Tugas Dr Marihot
-
Upload
yuji-aditya -
Category
Documents
-
view
56 -
download
12
Transcript of Tugas Dr Marihot
KASUS 2
Pria 72 tahun, ada riwayat nyeri dada anterior ketika dia berjalan lebih dari satu
blok. Nyeri menjalar dan dia tidak dapat melokalisir nyerinya, terkadang menjalar
sampai rahang bawah. Nyeri bertambah ketika dia berjalan sesudah makan &
berkurang setelah 2-3 menit ketika ia berhenti berjalan.
1. Identifikasi Masalah : Nyeri dada
2. Tujuan Terapi : Mengobati nyeri dada
3. Terapi :
Non Farmakologis:
Saat Serangan : Beristirahat dan pemberian oksigen
Pencegahan : Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat (berhenti
merokok, dll)
Penurunan berat badan
Penyesuaian diet, rendah lemak, rendah garam.
Olahraga teratur, 3-5x perminggu, dengan durasi 15 menit.
Farmakologis :
Nama
GolonganEfficacy Safety Suitability Cost
Nitrat
Organik
++
Vasodilatasi
vascular oleh
karena
pelepasan PGI2,
sehingga
kebutuhan
oksigen jantung
+
ESO: sakit
kepala,
flushing,
hipotensi
postural,
takikardi, rash.
+++
I: berbagai
macam angina
pectoris, infark
jantung, gagal
jantung
kongestif.
+++
Farsorbid 5
Tab
sublingual
5 mg x 10 x
10
RP. 19.500,-
menurun dan
kerja jantung
menurun pula.
KI: pasien
pengguna
sildenafil
β Blocker +++
Menurunkan
frekuensi
denyut jantung,
tekanan darah,
dan
kontraktilitas
sehingga
menurunkan
kebutuhan
oksigen.
++
ESO:
bradikardi,
blok AV,
bronkospasme,
menurunkan
kadar HDL,
meningkatkan
trigliserida.
+++
I: angina stabil
kronik dan
infark jantung.
KI: hipotensi,
bradikardi,
blok AV
derajat 2-3,
gagal jantung
kongestif,
eksaserbasi
serangan asma,
DM dengan
episode
hipoglikemia
+++
Farmadral
Tab. salut
selaput
10 mg x 10 x
10
Rp. 19.000,-
Penghambat
Kanal Ca++
++
Vasodilatasi
koroner dan
perifer,
penurunan
kontratilitas
jantung,
penurnan
automatisitas
dan kecepatan
konduksi pada
nodus SA dan
AV.
+++
ESO: pusing,
sakit kepala,
hipotensi,
takikardia,
flushing, mual,
muntah,
edema perifer,
batuk, edema
paru, dsb.
+++
I: angina
varian, angina
stabil kronik,
angina tidak
stabil, aritmia,
hipertensi, dsb.
++
Nifedin
Tab salut
selaput
10 mg x 10 x
10
Rp. 50.000,-
Keterangan
Terapi untuk nyeri dada akut dipilih golongan nitrat organic, karena onset kerja
yang cepat, harga murah, paling aman, dan sesuai indikasi, sedangkan untuk
rumatan, digunakan golongan β Blocker karena ingin memberi waktu istirahat
untuk kerja jantung, harga terjangkau, sesuai indikasi, efek samping minimal dan
efficacy yang bagus.
Nama Obat
Golongan
Nitrat
Organic
Efficacy Safety Suitability Cost
Isosorbide
dinitrate
++
Vasodilatasi
vascular oleh
karena
pelepasan
PGI2, sehingga
kebutuhan
oksigen
jantung
menurun dan
kerja jantung
menurun pula.
++
ESO:
Hipotensi
ortostatik,
wajah/leher
panas &
kemerahan,
sakit kepala,
ggn GI,
takikardi,
ruam kulit
(jarang).
+++
I: terapi dan
profilaksis
angina
pectoris.
KI: glaucoma,
anemia,
hipertiroid,
peningkatan
TIK, infark
miokardium.
+++
Farsorbid 5
Tab
sublingual
5 mg x 10 x
10
Rp. 19.500,-
Tab
10 mg x 10 x
10
Rp. 49.500,-
Vial inj
10mg/10 ml
x 2
Rp. 120.000,-
Isosorbide 5-
mononitrate
++
Vasodilatasi
vascular oleh
karena
pelepasan
PGI2, sehingga
kebutuhan
oksigen
jantung
menurun dan
kerja jantung
menurun pula.
++
ESO: sakit
kepala, rasa
panas &
kemerahan
pada wajah,
pusing,
hipotensi
postural,
takikardi.
++
I: terapi jangka
panjang untuk
penyakit
jantung
koroner &
pencegahan
angina
pectoris, dll.
KI: hipotensi,
hipovolemia,
stenosis aorta,
temponade
jantung, dll
+
Cardismo
Tab
20 mg x 10x
10
Rp. 246.675,-
Keterangan
Yang dipilih adalah obat Isosorbide dinitrate dengan sediaan sublingual dengan
onset kerja yang amat cepat, kadar puncak tercapai dalam 4 menit, dan sediaan
yang mudah didapat.
Nama Obat
Golongan β
Blocker
Efficacy Safety Suitability Cost
Propanolol ++
Memblok
reseptor β1 dan
β2, menurunkan
frekuensi
jantung & curah
+++
ESO: ggn GI,
kelemahan otot,
lelah. Jarang:
bradikardia,
parestesia,
+++
I: hipertensi,
angina
pectoris,
takikardi
ansietas,
+++
Farmadral
Tab salut
selaput
10 mg x 10
x 10
jantung,
menurunkan
pelepasan renin,
bronkokonstriksi
melalui
antagonis
reseptor β2.
trombositopenia,
purpura dan
ruam kulit.
disaritmia
jantung, dll.
KI: blok AV
derajat 2 & 3,
syok
kardiogenik,
riwayat
bronkospasme
dan asidosis
metabolic.
Rp.
19.000,-
Atenolol +++
Memblok
reseptor
adrenergic β1,
menurunkan
frekuensi dan
curah jantung,
menurunkan
pelepasan renin.
Efek
bronkokonstriksi
minimal.
++
ESO:
bradikardia,
akral dingin,
pusing, lelah,
letargi,
mengantuk,
vertigo, depresi,
ggn GI, ruam
kulit, & mata
kering.
