Tugas Bedah Buku Implementasi Kurikulum Berkarakter

18
IMPLLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN KARAKTER Oleh : Endah Sulistiyowati BAB I. Pendahuluan Mengapa Pendidikan Karakter Bangsa Penting dilaksanakan di Sekolah ? Pendidikan karakter mulai banyak dibicarakan di kalangan masyarakat awam maupun di dunia pendidikan sejak tahun 2010. Banyak media dan pakar pendidikan maupun tokoh masyarakat memberikan rekomendasi agar pendidikan karakter segera dilaksanakan karena Pendidikan karakter digunankan sebagai landasan untuk mewujudkan Visi Pembangunan Nasional. Visi Pembangunan tersebut adalah Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Masyarakat Indonesia yang santun dalam ber perilaku, musyawarah mufakat dalam menyelesaikan masalah, mempunyai kearifan lokal yang kaya dengan pluralis, serta bersikap relevan dan gotong royong, cenderung berubah menjadi hegemoni. Kelompok – klompok yang saling mengalahkan dan berilaku tidak jujur. Hal itu menunjukkan bahwa terjaadi ketidakpastian jati diri dan karakter bangsa yang bermuara pada : 1. Disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila sebagai filosofi dan idiologi bangsa, 2. Keterkaitan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai esensi Pancasila. 3 Bergesernya nilai-niai etika dalam kehidupan berbangsa dan 1

description

Bedah buku implementasi kurikulum berbasis pendidikan karakter

Transcript of Tugas Bedah Buku Implementasi Kurikulum Berkarakter

Page 1: Tugas Bedah Buku Implementasi Kurikulum Berkarakter

IMPLLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN KARAKTER

Oleh : Endah Sulistiyowati

BAB I. Pendahuluan

Mengapa Pendidikan Karakter Bangsa Penting dilaksanakan di Sekolah ?

Pendidikan karakter mulai banyak dibicarakan di kalangan masyarakat awam maupun

di dunia pendidikan sejak tahun 2010. Banyak media dan pakar pendidikan maupun tokoh

masyarakat memberikan rekomendasi agar pendidikan karakter segera dilaksanakan karena

Pendidikan karakter digunankan sebagai landasan untuk mewujudkan Visi Pembangunan

Nasional. Visi Pembangunan tersebut adalah Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia,

bermoral, beretika, berbudaya dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.

Masyarakat Indonesia yang santun dalam ber perilaku, musyawarah mufakat dalam

menyelesaikan masalah, mempunyai kearifan lokal yang kaya dengan pluralis, serta bersikap

relevan dan gotong royong, cenderung berubah menjadi hegemoni. Kelompok – klompok

yang saling mengalahkan dan berilaku tidak jujur. Hal itu menunjukkan bahwa terjaadi

ketidakpastian jati diri dan karakter bangsa yang bermuara pada : 1. Disorientasi dan belum

dihayatinya nilai-nilai Pancasila sebagai filosofi dan idiologi bangsa, 2. Keterkaitan

perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai esensi Pancasila. 3 Bergesernya

nilai-niai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 4. Memudarnya kesadaran

terhadap nilai –nilai budaya bangsa. 5. Ancaman disintegasi bangsa dan. 6. Melemahnya

kemandirian bangsa.

Ada Beberapa alasan mengapa pendidikan karakter perlu untuk dilaksanakan, yang

pertama bahwa karakter merupakan hal yang sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara.

Hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa. Karakter brperan

sebagai kemudi dan kekuatan sehingga bangsa ini terombang ambing. Yang kedua bahwa

karakter tidak datang dengan sendirinya tetapi harus dibangun dan dibentuk untuk menjadi

bangsa yang bermartabat.

Sekolah Menjadi pilihan untuk melaksanakan pendidikan karakter, karena sudah

tertuang dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional yaitu : “ Pendidikan Nasional berfungsi

mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar

1

Page 2: Tugas Bedah Buku Implementasi Kurikulum Berkarakter

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab.

Strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter dapat dilakukan melalui pendidikan, pembelajaran,

dan fasilitas. Melalui pendidikan pembangunan karakter dilakukan dalam konteks makro dan

mikro. Dalam Konteks makro pendidikan karakter mencakup keseluruhan kegiatan

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan ( impllemantasi dan pengendalian mutu yang

melibatkan seluruh unit utama di lingkukangan pemangku kepentingan pendidikan nisional.

Implementasi nilai-nilai Pendidikan karakter dilaksanakan melalui proses pemberdayaan dan

pembudayaan sebagaimana digariskan sebagai salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan

nasional. Proses ini berlangsung dalam tiga pilar pendidikan yakni : Sekolah, Keluarga dan

masyarakat.

2

Page 3: Tugas Bedah Buku Implementasi Kurikulum Berkarakter

BAB II

PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

A. Pengertian Pendidikan.

Pendidikan merupakan upaya terencana dalam mengembangkan potensi siswa

sehingga mereka memiliki sistem berfikir, nilai, moral dan keyakinan yang

diwariskan masyarakat dan mengembangkan warisan tersebut ke arah yang sesuai

untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang. Pendidikan juga merupakan suatu

proses enkulturasi, berfungsi mewariskan nilai-nilai dan prestasi masa lalu ke generasi

mendatang. Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berfikir, nilai, moral dan

keyakinan manusia yang dihasilkan masyarakat. Sistem berfikir nilai dan keyakinan

itu adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya dan lingkungan alamnya.

Nilai berfikir tersebut digunakan dalam kehidupan masyarakat.

Karakter merupakan sebuah kata yang tidak ada artinya jika tidak dihubungkan

dengan manusia. Gordon Allpot mendefinisikn karakter manusia sebagai kumpulan

atau kristalisasi dari kebiasaan – kebiasaaan individu. Sedangkan Chaplin

mendefinisikan karakter manusia sebagai kualitas kepribadian yang berulang secara

tetap dalam seorang individu. Dari sudut proses pembentukannya, ada ahli yang

berpendapat bahwa karakter manusia itu aadalah turunan ( hereditas ). Sebagian lagi

mengatakan lingkungan yang membentuk karakter kepribadian seseorang. Kita tidak

mempermasalahkan ataupun membenarkan salah satu pandangan di atas. Yang

penting kedua faktor tersebut berperan dalam pembentukan karakter kepribadian

manusia. Menurut Tadkiroatun Musfiroh ( UNY, 2008 ), karakter mangacu kepada

serangkaian sikap, perilaku, motivasi dan ketrampilan. Karakter berasal dari bahasa

Yunani yang berarti “to mark “ atau menandai dan memfokuskan bagaimana

mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku.

Dari uraian di atas Pendidikan karakter dan budaya bangsa memliki tiga

pengertian yaitu pengertian secara umum, pengertian secara pragmatis dan

secara teknis. Secara umum merupakan pendidikan yang mengembangkan

nilai-nilai budaya dan kerakter bangsa pada diri siswa, sehingga mereka

memliki dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Secara Pragmatis diartikan sebagai usaha bersama semua guru dan pimpinan

sekolah melalui mata pelajaran dan budaya sekolah dalam membina dan

3

Page 4: Tugas Bedah Buku Implementasi Kurikulum Berkarakter

mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada siswa melului

proses aktif siswa dalam proses pembelajaran. Secara Teknis memiliki makna

sebagai proses internalisasi serta penghayatan nilai-nilai budaya dan karakter

bangsa yang dilakukan secara aktif dibawah bimbingan guru, kepala sekolah

dan tenaga kependidikan dalam kehidupannya di kelas, sekolah dan

masyarakat. Menurut T Ramli (2003 ) , pendidikan karakter memiliki esensi

dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak .

Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia,

masyarakat, dan warganegara yang baik.

