Tugas Bengkel.docx

22
HARGA BORONGAN PROYEK PERKERASAN JALAN PENDAHULUAN Pekerjaan Struktur Landasan Pacu 1. Sub Base Course Sub base course adalah bagian dari struktur perkerasan yang terletak di antara sub grade dengan tebal dan lebar sesuai perencanaan. Material yang digunakan harus memenuhi persyaratan sirtu kelas B Seluruh material harus bersih dari kotoran organic dan mineral. Pencampuran bahan dilakukan dengan pencampuran setempat atau mixed on place dan kemudian tiap

Transcript of Tugas Bengkel.docx

Page 1: Tugas Bengkel.docx

HARGA BORONGAN PROYEK PERKERASAN JALAN

PENDAHULUAN

Pekerjaan Struktur Landasan Pacu

1. Sub Base Course Sub base course adalah bagian dari struktur perkerasan yang terletak di

antara sub grade dengan tebal dan lebar sesuai perencanaan. Material yang digunakan harus memenuhi persyaratan sirtu kelas B

Seluruh material harus bersih dari kotoran organic dan mineral. Pencampuran bahan dilakukan dengan pencampuran setempat atau

mixed on place dan kemudian tiap lapisan dipadatkan dengan tebal kurang dari 5 cm setelah jadi.

Pemadatan material harus mencapai 95% dengan nilai CBR sebesar 50% dari uji laboratorium seperti yang disyaratkan AASTHO-T180, metode D.

Page 2: Tugas Bengkel.docx

2. Base Course

Base course adalah lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan sub base dan lapisan penutup dengan tebal dan sesuai dengan perencanaan.

Material yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan sirtu kelas A seperti di bawah ini :

Agregat Base Course harus memenuhi persyaratan di bawah ini :

Kekerasan (roughness ASTM-D3) minimum 6% Kehilangan berat dengan percobaan sodium sulfat (AASHO-T104)

maksimum 10%. Kehilangan berat dengan percobaan soundness test (AASHO-

T104) maksimum 12%. Kehilangan berat akibat abrasi sesudah 100 putaran (AASHO-T96)

maksimum 10%. Kehilangan berat akibat abrasi 500 putaran (AASHO-T96)

maksimum 40%. Partikel-partikel tipis (partikel lebih dari 1” dengan ketebalan

kurang dari 1/5 panjang) maksimum 5%. Bagian-bagian batu yang lunak(ASTM C-235) maksimum 5

Page 3: Tugas Bengkel.docx

Bila base harus diletakkan pada lapisan sub base maka permukaan sub base harus sudah selesai dikerjakan.

Pemadatan material base harus mencapai 95% dengan nilai CBR sebesar 70% dari tes laboratorium seperti yang disyaratkan dalam AASHO-T180, Method D

Tes kepadatan di lapangan harus sesuai dengan AASHOT90 dengan frekuensi tes sesuai dengan petunjuk Direksi.

3. Prime Coat

Prime coat adalah suatu pekerjaan melapisi base course dengan aspal concrete (laston) dengan menggunakan bitumen

Tipe dan tingkat material prime coat adalah medium curing cut back sesuai dengan AASHO TM-B2.

Pemakaian bitumen material dapat dihampar dengan distributor pressure pada temperature 43oC-85oC, dengan pemakaian antara 0,41 sampai 1,21 liter/m2

Untuk memeriksa jumlah prime coat yang telah dihamparkan dapat dilakukan sebagai berikut : kertas karton 50 x 50 cm2 yang telah ditimbang diletakkan pada permukaan base course dan dihamparkan sesuai prosedur pelaksanaan. Setelah selesai karton itu ditimbang lagi. Selisih berat dibagi luas karton merupakan jumlah aspal per satuan luas.

4. Material campuran harus mempunyai gradasi yang merata dan memenuhi syarat di bawah ini (AASHO T-29)

Page 4: Tugas Bengkel.docx

5. Bahan aspal yang digunakan harus dari tipe MS590 dengan penetrasi 85-100 dan harus memenuhi syarat yang disebutkan dalam AASHO.

6. Bahan aspal yang diuji dengan Marshal Test (ASTM D-1559) hasilnya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Flow (mm) = maks. 5 Voids in total mix (%) = 4-8 Voids fulled asphalt = 65-75

7. Pelaksanaan Campuran hanya boleh dihamparkan bila permukaan benar-benar dalam

keadaan kering sekali, temperature pada tempat terlindung di atas 5%, bila ada tendensi naik di atas10oC, bila ada tendensi turun bola cuaca tidak turun hujan atau berkabut dan bila permukaan landasan dalam keadaan memuaskan.

