tugas dr. berty.docx
-
Upload
anonymous-agw5ba9 -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of tugas dr. berty.docx
-
7/27/2019 tugas dr. berty.docx
1/5
1. Perbedaan luka memar intravital dengan lebam mayat
Jawab :
Luka memar adalah suatu keadaan dimana terjadi pengumpulan darah dalam jaringan
yang terjadi saat orang masih hidup dikarenakan pecahnya pembuluh darah kapiler akibat
kekerasan benda tumpul . Luka memar terjadi karena adanya ekstravasasi darah. Dalam
jangka waktu 7 jam warna memar tidak hilang pada penekanan, dan jika lebih dari 7 jam
darah sudah berpindah ke jaringan sehingga batasnya menjadi jelas, edema akan
terbentuk pada daerah sekitar luka memar, warna pada luka memar tidak akan hilang jika
irisannya dibersihkan, ditemukannya sel PMN serta lokasi luka memar tidak menentu.
lebam mayat merupakan reaksi post mortem akibat pengumpulan darah
dalam pembuluh darah kecil pada bagian tubuh yang terendah akibat gaya gravitasi
. Karena letaknya intravaskuler maka dalam waktu kurang 7 jam, warna memar akan
hilang, batas tidak tegas karena hemoglobin yang berpindah ke jaringan, edema tidak
akan terbentuk, dan warna akan hilang jika irisannya dibersihkan serta lokasinya pada
bagian tubuh tertentu .2. Sebutkan dan jelaskan jenis luka pada trauma tumpul
a. Abrasi (lecet)=
Luka lecet adalah luka yang superficial, kerusakan tubuh terbatas hanya pada
lapisan kulit epidermis. Jika abrasi terjadi lebih dalam dari lapisan epidermis
pembuluh darah dapat terkena sehingga terjadi perdarahan. Arah dari pengelupasan
dapat ditentukan dengan pemeriksaan luka. Dua tanda yang dapat digunakan.
Tanda yang pertama adalah arah dimana epidermis bergulung, tanda yang kedua
adalah hubungan kedalaman pada luka yang menandakan ketidakteraturan benda
yang mengenainya.
Pola dari abrasi sendiri dapat menentukan bentuk dari benda yang
mengenainya. Waktu terjadinya luka sendiri sulit dinilai dengan mata telanjang.
Perkiraan kasar usia luka dapat ditentukan secara mikroskopik. Kategori yang
digunakan untuk menentukan usia luka adalah saat ini (beberapa jam sebelum),
baru terjadi (beberapa jam sebelum sampai beberapa hari), beberapa hari lau, lebih
dari benerapa hari. Efek lanjut dari abrasi sangat jarang terjadi. Infeksi dapat terjadi
pada abrasi yang luas.
Sesuai dengan mekanisme terjadinya, luka lecet dapat diklasifikasikan
sebagai luka lecet gores (Scratch), luka lecet serut (Scrape), luka lecet tekan (impact
abrasion) dan luka lecet berbekas (patterned abrasion).
b. Laserasi
Suatu pukulan yang mengenai bagian kecil area kulit dapat menyebabkankontusio dari jaringan subkutan, seperti pinggiran balok kayu, ujung dari
-
7/27/2019 tugas dr. berty.docx
2/5
pipa, permukaan benda tersebut cukup lancip untuk menyebabkan sobekan
pada kulit yang menyebabkan laserasi. Laserasi disebabkan oleh benda
yang permukaannya runcing tetapi tidak begitu tajam sehingga merobek
kulit dan jaringan bawah kulit dan menyebabkan kerusakan jaringan kulit
dan bawah kulit. Tepi dari laserasi ireguler dan kasar, disekitarnya terdapat
luka lecet yang diakibatkan oleh bagian yang lebih rata dari benda tersebutyang mengalami indentasi.
Pada beberapa kasus, robeknya kulit atau membran mukosa dan jaringan
dibawahnya tidak sempurna dan terdapat jembatan jaringan. Jembatan
jaringan, tepi luka yang ireguler, kasar dan luka lecet membedakan laserasi
dengan luka oleh benda tajam seperti pisau. Tepi dari laserasi dapat
menunjukkan arah terjadinya kekerasan. Tepi yang paling rusak dan tepi
laserasi yang landai menunjukkan arah awal kekerasan. Sisi laserasi yang
terdapat memar juga menunjukkan arah awal kekerasan.
Bentuk dari laserasi dapat menggambarkan bahan dari benda penyebabkekerasan tersebut. Karena daya kekenyalan jaringan regangan jaringan
yang berlebihan terjadi sebelum robeknya jaringan terjadi. Sehingga
pukulan yang terjadi karena palu tidak harus berbentuk permukaan palu
atau laserasi yang berbentuk semisirkuler. Sering terjadi sobekan dari
ujung laserasi yang sudutnya berbeda dengan laserasi itu sendiri yang
disebut dengan swallow tails. Beberapa benda dapat menghasilkanpola laserasi yang mirip.
c. Fraktur
Fraktur adalah suatu diskontinuitas tulang. Terjadinya fraktur selain
disebabkan suatu trauma juga dipengaruhi beberapa faktor seperti
komposisi tulang tersebut. fraktur dibagi menjadi fraktur sederhana dan
komplit atau terbuka.