Atas dasar itulah pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan mana yang

benar dan mana yang salah. Lebih dari itu pendidikan karakter menenemkan

kebiasaan yang baik sehingga siswa menjadi paham ( koqnitif ) tentanng mana

yang benar dan salah. Pendidikan Karakter dilakukan melalui pendidikan atau

nilai-nilai kebijakan yang menjadi nilai dasar budaya dan karakter bangsa.

Kebajikan yang menjadi atribut suatu karakter adalah nilai. Oleh karena itu

Pendidikan karakter pada dasarnya adalah pengembangan nilai-nilai yang

berasal dari pandangan hidup atau Idiologi bangsa Indonesia, agama, budaya,

dan nilai-nilai yang merumuskan dalam tujuan pendidikan.

Pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama yaitu : pengembangan,

perbaikan, dan penyaring. Tujuan dari pendidikan karakter antara lain adalah

1. Mengembangkan potensi kalbu / nurani / afektif siswa sebagai manusia dan

warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. 2.

Mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan sejalan

dengan nilai-nilai universal dan dan tradisi budaya bangsa yang religius. 3

Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab siswa sebagai generasi

bangsa. 4. Mengembangkan kemampuan siswa menjadi manusia mandiri,

kreatif, berwawasan kebangsaan dan 5. Mengembangkan lingkungan

kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh

kreatifitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan

penuh kekuatan.

Nilai nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa

diidentifikasikan dari empat sumber yakni : Agama, Pancasila, budaya, dan

tujuan pendidikan nasional.

4

Page 5: Tugas Bedah Buku Implementasi Kurikulum Berkarakter

- Dari Sisi Agama Masyarakata Indoneia adalah masyarakat yang beragama,

oleh karena itu kehidupan Individu, masyarakat, dan bangsa selalu

didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis kehidupan

kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama.

- Dari Sisi Pancasila negara kesatuan R I ditegakkan atas prinsip-prinsip

kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila

terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam

pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan

politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni.

- Dari sisi Budaya, bahwa budaya sebagai suatu kebenaran. Tidak ada

manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai

budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar

dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam kamunikasi

antar anggota masyarakat itu.

- Dari sisi Tujuan Pendidikan nasional, bahwa tujuan nasional memuat

berbagai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh

karena itu Tjukan Pendidikan Nasional Sumber yang paling Operasional

dalam Pngembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.

Berdasarkan Keempat sumber tersebut teridentifikasi dalam 18 Nilai yang dapat

dikembangkan melalui pendidikan budaya dan karakter bangsa. Setiap nilai karakter tersebut

dijabarkan alam indikator sebagai berikut :

NILAI NILAI BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain

2. Jujur Prilaki yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sbg orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,tindakan dan pekerjaan

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,suku,etnis,pendapat,sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib

5

Page 6: Tugas Bedah Buku Implementasi Kurikulum Berkarakter

dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan

5. Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari apa yang telah dimiliki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas – tugas.

8 Demokratis Cara berpikir ,bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yg selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya,dilihat dan dide

10. Semangat Kebangsaan Cara berpikir,bertindak dan wawasan yang menempatkan kepentingan Bangsa danNegara diatas kepentingan diri dan kelompoknya

11. Cinta Tanah Air Cara berpikir,bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap Bahasa, Lingkungan fisik,sosial,Budaya,ekonomi dan politik Bangsanya

12. Menghargai prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat , mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain

13. Bersahabat/komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta Damai Sikap,perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya

15. Gemar membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya

16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam

6

Page 7: Tugas Bedah Buku Implementasi Kurikulum Berkarakter

disekitarnya, dan mengembangkanupaya-upaya untuk memperbaiki

17. Peduli Sosial Memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan

18. Tanggung Jawab Sikap dan prilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (Alam, sosial dan Budaya), Negara

Proses Pembentukan Karakter Bangsa dimuIai dari penetapan karakter pribadi yang

diharapkan berakumulasi menjadi karakter mayarakat dan pada akhirnya manjadi karakter

bangsa. Untuk kemajuan negara Republik Indonesia, diperlukan karakter bangsa yang

tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, berbudi luhur, toleran, bergotong royong,

berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi iptek yang semuanya dijiwai iman dan

taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berdasarkan Pancasia.

