Tugas diplomin dino patti djalal

8

Click here to load reader

Transcript of Tugas diplomin dino patti djalal

Page 1: Tugas diplomin dino patti djalal

Biografi Dino Patti Jalal

A. Masa Kecil hingga Remaja

Dino, begitu sosoknya sering disapa, lahir pada 10 September 1965 di wilayah

Beograd, Yugoslavia. Putera darI Hasyim Djalal, seorang diplomat ternama Indonesia, ini

juga mengikuti jejak sang ayah dengan menjadi diplomat yang tak kalah pamor dengan

ayahnya. 

KBRI Washington menjadi saksi bisu potongan kisah hidup Dino Patti Djalal. Di

KBRI itu, Dino pernah menjadi tukang cuci piring saat berusia 14 tahun. Basement KBRI

Washington dulu sangat diakrabi oleh Dino. Namun kini tukang cuci piring itu itu adalah

orang nomor satu di kantor tersebut. Itulah kisah Dubes RI untuk AS, Dino Patti Djalal.

Kisah tersebut termuat dalam buku 'Life Stories: Resep Sukses dan Etos Hidup Diaspora

Indonesia di Negeri Orang'.Dalam buku itu Dino mengisahkan saat menjadi tukang cuci

piring, bosnya kerap memberi tip $10 usai bekerja. Bosnya kala itu itu adalah almarhum Pak

Ngkon. Bukan hanya pernah menjadi tukang cuci piring, tetapi juga pernah menjadi pekerja

di gudang KBRI.1

Di gudang, Dino bekerja bersama Angky Kadarisman yang bertahun kemudian juga

menjadi diplomat. Saat sibuk membersihkan gudang, dia menemukan 'harta karun' berupa

buku berjudul 'Di Bawah Bendera Revolusi' yang merupakan kumpulan pidato dan tulisan

Bung Karno. Ke mana-mana Dino muda selalu membawa buku temuannya itu. Dia begitu

terpesona dengan kata-kata Bung Karno sehingga berulang-ulang membaca buku tersebut.

Buku itulah yang semakin membuat Dino tertarik pada ilmu politik dan diplomasi.2

Saat ABG, Dino memang sudah menginjakkan kaki di AS. Maklum ayahnya kala itu

adalah wakil duta besar. Namun hal itu tidak membuatnya sungkan untuk mengambil

pekerjaan sambilan. Apalagi di AS, banyak remaja yang bekerja sambilan sembari sekolah.

Setelah agak besar lagi, Dino bekerja sambilan sebagai pelatih tenis, koki di restoran, penjaga

tiket bioskop, towel boy di tim basket, dan asisten dosen. Gaji yang didapat umumnya

setingkat minimum wage lebih sedikit dan tambahan penghasilan dari tip.3

1 http://news.detik.com/read/2012/07/19/105224/1969282/10/kisah-dino-patti-djalal-dari-pencuci-piring-hingga-dubes-ri diakses pada 30 November 20132 ibid3 ibid

Page 2: Tugas diplomin dino patti djalal

"Motivasi saya dalam bekerja adalah untuk mencari uang sendiri karena saya tidak

suka merengek-rengek minta uang kepada orang tua," kata Dino dalam penuturan di buku.

Kalimat dari orang tua yang melekat benar di benak Dino adalah ketika ayahnya berkata,

"Kamu mungkin merasa kecil hati sekarang tapi kamu anak yang paling beruntung.

Pengalaman kerja ini akan mengubah hidup kamu, dan membuat kamu jadi orang.” Apa yang

disampaikan sang ayah ternyata benar. Pengalaman kerja membuat Dino bertanggung jawab,

menghargai aturan, disiplin, dan kalkulatif. Pengalaman kerja di berbagai bidang itu memberi

sumbangsih besar pada Dino yang bertahun-tahun kemudian dipercaya sebagai Duta Besar.4

B. Pendidikan Dino Patti Djalal

Dino Patti Djalal mengecap pendidikan di SD Muhammadiyah, SD SIS (Sekolah

Indonesia Singapura) dan SMP Al Azhar di Jakarta. Kemudian melanjut ke McLean High

School di Virginia Amerika Serikat (1981), pada usia 15 tahun. Lalu memperoleh gelar

Bachelor's Degree in Political Science dari Carleton University (Ottawa, Kanada) dan gelar

