Nama: Dwi Listiany C

NPM: 111170023

1. Bagaimana cara mengetahui bahwa pasien merasakan sakit yang berat ?Dalam memeriksa pasien dokter perlu mengumpulkan data-data klinis dan

pada saat yang bersamaan melakukan suatu proses pengambilan keputusan yang sangat integratif. Diagnosa fisik jauh lebih banyak daripada sekedar kemahiran pasif melakukan pemeriksaan pasien dan menumpulkan data. Diagnosa fisik dilihat dari keadaan umum atau kesan pertama pasien pada saat datang ke tempat klinik atau instansi rumah sakit.

Sakit yang berat seringkali diperlihatkan dengan:

- Konsentrasi kesadaan pasien sudah menurun bahkan sudah tidak sadarkan diri

- Cara berjalan pasien tidak simetris karena pengaruh dari rasa sakitnya Anamnesis yang dilakukan :

1. Anamnesis data pribadi : Nama Alamat Usia Pekerjaan Status keluarga Agama Suku bangsa No.tlp yang bisa dihubungi Biaya yang digunakan : pribadi atau asuransi

2. Anamnesis Keluhan Utama Pasien3. Anamnesis Penyakit :

Onset Kualitas Kuantitas Waktu Faktor yang memperingan Faktor yang memperberat

4. Anamnesis Riwayat Penyakit Dahulu5. Anamnesis Penyakit Kelurga6. Anamnesis Lingkungan Sekitar7. Manifestasi yang mempengaruhi (sakit lain yang lainnya ada atau tidak

ditanyakan dari bagian ekstremitas superior-ekstremitas inferior).

Dalam beberapa menit setelah mengenal pasien, dokter akan menanyakan pertanyaan yang lebih terarah untuk memperjelas pernyataan-pernyataan pasien dan untuk menguji hipotesis. Hipotesis ini untuk

menentukan pasien masuk ke dalam golongan sakit yang berat atau sakit ringan. Dokter tersebut mengumpulkan data-data yang mendukung salah satu diagnosis dan menolak kemungkinan diagnosis lainnya.

Referensi: Burnside. 1995. Adam’s Diagnosa Fisik. Jakarta. EGC.

2. Brakikardia relatif adalah peningkatan suhu tubuh yang tidak diikuti dengan peningkatan frekuensi nadi, patokan yang sering dipakai adalah bahwa setiap peningkatan suhu 10C tidak diikuti peningkatan frekuensi nada 8 denyut dalam 1 menit.

Referensi: pdf-demam tifoid pada anak: apa yang perlu diketahui. Prof. Dr. dr. Sri Rezeki S. Hadinegoro, SpA(K). September 2011

3. Infeksi bakteri yang menyebabkan leukopeniaLeukopenia didefinisikan sebagai penurunan jumlah leukosit dibawah 4000/ mm3. Infeksi bakteri yang menyebabkan lukopenia, yaitu: tuberkulosa, bruselosis, tularemia, seindrom sepsis, bakterimia, paratifoid, tifoid. Referensi: Schwartz M. William. 2004. Pedoman Klinis Pediatri. Jakarta. EGC