Karakter yang bersumber dari Olah hati, olah pikir, olah raga, dan olah rasa. Jika dibentuk

berdasarkan sila-sila Pancasila, akan dihasilkan karakter individu sebagai berikut :

a. Karakter yang bersumber dari olah hati antara lain : beriman dan bertaqwa , jujur,

amanah, adil, tertib, taat aturan, bertanggungjawab, berempati, berani mengambil

risiko, pantang menyerahkan, rela berkorban, dan berjiwa patriotik.

b. Karakter yangbersumber dari Olah pikir antara lain : cerdas, kritis, kreatif, inovatif,

ingin tahu, produktif, berorientasi Iptek dan Reflektif.

c. Karakter yang bersumber dari Olah Raga /Kinestetika antara lain bersih, dan sehat,

sportif, tangguh, andal, berdaya tahan,,bersahabat, kooperatif, ceria, dan gigih.

d. Karakter yang berumber dari Olah Rasa dan karsa, antara lain : Kemanusiaan , saling

menghargai, gotong royong, kebersamaan, ramah, hormat, toleran, nasionalis, peduli,

kosmopolitan ( mendunia ), mengutamakan kepentingan umum, cinta tanah air

( Patriotis ), bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras,

dan beretos kerja.

Apabila setiap Individu memiliki semua karakter di atas, maka akan terbentuk bangsa

sebagaimana yang dicicitakan Pejuang Kemerdkaan kita. Adapun karakter bangsa Indonesia

yang dijiwai kelima sila Pancasila utuh dan komprehensif, dapat dijelaskan sebagai berikut :

- Bangsa yang berketuhanan Yang maha Esa

- Bangsa yang menjunjung nilai Kemanusiaan yang Adil dan beradab

- Bangsa yang mengedepankan persatuan da kesatuan bangsa

7

Page 8: Tugas Bedah Buku Implementasi Kurikulum Berkarakter

- Bangsa yang Demokratis dan Menjunjung Tinggi Hukum dan Hak Asasi

Manusia

- Bangsa yang Mengedepankan Keadilan dan Kesejahteraan

E. Media Pengembangan pendidikan Budaya dan karakter Bangsa

Media apa saja yang dapat digunakan untuk pengembangan pendidikan karakter?

Banyaknya faktor atau media yang memengaruhi pmbentukan karakter ini, menyebabkan

pendidikan sebagai wahana pengembangan karakter bukan sebuah usaha yang mdah.

Sukmadinata (2001), menyatakan bahwa interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam

lingkungan keluarga, sekolah, masyrakat serta lingkungan-lingkungan kerja. Oleh karena itu,

keberhasilan penyelenggaraan pendidikan secara maksimal akan sangat dipengaruhi oleh

faktor-faktor tersebut, karena saling berkaitan satu dengan yang lainnya, masing masing

saling memengaruhi.

Dengan berkembangnya tekhnologi informasi saat ini, peran media massa yang terdiri

atas media cetak, elektronik maupun multimedia termasuk di dalamnya internet, juga

memberikan pengaruh positif terhadap pembentukan karakter. Dari uraian di atas dapat

disimpulkan bahwa pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yang mencakup

keluarga, lingkungan sosial, pendidikan formal, dan media massa.

