tugas fisika

27
KELOMPOK 1 Muhammad Ripurio Neysa Adina Atlas Budi Anfauziyah Eka Lestari TUGAS FISIKA

description

SMA

Transcript of tugas fisika

Page 1: tugas fisika

KELOMPOK 1Muhammad Ripurio

Neysa Adina Atlas BudiAnfauziyah Eka Lestari

TUGAS FISIKA

Page 2: tugas fisika

BAB IPENDAHULUAN

Page 3: tugas fisika

Secara umum, pemanasan global didefinisikan dengan meningkatnya suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global cenderung meningkat lebih cepat dibandingkan data yang terekam sebelumnya. Berdasarkan data yang telah diperoleh, sepuluh tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990.  Pemeran utamanya tentu saja manusia dengan berbagai aktivitasnya.

Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan, seperti yang terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim. Beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor, munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang mengancam jiwa manusia.

A. Latar Belakang

Page 4: tugas fisika

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka timbul masalah:

Apa yang dimaksud dengan Pemanasan Global? Apakah penyebab utama Pemanasan Global? Bagaimana cara mengukur Pemanasan Global? Apa saja dampak Pemanasan Global? Bagaimana cara mencegah Pemanasan Global? Bagaiman cara menanggulangi Pemanasan

Global?

B. Rumusan Masalah

Page 5: tugas fisika

Tujuan dari makalah ini tidak hanya untuk memenuhi tugas sekolah tetapi masih banyak tujuan lain, diantaranya :

Dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang pemanasan global.

Agar para pembaca pada umumnya dapat mengenal lebih dalam tentang keadaan alam tempat hidupnya.

Agar menjadi motivasi bagi kami dan para pembaca untuk menjaga dan menumbuhkan rasa cinta terhadap alam semesta.

Agar dapat mengetahui cara untuk menanggulangi masalah yang ditimbulkan dari pemanasan global

C. Tujuan Masalah

Page 6: tugas fisika

BAB II PEMBAHASAN 

Page 7: tugas fisika

Pemanasan Global atau Global

Warming merupakan suatu kejadian peningkatan secara terus-menerus suhu rata-rata permukaan bumi. Sejak awal abad ke-20, suhu dipermukaan bumi telah meningkat 0,8 derajat Celcius atau 1,4 derajat Fahrenheit dimana 2/3 dari peningkatan suhu tersebut terjadi setelah tahun 1980-an. Ini menandakan semakin lama peningkatan suhu semakin cepat.

A. Pengertian Pemanasan Global

Page 8: tugas fisika

Pemanasan global merupakan fenomena global yang disebabkan oleh aktivitas manusia di seluruh dunia, pertambahan populasi penduduk, serta pertumbuhan teknologi dan industri. Oleh karena itu peristiwa ini berdampak global. Beberapa aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya pemanasan global terdiri dari:

B. Penyebab Pemanasan Global

Page 9: tugas fisika

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi.

1. Efek rumah kaca

Page 10: tugas fisika

Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat. Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

2.     Efek umpan balik

Page 11: tugas fisika

Variasi Matahari adalah perubahan jumlah energi radiasi yang dipancarkan oleh Matahari. Terdapat beberapa komponen periodik yang mempengaruhi variasi ini, yang terutama adalah siklus matahari 11-tahunan (atau siklus bintik hitam matahari), selain fluktuasi-fluktuasi lainnya yang tidak periodik. Aktivitas matahari diukur dengan menggunakan satelit selama beberapa dekade terakhir setelah pada waktu sebelumnya pengukuran dilakukan melalui variabel-variabel 'proksi'. Para ilmuan iklim tertarik untuk mengetahui apakah variasi matahari berpengaruh terhadap Bumi. Variasi dalam total solar irradiance (TSI) sebelumnya tidak dapat diukur atau dideteksi hingga era penggunaan satelit, walaupun sebagian kecil panjang gelombang ultraviolet bervariasi beberapa persen. Output total matahari yang telah diukur (selama 3 kali periode siklus bintik hitam 11-tahunan) menunjukkan variasi sekitar 0,1% atau sekitar 1,3 W/m2 dari maksimum ke minimum selama siklus bintik hitam 11-tahunan. Jumlah radiasi matahari yang diterima permukaan luar atmosfer Bumi sedikit bervariasi dari nilai rata-rata 1366 watt per meter persegi (W/m2).

3. Variasi Matahari

Page 12: tugas fisika

Maraknya kasus penggundulan hutan merupakan salah satu penyebab pemanasan global saat ini. Penggundulan hutan dan kerusakan hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi kesuburan tanah. Salah satu fungsi tumbuhan yaitu menyerap karbondioksida (CO2), yang merupakan salah satu dari gas rumah kaca, dan mengubahnya menjadi oksigen (O2). 

