tugas endmin

10
A. Per banding an Undang-Und ang Nomor 4 T ahun 200 9 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara Undang-Undang Nomor 4 T ahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara menga ndung pok ok- pokok pikiran sebagai berikut !. Mi neral dan batubara sebagai sumber da "a "ang ta k terbarukan dikuasai oleh negara dan pengembangan derta penda"agunaann"a di laksanakan ol eh Pemeri nt ah dan pemerintah daerah bersama dengan pelaku usaha# 2. Pemer intah selan $utn" a memberikan kes empat an kepada badan usaha "an g berbadan hukum %ndonesia& koper asi& perseorangan& mau pun mas" ar ak at setempat untuk melakukan pengusahaan mineral dan batubara berdasarkan i'in & "ang se$alan dengan otonomi daer ah& dibe rikan oleh Pemerintah dan(atau pemerintah daerah sesuai den gan ke)enangann"a masing-masi ng# *. +alam rangka pen"elenggaraan desentralisasi dan otonomi daer ah& pengelola an pert ambangan mineral dan batubara dilaksanakan berdasarkan prinsip eksternalitas& akuntabilita s& dan e,siensi "ang melibatkan pemerintah dan pemerintah daerah# 4. Usaha pertambangan harus memberi manaat ekonomi dan sosial "ang sebesar-besar bagi kese$ahteraan rak"at %ndonesia# . Usaha pertambangan harus dapat memper/epat pengembangan )ila "ah dan mendo rong keg iatan ekonomi mas"arakat(pengusaha kesil dan menengah serta mendorong tumbuhn"a industri penun$ang pert amba ngan# dan . +al am rangka ter/i ptan"a pembangunan ber kelan$ut an& kegiatan usaha pertambangan lingkungan hidup& transparansi& dan partisipasi mas"arakat. Beberapa hal dal am Undang -Undan g Nomor 4 T ahun 2009 "ang membedakann"a dengan Undang-Undang Nomor !! Tahun !91 adalah sebagai berikut !. Penguasaan bahan galian Undang-Undang Nomor 4 T ahun 2009 men"at akan bah)a penguasaan bahan gali an di selenggarakan ol eh pemerintah dan(atau pemerintah daerah. Untuk  kepenti ngan stra tegi s nasional& maka Pemerintah dengan persetu$uan +P menetapkan 3ila"ah Pen/adangan Negara 3PN5 untuk mineral dan batubara. Undang-Undang ini $uga

Transcript of tugas endmin

7/23/2019 tugas endmin

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-endmin 1/10

A.  Perbandingan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009tentang Pertambangan Mineral dan Batubara

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batubara mengandung pokok-

pokok pikiran sebagai berikut!.  Mineral dan batubara sebagai sumber da"a "ang tak 

terbarukan dikuasai oleh negara dan pengembangan dertapenda"agunaann"a dilaksanakan oleh Pemerintah danpemerintah daerah bersama dengan pelaku usaha#

2.  Pemerintah selan$utn"a memberikan kesempatan kepadabadan usaha "ang berbadan hukum %ndonesia& koperasi&perseorangan& maupun mas"arakat setempat untuk melakukan pengusahaan mineral dan batubara berdasarkani'in& "ang se$alan dengan otonomi daerah& diberikan olehPemerintah dan(atau pemerintah daerah sesuai denganke)enangann"a masing-masing#

*.  +alam rangka pen"elenggaraan desentralisasi dan otonomidaerah& pengelolaan pertambangan mineral dan batubara

dilaksanakan berdasarkan prinsip eksternalitas&akuntabilitas& dan e,siensi "ang melibatkan pemerintah dan

pemerintah daerah#4.  Usaha pertambangan harus memberi manaat ekonomi dan

sosial "ang sebesar-besar bagi kese$ahteraan rak"at%ndonesia#

.  Usaha pertambangan harus dapat memper/epat

pengembangan )ila"ah dan mendorong kegiatan ekonomimas"arakat(pengusaha kesil dan menengah sertamendorong tumbuhn"a industri penun$ang pertambangan#dan

.  +alam rangka ter/iptan"a pembangunan berkelan$utan&kegiatan usaha pertambangan lingkungan hidup&transparansi& dan partisipasi mas"arakat.

