TUGAS FISIKA

Click here to load reader

description

ffy

Transcript of TUGAS FISIKA

1. Untuk mengetahui bentuk rambatan berkas cahaya2. Untuk membuktikan bahwa cahaya merambat lurus

Arah rambat cahaya

Cahaya merambat pada suatu lintasan yang berbentuk garis lurus. Hal ini berlaku jika cahaya merambat dalam satu jenis medium. Itu dapat dibuktikan dengan mengamati arah perambatan cahaya yang melalui celah celah pohon atau sisi sisi dedaunan. Inilah yang membuktikan bahwa cahaya dapat merambat lurus dan membentuk bayang bayang. Bayang bayang akan terjadi jika cahaya terhalang oleh benda tak tertembus cahaya atau benda gelap.

1. 1 buah senter dengan cahaya yang sangat terang2. 3 buah layar ( 2 buah layar berlubang dan 1 buah layar tidak berlubang )

Bahan bahan untuk membuat layar:1. Kertas karton berukuran 20 x 20 cm

2. Tiang bambu

3. Gabus atau spoon

1. Ambilah sebuah senter, dua layar berlubang, dan satu layar karton yang tidak berlubang!2. Kemudian buatlah barisan dalam satu garis lurus dimulai dari senter, layar berlubang pertama, layar berlubang kedua, dan layar tidak berlubang seperti gambar berikut. Amatilah pada layar yang tidak berlubang dan cantumkan hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.

D c

Sab

a

3. Geser sedikit saja layar berlubang kedua ( b ) sehingga ketiga layar tidak lagi terletak dalam 1 garis lurus. Amatilah layar yang tidak berlubang dan cantumkan hasil pengamatan dalam tabel hasil pengamatan.

No.Perlakuan terhadap ketiga layarHasil pengamatan pada layar ketiga (tanpa lubang)

1.Ketiga layar diletakkan pada satu garis lurusJika cahaya disinarkan pada layar berlubang yang diletakkan secara lurus, maka akan terjadi perambatan cahaya secara lurus dan menembus ketiga layar.

2.Ketiga layar diletakkan tidak pada satu garis lurusJika cahaya disinarkan pada layar berlubang tapi tidak secara lurus, maka cahaya yang merambat tidak akan bisa menembus layar kedua, karena lubang tidak berada dalam satu garis lurus, maka cahaya tersebut jatuh disamping lubang. Dan cahaya tidak akan tampak pada layar ketiga.

Dari percobaan yang saya lakukan saya menemukan bahwa cahaya yang disinarkan pada tiga layar yang diletakkan secara lurus, diantaranya, dua buah layar yang berlubang sedangkan satu buah layar yang tidak berlubang, maka akan terjadi perambatan cahaya secara lurus dan menembus hingga menciptakan bayang bayang pada layar ketiga.

Sedangkan jika cahaya disinarkan pada layar berlubang tapi tidak secara lurus, maka cahaya yang merambat tidak akan bisa menembus layar kedua, karena lubang tidak berada dalam satu garis lurus, sehingga cahaya tersebut jatuh disamping lubang. Dan cahaya tidak akan tampak pada layar ketiga.

Maka, untuk meneruskan cahaya, layar harus diletakkan pada satu garis lurus atau sejajar, agar cahaya dapat merambat lurus sesuai dengan tujuan percobaan.

Pertanyaan :

1. Apakah ada cahaya yang tertangkap pada layar ketiga, ketika kedua lubang layar berada pada satu garis / sejajar? Mengapa?

2. Apakah yang terjadi ketika cahaya lampu senter diarahkan pada kedua lubang layar yang letaknya tidak pada satu garis / tidak sejajar? Mengapa?

3. Bagaimanakah caranya agar sebuah lubang dapat meneruskan cahaya dari lubang ke lubang?

Jawaban :

1. Ada, karena cahaya dari lampu senter disinarkan secara lurus dan menembus satu per satu lubang yang ada. Maka cahaya akan sampai pada layar ketiga yang tidk berlubang.

2. Tidak ada, karena jika layar diletakkan pada posisi yang tidak sejajar, ketika cahaya merambat menurut garis lurus, tentu cahaya akan terhalang oleh benda yang tidak tembus cahaya (tidak pada lubang layar) atau benda gelap, dan daerah di belakang penghalang tidak akan dapat menerima cahaya, karena benda gelap tersebut tidak dapat meneruskan cahaya.

3. Lubang pada layar diletakkan sejajar dalam satu garis lurus, agar ketika disinari oleh cahaya, cahaya itu dapat diteruskan secara baik hingga cahaya tersebut sampai pada layar yang tidak berlubang.

Kesimpulan yang saya dapatkan dari percobaan yang saya lakukan saya menemukan bahwa cahaya yang disinarkan pada tiga layar yang diletakkan secara lurus, diantaranya, dua buah layar yang berlubang sedangkan satu buah layar yang tidak berlubang, maka akan terjadi perambatan cahaya secara lurus dan menembus kedua layar yang berlubang hingga cahaya mencapai layar ketiga yang tidak berlubang dan membentuk bayang - bayang.