+++
I: hipertensi,
amgina yang
terjadi setelah
kegiatan fisik.
KI: sinus
bradikardi,
blok jantung
derajat 2 & 3,
syok
kardiogenik,
gagal jantung.
++
Betablok
Tab
50 mg x 3
x 10
Rp.
37.950,-
100 mg x 3
x 10
Rp.
61.500,-
Bisoprolol +++
Blok adrenergic
reseptor β1 pada
jantung,
memperlambat
denyut jantung
sinus dan
menurunkan
+++
ESO: akral
dingin, lelah,
pusing, sakit
kepala, mual,
muntah, diare,
konstipasi.
+++
I: gagal ginjal
jantung
sedang-berat
kronik stabil
dengan
penurunan
fungsi
+
Maintate
Tab salut
selaput
2,5 mg x
30
Rp.
127.895,-
tekanan darah. ventrikuler
sistolik, terapi
tambahan
ACE inhibitor,
diuretic,
glikosida
jantung,
hipertensi,
angina
pectoris
KI: asidosis
metabolic,
asma, PPOK,
bradikardia,
hipotensi, syok
kardiogenik.
5 mg x 30
Rp.
191.647,-
Keterangan
Yang dipilih dari golongan β Blocker untuk terapi rumatan adalah Bisoprolol,
karena kerjanya spesifik, efek bronkospasme minimal, dan efek samping yang
minimal daripada kedua jenis β Blocker lain.
Nama Obat
Golongan
Anti
Trombotik
Efficacy Safety Suitability Cost
Aspirin ++
Menghambat
sintesis
+++
ESO: Ggn GI,
pusing, reaksi
+++
I: pengobatan
dan
+++
Aptor
Tab salut
tromboksan A2
di trombosit,
prostasiklin,
menghambat
irreversible
siklooksigenase.
hipersensitif. pencegahan
angina
pectoris dan
infark
miokard.
Demam, nyeri
pasca
vaksinasi,
sakit gigi,
nyeri otot, 7
nyeri saraf.
KI: tukak
peptic,
kelainan
perdarahan,
asma.
enteric
100 mg x
100
Rp.
30.000,-
Dipiridamol ++
Menghambat
ambilan dan
metabolisme
adenosine
merangsang
adenilat siklase
& vasodilator
menghambat
fungsi
trombosit.
++
ESO: sakit
kepala, ggn GI,
reaksi
hipersenstifitas,
hipotensi.
++
I: tambahan
terapi dengan
antikoagulan
oral untuk
profilaksis
tromboemboli
yang
berhubungan
dengan
pemasangan
katub jantung
buatan
mekanik.
+
Persantin
Tab
25 mg x
200
Rp.
366.630,-
75 mg x
100
Rp.
443.080,-
Tiklopidin +++ + + ++
Menghambat
agregasi
trombosit yang
diinduksi oleh
ADP. Tidak
mempengaruhi
metabolism PG.
ESO: ggn GI,
reaksi alergi,
agranulositosis,
trombopenia,
ikterus, dll.
I: menurunkan
risiko
trombogenik
pada pasien
yang tidak
berespon
dengan
aspirin.
KI: diathesis
hemopati,
perdarahan,
strok
hemoragik,
alergi kulit,
leucopenia,
trombopenia
Cartrilet
Tab
250 mg x 5
x 6
Rp.
195.000,-
Keterangan
Untuk mencegah pembekuan darah, dipilih obat Aspirin, karena bekerja di arteri,
paling sering dipakai, harga lebih murah, sesuai indikasi, dan efek samping
minimal.
4. Penulisan Resep
5. Komunikasi Terapi
Informasi Penyakit :
- Angina adalah penyakit yang disebabkan kurangnya asupan
makanan pada otot jantung pada saat jantung bekerja keras
sehingga akan terasa nyeri, akibat pembuluh darah yang masuk ke
jantung mennyempit, atau tersumbat.
- Semua itu dikarenakan pola hidup/pola makan yang tidak sehat,
bisa juga karena keturunan.
dr. Meyliana Primavita AsharieJl. A.W. Syahranie 14 Samarinda (0541)
734107SIP. 0910015047
Samarinda, 26 Juli 2013
R/ Farsorbid Tab 5 mg No. XS 8 dd tab I sublingual prn (tiap 3 jam)
ϑ R/ Maintate Tab 5 mg No. X
S 1 dd tab I s.m
ϑR/ Aptor Tab 100 mg No. X
S 1 dd tab I Θ
Pro : Tn. X
Informasi Obat :
- Obat farsorbid untuk mengatasi serangan nyeri dada, diminum saat
serangan, 1 tablet tiap 3 jam, tablet diletakkan di bawah lidah. Jika
nyeri dada berkurang, hentikan pengobatan.
- Obat maintate diminum setiap hari 1 tablet pada saat pagi hari,
sebelum makan. Obat ini digunakan untuk rumatan.
- Obat aptor diminum satu kali sehari, 1 tablet, obat ini digunakan
untuk mencegah pembekuan darah yang bisa memperparah
penyakit.
6. Monitoring
- Jika terdapat efek mengganggu segera hubungi dokter.
- Kembali kontrol 5 hari lagi untuk melihat hasil dari pengobatan dan hasil
dari pemeriksaan penunjang.
- Jika tidak ada perbaikan bahkan penyakit lebih berat dengan komplikasi
akan dirujuk ke dokter Sp.JP.
KASUS 3
Seorang pria berumur 50 tahun mempunyai keluhan sesak nafas beberapa
minggu setelah mengalami penyakit akibat virus. Keluhan ini disertai dengan
pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki ditambah dengan peningkatan
kelelahan. Pada pemeriksaan fisik pasien ditemukan sesak nafas ketika berbaring
tetapi membaik ketika duduk tegak, nadi 150x/menit regular dan tekanandarah
90/60. Pada auskultasi didengar rongki (crackle) pada kedua basal paru dan terjadi
peningkatan tekanan vena jugularis. Pada auskultasi jantung terdengar bunyi
ketiga jantung tetapi tidak ada murmur. Hati membesar dan terdapat edema 3+
pada kaki dan pergelangan kaki. Pada echocardiogram menunjukkan dilatasi,
kontraksi jantung yang lemah dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri sekitar 20%
(normalnya 60%). Karena hasil ECG yang abnormal maka dilakukan coroner
angiography yang menunjukkan arteri coroner dalam batas normal.