Pekerjaan tidak boleh dimulai bila alat-alat pembongkar/truk-truk tripper, alat penghampar, alat perata, alat penggilas dan buruh tidak memungkinkan untuk bekerja.

Peralatan yang dibutuhkan dibagi dalam peralatan pencampuran dan peralatan lapangan. Peralatan pencampur : Unit pencampur aspal (Asphalt Mixing Plant/AMP) Shovel Loader Sekop, pahat dan alat Bantu lainnya

Setelah adukan dihamparkan, segera permukaan diperiksa lagi kerataan hamparan dan ketebalannya.

Pemadatan awal (break down rolling) Dilakukan pada temperature minimum 100oC denga tandem roller

2 as atau 3 as bekerja di belakang alat penghampar dengan lintasan 2-4 kali.

Pemadatan antara (interchange rolling) Pemadatan segera dilakukan setelah pemadatan awal selesai

dengan menggunakan mesin penggilas roda karet (pneumatic tire rolling) dengan berat 10-20 ton dan tekanan angin 70-80 psi.

Pemadatan akhir (finishing rolling) pada waktu adukan mencapai temperatur 50-70oC dengan alat tandem roller 2-3 sumbu dari berat minimum 10 ton.

Pemadatan harus dimulai dari tepi bergeser ke tengah sumbu jalan. Pemadatan dilakukan dari bagian yang rendah ke bagian tinggi.

Pengawasan pekerjaan dilakukan tiap tahap pekerjaan meliputi : Pekerjaan pencampuran Kontrol hasil Asphalt Mixing Plant (AMP) yaitu 129-130oC. Pekerjaan pemadatan. Temeratur pemadatan awal 100-120oC, pemadatan akhir 50-70oC. Setelah pemadatan akhir harus diperiksa kepadatan perkerasan

dengan sand cone, dimana kepadatan lapangan 100% kepadatan laboratorium

Page 5: Tugas Bengkel.docx

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Dalam melaksanakan suatu proyek, diperlukan perencanaan yang matang agar waktu pelaksanaan proyek dapat selesai tepat waktu dengan biaya yang efisien. Besarnya biaya pelaksanaan suatu proyek dapat dihitung dari analisis harga satuan pekerjaan.Untuk melakukan analisis ini diperlukan harga satuan dasar tenaga, bahan, dan peralatan yang sesuai dengan kondisi di lokasi proyek.

1.1 HARGA SATUAN DASAR TENAGA DAN BAHAN

Harga satuan tenaga dan bahan untuk pekerjaan peningkatan jalan ruas Magelang- Keprekan dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Harga Satuan Dasar Tenaga dan Bahan

Page 6: Tugas Bengkel.docx

1.2 HARGA SATUAN DASAR PERALATAN

Harga satuan dasar peralatan untuk pekerjaan peningkatan jalan ruas Magelang-Keprekan dapat dilihat pada Tabel 1.2

Tabel 1.2 Harga Satuan Dasar Peralatan

Page 7: Tugas Bengkel.docx

1.3 ANALISIS HARGA SATUAN

Analisis harga satuan untuk pekerjaan peningkatan jalan ruas Magelang -Keprekan dapat dilihat pada Tabel

Tabel 1.3 Daftar Analisis Harga Satuan

Page 8: Tugas Bengkel.docx
Page 9: Tugas Bengkel.docx
Page 10: Tugas Bengkel.docx
Page 11: Tugas Bengkel.docx
Page 12: Tugas Bengkel.docx
Page 13: Tugas Bengkel.docx

1.4 PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN

A. Penyiapan Badan JalanA = Lebar Jalan x Panjang JalanA = 14 x 8600 = 120400 m2

B. Bahu Jalan, Batu Pecah Kelas BV = 2 x Lebar Bahu Jalan x Tebal Bahu Jalan x Panjang JalanV = 2×1.5× 0.35×8600 = 9030 m3

C. Lapis Pondasi Bawah, Sirtu Kelas AV = Lebar Perkerasan Tambahan x Tebal Pondasi Bawah x Panjang JalanV = (3× 0.46× 650)+ (7 × 0.46× 7635) + (14× 0.46× 315) = 27510.30 m3