Sedangkan jika cahaya disinarkan pada layar berlubang tapi tidak secara lurus, maka cahaya yang merambat tidak akan bisa menembus layar kedua, karena lubang tidak berada dalam satu garis lurus, sehingga cahaya tersebut jatuh disamping lubang atau bagian gelap layar tersebut. Dan cahaya tidak akan tampak pada layar yang ketiga.

1. Dapat menyebutkan bunyi hukum pemantulan cahaya2. Dapat membedakan pemantulan teratur dan pemantulan baur

Pemantulan cahaya terjadi dikarenakan cahaya tidak bisa melewati suatu benda, artinya sebab dari suatu benda itu dapat dilihat oleh mata karena cahaya yang menuju suatu benda tersebut sebagian atau seluruhnya dipantulkan ke mata kita. Benda yang dapat memantulkan cahaya dengan sempurna adalah kaca yang dilapisi oleh malgama perak.

Pada pemantulan cahaya ini ada suatu keteraturan yang sifatnya alami dan terus berlaku pada semua pemantulan pada suatu benda. Suatu keteraturan ini yang dinamakan hukum alam. hukum ini ditemukan oleh Snellius oleh sebab itu disebut hukum Snellius.

Hukum Pemantulan Cahaya yang dikemukakan oleh Snellius berbunyi:

a) Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.

b) Besarnya sudut datang sama dengan sudut pantul.

Pemantulan cahaya ada 2, yaitu :

1. Pemantulan teratur

: pemantulan yang terjadi pada cermin datar atau

pada benda yang permukaan nya halus.

2. Pemantulan baur / difus: pemantulan yang terjadi pada benda yang

permukaannya kasar atau bergelombang.

1. 1 buah cermin datar

2. 1 buah mistar

3. 1 buah busur

4. 1 buah pensil mekanik

5. 1 buah senter

6. 1 buah celah

7. 2 buah jarum pentul

8. 5 lembar kertas HVS

1. Siapkanlah alat dan bahan.

2. Ambilah selembar kertas HVS. Kemudian buatlah garis horizontal A - B pada kertas tersebut.

3. Selanjutnya kembali buat garis yang tegak lurus dengan garis A-B, beri nama garis ini

dengan garis C - D.

4. Buatlah kembali garis yang membentuk sudut 30o terhadap garis C - D (gunakan bantuan busur, jarum pentul, dan mistar). Nantinya garis ini di fungsikan sebagai jalannya sinar datang.

5. Letakkanlah cermin datar secara tepat pada garis A - B.

6. Arahkan sinar lampu senter tepat ke arah pertemuan 3 garis yang sebelumnya telah kalian buat. Untuk memfokuskan sinar lampu senter, gunakanlah bantuan celah yang telah disediakan.

7. Amari sinar yang dipantulkan cermin.8. Tandai garis yang dibentuk sinar pantul dengan jarum pentul. Kemudian tariklah garis dari titik jarum pentul tersebut ke titik sinar dipantulkan.

9. Ukurlah besarnya sudut yang dibentuk oleh garis C - D dan garis sinar pantul.

10. Ulangi langkah 2-9 pada kertas HVS yang berbeda untuk sudut 40o, 50o, 60o, dan 80o!

No.Sudut datang (derajat)Sudut pantul (derajat)

1.3032

2.4040

3.5050

4.6063

5.8083

Hukum Pemantulan Cahaya yang dikemukakan oleh Snellius salah satunya berbunyi Besarnya sudut datang sama dengan sudut pantul.

Dalam percobaan yang saya lakukan saya menemukan hasil yang sedikit menyimpang antara sudut 30o, 60o dan 80o. Hal ini dikarenakan ketidaktepatan saya dalam meletakkan sudut datang pada titik fokus yang tepat, dan karena itulah sudut pantul yang di dapatkan pun kurang tepat.

Pertanyaan :

1. Apakah yang menyebabkan mata menjadi silau jika melihat cermin yang terkena sinar matahari? Berbeda saat kita melihat permukaan batu atau kayu, mata kita tidak akan silau melihat permukaannya yang terkena sinar matahari, Mengapa? Jelaskan!

Jawaban :

1. Karena cermin merupakan benda dengan permukaan yang halus dan licin yang dapat memantulkan cahaya dengan sangat baik. Sedangkan batu ataupun kayu tidak dapat memantulkan cahaya karena permukaan pada batu atau kayu adalah kasar atau bergelombang sehingga pemantulan nya bersifat baur atau tidak teratur.

Dalam percobaan yang saya lakukan dapat disimpulkan bahwa besarnya sudut datang sama dengan sudut pantul dan cermin merupakan benda dengan permukaan yang halus dan licin yang dapat memantulkan cahaya dengan sangat baik sehingga menimbulkan pemantulan teratur. Sedangkan batu ataupun kayu tidak dapat memantulkan cahaya karena permukaan pada batu atau kayu adalah kasar atau bergelombang sehingga pemantulannya bersifat baur ataupun tidak teratur.

Percobaan tentang cahayaGuru : Ni Luh Putu Niki Marwanti

Oleh :

Nama

: Ni Luh Heny Agustyari

Kelas

: X7

No.absen

: 18

2010 / 2011i = r

i = r