Pasien diberikan diet rendah garam (sodium) dan diberi diuretic
(furosemide 40 mg 2x/hari) + digoxin 0,25 mg sehari. Pada terapi ini, sesak yang
dialami saat beraktivitas berkurang dan dapat berbaring tanpa sesak. Angiotensin
converting enzyme (ACE) inhibitor ditambahkan (enalapril 20 mg 2x/hari) dan
pada minggu selanjutnya pasien merasakan lebih baik dari sebelumnya. Tiga
bulan setelah kunjungan pertama, pasien menunjukkan asymptomatic saat istirahat
maupun dengan latihan ringan dengan nadi 80 x/menit regular dan tekanan darah
110/70. Dilakukan pengulangan ECG dan menunjukkan jantungnya mengecil
(walaupun tidak kembali ke bentuk normal) dan fraksi ejeksi ventrikel kiri
meningkat 40%.
1. Pilihan farmakologis lain yang tersedia jika penyakit pasien tetap stabil?
2. Pengobatan apa yang tersedia jika gagal jantung tiba-tiba menjadi lebih
buruk?
STEP 1 Problem Pasien
A. Saat pertama kali datang
1. Utama :
Sesak napas berat dengan tidur oedem paru
2. Tambahan :
Kedua kaki bengkakoedemperifer
Liver membesarhepatomegali
Ronki di basal paru
S3 gallop
Jantung membesar kardiomegali
Peningkatan tekanan vena jugularis
Peningktan nadi dan penurunan tekanan darah Syok kardiogenik
Kontraksi jantung yang lemah
Fraksi ejeksi vrentikel kiri sekitar 20%
Diagnosa : Gagal jantung kongestif kelas 4 menurut New York Heart
Association (NYHA)
B. Kunjungan berikutnya
Fraksi ejeksi vrentikel kiri sekitar 40%
Diagnosa : Gagal jantung kongestif kelas 1 menurut New York Heart
Association (NYHA)
STEP 2 TujuanTerapi
A. Saat pertama kali datang
1. Hilangkan sesak napas karena oedem paru
2. Hilangkan bengkak pada kaki karena oedem perifer
3. Atasi gagal jantung kongestif
4. Menjaga keadaan pasien tetap stabil
5. Menjalankan terapi teratur untuk mencegah perburukan kondisi
B. Kunjungan berikutnya
1. Meningkatkan Cardiac Output
2. Menstabilkan kondisi pasien dan menjaga kondisi agar tidak ke arah
perburukan
STEP 3 PemilihanTerapi
1. Terapi non-farmakologi
a. Diet rendah lemak dan garam
Asupan NaCl harus dibatasi menjadi 2-3 gr Na/hari, atau < 2 gr/hari
untuk gagal jantung sedang-berat.
b. Hindari stres dan emosi tinggi
c. Jangan bekerja terlalu berat/ lakukan aktivitas ringan
d. Bila kondisi umum memburuk
Bed rest dengan posisi duduk
Beri oksigenasi intranasal
Segera ke fasilitas kesehatan terdekat
2. Terapi Farmakologi
a. Terapi pada kondisi stabil
Advice Farmakologi
Obat Efek
Vasodilator Untuk menurunkan preload dan afterload tanpa meningkatkan
kebutuhan oksigen jantungbeban jantung dapat berkurang.
Vasodilator
Drugs Efficacy Safety Suitability Cost
Captopril
(ACE-Inhibitor)
+++
(ACE inhibitor
vasodilatasi arteri dan
vena, menekan sistem
RAA,)
++
ES:
Proteinuria,
ruam,
trombositopenia,
neutropenia
++
KI:
Hipersensitif,
gagal ginjal,
stenosis aorta
++
Rp.6.050/50 tab.
12,5 mg
Verapamil
(Kalsium Kanal
Bloker)
++
Menurunkan denyut
jantung dan kontraksi
myocardial dan
melambatkan konduksi
SA dan AV, menurunkan
++
ES:
Konstipasi,
pusing, sakit
kepala, mual,
edem perifer,
++
KI:
Hipertrofi
Cardiomyopa
thy, gangguan
fungsi hati
+
Rp.33.000/100
tab. 80 mg
resistensi perifer hipotensi
Hidralazin-
Isosorbiddinitrat
(Vasodilator)
++
Hidralazin merupakan
vasodilator arteri sehingga
menurunkan afterload,
sedangkan isosorbid
dinitrat merupakan
venodilator sehingga
menurunkan preload.
++ ++ ++
Rp.7.700/100 tab.
5 mg
Dari tabel di atas, Captopril merupakan obat pilihan. Dengan
pertimbangan efficacy yang paling baik untuk menurunkan preload dan afterload
karena efek vasodilatasinya, tanpa meningkatkan kebutuhan oksigen otot jantung.
Selain itu, harga obat ini tergolong sangat murah jika dibandingkan dengan
vasodilator lainnya.
b. Terapi pada kondisi yang memburuk
Advice Farmakologi
Obat Efek
Diuretik Mengatasi oedem, terutama oedem paru untuk menghilangkan sesak
napasnya. Termasuk juga oedem perifer.
Vasodilator Untuk menurunkan preload dan afterload tanpa meningkatkan
kebutuhan oksigen jantungbeban jantung dapat berkurang.
Digitalis Inotropik positif, kronotropik negatifkerja jantung lebih optimal
Diuretik
Drugs Efficacy Safety Suitability Cost
Furosemide
(Loop diuretic)
+++
Bekerja di ansa henle
asenden bagian epitel
tebal dengan cara
menghambat
kotransport Na, K, Cl
++
ES:
Gangguan GI Tract
(mual, muntah,
diare), lemah, letih,
kejang kaki.
++
KI:
Anuria nefritis
akut,
kemungkinan
koma hepatikum,
++
Rp.18.300/200
tab. 40 mg
dan menghambat
resorpsi air dan
elektrolit
Menimbulkan
hiperkalsiuria dan
hipokalemia.
hipersensitif
Spironolakton
(Diuretik hemat
kalium)
++
Merupakan diuretik
lemah, terutama
diberikan sebagai
kombinasi dengan
diuretik lain untuk
mencegah
hipokalemi.
