Tugas Bahasa Indoneisia

17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makassar adalah kota metropolitan terbesar kedua di luar pulau jawa setelah kota medan dan sekarang ini menempati peringkat kelima sebagai wilayah terbesar dan teramai di indoneisia , selain itu juga Makassar terkenal sebagai salah satu tujuan kota wisata dan pendidikan di indoneisia bagian timur. Maka dari itu banyak orang datang untuk melanjutkan pendidikan dan mencari pekerjaan di kota Makassar sehingga kota ini semakin padat dan ramai oleh kendaraan yang berlalulalang di jalanan, akibat dari keramaian ini ada beberapa titik di wilayah kota Makassar dengan tingkat arus lalu lintas yang tinggi sehingga menyebabkan kemacetan di sepanjang jalan. Salah satu titik yang dikenal dengan adipura tallo sejatinya merupakan sebuah tugu yang di bangun pada pertigaan jalan perintis kemerdekaan, Abdullah daeng sirua, dan urip sumoharjo sebagai penghargaan atas terpilihnya Makassar sebagai kota yang dianggap telah berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan 1

description

mengenai bahasa indoneisia

Transcript of Tugas Bahasa Indoneisia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makassar adalah kota metropolitan terbesar kedua di luar pulau jawa setelah kota medan dan sekarang ini menempati peringkat kelima sebagai wilayah terbesar dan teramai di indoneisia , selain itu juga Makassar terkenal sebagai salah satu tujuan kota wisata dan pendidikan di indoneisia bagian timur. Maka dari itu banyak orang datang untuk melanjutkan pendidikan dan mencari pekerjaan di kota Makassar sehingga kota ini semakin padat dan ramai oleh kendaraan yang berlalulalang di jalanan, akibat dari keramaian ini ada beberapa titik di wilayah kota Makassar dengan tingkat arus lalu lintas yang tinggi sehingga menyebabkan kemacetan di sepanjang jalan.

Salah satu titik yang dikenal dengan adipura tallo sejatinya merupakan sebuah tugu yang di bangun pada pertigaan jalan perintis kemerdekaan, Abdullah daeng sirua, dan urip sumoharjo sebagai penghargaan atas terpilihnya Makassar sebagai kota yang dianggap telah berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan

Pada tahun 1997 dimulailah pembangunan tugu adipura di bawah kepemimpinan H. Malik B. Masry selaku walikota Makassar (saat itu kota Makassar masih bernama ujung pandang), semakin berjalannya waktu tugu ini pun sudah dianggap sebagai salah satu ikon kota Makassar

Namun tingkat kepadatan yang tinggi di Makassar dari tahun ke belakang sudah tidak dapat dihindari sehingga arus lalu lintas khususnya di wilayah tallo sudah susah untuk dikontrol oleh PEMDA Makassar apalagi semakin banyaknya masyarakat yang mengeluhkan pada jalan di area tersebut dimana seringnya terjadi kemacetan yang disebabkan oleh arus lalu lintasnya tinggi.

Sehingga muncul wacana untuk merubuhkan tugu adipura oleh PEMDA sebagai bentuk untuk mengurangi tingkat laju arus lalu lintas di wilayah tersebut karena dinilai tugu adipura yang dibangun di dekat sungai tallo adalah tempat bertemunya kendaraan kendaraan dari 3 arah yaitu daerah sentral, antang dan daya .

Tepat pukul 01.20 wita, sabtu 1 November 2014 tidak lagi sebagai wacana tapi sudah dapat direalisasikan dengan rubuhnya tugu adipura praktis akan menjadikan jalan sedikit renggang karena tugu yang biasanya disinggahi oleh kendaraan kendaraan sudah tidak ada .

Tugu adipura sudah rubuh, seiring berjalannya waktu masyarakat masih mempertanyakan perubuhan tersebut karena dinilai adipura icon sejarah dari kota Makassar sendiri dan mungkin mempunyai solusi lain tanpa melakukan perubuhan, diketahui kepadatan kendaraan di tallo memang tinggi tapi selain dari persoalan tersebut perlu diketahui juga bahwa tallo adalah titik yang bertemunya banyak kendaraan jadi tidak perlu dipungkiri memang arus lalu lintas sangat tinggi, untuk menjadi bahan analisis ulang , di mana bergunakah perubuhan tersebut atau dengan kata lain menggunakan solusi lain yaitu menggunakan pelebaran jalan hal ini untuk memberikan jawaban terhadap masyarakat yang tiap tahun membuatnya resah

Dari penjelasan di atas maka penulis memilih judul Tingkat Efektifitas Perubuhan Tugu Adipura Terhadap Arus Lalu Lintas di Pertigaan Jalan Daeng Sirua, Perintis Kemerdekaan dan Urip SumoharjoB. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang akan dikemukakan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana laju arus lalu lintas pada jalan tersebut setelah perubuhan tugu adipura ?

