PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi...

23
PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN DRAGO MAMIC DI SURAT KABAR HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT DAN TRIBUN JABAR Yusuf Alfran 1 , Darmawan Zainun 2 , Laswani 3 Jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui cara Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar membingkai realitas konflik antara Dino Sefriyanto dengan Drago Mamic dalam pemberitaan. Penelitian ini menggunakan metode analisis framing model Robert M.Enmant dengan menggunakan empat perangkat pembingkai, yakni pendefinisian masalah, memperkirakan penyebab masalah, membuat pilihan moral, dan rekomendasi penyelesaian. Simpulan penelitian ini adalah adanya perbedaan pembingkaian berita antara Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar. Pikiran Rakyat memandang konflik antara Dino dengan Drago sebagai masalah profesionalisme semata yang tidak perlu dikhawatirkan. Tribun Jabar memandang konflik tersebut adalah konflik serius yang berawal dari konflik pribadi antara Dino Sefriyanto dengan Drago Mamic. Kata Kunci: pemberitaan konflik, Dino, Drago, Pikiran Rakyat, Tribun Jabar 1.Pendahuluan Konflik internal di tubuh tim sepak bola Persib dipicu oleh keretakan hubungan kerja antara Dino Sefriyanto dan Drago Mamic. Konflik ini mulai terungkap oleh media massa pada 21 Februari 2012. Memasuki latihan untuk pertandingan ke-12 Persib musim 2011/2012 ketidakharmonisan antara Dino Sefriyanto dan Drago Mamic tiba-tiba muncul. Saat Persib hendak menggelar latihan terakhir di Stadion Siliwangi, Bandung sebelum berangkat untuk bertanding di Wamena dan Jayapura, Papua, Dino mengaku diusir Drago Mamic. Saat itu, Dino mengaku mendapat larangan Drago untuk melatih fisik para pemain Persib. (“Isu Retak Sebelum ke Papua”, Tribun Jabar, 21 Februari 2012) 1 Penulis 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping 1

Transcript of PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi...

Page 1: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN

DRAGO MAMIC DI SURAT KABAR HARIAN UMUM

PIKIRAN RAKYAT DAN TRIBUN JABAR

Yusuf Alfran1, Darmawan Zainun2, Laswani3

Jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Corresponding Author : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui cara Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar membingkai realitas konflik antara Dino Sefriyanto dengan Drago Mamic dalam pemberitaan. Penelitian ini menggunakan metode analisis framing model Robert M.Enmant dengan menggunakan empat perangkat pembingkai, yakni pendefinisian masalah, memperkirakan penyebab masalah, membuat pilihan moral, dan rekomendasi penyelesaian. Simpulan penelitian ini adalah adanya perbedaan pembingkaian berita antara Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar. Pikiran Rakyat memandang konflik antara Dino dengan Drago sebagai masalah profesionalisme semata yang tidak perlu dikhawatirkan. Tribun Jabar memandang konflik tersebut adalah konflik serius yang berawal dari konflik pribadi antara Dino Sefriyanto dengan Drago Mamic.

Kata Kunci: pemberitaan konflik, Dino, Drago, Pikiran Rakyat, Tribun Jabar 1.Pendahuluan Konflik internal di tubuh tim sepak bola Persib dipicu oleh keretakan hubungan kerja antara Dino Sefriyanto dan Drago Mamic. Konflik ini mulai terungkap oleh media massa pada 21 Februari 2012. Memasuki latihan untuk pertandingan ke-12 Persib musim 2011/2012 ketidakharmonisan antara Dino Sefriyanto dan Drago Mamic tiba-tiba muncul. Saat Persib hendak menggelar latihan terakhir di Stadion Siliwangi, Bandung sebelum berangkat untuk bertanding di Wamena dan Jayapura, Papua, Dino mengaku diusir Drago Mamic. Saat itu, Dino mengaku mendapat larangan Drago untuk melatih fisik para pemain Persib. (“Isu Retak Sebelum ke Papua”, Tribun Jabar, 21 Februari 2012)

1 Penulis 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping

1

Page 2: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

Konflik antara Dino dengan Mamic semakin meruncing ketika tersiar kabar bahwa Dino sudah tidak lagi menjadi pelatih fisik Persib. Bahkan Dino ditenggarai telah melatih klub barunya, Arema Indonesia yang berkompetisi di Indonesia Premier League (IPL). Meski demikian Drago Mamic mengaku kepergian Dino yang tanpa alasan tidak membuat program latihan yang telah disusun berubah atau menjadi kacau (“Mamic Tangani Latihan Fisik”, Tribun Jabar, 7 Maret 2012). Komisaris PT. PBB Kuswara S.Taryono angkat suara kepada media massa. Dalam pemberitaan Tribun Jabar 5 Maret 2012, dia menyatakan PT PBB akan menyikapi ketidakharmonisan antara pelatih kepala Persib, Drago Mamic, dan pelatih fisik, Dino Sefriyanto. Hengkangnya seorang pelatih fisik akibat konflik dengan pelatih kepala adalah masalah baru dan mengejutkan di tubuh tim Persib. Sebelumnya Persib tidak pernah mengalami perpecahan internal serupa, bahkan Dino terbilang pelatih fisik dengan lama kerja tersingkat yang pernah ada di Persib. Dari masalah tersebut peneliti ingin melihat bagaimana media massa membingkai permasalahan tersebut dalam pemberitaannya.

Nilai berita peristiwa tersebut terletak pada isunya yang kontroversial, konflik terjadi pada sebuah tim sepak bola terkenal di Jawa Barat, yakni Persib. Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan, merupakan sumber berita yang tak pernah kering dan tak akan pernah habis (Sumadiria, 2005:80).

Pikiran dan Tribun Jabar sama-sama mengangkat satu peristiwa di dalam berita mereka, yaitu konflik internal di tubuh tim Persib. Namun peristiwa tersebut menjadi berbeda ketika dikemas dalam pemberitaan masing-masing media. Berdasarkan observasi awal peneliti, sebelum konflik Dino dengan Drago terungkap, Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat cenderung memilih berita yang “aman” dan menghindari pencitraan negatif di tubuh tim Persib. Berita-berita tersebut antara lain berita yang memuat seputar latihan tim Persib, perkembangan tim, hasil pertandingan, dan profil pemain Persib. Berikut adalah kutipan berita Persib di Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat mengenai hasil pertandingan Persib sebelum terjadi konflik. Namun, dalam pemberitaan konflik Drago Mamic dan Dino Sefriyanto Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar memiliki sikap berbeda. Berlandaskan teori McLuhan yang menyebutkan bahwa “media is the message”, pesan tidaklah sebatas pada apa yang disampaikan. Tetapi, media yang digunakan untuk menyampaikan pesan juga dapat merupakan pesan itu sendiri. Tribun Jabar cenderung membeberkan konflik antara Dino Sefriyanto dengan Drago Mamic secara eksplisit. Tribun Jabar dalam pemberitaannya memilih penonjolan fakta sehingga memberi ruang bagi Drago untuk menceritakan perselisihannya dengan Dino.Sementara itu Pikiran Rakyat lebih berhati –hati dalam memberitakan isu konflik Dino Sefriyanto dengan Drago Mamic. Fokus penelitian ini adalah mengetahui cara kedua media massa merekonstruksi realitas konflik antara Dino Sefriyanto dengan Drago Mamic

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

2

Page 3: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

dalam pemberitaan. Dari masalah tersebut penulis ingin melihat bagaimana kedua media massa tersebut membingkai permasalahan tersebut dalam pemberitaannya. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana surat kabar harian umum Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar mendefinisikan masalah pada konflik antara Dino Sefriyanto dan Drago Mamic?