+++
(Cukup aman jika
digunakan bersama
digitalis)
ES:
Ginekomastia,
mastodinia, ruam,
eritema, gangguan
menstruasi,
++
KI:
Insufisiensi
ginjal akut,
anuria,
hipekalemia,
+
Rp.96.300/100
tab. 25 mg
Hidroklorotiazid
(Golongan
Tiazid)
++
Bekerja dengan
menghambat
transport bersama
Na-Cl di tubulus
distal ginjal, shg
ekskresi Na dan Cl
meningkat
(Diuretik kuat
dengan sedikit
penghambatan
carbonic anhidrase)
++
(Efek kehilangan
kaliumnya cukup
berbahaya jika
digunakan bersama
digitalis)
ES:
Hipokalemia
(jikadigunakan
dengan digitalis),
hiponatremia,
hipomagnesemia,
hiper kalsemia
++
KI:
Anuria, terapi
bersama litium,
dekompensasi
ginjal.
++
Rp.28.600/1000
tab. 50 mg
Asetazolamid
++
(Penghambat
carbonic anhidrase)
+
(Efek penurunan
kaliumnya berbahaya
jikadigunakan
bersama digitalis)
+
KI:
Keadaan depresi
kadar natrium
dan atau kalium
dalam darah,
disfungsi ginjal
atau hati, asidosi
hiperkloremi
++
Rp 1.625/ tab 100
x 1
Dari pertimbangan efficacy, safety, suitability dan cost pada tabel di atas,
maka terpilihlah diuretik golongan diuretik kuat yang dikombinasi dengan
golongan diuretik hemat kalium yakni Furosemid dengan Spironolakton.
Efficacy-nya sangat baik untuk mengatasi oedem paru maupun oedem perifer
sehingga sesak napas dapat berkurang. Kombinasi ini disebabkan karena
Furosemid memiliki efek hipokalemi, sedangkan spironolakton merupakan
diuretik lemah yang penggunaannya terutama dikombinasikan dengan diuretik
lain untuk mencegah hipokalemi.
Vasodilator
Drugs Efficacy Safety Suitability Cost
Captopril
(ACE-Inhibitor)
+++
(ACE inhibitor
vasodilatasi arteri dan
vena, menekan sistem
RAA,)
++
ES:
Proteinuria,
ruam,
trombositopenia,
neutropenia
++
KI:
Hipersensitif,
gagal ginjal,
stenosis aorta
+++
Rp.6.050/50 tab.
12,5 mg
Verapamil
(Kalsium Kanal
Bloker)
++
Menurunkan denyut
jantung dan kontraksi
myocardial dan
melambatkan konduksi
SA dan AV, menurunkan
resistensi perifer
++
ES:
Konstipasi,
pusing, sakit
kepala, mual,
edem perifer,
hipotensi
++
KI:
Hipertrofi
Cardiomyopa
thy, gangguan
fungsi hati
+
Rp.33.000/100
tab. 80 mg
Hidralazin-
Isosorbid dinitrat
(Vasodilator)
++
Hidralazin merupakan
vasodilato arteri sehingga
menurunkan afterload,
sedangkan isosorbid
dinitrat merupakan
venodilator sehingga
menurunkan preload.
++ ++ ++
Rp.7.700/100 tab.
5 mg
Dari tabel di atas, Captopril merupakan vasodilator pilihan. Dengan
pertimbangan efficacy yang paling baik untuk menurunkan preload dan afterload
karena efek vasodilatasinya, tanpa meningkatkan kebutuhan oksigen otot jantung.
Selain itu, harga obat ini tergolong sangat murah jika dibandingkan dengan
vasodilator lainnya.
Glikosida Jantung
Drugs Efficacy Safety Suitability Cost
Digoksin
+++
Efek Digoksin pada
pengobatan gagal
jantung ,
1.Inotropik positif,
2.kronotropik
negative
(mengurangi
frekuensi denyut
ventrikel pada
takikardi atau
fibrilasi atrial)
3.Mengurangi
aktivasi saraf
simpatis
++
ES:
Anoreksia,
mual, muntah,
ataksia,
pruritus,
urtikaria
++
KI:
Blok AV total,
blok AV
tingkat II,
bradikardi
sinus, pasien
dengan
suntikan
kalsium.
++
Rp 51.650/
Dus 10 x 10 tab
0,25 mg
Digitoksin
+++
(Inotropik positif,
kronotropik negatif)
++ ++
Dari beberapa tabel di atas, diperoleh obat-obat yang terpilih untuk mengatasi
kondisi dari memburuknya gagal jantung, yakni Furosemid yang dikombinasi
dengan Spironolakton sebagai diuretik untuk mengurangi edema dan sesak,
Captopril (ACE-inhibitor) untuk menurunkan preload dan afterload, dan Digoksin
(Glikosida Jantung) untuk meningkatkan kontraktilitas otot jantung.
Langkah 4 PemberianTerapi
Penulisan Resep
PRAKTER DOKTER BERSAMA
dr. SetyaGirindra, Sp.S
Jl. Kadrie Oening B-1 6 Telp.0541-242048
SIP. No 8091/XX/90
Samarinda, 20/7/2013
R/ Captopril Hexpharm tab.25 mg no.VI
∫ 2 dd tab I
Pro : Tn. X
Umur : 50 thn
Alamat : Jl. X No.X
Langkah 5 Komunikasi
a. Informasi Penyakit
Gagal jantung kongestif merupakan penyakit yang disebabkan oleh
kegagalan jantung untuk memompa darah seperti normalnya, gejala yang timbul
antara lain sesak napas dan pembengkakan di kaki. Saat pasien pertama kali
dating terkena gagal jantung kongestif kelas 4 menurut New York Heart
Association (NYHA), pasien sudah tidak dapat melakukan aktifitas fisik berat,
gejalanya sudah timbul walaupun pada saat pasien sedang istirahat. Pada
kunjungan berikutnya setelah dilakukan treatment, pasien termasuk dalam gagal
jantung kongestif kelas 1 menurut NYHA, pasien masih dapat melakukan
aktivitas tanpa gangguan. Penyakit ini tidak dapat sembuh tetapi dapat dikontrol.
b. Informasi pengobatan
Pada kondisi yang sudah stabil maka akan diberikan satu jenis obat yaitu
golongan ACE inhibitor. Captopril diberikan untuk melebarkan pembuluh darah
sehingga aliran darah lebih lancar, akibatnya beban jantung dapat berkurang. Efek
vasodilator adalah menurunkan tekanan darah, jadi bila mau berdiri harus
perlahan-lahan supaya tidak pusing.