Hutan yang menjadi paru-paru Bumi kini tidak dapat berfungsi secara maksimal karena sudah sangat berkurangnya jumlah pohon yang ada. Jumlah pohon yang ada tidak dapat menyeimbangi banyaknya jumlah CO2 yang ada di Bumi.

4. Penggundulan Hutan

Page 13: tugas fisika

Sebelum energi matahari mencapai bumi,energi tersebut akan difilter terlebih dahulu oleh lapisan ozon yang ada di atmosfer. Tetapi hasil penelitian menunjukkan telah terjadinya penipisan lapisan ozon. Sudah bisa ditebak apa akibat yang terjadi jika lapisan ozon ini rusak atau bahkan bolong.

Salah satu penyebab penipisan ozon ini adalah meningkatnya pemakaian Chloro Flouro Carbon (CFC). CFC dipakai dalam kehidupan sehari-hari pada lemari es, pendingin ruangan (Air Conditioner), bahan pendorong pada penyembur, pembuat buih dan sebagai bahan pelarut.

5. Bocornya lapisan ozon

Page 14: tugas fisika

Sumber polusi karbondioksida terbesar kedua yang berasal dari mesin kendaraan bermotor. Apalagi, keadaan semakin diperparah oleh adanya fakta bahwa permintaan kendaraan bermotor setiap tahunnya terus meningkat seiring dengan populasi manusia yang juga tumbuh sangat pesat. Sayangnya, semua peningkataan ini tidak diimbangi dengan usaha untuk mengurangi dampak.

Sumbangan seluruh sektor transportasi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 13,1%. Sektor transportasi dapat dibagi menjadi transportasi darat, laut, udara, dan kereta api. Dari total sumbangan 13,1% itu, sumbangan terbesar berasal dari transportasi darat (79,5%), disusul kemudian oleh transportasi udara (13%), transportasi laut (7%), dan terakhir kereta api (0,5%).

6. Transportasi

Page 15: tugas fisika

Data terkini dari Badan Urusan Kelautan dan Atmosfir Amerika Serikat (NOAA), mengatakan bahwa April 2010 dianggap sebagai yang terpanas dibanding bulan yang sama di tahun-tahun sebelumnya. Ya, menurut NOAA sebagaimana dilansir Associated Press dan dikutip Viva, sepanjang abad ke-20 hingga tahun lalu, suhu rata-rata permukaan Bumi di bulan April adalah 13,7 derajat Celcius. Namun, pada April 2010, suhu mencapai 14,5 derajat celcius. Ini terbukti usai NOAA meneliti suhu rata-rata permukaan Bumi berdasarkan kombinasi suhu permukaan darat dan laut. Pusat Data Iklim Nasional NOAA, Senin 17 Mei 2010, juga menyebutkan suhu rata-rata Bumi mencapai rekor paling tinggi selama periode Januari-April 2010.Para ilmuan juga telah lama menduga bahwa iklim global semakin menghangat, tetapi mereka tidak mampu memberikan bukti-bukti yang tepat. Temperatur terus bervariasi dari waktu ke waktu dan dari lokasi yang satu ke lokasi lainnya. Perlu bertahun-tahun pengamatan iklim untuk memperoleh data-data yang menunjukkan suatu kecenderungan (trend) yang jelas. Catatan pada akhir 1980-an agak memperlihatkan kecenderungan penghangatan ini, akan tetapi data statistik ini hanya sedikit dan tidak dapat dipercaya.

C. Pengukuran pemanasan global

Page 16: tugas fisika

1. Pengaruh terhadap cuaca dan iklim Apabila daerah di bagian utara bumi (kutub utara)

akan memanas lebih dari daerah – daerah lain di bumi, dengan kondisi demikian maka akan berakibat antara lain:

gunung – gunung es akan mencair daratan akan mengecil daerah – daerah yang sebelumya mengalami salju ringan

mungkin tidak akan mengalaminya lagi di daerah subtropis again pegunungan yang ditutupi salju

akan semakin sedikit serta salju akan lebih cepat mencair musim tanam akan menjadi lebih panjang di beberapa

area, temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat

daerah tropis akan menjadi lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan

D. Dampak pemanasan global

Page 17: tugas fisika

2. Pengaruh kenaikan permukan laut Perubahan tinggi permukaan air laut sangat

mempengaruhi kehidupan, antara lain : Apabila kenaikan air laut mencapai muara sungai,

banjir akibat air pasang pun akan meningkat di daratan.

Apabila kenaikan air laut sedikit saja, pengaruhnya akan cepat terlihat pada di ekosistem pantai. Rawa – rawa pantai yang telah ada akan tenggelam dan akan terbentuk rawa – rawa baru.