Istilah fraktur pada bedah hanya memiliki sedikit makna pada ilmu
forensik. Anak-anak tulangnya masih lunak, sehingga apabila terjadi
trauma khususnya pada tulang tengkorak dapat menyebabkan kerusakan
otak yang hebat tanpa menyebabkan fraktur tulang tengkorak. Wanita usia
tua sering kali telah mengalami osteoporosis, dimana dapat terjadi fraktur
pada trauma yang ringan.
Pada kasus dimana tidak terlihat adanya deformitas maka untuk
mengetahui ada tidaknya fraktur dapat dilakukan pemeriksaan
menggunakan sinar X, mulai dari fluoroskopi, foto polos. Xero radiografi
merupakan teknik lain dalam mendiagnosa adanya fraktur.
d. Fragmentasi
-
7/27/2019 tugas dr. berty.docx
3/5
e. Perbedaan peristiwa cup dan counter cup injury
Merupakan kerusakan jaringan otak (white and grey mater) disertai
robeknya Arachnoid.
Ada 2 macam :
1. Direct Laceration (Coup)
2. Countre Coup Laceration
Bagian yang mengalami kekerasan langsung dengan benda tumpul
adalah Coup sedangkan yang berlawanan adalah Counter-Coup.
Counter-Coup terjadi bila ada Oscilasi (getaran) otak yang
membentur duramater dan ini terjadi bila kepala dalam keadaan
bergerak atau bebas bergerak.
Mekanisme Terjadinya Countre-Coup :
Pada trauma tumpul kepala terdapat Acelerasi dan Decelerasi.
Pada waktu Acelerasi terjadi gerakan tengkorak ke arah impact dan
gerakan otak berlawanan dengan arah impact.Pada waktu
Decelerasi kepala bergerak tiba-tiba membentur benda tumpul.
sedang otak bergerak ke arah berlawanan dgn bagian kepala yang
mengalami kekerasan tadi, sehingga otak membentur bagianberlawanan dgn bagian kepala yang mengalami kekerasan
langsung.
f. Apakah kepentingan forensik dalam mengevaluasi luka memar
Deskripsi luka
Dalam mendeskripsikan luka terbuka harus mencakup jumlah,
lokasi, bentuk, ukuran, dan sifat luka. Sedangkan untuk luka
tertutup, sifat luka tidak perlu dicantumkan dalam pendeskripsian
luka. Untuk penulisan deskripsi luka jumlah, lokasi, bentuk, ukuran
tidak harus urut tetapi penulisan harus selalu ditulis diakhir kalimat.
Deskripsi luka meliputi:
1. Jumlah luka
2. Lokasi luka
a. Lokasi berdasarkan region anatomiknya.
b. Lokasi berdasarkan garis koordinat atau berdasarkan bagian-bagian tertentu daritubuh
-
7/27/2019 tugas dr. berty.docx
4/5
3. Bentuk luka
a. Bentuk sebelum dirapatkan
b. Bentuk setelah dirapatkan
4. Ukuran luka
meliputi sebelum dan sesudah dirapatkan ditulis dalam bentuk panjang x
lebar x tinggi dalam satuan sentimeter atau milimeter
5. Sifat-sifat luka
a. Daerah pada garis batas luka, meliputi :
- Batas (tegas atau tidak tegas)
- Tepi (rata atau tidak rata)
- Sudut luka (runcing atau tumpul)b. Daerah di dalam garis batas luka, meliputi:
- Jembatan jaringan (ada atau tidak ada)
- Tebing (ada atau tidak ada, jika ada terdiri dari apa)
- Dasar luka
c. Daerah di sekitar garis batas luka, meliputi :
- Memar (ada atau tidak)
-Lecet (ada atau tidak)
-Tatoase (ada atau tidak)
Pola Trauma Tumpul
Terdapat beberapa pola trauma akibat kekerasan tumpul yang
dapat dikenali, yang mengarah kepada kepentingan medikolegal.
Pola trauma banyak macamnya dan dapat bercerita pada
pemeriksa medikolegal. Kadangkala sukar dikenali, bukan karena
korban tidak diperiksa, namun karena pemeriksa cenderungmemeriksa area per area, dan gagal mengenali polanya. Foto
korban dari depan maupun belakang cukup berguna untuk
menetukan pola trauma. Persiapan diagram tubuh yang
memperlihatkan grafik lokasi dan penyebab trauma adalah latihan
yang yang baik untuk mengungkapkan pola trauma.
g. Sebutkan perbedaan morfologik luka pada discountinitas pada trauma tajam
dan tumpul
-
7/27/2019 tugas dr. berty.docx
5/5
Trauma Tumpul Tajam
Bentuk luka Tidak teratur Teratur
Tepi Luka Tidak rata Rata
Jembatan
Jaringan
Ada Tidak ada
Rambut Tidak
terpotong
Terpotong
Dasar Luka Tidak teratur Teratur
Sekitar Luka Ada luka lecet
atau memar
Tak ada luka
lain
h. Tabel . Perbedaan antara trauma tumpul dan trauma tajam
i. Sebutkan perbedaan morfologik luka pada discountinitas pada trauma tajam
dan tumpul