Beberapa hal dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun2009 "ang membedakann"a dengan Undang-Undang Nomor!! Tahun !91 adalah sebagai berikut

!. 

Penguasaan bahan galianUndang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 men"atakanbah)a penguasaan bahan galian diselenggarakan olehpemerintah dan(atau pemerintah daerah. Untuk kepentingan strategis nasional& maka Pemerintah dengan

persetu$uan +P menetapkan 3ila"ah Pen/adangan Negara3PN5 untuk mineral dan batubara. Undang-Undang ini $uga

7/23/2019 tugas endmin

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-endmin 2/10

mengutamakan kebutuhan mineral dan batubara dalamnegeri. +ata dan inormasi adalah milik Pemerintah +aerahserta pengelolaan dilaksanakan oleh Pemerintah dandaerah.

6edangkan Undang-Undang sebelumn"a han"amengatur bah)a penguasaan bahan galian diselenggarakanoleh Pemerintah.

2.  7e)enangan PengelolaanUndang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara mengatur bah)aPemerintah Pusat memegang ke)enangan kebi$akan danpengelolaan nasional& Pemerintah Pro8insi memegangke)enangan kebi$akan dan pengelolaan regional sedangkan7abupaten(7ota memegang ke)enangan kebi$akan danpengelolaan lokal.

6edangkan Undang-Undang sebelumn"a mengatur

bah)a kebi$akan dan kepentingan pengelolaan bersiatnasional.

*.  Pengusahaan dan Penggolongan Usaha PertambanganMineral dan Batubara

Penggolongan mineral dan batubara dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral

dan Batubara terdiri dari mineral radioakti& mineral logam&mineral bukan logam dan batuan& dan batubara& sedangkandalam Undang-Undang sebelumn"a bahan galian

digolongkan ke dalam& bahan galian strategis& 8ital& nonstrategis dan non 8ital.

4.  Peri'inan+alam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara& Peri$inan terdiri dari%'in Usaha pertambangan %UP5& %'in Pertambangan ak"at%P5 dan %'in Usaha Pertambangan 7husus %UP75&sedangkan dalam Undang-Undang sebelumn"a& peri'inandan per$an$ian berupa penugasan& 7uasa Pertambangan&6urat %$in Pertambangan +aerah& 6urat %'in Pertambangan

ak"at& 7ontrak 7ar"a 775( Per$an$ian 7ar"a PengusahaanPertambangan Batubara P7P2B5..  Tata /ara Peri'inan

+alam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batubara& peri'inan dilakukan

dengan lelang untuk mineral logam dan batubara&sedangkan untuk mineral bukan logam dan batuan peri$inan

7/23/2019 tugas endmin

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-endmin 3/10

dilakukan dengan permohonan )ila"ah. +alam Undang-Undang sebelumn"a tata /ara peri'inan dilakukan denganpermohonan.

.  7e)a$iban Pelaku Usaha

+alam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batubara& Pelaku usaha memilikike)a$iban dalam bidang keuangan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-udangan& pa$ak& PNBP& dan bagi hasildari keuntungan bersih se$ak berproduksi untuk %UP7& darisisi lingkungan harus memiliki s"arat reklamasi(pas/atambang& ke)a$iban pengembangan mas"arakat& ke)a$ibanpenggunaan teknik pertambangan& ke)a$iban untuk memberikan nilai tambah& ke)a$iban untuk membuat datadan pelaporan& dan ke)a$iban untuk melaksanakankemitraan dan bagi hasil.

6edangkan dalam Undang-Undang sebelumn"a

ke)a$iban pelaku usaha peri'inan terkait dengan keuangandimana untuk 7uasa Pertambangan 7P5 sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan dan 77(P7P2Btetap pada saat kontrak ditandatangani& lingkungan&

kemitraan& nilai& tambah& data dan pelaporan.1.  Penggunaan ahan

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batubara memberikanpembatasan tanah "ang dapat diusahakan dan sebelum

memasuki tahap operasi produksi pemegang %UP(%UP7 )a$ibmen"elesaikan hak atas tanah dengan pemegang hak.6edangkan dalam Undang-Undang sebelumn"a dalampenggunaan lahan dilakukan pembatasan tanah "ang dapatdiusahakan.