2. Bagaiman keefektifisan tugu adipura dirubuhkan terhadap arus lalu lintas pada jalan tersebut ?

C. Tujuan

Adapun tujuan pengangkatan masalah ini, yakni :

1. Mengetahui laju arus lalu lintas di pertigaan jalan daeng sirua, urip sumoharjo, dan perintis kemerdekaan

2. Mengetahui efektifitas perubuhan tugu adipura di jalan tersebut.

D. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan penelitian ini yaitu :

1. Memberikan solusi kepada PEMDA tentang penanganan pada arus lalu lintas yang tinggi

2. Memberikan pengetahuan bagi kami cara menangani arus lalu lintas tinggi

.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Arus Lalu Lintas

Ada beberapa cara yang dipakai para ahli lalu lintas untuk mendefinisikan arus lalu lintas, tetapi ukuran dasar yang yang sering digunakan adalah konsentrasi aliran kecepatan. Aliran dan volume sering dianggap sama, meskipun istilah aliran lebih tepat untuk menyatakan arus lalu lintas dan mengandung pengertian jumlah kendaraan yang terdapat dalam ruang yang diukur dalam satu interval waktu tertentu, sewdangkan volunr lebih sering terbatas pada suatu jumlah kendaraan yang melewati suatu titik dalam ruang selama satu interval waktu tertentu. Konsentrasi dianggap sebagai jumlah kendaraan pada suatu panjang jalan tertentu, tetapi konsentrasi ini kadang-kadang menunjukkan kerapatan (kepadatan). Kecepatan ditentukan dari jarak yang ditempuh oleh kendaraan pada satuan waktu atau dalam beberapa penelitian, rata-rata kecepatan dihitung trehadap konstribusi waktu kecepatan (kecepatan waktu rata-rata) atau kecepatan distribusi ruang (kecepatan ruang rata-rata).

Suatu arus lalu lintas dapat dikatakan lancar apabila arus lalu-lintas tersebut dapat melewati jalan tanpa adanya hambatan yang berarti. Masalah lalu-lintas yang timbul di jalan raya disebabkan oleh banyak faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan keamanan perjalanan di jalan raya.Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain :

1. Faktor fisik jalan

2. Faktor kendaraan

3. Faktor manusia ( Pengendara dan pemakai jalan )

4. Faktor lain yang berpengaruh. B. Aspek Perlalu-Lintasan Menurut Undang Undang nomor 22 Tahun 2009, lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan. Untuk mengetahui tentang transportasi kota dalam aspek perencanaan dan pelaksanaannya, maka penting sekali untuk memahami aspek perlalu-lintasan. Aspek lalu-lintas angkutan darat yang meliputi, karakteristik volume lalu-lintas, kapasitas jaringan jalan, satuan mobil penumpang, asal dan tujuan lalu-lintas serta pembangkit lalu-lintas.

C. Simpang Simpang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jaringan jalan. Di daerah perkotaan biasanya banyak memiliki simpang , dimana pengemudi harus memutuskan untuk berjalan lurus atau berbelok dan pindah jalan untuk mencapai satu tujuan. Berdasarkan MKJI 1997, persimpangan adalah pertemuan dua jalan atau lebih yang saling bersilangan. Secara umum simpang terdiri dari simpang bersinyal dan simpang tak bersinyal. Secara umum terdapat 2 (dua) jenis persimpangan, yaitu :

1. Simpang Sebidang

2. Simpang Tak Bersinyal

3. Simpang Bersinyal

4. Bundaran

5. Simpang Tak Sebidang

D. Manajemen Transportasi Manajemen lalu-lintas adalah pengelolaan dan pengendalian arus lalu-lintas dengan melakukan optimasi penggunaan prasarana yang ada. Hal ini menyangkut kondisi arus lalu-lintas dan juga sarana penunjangnya, baik saat sekarang maupun yang direncanakan. Manajemen lau-lintas meliputi kegiatan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian lalu-lintas (PP Nomor 43 Tahun 1993, Tentang Prasarana dan Lalu-Lintas Jalan).

