Tugas Etika Dan Filsafat Komunikasi

download Tugas Etika Dan Filsafat Komunikasi

of 5

Transcript of Tugas Etika Dan Filsafat Komunikasi

Nama : Andri Mahmudin NIM : F1C007102

Tugas Etika dan Filsafat Komunikasi

Pertanyaan : 1. Terdapat sejumlah persyaratan agar pengetahuan (knowledge) layak disebut ilmu (science). Persyaratan ini disebut sifat ilmiah. Sebutkan 4 syarat tersebut ?

Jawab : Ada 4 syarat agar pengetahuan dapat disebut ilmu, yaitu:

1.Sistematis, yaitu tersusun dalam sebuah rangkaian sebab akibat. Untuk mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis, sehingga membentuk suatu sistem, yang artinya utuh menyeluruh, terpadu, menjelaskan rangkaiansebab akibat menyangkut objeknya. 2.Metodis, yaitu cara. Dalam upaya mencapai kebenaran, selalu terdapat kemungkinan penyimpangan. kebenaran. 3.Objektif, yaitu sesuai dengan objeknya. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yaitu persesuaian tahu dengan objek, dan karena itu disebut kebenaran objektif, bukan berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian. 4.Universal, yaitu secara keseluruhan (umum). Kebenaran yang hendak dicapai bukan yang tertentu saja, melainkan yang bersifat umum. Dengan kata lain, pengetahuan tentang yang khusus, yang tertentu saja tidak Oleh karena itu, harus diminimalisasi. Konsekuensinya, harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian

diinginkan. Pola pikir yang digunakan adalah pola pikir induktif, yaitu cara berpikir dari hal-hal khusus sampai pada kesimpulan umum.

2. Jelaskan Hubungan Filsafat dengan Komunikasi ?

Jawab : Filsafat komunikasi adalah suatu disiplin yang menelaah pemahaman secara lebih mendalam, fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis dan komprehensif teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan metodemetodenya. Bidang komunikasi meliputi komunikasi social, organisasisional, bisnis, politik, internasional, komunikasi antar budaya, pembangunan dan tradisional. Sifat komuniksi meliputi verbal dan non verbal. Tatanan komunikasi meliputi, intrapribadi, antarpribadi, kelompok, massa dan media. Tujuan komunikasi bisa terdiri dari soal mengubah sikap, opini, prilaku, masyarakat, dan lainnya. Teknik komunikasi terdiri dari komunikasi informatif, persuasif, pervasif, koersif, instruktif dan hubungan manusiawi. Metode komunikasi meliputi jurnalistik, hubungan masyarakat, periklanan, propaganda, perang urat syaraf dan perpustakaan. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa filsafat komunikasi adalah ilmu yang mengkaji setiap aspek dari komunikasi dengan menggunakan pendekatan dan metode filsafat sehingga didapatkan penjelasan, yang mendasar, utuh, dan sistematis seputar komunikasi. Karena pada umumnya filsafat adalah ilmu yang mencari kebenaran sampai keakar-akarnya. Dengan demikian dari pendekatan filsafat yaitu ontologi, epistimologi dan aksiologi komunikasi dapat diketahui keberadaannya hingga saat ini. Komunikasi tidak akan lepas dari filsafat karena menurut pengertian filsafat secara umum tadi, telah diketahui asal mula komunikasi dan perkembangannya melalui filsafat.

3. Apabila Filsafat Ilmu mampu dibedakan dengan Filsafat, maka bagaimana halnya dengan Filsafat Komunikasi. Uraikan secara sistematis dan teoritik!

Jawab : Untuk membedakan Filsafat Ilmu dan Filsafat (Filsafat Umum), maka mengulas, paling tidak secara singkat, pengertian kedua bidang ini adalah hal yang niscaya. Salah satu dari kedua bidang ini adalah asal usul dan yang satunya adalah ekspansi (pengembangan). Penjelasan singkat berikut ini, disertai dengan ulasan pengertian yang singkat pula, pada akhirnya juga dapat memetakan posis Filsafat Komunikasi, baik pada segi pengertian masing-masing maupun pada perbedaannya. FILSAFAT, secara etimologi, berasal dari bahasa

Yunani, Philosophia. Philos berarti suka, cinta, atau kecenderungan akan sesuatu. Sophia berarti kebijaksanaan (sebagaian besar ilmuan memahami kebijaksanaan disepadankan dengan "kebenaran sejati"). Filsafat adalah salahsatu jenis pengetahuan manusia, yaitu pengetahuan filsafat. ialah sejenis pengetahuan yang diperoleh dengan cara berfikir logis. Karena manusia adalah makhluk berfikir.

Filsafat sebagai perenungan mengusahakan kejelasan, keutuhan, dan keadaan memadainya pengetahuan agar dapat diperoleh pemahaman. Tujuan filsafat adalah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik dan menilai pengetahuan ini. FILSAFAT ILMU merupakan bagian dari epistemologi (filsafat

pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Sementara ilmu merupakan cabang pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Filsafat ilmu merupakan telaah secara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu yang selanjutnya menjadi tiga landasan filsafat ilmu. Tiga landasan itu adalah ontologis, epistemologis, dan axiologis. Ontologi membahas mengenai obyek apa yang ditelaah oleh suatu ilmu, bagaimana wujud hakekatnya, hubungan dengan daya tangkap

manusia (berpikir, merasa dan mengindera). Epistemologi membahas tentang proses pengetahuan didapatkan menjadi suatu ilmu, prosedurnya, apakah pengetahuan itu benar, apakah "benar" itu, apa kriterianya, dan seterusnya. Axiologi menjawab pertanyaan tentang untuk apa ilmu itu dipergunakan, kaitan penggunaan itu dengan kaidah-kaidah moral, obyek yang ditelaah menurut pilihan secara moral, bagaimana kaitan metode operasional ilmu dengan norma-norma moral.

FILSAFAT KOMUNIKASI dapat juga disebut sebagai penjabaran dari filsafat ilmu melalui tiga hakikatnya sebagai landasan filosofisnya. Aspekapsek komunikasi sebagai ilmu pengetahuan, seperti fenomena komunikasi manusia (sebagai suatu obyek), bagaimana mendapatkan pengetahuan tentang komunikasi manusia sebagai ilmu secara benar atau berdasarkan cara-cara tertentu, dan untuk apa komunikasi manusia sebagai ilmu pengetahuan digunakan, dan berbagai ragam pertanyaan filsafat ilmu lainnya tentang komunikasi manusia sebagai sebuah obyek adalah merupakan ruang lingkup dan lokus filsafat komunikasi. Jadi, filsafat komunikasi memberikan petunjuk-petunjuk mengenai bagaimana pengetahuan tentang pesan-pesan antar manusia itu dapat diwujudkan sebagai pengetahuan ilmiah. Sampai di sinilah batas kewenangan filsafat komunikasi. Selanjutnya, bagaimana komunikasi itu berkembang dan perkembangannya mengarah ke mana, itu menjadi tugas ilmu pengetahuan, alias tugas ilmu komunikasi itu sendiri. Filsafat komunikasi sesungguhnya bukan hanya penjabaran belaka dari filsafat ilmu untuk melegitimasi eksistensi ilmu komunikasi sebagai disiplin ilmu tersendiri yang dapat dibedakan dari ilmu-ilmu lainnya. Fenomena komunikasi manusia merupakan sentra bagi ilmu-ilmu tentang prilaku manusia. Oleh karena itu, kajian filsafat tentang komunikasi manusia juga sekaligus menjadi petunjuk bagi ilmu-ilmu lain yang menelaah perilaku manusia.