:.  Pelaku Usaha+alam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara pelaku usahapertambangan mineral dan batubara adalah pemerintahuntuk bahan radioakti5& badan usaha& koperasi& dan

perorangan& sedangkan dalam Undang-Undangsebelumn"apelaku usaha merupakan in8estor domestik 7P& 6urat %'inPertambangan daerah 6%P+5& P7P2B5 dan in8estor asing77& P7P2B5.

9.   ;angka 3aktu

7/23/2019 tugas endmin

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-endmin 4/10

+alam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batubara $angka )aktueksplorasi dan eksploitasi diatur sebagai berikut

a.  %UP <ksplorasi mineral logam : tahun5 terdiri dari

Pen"elidikan umum ! tahun5& <ksplorasi * tahun = 2>!tahun5 dan studi kela"akan !=! tahun5#

b.  %UP <ksplorasi Batubara 1 tahun5 terdiri dari Pen"elidikanUmum ! tahun5& <ksplorasi 2 tahun = 2>! tahun5 dan 6tudi7ela"akam 2 tahun5#

/.  %UP ?perasi Produksi mineral dan Batubara 20 tahun = 2 >!0 tahun5 terdiri dari konstrulsi * tahun5 dan kegiatanpenambangan& pengolahan dan pemurnian& pengangkutandan pen$ualan 20 tahun5.

6edangkan dalam Undang-Undangsebelumn"a&7P(77(P7P2B Pen"elidikan Umum !=!Tahun5&7P(77(P7P2B <ksplorasi *Tahun = 2 > ! Tahun5& 77(P7P2B

6tudi 7ela"akan ! = !Tahun5& 77(P7P2B 7onstruksi *Tahun5& 7P(77(P7P2B ?perasi Produksi(<ksplotasi

termasuk pengolahan dan pemurnian serta pemasaran *0Tahun = 2 > !0 tahun5.

!0.  Pengembangan 3ila"ah dan Mas"arakat+alam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara& Pengembangan)ila"ah dan mas"arakat merupakan ke)a$iban keharusan"ang dipenuhi oleh pemegang %UP& sedangkan Undang-

Undang sebelumn"a tidak diatur.!!.  Pembinaan dan penga)asan

+alam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batubara& pembinaan danpenga)asan terhadap pemegang %UP dan %UP7 dilakukanoleh menteri& gubernur& bupati()alikota sesuai denganke)enangann"a& sedangkan untuk %P merupakan tugasBupati()alikota. +alam Undang-Undang sebelumn"apembinaan dan penga)asan siatn"a terpusat.

!2.  Pen"idikan

6etelah pada peraturan sebelumn"a tidak diatur& makaUndang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batubara menggunakan pen"idik polri dan PPN6.

!*.  7etentuan Pidana

7/23/2019 tugas endmin

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-endmin 5/10

+alam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batubara ketentuan pidanadiatur sesuai dengan situasi dan kondisi dengan sanksi "ang/ukup keras. Apabila pidana dilakukan oleh badan @ukum

maka sanksi dan denda ditambah !(*. +alam Undang-Undang sebelumn"a ketentuan pidana diatur tetapi aturantersebut sudah tidak sesuai lagi dengan situsi dan kondisisaat ini& sedangkan sanksi pidana (kurungan sangat lunak.

B.  7elemahan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batubara

!.  Batasan luasan minimal )ila"ah eksplorasiPasal 2 a"at !5 Pemegang %UP <ksplorasi mineral

logam diberi 3%UP dengan luas paling sedikit .000 limaribu5 hektare dan paling ban"ak !00.000 seratus ribu5hektare.

Pasal a"at !5 Pemegang %UP <ksplorasi mineralbukan logam diberi 3%UP dengan luas paling sedikit 00

lima ratus5 hektare dan paling ban"ak 2.000 dua puluhlima ribu5 hektare

Pasal : a"at !5 !5 Pemegang %UP <ksplorasi batuandiberi 3%UP dengan luas paling sedikit lima5 hektare

dan paling ban"ak .000 lima ribu5 hektarePasal ! a"at !5 Pemegang %UP <ksplorasi Batubara

diberi 3%UP dengan luas paling sedikit .000 lima ribu5

hektare dan paling ban"ak 0.000lima puluh ribu5 hektarPembatasan luasan )ila"ah minimal untuk eksplorasi

