TUGAS BAHASA

12
TEORI MEMBACA Membaca : adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa dan juga suatu proses yang kompleks dan rumit. Membaca yang kompleks Membaca yang kompleks dapat dipengaruhi oleh beberapa factor , yakni : internal : tergantung dari SDM / diri indifidu. Eksternal : berasal dari motifasi luar Dan keduanya baik internal / eksternal, saling berkaitan. Hakikat membaca Adalah : suatu proses yang kompleks dan rumit karena dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal yang bertujuan untuk memetik / memahami arti / makna yang ada dalam tulisan. Tujuan membaca - memberi detail / fakta – menemukan gagasan utama – menemukan urutan / organisasi – bisa menyimpulkan – menemukan informasi yang diperlukan – bias mengklasifikasikan – bias menilai – bias membandingkan – dll. Jenis – jenis membaca : 1. MEMBACA NYARING (oral reading ) Ialah : suatu kegiatan membaca , yang merupakan alat bagi pembaca, bersama orang lain, untuk menanggap isi yang berupa informasi , pikiran, dan perasaan seorang pengarang. Dengan kata lain , membaca nyaring adalah: proses melisankan dengan menggunakan suara, intonasi, tekanan secara tepat , serta pemahaman makna bacaan oleh pembaca. membaca nyaring memiliki beberapa aspek : Membaca dengan pikiran dan perasaan pengarangv Memerlukan keterampilan menafsirkan lambang- lambang grafis.v Memerlukan kecepatan pandangan matav Memerlukan keterampilan membaca , terutama mengelompokkan kata secarav tepat. Memerlukan pemahaman makna secara tepat.v Keterampilan membaca nyaring antara lain : o Penggunaan ucapan yang tepat o Pemenggalan frase yang tepat o Penggunaan lagu kalimat yang tepat o Penguasaan tanda baca yang baik o Penggunaan suara yang jelas o Penggunaan ekspresi yang tepat o Pengaturan kecepatan membaca o Pengaturan ketepatan membaca o Pemahaman bacaan o Kepercayaan diri Manfaat membaca nyaring antara lain : 1) Bisa memperoleh kesenangan dan memupuk keyakinan / percaya diri. 2) Bisa menanamkan disiplin 3) Bisa memperkaya daya khayal apabila dilakukan dalam membaca fiksi. 4) Bias mempertinggi pemahaman mengenai makna bacaan.