Master in Political Science dari Simon Fraser University (British Columbia, Kanada). Hingga

kemudian meraih gelar doktor bidang hubungan internasional di London School for

Economic and Political Science, Inggris pada 2000, setelah menyelesaikan dan

mempertahankan tesis mengenai diplomasi preventif di bawah pengawasan para ulama

terkemuka di Asia Tenggara almarhum Profesor Michael Leifer.5

Ayah tiga anak ini pertama menjejakkan kakinya di dunia politik pada tahun 1987

dengan bergabung dalam Departemen Luar Negeri Republik Indonesia. Ia juga pernah

ditugaskan ke Dili, London dan Washington DC sebelum ditunjuk menjadi Direktur

Hubungan Politik Amerika Utara pada tahun 2002. 

C. Karir Diplomatik Dino Patti Djalal

Karir diplomatiknya dimulai tahun 1986, ketika Dino menjadi lokal staf bidang

penerangan di Konsular RI di Vancouver. Pada tahun 1987, ia mulai bekerja di Departemen

Luar Negeri. Selama menjadi diplomat, Dino telah bertugas di London, Dili, dan terakhir di

Washington DC sebagai Kepala Bidang Politik di KBRI. Ia adalah lulusan terbaik dalam

jenjang pendidikan diplomat Caraka Madya dan Sesparlu. Pada tahun 1999, Dino ditunjuk

menjadi jubir Satgas Pemerintah Indonesia (P3TT) di Timor Timur. Atas baktinya tersebut,

Dino mendapat kenaikan pangkat luar biasa. Tahun 2002, Dino menjadi Direktur Amerika

4 ibid5 http://www.modernisator.org/tentang-kami/profil-para-pendiri/dino diakses pada 30 November 2013

Page 3: Tugas diplomin dino patti djalal

Utara dan Tengah di Deplu. Pada tahun 2004, ia diangkat Presiden Yudhoyono menjadi Staf

Khusus / Juru Bicara Kepresidenan bidang Hubungan Internasional. Saat ini Dino menjabat

sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.6

Selama berkarir di Deplu, Dino telah ikut membantu dalam, antara lain, proses

perdamaian konflik Kamboja, konflik Moro di Filipina Selatan, proses rekonsiliasi Timor

Timur, dan penanganan sengketa Laut Cina Selatan serta menjadi arsitek dari forum US-

Indonesia Security Dialogue (2001) yang sampai sekarang masih berlangsung. Dino juga

adalah anggota tim asistensi Presiden COP-13, anggota Governing Board dari Indonesian

Council of World Affairs (ICWA), associate scholar dari Brighten Institute, dan Komisaris

PT Danareksa (Persero). Dino telah menulis sejumlah buku, antara lain : "Geopolitics of

Indonesia's Maritime Territorial Policy", menjadi editor buku "Transforming Indonesia" dan

"Indonesia On the Move", dan menjadi produser film dokumenter "Politik luar negeri bebas

aktif" (2006). Dino telah banyak menulis artikel di media nasional dan internasional, menjadi

pembicara di berbagai forum internasional, serta memberi kuliah di berbagai kampus maupun

lembaga pendidikan nasional. Dino juga adalah salah satu pelopor gerakan Modernisator

(modernisator.org), suatu perkumpulan generasi muda yang nasionalis, internasionalis,

idealis, inovatif dan berprestasi. Dino telah menikah dengan Drg Rosa Rai dan dikaruniai 3

anak : Alexa, Keanu dan Chloe.7

D. Cara Berdiplomasi Ala Dinopati Djalal

Dinopati Djalal sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat

berkeinginan untuk mengajak semua pihak di kedua negara menjadi agen transformasi

dengan mengubah "cara pandang" dan menanggalkan kaca mata masa lalu dalam menyikapi

hubungan Indonesia-AS.

Dan ini ditempuh dengan cara :

Mengimplementasikan comprehensive partnership antara Indonesia dan Amerika

Serikat dan melakukan transformasi hubungan Indonesia-Amerika Serikat. Dalam

arti, dulu Indonesia melihat Amerika Serikat sebagai friendly country. Sekarang kita

melihat Amerika sebagai comprehensive partner, strategic partner. Elemennya adalah

:

6 ibid7 ibid

Page 4: Tugas diplomin dino patti djalal

1. Kemitraan antara Amerikan dan Indonesia harus bersifat comprehensive.

2. Hubungan dengan Amerika dan Indonesia mengarah pada `forward looking`,

tidak `stuck` dalam stigma masa lalu.