"ang terdapat dalam Pasal 2 a"at !5& Pasal a"at !5&Pasal : a"at !5 dan pasal ! a"at !5 UU No. 4 Tahun2009 berpotensi menghambat persaingan usaha "angsehat dengan men/iptakan hambatan masuk ke dalamindustripertambangan mineral dan batubara. Pasal-pasaltersebut mengatur tentang batasan minimal dan maksimaluntuk %UP <ksplorasi "ang dibedakan antara mineral logam&mineral non logam& batuan dan batubara. +i lapangan tim

menemukan bah)a ketentuan untuk luas )ila"ah minimaltidak memperhatikan kondisi geologis dan potensi /adanganmineral di tiap-tiap daerah di seluruh )ila"ah %ndonesiadengan /ermat. 6ebagai /ontoh adalah daerah Belitung danBerau "ang mempun"ai )ila"ah-)ila"ah

pertambangandengan luasan di ba)ah 000 hektar.Pembatasan tersebut dikha)atirkan akan membuat

7/23/2019 tugas endmin

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-endmin 6/10

)ila"ah "ang sebenarn"a mempun"ai potensi/adangan mineral men$adi tidak dapat diusahakan. 6elainmen$adi hambatan bagi pelaku usaha& batas ba)ah ini $ugamenimbulkan permasalahan bagi daerah penghasil tambang

"ang luas )ila"ah administratin"a terbatas.Akibatn"a&daerah kesulitan dalam pemberian i'in usahapertambangan tersebut& sehingga )ila"ah potensialmen$adi tidak dapat diusahakan dengan adan"a ketentuanini. Penetapan luasan minimum "ang tidak memperhatikankarakteristik daerah penghasil tambang di %ndonesiasebagai sebuah negara kepulauan pada akhirn"a $ugaberpotensi menimbulkan high cost economy, "angmenghalangi pelaku usaha tertentu.

2.  7e)a$iban +i8estasi 6etelah ima5 Tahun ?perasiProduksi

Pasal !!2 a"at !5 6etelah lima5 tahun berproduksi&badan usaha pemegang %UP dan %UP7 "ang sahamn"a

dimiliki oleh asing )a$ib melakukan di8estasi saham padaPemerintah& pemerintah daerah& badan usaha milik negara&

badan usaha milik daerah& atau badan usaha s)astanasional.

7e)a$iban di8estasi setelah lima5 tahun operasiproduksi sebagaimana ter/antum pada pasal !!2 a"at !5UU No. 4 Tahun 2009 $uga termasuk kebi$akan "ang

berpotensi memberikan hambatan persaingan.Pen/antuman di8estasi saham han"a berlaku apabilasahamn"a dimiliki oleh asing sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan. 7etentuan tentang di8estasi seharusn"a memperhatikan $enis usaha tambang&karena masingmasing $enis usaha tambang memiliki )aktu"ang berbeda-beda untuk men/apai Break Event Point (BEP). @al tersebut $uga terkait dengan keuntungan "anghendak di/apai oleh pelaku usaha.

UU Minerba masih belum mengatur se/ara $elas

mengenai di8estasi. Pen"usunan mengenai ketentuan-ketentuan di8estasi tersebut harus dilakukan se/aramatang untuk menghindari mun/uln"a hambatanbagipelaku usaha asing untuk menanamkan in8estasin"adi pertambangan mineral dan batubara di %ndonesia.

7eresahan "ang mun/ul di sebagian kalangan pelakuusaha pertambangan mineral dan batubara& adalah

7/23/2019 tugas endmin

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-endmin 7/10

ketidak$elasan dalam ketentuan di8estasiakanmengakibatkan ketidakpastian mereka dalam membuatkeputusan melakukan in8estasi.

*.  egulasi tidak bersiat netral terhadap persaingan usaha6uatu regulasi dapat bersiat netral terhadap

persaingan usaha apabila didasari dengan alasan-alasan"ang dapat diterima untuk men/apai suatu tu$uanbersama.6eperti haln"a UU Minerba "ang mempun"aitu$uan-tu$uan sebagaimana ter/antum di dalam Pasal * UUNo. 4 Tahun 2009 sebagaimana telah dituliskan padaparagra 2 bagian analisa kebi$akan dari paper ini5. +arianalisa pasal-pasal dalam UU Minerba ditemukan beberapakebi$akan "ang bersiat netral terhadap persaingan usaha&"aitu mengenai ke)enangan pemerintah untuk menetapkan $umlah produksi tiap-tiap komoditas per tahun

setiap pro8insi# Prioritas kepada BUMN dan BUM+ untuk 3ila"ah %'in Usaha pertambangan 7husus# 7e)a$iban

menggunakan perusahaan $asa pertambangan lokal dan(ataunasional# larangan menggunakan perusahaan a,liasi# dan

batasan luasan )ila"ah maksimal operasi pertambangan.