1. Tujuan Dari Manajemen Lalu-Lintas adalah :

a. Mendapatkan tingkat efisiensi dari pergerakan lalu-lintas secara menyeluruh dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi, dengan menyeimbangkan permintaan dengan sarana penunjang yang tersedia.

b. Meningkatkan tingkat keselamatan dari pengguna yang dapat diterima oleh semua pihak dan memperbaiki tingkat keselamatan tersebut sebaik mungkin.

c. Melindungi dan memperbaiki keadaan kondisi lingkungan dimana lau-lintas tersebut berada.

d. Mempromosikan penggunaan energi secara efisien ataupun penggunaan energi lain yang dampak negatifnya lebih kecil dari pada energi yang ada.

2. Sasaran Manajemen Lalu-Lintas :

a. Mengatur dan menyederhanakan lalu-lintas dengan melakukan pemisahan terhadap tipe, kecepatan dan pemakaian jalan yang berbeda untuk meminimkan gangguan terhadap lalu-lintas.

b. Mengurangi tingkat kemacetan lalu-lintas dengan menaikkan kapasitas atau mengurangi volume lalu-lintas pada suatu jalan dan melakukan optimalisasi ruas jalan dengan menentukan fungsi dari jalan dan kontrol terhadap aktivitasaktivitas yang tidak cocok dengan fungsi jalan tersebut. 3. Manfaat Pelaksanaan Manajemen Lalu-Lintas :

a. Efisiensi pergerakan

Berhubungan sekali dengan tingkat kecepatan dan pergerakannya, biasanya mereka ingin menyelesaikan perjalanannya secara nyaman dan aman. Karena perjalanan tanpa adanya keterlambatan adalah hal utama yang diinginkan dalam pergerakan lalu-lintas.b. Keselamatan pergerakan Kecelakaan atau bahaya keselamatan, biasanya dihubungkan dengan tingginya kecepatan kendaraan, namun bertentangan dengan prinsip efisiensi yamg hendak dicapai. Makin tinggi kecepatan kendaraan, akan makin sulit untuk dikontrolnya, apalagi jika diminta untuk berhenti. Mengingat bahwa efisiensi pergerakan pada batas tertentu sangat bertentangan dengan keselamatan pergerakan, adalah penting untuk menciptakan keseimbangan yang baik, agar kedua hal tersebut dapat dipertemukan dengan baik tanpa harus bertentangan satu dengan yang lain. c. Terciptanya lingkungan yang baik dan nyaman

Lingkungan yang baik dan nyaman adalah suatu lingkungan yang tidak terganggu atau lingkungan yang asli. Untuk itu hal yang perlu dipikirkan adalah menjaga agar perubahan-perubahan alam yang terjadi akibat adanya pergerakan dapat diminimalkan dalam usaha menjaga lingkungan yang nyaman.

E. Definisi Kemacetan

Sebelum membahas tentang pengertian kemacetan lalu lintas, sebaiknya kita pelajari terlebih dulu pengertian dari lalu lintas itu sendiri. Dalam UU RI Nomor 14 Tahun 1992, ditetapkan pengertian lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang dan hewan di jalan. Jadi, Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta.

Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Makassar, Palembang, Denpasar, Jogjakarta, dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Dinas perhubungan DKI Jakarta mencatat, pertambahan jumlah kendaraan bermotor rata-rata 11 persen per tahun sedangkan pertambahan jalan tak sampai 1 persen per tahunnya

F. Penyebab Kemacetan Lalu Lintas

Dari beberapa uraian diatas dapat ditarik faktor-faktor penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas antara lain :

1. Arus kendaraan yang melewati jalan tersebut telah melampaui kapasitas jalan tersebut

2. Terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut sehingga menimbulkan rasa ingin tahu warga yang menyebabkan warga berkerumun memadati jalan atau kendaraan yang terlibat kecelakaan yang belum dibersihkan atau disingkirkan dari badan jalan.

3. Terjadinya banjir yang merendam badan jalan sehingga para pengendara kendaraan memperlambat laju kendaraannya.

4. Adanya perbaikan jalan.

5. Kepanikan untuk mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman akibat peringatan akan terjadinya bencana alam seperti tsunami, tanah longsor, banjir dan lainnya.