Banyak pulau – pulau yang hilang akibat tenggelam, serta akan terjadinya erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat.

Page 18: tugas fisika

3. Pengaruh terhadap pertanian Adapun dampak pemanasan global yang

mengakibatkan perubahan iklim terhadap ketahanan pangan di daerah asia, seperti di Indonesia antara lain sebagai berikut :

menurunnya produktivitas pertanian, khususnya pada wilayah pantai akibat naiknya temperatur bumi

terjadinya iklim ekstrim yang meningkat, sehingga sektor pertanan akan kehilangan produksi akibat bencana kekeringan dan banjir yang silih berganti

kerawanan pangan akan meningkat di wilayah yang rawan bencana kering dan banjir

tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan hama

Page 19: tugas fisika

4. Pengaruh terhadap hewan dan tumbuhan Selain manusia, hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang tidak bisa menghindar dari kejadian ini. Hewan dan tumuhan tentuakan mengalai kesulitan juga untuk berpindah atau beradaptasi karena sebagian besar lahan telah dikuasai oleh manusia. Dalam menghadapi pemanasan global, hewan akan berpindah mencari tempat sesuai habitatnya. Adapun tumbuhan yang tidak bisa bergerak sendiri akan menyesuaikan dengan iklim dalam hal pertumbuhannya. Tumbuhan yang bsa menyesuaikan tentu terus berkembang, tetapi tumbuhan yang tidak dapat menyesuaikan tentuakan punah. Kepunahan hewan dan tumbuhan terjadi apabila hewan dan tumbuhan tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Page 20: tugas fisika

5. Pengaruh terhadap kesehatan manusia Berbagai penyakit yang ditimbulkan parasit juga meningkat

terutama di wilayah yang sering mengalami kekeringan dan banjir.

- Malnutrisi mengakibatkan kematian 3,7 juta jiwa per tahun, diaremengakibatkan kematian 1,9 juta jiwa, dan malaria mengakibatkankematian 0,9 juta jiwa.

- Suhu yang lebih panas juga berpengaruh pada produksi makanan, ketersediaan air dan penyebaran vektor penyakit. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa pemanasan global (global warming) akan banyak berdampak bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Perubahan temperatur dan curah hujan yang ditimbulkan memberikan kesempatan berbagai macam virus dan bakteri penyakit tumbuh lebih luas. WHO mengatakan, selain virus dan bakteri penyakit berkembang pesat, secara tidak langsung pemanasan global juga dapat menimbulkan kekeringan maupun banjir.

Page 21: tugas fisika

c) Kebakaran hutan, dapat mengusik ekosistem bumi, menghasilkan gas-gas rumah kaca yang menimbulkan pemanasan global. Sedangkan asap hitamnya menganggu secara langsung kehidupan manusia, asap yang mengandung debu halus dan berbagai oksida karbon itu menyebabkan gangguan pernapasan dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), mulai asma, bronkhitis hingga penyakit paru obstruktif kronis (COPD

d) Pada suhu panas manusia rentan sakit ISPA, meningkatnya penyakit menular (Malaria, DBD, Chikungunya, Penyakit yang ditularkan melalui udara dan air), Terjadinya konflik psikologi (stress), penyakit lama timbul kembali, seperti penyakit Malaria, penyakit degeneratif, penyakit jantung, penyakit paru-paru.

e) Dampak pemanasan global juga mempengaruhi penipisan ozone antara lain meningkatnya intensitas sinar ultra violet yang mencapai permukaan bumi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan, seperti kanker kulit, katarak, penurunan daya tahan tubuh, dan pertumbuhan mutasi genetik., memperburuk penyakit-penyakit umum Asma danalergi Meningkatkan kasus-kasus kardiovaskular, kematian yang disebabkan penyakit jantung dan stroke serta gangguan jantung dan pembuluh darah

Page 22: tugas fisika

Kurangi konsumsi daging. Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar. Menghindari

makanan yang sudah diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses dan transportasi yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh.

Beli produk lokal, hasil pertanian lokal lebih murah dan juga menghemat energi, terutama jika menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih ramah lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya.

Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi jika Anda bisa menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng aluminium setara dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.

E. Cara pencegahan global warming

Page 23: tugas fisika

Beli dalam kemasan besar. Akan jauh lebih murah, juga menghemat sumber daya untuk kemasan. Jika terlalu banyak, ajaklah teman atau saudara Anda untuk berbagi saat membelinya.

Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetap dibiarkan tertutup, maka panas tersebut tidak akan hilang.

Hindari fast food. Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu konsumsi fast food juga buruk untuk kesehatan.