4.  7e)enangan pemerintah untuk menetapkan $umlahproduksi tiap-tiap komoditas per tahun setiap pro8insi

Pasal a"at *5 : ”Dalam melaksanakan pengendalian

sebagaimana dimaksud pada ayat (), Pemerintahmempunyai ke!enangan untuk menetapkan "umlah produksi tiap#tiap komoditas per tahun setiap provinsi”

Bagi pelaku usaha& kebi$akan penetapan besaranproduksi tersebut dapat berakibat pada pembatasanterhadap pelaku usaha dalam berproduksi& terkait denganstrategi perusahaan untuk melakukan produksi dan kontrak-kontrak"ang telah dibuat oleh perusahaan tersebutsebelum dikeluarkann"a kebi$akan tersebut. 6ebagiankalangan berpendapat bah)a kebi$akan tersebut tidak 

memperhatikan economies o$ scale dan economies o$ scopedari pelaku usaha& sehingga akan menimbulkanhambatan masuk bagi pelaku usaha "ang sebenarn"apotensial untuk mengembangkan industri pertambanganmineral dan batubara.

Akan tetapi kebi$akan ini men$adi bersiat netral terhadappersaingan karena mempun"ai tu$uan untuk men$amin

7/23/2019 tugas endmin

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-endmin 8/10

tersedian"a mineral dan batubara sebagai bahan bakudan(atau sebagai sumber energi untuk kebutuhan dalamnegeri.

.  Prioritas kepada BUMN dan BUM+& 7e)a$ibanmenggunakan perusahaan lokal dan(atau nasional& danlarangan menggunakan perusahaan a,liasi

Pasal 1 A"at *5 Badan %saha milik negara danbadan usaha milik dareah sebagaimana dimaksud padaayat () mendapat prioritas dalam mendapatkan &%P'.

7ebi$akan terkait dengan prioritas lepada BUMN danBUM+ tersebut men"ebutkan bah)a untuk mendapatkan3ila"ah %'in Usaha Pertambangan 7husus 3%UP75mineral(unsur logam dan batubaradiselenggarakandengan /ara priorotas atau lelang.

Prioritas diberikan lepada BUMN dan BUM+ denganmekanisme rst come $orst serve. Apabila tidak ada

"ang berminat maka 3%UP7 tersebut akan dita)arkankepada badan usaha s)asta "ang bergerak di bidang

pertambangan dengan /ara lelang. +ari satu sisi& kebi$akanprioritas ini tidak memberikan kesempatan "ang sama

kepada perusahaan-perusahaan pertambangan.Pasal !24 A"at !5 Pemegang %UP dan %UP7 )a$ib

menggunakan perusahaan $asa pertambangan lokal

dan(atau nasionalPasal !24 A"at 25 +alam hal tidak terdapat

perusahaan $asa pertambangan sebagaimana dimaksudpada a"at !5& pemegang %UP atau %UP7 dapat menggunakanperusahaan $asa pertambangan lain "ang berbada hukum%ndonesia.

6ebagian kalangan berpendapat bah)a UU Minerbamasih belum memberikan de,nisi "ang $elas tentangde,nisi dari perusahaan lokal dan(atau nasional.7etidak$elasan de,nisi tersebut dapat

memberikan entrybarrier bagi beberapa pelaku usaha"ang sebenarn"a mempun"ai kompetensi lebih baik.Pasal !2 A"at !5 Pemegang %UP atau %UP7 dilarang

melibatkan anak perusahaan dan(atau a,liasin"a dalambidang usaha $asa pertambangan "ang diusahakann"a &

ke/uali dengan i'in Menteri.