6. Adanya bagian jalan yang rusak atau longsor.

7. Ketidak tahuan masyarakat akan aturan lalu lintas.

8. Parkir kendaraan yang tidak tertata baik atau tidak pada tempatnya.

9. Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada akhirnya membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut.

10. Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya arus lalu lintas.

G. Dampak Kemacetan Lalu Lintas

Kemacetan lalu lintas sangatlah tidak disukai oleh semua masyarakat, karena kemacetan dapat menyebabkan banyak kerugian terhadap para pengguna jalan. Dampak kemacetan lalu lintas antara lain adalah pemborosan BBM, pemborosan waktu serta menimbulkan polusi udara. Pemborosann BBM terjadi karena kemacetan menyebabkan kendaraan menjadi terhambat sehingga terjadi pembakaran yang tidak efektif.

Selain pemborosan BBM, bila terjadi kemacetan tentu kita juga akan rugi waktu. Misalnya jarak 60 km bisa kita tempuh hanya dengan waktu 1 jam, maka bila terjadi kemacetan dengan waktu yang sama mungkin kita hanya dapat menempuh jarak 10-20 km saja. Jadi, dampak yang ditimbulkan oleh kemacetan lalu lintas sangat banyak. Selain waktu dan biaya, kemacetan lalu lintas juga dapat menyebabkan stress dan menimbulkan emosi. Akibatnya pekerjaan pun menjadi terganggu. Kadang-kadang akibat terburu-buru akan terjadi kecelakaan yang dapat mengancam nyawa para pengguna jalan.

Kemacetan juga menyebabkan laju kendaraan menjadi lambat dan pembakaran pun menjadi lama, pembakaran yang lama akan menghasilkan karbondioksida sehingga akan menimbulkan polusi udara yanng semakin banyak. Karbondioksida mengandung racun yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat sehingga produktivitas menurun. Bila produktivitas menurun maka perekonomian juga akan terganggu.

Selain itu, kemacetan juga dapat mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans dan pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya. Jadi dampak yang diakibatkan oleh kemacetan lalu lintas sangat luas, mulai dari bidang kesehatan, ekonomi hingga produktivitas kerja. Dapat disimpulkan kemacetan lalu lintas dapat menimbulkan dampak-dampak negatif, antara lain :

1. Kerugian waktu, karena kecepatan yang rendah.

2. Pemborosan energi.

3. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek,radiatortidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih sering.

4. Meningkatkan polusi udara, karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal.

5. Meningkatkan stress pengguna jalan.

6. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti: ambulans, pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya.

H. Solusi Permasalahan Kemacetan

Guna mengatasi kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas kendaraan bermotor perlu ditempuh berbagai upaya (program aksi), utamanya:

1. Menerapkan manajemen lalu lintas (traffic management) yang tepat dan efektif.

2. Manajemen lalu lintas bertujuan untuk keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Manajemen lalu lintas meliputi:

a. Kegiatan perencanaan lalu lintas

Kegiatan perencanaan lalu lintas meliputi inventarisasi dan evaluasi tingkat pelayanan. Maksud inventarisasi antara lain untuk mengetahui tingkat pelayanan pada setiap ruas jalan dan persimpangan. Maksud tingkat pelayanan dalam ketentuan ini adalah merupakan kemampuan ruas jalan dan persimpangan untuk menampung lalu lintas dengan tetap memperhatikan faktor kecepatan dan keselamatan.

b. Kegiatan pengaturan lalu lintas

Kegiatan pengaturan lalu lintas meliputi: penataan sirkulasi lalu lintas, penentuan kecepatan minimum dan maximum, larangan atau perintah penggunaan jalan bagi pemakai jalan.

c. Menyediakan dan mengoperasikan angkutan massal/umum perkotaan yang berkapasitas mencukupi dan dikelola secara profesional.

d. mampu melayani lalu lintas secara lancar.

DAFTAR PUSTAKAF.D. Hobbs 2007. Perencanaan Dan Teknik Lalu Lintas. Bahan Ajar . Makassar : Program D3 Teknik Sipil.http://sharp-cherryblossom.blogspot.com/2014/05/makalah-masalah-kemacetan-dan-solusi.html036/TBM/1997 Manual Kapasitas Jalan Indonesia, (MKJI). Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Bina Marga.1