471-4591Kerang 308-1300 1292-4987 Daging hewan 27-97 -Susu 35-56 -Telur 93 -Serealia biji 22-72 34-92Buah 0-29 62-277Tumbuhan polong 23-36 223-245Sayuran12-201 204-1636

Masalah program GAKYTeknologi penggaraman umumnya masih sederhana/tradisional dengan sistem kristalisasi total yang menghasilkan kualitas garam rendah, dengan kadar NaCl < 88% Industri kecil di sentra produksi belum menerapkan sistem SNIDistributor garam yodium sulit menjangkau pasar desa di daerah terpencilpemalsuan dan penipuan kandungan yodium dalam garam.

Solusi masalah program GAKYUji coba demplot pegaraman dengan sistem kristalisasi bertingkat di 7 kabupaten meningkatkan produktifitas sekitar 25-75% dan kualitas garam dengan kandungan NaCl mencapai 92%. Industri kecil perlu pembinaan sistem manajemen mutu, pelatihan teknik produksi dan bantuan peralatan mesin yodisasi garam.

mengembangkan sistem distribusi garam beryodium melalui berbagai alternatif yang melibatkan PKK, LSM dan swasta

Anemia Gizi Besi

Anemia Gizi BesiSuatu keadaan dimana terjadinya penurunan cadangan besi dalam hati, sehingga jumlah Hb di bawah normal.Disebabkan oleh kurangnya asupan besi, absorpsi besi, perdarahan, atau hilangnya besi dalam tubuh melalui urin

Zat esensial untuk pembentukan darah seperti:BesiAsam folatVit. B12Protein

Kriteria Diagnosa Anemia

Status Defisiensi BesiMCHC