Jika keadaan terjadi perburukan maka disarankan untuk rawat inap untuk
lebih memudahkan dalam melakukan pemantauan selama terapi pada tahap awal.
Pengobatan yang diberikan adalah captopril, hidroklorotiazid, dan digoksin
Langkah 6 Monitoring danEvaluasi
1. Kontrol seminggu lagi untuk mengecek perkembangan terapi atau ada efek
samping yang terjadi.
2. Jika tidak ada perbaikan bahkan penyakit lebih berat dengan komplikasi akan
dirujuk ke dokter spesialis jantung.
KASUS 4
Seorang pensiunan guru 69 tahun , sejak 1 bulan yang lalu jantung berdebar-
debar, sesak napas dan lelah. Dia memilik riwayat hipertensi. ECG menunjukkan
atrial fibralasi dengan laju irama ventrikel 122 kali per menit dan ditandai dengan
hipertrofi ventrikel kiri. Pasien meminum antikoagulasi dengan warfarin dan
metoprolol 50mg/d. Setelah 7 hari, irama sinus pasien secara spotan kembali
menjadi normal.Namun lebih beberapa bulan berikutnya, jantung berdebar- debar
dan kelelahan berlanjut. Selama lebih 48 jam ECG menunjukkan atrial fibrilasi
dengan HR 88-144 bpm. Echachardiogram menunjukkan fraksi ejeksi ventrikel
kiri 38 % dengan tidak adannya pergerakan dinding abnormal. Ditahap ini,
tentukan terapi yang akan dimulai dengan obat antiaritmia untuk mempertahankan
irama sinus normal dan obat apa saja yang akan dipilih ?.
1. Identifikasi Masalah : Problem utama : Fibrilasi Atrial ( Fibrilasi Atrial Persisten ) Problem tambahan : Laju irama ventrikel 122x/ menit denga
Hipertropi ventrikel.2. Tujuan Terapi :
Mengembalikan ke irama sinus normal (rhytim control) Mengontrol laju irama ventrikel (rate control), dengan target detak
ventrikel antara 60-80 kali saat istirhat dan 90-115 kali per menit saat beraktifitas sedang.
Mencegah terjadinya komplikasi tromboemboli.3. Pemilihan Terapi
a) Advice : Konsulasi ke bagian spesialis jantung untuk pemberian terapi elektrik kardioversi dan pemasngan ablasi keteter jika pemberian terapi farmakologi tidak efektif.
b) Non farmakologis : (1)Modifikasi life style dengan cara mengatur pola diet yang sesuai,contohnya mengurangi konsumsi makanan yang tinggi lemak ( daging, jeroan, kuning telur), rendah garam dan tinggi serat,mhindari konsumsi cafein dan alkohol kemudian membiasakan diri untuk beraktifitas dan berolahraga 1 minggu 3x selama 15 menit; (2)menurunkan berat badan; (3) menghindari konsumsi obat-obatan yang menyebabkan terbentuknya thrombus contohnya penggunaan kb hormonal; (4) menyarankan kepada pasien untuk tidak berbaring atau duduk terlalu lama, untuk menghindari pembentukan thrombus.
c) Farmakologis : Mengembalikan ke irama sinus normal ( rhytim kontrol),
pilihan obat yang dapat dipakai yaitu amiodioron, disopiramid, dofetilid, flekainid, procainamide.
Mengontrol laju irama ventrikel (rate control), pilihan obat yang dipilih yaitu digitalis, B-blocker dan antagonis calcium
Mencegah terjadinya komplikasi tromboemboli, obat yang dipilih yaitu : warparin dan aspirin.
Rhytim Control
Golongan Obat Efficacy Safety Suitability Cost
Amodioron +++ + +++ ++
memperpajang lama potensial
Fotosensitvitas, toksisitas paru,
Indkasi: fibrilasi atrium
Rp.4000/
aksi dan refractoriness serabut
polineuropati,kel GI, bradikardia,
berulang, takikardi ven tab
purkinje.torsade de pointes (jarang)
trikel yang tak stabil
hepatotoksik, dan disfungsi tiroid
dan berkelanjutan.
Kontraindikasi : Sinus
bradikardi, sa blok, av
blok, kehamilan
Propafenon ++ + ++ +++
berafinitas tinggi terhadap
Takikardia ventrikel, gagal jantung
indikasi : Parosismakmal
Rp.5000/
kanal Na di membran
kongestif atrial fibrilasi. tab
sel.
Memperlambat konduksi dan
Kontraindikasi : Gagal-
menekan arus masuk Na ke
jantung kongestif, syok-
dalam sel karrdiogenik, bradikardi-
hipotensi, penyakit paru
obstruksi berat.
Dofetilid +++ ++ ++
memperpajang lama potensial
torsade de pointes
Indikasi: atritmia ventri
aksi dan refractoriness serabut
kel, takikardia supraven
purkinje.
trikel paroksismal dan
penghambat kanal kaliaum yg
fibrilasi atrium
kuat. Flekainid ++ + ++
berafinitas tinggi terhadap
Takikardia ventrikel, gagal jantung,
indikasi : Parosismakmal
kanal Na di membran sel.
konduksi nodal av berubah, atrial fibrilasi.
Memperlambat konduksi dan disfungsi siunus
Kontraindikasi : Gagal-
menekan arus masuk Na ke
jantung kongestif, syok-
dalam sel karrdiogenik, bradikardi-
hipotensi, penyakit paru
obstruksi berat.
Quinidine ++ ++ ++ menghambat torsade de indikasi :
arus masuk Na,
pointes, kel GI track, ventrikel pre
menekan depresi fase 0 dan
konduksi nodal av berubah.
matur, takikardia ventri
memperlambat kecepatan
efek toksik kardiovaskuler
konduksi serabut purkinje
hipersensitivitas, cinchonism rigan.
miokard ke tingkat sedang
pada nilai Vmax istirahat nor
mal Rate Control
Golongan obat Efficacy Safety Suitability Cost
Digitalis +++ ++ + +++ +
Sebagai kronotropik negatif
kel GI, efek proaritmik, pengli
Indikasi : fibrilasi atrium RP.8000/
mengurangi frekuensi denyut
hatan berwarna kuning, delirium
kontraindikasi: av blok, tab
ventrikel pada takikardi atau
, malaise, bingung, mimpi buruk
sinus arest, bradikardia
fibrilasi atrium, dengan cara
meningkatkan tonus vagal
dan mengurangi aktifitas sim
patis di nodus sa B Bloker ++ ++ + ++
Memblok res. Adr.β1,
Lebih jauh menekan gagal jantung,
Tx awal yg baik u/HT ringan Rp.6150/
↓frek.jantung& curah jantung depresi & sedasi SSP
& sedang, angina pectoris tab
↓pelepasan rennin Ggn sal.cerna, nafas,akibat arteriosklerosis
Efek bronkokontriksi kurang
CNS, trigliserida serum meningkat, primer
dibanding zat yg pruritus, hipoglikemia Kontraindikasi:
berikatan dgn res.β2 : diabetes berat,
bradikardi, blok jantung
parsial, gagal jantung
, asma, emfisema.