2. Bagaimana surat kabar harian umum Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar memperkirakan penyebab masalah pada konflik antara Dino Sefriyanto dan Drago Mamic?

3. Bagaimana surat kabar harian umum Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar membuat keputusan moral terhadap konflik antara Dino Sefriyanto dan Drago Mamic?

4. Bagaimana surat kabar harian umum Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar menekankan penyelesaian terhadap konflik antara Dino Sefriyanto dan Drago Mamic?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui cara surat kabar harian umum Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar mendefinisikan masalah pada konflik antara Dino Sefriyanto dan Drago Mamic.

2. Untuk mengetahui cara surat kabar harian umum Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar memperkirakan penyebab masalah pada konflik antara Dino Sefriyanto dan Drago Mamic.

3. Untuk mengetahui cara surat kabar harian umum Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar membuat keputusan moral terhadap konflik antara Dino Sefriyanto dan Drago Mamic.

4. Untuk mengetahui cara surat kabar harian umum Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar menekankan penyelesaian terhadap konflik antara Dino Sefriyanto dan Drago Mamic.

2. Metode

Penelitian ini akan menggunakan metode analisis framing. Analisis framing merupakan salah satu metode analisis teks yang tergolong dalam paradigma konstruktivis. Analisis ini banyak mendapat pengaruh dari teori sosiologi dan teori psikologi seperti induknya, paradigma konstruktivisme. Menurut Eriyanto pada dassarnya analisis framing adalah metode untuk melihat cara bercerita media atas peristiwa.

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

3

Page 4: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

Cara bercerita itu tergambar pada cara melihat terhadap realitas yang dijadikan berita. Cara melihat itu berpengaruh pada hasil akhir dari konstruksi realitas. Analisis framing juga dipakai untuk melihat bagaimana peristiwa dipahami dan dibingkai oleh media (Eriyatnto, 2008:10). Analisis framing berguna untuk membedah penekanan yang dilakukan media dalam proses pemberitaan fakta. Ada beragam definisi framing yang diungkapkan oleh para ahli dari berbagai pendekatan. Meskipun begitu ada benang merah yang menghubungkan semua definisi itu : framing adalah pendekatan untuk melihat realitas dibentuk dan dikonstruksi oleh media. Menurut Robert M.Entman Framing adalah proses seleksi dari berbagai aspek realitas sehingga bagian tertentu dari peristiwa itu lebih menonjol dibandingkan aspek lain. Ia juga menyertakan penempatan informas-informasi dalam konteks khas sehingga sisi tertentu mendapat alokasi lebih besar dari pada sisi lain (Eriyanto, 2008:67). Eriyanto (2008) menyederhanakan definisi yang diungkapkan oleh Entman ke dalam dua dimensi utama framing yaitu proses seleksi dan penonjolan isu. Proses pembentukan dan konstruksi realitas itu, hasil akhirnya adalah adanya bagian tertentu dari realitas yang lebih menonjol dan lebih mudah diingat.

Dimensi Framing Robert M. Entman

Seleksi isu Aspek ini berhubungan dengan pemilihan fakta. Dari realitas yang kompleks dan beragam itu, aspek mana yang dileksi untuk ditampilkan? Dari proses ini selalu terkandung di dalamnya ada bagian berita yang dimasukkan tetapi ada juga berita yang dikeluarkan. Tidak semua aspek atau bagian dari isu ditampilkan, wartawan memilih aspek tertentu dari suatu isu.

Penonjolan aspek tertentu dari isu

Aspek ini berhubungan dengan penulisan fakta. Ketika aspek tertentu dari suatu peristiwa/isu tersebut telah dipilih, bagaimana aspek tersebut ditulis? Hal ini sangat berkaitan dengan pemakaian kata, kalimat, gambar dan citra tertentu untuk ditampilkan kepada khalayak.

[Sumber: Eriyanto,2008]

Menurut konsep Entman, pembingkaian berita memiliki empat fungsi dasar yakni pendefinisian masalah, perkiraan penyebab, penyampaian masalah moral dan saran penyelesaian masalah.

Kerangka Framing Robert M. Enmant

Define Problems Bagaimana suatu peristiwa/isu dilihat? Sebagai apa? Atau sebagai masalah apa

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

4

Page 5: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

Diagnose Causes Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh apa? Apa yang dianggap sebagai penyebab dari suatu masalah? Siapa yang dianggap sebagai penyebab masalah?

Make moral judgement Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan masalah? Nilai moral apa yang dipakai untuk melegitimasi atau mendelegitimasi suatu tindakan?

Treatment Recommendation Penyelesaian apa yang ditawarkan untuk mengatasi masalah/isu? Jalan apa yang ditawarkan dan harus ditempuh untuk mengatasi masalah?

[sumber : Eriyanto, 2008]

3.Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar memandang bahwa masalah internal telah terjadi dalam tubuh tim Persib yang memerlukan penanganan langsung oleh manajemen tim Persib dan PT Persib Bandung Bermartabat (PBB). Meskipun terdapat kesamaan dalam memandang masalah konflik antara Dino Sefriyanto dengan Drago Mamic, Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar melakukan seleksi isu dalam pemberitaannya. Pikiran Rakyat menonjolkan isu tindakan tidak profesional yang dilakukan oleh pelatih Fisik Dino Sefriyanto terkait dengan masalah internal di tubuh Tim Persib. Dalam pandangan Pikiran Rakyat hubungan Dino Sefriyanto dengan Drago Mamic yang kurang harmonis dalam pemberitaannya adalah isu profesionalisme semata yang tidak perlu dikhawatirkan. Pikiran Rakyat juga hendak menekankan bahwa penyebab masalah bukanlah konflik antara Dino dengan Drago melainkan tindakan indisipliner Dino. Hal ini terlihat jelas dalam berita ”Masalah Internal Muncul Menjelang Tur Papua” dan ”Dino Berang Dituduh tak Profesional”, Pikiran Rakyat menyisipkan informasi bahwa konflik antara Dino dengan Drago tidak pernah terjadi melalui keterangan Drago Mamic. Pikiran Rakyat menetapkan bahwa konflik antara Dino dengan Drago tidak pernah terjadi dan hanya merupakan kesan yang muncul sebagai imbas dari tindakan indisipliner Dino sebagai masalah internal yang wajar terjadi pada sebuah tim. Pikiran Rakyat sempat menyebut hubungan yang kurang harmonis antara Dino Sefriyanto dengan Drago Mamic dan berujung pada konflik antara keduanya. Namun, konstruksi realitas yang dilakukan Pikiran Rakyat tetap mengarah pada kenyataan bahwa masalah sebenarnya hanya sebatas pada tindakan Dino yang indisipliner dan tidak melebar pada konflik pribadi antara

