Tugas Etika Profesi Tenaga Kesehatan

5
A. DEFINISI TENAGA KESEHATAN Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketermpilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan, baik berupa pendidikan gelar D3, S1, S2 dan S3, pendidikan non gelar sampai dengan pelatihan khusus kejuruan khusus seperti Juru Imunisasi, Malaria, dsb, dan keahlian. Hal inilah yang membedakan jenis tenaga ini dengan tenaga lainnya. Hanya mereka yang mempunyai pendidikan atau keahlian khusus- lah yang boleh melakukan pekerjaan tertentu yang berhubungan dengan jiwa dan fisik manusia, serta lingkungannya. Tenaga kesehatan yang diatur dalam Pasal 2 ayat (2) sampai dengan ayat (8) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan terdiri dari: 1. Tenaga medis terdiri dari dokter dan dokter gigi; 2. Tenaga keperawatan terdiri dari perawat dan bidan; 3. Tenaga kefarmasian terdiri dari apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker; 4. Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian; 5. Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien; 6. Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis 1

Transcript of Tugas Etika Profesi Tenaga Kesehatan

Page 1: Tugas Etika Profesi Tenaga Kesehatan

A. DEFINISI TENAGA KESEHATAN

Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan

serta memiliki pengetahuan dan atau ketermpilan melalui pendidikan di bidang kesehatan

yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan, baik

berupa pendidikan gelar D3, S1, S2 dan S3, pendidikan non gelar sampai dengan pelatihan

khusus kejuruan khusus seperti Juru Imunisasi, Malaria, dsb, dan keahlian. Hal inilah yang

membedakan jenis tenaga ini dengan tenaga lainnya. Hanya mereka yang mempunyai

pendidikan atau keahlian khusus-lah yang boleh melakukan pekerjaan tertentu yang

berhubungan dengan jiwa dan fisik manusia, serta lingkungannya. 

Tenaga kesehatan yang diatur dalam Pasal 2 ayat (2) sampai dengan ayat (8) Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan terdiri dari:

1. Tenaga medis terdiri dari dokter dan dokter gigi;

2. Tenaga keperawatan terdiri dari perawat dan bidan;

3. Tenaga kefarmasian terdiri dari apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker;

4. Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan,

mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian;

5. Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien;

6. Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis

7. terapis wicara;

8. Tenaga keteknisian medis meliputi radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi

elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, othotik prostetik, teknisi tranfusi dan

perekam medis.

Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), tenaga kesehatan merupakan pokok dari

subsistem SDM kesehatan, yaitu tatanan yang menghimpun berbagai upaya perencanaan,

pendidikan dan pelatihan, serta pendayagunaan kesehatan secara terpadu dan saling

mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya. Unsur utama dari subsistem ini adalah perencanaan, pendidikan dan pelatihan, dan

pendayagunaa tenaga kesehatan.

1

Page 2: Tugas Etika Profesi Tenaga Kesehatan

B. PENTINGNYA TENAGA KESEHATAN

Tenaga kesehatan berperan sebagai perencana, penggerak dan sekaligus pelaksana

pembangunan kesehatan sehingga tanpa tersedianya tenaga dalam jumlah dan jenis yang

sesuai, maka pembangunan kesehatan tidak akan dapat berjalan secara optimal. Kebijakan

tentang pendayagunaan tenaga kesehatan sangat dipengaruhi oleh kebijakan kebijakan sektor

lain, seperti: kebijakan sektor pendidikan, kebijakan sektor ketenagakerjaan, sektor keuangan

dan peraturan kepegawaian. Kebijakan sektor kesehatan yang berpengaruh terhadap

pendayagunaan tenaga kesehatan antara lain: kebijakan tentang arah dan strategi

pembangunan kesehatan, kebijakan tentang pelayanan kesehatan, kebijakan tentang

pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan, dan kebijakan tentang pembiayaan kesehatan.

Selain dari pada itu, beberapa faktor makro yang berpengaruh terhadap pendayagunaan

tenaga kesehatan, yaitu: desentralisasi, globalisasi, menguatnya komersialisasi pelayanan

kesehatan, teknologi kesehatan dan informasi. Oleh karena itu, kebijakan pendayagunaan

tenaga kesehatan harus memperhatikan semua faktor di atas.

C. FILSAFAH TENAGA KESEHATAN

Falsafah keyakinan terhadap nilai–nilai yang menjadi pedoman untuk mencapai tujuan

dan dipakai sebagai pandangan hidup. Falsafah kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut

(Subekti,2005): Pelayanan kesehatan terjangkau dan dapat diperoleh oleh semua orang dan

merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.

1. Upaya promotif dan preventif adalah upaya tanpa mengabaikan upaya kuratif dan

rehabilitatif.

2. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada klien yang berlangsung secara berkelanjutan.

3. Perawat sebagai provider dan klien sebagai pelayanan kesehatan menjadi suatu hubungan

yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan pelayanan kesehatan.

4. Pengembangan tenaga kesehatan masyarakat direncanakan dalam pelayanan kesehatan

secara berkesinambungan.

5. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya. Masyarakat

juga harus ikut mendorong, mendidik dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan

kesehatan mereka sendiri.

2

Page 3: Tugas Etika Profesi Tenaga Kesehatan

D. TUJUAN TENAGA KESEHATAN

Untuk jangka panjang diarahkan ke tujuan utama sebagai berikut:

1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang

kesehatan.

2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.

3. Peningkatan status gizi masyarakat.

4. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).

5. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil

yang bahagia dan sejahtera.

3

Page 4: Tugas Etika Profesi Tenaga Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

1. Kusdyah Rachmawati, Ike, SE,MM (2007) Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi,

Yogyakarta.

2. Soekidjo Notoatmodjo, Prof. Dr., 2003, Prinsip-prinsi Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT.

Rineka Cipta, Jakarta.

3. Departemen Kesehatan RI, (2004) Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta

4