8

Page 9: Tugas Bedah Buku Implementasi Kurikulum Berkarakter

BAB III

9

Page 10: Tugas Bedah Buku Implementasi Kurikulum Berkarakter

PRINSIP, PENDEKATAN DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN

PENDIDIKAN BUDAYA SERTA KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH

- Prinsip dan pendekatan pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa

Dalam melasanakan pengembangan pendidikan pndidikan budaya dan karakter bangsa

di sekolah, perlu memerhatikan prinsip dan pendekatan pelaksanaannya agar berhasil dengan

baik. pembentukan karakter di sekolah dapat efektif apabila ada wahana untuk mewadahi

proses terwujudnya karakter seperti yang diharapkan. Pembangunan karakter melalui sekolah

ebagai wahana pembinaan dan pengembangan karakter siswa dapat dilakukan dengan

berbagai cara, di antaranya melalui; pendekatan terintegrasi dalam semua mata pelajaran;

pengembangan budaya sekolah; pelaksanaan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, serta

pembiasaan perilaku dalam kehidupan di lingkungan sekolah. (Kebijakan Nasional

Pembangunan Karakter Bangsa, 2010). Bagaimanakah prinsip dan pendekatan pendidikan

budaya dan karakter bangsa di sekolah?

Perinsip Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

- Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa harus berkelanjutan

- Pengembangan melaluo semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya

sekolah

- Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan proses

- Proses Pendidikan dilaukan siswa secara aktif dan menyenangkan

D. Penyusunan Indikator Keberhasilan Pelaksanaan Pengembangan Pendidikan Budaya dan

Karakter bangsa

Untuk menilai keberhasilan pelaksaan pendidikan karakter di sekolah, perlu disusun

indikator sebagai tolok ukur. Dalam buku pedoman penerapan pendidikan karakter di sekolah,

kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010, indikator keberhasilan dapat diukur melalui

dua cara, yaitu :

1. Indikator keberhasilan untuk kelas dan sekolah

2. Indikator keberhasilan untuk mata pelajaran

Apakah perbedaan dari kedua indikator keberhasilan tersebut? Uraian berikut ini akan

membahas masing-masing indikator secara menyeluruh.

1. Indikator keberhasilan untuk kelas dan sekolah

2. Indikator Mata Pelajaran

BAB IV

10

Page 11: Tugas Bedah Buku Implementasi Kurikulum Berkarakter

PROSES PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER

BANGSA

A. Penyusunan Dokumen Kurikulum Tingkat Sekolah (KTSP)

1. Karakteristik pendidikan Karakter dan Kurikulum Tingkat Sekolah

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pndidikan tertentu. Pemberlakuan Undang-Undang

Republik indonesia nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah Daerah, menuntut

pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan.

Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik, berubah menjadi desentralistik.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada satuan

pendidikan untuk menyusun kurikulumnya, mengacu pada Undang-Undang nomor 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

pendidikan nasional dan pasal 35 mengenai standart nasional pendidikan.

Adapun dokumen KTSP yang disusun oleh sekolah terdiri atas 4 bab dengan format

sebagai berikut :

A. Bab 1 : berisi latar belakang pentingnya penyusunan KTSP, landasan dan tujuan

penyusunan KTSP serta prinsip pengembangan KTSP.

B. Bab II : berisi profil sekolah, visi, misi, dan tujuan sekolah.

C. Bab III ; berisi struktur dan muatan kurikulum

D. Bab IV : berisi kalender pendidikan

Seiring dengan kebijakan pemerintah, seperti yang tertuang dalam arah kebijakan

pembangunan pendidikan nasional tahun 2010-2014, sekolah sebagai garda terdepan dalam

pendidikan dan sebagai pusat pengembangan budaya wajib mengimplementasikan dalam

kurikulum yang dilaksanakannya. Pendidikan karakter merupakan satu kesatuan program

kurikulum sekolah. Oleh karena itu, program pendidikan karakter diintegrasikan ke dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dengan kata lain, pendidikan karakter

harus tertera dalam KTSP mulai dari visi, misi, tujuan dan muatan kurikulum, kalender

pendidikan, silabus, rencana peaksanaan pembelajaran (RPP)

11

Page 12: Tugas Bedah Buku Implementasi Kurikulum Berkarakter

12