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

5

Page 6: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

Drago dengan Dino. Hal ini terlihat jelas dalam berita “Drago Bantah tak Berikan Dino Kebebasan”. Asisten Redaktur Olah Raga Pikiran Rakyat Irfan Suryadireja mengatakan penonjolan isu profesionalisme terkait konflik Dino dengan Drago memang berdasarkan penelusuran fakta di lapangan. Meskipun muncul kesan bahwa Dino dengan Drago terlibat konflik hebat, menurut Irfan sebenarnya hal itu diakibatkan terputusnya komunikasi Dino dan Drago, sejak Dino pergi dari Persib tanpa kabar yang jelas. Pikiran Rakyat menurunkan berita yang belum pasti kebenarannya, hanya berdasarkan dugaan tanpa didukung fakta yang sudah menjadi kebenaran. Dalam buku Elemen-elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Tom Rosenstiel menjelaskan kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran. Penonjolan isu profesionalisme yang dilakukan Pikiran Rakyat berujung pada penunjukkan Dino Sefriyanto sebagai aktor utama dalam masalah internal tim Persib. Pernyataan Drago yang menyudutkan Dino Sefriyanto memberi kesan pada pembaca bahwa Dino memang bersalah dan harus bertanggung jawab dalam masalah internal Persib. Pikiran Rakyat dalam kelima beritanya juga menulis bahwa Dino adalah penyebab masalah internal tim Persib karena sikapnya yang tidak displin dan mangkir melatih tanpa kabar yang jelas. Pikiran Rakyat juga menawarkan solusi yakni tindakan tegas manajemen Persib terhadap Dino. Pikiran Rakyat hanya memberi sedikit ruang pada Dino Sefriyanto untuk memberikan keterangan terkait tindakan indisplinernya dalam berita ”Dino Berang Dituduh tak Profesional”. Penunjukkan Dino sebagai aktor dalam masalah ini diakui oleh Irfan. Menurut Irfan, pada dasarnya kesalahan memang terletak pada Dino yang bertindak tidak disiplin dan tidak patuh pada Drago. Irfan menilai ketidakpatuhan Dino inilah yang memancing Drago sebagai pelatih kepala untuk bertindak tegas dalam menegakkan peraturan yang telah dibuatnya. Namun, Dino tidak terima dengan sikap Drago dan memilih mangkir melatih.

Keputusan Pikiran Rakyat untuk memilih Dino sebagai aktor dalam masalah internal tim Persib juga tidak sesuai dengan elemen jurnalisme yaitu intisari jurnalisme adalah disiplin verifikasi. Pikiran Rakyat menjadikan Dino sebagai aktor melalui pernyataan-pernyataan Drago yang menyudutkan Dino. Verifikasi yang dilakukan Pikiran Rakyat masih kurang karena Pikiran Rakyat masih belum dapat memastikan kepergian Dino adalah penyebab utama masalah internal di Tim Persib. Konsep verifikasi sendiri adalah jangan menambah atau mengarang apapun, jangan menipu atau menyesatkan khalayak pembaca.

Menurut wartawan Pikiran Rakyat yang menulis berita Persib, Siska Nirmala Puspitasari, dirinya memang sulit menghadirkan saksi diluar Dino dan Drago untuk membeberkan kronologis masalah yang lebih jelas. Menurut Siska semua pihak terkait, tutup mulut dan tidak mau terlibat dalam masalah yang melibatkan Dino dengan Drago tersebut. Verifikasi yang dilakukan pada pihak manajemen Persib pun hanya menghasilkan sedikit informasi dan tidak bisa mengungkap kronologis peristiwa seutuhnya.

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

6

Page 7: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

Pikiran Rakyat memberi kesan bahwa Tim Persib tetap utuh meski Persib mengalami masalah internal dalam berita “Dino Berang Dituduh tidak Profesional”. Namun, Pikiran Rakyat hanya menulis keterangan Dino tanpa menjelaskan kondisi tim yang sesungguhnya ketika masalah internal terjadi di Persib. Hal ini memperlihatkan bahwa Pikiran Rakyat tidak melakukan pemberitaan yang komprehensif. Tanpa informasi yang utuh, jelas Pikiran Rakyat tidak menjalankan elemen jurnalisme lainnya, yakni jurnalisme harus menjaga agar berita komprehensif dan proporsional. Seharusnya Pikiran Rakyat menghadirkan narasumber di luar Drago dan Dino untuk mengungkap kondisi tim Persib yang sesungguhnya. Berbeda dengan Pikiran Rakyat , dalam seleksi isu Tribun Jabar justru menonjolkan isu konflik antara Drago dengan Dino dalam masalah internal Tim Persib. Dalam kelima beritanya, Tribun Jabar menegaskan bahwa Dino tengah berkonflik dengan Drago, sehingga menyebabkan Dino hengkang dari tim Persib. Berdasarkan hal ini jelas terlihat bahwa Tribun Jabar tidak menutupi-nutupi fakta mengenai konflik antara Drago Mamic dengan Dino Sefriyanto. Tribun Jabar lebih melihat bahwa tindakan indsipliner Dino tersebut sebagai peristiwa lanjutan dari konflik antara Dino dengan Drago yang sebelumnya telah terjadi. Tribun Jabar bahkan memasukkan isu konflik Dino dengan Drago ke dalam masalah serius yang harus ditangani Persib, setara dengan permasalahan sepak bola nasional kala itu, terkait pembekuan Tim Persib. Redaktur pelaksana Tribun Jabar, Januar Pribadi Hamel mengatakan pemberitaan yang apa adanya memang sudah menjadi kebijakan Tribun Jabar. Menurut Januar berita Tribun Jabar tidak memiliki kepentingan apapun dalam pemberitaan konflik tersebut. Seleksi isu Tribun Jabar terhadap konflik Drago dengan Dino jelas berbanding terbalik dengan Pikiran Rakyat. Pikiran Rakyat justru berupaya menutupi konflik antara Drago dengan Dino, melalui bantahan-bantahan dari Drago Mamic dan sedikitnya ruang yang diberikan pada Dino Sefriyanto. Berdasarkan pemikiran Eni Setiati dalam buku Ragam Jurnalistik Baru upaya menutupi konflik yang dilakukan Pikiran Rakyat termasuk ke dalam fungsi media, yakni conflict diminsiher. Media dapat menenggelamkan suatu isu atau konflik. Secara sengaja media juga dapat meniadakan isu tersebut, terutama bila menyangkut kepentingan media bersangkutan, entah kepentingan ideologis atau lainnya. Jelas sekali terdapat kepentingan dalam pemberitaan Pikiran Rakyat terkait dengan kedekatan emosional antara Pikiran Rakyat dan Persib yang sudah terbentuk sejak tahun 1970. Karena itu, Pikiran Rakyat memiliki kebijakan tersendiri dalam menulis berita-berita Persib, yakni mengutamakan berita-berita yang bertujuan untuk mendorong prestasi Persib dan menjaga nama baik Persib.

Media massa menurut Gramsci merupakan arena pergulatan antara ideologi yang saling berkompetisi (the battle ground for competiting ideology). Baik Althusser dan Gramsci mempunyai pendapat yang sama bahwa media massa bukanlah sesuatu yang bebas, independen tertapi memiliki keterkaitan dengan realitas sosial.

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

7

Page 8: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

Berita tentang konflik kepentingan bisa dianggap menguntungkan atau merugikan salah satu pihak yang menghadapi konflik. Berita disebut menguntungkan satu pihak jika berita tersebut lebih menonjolkan atau membela kepentingan satu pihak sebaliknya berita disebut merugikan satu pihak jika berita tersebut dianggap mengabaikan atau memojokkan kepentingan kepentingan satu pihak yang dimaksud.(Sobur, 2002:29-30).