3. Hubungan kedua Negara ini harus berlandaskan `equal partnership`. Dalam arti

kesetaraan.dan ini terdapat dalam nilai-nilai adat minangkabau yang terukir dalam

filosofi adat minangkabau “ duduak samo randah,tagak samo tinggi,duduak

sahamparan,tagak sapamatang”.arti nya menjaga kesetaraan dalam berhubungan

dengan Negara lain.

4. Hubungan ini harus semakin memberdayakan bebas aktif, bukan melemahkan.

Dalam arti Amerika itu dengan menandatangani Comprehensive Partnership,

berarti mereka tetap menghargai bebas-aktif itu, kalau perlu agree to disagree.

Tidak berarti semuanya harus sama terus. Jadi kita tetap menjaga kemandirian

kita.

Penekanan dari Dinopati Djalal dalam melakukan diplomasi adalah :

if we have to make things more efficient, dalam arti ask more questions like `why not`, bukan

`why`. Pertanyaan-pertanyaan seperti `why not`, `what if`, `what more`, membuat kita

mendapat solusi dan peluang.Ini lah yang disebut orang minang dengan “bapandai-

pandai.”dan juga terdapat dalam “ kato sapatah dipikiri,jalan salangkah maadok suruik”

dimana sebagai orang Minangkabau,Dinopati Djalal hati-hati dalam berucap dan bertindak

memikirkan hal yang akan disampaikan sebelum berbicara

.

E. Dino Patti Djalal sebagai Orang Asli Minangkabau

Sosok Dino Patti Djalal merupakan sosok orang Minang yang mungkin tidak terlalu

akrab dengan budaya Minang karena ia lahir dan dibesarkan di luar Minang bahkan di luar

negeri. Hal ini terbukti dengan tempat ia dilahirkan serta jenjang pendidikan yang dilaluinya.

Tentunya ini bukan menjadi sesuatu yang mengherankan karena Dino adalah putra kedua

Hasjim Djalal, seorang diplomat ulung Indonesia asal Sumatera Barat.

Dino Patti Djalal adalah orang asli kecamatan Ampek Angkek Kab. Agam. Kiprahnya

dalam dunia politik dan diplomatik tentunya telah membuat bangsa Indonesia bangga,

khususnya masyarakat Minangkabau karena memiliki putera daerah yang suksus di kancah

internasional. Walaupun Dino sangat minim pergaulan di Minangkabau, namun ia memiliki

Page 5: Tugas diplomin dino patti djalal

orang tua yang asli Minangkabau. Hasjim Djalal merupakan diplomat Indonesia yang

memulai langkahnya di ranah Minang. Ia menamatkan sekolah hingga Madrasah Aliyah di

Minangkabau. Artinya adalah nilai-nilai budaya Minangkabau setidaknya telah melekat pada

dirinya. Hal terbukti membuat ia menjadi seorang yang jenius dan piawai dalam

berdiplomasi. Nilai – nilai budaya Minangkabau itu pulalah yang diturunkannya kepada sang

anak, Dino Patti Djalal.

Diantara nilai yang ditanamkan adalah “adat basandi syara’, syara’ basandi

kitabullah”. Sebelum Dino mengenyam pendidikan umum, bahkan yang bersumber dari

bangsa barat, terlebih dahulu diberikan pendidikan Islam sebagai dasar. Ketika Islam telah

kokoh dalam diri, barulah mudah menerapkan nilai-nilai dan keahlian lain dari seorang laki-

laki Minang, seperti jiwa merantau dengan prinsip “dima bumi dipijak, di situ langik

dijunjuang”. Kemudian pandai bertutur kata dan bersilat lidah. Berikut ada beberapa pepatah

Minang yang berkaitan dengan kepiawaian berdiplomasi :

“kok mandi  di hilia-hilia

kok manyauak di bawah-bawah

kok bakato marandah-randah

kok anak bapisau tajam

kok bapak badagiang taba

sapandai-pandai mancancang

tungkahan juo nan kalusuah

sapandai-pandai batenggang

sipangka juo nan ka luluah”

“kok bakato paliharokan lidah

kok maliek paliharo mato,

mandanga paliharokan talingo

malenggang paliharokan tangan

bajalan paliharokan kaki

ingek rantiang nan ka malato

dahan nan ka manimpo”

“Pucuak pauah tangah tajelo

panjuluak bungo galundi

nak jauah silang sangketo

paaluih baso jo basi”