Tugas Bioteknologi

7
T ugas Bioteknologi Fitriana 41204720112021 MIPA (Kimia) Proses Kloning Domba Doll Teknik reproduksi ini menjadi terkenal sejak tahun 1996 karena keberhasilan Dr. Ian Welmut, seorang ilmuwan Scot landia ang sukses mel akukan klo ning pada domba ang kemudian dikenal dengan Doll.Sekarang teknik dan tingkat keberhasilan kloning telah begitu  pesat. Salah satu negara ang sukses menguasai teknologi ini sekaligus menjadikanna sebagai lahan bisnis modern adalah !orea Selatan. !loni ng berasa l dari kata "clone#, artina mencang kok. Secara seder hana bisa dipahami, teknik ini adalah cara reproduksi vegetatif buatan yang dilakukan pada hewan dan atau manusia . Seperti ang kita ketahui bahwa maoritas hewan $termasuk manusia% hana bisa melakukan reproduksi generati& $kawin% ang dicirikan adana rekombinasi gen hasil proses &ertilisasi o'um oleh sperma. Sedangkan pada reproduksi 'egetati& tidak ada proses tersebut, karena indi'idu baru $baca( anak% berasal dari bagian tubuh tertentu dari indukna. Dengan teknik kloning, hewan dan manusia bisa diperbanak secara 'egetati& $tanpa kawin%. Teknik ini melibatkan dua pihak, aitu donor sel somatis $sel tubuh% dan donor o'um $sel gamet%. )eskipun pada proses ini kehadiran induk betina adalah hal ang mutlak dan tidak mungkin dihindari, tetapi pada proses tersebut tidak ada &ertilisasi dan rekombinasi $perpaduan% gen dari induk jantan dan induk betina. Ini mengakibatkan anak ang dihasilkan memiliki si&at ang $boleh dikatakan% sama persis dengan "induk# donor sel somatis. *ntuk lebih jelas, berikut ini uraian dasar proses kloning pada domba Doll beberapa tahun lalu. +erhatikan gambar berikut. angkah kloning dimulai dengan pengambilan sel puting susu seekor domba. Sel ini disebut sel somatis $sel tubuh%. Dari domba betina lain diambil sebuah o'u m $s el telur% a ng kemudi an di hi la ngk an inti selna . +r oses beri kutn a adal ah &usi

Transcript of Tugas Bioteknologi

Tugas BioteknologiFitriana41204720112021MIPA (Kimia)

Proses Kloning Domba DollyTeknik reproduksi ini menjadi terkenal sejak tahun 1996 karena keberhasilan Dr. Ian Welmut, seorang ilmuwan Scotlandia yang sukses melakukan kloning pada domba yang kemudian dikenal denganDolly.Sekarang teknik dan tingkat keberhasilan kloning telah begitu pesat. Salah satu negara yang sukses menguasai teknologi ini sekaligus menjadikannya sebagai lahan bisnis modern adalah Korea Selatan.Kloning berasal dari kata clone, artinya mencangkok. Secara sederhana bisa dipahami, teknik ini adalahcara reproduksi vegetatif buatan yang dilakukan pada hewan dan atau manusia. Seperti yang kita ketahui bahwa mayoritas hewan (termasuk manusia) hanya bisa melakukan reproduksi generatif (kawin) yang dicirikan adanya rekombinasi gen hasil proses fertilisasi ovum oleh sperma. Sedangkan pada reproduksi vegetatif tidak ada proses tersebut, karena individu baru (baca: anak) berasal dari bagian tubuh tertentu dari induknya.Dengan teknik kloning, hewan dan manusia bisa diperbanyak secara vegetatif (tanpa kawin).Teknik ini melibatkan dua pihak, yaitu donorselsomatis (sel tubuh) dan donor ovum (sel gamet). Meskipun pada proses ini kehadiran induk betina adalah hal yang mutlak dan tidak mungkin dihindari, tetapi pada proses tersebut tidak ada fertilisasi dan rekombinasi (perpaduan) gen dari induk jantan dan induk betina. Ini mengakibatkan anak yang dihasilkan memiliki sifat yang (boleh dikatakan) sama persis dengan induk donor sel somatis.Untuk lebih jelas, berikut ini uraian dasar proses kloning pada domba Dolly beberapa tahun lalu. Perhatikan gambar berikut. Langkah kloning dimulai dengan pengambilan sel puting susu seekor domba. Sel ini disebut sel somatis (sel tubuh). Dari domba betina lain diambil sebuah ovum (sel telur) yang kemudian dihilangkan inti selnya. Proses berikutnya adalah fusi (penyatuan) dua sel tersebut dengan memberikan kejutan listrik yang mengakibatkan terbukanya membran sel telur sehingga kedua sel bisa menyatu. Dari langkah ini telah diperoleh sebuah sel telur yang berisi inti sel somatis. Ternyata hasil fusi sel tersebut memperlihatkan sifat yang mirip dengan zigot, dan akan mulai melakukan proses pembelahan.