Sama halnya dengan Pikiran Rakyat, Tribun Jabar juga tidak komprehensif dalam memberitakan detail konflik. Tribun Jabar hanya menulis kronologis konflik, dari dua sisi, yakni Drago dan Dino. Walaupun Tribun Jabar juga sempat menjadikan pihak manajemen dan PT PBB sebagai narasumber, fakta yang tergali tidak cukup untuk mengungkap detail permasalahan yang. Baik pihak manajemen maupun PT PBB, terkesan tertutup dalam mengungkapkan informasi seputar konflik Drago dengan Dino ini. Kesulitan menggali fakta ini diakui oleh wartawan Persib di Tribun Jabar. Teuku Muhammad Guci. Menurut Guci, baik Dino, Drago, maupun orang dalam Persib lainnya, sulit untuk dimintai keterangan. Sama halnya dengan Pikiran Rakyat, Tribun Jabar juga menulis fakta yang tidak dapat dipastikan kebenarannya, yakni terkait dengan bergabungnya Dino dengan klub di luar Persib. Wartawan dari kedua media massa mengakui menulis informasi tersebut berdasarkan kabar yang belum jelas kebenarannya. Kabar tersebut didapat dari pihak lain yang tidak bisa disebutkan namanya. Berdasarkan Teori Konstruksi Sosial Media Massa yang diungkapkan oleh Burhan Bungin, bahwa media massa memiliki kemampuan untuk membentuk konstruksi kepada khalayak atas sebuah realita, maka pemberitaan konflik Dino Sefriyanto dan Drago Mamic dapat dianalisis dengan empat tahap konstruksi sosial media massa. Tahapan ini meliputi tahap menyiapkan materi konstruksi, tahap sebaran konstruksi, tahap pembentukan konstruksi realitas, dan tahap konfirmasi.

Sebelum sampai kepada khalayak, media massa harus menyiapkan terlebih dulu materi berita berdasarkan hasil kesepakatan rapat redaksi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan redaktur Persib Mania di Tribun Jabar dan Olah Raga di Pikiran Rakyat, serta wartawan yang menulis berita konflik Dino –Drago dari kedua media massa tersebut, dapat diketahui bahwa secara umum pemilihan isu konflik Dino dengan Drago didasarkan atas tiga nilai berita, yakni konflik, kontroversi di Persib, dan popularitas Persib sebagai tim Besar di Jawa Barat. Kedua unsur tersebut, dinilai masing-masing media bisa menarik perhatian dari pembaca. Ini merupakan salah satu jenis keberpihakan semu kepada masyakarat. Karena pada dasarnya peristiwa konflik Dino dengan Drago adalah konflik internal yang tidak mengandung manfaat bagi pembaca.

Ketika konflik tersebut tidak dimuat pun sesungguhnya pembaca tidak akan mengalami kerugian begitupun sebaliknya, keuntungan tidak akan didapat ketika konflik tersebut diberitakan. Pada dasarnya konflik Dino-Drago adalah konflik internal yang tidak memuat unsur penting bagi pembaca, konflik ini sesungguhnya hanya memiliki dampak dan menarik perhatian bagi orang-orang

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

8

Page 9: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

yang bekerja untuk Persib. Lain halnya jika Pikiran Rakyat maupun Tribun Jabar memberitakan berita perkembangan latihan, kendala, kondisi pemain, ataupun hasil pertandingan Persib yang memang memiliki nilai informasi yang penting bagi pembaca dari kalangan penggemar Persib.

Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar memiliki pertimbangan tersendiri untuk memuat berita konflik Dino dengan Drago. Menurut Redaktur Pelaksana Tribun Jabar Januar Pribadi Hamel, Persib adalah milik semua pihak , termasuk pembaca terutama yang berasal dari kalangan penggemar Persib, karena itu setiap peristiwa Persib perlu diberitakan.

Asisten Redaktur Olah Raga Pikiran Rakyat Irfan Suryadireja juga mengemukakan pendapat senada terkait pemberitaan konflik Dino –Drago. Irfan menilai bahwa setiap peristiwa di Persib perlu diketahui oleh pembaca.

Pertimbangan Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat untuk memberitakan konflik Dino-Drago di atas menunjukkan keberpihakan semu. Meski berlandaskan kepentingan pembaca yang selalu ingin mengetahui informasi tentang Persib, tapi kedua media tetap tidak mempertimbangkan manfaat berita konflik Dino-Drago terhadap pembaca. Tujuan akhir dari pemberitaan tersebut adalah untuk menjual sensasi yang mendongkrak oplah kedua media massa. Keberpihakan semu kepada masyarakat membentuk empati, simpati, dan berbagai partisipasi kepada masyarakat, namun berujung untuk “menjual berita” dan menaikkan rating untuk kepentingan kapitalis. (Bungin, 2008:196).

Redaktur Pelaksana Tribun Jabar, Januar Pribadi Hamel mengakui bahwa konflik Dino dengan Drago di Persib adalah berita yang menarik banyak pembaca. Berita tersebut bersama berita-berita Persib lainnya menambah oplah Tribun Jabar . Januar mengatakan bahwa berita-berita Persib yang terdapat dalam rubrik Persib Mania merupakan salah satu pendongkrak jumlah pembaca di Tribun Jabar. Berkat rubrik Persib Mania yang telah dimuat sejak Tribun Jabar pertama kali berdiri, kini Tribun menjadi media massa dengan jumlah pembaca terbanyak di Jawa Barat.

Pamela dan Reese dalam bukunya Theories on Influence on Mass Media Content menyebutkan bahwa terdapat beberapa hal yang dapat memengaruhi isi berita, diantaranya pembaca. Disebutkan bahwa wartawan harus menghasilkan sebuah berita yang dapat menarik para pembacanya dan tentu saja hal tersebut berpengaruh kepada pemasang iklan. Sama halnya dengan Tribun Jabar , asisten redaktur Pikiran Rakyat Irfan Suryadireja mengatakan bahwa berita-berita Persib merupakan salah satu andalan untuk menggaet pembaca Pikiran Rakyat. Peningkatan pembaca juga cukup signifikan ketika Persib meraih kemenangan. Menurut Denis McQuail (Media Performance, Mass Communication and the Public Interest, 1992: 82), ada faktor luar dan faktor dalam yang memengaruhi sebuah berita. Termasuk faktor luar adalah investor, kelompok penekan (pressure group), pemerintah, dan institusi sosial-politik. Faktor dalam: narasumber, pemilik media, pemasang iklan, dan khalayak/pembaca.

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

9

Page 10: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

Secara khusus Tribun Jabar sendiri mengakui bahwa sebagian pembacanya selalu memiliki ketertarikan atas aspek human interest yang berada di dalam tim Persib. Aspek human interest ini akan menjadi lebih kuat jika digabungkan dengan aspek konflik. Karena itu, Tribun Jabar selalu bersifat terbuka dalam mengekspos konflik pribadi antara Dino Sefriyanto dengan Drago Mamic. Sementara Pikiran Rakyat lebih mengutamakan permasalahan kontroversi dan popularitas Persib yang ada di dalam isu konflik Dino-Drago. Karena itu Pikiran Rakyat berupaya memberitakan konflik Dino-Drago dengan lebih hati-hati. Pikiran Rakyat mempertimbangkan kedekatannya dengan Persib sebagai dasar untuk mengemas berita konflik Dino-Drago secara lebih aman, tidak terlalu mengkritisi dan mengekspos konflik pribadi diantara Dino dan Drago. Dengan masing-masing pandangannya tersebut, baik Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar sudah menentukan aspek apa saja yang akan diangkat, dari hal tersebut, keberpihakan media pun akan terlihat. Dengan demikian, realitas atau peristiwa ini telah melewati tahap penyiapan materi konstruksi. Setelah melewati tahap penyiapan materi konstruksi, media massa pun siap untuk menyebarkan informasi atau berita tersebut kepada khalayak. Ini disebut dengan tahap sebaran konstruksi. Sebaran konstruksi media massa dilakukan melalui strategi media massa. Prinsip utama dari sebaran konstruksi ini adalah real time. Pada media massa cetak, konsep real time nya berarti konsep terbit harian, mingguan, atau bulanan (Bungin, 2008:197).

Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar merupakan jenis surat kabar harian, sehingga keduanya memiliki konsep real time yang sifatnya tertunda, namun sifat aktualitas tetap dikedepankan. Peristiwa konflik Dino Sefriyanto dengan Drago Mamic yang ditandai dengan diusirnya Dino oleh Drago dari lapangan latihan Persib, dimuat kedua media sehari setelah peristiwa terjadi. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara redaktur dan wartawan yang terkait.

Model satu arah merupakan salah satu sebaran konstruksi sosial media massa. Pembaca atau khalayak disodorkan informasi oleh media dan pembaca tidak memiliki pilihan lain kecuali mengonsumsi informasi tersebut. Model satu arah ini terjadi pada media massa cetak. Terlebih, hanya Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar yang memberitakan Persib secara intens di wilayah Jawa Barat. Secara otomatis, khalayak Jawa Barat tak mempunyai pilihan lain untuk mengonsumsi informasi Persib.

Selain itu, pemilihan sumber informasi juga dapat dipilih berdasarkan pemetaan kekuasaan sosial sumber informasi itu di mata khalayak. Pada berita konflik antara internal di tim Persib ini, Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat memilih Pelatih Kepala Persib Drago Mamic dengan Asisten Pelatih Persib, Dino Sefriyanto sebagai sumber informasi berdasarkan pihak yang bertikai. Kedua sosok tersebut dipilih karena dianggap sebagai saksi peristiwa konflik yang memiliki fakta masing-masing.

Pemilihan sosok lain, yakni manajer Persib Umuh Muchtar dan Komisaris PT PBB, Kuswara , adalah sumber informasi lain yang digunakan oleh Pikiran

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

10

Page 11: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

dan Tribun Jabar. Hal ini mengingat konflik internal tersebut sudah dianggap menyebar ke pihak-pihak di luar Persib.

Prinsip dasar dari sebaran konstruksi sosial media massa adalah semua informasi harus sampai pada pembaca secepat-cepatnya berdasarkan agenda media. Apa yang dipandang penting oleh media, menjadi penting pula bagi pembaca.

Setelah berita konflik internal ini sampai kepada khalayak atau pembaca, maka secara tidak langsung khalayak akan membenarkan segala informasi yang tersaji di media massa sebagai sebuah realitas kebenaran. Ini merupakan pembentukan konstruksi tahap pertama.

Konstruksi tahap pertama adalah konstruksi pembenaran sebagai suatu bentuk konstruksi media massa yang terbangun di masyarakat yang cenderung membenarkan apa saja yang ada (tersaji) di media massa sebagai sebuah realitas kebenaran. Dengan kata lain, informasi media massa sebagai otoritas sikap untuk membenarkan sebuah kejadian (Bungin, 2008:198).

Selain itu, tahap kedua adalah saat khalayak bersedia sudut pandangnya atas kasus tersebut dikonstruksi oleh media massa, karena mereka sendiri yang telah memilih untuk membaca kasus tersebut. Tahapan ketiga adalah saat khalayak menjadikan media massa sebagai pilihan konsumtif, di mana mereka selalu mengikuti perkembangan konflik internal tim Persib ini setiap harinya. Tiga tahapan ini merupakan tahap pembentukan konstruksi realitas, yang merupakan tahap ketiga setelah sebaran konstruksi.

Selain itu, pada tahap pembentukan konstruksi, pemberitaan ini juga melewati pembentukan konstruksi citra. Pembentukan konstruksi citra adalah bangunan yang diinginkan oleh tahapan konstruksi. Setiap pemberitaan (disadari atau tidak) memiliki tujuan tertentu dalam model pencitraan, baik itu model good news atau model bad news (Bungin, 2008:199). Pada pemberitaan konflik internal tim Persib, Pikiran Rakyat secara sadar melakukan pembentukan citra good news atas ketegasan Drago Mamic menghukum Dino Sefriyanto dengan mengusirnya dari lapangan latihan Persib karena bertindak indisipliner. Konstruksi ini membentuk citra bahwa Persib melalui Drago telah bertindak tepat, dan konflik internal sesungguhnya adalah wajar dan hanya merupakan kesan yang muncul dari peristiwa pengusiran tersebut. Terlihat pada berita edisi 21 Februari 2012 berjudul “Masalah Internal Muncul Menjelang Tur Papua”, Drago Mamic mengatakan bahwa di timnya tidak ada masalah serius hanya masalah indisipliner semata yang wajar dan mungkin terjadi di setiap tim sepak bola. Dengan demikian, Pikiran Rakyat mengonstruksi pemberitaan konflik internal ini dengan menggunakan pilihan kalimat tertentu dan pilihan informasi yang menyuarakan kepentingan Persib agar masyarakat juga menilai bahwa kondisi tim Persib baik-baik saja dan tidak ada perpecahan diantara Drago dengan Dino yang bisa mengganggu keutuhan tim Persib.

Tribun Jabar pun membentuk konstruksi citra good news atas sikap manajemen Persib yang bertindak cepat dalam menangani konflik pribadi Dino Sefriyanto dengan Drago Mamic sehingga konflik tersebut tidak meluas ke dalam

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

11

Page 12: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

tubuh tim. Tribun Jabar kerap mengonstruksi pemberitaan konflik internal ini dengan menggunakan pilihan kalimat tertentu dan pilihan informasi yang menyatakan dukungan kepada manajemen Persib agar masalah tersebut dapat segera terselesaikan .

Tahapan terakhir adalah tahap konfirmasi, dimana media massa maupun khalayak memberikan argumentasi terhadap pilihannya untuk terlibat dalam tahap pembentukan konstruksi tersebut. Wartawan Pikiran Rakyat, Siska Nirmala Puspitasari, menyatakan Pikiran Rakyat turut ambil bagian untuk menyuarakan pendapat Persib melalui Drago bahwa kondisi tim Persib normal dan tidak ada konflik internal yang mengganggu keutuhan tim.

Berita menurut kaum konstruktivis adalah potret dari arena pertarungan antara berbagai pihak yang berkaitan dengan peristiwa. Hasil analisa menyimpulkan jika kesepuluh berita langsung ini memuat fakta-fakta serta hasil wawancara dari pihak yang terkait dalam permasalahan ini.

Pikiran Rakyat melakukan wawancara dengan Drago Mamic dan pihak Manajemen Persib, Manajer Umuh Muhtar dan Komisaris PT PBB Kuswara yang diposisikan sebagai pihak-pihak yang telah bersikap sesuai prosedur dalam menyikapi tindakan indisipliner Dino Sefriyanto. Wawancara juga dilakukan terhadap Dino Sefriyanto yang dianggap sebagai pihak yang bersalah karena menimbulkan kesan bahwa konflik internal telah terjadi karena tindakan indisiplinernya. Begitu pula dengan Tribun Jabar, wawancara dilakukan dengan Drago Mamic dan Dino Sefriyanto yang dianggap sebagai pemicu konflik pribadi karena sifat egois mereka, dan pihak manajemen Persib yang dianggap mampu menyelesaikan masalah internal.

Menurut pandangan konstruksionis, subjektifitas wartawan tidak dapat dihilangkan sebab pada dasarnya semua kerja jurnalistik adalah proses yang sangat subjektif. Ini disebabkan proses tersebut tidak hanya melibatkan fakta namun juga keinginan dan motivasi, di mana semua itu menyiratkan hal-hal berbau subjektif.

Terkait dengan hal tersebut, ternyata masih ada unsur subjektif dalam penulisan berita di Pikiran Rakyat. Wartawan seolah memasukkan opininya sendiri ke dalam berita yang ia tulis. Hal ini bisa dilihat pada berita berjudul “Masalah Internal Muncul Menjelang Tur Papua” edisi 21 Februari 2012 berikut.

Jelang Tur Papua, hubungan yang kurang harmonis terjadi di tubuh Persib Bandung antara pelatih Drago Mamic dan pelatih fisik Dino Sefriyanto. Enam hari terakhir sebelum tim bertolak ke Papua, pelatih fisik Dino Sefriyanto tidak nampa hadir mendampingi tim. (Pikiran Rakyat,21 Februari, Hal 15, Paragraf 1, Kolom 1)

Pikiran Rakyat kembali mengesankan bahwa Dino telah mangkir. Informasi terkait kepergian ditulis dari opini wartawan Pikiran Rakyat

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

12

Page 13: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

Bahkan, Dino yang biasanya ikut mendampingi tur saat melakoni laga tandang, tidak ikut dalam rombongan tim dalam tur Papua kali ini […] (Pikiran Rakyat,21 Februari, Hal 15, Paragraf 7, Kolom 3)

Penilaian wartawan Tribun Jabar pun dapat terlihat pada berita berjudul

“Isu Retak Sebelum ke Papua” edisi 21 Februari 2012. Ketiga kutipan teks berita berikut merupakan upaya Tribun Jabar yang hendak menekankan bahwa Dino Sefriyanto dan Drago Mamic memicu konflik karena masing-masing pihak paling merasa benar.

[…]Di mata Mamic, Dino telah melakukan tidak tidak profesional yang merusak profesionalisme yang dibangun di tim Persib.

(Tribun Jabar, 21 Februari, Hal 1, Paragraf 4, Kolom 4)

Selasa (minggu lalu) malam saya izin ke Lampung. Urusan keluarga. Saya bilang akan pulang secepatnya.

(Tribun Jabar, 21 Februari 2012, Hal 1, Paragraf 8, kolom 5)

Pada paragraf di atas terlihat jelas bahwa wartawan Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar melakukan penilaian dengan perspektifnya sendiri mengenai kasus tersebut. Dalam pandangan konstruksionis, wartawan dipandang sebagai agen konstruksi. Wartawan bukan hanya melaporkan fakta, tapi juga mendefinisikan peristiwa. Sebagai aktor sosial, wartawan turut serta mendefinisikan apa yang terjadi dan secara aktif membentuk peristiwa dalam pemahaman mereka. Wartawan pun dinilai tidak bisa menyembunyikan pilihan moral dan keberpihakannya dalam pembentukan berita.

Wartawan Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar memiliki pandangan dan pendapat sendiri untuk dituangkan dalam berita langsung yang mereka tulis. Pendapat-pendapat ini seringkali tidak langsung meluncur dari sisi wartawan, namun wartawan ‘meminjam mulut’ narasumber untuk menyuarakan apa yang ingin wartawan tuangkan dalam beritanya.

Dalam proses liputan, objektivitas media diuji. Objektivitas, menurut Bill Kovach dan Tom Rosenstiel, meminta wartawan mengembangkan sebuah metode untuk secara konsisten menguji informasi dengan tepat, sehingga bias personal dan bias budaya tidak melemahkan akurasi kerja mereka. Konsep asli objektivitas adalah terletak pada metode pemberitaannya bukan pada wartawan. Kuncinya adalah disiplin dalam metode, bukan dalam tujuannya. Menurut mereka objektivitas bukan merujuk pada hasil akhir, melainkan pada prosedur peliputan. Sepanjang prosedur peliputan sudah memenuhi kaidah jurnalistik, maka berita tersebut bisa dikatakan objektif.

Penerapan keseimbangan, sikap tak berat sebelah, tidak berpihak, tidak mencampuradukkan opini dan fakta, serta meningkatkan disiplin verifikasi selama proses produksi berita menentukan objektivitas sebuah berita. Kovach dan

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

13

Page 14: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

Rosenstiel menyusun lima perangkat konsep inti yang membentuk landasan disiplin verifikasi untuk mencapai objektivitas berita, yakni: tidak pernah menambahi sesuatu yang tidak ada, tidak menipu audiens,transparansi, orisinalitas, dan rendah hati.

Dalam berita “Pekan Ini Manajemen Tentukan Nasib Dino” Tribun Jabar tidak dapat memeriksa kebenaraan dari pernyataan narasumber yang menyatakan bahwa Dino telah bergabung dengan klub lain. Hal yang sama juga dilakukan Pikiran Rakyat dalam berita “Direksi PT PBB Akan Panggil Dino Sefriyanto”. Kedua media massa jelas telah menyimpulkan suatu peristiwa berdasarkan dugaan semata tidak didukung fakta yang kuat, sehingga konsep objektivitas berita tidak dipenuhi oleh keduanya, yakni tidak mencampuradukkan opini dan fakta dan disiplin verifikasi (tidak menambahi sesuatu yang tidak ada). Pikiran Rakyat maupun Tribun Jabar juga kurang memberikan ruang yang seimbang bagi Dino Sefriyanto. Dino hanya muncul dalam dua berita dari lima berita yang dimuat masing-masing media massa. Pikiran Rakyat memunculkan pernyataan Dino dalam berita “Masalah Internal Muncul Menjelang Tur Papua” dan “Dino Berang dituduh tak Profesional”. Tribun Jabar memunculkan pernyataan Dino dalam berita “Isu Retak Sebelum ke Papua” dan “Dino Siap Dipensiunkan”. Akibatnya Dino menjadi sosok yang tersudut dan bersalah, Pikiran Rakyat maupun Tribun Jabar tidak menerapkan konsep objektivitas dalam prosedur peliputan, yakni keseimbangan.

Sementara itu, Pikiran Rakyat menilai tindakan indisipliner Dino Sefriyanto menjadi penyebab masalah internal Persib yang melibatkan Dino dengan Drago Mamic. Dalam pandangan Pikiran Rakyat permasalahan internal tersebut tidak termasuk ranah konflik pribadi antara Dino dengan Drago, melainkan lebih kepada ranah profesional antara pelatih fisik dengan pelatih kepala. Hal ini terlihat jelas dalam berita “Masalah Internal Muncul Menjelang Tur Papua”. Pada berita-berita selanjutnya, Pikiran Rakyat menegaskan konflik antara Dino dengan Drago adalah masalah internal tim yang biasa terjadi pada tim sepak bola profesional. Sikap tegas Drago yang melarang Dino melatih tim adalah konsenkuensi dari tindakan indisipliner Dino. Kesan menutup-nutupi fakta yang sebenarnya muncul sebagai konsekuensi pemberitaan Pikiran Rakyat. Pemberitaan Pikiran Rakyat ini jelas tidak sesuai dengan kriteria berita yang objektif yakni transparansi.

Keberpihakan pada Drago juga muncul dalam pemberitaan Pikiran Rakyat. Seringkali dalam pemberitaan Dino disebut sebagai penyebab masalah internal tim melalui pernyataan Drago tanpa ada tanggapan dari Dino. Penggunaan kutipan Drago Mamic oleh Pikiran Rakyat terkait Dino sebagai penyebab masalah menegaskan bahwa konflik pribadi tidak pernah terjadi. Namun, akibatnya Pikiran Rakyat telah melewatkan konsep objektivitas lainnya, yakni tidak berpihak.

Adapun, Tribun Jabar juga menyoroti kesalahan Dino yang telah meninggalkan tim usai berkonflik dengan Drago. Namun, tidak seperti Pikiran Rakyat, Tribun Jabar lebih memilih untuk mempertahankan Dino di tubuh tim

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

14

Page 15: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

Persib dengan syarat dan pertimbangan yang matang dari manajemen tim. Hal ini terlihat dalam berita “Dino Siap Dipensiunkan” dan “Mamic Kecewa Dino Menghilang”.

Tribun Jabar tidak menunjuk Dino sebagai aktor satu-satunya dalam konflik Dino dengan Drago. Tribun Jabar justru menilai bahwa kesalahan terdapat pada dua orang itu dalam berita “PT PBB Segera Gelar Rapat, Menyikapi Siap Mamic dan Dino”. Disebutkan bahwa konflik Mamic dan Dino harus disikapi PT PBB dengan mendatangkan kedua pihak yang berkonflik. Guci mengatakan bahwa Tribun Jabar tidak menutupi-nutupi segala fakta yang didapat. Artinya Tribun Jabar lebih terbuka dalam memberitakan konflik Drago dengan Dino, dan hal ini terbukti dengan seleksi isu berupa penonjolan konflik Drago dengan Dino. Hal serupa juga diungkapan oleh Januar, menurutnya, meskipun ada kedekatan emosional antara Tribun Jabar dengan Persib, hubungan kerja mereka sebagai media dan narasumber tetap harus dijalankan secara profesional. Menurut Januar kedekatan dengan Persib yang sudah terjalin sejak berdirinya Tribun Jabar yakni tahun 2005 tidak memengaruhi pemberitaan Persib di Tribun Jabar. Berdasarkan keterangan di atas maka Tribun Jabar telah memenuhi salah satu poin objektivitas berita, yakni transparansi dan tidak berpihak. Tribun Jabar secara gamblang menggambarkan konflik tengah terjadi di tubuh tim Persib, melibatkan Dino Sefriyanto dengan Dino Sefriyanto. Tribun Jabar menggambarkan Dino Sefriyanto dan Drago Mamic sebagai dua pihak yang bersaing demi menjadi yang paling benar. Hal ini terlihat dalam berita ”Isu Retak Sebelum ke Papua” dan “Dino Siap Dipensiunkan”. Dalam kedua berita tersebut, berturut-turut Tribun Jabar memilih Dino Sefriyanto dan Drago Mamic sebagai pihak yang bertikai. Tribun Jabar menyediakan ruang bagi Dino dan Drago untuk saling memberi pernyataan. Dari satu berita ke berita yang lain terlihat jelas bahwa Tribun Jabar hendak menggambarkan bahwa Dino dengan Drago terlibat konflik pribadi. Tribun Jabar terlihat jelas memberikan porsi yang lebih besar dalam penerapan konsep objektivitas dibandingkan Pikiran Rakyat. Meskipun belum maksimal, Tribun Jabar telah memenuhi dua konsep objektivitas, yakni transparansi dan tidak berpihak dalam kelima pemberitaannya. Berbeda dengan Pikiran Rakyat yang tidak memenuhi satu pun kriteria objektivitas.

4. Simpulan dan Saran

Simpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis menyimpulkan beberapa hal mengenai bingkai pemberitaan konflik antara Dino Sefriyanto dengan Drago

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

15

Page 16: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

Mamic di harian umum Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar. Simpulan ini sekaligus menjawab tujuan awal penelitian, sebagai berikut.

• Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar secara keseluruhan mendefinisikan konflik yang terjadi antara Drago Mamic dengan Dino Sefriyanto sebagai permasalahan internal tim. Hal ini terlihat dari penyeleksian isu yang lebih banyak mengungkapkan tindakan Dino sebagai pelatih fisik, Drago sebagai pelatih kepala, Umuh Muhtar selaku manajer Persib, dan Kuswara Taryono selaku perwakilan pihak PT PBB.

Pikiran Rakyat menetapkan bahwa penyebab utama masalah internal tersebut adalah kepergian Dino yang bertindak indisipliner. Sementara Tribun Jabar menetapkan bahwa penyebab utama masalah internal tersebut adalah konflik pribadi antara Dino Sefriyanto dengan Drago Mamic yang telah berlangsung sejak keduanya bergabung dengan Persib.

Perbedaan penentuan penyebab masalah menurut peneliti karena adanya perbedaan cara pandang kedua media massa tersebut dalam membingkai penyebab masalah konflik Dino dengan Drago. Pikiran Rakyat menetapkan bahwa konflik antara Dino dengan Drago tidak pernah terjadi dan hanya merupakan kesan yang muncul sebagai imbas dari tindakan indisipliner Dino. Sementara Tribun Jabar lebih menilai bahwa tindakan indsipliner Dino tersebut sebagai peristiwa lanjutan dari konflik pribadi antara Dino dengan Drago yang sebelumnya telah terjadi. Tribun Jabar memandang konflik pribadi Dino dengan Drago tersebut akhirnya meluas dan menjadi masalah internal tim.

• Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar menarik keputusan moral bahwa keutuhan tim Persib tetap terjaga meskipun masalah internal tengah dialami Persib. Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar juga menyoroti tindakan manajemen dan PT PBB untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.

Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar merekomendasikan agar manajemen Persib dan PT PBB menyelesaikan permasalahan secara profesional dengan mengundang Dino dan Drago sebagai pihak berkonflik untuk membicarakan penyelesaiannya agar masalah internal tersebut dapat tuntas.

Pandangan peneliti, Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar tidak ingin konflik meluas sehingga kedua media massa tersebut berfungsi sebagai conflict resolution. Media menjadi mediator dengan menampilkan isu dan berbagai

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

16

Page 17: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

perspektif serta mengarahkan pihak yang bertikai pada penyelesaian konflik.

• Berdasarkan frame yang dihasilkan baik Pikiran Rakyat maupun Tribun Jabar belum menerapkan elemen-elemen jurnalisme sepenuhnya. Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar tidak memenuhi elemen kebenaran terkait bergabungnya Dino dengan klub lain. Elemen komprehensif dan proporsional tidak diterapkan Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar dalam pemberitaan terkait tidak adanya keterangan lain dari pihak-pihak yang memiliki kesaksian atau catatan peristiwa konflik Dino dengan Drago Mamic. Adapun elemen verifikasi terkait penunjukkan Dino Sefriyanto sebagai penyebab masalah internal tidak dipenuhi oleh Pikiran Rakyat.

• Pemberitaan konflik Dino dengan Drago tidak memerhatikan unsur manfaat bagi khalayak. Pikiran Rakyat maupun Tribun Jabar menggunakan keberpihakan semu sebagai alasan pemberitaan konflik tersebut.

Konstruksi sosial Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar dibentuk atas dasar pertimbangan yang berbeda. Pikiran Rakyat mengkonstruksi konflik Dino dengan Drago sebagai peristiwa yang tidak pernah terjadi. Pikiran Rakyat hendak membentuk citra baik bagi Drago dan Persib yang dinilai telah melakukan tindakan sesuai prosedur dalam menangani konflik.

Tribun Jabar hanya mengkonstruksi citra baik bagi Persib sebagai pihak yang langsung berupaya menyelesaikan konflik Dino dan Drago. Tribun Jabar melalui konstruksinya menilai bahwa Dino dan Drago memang tengah terlibat konflik dan pihak Persib telah bertindak dengan tepat, yakni melalui upaya mediasi dan mendamaikan keduanya.

• Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat tidak menerpakan konsep objektivitas secaa maksimal dalam mengkonstruksi peristiwa konflik Dino dan Drago. Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar tidak melakukan disiplin verifikasi (tidak menambahi sesuatu yang tidak ada)dalam hal memastikan kebenaran kabar bahwa Dino telah pergi dan bergabung dengan tim lain. Tribun Jabar dan Pikiran Rakyat juga tidak menerapkan konsep keseimbangan, karena Dino hanya mendapat kesempatan berbicara lebih sedikit dibanding Drago.

Pikiran Rakyat memihak kepada Drago dan Dino Sefriyanto serta menutupi konflik antara keduanya, artinya Pikiran Rakyat tidak

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

17

Page 18: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

menerapkan konsep transparansi dan tidak berpihak. Sementara Tribun Jabar tidak berpihak dan menerapkan konsep transparansi melalui konstruksi yang dihasilkan, yakni mengungkapkan secara terbuka bahwa konflik Dino-Drago memang benar terjadi. Dengan demikian, Tribun Jabar memberikan porsi yang lebih besar dalam penerapan konsep objektivitas dibandingkan Pikiran Rakyat.

Saran

• Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar diharapkan memerhatikan dan menerapkan elemen-elemen jurnalisme untuk memberikan informasi yang benar, bermanfaat, komprehensif dan proporsional bagi pembaca.

• Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar sebaiknya menghadirkan narasumber yang kompeten dibidangnya dan independensinya tetap terjaga.

• Dalam memberitakan peristiwa konflik, Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar disarankan menjalankan fungsinya sebagai conlflict resolution, yakni menjadi mediator dengan menampilkan isu dan berbagai perspektif serta mengarakan pihak yang bertikai pada penyelesaian konflik.

• Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar disarankan untuk memerhatikan manfaat berita bagi pembaca sebelum menyebarkannya kepada pembaca. Hal ini untuk menghindari keberpihakan semu dan menjaga kredibilitas kedua media massa.

• Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar disarankan untuk selalu menempuh konsep objetivitas dalam setiap liputan. Hal itu diperlukan untuk mencapai objektivitas berita dan menghindari bias berita.

5. Ucapan Terimakasih

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan pada Allah SWT, yang telah memberi kesempatan, kekuatan, serta semua anugerah kepada penulis sehingga penulis dapat menghadapi segala hambatan dan tantangan untuk menyelesaikan dengan lancar artikel ilmiah yang berjudul “Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto dengan Drago Mamic di Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar”. Artikel ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memeroleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.

Penulis mendapatkan bimbingan, bantuan, petunjuk, dan saran dalam proses penulisan, penyusunan hingga penyelesaian artikel ilmiah ini dari berbagai

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

18

Page 19: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

pihak. Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis secara khusus ingin menyampaikan terima kasih kepada :

• Drs.H.Darmawan Zainun, M.S selaku Pembimbing Utama dalam penelitian ini, atas bimbingan, saran, dan arahan yang telah diberikan kepada penulis.

• Dra.Laswani, M.Si selaku Pembimbing Pendamping dalam penelitian ini yang telah banyak membimbing dan memberi petunjuk kepada penulis.

• Herlina Agustin, S.Sos., MT selaku Ketua Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran yang turut memberi masukan dalam proses penelitian.

• Pandan Yudhapramesti, S.Sos., MT selaku Sekretaris Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran yang telah membantu penulis dalam melewati proses penelitian.

• Dr.Hj. Siti Karlinah., M.Si selaku Dosen Pengajar dan Dosen Wali di Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran yang selalu memberikan nasehat dan petunjuk yang sangat berharga bagi penulis selama menjalani penelitian.

• Drs.Sahat Sahala Tua Saragih., M.I.Kom selaku Dosen di Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran yang selalu memberi kritik membangun, nasehat yang berharga dan ilmu yang sangat berarti bagi penulis.

• Dandi Supriadi, S.Sos., MA (SUT) selaku Dosen di Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran yang juga telah memberi masukan bagi penelitian ini.

• Dr.Atwar Bajari, Drs., M.Si selaku Pembantu Dekan I, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran atas bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

• Prof. H. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran yang telah memberi banyak ide, ilmu dan inspirasi kepada penulis dalam penelitian ini.

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

19

Page 20: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

• Seluruh staf pengajar di Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran atas limpahan ilmu yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian ini.

• Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang tidak

bisa penulis sebutkan namanya satu per satu, yang telah berjasa dan

memberikan kontribusi bagi kelancaran dalam penulisan artikel ilmiah ini.

Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan

penulis pada khususnya.

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

20

Page 21: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

Daftar Pustaka

Assegaf, H, Dja'far. 1993. Jurnalistik Masa Kini Pengantar Praktek Kewartawanan. Malang : Ghalia Indonesia

Ardianto, Elvinaro, dkk. 2007. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa

Berger, Peter L; Thomas Luckman. 1993. The Social Construction of Reality, A Treatise in the Sociology of Knowledge. New York: Anchor Books.

Bill Kovach & Tom Rosenstiel. 2004. Sembilan Elemen Jurnalisme. Jakarta: Yayasan Pantau.

Devito, Joseph A.1996. Komunikasi Antar Manusia; Kuliah Dasar. Edisi Kelima. Jakarta:Profesional Books.

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, teori, dan filsafat komunikasi. Bandung: PT.Citra Aditya Bakti.

Effendy,Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Cetakan

kesembilanbelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Emka, Zainal Arifin. (2005). Wartawan juga bisa salah : Etika pers dalam

terapan. Surabaya: Stikosa-AWS, Ombudsman Jawa Pos Group, JP Books. Eriyanto. 2008. Analisis Framing: Instruksi, Ideologi, dan Politik Media ̧

Yogyakarta: LKIS Fraunhart, Maria dan Yonis Ali Nur.2003. Jadi Bagaimana Menurut Pendapat

Anda: Buku Panduan Praktis untuk Wartawan.London: Bush House. McGoldrick, Annabel., Lynch, J. (2001). Jurnalisme damai : Bagaimana

melakukannya?. Jakarta: LSPP dan British Council. McQuail, Denis. 2000, Mass Communication Theory, 4th Edition, London: Sage

Publication. McQuail, Denis. 1992. Media Performance, Mass Communication and the Public

Interest, London: Sage Publication. Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya. Morissan, dkk. 2010. Teori Komunikasi Massa, Media, Budaya, dan Masyarakat.

Jakarta: Ghalia Indonesia. Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

21

Page 22: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

Mulyana, Deddy dan Solatun. 2007. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. Mulyana, Deddy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. Nugroho, Bimo; Eriyanto; Frans Surdiasis. 1999. Politik Media Mengemas Berita.

Jakarta: ISAI. Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : Rajawali Press. Rakhmat, Jalaluddin. 2002. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT.Remaja

Rosdakarya Romli, Asep Syamsul M.2003. Jurnalistik Terapan. Bandung : Batic Press Setiati, Eni. 2008. Ragam Jurnalistik Baru Dalam Pemberitaan – Strategi

Wartawan Menghadapi Tugas Jurnalistik. Yogyakarta: Andi Publisher. Severin, Werner J; Tankard Jr, James W. 2007. Teori Komunikasi: Sejarah,

Metode dan Terapan di Dalam Media Massa.Jakarta: Prenada Media. Shoemaker , Pamela J; Reese, Stephen D. 1991. Mediating the Message: Theories

of Influence on Mass Media Content. New York: Longman Publishing. Siregar, Ashadi, dkk. 2007. Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media

Massa. Yogyakarta: Kanisius. Suhandang, Kustadi. 2010. Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk &

Kode Etik. Bandung: Nuansa Cendikia. Sumadiria, AS Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature.

Jakarta: Simbiosa Rekatama Media. Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Syahputra. Iswandi. 2006. Jurnalisme damai : meretas ideologi peliputan di area

konflik. Yogyakarta: Pilar Media Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1966 Tentang Pokok Pers.

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

22

Page 23: PEMBERITAAN KONFLIK DINO SEFRIYANTO DENGAN … Ilmiah-Yusuf... · Peristiwa konflik akan menjadi sebuah nilai berita yang tinggi dalam pemberitaan di media massa. Konflik atau pertentangan,

Wibowo, Wahyu. 2006. Berani Menulis Artikel. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Widodo. 1997. Teknik Wartawan Menulis Berita Di Surat Kabar dan Majalah. Surabaya : Penerbit Indah.

Yusuf Alfran-Pemberitaan Konflik Dino Sefriyanto … Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi©2012 http://journals.unpad.ac.id

23