description

KELAS XII IPA 1

Transcript of TUGAS BAHASA

TEORIMEMBACAMembaca : adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa dan juga suatu proses yang kompleks dan rumit. Membaca yang kompleks Membaca yang kompleks dapat dipengaruhi oleh beberapa factor , yakni : internal : tergantung dari SDM / diri indifidu. Eksternal : berasal dari motifasi luar Dan keduanya baik internal / eksternal, saling berkaitan.Hakikat membaca Adalah : suatu proses yang kompleks dan rumit karena dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal yang bertujuan untuk memetik / memahami arti / makna yang ada dalam tulisan.Tujuan membaca -memberi detail / fakta menemukan gagasan utama menemukan urutan / organisasi bisa menyimpulkan menemukan informasi yang diperlukan bias mengklasifikasikan bias menilai bias membandingkan dll. Jenis jenis membaca :1. MEMBACA NYARING(oral reading ) Ialah : suatu kegiatan membaca , yang merupakan alat bagi pembaca, bersama orang lain, untuk menanggap isi yang berupa informasi , pikiran, dan perasaan seorang pengarang. Dengan kata lain , membaca nyaring adalah: proses melisankan dengan menggunakan suara, intonasi, tekanan secara tepat , serta pemahaman makna bacaan oleh pembaca. membaca nyaring memiliki beberapa aspek : Membaca dengan pikiran dan perasaan pengarangv Memerlukan keterampilan menafsirkan lambang-lambang grafis.v Memerlukan kecepatan pandangan matav Memerlukan keterampilan membaca , terutama mengelompokkan kata secarav tepat. Memerlukan pemahaman makna secara tepat.v Keterampilan membaca nyaring antara lain : oPenggunaan ucapan yang tepat o Pemenggalan frase yang tepat o Penggunaan lagu kalimat yang tepat o Penguasaan tanda baca yang baik o Penggunaan suara yang jelas o Penggunaan ekspresi yang tepat o Pengaturan kecepatan membaca o Pengaturan ketepatan membaca o Pemahaman bacaan o Kepercayaan diri Manfaat membaca nyaring antara lain : 1) Bisa memperoleh kesenangan dan memupuk keyakinan / percaya diri. 2) Bisa menanamkan disiplin 3) Bisa memperkaya daya khayal apabila dilakukan dalam membaca fiksi. 4) Bias mempertinggi pemahaman mengenai makna bacaan.2. MEMBACA DALAM HATIIalah : kegiatan membaca yang hanya menghandalkan kemampuan fisual , pemahaman, serta ingatan dalam menghadapi bacaan tanpa mengeluarkan suara / menggerak gerakkan bibir. Ada 2 membaca dalam hati : 1.Membaca Ekstensif Yaiti : proses membaca yang dilakukan secara luas. Maksudnya = a. bahan bahan bacaan beraneka dan banyak ragamnya. b. wakyu yang digunakan cepat dan singkat Tujuan membaca Ekstensif ialah : sekedar memmahami isi yang penting pada bahan bacaan pada waktu yang cepat dan singkat. Jenis jenis membaca Ekstensif : a. Membaca survey ialah : kegiatan membaca yang bertujuan mengetahui gambaran umum mengenai isi dan ruang lingkup bahan bacaan. b. Membaca sekilas ialah : membaca yang bertujuan untuk mencapai / mendapatkan informasi secara cepat .3. Membaca skimming, scanning / memindahadalah : Membaca dengan cepat suatu bahan bacaan untuk mendapatkan kesan awal / untuk menemukan suatu informasi yang kita cari, yang ada dalam bacaan.Membaca skimmingadalah: Membaca untuk memperoleh kesan umum.Membaca skaningadalah : Membaca dengan tujuan untuk mendapatkan informasi khusus saja. 2.Membaca intensifIalah : kegiatan membaca sebuah bacaan secara telitih, dengan tujuan memahami secara rinci. Menurut H G Tarigan Membaca intensif ialah : membaca yang dilakukan secara seksama dan merupakan suatu upaya untuk mengasah kemampuan membaca secara kritis. Menurut Brook Membaca intensif ialah ; telaah terinci secara pemahaman terinci terhadap suatu bacaan. Kesimpulan : Membaca intenif ialah : kegiatan membaca yang dilakukan dengan penuh seksama terhadap bahan bacaan sehingga timbul pemahaman yang tinggi.4. Membaca telaah isiialah : membaca yang dilakukan untuk menelaah isi bacaan. Membaca telitih / pemahaman ialah : kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh pengertian / memahami bahan bacaan secara cepat dan tepat. Dalam membaca pemahaman ada beberapa aspek yang diperlukan al : Seorang pembaca harus mempunyai kosa kata yang banyak. Memiliki kemampuan menafsirkan makna kata Memiliki kemampuan ide pokok Memiliki kemampuan menangkap urutan peristiwa.5. Membaca kritis: kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana , mendalam efektif, analisis, dan bukan ingin mencari kesalahan penulis. Dalam membaca kritis diperlukan kemampuan berfikir bersikap kritis dalam mengolah bahan bacaan. Kemampuan berfikir dan bersikap kritis meliputi : 1. kemampuan mengingat dan mengenali bahan bacaan.- kemampuan mengenali tokoh bisa mengenali opini dan fakta bisa membedakan antara fakta dan opini 2. kemampuan menginterpretasi makna yang tersirat mengenali menafsirkan ide pokok memahami secara kritis hubungan sebab akibat 3. kemampuan mengaplikasi konsep ditandai dengan membaca petunjuk menerapkan konsep bacaan dalam situasi baru. 4. kemampuan menganalisis. menganalisis alur cerita mengklasifikasikan fakta / detail penunjang. 5. kemampuan membuat sintesis menarik simpulan, menentukan tema bacaan membuat singkatan 6. kemampuan menilai isi bacaan. menilai sebuah bacaan diangkat dari realitas / imajinasi pengarang. Menilai suatu pernyataan itu opini / fakta.6. MEMBACA CEPATIalah : kegiatan membaca yang dilakukan secara cepat, disertai dengan pemahaman terhadap isi bacaan. Kecepatan membaca bisa disebut kemampuan membaca . Kemampuan membaca ialah : kecepatan yang dicapai pembaca berdasarkan rumus jumlah banyaknya kata dibagi dengan waktu yang diperlukan dikalikan dengan jumlah detik dalam 1 menit . RUMUS Membaca Efisien ialah: pembaca yang mempunyai kecepatan membaca sesuai dengan bahan bacaan yang dihadapi dengan tujuan membacanya. 1 . 2 . 3 Membaca secara cepat antara 350 500 digunakan untuk membaca fiksi yang agak sulit . 4 Membaca dengan kecepatan rata rata antara 250-350 untuk membaca fiksi mendapatkan detail pentingnya saja . 5 Membaca lambat, digunakan untuk mempelajari bahan bahan sulit , membuat analisis , memecahkan masalah. Selain itu ada juga cara membaca cepat dan hambatannya : 1. Vokalisasi (bibir bergerak gerak ) 2. leher bergerak kekanan ke kiri 3. menunjuk jari 4. Regresi ( mata bergerak kembali ke belakang untuk membaca ulang suatu kata yang telah dibacanya ) 5. sub Vokalisasi7. MEMBACA PARAGRAFialah : satuan pengembangan terkecil, dari suatu karangan . Dalam paragraph mesti mengandung pikiran pokok / gagasan utama . dijabarkan oleh kalimat penjelas. Kalimat kalimat yang membentuk satu paragraph itu dibagi menjadi 2 : kalimat Topik kalimat Penjelas Kalimat Topik ialah : kalimat yang mengandung pikiran pook paragraph. Cara cara meletakkan kalimat topic : 1) diawal paragraf 2) diakhir paragraf 3) diawal dan akhir paragraf 4) diseluruh paragraf cara cara membaca paragraf / kalimat topic : 1) dengan cara skimming dan skaning 2) informasi focus mencari ide pokok (paragraf) mencari kata kunci (kalimat ) Kalimat Penjelas / jabaran : kalimat yang mengandung isi dari jabaran pikiran pokok tsb. Kalimat penjelas dapat berupa : uraian rician syarat starat pragraf : a) kesatuan b) koherensi c) penghubung paragraf metode pengembangan paragraph : 1. umum khusus 2. khusus umum 3. klimaks 4. anti klimaks 5. perbandingan 6. analogi 7. sebab akibat 8. sudut pandang 9. definisi 10. klasifikasi 11. contoh 12. proses8. MEMBACA ARTIKEL: Artikel bisa berupa opini Bisa berupa hal yang baru diperbincangkan / hedline news / berupa Argumentasi. A. Pendahuluan latarbelakang dan alas an mengapa artikel itu dibuat B. Batang tubuh isi dari artikel C. Penutup berupa rangkuman apa apa yang dikemuakan, disamping itu juga memuat kesimpulan umum beserta aplikasi / prediksi yang berkenaan dengan kesimpulan itu. Memahami Artikel 1. menemukan pkiran pokok dengan : membaca judul dan pendahuluan dengan telitih cari pikiran pokok yang diuraikan dalam batang tubuh artikel. Membaca paragraph Sama dengan membaca artikel yang menggunakan kegiatan membaca kritis. 1. memahami maksud penulis / pengarang meyakinkan Mengajak persuasif menghibur memberitahukan 2. memahami organisasi tulisn pendahuluan batang tubuh penutup 3. menulis / menanggapi penyajian pengarang yang ditanggapi , yaitu penyajiannya dari segi : informasi informasi tu releven dengan judul / tidak . segi logika segi bahasa segi sumber informasi 4. menerapkan prinsip prinsip berpikir kritis dari bacaan sehari hari.9. Membaca surat kabar: Secara umum isi surat kabar dapat dibagi menjadi : berita opini iklan pemberitahuan fiksi Berita ialah : laporan yang benar dan tepat pada waktunya, yang berisi tentang pendapat / pikiran baru tentang suatu peristiwa yang terjadi dimasyarakat . / tentang apa saja yang merupakan fakta. Serta menarik dan perlu bagi pembaca pada umumnya. Cirri berita : factual : nyata objektif : tidak tercampur menarik tidak basi ( masih hangat ) perlu dan berguna bagi umum. Opini Pandangan / pendapat dari redaktur / penulis tentang suatu peristiwa, pikiran, atau pandangan yang terjadi dan hidup dalam masyarakat. Opini dari redaktur : opini yang merupakan pendapat dari redaktur ( surat kabar ) dan disajikan dalam bentuk tajuk rencana., komentar, pojok , dan karikatur. Opini dari penulis : disajikan dalam betuk karangan khusus / feature, surat pebaca / kolom / dan artikel. Beda berita dan opini Kalau berita : Sedang opini : hasil analisis dari surat kabar / penulisnya. Iklan Ialah : informasi yang bersifat komersial / berhubungan dengan uang. Pemberitahuan Ialah : pengumuman tentang suatu peristiwa / hal. Seperti perkawinan pengantin, lelang / yang lain. Fiksi Dalam surat kabar biasanya cerpen, novel / cerita komik yang umumya disajikan secara bersambung. Struktur isi yang paling menarik di surat kabar ialah : STRUKTUR BERITA Karena dalam berita memiliki aspek tertentu yang tidak bisa / tidak ada dalam karangan karangan lain. Aspek aspek penting adalah : 1. paragraph pendahuluan dalam berita merupakan bagian terpenting / isi pokok dari berita itu . jika pendahuluan ini terdiri dari beberapa paragraph isi pokok . kadang kadang sudah ada dalam 2 paragraf. Dan paragraph lain menjadi penjelas. pada umumnya dapat menjawab secara umum pertanyaan 5 W + 1 H. berita juga diberi judul, dan judul ini juga memberikan gambaran umum mengenai isi berita . Paragraph pendahuluan / pembuka biasa disebut ( lead )/ teras berita / mahkota berita. 2. isi seorang pembaca yang baik harus mengetahui tempat isi surat kabar yang dilangganinya. Dan bagian isi ini biasa menjelaskan 3. penutup memberikan penyelesaian / ringkasan / kejelasan dari isi .METODE MEMBACA SURAT KABARUntuk membaca surat kabar secara efisien dan efektif , pembaca perlu terlebih dahulu mengetahui jenis isi pengetahuan perlu. Tanpa itu pembaca tidak akan dapat menentukan informasi focus dengan tepat. Setelah mengetahui jenis isi , pembaca harus mengetahui halaman isi. Setelah mengetahui semua , maupun pengaturan penyambungan isi, maka pembacanya. Yaitu jika anda membaca halaman 1 bersambung ke halaman 15 . maka baca dulu semua berita di halaman 1. baru pindah ke halaman 15 agar tidak bolak balik.10. MEMBACA FIKSI: Membaca buku non fiksi dengan cara : S Q 3 R Survey Question Read Recite Review Membaca fiksi biasa pada karya sastra. Seperti : Cerpen, Novel, Drama Informasi Fokus Dengan mengetahui unsure intrinsic dan unsure Ekstrinsik . Unsure intrinsic : alur ( plot ) perkenalan konflik penyelesaian penokohan / karakterisasi fisik sifat sikap seting / latar tempat waktu kejadian tema / amanat gaya sudut pandang unsure Ekstrinsik : sosial budaya pendidikan.

MEMBACA DAN BERBAGAI ASPEKNYA

HAKEKAT MEMBACA, PROSES MEMBACA, JENIS-JENIS KEGIATAN MEMBACA, MEMBACA PEMAHAMAN

HAKEKAT MEMBACA

Menurut Kolker (1983: 3) membaca merupakan suatu proses komunikasi antara pembaca dan penulis dengan bahasa tulis. Hakekat membaca ini menurutnya ada tiga hal, yakni afektif, kognitif, dan bahasa. Perilaku afektif mengacu pada perasaan, perilaku kognitif mengacu pada pikiran, dan perilaku bahasa mengacu pada bahasa anak.Doglass (dalam Cox, 1988: 6) memberikan definisi membaca sebagai suatu proses penciptaan makna terhadap segala sesuatu yang ada dalam lingkungan tempat pembaca mengembangkan suatu kesadaran. Sejalan dengan itu Rosenblatt (dalam Tompkins, 1991: 267) berpendapat bahwa membaca merupakan proses transaksional. Proses membaca berdasarkan pendapat ini meliputi langkah-langkah selama pembaca mengkonstruk makna melalui interaksinya dengan teks bacaan. Makna tersebut dihasilkan melalui proses transaksional. Dengan demikian, makna teks bacaan itu tidak semata-mata terdapat dalam teks bacaan atau pembaca saja.Fredick Mc Donald (dalam Burns, 1996: 8) mengatakan bahwa membaca merupakan rangkaian respon yang kompleks, di antaranya mencakup respon kognitif, sikap dan manipulatif. Membaca tersebut dapat dibagi menjadi beberapa sub keterampilan, yang meliputi: sensori, persepsi, sekuensi, pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi, afektif, dan konstruktif. Menurutnya, aktiivitas membaca dapat terjadi jika beberapa sub keterampilam tersebut dilakukan secara bersama-sama dalam suatu keseluruhan yang terpaduSyafi'i (1999: 7) juga menyatakan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu proses yang bersifat fisik atau yang disebut proses mekanis, beberapa psikologis yang berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi.Adapun Farris (1993: 304) mendefinisikan membaca sebagai pemrosesan kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman awal pembaca. Dengan demikian, pemahaman diperoleh bila pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya dengan apa yang terdapat di dalam bacaan.Dengan adanya beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk membangun makna dari suatu pesan yang disampaikan melalui tulisan. Dalam proses tersebut, pembaca mengintegrasikan antara informasi atau pesan dalam tulisan dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki.

PROSES MEMBACAMenurut beberapa ahli ada beberapa model pemahaman proses membaca, di antaranya model bottom-up, top-down, dan model interaktif. Model botton-up menganggap bahwa pemahaman proses membaca sebagai proses decoding yaitu menerjemahkan simbol-simbol tulis menjadi simbol-simbol bunyi. Pendapat itu menurut Harjasujana (1986: 34) sama dengan pendapat Flesch (1955) yang mengatakan bahwa membaca berarti mencari makna yang ada dalam kombinasi huruf-huruf tertentu. Begitu juga menurut pendapat Fries (dalam Harjasujana, 1986: 34) bahwa membaca sebagai kegiatan yang mengembangkan kebiasaan-kebiasaan merespon pada seperangkat pola yang terdiri atas lambang-lambang grafis. Pendapat-pendapat di atas ternyata ditentang oleh Goodman (dalam Cox, 1998: 270) yang menyatakan bahwa membaca sebagai proses interaksi yang menyangkut sebuah transaksi antara teks dan pembaca. Pembaca yang sudah lancar pada umumnya meramalkan apa yang dibacanya dan kemudian menguatkan atau menolak ramalannya itu berdasarkan apa yang terdapat dalam bacaan, membaca seperti itu disebut model top-down.Kedua pendapat yang menyatakan model bottom-up dan model top-down akhirnya dipersatukan oleh Rumelhart dengan nama model interaktif. Rumelhart (dalam Harris dan Sipay, 1980: 8) menyatukan dua pendapat itu dengan alasan bahwa proses belajar membaca permulaan bergantung pada informasi grafis dan pengetahuan yang berada dalam skemata. Membaca merupakan suatu proses menyusun makna melalui interaksi dinamis di antara pengetahuan pembaca yang telah ada dan informasi itu telah dinyatakan oleh bahasa tulis dan konteks situasi pembaca.Burns, dkk. (1996: 6) menyatakan bahwa aktifitas membaca terdiri atas dua bagian, yaitu proses membaca dan produk membaca. Dalam proses membaca ada sembilan aspek yang jika berpadu dan berinteraksi secara harmonis akan menghasilkan komunikasi yang baik antara pembaca dan penulis. Komunikasi antara pembaca dan penulis itu berasal dari pengkonstruksian makna yang dituangkan dalam teks dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Lebih lanjut Burns, dkk. (1996:8) mengemukakan sembilan proses membaca tersebut yaitu: (1) mengamati simbol-simbol tulisan, (2) menginterprestasikan apa yang diamati, (3) mengikuti urutan yang bersifat linier baris kata-kata yang tertulis, (4) menghubungkan kata-kata (dan maknanya) dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dipunyai, (5) membuat referensi dan evaluasi materi yang dibaca, (6) mengingat apa yang dipelajari sebelumnya dan memasukkan gagasan-gagasan dan fakta-fakta baru, (7) membangun asosiasi, (8) menyikapi secara personal kegiatan/tugas membaca sesuai dengan interesnya, (9) mengumpulkan serta menata semua tanggapan indera untuk memahami materi yang dibaca.

PERIODE MEMBACA

1. PrabacaMenurut Burns, dkk. (1996: 224) siswa akan terdorong memahami keseluruhan materi jika para guru membiasakan kegiatan membaca dengan aktivitas prabaca, saatbaca, dan pascabaca. Tahap-tahap membaca itu tidak sama prosedurnya. Tahap prabaca berbeda dengan tahap saat-baca dan pascabaca sebab tahap-tahap itu memerlukan teknik pembelajaran yang berbeda pula.Aktivitas pada tahap prabaca sangat berguna bagi mahasiswa untuk membangkitkan pengetahuan sebelumnya. Aktivitas tersebut menurut Burns, dkk. (1996:224) bisa berupa membuat prediksi tentang isi bacaan, dan menyusun pertanyaan tujuan. Adapun Moore (1991: 22) menyarankan kepada siswa agar pada prabaca, siswa menganalisis judul bab, subjudul, gambar, pendahuluan yang dilanjutkan dengan menyusun pertanyaan. Leo (1994: 5) mempertegas pendapat Moore bahwa sebelum kegiatan membaca, siswa mensurvei judul bab supaya bisa mengembangkan membaca secara efektif ,dan bisa mengatur waktunya secara fleksibel.

2. Saat-bacaAktivitas pada tahap saat-baca merupakan kegiatan setelah prabaca. Kegiatan ini dilakukan siswa untuk memperoleh pengatahuan baru dari kegiatan membaca teks bacaan. Dalam membaca tersebut, siswa akan berusaha secara maksimal memahami teks bacaan dengan berbagai strategi. Burns, dkk. (1996:229-236) mengemukakan beberapa strategi dan aktivitas yang dapat digunakan pada saat-baca untuk meningkatkan pemahaman tersebut. Strategi dan aktivitas yang dimaksud meliputi strategi matakognitif, prosedur cloes dan pertanyaan penuntun. Sedangkan Leo (1994: 8) lebih menekankan pada kegiatan membaca dengan cara menandai bagian-bagian yang dianggap penting dan atau membuat ikhtisar bacaan tersebut.

3. Saat-bacaAktivitas pada tahap pascabaca, menurut Burns, dkk. (1996:237) digunakan untuk membantu siswa memadukan informasi baru yang dibacanya ke dalam skemata yang telah dimilikinya sehingga diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi. Strategi yang bisa digunakan dalam pascabaca dapat berupa pembelajaran pengayaan, pertanyaan, representasi visual, teater pembaca, penceritaan kembali dan aplikasi.

JENIS-JENIS MEMBACA

Dari Aspek kegiatannya 1. Membaca Keras Membaca keras merupakan kegiatan membaca yang menekankan pada ketepatan bunyi, irama, kelancaran, perhatian terhadap tanda baca. Kegiatan membaca seperti ini disebut juga sebagai kegiatan membaca teknis.

2. Membaca dalam HatiMembaca dalam Hati merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh pengertian, baik pokok-pokok maupun rincian-rinciannya. Secara fisik membaca dalam hati harus menghindari vokalisasi, pengulangan membaca, menggunakan telunjuk/petunjuk atau gerakan kepala.

3. Membaca CepatYaitu membaca yang tidak menekankan pada pemahaman rincian-rincian isi bacaan, akan tetapi memahami pokok-pokoknya saja. Membaca ini dapat dilakukan dengan menggerkkan mata dengan pola-pola tertentu.

4. Membaca RekreatifYaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk membina minat dan kecintaan membaca; biasanya bahan bacaab diambil dari cerpen dan novel.

5. Membaca AnalitikYaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari informasi dari bahan tertulis; menghubungkan satu kejadian dengan kejadian yang lain, menarik kesimpulan yang tidak tertulis secara eksplisit dalam bacaan.

Menurut Bentuknya

1. Membaca Intensif (Qiraah Mukatsafah)Yaitu membaca yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan utama dalam membaca dan memperkaya perbendaharaan kata serta menguasai qawaid yang dibutuhkan dalam membaca.

2. Membaca Ekstensif (Qiraah Muwassaah)Yaitu membaca yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman isi bacaan.

MEMBACA PEMAHAMAN

Banyak definisi membaca pemahaman yang disampaikan oleh para ahli. Definisi itu secara umum mempunyai arti yang hampir sama, yaitu memahami informasi secara langsung yang ada dalam teks bacaan itu dan memahami informasi yang tidak secara langsung dalam teks. Pendapat-pendapat yang mendukung definisi itu diantaranya adalah:Rubin (1993: 194) mendefinisikan bahwa membaca pemahaman adalah proses pemikiran yang kompleks untuk membangun sejumlah pengetahuan. Membangun sejumlah pengetahuan itu menurut Nola Banton Smith dalam Rubin (1993:195) bisa berupa kemampuan pemahaman literal, interpretatif, kritis, dan kreatif. Hal itu diperkuat oleh Burns (1996:255) bahwa membaca pemahaman terdiri empat tingkatan, yaitu pemahaman literal (literal comprehension), pemahaman interpretatif (interpretative comprehension), pemahaman kritis (critical comprehension) dan pemahaman kreatif (creative comprehension).Beberapa kemampuan yang ada dalam membaca literal, interpretatif, kritis, dan kreatif dapat diuraikan lebih rinci lagi mulai dari definisi sampai dengan aktivitasnya. Penjelasan tentang definisi dan aktivitasnya tersebut, Syafiie (1999: 31) mengatakan bahwa pemahaman literal adalah pemahaman terhadap apa yang dikatakan atau disebutkan penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini diperoleh dengan memamhami arti kata, kalimat dan paragraf dalam konteks bacaan itu seperti apa adanya. Dalam pemahaman literal ini tidak terjadi pendalaman pemahaman terhadap isi inforasi bacaan. Yang terjadi hanya mengenal dengan mengingat apa yang tertulis dalam bacaan. Untuk membangun pemahaman literal, pembaca dapat menggunakan kata tanya apa, siapa, kapan, bagaimana, mengapa.Membaca interpretatif merupakan kegiatan membaca yang berusaha memahami apa yang dimaksudkan oleh penulis dalam teks bacaan. Kegiatan ini lebih dalam lagi bila dibandingkan dengan membaca literal karena dalam membaca literal pembaca hanya mengenal apa yang tersurat saja, tetapi dalam membaca interpretatif, pembaca ingin juga mengetahui apa yang disampaikan penulis secara tersirat. Menurut Syafiie (1999:36) pemahaman interpretatif harus didahului pemahaman literal yang aktivitasnya berupa: menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memahami hubungan sebab-akibat, membuat perbandingan-perbandingan, menemukan hubungan baru antara fakta-fakta yang disebutkan dalam bacaan.Membaca kritis merupakan membaca yang bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu teks bacaan dengan jalan melibatkan diri sebaik-baiknya ke dalam teks bacaan itu. Oleh para ahli membaca kritis ini dipandang sebagai jenis membaca tersendiri sehingga para ahli membuat definisi yang redaksinya berbeda-beda. Menurut Burns (1996:278) membaca kritis adalah mengevaluasi materi tertulis, yakni membandingkan gagasan yang tercakup dalam materi dengan standar yang diketahui dan menarik kesimpulan tentang keakuratan, dan kesesuaian. Pembaca kritis harus bisa menjadi pembaca yang aktif, bertanya, meneliti fakta-fakta, dan menggantungkan penilaian/keputusan sampai ia mempertimbangkan semua materi.Membaca kreatif merupakan tingkatan membaca pemahaman pada level yang paling tinggi. Pembaca dalam level ini harus berpikir kritis dan harus menggunakan imajinasinya. Dalam membaca kreatif, pembaca memanfaatkan hasil membacanya untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan emosionalnya. Kemampuan itu akan bisa memperkaya pengetahuan-pengetahuan, pengalaman dan meningkatkan ketajaman daya nalarnya sehingga pembaca bisa menghasilkan gagasan-gagasan baru. Proses membaca kreatif ini menurut Syafiie (1999:36) dimulai dari memahami bacaan secara literal kemudian menginterpretasikan dan memberikan reaksinya berupa penilaian terhadap apa yang dikatakan penulis, dilanjutkan dengan mengembangkan pemikiran-pemikiran sendiri untuk membentuk gagasan, wawasan, pendekatan dan pola-pola pikiran baru.