Sebagai langkah terakhir, zigot tersebut akan ditanamkan pada rahim induk domba betina, sehingga sang domba tersebut hamil. Anak domba yang lahir itulah yang dinamakan Dolly, dan memiliki sifat yang sangat sangat mirip dengan domba donor sel puting susu tersebut di atas.Dolly lahir dengan selamat dan sehat sentausa. Sayangnya selama perjalanan hidupnya dia gampang sakit dan akhirnya mati pada umur 6 tahun, hanya mencapai umur separoh dari rata-rata masa hidup domba normal. Padahal kloning yang dilakukan pada hewan spesies lain tidak mengalami masalah.Dari hasil penyelidikan kromosomal, ternyata ditemui bahwa Dolly mengalami pemendekantelomere. Telomere adalah suatu pengulangan sekuen DNA yang biasa didapati diujung akhir sebuah kromosom. Uniknya, setiap kali sel membelah dan kromosom melakukan replikasi, sebagian kecil dari ujung kromosom ini selalu hilang entah kemana. Penyebab dan mekanismenya juga belum diketahui sampai sekarang.Masalah pemendekan telomere ini diketahui menyebabkan munculnya sinyal agar sel berhenti membelah. Hal inilah yang diduga berhubungan erat dengan percepatan penuaan dan kematian. Pemendekan telomere ini ternyata disebabkan oleh aktivitas enzim yang dikenal dengantelomerase.Sejalan dengan perkembangan teknik kloning, para ilmuwan telah mampu membuka harapan besar untuk menghidupkan kembali satwa-satwa yang telah punah. Seorang profesor Biologi asal Jepang, Teruhiko Wakayama, berhasil membuat kloning dari seekor mencit yang telah beku selama dua dekade. Keberhasilan ini memicu kemungkinan terobosan yang lebih spektakuler lagi, yakni membangkitkan kembali makhluk hidup yang telah punah! Misalnya burung Dodo (Raphus cucullatus), serigala Tasmania (Thylacinus cynocephalus), Quagga (Equus quagga), sampai beberapa subspesies dari harimau yang telah punah (Panthera tigris balica, Panthera tigris sondaicus). Ini bukan isapan jempol belaka! Para ilmuwan di San Diego telah mengambil sedikit jaringan dari spesimen awetan banteng Jawa yang telah mati selama beberapa tahun, kemudian mengisolasi DNA banteng Jawa tersebut dan memasukkan inti sel sintesis ke sel telur sapi biasa. Hasilnya, dua ekor banteng Jawa berhasil dilahirkan dari rahim sapi biasa. Jadi impian menghidupkan spesies yang telah punah, seperti Jurassic Park, tidak lagi dianggap science-fiction belaka.Bagaimana dengan kloning manusia? Inilah masalahnya :Banyak negara dan agamawan yang terang-terangan melarang dan menolak kloning pada manusia karena masalah itu bersinggungan dengan moral, etika, dan agama, belum lagi keruwetan silsilah. Bayangkan begini: saya bertindak sebagai donor sel somatis yang hendak diklon. Sel telur (ovum) diambil dari Tamara Blezinski, dan zigot ditanamkan dirahim Luna Maya. Pertanyaannya: bayi yang lahir anak siapa? Itu hanya masalah sederhana yang gampang dipahami oleh awam. Jika dikaitkan dengan berbagai peraturan keagamaan, soal itu bisa jadi lebih ruwet lagi. Jadi saya gak mau membahasnya.Namun demikian, beberapa pihak mengklaim telah melakukan kloning pada manusia, misalnya:Severino Antinori, ginekolog terkenal asal Italia, mengaku berhasil mengkloning tiga bayi sekaligus. Dokter kontroversial ini pernah membantu wanita menopause berusia 63 tahun untuk melahirkan. Konon dr Antinori inilah yang berhasil melakukan klone pada manusia dan lahirlah bayi perempuan yang dinamai Eve, yang sekarang telah berusia 6 tahun.Dr Panayiotis Zavos, seorang ilmuwan asal Amerika Serikat, mengaku telah mengkloning manusia. Kepada surat kabar Inggris, Independent,Zavos mengaku berhasil mengkloning 14 embrio manusia, 11 di antaranya sudah ditanam di rahim empat orang wanita.Stemagen Corp., mengklaim menjadi peneliti pertama yang berhasil mengkloning manusia. Mereka menggunakan teknik bernama somatic cell nuclear transfer, atau SCNT, yang melibatkan lubang dari sel telur yang disuntikkan sebuah sel nukleus dari seorang donor untuk kemudian dikloning dengan sel kulit yang berasal dari dua orang laki-laki.Lepas dari kontroversi masalah kloning pada manusia, tampaknya ilmu pengetahuan bio molekuler danrekayasa genetikaakan tetap melaju tak terbendung dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Seperti juga di dunia fisika teoritis,upaya memburu Partikel Tuhan untuk menjawab asal mula pembentukan semestaini mulai menampakkan hasil. Kedua bidang itulah yang tampaknya menyebabkan manusia secara tak sadar mulai menjejakkan kaki selangkah masuk ke wilayah Tuhan.

Bayi Tabung

Proses bayi tabungBayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari teknologi inseminasi buatan, hanya proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Kedua-duanya sama-sama merupakan perkembangbiakan generatif.Kita biasanya sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan.Proses pembuatan bayi tabung adalah sebagai berikut: 1. Sel telur yang mengalami ovulasi pada induk atau wanita diambil dengan suatu alat dan disimpan di dalam tabung yang berisi medium seperti kondisi yang ada pada rahim wanita hamil.2. Sel telur dipertemukan dengan sperma di bawah mikroskop dan diamati sehingga terjadi fertilisasi.3. Sel telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan ke dalam tabung.4. Jika sel telur yang sudah dibuahi, disebut zigot, berkembang dengan baik dan menjadi embrio, maka embrio tersebut akan disuntikkan kembali ke dalam rahim induknya semula.

Dampak Rekayasa Reproduksa

Rekayasa teknologi tidak semuanya berdampak positif bagi kehidupan manusia maupun bagi makhluk hidup lain dan lingkungan. Teknologi yang diciptakan dengan tujuan untuk memakmurkan umat manusia bisa saja menghancurkan manusia itu sendiri jika tidak diikuti dengan keimanan dan ketaqwaan.Dampak positifrekayasa reproduksi sebagai berikut: Menciptakan bibit unggul. Meningkatkan gizi masyarakat. Melestarikan plasma nutfah. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia. Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu bayi tabung.Dampak negatifrekayasa reproduksi sebagai berikut:Pada perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang sama akan mudah terkena penyakit.