Bawa tas yang bisa dipakai ulang. Bawalah sendiri tas belanja, dengan demikian Anda mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan.

Gunakan gelas yang bisa dicuci. Jika Anda terbiasa dengan cara modern yang selalu menyajikan minum bagi tamu dengan air atau kopi dalam kemasan. Beralihlah ke cara lama kita. Dengan menggunakan gelas kaca, keramik, atau plastik food grade yang bisa dicuci dan dipakai ulang.

Berbelanjalah di lingkungan sekitar. Akan sangat menghemat biaya transportasi dan BBM.

Tanam pohon setiap ada kesempatan. Baik di lingkungan ataupun berpartisipasi dalam program penanaman pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dan lain-lain. Tergantung kesempatan dan kemampuan.

Page 24: tugas fisika

Pemanasan global merupakan masalah multikompleks dan memiliki pengaruh dalam skala yang besar, yaitu mempengaruhi seluruh aktivitas manusia di dunia. Oleh karena itu, penanggulangan masalah pemanasan global bukanlah masalah bagi satu negara saja, bukan hanya masalah bagi Negara-negara industri saja, melainkan masalah bagi seluruh negara di dunia ini. Maka, sangat diperlukan kesadaran seluruh Negara di dunia untuk berkolaborasi menanggulangi pemanasan global ini.

Kesadaran dunia akan perlunya kolaborasi menghadapi peningkatan emisi karbon diwujudkan dalam Conference on Parties ke-13 United Nations Framework Convention on Climate ( COP ke-13 UNFCC ) tanggal 13 – 14 Desember 2007 di Denpasar, Bali. Indonesia turut berpartisipasi dalam konferensi ini.

Menjelang diselenggarakannya konferensi ini, berbagai kontroversi semakin banyak bermunculan dan semakin meningkat. Kontroversi itu antara lain mengenai rusaknya hutan diklaim sebagai penyabab utama meningkatnya pemanasan global. Indonesia dan negara-negara berkembang yang lainnya dalam hal ini berada dalam posisi yang tidak menguntungkan. Negara-negara maju terus menyalahkan negara berkembang, khususnya Indonesia, karena dianggap lalai menjaga kelestarian hutannya. Padahal kerusakan hutan bukanlah merupakan penyebab utama emisi karbon.

F. Penanggulangan masalah pemanasan global

Page 25: tugas fisika

Bila dicermati, penyabab utama terjadinya kejenuhan emisi karbon ini ternyata ada empat.

◦ kelistrikan yang menyumbang 42%; ◦ transportasi menyumbang 24%; ◦ industri menyumbang sebesar 20%; ◦ kependudukan serta penggunaan barang-barang komersial

menyumbang 14% bagi emisi global.Kerusakan hutan di negara-negara berkembang, khususnya Indonesia dipaksa ikut mempertanggungjawabkan meningkatnya pemanasan global. Meskipun negara-negara maju di Eropa dan Amerika Serikat sebagai pengemisi karbon terbesar di dunia justru telah lama kehilangan hutannya, mata dunia hanya tertuju kepada hutan negara berkembang yang dijadikan tumpuan menyerap karbon buangan negara maju.Meningkatnya pemanasan global ini merupakan masalah bagi seluruh negara dan sudah sewajibnya setiap negara harus mengambil bagian dalam upaya penekanan pemanasan global ini. Oleh karena itu, sangat diharapkan agar keputusan yang diambil dalam konferensi yang diadakan bulan Desember adil bagi setiap negara, jangan ada negara yang merasa dirugikan dan ada yang diuntungkan.

Page 26: tugas fisika

Sebagai warga Negara Indonesia, berpendapat bahwa keputusan-keputusan yang seharusnya ditetapkan dalam konferensi tersebut antara lain :

1. Menjaga kelestarian pohon dan hutan. Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya (Dinkes Kutai Kertanegara, 2009).

2. Berupaya untuk mencari alternative bahan bakar lain yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

3. Mensosialisasikan tatacara penggunaan kendaraan bermotor (khususnya mobil) dengan seksama. Kalau tidak perlu sekali tidak perlu memakai kendaraan yang membuang banyak buangan energi tersebut. Sekilas solusi ini berdampak tidak menguntungkan bagi negara-negara maju, khususnya negara industri kendaraan bermotor (khususnya mobil), namun keputusan ini agaknya sudah tepat, negara-negara maju justru harus lebih berinovasi untuk membuat mobil yang ramah lingkungan.

Page 27: tugas fisika

KESIMPULANPemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan

utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pmanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata dunia baik di daratan, lautan maupun di atmosfer bumi. Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca dan efek umpan balik karena efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global. Dan menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). " Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia.