Tugas Bahasa Indonesia1

53
BAB I PENDAHULUAN Pada umumnya orang mengetahui bahwa bahasa lndonesia yang sekarang dipakai, berasal dari bahasa Melayu.Istilah bahasa Melayu sendiri mengacu pada bahasa Melayu Riau, yaitu bahasa Melayu yang diajarkan di sekolah-sekolah sebelum Perang Dunia II berkecamuk.Beberapa bahasa daerah juga memberikan sumbangan kepada bahasa Indonesia, seperti bahasa Jawa, Sunda, dan lain-lain. Bahkan, bahasa Indonesia juga mendapat sumbangan dari bahasa Barat. Hal ini sama dengan berbagai buku tentang gramatika bahasa Melayu yang juga dapat dianggap membicarakan bahasa Indonesia. Melalui perjalanan sejarah yang panjang, bahasa Indonesia kian mengalami perkembangan yg luar biasa, baik dari segi pemakainya, maupun dari segi tata bahasa dan kosakatanya serta maknanya.. Di masa modern ini, bahasa Indonesia bukan hanya dipelajari oleh bangsa

description

bahasa indonesia

Transcript of Tugas Bahasa Indonesia1

Page 1: Tugas Bahasa Indonesia1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada umumnya orang mengetahui bahwa bahasa lndonesia yang sekarang

dipakai, berasal dari bahasa Melayu.Istilah bahasa Melayu sendiri mengacu pada

bahasa Melayu Riau, yaitu bahasa Melayu yang diajarkan di sekolah-sekolah

sebelum Perang Dunia II berkecamuk.Beberapa bahasa daerah juga memberikan

sumbangan kepada bahasa Indonesia, seperti bahasa Jawa, Sunda, dan lain-lain.

Bahkan, bahasa Indonesia juga mendapat sumbangan dari bahasa Barat. Hal ini

sama dengan berbagai buku tentang gramatika bahasa Melayu yang juga dapat

dianggap membicarakan bahasa Indonesia.

Melalui perjalanan sejarah yang panjang, bahasa Indonesia kian

mengalami perkembangan yg luar biasa, baik dari segi pemakainya, maupun dari

segi tata bahasa dan kosakatanya serta maknanya.. Di masa modern ini, bahasa

Indonesia bukan hanya dipelajari oleh bangsa Indonesia sendiri, namun juga

sudah menjadi pembelajaran bahasa asing untuk Negara lain. Sekarang ini, bahasa

Indonesia sudah dijadikan cerminan kepribadian yang baik bagi mahasiswa yang

menghargai sejarah perkembangan bahasa Indonesia itu sendiri. Mahasiswa

dituntut untuk berbahasa Indonesia yang baik, karena bahasa Indonesia itu sendiri

sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa Negara, yang memiliki fungsi juga

sebagai lingua franca yang berpotensi untuk mempersatukan seluruh bangsa dari

latar belakang budaya yang berbeda.

Page 2: Tugas Bahasa Indonesia1

Bahasa sebagai alat komunikasi sudah tentu mempunyai peranan yang sangat aktif

dalam menunjang berbagai aktifitas hidup manusia.Terlebih lagi bahasa sebagai

alat komunikasi. Siapapun dia dan apapun predikat yang dijabat oleh setiap insan

pastilah tidak bisa terlepas dari bahasa, baik bahasa daerah, maupun di dalamnya

adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bermula dari itulah kita akan

mencoba membahas singkat bahasa Indonesia dari segi sejarah, fungsi, dan

kedudukannya sebagai bahasa nasional.

Latar Belakang

Seperti yang sudah disinggung pada pendahuluan, pada dasarnya bahasa

Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu menyebar ke pelosok

nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah nusantara.

Karena semakin berkembang dan bertambah kokoh kebradaannya bahasa Melayu

mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar

pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan.Pada zaman

Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di

nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara

pedangang dari dalam nusantara dari luar nusantara.Perkembangan bahasa Melayu

di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa

persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia, oleh karena itu para Pemuda

Indonesia bergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat

Page 3: Tugas Bahasa Indonesia1

bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk

seluruh bangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia adalah sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi

Republik Indonesia. Kata “Indonesia” berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu

Indos yang beraerti “India” dan nesos yang berarti “pulau”.Jadi kata Indonesia

berarti kepulauan India, atau kepulauan yang berada di wilayah India.

Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun

1945.Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus

menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari

bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu

yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar

Dewantara dalam kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah.

Pada tanggal 28 Oktober 1928 bahasa Indonesia secara resmi diakui bahasa

nasional. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional merupakan usulan

dari Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam

pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa :

“Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan

kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa

persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa

Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa

persatuan.”Jadi berawalnya bahasa Indonesia tidak terlepas dari sumpah pemuda

pada tanggal 28-10-1928, bahasa Indonesia mempunyai funguk,menjadi fungsi

majemuk, menjadi bahasa persatuan, bahasa Negara, bahasa resmi, bahasa

Page 4: Tugas Bahasa Indonesia1

penghubung antarr individu, bahasa pergaulan, dan yang tak kalah penting sebagai

bahasa pengantar disemua sekolah Indonesia.

Pengertian Bahasa Indonesia

Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat

komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap

manusia. Pengertian bahasa Indonesia menurut dua para ahli dalam bahasa

Indoenesia yaitu:

Menurut prof. Dr. A. Teeuw bahasa Indonesia ialah bahasa penghubung

yang berabad-abad tumbuh dengan pecahan-pecahan dikalangan penduduk

Asia Selatan dan setelah bangkitnya pergerakan rakyat Indonesia pada

abad XX dengan insyaf diangkat dan mufakati serta dijunjung sebagai

bahasa persatuan.

Menurut Amin Singgih ialah bahasa yang dibuat, dimufakati dan diakaui

serta digunakan oleh masyarakat seluruh Indonesia sehingga sama sekali

bahasa dari unsur-unsur daerah yang belum umum dalam bahasa kesatuan.

Dengan kata lain, bahasa Indonesia ialah bahasa Melayu yang sudah

menyatu benar dengan bahasa suku-suku Melayu yang ada dalam bangsa

di kepulauan Nusantara. Adapun bahasa daerah yang disumbangkan,

betul-betul telah menyatu dan tidak lagi terasa sebagai bahasa daerah.

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana

disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36 yang menyatakan

bahwa, “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Bahasa Indonesia juga

Page 5: Tugas Bahasa Indonesia1

merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam

Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Meski demikian, hanya sebagian kecil dari

penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu,

karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi, masyarakat Indonesia lebih

suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti

bahasa Madura, bahasa Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dll. Untuk

sebagian besar masyarakat Indonesia lainnya, bahasa Indonesia adalah bahasa

kedua dan untuk taraf resmi bahasa Indonesia adalah bahasa pertama. Bahasa

Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi

Republik Indonesia sebagai bangsa Indonesia yang tentunya akan lebih berkesan

positif menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nomor satu.

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

A. Sebelum Kemerdekaan

Di dalam suatu masyarakat, bahasa mempunyai suatu peranan yang penting dalam

memersatukan anggotanya. Sekelompok manusia yang menggunakan bahasa yang

sama akan merasakan adanya ikatan batin di antara sesamanya. Sejarah bahasa

Indonesia berjalan terus seiring dengan sejarah bangsa pemiliknya.

Membahas tentang sejarah perkembangan bahasa indonesia sebelum merdeka

tidak terjadi dalam suatu waktu yang singkat, tetapi mengalami proses

pertumbuhan berabad-abad lamanya

Page 6: Tugas Bahasa Indonesia1

Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa melayu. Bahasa Melayu

adalah bahasa kebangsaan Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Bahasa

Indonesia yang berkedudukan sebagai bahasa kebangsaan dan bahasa resmi

Negara Republik Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu, yang

pokoknya dari bahasa Melayu Riau (bahasa Melayu dari provinsi Riau, Sumatera,

Indonesia). Agaknya terlalu sederhana untuk mengatakan bahwa bahasa Indonesia

berasal dari bahasa Melayu Riau. Orang-orang lupa bahwa bahasa Melayu Riau

hanyalah merupakan satu dialek dari sekian banyak dialek Melayu yang lain. Dan,

di atas semua ini sudah terkenal di seluruh Nusantara suatu bahasa perhubungan,

suatu lingua franca yang di sebut dengan Melayu Pasar. Melayu Pasar inilah

yang merupakan faktor yang paling penting untuk di terimannaya Melayu Riau

sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah. Seandainya orang belum mengenal

Melayu Pasar, tentulah sama sulitnya pula menerima Melayu Riau menjadi bahasa

pengantar, seperti halnya dengan bahasa Jawa.

Nama Melayu mula-mula digunakan sebagai nama kerajaan tua di daerah Jambi 

di tepi sungai Batanghari, yang pada pertengahan abad ke-7 ditaklukkan oleh

kerajaan Sriwijaya. Selama empat abad, kerajaan ini berkuasa di daerah Sumatera

Selatan bagian Timur dan di bawah pemerintahan raja-raja Syailendra bukan saja

menjadi pusat politik di Asia Tenggara, melainkan juga menjadi pusat ilmu

pengetahuan.

Pada awal abad ke-15 kerajaan Malaka di Semenanjung berkembang dengan

sangat cepat menjadi pusat perdagangan dan pusat pertemuan para pedagang dari

Page 7: Tugas Bahasa Indonesia1

Indonesia, Tiongkok, dan dari Gujarat. Para pedagang dari Jawa pada waktu itu

dikuasai oleh Majapahit membawa rempah-rempah, Cengkih dan pala dari

Indonesia Timur ke Malaka. Hasil bumi di Sumatera yang berupa Kapur Barus,

Lada, Kayu Cendana, dan yang lainnya dibawa ke Malaka oleh para pedagang

dari Sumatera. Di Malaka mereka membeli barang-barang dagangan yang dibawa

oleh para pedagang dari Tiongkok dan Gujarat berupa Sutera dari India, Kain

Pelikat dari Koromandel, Minyak Wangi dari Persia, Kain dari Arab, Kain Sutera

dari Cina, Kain Bersulam dari Emas berasal dari Tiongkok, Kain Satin, Kipas dari

Tiongkok, dan barang-barang perhiasan yang lain.

Letak kota pelabuhan Malaka sangat menguntungkan bagi lalu lintas dagang

melalui laut dalam abad ke-14 dan 15. Semua kapal dari Tiongkok dan Indonesia

yang akan berlayar ke barat melalui Selat Malaka. Demikian pula semua kapal-

kapal dari negara-negara yang terletak di sebelah barat Malaka apabila berlayar ke

Tiongkok atau ke Indonesia juga melalui Selat Malaka, sebab pada saat itu,

Malaka adalah satu-satunya kota pelabuhan di Selat Malaka. Oleh karena itu,

Malaka menguasai perdagangan antara negara-negara yang terletak di daerah

utara, barat dan timurnya.

Perkembangan Malaka yang sangat cepat berdampak positif terhadap bahasa

Melayu. Sejalan dengan lalu lintas perdagangan, bahasa Melayu yang digunakan

sebagai bahasa perdagangan dan juga penyiaran agama Islam dengan cepat

tersebar ke seluruh Indonesia, dari Sumatera sampai ke kawasan Timur Indonesia.

Perkembangan Malaka sangat cepat, tetapi hanya sebentar, karena pada tahun

1511 Malaka ditaklukkan oleh angkatan laut Portugis dan pada tahun 1641

Page 8: Tugas Bahasa Indonesia1

ditaklukkan pula oleh Belanda. Dengan kata lain, Belanda telah menguasai hampir

seluruh Nusantara.

Belanda, seperti halnya negara-negara asing yang lain sangat tertarik dengan

rempah-rempah Indonesia. Mereka tidak puas kalau hanya menerima rempah-

rempah dari pedagang Gujarat.Oleh karena itu, mereka datang sendiri ke daerah

rempah itu. Pada tahun 1596 datanglah pedagang Belanda ke daerah Banten di

bawah nama VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie). Tujuan utama mereka

adalah untuk berdagang, tetapi sejak tahun 1799 diambil alih oleh pemerintah

Belanda.Dengan demikian tujuannya bukan hanya untuk berdagang, melainkan

juga untuk tujuan sosial dan pendidikan.

Masalah yang segera dihadapi oleh Belanda adalah masalah bahasa pengantar.

Tidak ada pilihan lain kecuali bahasa Melayu yang dapat digunakan sebagai

bahasa pengantar, karena pada saat itu bahasa Melayu secara luas sudah

digunakan sebagai lingua franca di seluruh Nusantara. Pada tahun 1521, Pigafetta

yang mengikuti pelayaran Magelhaens mengelilingi dunia, ketika kapalnya

berlabuh di Tidore, menuliskan kata-kata Melayu.Hal ini membuktikan bahwa

bahasa Melayu yang berasal Indonesia sebelah utara telah tersebar luas sampai ke

daerah Indonesia sebelah Timur.

Dari hari ke hari kedudukan bahasa Melayu sebagai lingua franca semakin kuat,

terutama dengan tumbuhnya rasa persatuan dan kebangsaan di kalangan pemuda

pada awal abad ke-20 sekalipun mendapat rintangan dari pemerintah dan

segolongan orang Belanda berusaha keras menghalangi perkembangan bahasa

Melayu dan berusaha menjadikan bahasa Belanda sebagai bahasa Nasional di

Page 9: Tugas Bahasa Indonesia1

Indonesia. Para pemuda yang tergabung dalam berbagai organisasi, para cerdik

pandai Indonesia berusaha keras mempersatukan rakyat. Mereka sadar bahwa

hanya dengan persatuan seluruh rakyat, bangsa Indonesia dapat menghalau

kekuasaan kaum penjajah dari bumi Indonesia dan mereka sadar juga hanya

dengan bahasa Melayu mereka dapat berkomunikasi dengan rakyat.

Untuk mengikuti pertumbuhan bahasa Indonesia dari awal mula terdapatnya

faktor-faktor historis hingga sekarang, baiklah kita mengikuti beberapa

perkembangan berikut.

                                                           

a.    Masa Prakolonial

Walaupun bukti-bukti tertulis masih kurang, dapatlah di pastikan bahasa yang di

pakai oleh kerajaan Sriwijaya pada abad VII adalah bahasa Melayu.

Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai

peninggalan – peninggalan bersejarah misalnya :

1. Tulisan yang terdapat pada Batu Nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380

M.

2. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.

3. Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.

4. Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.

5. Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

6. Bahasa Melayu yang ditulis dalam bahasa Arab sekitar abad ke-13 saat Islam

asuk ke Indonesia

Page 10: Tugas Bahasa Indonesia1

Sriwijaya adalah sebuah kerajaan maritim yang memiliki armada perkapalan

untuk perdagangan.

Orang-orangnya menjelajahi seluruh pelosok tanah air, serta di mana-mana

memperkenalkan bahasa Melayu untuk mempermudah hubungan dagang dengan

semua penduduk Nusantara.Bukti-bukti tertulis untuk itu sulit ditemukan, kecuali

satu, yaitu di Pulau Jawa di daerah Kudu. Di situ terdapat sebuah prasasti yang

terkenal dengan nama Inskripsi Gandasuli yang berangka tahun 832. Berdasarkan

penelitian Dr. J.G. de Casparis di nyatakan bahwa bahasa yang di gunakan dalam

inskripsi itu adalah bahasa Melayu Kuno.Inilah satu-satunya bukti tertulis tentang

penyebaran dan pemakaian bahasa Melayu pada waktu itu.

Walaupun bukti tertulis hampir tidak ada, dengan adanya bermacam-macam

dialek Melayu yang tersebar di seluruh Nusantara seperti dialek Melayu Ambon,

Larantuka, Kupang Betawi, dan Manado, dapatlah di pastikan bahwa bahasa

Melayu sudah mengalami penyebaran seluas itu. Hal ini dikarenakan pada masa

Kerajaan Sriwijaya bahasa Melayu sudah berfungsi sebagai :

bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan

hidup dan sastra

bahasa perhubungan antar suku di Indonesia

bahasa niaga dalam transaksi perdagangan, baik antarsuku yang ada di

Indonesia maupun terhadap pedagang-pedagang yang datang dari luar

Indonesia

bahasa resmi kerajaan

Page 11: Tugas Bahasa Indonesia1

Dalam kesusastraan Tiongkok terdapat berita-berita tentang musafir-musafir Cina

yang bertahun-tahun tinggal di kota-kota Indonesia. Mereka mempergunakan

bahasa penduduk asli yang disebut Kwu’un Lun.I Tsing yang belajar di Sriwijaya

pada akhir abad VII mempergunakan juga bahasa itu. Mengingat adanya prasasti-

prasasti seperti di kemukakan di atas, dapat di simpulkan bahwa bahasa Kwu’un

Lun itu tidak lain dari bahasa Melayu Kuno.

Terdapat juga sebuah peninggalan berbentuk prasasti dari beberapa abad

kemudian, yaitu yang berangka tahun 1356.Prasasti ini cukup berarti karena

menggunakan bahasa prosa di selingi puisi. Hal ini di menunjukan bahasa

pemakaian bahasa Melayu pada waktu itu tidak hanya sebagai alat dalam

pergaulan sehari-hari, tetapi sudah di pakai pula dalam bentuk cerita yang

panjang-panjang.

Begitu pula dari tahun 1380 di Minye Tujoh, Aceh, terdapat sebuah batu nisan

yang berisi suatu model syair tertua. Sesudah tahun ini, antara abad XIV-XVII di

peroleh banyak hasil kesusastraan lama dalam bentuk pelipur lara, hikayat,

dongeng-dongeng, dan sebagainya. Tentu saja untuk mencapai tahap itu

diperlukan suatu masa perkembangan.

Dalam tahap perkembangan ini, baik bahasa maupun isi ceritanya, menerima

unsur-unsur dari luar untuk memperkaya dirinya, yaitu dari bahasa Sansekerta

dengan unsur-unsur Hindunya, dan dari bahasa Arab-persia dengan unsur-unsur

Islamnya.

b.   Masa Kolonial

Page 12: Tugas Bahasa Indonesia1

Ketika orang-orang Barat sampai di indonesia pada abad ke XVI, mereka

menghadapi suatu kenyataan, yaitu bahasa Melayu merupakan suatu bahasa resmi

dalam pergaulan dan bahasa perantara dalam perdagangan (lingua franca). Hal ini

dapat di buktikan dari beberapa kenyataan berikut.Seorang Portugis bernama

Pigafetta, setelah mengunjungi Tidore, menyusun semacam daftar kata pada tahun

1522; berarti sebelum itu bahasa Melayu sudah tersebar sampai Kepulauan

Maluku.

Baik bangsa Portugis maupun bangsa Belanda yang datang ke Indonesia

mendirikan sekolah-sekolah.Mereka terbentur pada soal bahasa pengantar.Usaha-

usaha untuk memakai bahasa Portugis atau bahasa Belanda sebagai bahasa

pengantar selalu mengalami kegagalan. Demikianlah pengakuan seorang Belanda

yang bernama Danckaerts dalam tahun 1631. Ia menyatakan bahwa kebanyakan

sekolah di Maluku itu memakai bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar.

Kegagalan di dalam memakai bahasa-bahasa Barat itu memuncak dengan

keluarnya suatu keputusan pemerintah kolonial, KB 1871 No. 104, yang

menyatakan bahwa pengajaran di sekolah-sekolah Bumi Putra, kalau tidak

digunakan bahasa Melayu, di berikan dalam bahasa daerah.

Pada masa penjajahan Belanda, bahasa Melayu juga tetap dipakai sebagai bahasa

perhubungan yang luas bukan hanya di sekolah-sekolah. Pemerintah Belanda

tidak mau menyebarkan pemakaian bahasa Belanda pada penduduk

pribumi.Dengan demikian, komunikasi di antara pemerintah dan penduduk

Indonesia dan di antara penduduk Indonesia yang berbeda bahasanya sebagian

Page 13: Tugas Bahasa Indonesia1

besar dilakukan dengan bahasa Melayu. Selama penjajahan Belanda, terbit banyak

surat kabar yang dituis dalam bahasa Melayu.

c.    Masa Pergerakan Kemerdekaan

Dengan lahirnya Budi Utomo  pada tahun 1908 sebagai penggerakan

kemerdekaan, terasa sangat diperlukan suatu bahasa untuk mengikat bermacam-

macam suku bangsa di Indonesia. Pergerakan yang besar dan hebat hanya dapat

berhasil kalau semua rakyat diikutsertakan.Untuk itu mereka mencari suatu

bahasa yang dapat di pahami dan di pakai semua orang.

Pada mulanya memang sulit untuk menentukan bahasa mana yang akan menjadi

bahasa persatuan. Tiap perhimpunan pemuda, apakah Jong Java, Jong Sumatra.

Atau Jong Ambon, lebih suka menggunakan bahasa daerahnya sendiri. Budi

Utomo, misalnya lebih menekankan kebudayaan dan bahasa Jawa. Hal-hal

semacam ini di rasakan sangat menghambat persatuan dan kesatuan yang hendak

di capai.

Sementara itu dalam tahun 1908 oleh pemerintah kolonial didirikan suatu komisi

yang di sebut Comissie voor de Volkslectuur, di ketahui oleh Dr. G.A.J.

Hazeu.Kemudian, komisi ini diubah namanya menjadi Balai Pustaka dalam tahun

1917. Kegiatan badan ini adalah membantu penyebaran dan pendalaman bahasa

Melayu dengan menerbitkan buku-buku murah berbahasa Melayu, pada tahun

1918, dengan ketetapan Raja Belanda tanggal 25 Juni, anggota-anggota Dewan

Rakyat diberi kebebasan untuk mempergunakan bahasa Melayu dalam Volksraad.

Kesempatan ini kemudian ternyata tidak di gunakan semestinya.

Page 14: Tugas Bahasa Indonesia1

Mengingat kesulitan-kesulitan untuk mempersatukan berbagai suku bangsa di

Indonesia, pada tahun 1926 Jong Java merasa perlu mengakui suatu bahasa daerah

sebagai media penghubung pemuda-pemudi Indonesia. Bahasa melayu dipilih

sebagai bahasa pengantar. Pemuda-pemudi di Sumatra sudah lebih dulu

menyatakan dengan tegas hasrat mereka agar bahasa Melayu Riau, yang juga

disebut Melayu Tinggi, diakui sebagai bahasa persatuan. Walaupun dengan

adanya hasrat yang tegas ini, sebagai majalah Jong Java dan Jong Sumatranen

Bond masih di tulis dalam bahasa Belanda.

Perlu pula dicatat jasa beberapa surat kabar yang turut menyebarluaskan bahasa

Melayu, seperti Bianglala, Bintang Timoer, Kaum Moeda, dan Neratja. Di

samping pengaruhnya yang sangat besar dalam perkembangan bahasa Melayu,

media tersebut sekaligus menjadi penghubung dan tempat latihan bagi putra-putri

Indonesia untuk mengutarakan berbagai macam masalah.

Dengan adanya bermacam-macam faktor seperti disebutkan diatas, akhirnya

tibalah saat diadakan Kongres Pemuda Indonesia di Jakarta, yaitu pada tanggal 28

Oktober 1928. Sebagai hasil yang paling gemilang dari kongres itu, diadakan ikrar

bersama yang terkenal dengan nama Sumpah Pemuda, yang berbunyi:

Kami poetera dan poeteri Indonesia

mengakoe bertoempah darah satoe,

Tanah Air Indonesia.

Kami poetera dan poeteri Indonesia

mengakoe berbangsa satoe,

Page 15: Tugas Bahasa Indonesia1

Bangsa Indonesia.

Kami poetera dan poeteri Indonesia

Mendjoendjoeng bahasa persatoean,

Bahasa Indonesia.

            Dari ketiga butir di atas yang menjadi perhatian adalah butir ketiga. Butir

ketiga itulah yang dianggap sesuatu yang luar biasa. Dikatakan demikian, sebab

negara-negara lain, khususnya negara tetangga kita, membuat mencoba untuk

membuat hal yang sama selalu mengalami kegagalan yang dibarengi dengan

bentrokan sana-sini. Oleh pemuda kita, kejadian itu dilakukan tanpa hambatan

sedikitpun, sebab semuanya telah mempunyai kebulatan tekad yang sama. Kita

patut bersyukur dan angkat topi kepada mereka.

            Demikianlah, tanggal 28 Oktober merupakan hari yang amat penting,

merupakan hari pengangkatan atau penobatan bahasa Indonesia sebagai bahasa

persatuan, atau dengan kata lain sebagai bahasa Nasional.

            Pengakuan dan pernyataan yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928

itu tidak akan ada artinya tanpa diikuti usaha untuk mengembangkan bahasa

Indonesia, meningkatkan kemampuan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional.

Sebagai realisasi usaha itu, pada tahun 1939 para Cendekiawan dan Budayawan

Indonesia menyelenggarakan suatu Kongres, yaitu Kongres Bahasa Indonesia I di

Solo, Jawa Tengah. Dalam Kongres itu Ki Hajar Dewantara menegaskan bahwa

"Jang dinamakan 'bahasa Indonesia' Jaitoe bahasa Melajoe Jang Soenggoehpoen

pokoknya berasal dari 'Melajoe Riau' akan tetapi Jang Soedah ditambah, dioebah

Page 16: Tugas Bahasa Indonesia1

atau dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa

itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat diseloeroeh Indonesia, pembaharoean

bahasa malajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan

olehkaoem ahli jang beralam baharoe,ialah alam kebangsaan Indonesia".

Oleh karena itu, kongres pertama ini memutuskan bahwa buku-buku tata bahasa

yang sudah ada tidak memuaskan lagi, tidak sesuai dengan perkembangan bahasa

Indonesia sehingga perlu disusun tata bahasa baru yang sesuai dengan

perkembangan bahasa.

Hingga berakhirnya kekuasaan Belanda di Indonesia pada tahun 1942 tak satu

keputusan pun yang telah dilaksanakan karena pemerintah Belanda tidak merasa

perlu melaksanakan keputusan-keputusan itu. Barulah pada masa pendudukan

Jepang Bahasa Indonesia memperoleh kesempatan berkembang karena

pemerintah Jepang seperti halnya pemerintah penjajah yang lain sesungguhnya

bercita-cita menjadikan bahasa resmi di Indonesia terpaksa menggunakan bahasa

Indonesia sebagai bahasa resmi pemerintahan dan sebagai bahasa pengantar di

sekolah-sekolah. Perkembangan berjalan dengan sangat cepat sehingga pada

waktu kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945,

bahasa Indonesia telah siap menerima kedudukan sebagai bahasa Negara, seperti

yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36.

B. Setelah Kemerdekaan

Peristiwa peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan bahasa

melayu atau indonesia setelah kemerdekaan;

Page 17: Tugas Bahasa Indonesia1

1.      Pada tanggal 18 agustus 1945 di tandatanganilah UUD 1945, yang salah satu

pasalnya (pasal 36) menetapkan bahwa, “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”.

Dengan demikian, disamping kedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa

Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa negara. Sebagai bahasa negara,

bahasa Indonesia dipakai dalam semua urusan yang berkaitan dengan

pemerintahan dan negara.

2.      Pada tanggal 19 maret 1947 di resmikan penggunaan ejaan Republik ( ejaan

soewandi ) sebagai pengganti ejaan Van Ophuysen yang berlaku sebelumnya

3.      Kongres bahasa indonesia II di medan pada 28 oktober  - 2 november 1954 adalah

juga salah satu perwujudan tekat bangsa indonesia untuk terus-menerus

menyempurnakan bahasa indonesia yang diangkat sebagai bahasa nasional dan

ditetapkan sebagai bahasa negara.

4.      Pada tanggal 16 Agustus 1972, presiden republik Indonesia meresmikan

penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan melalui pidato

kenegaraan didepan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan keputusan presiden

nomor 57 tahun 1972.

5.      Tanggal 31 Agustus 1972, menteri pendidikan dan kebudayaan menetapkan

pedoman umum ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan dan pedoman umum

pembentukan istilah resmi berlaku diseluruh indonesia.

6.      Kongres bahasa indonesia III, yang diselenggarakan di jakarta pada 28 oktober –

2 november 1978 yaitu selain untuk memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan dan

perkembangan indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan

kedudukan dan fungsi bahasa indonesia. (Lihat Badudu, 1975:8-10)

7.      Kongres bahasa Indonesia IV diselenggarakan di jakarta pada tanggal 21 oktober

- 6 november 1983 dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda yang ke-55

bahwasannya pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih

ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum dalam Garis-garis Besar Haluan

Negara (GBHN), mewajibkan kepada masyarakat indonesia untuk menggunakan

bahasa indonesia dengan baik dan benar.

8.      Kongres bahasa Indonesia V diselenggarakan di jakarta pada 28 oktober – 3

november 1988 dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan

Page 18: Tugas Bahasa Indonesia1

Pengembangan Bahasa, yakni kamus besar bahasa indonesia dan tata bahasa baku

bahasa indonesia.

9.      Kongres bahasa Indonesia VI diselenggarakan di jakarta pada 28 oktober – 2

november 1993 mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia serta disusunnya UU

Bahasa Indonesia.

10.  Kongres bahasa Indonesia VII diselenggarakan di Hotel Indonesia pada 26

oktober – 30 oktober 1998 mengusulkan dibentuknya badan pertimbangan Bahasa

dengan ketentuan sebagai berikut :

a.       Keanggotaan terdiri dari tokoh masyarakat dan pakar yang mempunyai

kepedulian terhadap Bahasa dan Sastra.

b.      Tugasnya memberikan nasehat kepada Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa serta mengupayakan peningkatan status kelembagaan Pusat Pembinaan

dan Pengembangan.

11.  Kongres bahasa Indonesia VIII diselenggarakan di jakarta pada 14 – 17 oktober

2003

12.  Kongres IX Bahasa Indonesia membahas tiga persoalan utama: 1) bahasa

Indonesia; 2) Bahasa daerah; dan 3) penggunaan bahasa asing. Tempat kongres di

Jakarta, pada 28 oktober – 1 november 2008 di Hotel Bumi Karsa, Jakarta

Selatan. Yang bertujuan meningkatkan peran bahasa dan sastra Indonesia dalam

mewujudkan insan Indonesia cerdas, kompetitif menuju Indonesia yang

bermartabat, berkepribadian, dan berperadaban unggul. 

B.       Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia

Dalam perkembangan bahasa indonesia setelah merdeka.Negara indonesia

mengalami perkembangan dalam pemakaian ejaan dari setelah kemerdekaan

sampai dengan ejaan sekarang, diantaranya:

Page 19: Tugas Bahasa Indonesia1

1)      Ejaan Van Ophuysen

Ejaan yang pertama berlaku di indonesia adalah ejaan Van Ophuysen, pada

tahun 1901. Peraturan ini di buat dalam buku CH. A. Van Ophuysen yang di

namakan Kitab Logat Malajoe.

Hal-hal yang menonjoldalamejaaniniadalahsebagaiberikut.

  Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus

disuarakan tersendiri dengan dipotong seperti mulaï dengan ramai. Juga

digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.           

  Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.

  Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.

  Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata

kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dan sebagainya.

2)      Ejaan Soewandi

Padatanggal 19 Maret 1947 ejaan Soewandidiresmikanmenggantikanejaan van

Ophuijsen. Ejaan baruituolehmasyarakatdiberijulukanejaanRepublik.

Hal-hal yang perlu diketahuisehubungandenganpergantianejaanitu

adalahsebagaiberikut

1)      Hurufoedigantidengan u, seperti pada guru, itu, umur.

2)      Bunyihamzahdanbunyisentakditulisdengan k, sepertipada kata-kata tak, pak,

maklum, rakjat.

3)      Kata ulangbolehditulisdenganangka2, seperti anak2, ber-jalan2, ke-barat2-an.

4)      Awalan di- dan kata depan di kedua-duanyaditulisserangkaidengan kata yang

mengikutinya, seperti kata depan di padadirumah, dikebun,

disamakandenganimbuhan di- padaditulis, dikarang.

Namun, setelahmengalamiperkembanganbahasa Indonesia mengalami

perubahanhinggamenjadiejaanbahasa Indonesia yang disempurnakan, tetapi

sebelumnyaejaanMelindojugapernahdigunakan  ejaanSoewandi.

3)      Ejaan Melindo

EjaanMelindo adalah sistem Ejaan Latin yang termuat dalam Pengumuman

Bersama Edjaan Bahasa Melajoe-Indonesia (Melindo)(1959) sebagai hasil usaha

Page 20: Tugas Bahasa Indonesia1

penyatuan sistem ejaan dengan huruf latin di indonesia dan persekutuan bahasa

melayu. Keputusan ini dilakukan dalam Perjanjian Persahabatan Indonesia dan

Malaysia pada tahun 1959. Sistem ini tidak pernah sampai diterapkan.

4)      Ejaan EYD

Selanjutnya, Pada 16 agustus 1972, H.M.Soeharto, Presiden RI, meresmikan

penggunaan ejaan bahasa indonesia yang di sempurnakan ( EYD ) melalui pidato

kenegaraan di hadapan sidang DPR yang di kuatkan pula dengan keputusan

presiden No. 57 tahun 1972.

C.       Pergeseran Kode – kode Kebahasaan

Peristiwa kebahasaan merupakan kenyataan linguistik dalam masyarakat

multilingual. Adapun yang dimaksud dengan komunitas multilingual atau

multibahasa adalah kelompok social tertentu yang didalamnya terdapat beberapa

macam kode kebahasaan yang biasa digunakan dalam peristiwa pertuturan

antarwarganya.Kode – kode bahasa yang terdapat dalam masyarakat multilingual

memiliki peran dan fungsi yang berbeda-beda, ada kode bahasa yang dianggap

sopan atau santun, ada pula kode kebahasaan yang dianggap biasa-biasa saja,

malahan ada kode kebahasaan yang dipandang kaku dan kasar.Pada saat dua

orang remaja putra dan putri yang mulai berkenalan dan saling menyapa secara

formal dengan sebutan ‘mas’ dan ‘mbak’. Tetapi setalah persahabatan menjadi

semakin akrab, penyapaan berubah menjadi ‘situ’dan ‘situ’( Indonesia: ‘kamu –

kamu’). Jika pada saat sudah menjadi pasangan kekasih mereka akan mengubah

sapaan lagi menjadi ‘mas’ dan ‘dik’. Kelak jika menikah mereka akan saling

menyapa ‘pa’ dan ‘ma’. Perubahan kode sapaan juga dilatarbelakangi oleh

maksud dan tujuan yang jelas, manakala tingkat keakraban persahabatan berubah

atau hubungan mereka tidak dapat lagi dipertahankan, bisa jadi pergeseran kode

kebahasaan itu akan cepat berbalik mundur bahkan bisa menjadi relatife kasar dan

memiliki konotasi yang tidak menyenangkan. Sehingga pergeseran kode

kebahasaan akan menimbulkan kompleksitas dalam pembelajaran dan

pemahaman bahasa yang bersangkutan.

Page 21: Tugas Bahasa Indonesia1

D.       Pergeseran Makna Leksikon Bahasa

Bahasa bergeser, berubah secara terus menerus dan selalu terjadi di sepanjang

waktu. Bukti dari pergeseran  bahasa yang paling gampang dilihat dan dicermati

oleh siapapun adalah pada aspek leksikon bahasa atau kosakata bahasa yang

bersangkutan. Perubahan dan pergeseran  ini dapat terjadi  karena ada

penambahan, pengurangan, atau mungkin malahan penghilangan lantaran terjadi

proses pelenyapan. Jadi, di bumi sekeliling kita ini ada juga sosok bahasa yang

berubah terus dan bergerak maju, tetapi ada juga sosok bahasa yang bergerak

mundur, bahkan ada juga yang hilang menyelap hingga habis ditelan

waktu.Kenyataan linguistik yang disebut pertama membuktikan adanya

perkembangan atau wujud bahasa itu sendiri. Kenyataan yang kedua dari adanya

fakta penciutan atau penyempitan  leksikon bahasa.

Kenyataan adanya leksikon bahasa yang berproses menghilang atau melenyap ,

dapat ditemukan pada kasus pena yang pada awalnya hanya bermakna selembar

bulu angsa , tetapi sekarang sudah hilang lenyap, dan kini masih ada hanya

gambar ikonnya atau simbolnya saja. Lalu, kini muncul yang baru yakni yang

menunjuk pada sosok alat tulis bercinta.

Contoh di atas merupakan pernyataan bahwa semakin maju Negara kita maka

semakin berkembang pula kebahasaan kita. Tetapi, di sisi lain makna leksikon itu

menciut jangkauannya, bahkan ada yang menghilang atau melenyap dinamika

perubahannya. Cukup banyak factor yang dapat dianggap sebagai sosok penyebab

terjadinya kenyataan kebahasaan yang demikian itu. Mungkin sa ja karena factor

kadar kedekatan relasi bahasa dengan masyarakat pemiliknya dan sosok

kebudayaan yang menjadi wadahnya.

Page 22: Tugas Bahasa Indonesia1

FUNGSI DAN PERANAN BAHASA INDONESIA BAGI

BANGSA INDONESIA

Fungsi bahasa secara umum :

1. Sebagai alat untuk berkespresi

Contohnya;mampu menggungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan.

Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat

di dalam dada dan pikiran kita, sekurang-kurangnya dapat memaklimkan

keberadaan kita. Misalnya seperti seorang penulis buku, mereka akan

menuangkan segala seseuatu yang mereka pikirkan ke dalam sebuah tulisan tanpa

memikirkan si pembaca, mereka hanya berfokus pada keinginan mereka sendiri.

Sebenarnya ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:

(1) Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita;

(2) Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.

2. Sebagai alat komunikasi

Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,

melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan

sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan,

merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4).

Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi

tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh

orang lain.

Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki

tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan

gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat

orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain.

Page 23: Tugas Bahasa Indonesia1

Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli atau menanggapi hasil pemikiran

kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi

perhatian utama kita.Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan

kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.

Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita juga

mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk dijual. Oleh

karena itu, seringkali kita mendengar istilah “bahasa yang komunikatif”.

Misalnya, kata makro hanya dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan

tertentu, namun kata besar atau luas lebih mudah dimengerti oleh masyarakat

umum..Dengan kata lain, kata besar atau luas,dianggap lebih komunikatif karena

bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata makro akan memberikan nuansa lain pada

bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau nuansa

tradisional.

3. Alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial

Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih

bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita

hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda.

Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan

menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati.

Dalam mempelajari bahasa asing, kita juga berusaha mempelajari bagaimana cara

menggunakan bahasa tersebut. Misalnya, pada situasi apakah kita akan

menggunakan kata tertentu, kata manakah yang sopan dan tidak sopan. Jangan

sampai kita salah menggunakan tata cara berbahasa dalam budaya bahasa tersebut.

Dengan menguasai bahasa suatu bangsa, kita dengan mudah berbaur dan

menyesuaikan diri dengan bangsa tersebut.

4.Sebagai alat kontrol sosial

Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada

masyarakat.Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan

melalui bahasa.Buku-buku pelajaran, buku-buku instruksi, ceramah agama

Page 24: Tugas Bahasa Indonesia1

(dakwah), orasi ilmiah atau politik adalah contoh penggunaan bahasa sebagai alat

kontrol sosial.

Selain itu, kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk

show) di televisi dan radio, iklan layanan masyarakat atau layanan sosial

merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua

itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk

memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di

samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang

lain mengenai suatu hal.

Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang

sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis

merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.

Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk tulisan.Biasanya, pada

akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat

persoalan secara lebih jelas dan tenang.

Page 25: Tugas Bahasa Indonesia1

A.Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Dua momen penting keberadaan bahasa Indonesia adalah sumpah pemuda dan

UUD 1945. Dengan Sumpah Pemuda mendapatkan bahasa Indonesia sebagai

bahasa nasional yang berfungsi:

1.Lambang Kebanggaan Nasional

Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai budaya yang mendasari rasa

kebangsaan.Melalui bahasa bangsa Indonesia menyatukan harga diri dan nilai-

nilai budaya yang dijadikan pegangan hidup. Ini menunjukkan Indonesia sanggup

mengatasi perbedaan yang ada. Atas dasar kebanggaan inilah, bangsa Indonesia

terpelihara dan berkembang serta rasa kebanggaan memakainya terus terbina.

2.Lambang Identitas Nasional

Derajat bahasa Indonesia sama dengan bendera dan lambang Negara Indonesia.

Untuk membangun kepercayaan diri yang kuat, sebuah bangsa memerlukan

identitas, di antaranya dapat diwujudkan melalui bahasanya. Dengan adanya

sebuah bahasa yang dapat mengatasi berbagai bahasa dan suku bangsa yang

berbeda dapat mengedentikkan diri sebagai suatu bangsa melalui bahasa tersebut.

Di dalam melaksanakan fungsinya, bahasa Indonesia harus memiliki ciri khas

sehingga serasi dengan lambang-lambang kebangsaan yang lain. Hal tersebut

menuntut masyarakat pemilik dan pemakaiannya untuk membina dan

Page 26: Tugas Bahasa Indonesia1

mengembangkan sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur lain, baik

daerah maupun asing .

3. Alat Pemersatu Berbagai Suku Bangsa

Sebagai alat pemersatu bahasa, bahasa Indonesia membuat kita dapat

berhubungan satu dengan yang lainnya sedemikian rupa sehingga

kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang budaya dan bahasa dapat

terhindarkan. Kalau tidak ada sebuah bahasa, seperti bahasa Indonesia yang bisa

menyatukan suku-suku bangsa yang berbeda, akan banyak muncul masalah

perpecahan bangsa , dan kita tidak dapat bepergian keseluruh pelosok tanah air

dengan memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satu-satunya alat komunikasi.

4. Alat Penghubung Antar Daerah dan Budaya

Sebagai alat penghubung antar daerah dan antar budaya, bahasa Indonesia

memungkinkan berbagai suku bangsa yang berbeda itu mencapai keserasian hidup

sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan

dan kesetian kepada nilai-nilai sosial budaya serta bahasa daerah yang

bersangkutan. Bahasa Indonesia telah menunjukkan kemampuannya sejak

berabad-abad yang lalu, semenjak bahasa tersebut bernama bahasa Melayu.

Bahasa Indonesia juga dapat mengadakan tali marga atau komunikasi dengan

suku-suku bangsa yang menghuni kawasan Indonesia. Bahasa Indonesia mampu

menghubungkan jarak antara suku dengan suku lama, baik yang disebabkan oleh

Page 27: Tugas Bahasa Indonesia1

faktor geografi maupun latar belakang sosial budaya dan bahasa daerah yang

berbeda-beda.

B. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara

Pada perjalanan selanjutnya bahasa Indonesia menjadi bahasa negara pada

tahun 1945, dimulai dengan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan

diikuti diundangkannya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

Selain fungsinya sebagai bahasa Nasional, bahasa Indonesia dalam UUD 1945,

Bab XV, pasal 36 juga dinyatakan sebagai bahasa Negara yang mempunyai

fungsi:

1. Bahasa Resmi Negara

Di dalam hubungannya dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai dalam

urusan-urusan kenegaraan. Dalam hal ini pidato-pidato resmi, segala upacara ,

peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik secara lisan maupun tulis. Dokumen-

dokumen dan keputusan-keputusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh badan-

badan kenegaraan lainnya, ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato kenegaraan dan

penjelasan-penjelasan pemerintah kepada masyarakat di sampaikan dalam bahasa

Indonesia.

2. Bahasa Pengantar dalam Pendidikan

Telah dibuktikan bahwa sejak bangsa Indonesia diproklamasikan sebagai

negara 17-8-1945, bahasa Indonesia telah digunakan sebagai pengantar dalam

Page 28: Tugas Bahasa Indonesia1

dunia pendidikan menggantikan bahasa Belanda, kecuali TK dan tiga tahun SD,

penggunaan bahasa daerah belum sama sekali dapat dihilangkan mengingat

bahasa Indonesia masih dianggap sebagai kedua. Bahasa Indonesia merupakan

satu-satunya bahasa yang dapat memenuhi kebutuhan akan bahasa yang seragam

dalam pendidikan di Indonesia. Namun perkembangan membuktikan bahasa

Indonesia semakin banyak digunakan sebagai bahasa pengantar pendidikan dari

semua jenjang dan jalur pendidikan.

3. Alat Penghubung Pada Tingkat Nasional

Di dalam hubungan dengan fungsi, bahasa Indonesia bukan saja sebagai

alat penghubung antar daerah dan suku, melainkan juga sebagai alat penghubung

di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasa. Kalau

ada lebih dari satu bahasa yang dipakai sebagai alat perhubungan, keefektifan

pembangunan dan pemerintahan akan terganggu karena akan diperlukan waktu

yang lebih lama dalam berkomunikasi.

4. Alat Pengembang Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan , dan Teknologi

Ilmu pengetahuan dan teknologi disebarkan baik melalui penulisan

maupun penerjemahan buku-buku teks serta penerapan teknologi dan

penyajiannya di lembaga-lembaga pendidikan dan masyarakat. Penulisan buku-

buku untuk masyarakat umum dan melalui sarana-sarana lain di luar lembaga-

lembaga pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Page 29: Tugas Bahasa Indonesia1

C. Peranan Bahasa Indonesia

Peranan bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia adalah bahasa merupakan

sarana utama untuk berpikir dan bernalar, seperti yang telah dikemukakan bahwa

manusia berpikir tidak hanya dengan otak.Dengan bahasa ini pula manusia

menyampaikan hasil pemikiran dan penalaran, sikap, serta perasaannya. Bahasa

ini juga berperan sebagai alat penerus dalam bidang sebagai berikut:

1. Bagi Pendidikan Bangsa

Pendidikan sastra dan bahasa Indonesia mempunyai peranan yang penting

didalam dunia pendidikan. Seperti di dalam kehidupan sehari-hari menggunakan

bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, harus mempelajari

ilmu pendidikan tentang bahasa dan sastra Indonesia. Agar dapat belajar dan

mengetahui bagaimana cara menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan

benar. “Terutama bagi calon pendidik, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia

dirasakan memang sangat penting. Karena ketika seorang pendidik memberikan

pengajaran kepada anak-anak didiknya, ia harus bisa menggunakan bahasa

Indonesia dengan baik dan benar. Apabila seorang pendidik mengunakan bahasa

yang kurang baik, maka akan dicontoh oleh anak-anak didiknya.”

2. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Sudah 67 tahun bangsa Indonesia merdeka, begitu juga telah 67 tahun pula bahasa

Indonesia memiliki legalitas menjadi bahasa pengantar di negeri ini. Dalam

perjalanan kehidupan bangsa, bahasa Indonesia telah terbukti membawa bangsa

Page 30: Tugas Bahasa Indonesia1

Indonesia padakemajuan peradaban. Bahasa persatuan yang dikumandangkan

pada 1928, para pemuda Indonesia mampu mengubah perjuangan mengusir

penjajah yang parsial menjadi nasional.Perjalanan menuju persatuan nasional ini

melewati upaya-upaya pembelajaran bahasa Indonesia, upaya-upaya membentuk

satu komunitas bahasa, yang bertujuan mulia kemerdekaan bangsa

Indonesia.Tentu tidak mengingkari, bahwa hasil pembelajaran menuju persatuan

bahasa ini berdampak pencerdasan bangas. Dari sejarah kelahiran bahasa

Indonesia ini kemudian bermunculanlan bidang-bidang penerbitan yang

mencetakterbitan dari buku sampai majalah, sehingga mau tidak mau membuka

mata bangsa Indonesia untuk melihat dunia, yang padagilirannya, melalui bahasa

Indonesia ini keterbukaan pola pikir masyarakat, wawasan masyarakat,

pendidikan masyarakat.

Peristiwa-peristiwa yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Indonesia

1. Budi Otomo.

Pada tahun 1908, Budi Utomo yang merupakan organisasi yang bersifat

kenasionalan yang pertama berdiri dan tempat terhidupnya kaum terpelajar bangsa

Indonesia, dengan sadar menuntut agar syarat-syarat untuk masuk ke sekolah

Belanda diperingan,. Pada kesempatan permulaan abad ke-20, bangsa Indonesia

asyik dimabuk tuntutan dan keinginan akan penguasaan bahasa Belanda sebab

bahasa Belanda merupakan syarat utama untuk melanjutkan pelajaran menambang

ilmu pengetahuan barat.

1. Sarikat Islam.

Page 31: Tugas Bahasa Indonesia1

Sarekat islam berdiri pada tahun 1912. mula-mula partai ini hanya bergerak

dibidang perdagangan, namun bergerak dibidang sosial dan politik jga. Sejak

berdirinya, sarekat islam yang bersifat non kooperatif dengan pemerintah Belanda

dibidang politik tidak perna mempergunakan bahasa Belanda. Bahasa yang

mereka pergunakan ialah bahasa Indonesia.

1. Balai Pustaka.

Dipimpin oleh Dr. G.A.J. Hazue pada tahu 1908 balai pustaku ini

didirikan.Mulanya badan ini bernama Commissie Voor De Volkslectuur, pada

tahun 1917 namanya berubah menjadi balai pustaka.Selain menerbitkan buku-

buku, balai pustaka juga menerbitkan majalah.

Hasil yang diperoleh dengan didirikannya balai pustaka terhadap perkembangan

bahasa melau menjadi bahasa Indonesia dapat disebutkan sebagai berikut :

1. Meberikan kesempatan kepada pengarang-pengarang bangsa Indonesia

untuk menulis cerita ciptanya dalam bahasa melayu.

2. Memberikan kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk membaca hasil

ciptaan bangsanya sendiri dalam bahasa melayu.

3. Menciptakan hubungan antara sastrawan dengan masyarakat sebab melalui

karangannya sastrawan melukiskan hal-hal yang dialami oleh bangsanya

dan hal-hal yang menjadi cita-cita bangsanya.

4. Balai pustaka juga memperkaya dan memperbaiki bahasa melayu sebab

diantara syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh karangan yang akan

diterbitkan di balai pustaka ialah tulisan dalam bahasa melayu yang

bersusun baik dan terpelihara.

5. Sumpah Pemuda.

Kongres pemuda yang paling dikenal ialah kongres pemuda yang

diselenggarakan pada tahun 1928 di Jakarta. Padahal sebelumnya, yaitu tahun

1926, telah pula diadakan kongres p[emuda yang tepat penyelenggaraannya juga

di Jakarta. Berlangsung kongres ini tidak semata-mata bermakna bagi

Page 32: Tugas Bahasa Indonesia1

perkembangan politik, melainkan juga bagi perkembangan bahasa dan sastra

Indonesia.

Dari segi politik, kongres pemuda yang pertama (1926) tidak akan bisa

dipisahkan dari perkembangan cita-cita atau benih-benih kebangkitan nasional

yang dimulai oleh berdirinya Budi Utomo, sarekat islam, dan Jon Sumatrenan

Bond. Tujuan utama diselenggarakannya kongres itu adalah untuk

mempersatukan berbagai organisasi kepemudaan pada waktu itu.

Pada tahun itu organisasi-organisasi pemuda memutuskan bergabung

dalam wadah yang lebih besar Indonesia muda.Pada tanggal 28 Oktober 1928

organisasi pemuda itu mengadakan kongres pemuda di Jakarta yang menghasilkan

sebuah pernyataan bersejarah yang kemudian lebih dikenal sebagai sumpah

pemuda.Pertanyaan bersatu itu dituangkan berupa ikrar atas tiga hal, Negara,

bangsa, dan bahasa yang satu dalam ikrar sumpah pemuda.

Peristiwa ini dianggap sebagai awal permulaan bahasa Indonesia yang

sebenarnya, bahasa Indonesia sebagai media dan sebagai symbol kemerdekaan

bangsa. Pada waktu itu memang terdapat beberapa pihak yang peradaban modern.

Akan tetapi, tidak bisa dipumgkiri bahwa cita-cita itu sudah menjadi kenyataan,

bahasa Indonesia tidak hanya menjadi media kesatuan, dan politik, melainkan

juga menjadi bahasa sastra indonesia baru.

Page 33: Tugas Bahasa Indonesia1

KESIMPULAN

Bahasa Indonesia adalah bahasa verbal yang digunakan untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan sebagai alat penghubung dan pemersatu berbagai suku, bahasa dan golongan di Indonesia. Bahasa resmi yang dipakai oleh bangsa Indonesia sebagai bahasa resmi sekarang di negara ini berasal dari bahasa Melayu. Melalui kesatuan tekad dan tujuan, akhirnya bahasa Melayu resmi menjadi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional melalui Kongres Pemuda Indonesia di Jakarta, yaitu pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada tanggal 18 agustus 1945 di tandatanganilah UUD 1945, yang salah satu pasalnya (pasal 36) menetapkan bahwa, “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Dengan demikian, disamping kedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa negara.Fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah sebagai lambang kebanggaan nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai suku bangsa dan alat penghubung antar daerah dan budaya. Sedangkan sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi dan berkedudukan sebagai bahasa resmi Negara, bahasa pengantar dalam pendidikan, alat penghubung pada tingkat nasional, dan alat pengembang kebudayaan, ilmu pengetahuan , dan teknologi

Page 34: Tugas Bahasa Indonesia1

REFERENSI

Tim Pengajaran Bahasa Indonesia Universitas Hasanuddin. 2008. Himpunan Materi Kuliah Bahasa Indonesia. Makassar: UPT MKU Universitas Hasanuddin.

http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

http://karinarisaf.blogspot.com/2012/10/perkembangan-bahasa-indonesia.html

http://normandiazug.blogspot.com/2012/10/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html

http://kartikaade.wordpress.com/2009/10/17/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia/

http://lihatmatakuliahku.blogspot.com/2013/04/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html

http://kedudukandanfungsibahasa.blogspot.com/

http://ilmucerdas.wordpress.com/2012/01/21/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia/

http://misterpanjoel.blogspot.com/2012/11/makalah-fungsi-dan-kedudukan-bahasa.html

http://blog.student.uny.ac.id/triwatirahayu/2012/11/29/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia/

http://ariefsz.blogspot.com/2011/11/fungsi-bahasa-indonesia-sebagai-bahasa.html