Antagonis ++ ++ + +++
CalciumAgen Antiangina dan antihipertensi
Edema perifer-pusing, sakit kepala,
Indikasi : fibrilasi atrium Rp.1490/
yang menghambat pergerakan
Mual, gemetar kram otot dan
Hipertensitab
ion kalsium melewati mem
nyeri, mengantuk, palpitasi,
Essensial
bran sel, menekan kontraksi
kongesti nasal, batuk, sesak
Stable angina
jantung dan otot polos vaskuler
, wheezing jarang
Hipotensi, rash pruritus, urticaria, konstipasi, rasa tidak
nyaman di perut, flatulense
Antitrombotik
Golongan obat Efficacy Safety Suitability CostWarfarin +++ ++ +++ +++
Menghambat agregasi trombo
Hipersensitivitas, perdarahahan, indikasi: fibrilasi atrium Rp.2.200/
sit dan koagluasi
mual, muntah, diare, nekrosis pada riwayat kejadian trombo tab
kulit. emboli, trombus di ven trikel kiri, mencegah stroke. Aspirin +++ + ++ ++
Menghambat agregasi trombo
perdarahan GI track, nyeri gastrik, indikasi: Rp.3.300/
sit dan rasa terbakar, mengurangi koroner tab
koagluasimuntah, trombosito
penia trombosis, mencegah trombosis setelah coronery bypas, mengura ngi TIA Kontraindikasi: gangguan perdarahan, ulkus.
Jadi berdasarkan p- drug diatas terapi yang dipilih adalah amiodaron, digitalis dan
warfarin.
4. Pemberian terapia. Non farmakologis : (1)Modifikasi life style dengan cara mengatur
pola diet yang sesuai,contohnya mengurangi konsumsi makanan yang tinggi lemak ( daging, jeroan, kuning telur), rendah garam dan tinggi serat,mhindari konsumsi cafein dan alkohol kemudian membiasakan diri untuk beraktifitas dan berolahraga 1 minggu 3x selama 15 menit; (2)menurunkan berat badan; (3) menghindari konsumsi obat-obatan yang menyebabkan terbentuknya thrombus contohnya penggunaan kb hormonal; (4) menyarankan kepada pasien untuk tidak berbaring atau duduk terlalu lama, untuk menghindari pembentukan thrombus.
b. Farmakologis : Mengembalikan ke irama sinus normal ( rhytim kontrol),
pilihan obat yang dapat dipakai yaitu amiodioron, disopiramid, dofetilid, flekainid, procainamide.
Mengontrol laju irama ventrikel (rate control), pilihan obat yang dipilih yaitu digitalis, B-blocker dan antagonis calcium
Mencegah terjadinya komplikasi tromboemboli, obat yang dipilih yaitu : warparin dan aspirin.
dr. Andi Epri Rangga A L
Jln. Pemuda No. 38 Gg Muchlis Kel.Bayam (0541)22948
SIP : 27221 / 920220 / SIP / IX / 2013
Samarinda, 26 Juli 2013
R/ Kendaron 200 mg tab No. XX
S 3 dd tab 1
€
R/ Digoxin Sandoz 0.25 mg tab No. X
S 1 dd tab 5
€
R/ Warfarin Eisai 1 mg tab No. X
S 1 dd tab 1
€
Pro : Ny. Y
Usia : 69 tahun
Alamat : Jln. Mugirejo Gg.Tenis 5 No. 2
5. Komonikasi terapi Informasi penyakit.
Fibrilasi atrial adalah suatu gangguan pada jantung (aritmia) yang
ditandai dengan ketidakteraturan irama jantung dan peningkatan
frekuensi denyut jantung, yaitu 350x-650x/menit. Pada dasarnya
fibrilasi atrial merupakan suatu takikardia supraventrikluler dengan
aktivasi atrial yang tidak terkondisi dan deteriorisasi fungsi
mekanik atrium.
Informasi obat dan penggunaan.Kendaron diminum 3 kali sehari 1 tablet selama 7 hari. Efek
samping yang mungkin muncul fotosintesi, toksisitas paru, kel GI
track, bradikardia, hepatotoksik.
Digoksin Sandoz diminum 1 kali sehari 5 tablet selama 2 hari. Efek
samping yang muncul kel GI track, malaise, delirium.
Warfarin Esao 1 hri 1 kal sehari 1 tablet selama 7 hari. Efek
samping yang muncul hipersensitivitas, perdarahan, mual, muntah,
diare.
Jika efek samping dirasa berlebihan hentikan pemakaian obat dan
kembali ke dokter.
6. Monitoring dan Evaluasi. Jika efek samping dirasa berlebihan hentikan pemakaian obat dan
kembali ke dokter.
Pasien diminta kontrol kembali bila obat habis dan mengevaluasi
perbaikan keluhan.
KASUS 5
Wanita 25 tahun datang ke UGD mengeluhkan sesak napas akut dan merasakan
nyeri pleuritik. Dia selalu berada dalam keadaan sehat sampai dua hari terakhir
dimana dia melihat kaki kirinya bengkak dan kemerahan. Satu-satunya
pengobatan yang digunakan adalah kontrasepsi oral. Riwayat keluarga memiliki
masalah dalam pembekuan darah, pada beberapa anggota keluarga dari sisi
ibunya. Pemeriksaan fisik memperlihatkan bahwa ibu ini gelisah dengan tanda
vital stabil. Ekstermitas bawah kirinya memperlihatkan kemerahan dan ada
edema dan lembut saat di pegang. USG menunjukan thrombosis vena dalam
di ekstermitas bawah kiri. CT scan dada memastikan pulmonary embolus.
- Apakah factor resiko penyakit wanita ini, keturunan, didapat, atau keduanya?
- Terapi apa yang diindikasikan segera?- Apakah terapi jangka panjangnya?- Berapa lama dia harus diterapi?- Apakah boleh menggunakan kontrasepsi oral?
Factor resiko penyakit wanita ini adalah berasal dari keturunan dari keluarga
ibunya yang memang sering mengalami masalah blood clot dan di dapat
dikarenakan dia menggunakan kontrasepsi oral, terutama jika yang digunakan
adalah pil kombinasi estrogen progesterone. Factor resiko genetis yang paling
umum untuk thrombosis vena adalah resistensi protein C yang diaktivkan.
Dimana protein C adalah protein yang terikat pada trombomodulin pada
permukaan sel endotel dimana zat ini di aktivasi oleh thrombin. Protein C akan
menginaktivasi factor pembekuan V dan VII sehingga menghambat kecepatan
aktivasi protrombin dan factor X. resiko relative untuk thrombosis vena
meningkat delapan kali pada heterozigot dan 80 kali pada homozigot.
Untuk kontrasepsi oral yang digunakan terutama estrogen akan mengurangi kadar
AT-III, yang merupakan suatu α-2 globulin plasma yang semula dikenal sebagai
kofaktor heparin, merupakan inhibitor fisiologik yang utama terhadap thrombin
dan bentuk aktif factor pembekuan termasuk factor IXa, Xa, XIa, XIIa. Selain itu
kadar AT-III yang menurun juga bisa dikarenakan factor herediter. Selain itu pil
kontrasepsi oral dapat menyebabkan aliran vena menjadi lebih lambat yang
menjadi salah satu mekanisme terjadinya thrombus. Estrogen juga menurunkan
kadar protein S meningkatkan factor VII, dan meningkatkan protein C resisten.
P TREATMENT
Analisa Kasus
Sesuai dengan gejala klinis dan pemeriksaan yang dilakukan pasien menderita
Trombosis vena dalam dan emboli paru
Problem Pasien
- Pasien mengeluhkan sesak dan nyeri pleuritik- Pasien mengeluhkan kakinya bengkak, edema, dan kemerahan- Pasien di diagnose mengalamai DVT (Deep vein thrombosis) &
pulmonary embolusRencana Tujuan Pengobatan
- Mengatasi sesak & nyeri- Mengobati DVT dan pulmonary embolus- Menghentikan bertambahnya thrombus- Membatasi bengkak yang yang progresif pada tungkai- Melisiskan bekuan darah
Pemberian Terapi
Non Farmakologis
- Aktivitas dengan perpindahan tubuh akan menurunkan statis vena- Menggunakan stocking elastic dan kaki diletakkan lebih tinggi jika
berbaring- Latihan aktif dan pasif menggerakan kaki- Mengganti pil kontrasepsi dengan AKDR atau kontrasepsi mantap
Farmakologis
Golongan Obat Efficacy Safety Suitability Cost
Antikoagulan +++
Menghambat
pembentukan
fibrin yang
diperlukan
untuk
mempertahanka
n gumpalan
trombosit.
Hambat factor
IIa, Xa, IXa
++
Reaksi
hipersensitif,
perdarahan,
myalgia,
nyeri tulang,
osteoporosis,
nekrosis kulit
+++
I :
pencegahan &
pengobatan
thrombosis
vena dan
emboli paru.
Bagi pasien
yang
mengalami
tromboemboli
berulang
meskipun
sudah minum
antikoagulan
oral. Pasien
angina tidak
stabil & IMA
KI : Pasien
sedang
+++
Inviclot
vial 5.000
IU/ml x 5
mL x 1 Rp
55.000
perdarahan,
hemophilia,
endocarditis
bacterial
subakut, HT
berat, syok
Trombolitik ++
Melarutkan
thrombus yang
sudah
terbentuk.
Mengaktivasi
plasminogen
dengan cara
tidak langsung
yaitu dengan
bergabung
terlebih dahulu
dengan
plasminogen
untuk
membentuk
kompleks
activator yang
kemudian
mengkatalisis
perubahan
plasminogen
jadi plasmin.
++
Perdarahan,
bradikardia
dan aritmia,
mual,
muntah,
pruritus,
urtikaria,
flushing,
angioedema,
bronkospasm
e
+++
I : pasien
IMA, DVT,
emboli paru,
tromboemboli
arteri, kateter
IV, bekuan
darah katup
jantung
buatan
KI :
perdarahan
internal,
stroke baru,
hipertensi,
gangguan
hemostatic,
kehamilan,
operasi besar
+
Streptase
1.500.000
iu x 1 Rp
3.520.000
Anti-Platelet +
Penghambat
agregasi
++
Rasa tidak
enak di perut,
+
I : IMA,
stroke karena
+++
Aspilet
tablet
trombosit
sehingga
menghambat
pembentukan
thrombus
terutama pada
system arteri
mual,
perdarahan
saluran cerna
penyumbatan kunyah
100 tab Rp
36.700
Yang dipilih adalah antikoagulan dan trombolitik
Nama
Obat
Efficacy Safety Suitability Cost
Hepari
n
+++
Berikatan
dengan AT-
III akan
menghamb
at protease
factor
pembekuan
termasuk
factor IIa
(thrombin),
Xa dan IXa
++
Perdarahan,
ekimosis dan
hematom,
raksi
hipersensitif,
demam,
myalgia,
syok, nyeri
tulang,
osteoporosis
+++
I : pencegahan &
pengobatan DVT
dan emboli paru,
Bagi pasien yang
mengalami
tromboemboli
berulang
meskipun sudah
minum
antikoagulan oral.
Pasien angina
tidak stabil &
IMA
+++
Inviclot vial 5.000 IU/ml
x 5 mL x 1 Rp 55.000
Antiko
agulan
Oral
++
Antagonis
vit K,
mencegah
reduksi vit
K
teroksidasi
sehingga
++
Perdarahan,
anoreksia,
mual, muntah,
lesi kulit
berupa
purpura dan
urtikaria,
+++
I : pengobatan &
pencegahan
trombo emboli,
mencegah
progresivitas atau
kambuhnya DVT
atau emboli paru
+++
Warfarin Eisai 1 mg x 10
x 10 Rp 22.500
aktivasi
factor-
factor
pembekuan
darah
terganggu.
Efeknya
baru
terlihat 12-
24 jam
setelah
pemberian
alopesia,
nekrosis kulit,
diare,
dermatitis
setelah terapi
awal dengan
heparin
KI : TB aktif,
alkoholisme,
penyakit dengan
resiko perdarahan,
hipertensi berat
Nama Obat Efficacy Safety Suitability Cost
Streptokinase ++
Mengaktivasi
plasminogen
menjadi
plasmin. Masa
paruhnya
bifasik. Fase
cepat 11-13
menit dan fase
lambat 23
menit
+++
Demam,
reaksi alergi,
resistensi
terapeutik
++
Di indikasikan
pada PE massif
yang
menyebabkan
sinkop &
hipotensi.
Emboli
pulmonary
multiple yang
tidak begitu
luas untuk
pembedahan,
DVT sentral
seperti di vena
kava superior
dan
tromboflebitis
+
Streptase
1.500.000 iu
x 1 Rp
3.520.000
menaik dari
vena
iliofemoralis,
IMA
Urokinase ++
Secara
langsung
mengaktivkan
plasminogen,
klirens cepat
oleh hati. Masa
paruh 20 menit
++
perdarahan
++
I : Di
indikasikan
pada PE massif
yang
menyebabkan
sinkop &
hipotensi.
Tromboemboli
vena dan arteri
KI : pasien usia
> 50 tahun,
sejarah
penyakit kardio
pulmonal,
gangguan
hemostasis
berat
+
MAHAL
Tissue
Plasminogen
Activator
++
Activator
plasminogen,
bekerja
selektiv
mengaktivkan
plasminogen
yang mengikat
fibrin dari
++
Perdarahan
++
Di indikasikan
pada PE massif
yang
menyebabkan
sinkop &
hipotensi.
Emboli
pulmonary
+
MAHAL
pada
plasminogen
bebas di dalam
darah,
sehingga
bekerja selektif
pada bekuan
darah. Masa
paruh 5-10
menit
multiple yang
tidak begitu
luas untuk
pembedahan,
DVT sentral
seperti di vena
kava superior
dan
tromboflebitis
menaik dari
vena
iliofemoralis,
IMA
Jadi pengobatan yang dipilih adalah pemberian heparin dan juga antikoagulan
oral. Berdasarkan hasil diagnose pasien maka:
- Diberikan analgesic opiate dan oksigenasi untuk mengatasi keluhan yang dikeluhkan pasien yaitu sesak dan juga nyeri pleuritik.
- Heparinisasi adalah langkah berikutnya, dikarenakan PE yang dialami pasien masih bersifat PE sedang dimana terdapat keluhan sesak dan nyeri pleuritik, namun keadaan vital masih stabil dan tidak ada riwayat sinkop.
- Antikoagulan oral diberikan sebagai terapi pemeliharaan dan membantu kerja heparin. Hal ini dikarenakan warfarin memiliki onset kerja yang lebih lambat dibandingkan heparin.
- Agen trombolitik yang merupakan terapi definitive pasien PE tidak diberikan dikarenakan pasien tidak memiliki indikasi untuk diberikan obat tersebut. Indikasi utama adalah PE massive
- Warfarin diberikan mulai dari 6 bulan samapi seumur hidup dikarenakan etiologi penyakit pasien adalah etiologi yang sifatnya reversible (untuk pemakaian estrogen) dan irreversible (penyakit keluarga “blood clot-ing”)
Penulisan Resep
Informasi Terapi
Informasi Penyakit
- Emboli paru merupakan keadaan terjadinya obstruksi sebagian atau total sirkulasi arteri pulmonalis akibat tersangkutnya emboli thrombus atau emboli yang lain.
- Penyakit diawali dengan lepasnya thrombus atau biasa adalah bekuan darah yang berasal dari vena betis pada pasien yang mengalami thrombosis vena dalam atau bisa juga dari jantung kanan.
- Ada beberapa klasifikasi PE, namun pada pasien ini, mengalami PE sedang yang ditandai dengan sesak, nyeri pleuritik, namun hemodinamik masih stabil, dan kesadaran baik.
- Penyebabnya berdasar Triad Virchow adalah aliran darah lambat seperti varises, rusaknya dinding pembuluh darah, dan hiperkoagulasi karena penggunaan estrogen atau penyakit keturunan yang semuanya akan menyebabkan mudahnya terbentuk thrombus.
- Heparinisasi dan konsumsi obat antikoagulan oral adalah tatalaksana definitive penyakit pasien, dimana antikoagulan oral diminum seumur hidup.
dr. Anto IndraJl. A.W. Syahranie 14 Samarinda (0541)
734107SIP. 0910015047
Samarinda, 26 Juli 2013
R/ Heparin 25.000 IU vial no. IS Imm ϑ
R/ Disposyble syringe 5 cc no. I S Imm ϑR/ Warfarin Tab 1 mg no. X
S 1 dd tab 10 ϑ
Pro : Ny. XUsia : 25 TahunAlamat: Antasari
- Pemakaian stocking dan meminum obat teratur untuk pasien ini akan mencegah terjadinya PE berulang.
Informasi Pemberian Terapi
- Jadi pengobatan yang dipilih adalah pemberian heparin dan juga antikoagulan oral. Karena pasien merasakan nyeri bisa diberikan analgesic opiate dan oksigenasi untuk sesaknya.
- Dikarenakan pasien sudah mengalami emboli paru maka dosis heparin yang diberikan adalah 3000-5000 unit secara bolus intra vena setiap 4 jam yang dilanjutkan dengan infus 30.000-35.000 unit/hari dalam infus glukosa 5%.
- Antikoagulan oral diberikan 48 jam setelah pemberian heparin pertama. Lama pemberian heparin adalah 7-10 hari atau jika selama 5 hari terapi, INR untuk dua hari berturut-turutnya 2,0-3,0, maka pengobatan dilanjutkan dengan antikoagulan oral.
- Warfarin diberikan dengan dosis 5-10 mg/hari untuk dosis awalnya yang kemudian dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 5-7 mg/hari.
- Dikarenakan etiologi penyakit pasien bersifat herediteri, maka pemakaian antikoagulan mulai dari 6 bulan pemakaian sampai waktu yang tidak ditentukan, bahkan samapi seumur hidup. Untuk dosisnya dimulai dari 5-10 mg/hari dan dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 5-7 mg/hari.
Monitoring & Evaluasi
- Harus sering dilakukan pemeriksaan fungsi pembekuan darah akibat dari pemakaian warfarin dan heparin