7/23/2019 tugas endmin

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-endmin 9/10

Pemberian i'in Menteri dapat dilakukan $ika tidak terdapat perusahaan $asa pertmabangan se$enis di )ila"ahtersebut atau tidak ada perusahaan "ang berminat(mampu.6elama peraturan pelaksana untuk larangan

menggunakanperusahaan a,liasi ini belum ada makamenga/u pada Peraturan Menteri 7euangan No. ! 99(PM7(0!0(200: bah)a a,liasi adalah hubungan di antara pihak dimana salah satu pihak se/ara langsung atau tidak langsung mengendalikan& dikendalikan& atau di ba)ahpengendalian pihak lain.Penge/ualian $uga akan dilakukandengan s"arat bah)a a'as transparansi dan akuntabilitasserta $airnessditerapkan sehingga negara tidak dirugikan dan peluang lapangan peker$aan utaman"a didaerah5 tetap terbuka lebar.

7ebi$akan prioritas kepada BUMN dan BUM+& ke)a$ibanmenggunakan perusahaan lokal dan(atau nasional& dan

larangan menggunakan perusahaan a,liasi di satu sisimemberikan hambatan masuk kepada beberapa pelaku

usaha ke dalam industri pertambangan mineral danbatubara. +i sisi lain kebi$akan tersebut dimaksudkan untuk 

mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuannasional agar lebih mampu bersaing di tingkat nasional&

regional& dan internasional.

.  Batasan 3ila"ah )ila"ah maksimal operasi pertambangan

Pasal * Pemegang %UP ?perasi produksi minerallogam diberi 3%UP dengan luas paling ban"ak 2.000 duapuluh lima ribu5 hektare

Pasal Pemegang %UP ?perasi produksi mineralbukan logam diberi 3%UP dengan luas paling ban"ak .000lima ribu5 hektare

Pasal 9 Pemegang %UP ?perasi produksi batuandiberi 3%UP dengan luas paling ban"ak !.000 seribu5hektare

Pasal 2 Pemegang %UP ?perasi produksi batubara

diberi 3%UP dengan luas paling ban"ak !.000 lima belasribu5 hektarePeraturan "ang tidak menetapkan batas ba)ah untuk 

luasan )ila"ah operasi pertambangan ini memungkinkanlahan "ang sempit namun mempun"ai /adangan "ang

ekonomis untuk diusahakan dapat tetap ditambang. +isatusisi& pembatasan luas lahan "ang dapat diusahakan dapat

7/23/2019 tugas endmin

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-endmin 10/10

diartikan sebagai pembatasan bagi perusahaan untuk men$adi besar& akan tetapi di sisi lain kebi$akan tersebutbertu$uan sebagai pen/egahan monopoli lahan danpemeliharaan lingkungan hidup. Pembenaran ini sesuai

dengan salah satu tu$uan UU Minerba& "aitu men$aminmanaat pertambangan mineral dan batubara se/araberkelan$utan dan ber)a)asan lingkungan hidupsesuaidengan asas "ang se/ara teren/anamengintegrasikan dimesi ekonomi& lingkungan& sosial danbuda"a dalam keseluruhan usaha pertambangan mineraldan batubara untuk me)u$udkan kese$ahteraan masa kinidan mendatang.

.  7elebihan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batubara

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara telah memberikankepastian hukum karena

!.  Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batubara berkembang& seperti

demokratisasi& @AM dan lingkungan hidup sehingga sudahtidak bertentangan dengan Undang-Undang "ang ada&

antara lain dengan Undang-Undang Nomor *2 Tahun 2004tentang Pemerintah daerah#

2.  Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara telah mengaturdistribusi ke)enangan "ang $elas antara pen"elenggaraankebi$akan pertambangan umum. +i samping itu $ugaterdapat mekanisme pemberian sanksi terhadap pelakupelanggaran#

*.  Pemerintah $uga dapat menetapkan prioritas nasionalseperti +omesti/ Market ?bligation +M?5& nilai tambahhasil tambang& Pemerintah di8estasi& dan lain-lain#

4.  Bagi pengusaha telah diatur se/ara mekanismepengusahaan mulai dari sistem pelelangan& luas )ila"ah&

 $angka )aktu& dan lain-lain#.  Mas"arakat di sekitar tambang $uga dilindungi hak-hakn"amulai dari ke)a$iban pengembangan mas"arakat danperlindungan lingkungan.