Page 14: Tugas Bengkel.docx

D. Lapis Pondasi Atas, Batu Pecah Kelas AV = Lebar Perkerasan Tambahan x Tebal Pondasi Atas x Panjang JalanV = (3× 0.25× 650)+ (7 × 0.25× 7635) + (14× 0.25× 315) = 14951.25 m3

E. Laston (AC), untuk Lapis Permukaan dan Lapis Overlay1. Lapis permukaan

V = Lebar Perkerasan Tambahan x Tebal Lapis Permukaan x Panjang JalanV = (3× 0.1× 650) + (7 × 0.1× 7635) + (14× 0.1× 315) = 5980.50 m3

2. Lapis overlayV = Lebar Perkerasan Tambahan x Tebal Overlay x Panjang JalanV = (14× 0.14× 650) + (7 × 0.14× 7365) = 8491.7 m3

F. Prime Coat, diperlukan 1.3 lt/m2

V = Lebar Perkerasan Tambahan x Panjang Jalan x 1.3 lt/m2

V = (3×650) + (7×7635) + (14×315)×1.3 = 77746.5 lt

G. Tack Coat, diperlukan 0.35 lt/m2V = Lebar Perkerasan x Panjang Jalan x 0.35 lt/m2

V =14× 8600× 0.35 = 42140 liter

H. Galian dan Timbunan TanahLuas galian dan timbunan tanah dapat dilihat pada tabel 1.4

Tabel 1.4 Luas Galian dan Timbunan

Page 15: Tugas Bengkel.docx

Total volume galian = Luas galian x lebar (pelebaran jalan+median+bahu jalan)

= 9763,83 m2 x 13 m = 126929,79 m3

Total volume timbunan = Luas galian x lebar (pelebaran jalan+median+bahu jalan)

= 813,73 m2 x 13 m= 10578,49 m3

I. Drainase Jalan1. Galian

V = Lebar Drainase x Tinggi Drainase x Panjang Jalan x 2V = 1,5 ×1,4 × 6100 × 2 = 25620 m3

V = 0,92 × 0,91× 2500 × 2 = 4186 m3

Total volume galian = 25620 + 4186 = 29806 m3

2. Pasangan batu tanpa penutup

Luas penampang pasangan batu = 1,3 m2

Panjang jalan = 6100 mV = 2 x Panjang Jalan x Luas Penampang Pasangan batu

= 2 x 6100 x 1,3= 15860 m3

3. Pasangan batu dengan penutup beton bertulang

Page 16: Tugas Bengkel.docx

Panjang jalan = 2500 mPanjang saluran = 5000 m

J. Gorong-gorongGorong – gorong dipasang melintang jalan dengan Ø 80 cm, panjang tiap gorong – gorong 20 meter dan jumlah gorong – gorong adalah 14 buah.

K. Pelengkap Jalan1. Marka dan Pembatas Tepi Jalan Marka

Jarak antara : 5 meterLebar : 0,12 meterPanjang : 3,0 meterJumlah : 2 marka sepanjang ruas jalan

V = 0,12 x 5 x 8600(3+5) x 2

= 1290 m2

Pembatas Tepi jalanLebar : 0,12 meterPanjang : 8600 meterJumlah : 4 marka sepanjang ruas jalan

V = 0,12 × 8600 × 4= 4128 m3

Zebra CrossLebar : 0,3 meterPanjang : 3,0 meterJumlah : 8 zebra cross sepanjang ruas jalan

V = ((0,3 x 7 )+(0,3 x3 x17

(0,3+0,3 ) )) x 8 = 220,8 m2

Page 17: Tugas Bengkel.docx

Total = 1290 + 4128 + 220.8 = 5638,8 m3

L. ESTIMASI HARGA PEKERJAANEstimasi harga untuk pekerjaan peningkatan jalan ruas Trengguli – Jati dapat dilihat pada Tabel.

Page 18: Tugas Bengkel.docx

Jumlah = 66,805,973,458.89Jasa Kontraktor 10% = 6,680,597,345.89 +

Jumlah = 73,486,570,804.78PPN 10% = 7,348,657,080.48 +

TOTAL = 80,835,227,885.25Dibulatkan = 80,835,227,800.00

Terbilang : Delapan Puluh Milyar Delapan Ratus Tiga Puluh Lima Juta Dua Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Delapan Ratus Rupiah